Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH BK KOMPREHENSIF

Disusun sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah BK Komprehensif


Dosen Pengampu: Elia Firda Mufidah, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
Hasby Dwi Gandinata 205000002
Mufidu Ikhsan Putra R 205000019
Imam Ridho’i 205000060

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PEDAGOGI DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
TAHUN 2021 – 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk matakuliah BK KOMPREHENSIF dengan judul : Sejarah BK
Komprehensif.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Surabaya, 23 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan dan konseling adalah hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka atau tidak antara dua orang atau lebih, jadi
bimbingan dan konseling adalah layanan atau bantuan yang diberikan kepada peserta didik
baik perorangan atau kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal dalam
bidang pribadi, sosial, belajar, karier, keluarga, dan keagamaan melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma norma yang berlaku. Makalah ini akan
membahas tentang sejarah Bimbingan dan Konseling di Amerika dan sejarah Bimbingan dan
Konseling di Indonesia.
Munculnya Bimbingan dan Konseling di Amerika pada awal abad XX merupakan
tuntunan logis dari dinamika masyarakat Amerika ketika itu. Sebagaimana diketahui bahwa
pandangan hidup masyarakat Amerika dan Barat pada umumnya bersumber dari budayanya
yang sekuler dan liberal. Sebab itu filosofi dari Bimbingan Konseling di sana juga tak terlepas
dari faham sekuler dan liberal. Sejarah lahirnya bimbingan dan konseling di indonesia diawali
dari dimasukannya bimbingan dan konseling (dulunya bimbingan dan penyuluhan) di
lingkungan sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960.

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana Perkembangan Sejarah Bimbingan dan Konseling Komprehensif di
Amerika (Internasional)
B Bagaimana Sejarah Bimbingan Konseling Komprehensif di Indonesia ?

1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui sejarah BK Komprehensif di Amerika
B. Untuk mengetahui sejarah BK Komprehensif di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bimbingan Konseling Komprehensif di Amerika

Bimbingan dan konseling adalah profesi yang berasal dari Amerika pada awal abad ke-
20, ketika Frank Person membuka klinik di Boston untuk memberi nasihat kepada kaum
muda tentang mencari pekerjaan yang tepat. Pada tahun 1950-an, bidang tersebut berkembang
pesat, tidak hanya dalam bidang pekerjaan tetapi juga bidang pendidikan. Dari segi wilayah
geografis, bimbingan dan nasehat tidak lagi terbatas di benua Amerika tetapi telah meluas ke
Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Australia. Pada tahun 1970-1980, pengajaran dan
konseling dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah menengah di negara-negara yang
mengadopsi sistem pendidikan Barat. Munculnya bimbingan dan konseling di Amerika pada
pergantian abad ke-20 merupakan indikasi logis dari dinamisme masyarakat Amerika saat itu.
Sebagaimana diketahui bahwa pandangan dunia orang Amerika dan Barat umumnya berakar
pada budaya sekuler dan liberal mereka. Dengan demikian, filosofi membimbing dan
konsultasi juga tidak dapat dipisahkan dari ideologi sekuler dan liberal. Meskipun konsep
bimbingan dan konseling di Barat lahir dari para ahli yang kemampuannya tidak perlu
dipertanyakan lagi, konsep yang mungkin cocok untuk masyarakat Barat tidak serta merta
berlaku untuk masyarakat lain, seperti masyarakat Muslim. Kesulitan dalam menerapkan
prinsip-prinsip bimbingan dan konseling Barat dalam komunitas Muslim disebabkan oleh
perbedaan falsafah hidup. Layanan orientasi di Amerika Serikat dimulai oleh Jesse B. Davis
antara tahun 1898 dan 1907. Dia menjabat sebagai konselor sekolah menengah di Detroit.
Selama sepuluh tahun, ia membantu menangani masalah pendidikan siswa, etika, dan masa
kerja. Pada tahun 1908, Frank Parsons mendirikan Departemen Pelatihan Kejuruan untuk
membantu kaum muda memilih pekerjaan yang tepat bagi mereka.

Pada tahun 1910, William Healy mendirikan Institut Psikiatri Remaja di Chicago. Pada
tahun 1911, Universitas Harvard memberikan kuliah tentang konseling karir dengan dosen
Meyer Blomfield. Pada tahun 1912, Grand Rapids, Michigan mendirikan lembaga bimbingan
belajar di sistem sekolahnya. Pertumbuhan Bimbingan dan Konseling di Amerika Serikat
sangat pesat pada awal tahun 1950-an, hal ini ditandai dengan berdirinya American
Association of Guides and Individuals (APGA) pada tahun 1952. Selain itu, pada bulan Juli
1983, APGA berubah nama menjadi AACD (Asosiasi Amerika untuk Konsultasi dan
Pengembangan). Kemudian, organisasi lain bergabung dengan AACD, yaitu Military
Education (MECA). Dengan demikian, AACD saat ini merupakan organisasi profesional
penasehat di Amerika Serikat, dengan 1 divisi (organisasi khusus) yang tergabung di
dalamnya. Selain itu, di setiap negara bagian atau wilayah tertentu, ada cabang dari masing-
masing organisasi ini.
2.2 Sejarah Bimbingan Konseling Komprehensif di Indonesia

Kelahiran dan perkembangan konsep dan model layanan bimbingan dan konseling di
Indonesia tidak lain adalah reproduksi dan penerapan model yang telah lama berkembang di
Amerika Serikat. Pengertian bimbingan dan konseling sebagai suatu sistem dan kerangka
kelembagaan tidak dapat dilepaskan dari pandangan umum bahwa layanan konseling
merupakan bagian integral dari sistem pendidikan.

Di Amerika Serikat, latar belakang lahirnya BK pada awal abad ke-20 bermula dari
keprihatinan mendalam dunia pendidikan terhadap gejolak perkembangan kepribadian
generasi muda, khususnya siswa sekolah menengah atas yang terkena dampak gelombang
besar industrialisasi. di kota-kota besar. Meningkatnya jumlah siswa putus sekolah (kaum
muda lebih memilih bekerja daripada pergi ke sekolah ketika mereka tidak memiliki
keterampilan kerja yang cukup). Fakta ini pada akhirnya mendorong tumbuhnya layanan
bimbingan dan konseling sebagai gerakan sosial sejalan dengan gerakan progresif yang
berkembang dalam pendidikan di Amerika Serikat pada saat itu, yang diprakarsai oleh tokoh-
tokoh terkemuka seperti Frank Parsons, Charles Merrill dan Meyer Blommfield. Keduanya
memandang dengan kritis bahwa perlu untuk membendung gelombang revolusi industri yang
berdampak negatif pada perkembangan generasi kaya.

Gerakan bimbingan dan konsultasi ini memiliki pengaruh yang besar di beberapa negara,
termasuk Indonesia. Gunawan (2001, 22) menjelaskan bahwa pada awal masa kemerdekaan,
masalah bimbingan karir hanya diperhatikan oleh instansi yang menangani masalah
ketenagakerjaan. kemudian dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dengan mengembangkan berbagai kursus yang memenuhi syarat untuk kaum muda.Tidak
sampai tahun 1962 kebijakan SMA mulai mencondongkan karirnya ke arah pengajaran
akademik.

Bimbingan dan Konseling Menyeluruh adalah program pendidikan di sekolah yang


ditugaskan oleh konselor sebagai penyelenggara dan pelaksana program instruksi dan
konseling di sekolah. Dalam perkembangannya, instruktur dan pembimbing senantiasa
meneliti dan memperbaharui layanan yang ditawarkan di sekolah. Orientasi konsultasi sendiri
di Indonesia dari tahun 1975 hingga 2011 telah mengalami perubahan sebagai bentuk
pengembangan layanan sejalan dengan perkembangan global. Pada awalnya, konseling
dikenal sebagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh sekolah kepada siswa yang mengalami
kesulitan dan masalah dalam proses pembelajaran. Namun, ketika kondisi berubah dengan
cepat, seperti saat ini, dewan bimbingan tidak lagi bertindak sebagai asisten konselor (siswa
membutuhkan bantuan konselor) untuk memecahkan masalah.

Fase – fase perkembembangan Bimbingan dan Konseling di Indonesia


1. Perkembangan bimbingan dan konseling sebelum kemerdekaan
Masa ini merupakan masa penjajahan Belanda dan Jepang, para siswa didiik untuk
mengabdi demi kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini, upaya bimbingan dikerahkan.
Bangsa Indonesia berusaha untuk memperjuangkan kemajun bangsa Indonesia melalui
pendidikan. Salah satunya adalah taman siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang
menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandang bimbingan, hal
tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan bimbingan.

2. Pada Tahun 40-an


Dalam bidang pendidikan, pada dekade 40-an lebih banyak ditandai dengan perjuangan
merealisasikan kemerdekaan melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang serba darurat
manakala pada saat itu di upayakan secara bertahap memecahkan masalah besar anatara lain
melalui pemberantasan buta huruf. Sesuai dengan jiwa pancasila dan UUD 45. Hal ini
pulalaah yang menjadi fokus utama dalam bimbingan pada saat itu.

3. Pada Tahun 50-an


Bidang pendidikan menghadapi tentangan yang amat besar yaitu memecahkan masalah
kebodohan dan keterbelakangan rakyat Indonesia. Kegiatan bimbingan pada masa dekade ini
lebih banyak tersirat dalam berbagai kegiatan pendidikan dan benar benar menghadapi
tantangan dalam membantu siswa disekolah agar dapat berprestasi.

4. Pada Tahun 60-an


Ada beberapa peristiwa penting dalam pendidikan pada dekade ini:
a. Ketetapan MPRS tahun 1966 tentang dasar pendidikan nasional
b. Lahirnya kurikulum SMA gaya Baru 1964
c. Lahirnya kurikulum 1968
d. Lahirnya jurusan bimbingan dan konseling di IKIP tahun 1963membuka Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan yang sekarang dikenal di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
dengan nama Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB).
Keadaan diatas memberikan tantangan bagi keperluan pelayanan bimbinga dan konseling
disekolah.

5. Pada Tahun 70-an


Dalam dekade ini bimbingan di upayakan aktualisasi nya melalui penataan legalitas
sistem, dan pelaksanaannya. Pembangunan pendidikan terutama diarahkan kepada pemecahan
masalah utama pendidikan yaitu :
a. Pemerataan kesempatan belajar,
b. Mutu,
c. Relevansi, dan
d. Efisiensi.
Pada dekade ini, bimbingan dilakukan secara konseptual, maupun secara operasional.
Melalui upaya ini semua pihak telah merasakan apa, mengapa, bagaimana, dan dimana
bimbingan dan konseling.
6. Pada Tahun 80-an
Pada dekade ini, bimbingan ini diupayakan agar mantap. Pemantapan terutama
diusahakan untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang professional. Dalam dekade
80-an pembangunan telah memasuki Repelita III, IV, dan V yang ditandai dengan menuju
lepas landas.
Beberapa upaya dalam pendidikan yang dilakukan dalam dekade ini:
a. Penyempurnaan kurikulum
b. Penyempurnaan seleksi mahasiswa baru
c. Profesionalisasi tenaga pendidikan dalam berbagai tingkat dan jenis
d. Penataan perguruan tinggi
e. Pelaksnaan wajib belajar
f. Pembukaan universitas terbuka
g. Lahirnya Undang – Undang pendidikan nasional
Beberapa kecenderungan yang dirasakan pada masa itu adalah kebutuhan akan
profesionalisasi layanan, keterpaduan pengelolaan, sistem pendidikan konselor, legalitas
formal, pemantapan organisasi, pengmbangan konsep – konsep bimbingan yang berorientasi
Indonesia, dsb.

7. Meyongsong era Lepas landas


Era lepas landas mempunyai makna sebagai tahap pembangunan yang ditandai dengan
kehidupan nasional atas kemampuan dan kekuatan sendiri khususnya dalam aspek ekonomi.
Cirri kehidupan lepas landas ditandai dengan keberadaan dan berkembang atas dasar kekuatan
dan kemampuan sendiri, maka cirri manusia lepas landas adalah manusia yang mandiri secara
utuh dengan tiga kata kunci : mental, disiplin, dan integrasi nasional yang diharapkan
terwujud dalam kemampuannya menghadapi tekanan – tekanan zaman baru yang berdasarkan
peradaban komunikasi informasi.

8. Bimbingan berdasarkan pancasila


Bimbingan mempunyai peran yang amat penting dan strategis dalam perjalanan bangsa
Indonesia secara keseluruhan. Manusia Indonesia yang dicita-citakan adalah manusia
pancasila dengan cirri-ciri sebagaimana yang terjabar dalam P-4 sebanyak 36 butir bagi
bangsa Indonesia, pancasila merupakan dasar Negara, pandangan hidup, kepribadian bangsa
dan idiologi nasional. Sebagai bangsa, pancasila menuntut bangsa Indonesia mampu
menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya ditengah-tengah pergaulan dengan bangsa lain.
Bimbingan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan dan mempunyai tanggung
jawab yang amat besar guna mewujudkan manusia pancasila karena itu seluruh kegiatan
bimbingan di Indonesia tidak lepas dari pancasila.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Instruksi dimulai pada abad XX di AS dengan menciptakan kantor profesional pada tahun
1908 oleh Parsons Frank, kemudian disebut bapak nasihat yang menekankan pentingnya setiap
individu yang didukung untuk memiliki lebih baik mengenali atau memahami tindakan dan
kelemahan yang ada di Dia dengan tujuan dengan cerdas digunakan dengan pilihan pekerjaan
terbaik untuknya.
Layanan konsultasi dalam sistem pendidikan Indonesia telah mengalami beberapa perubahan
nama. Dalam program 1984 yang disebut instruksi dan tips (BP), maka dalam program 1994
telah mengubah nama dan tips (BK) sejauh ini. Layanan BK telah mulai dibahas di Indonesia
sejak 1962. Namun, BK baru telah diresmikan di Indonesia sejak program 1975 diadopsi.
Kemudian disempurnakan dalam kurikulum 1984 dengan menangkap bimbingan karir.
Perkembangan BK semakin stabil pada tahun 2001. Ketika mengembangkan Sejarah Instruksi di
Indonesia telah mengalami sejumlah tahapan, termasuk:
1. Kemerdekaan sebelumnya
2. Pada Tahun 40-an
3. Pada Tahun 60-an
4. Pada Tahun 70-an
5. Pada Tahun 80-an
6. Menyambut era lepas landas
7. Berdasarkan Pancasila
DAFTAR PUSTAKA

Sulistrayani; Jauhar, Muhammad. 2014. Dasar-Dasar Konseling. Jakarta: Prestasi Pustaka


Wardati; Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah.
Jakarta. Prestasi Pustaka
http://ketutdepi.blogspot.co.id/2014/06/makalah-layanan-bimbingan-konseling.html diakses
pada hari Minggu 26 Maret 2017 pukul 09:30
http://ratnasari15.blogspot.co.id/2016/04/bimbingan-konseling-komprehensif.html diakses pada
hari Jumat tanggal 24 Maret 2017 pukul 20:55 WIB
Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah Semarang: Widya Karya
Yusuf,S.,& Nurishan,J. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai