Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING

DI AMERIKA DAN DI INDONESIA

DOSEN PENGAJAR : MOHAMAD AWAL LAKADJO

OLEH

Melsin Dunggio
KELAS 7B
111418005

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2021
PENGANTAR

Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem


pendidikan nasional yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional,
dan sejalan dengan tujuan bimbingan dan konseling sebagai ilmu. Menurut
Ghibson (1981), sejarah perkembangan bimbingan dan konseling pada manusia
terjadi ketika nabi Adam mendapat konsekuensi akibat makan buah terlarang di
taman Firdaus.

Menurut Habsy (2017) Bimbingan dan konseling Sudah ada sejak Ki


Lurah Semar memberikan konseling Pada Arjuna yang sedang mengalami konflik
Batin. Bentuk konselor Primitif pada masa lalu dipraktikkan oleh kepala suku,
tabib, dukun, peramal yang dianggap mampu untuk menenangkan hati, atau
memprediksi pada masa depan.

Perwujudan nyata perkembangan bimbingan dan konseling Indonesia


dengan upaya asosiasi bimbingan dan konseling Indonesia yang telah melahirkan
dokumen-dokumen untuk menata hal-hal terkait dengan profesi Bimbingan dan
Konseling di Indonesia, maka seorang konselor dituntut untuk memiliki
kompetensi seperti tercantum dalam standar kompetensi konselor Indonesia
(SKKI) yang tertuang dalam rambu-rambu penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling dalam jalur pendidikan Formal.

Latar Belakang profesi bimbingan dan konseling pun tidak dapat


dipisahkan dari dua jalur penanganan masalah terhadap masalah-masalah yang
dihadapi masyarakat Indonesia maupun masyarakat barat, yaitu tradisi gangguan
mental dan penanganan masalah-masalah pendidikan dan pekerjaan disekolah.

Evolusi Profesi Bimbingan dan Konseling dapat terlihat pada rangkaian


perjalanan Profesi ini yang diresume oleh penulis mengenai sejarah Bimbingan
dan konseling di amerika dan di Indonesia guna untuk memenuhi tugas Mata
kuliah Profesi Bimbingan Dan Konseling.

A. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Amerika


 Guidance and Counseling atau Bimbingan dan Konseling pertama kali
lahir di Amerika pada awal abad XX, tepatnya pada tahun 1908 di mana
Frank Parsons membuka klinik di Boston dengan nama Boston Vocational
Burean yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan layanan informasi dan
pelatihan bagi para pemuda yang ingin mencari kerja (Sutirna, 2017:1).
Lembaga ini juga melatih para guru di sekolah untuk dapat menyeleksi
dan memberi nasihat kepada siswa dalam pemilihan sekolah yang lebaih
tepat untuk karirnya dimasa yang akan setelah meyelesaikan studinya.
 Tahun 1909 Frank Parsons menerbitkan buku “Chosing a Vacation” yang
kemudian melalui buku ini berhasil mengeidentifikasi dan mengenalkan
profesi baru untuk membantu orang lain sehingga dia di kenal sebagai
“Father of the Guidance Movement in American Education” (Bapak
Gerakan Pendidikan Bimbingan di Amerika).
 Frank Parsons lahir pada tanggal 14 November 1854, di Mount Holly,
New Jersey, putra dari kelurga Anglo-Saxon dengan Anteseden (berarti
hal ihwal yang terjadi dahulu terutama tentang riwayat hidup atau masa
lampau seseorang (KBBI.web.id) Amerika yang berasal dari zaman
revolusi Amerika. Keluarga itu sangat intelektual dalam kecenderungan,
dengan sejumlah dokter, pengacara, dan guru menghiasi silsilah kelurga,
khususnya dipihak Ibu Frank. Bakat intelektual sejak usia dini, Frank
terdaftar di universitas Cornell pada usia 15 dan lulus setelah hanya 3
tahun dengan gelar sarjana tehnik sipil (Syahida, 2017).
 Pada tahun 1913 muncul sebuah gerakan bimbingan bagi anak-anak muda
yang belum berpengalaman bekerja yang diwadahi oleh National
Vocational Guidance Association (NVGA) yang kemudian di istilah
Guidance atau bimbingan menjadi label yang popular dalam gerakan
konseling di sekolah-sekolah hamper kurang lebih 50 tahun. Banyak
tokoh-tokoh yang mempelopori gerakan bimbingan dan konseling
sehingga sangat berpengaruh terhadap sejarah bimbingan dan konseling
seperti Jessi B. Davis, Anna Y. Reed, Eli W. Weaver dan David S. Hill.
(Syahida, 2017).
 Frank parsons juga mendirikan lembaga independen, boston vocation
bureau, yang di maksudkan sebagai pemberi informasi dan pelatihan bagi
anak-anak muda yang ingin mencari kerja di bidang tertentu (Sanyata,
2013). Selesai menyasar anak muda, parsons juga melatih para guru di
sekolah-sekolah untuk bisa berfungsi sebagai konselor pekerjaan bagi
siswa-siswanya yang akan lulus kerja di bidang tertentu.
 Perkembangan binbingan dan konseling di Amerika Serikat sangat pesat
pada awal tahun 1950. Hal ini ditandai dengan berdirinya APGA
(American Personnel and Guidance Association) pada tahun 1952
(kartadinata, surya: 17). Selanjutnya, pada bulan juli 1983 APGA
mengubah namanya menjadi AACD (American Association For
Counseling and Development). Kemudian pada tahun 1992 berubah
menjadi the Amerika Counseling Association (ACA).
 Dengan awal perkembangan bimbingan dan konseling di Amerika
kemudian Bimbingan dan Konseling juga berkembang menjalar ke
Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan Australia Bahkan menjadi
titik tolak untuk Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling di indonesia
(Sutirna, 2021:6).

 Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia


 Profesi bimbingan dan konseling memiliki historis dalam karangan
rentetan waktu (Hendra, 2020). Perjalanan Bimbingan Dan Konseling di
Indonesia tidak terlepas sejarah perjalanan bimbingan dan konseling di
Amerika. Perkembangan pendidikan di Indonesia pun menjadi acuan
dalam perjalanan sejarah bimbingan dan konseling di Indonesia. Akhirnya
pelayanan konseling dalam sistem pendidikan Indonesia mengalami
beberapa perubahan nama.
 Pada kurikulum 1984 semula disebut Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
sehingga julukan atau sebutannya menjadi Guru BP, Kemudian pada
kurikulum 1994 berganti nama menjadi Bimbingan dan Konseling (BK)
dengan sebutan di sekolah sebagai Guru BK sampai dengan sekarang
Syahida (dalam Sutirna, 2021: 6). Layanan BK sudah mulai dibicarakan di
Indonesia sejak tahun 1962. Namun BK baru diresmikan di sekolah
Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 1975. Kemudian di sempurnakan
ke dalam kurikulum 1984 dengan memasukan bimbingan karier di
dalamnya. Perkembangan BK semakin mantap pada tahun 2001. Sejalan
denga hal tersebut Nurihsan (2014: 4-6) mengemukakan bahwa pada
tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan
Indonesia (IPBI) menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia
(ABKIN). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa
bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat
pangakuan dan kepercayaan public.
 Menurut (Sutirna, 2021: 6-8) mengemukakan bahwa ada beberapa fase-
fase perkembangan Bimbingan Dan Konseling Di Indonesia yaitu:
1. Fase sebelum Kemerdekaan (Sebelum 1945), pada Fase ini bertepatan
dengan masa penjajahan, dimana Indonesia dijajah oleh Belanda dan
Jepang. Pada fase ini juga siswa dididik untuk mengabdi demi
kepentingan Penjajah. Dalam kondisi seperti ini para siswa dikerahkan
untuk mengabdi pada negara demi memperjuangkan bangsa Indonesia
melalui jalur pendidikan. Pada tahun 1940, Bimbingan dan Konseling
lebih banyak ditandai dengan perjuangan merealisasikan kemerdekaan
melalui pendidikan, dan diupayakan secara bertahap memecahkan
masalah besar seperti pemberantasan Buta Huruf.
2. Fase setelah Kemerdekaan (1945 s/d sekarang), perkembangan
Bimbingan dan konseling setelah kemerdekaan merupakan titik awal
bagaimana memberikan penguatan terhadap para siswa/peserta didik
untuk mengisi kemerdekaan dengan berbagai pengetahuan. Pada tahun
1950, bidang pendidikan menghadapi tantangan besar yakni,
memecahkan masalah kebodohan dan keterbelakangannya masyarakat
Indonesia pada masa itu. Kegiatan bimbingan pada masa itu lebih
dikerahkan agar membuat mahasiswa berprestasi. Berbeda dengan
tahun 1960, yang terdapat beberapa peristiwa penting seperti:
1. Lahirnya jurusan bimbingan dan konseling pada IKIP (1963)
2. Lahirnya Kurikulum gaya baru pada tingkat sekolah menengah atas
(1964).
3. Ketetapan MPRS tahun 19996 tentang pendidikan nasional
4. Pada fase ini, dengan lahirnya jurusan bimbingan dan konseling
maka dibukalah jurusan Bimbingan Dan penyuluhan. Jurusan ini
pertama kali diterapkan pada perguruan tinggi Universitas
pendidikan Indonesia (UPI). Akan tetapi sesuai dengan
perkembangannya Zaman maka digantilah dengan nama yang lebih
spesifik Yakni, psikologi seperti yang kita ketahui pada saat ini.
Keadaan seperti ini dapat memberikan tantangan besar bagi
keperluan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Pada tahun 1970, Bimbingan diupayakan aktualisasinya melalui penataan


legalitas sistem dan pelaksanaanya. Kegiatan lebih dikerahkan penuh dalam
pemecahan kesempatan belajar. pelaksanaan bimbingan dilakukan secara
konseptual maupun secara operasional, melalui upaya ini semua pihak telah
merasakan apa, bagaimana, dan dimana bimbingan dan konseling.

Pada tahun 1980 (Era Globalisasi s/d sekarang), Bimbingan dan konseling
diupayakan Agar mantap pemantapan serutama diusahakan menuju kepada
perwujudan Bimbingan yang profesional. Diera inilah yang digunakan sampai
sekarang, yaitu era yang moder yaitu semuanya para konselor sudah banyak dan
juga mempunyai kualitas yang tingkat pengetahuannya cukup memadai. Banyak
asosiasi-asosiasi yang sudah mendirikan bimbingan dan konseling serta sudah
adanya pembentukan untuk para konselor yang sudah profesional, jadi tidak perlu
lagi sekarang untuk ragu atau mengutarakan masalahnya terhadap konselor.
Konselor sekarang sudah mulai terbuka dan adanya pengaksesan terhadap Klien
juga konselor jadi sangat mudah sekali untuk konsultasi terhadap konselor.

.
DAFTAR PUSTAKA

Sutirna. 2021. Bimbingan dan Konseling (Bagi Guru dan Calon Guru Mata
Pelajaran). Yogyakarta: Deepublish

Saputro, Henri. 2018. The Counseling Way Catatan Tentang Konsepsi dan
Keterampilan Konseling. Yogyakarta: Deepublish

Nurihsan, Achmad Juntika. 2014. Bimbingan Konseling dalam Berbagai Latar


Kehidupan (Edisi Revisi). Bandung: PT Refika Aditama

Permendikbud No. 111. 2014. Bimbingan dan Konseling di Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.

Kartadinata, Sunaryo, Dkk. 2008. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan


Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.

Habsi, Bakhrudin All. 2017. Filosofi Keilmuan Bimbingan dan Konseling. Jurnal
Pendidikan, 2 (1), 2-5.

Irmayanti, Rima. 2018. Bimbingan dan Konseling Sebagai Profesi Khusus. Jurnal
Quanta,2 (1), 23.

Hendra. 2020. Historis Bimbingan Dan Konseling (Dekade pergerakan Profesi


bimbingan dan konseling). Jurnal bimbingan dan konseling borneo, 2(1),
5.

Sanyata, Sigit. 2013. Paradigma Bimbingan dan Konseling: Pergeseran Orientasi


dari Terapeutik-Klinis Kepreventif Perkembangan. Jurnal Paradigma, VIII
(15), 3-4.

Gibson, R.L., & Mitchel, M.H. 1981. Intorduction to Guidence. USA: Macmillan
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai