Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Perkembangan BK Di Dunia Pedidikan Amerika Serikat


Mata Kuliah : Profesionalisasi BK

Dosen Pengampu : Afra Hasna, MPd.

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sofi Sobariah Fajriah (1520230022)

Nia Aisyah (1520230014)

Viana Agustina (1520230027)

Athiyah Awaliyah Daulay (1520230028)

Fakultas keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Islam As-Syafi’iyah
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esan karena telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan BK Di
Dunia Pedidikan Amerika Serikat”

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas sekaligus bahan presentasi dari
kelompok 1 mata kuliah Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling yang diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta kami sendiri.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Afra Hasna, MPd. selaku dosen pengampu yang
sudah memberikan tugas ini kepada kami untuk memperdalam pengetahuan pada bidang
studi Profesionalisasi Bimbingan dan Konseling.

Tidak ada gading yang tak retak, kami menyadari jika makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan dari
makalah ini.

Jakarta, 11 Maret 2024

KELOMPOK I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 4
1.3 TUJUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
1.1 Perkembangan Bimbingan dan Konseling Di Amerika Serikat ....................................... 5
Sebelum tahun 1900........................................................................................................... 5
Tahun 1900-1909 ............................................................................................................... 6
Tahun 1910-an ................................................................................................................... 7
Tahun 1920-an ................................................................................................................... 8
Tahun 1930-an ................................................................................................................... 9
Tahun 1940-an ................................................................................................................. 10
Tahun 1950-an ................................................................................................................. 11
Tahun 1960-an ................................................................................................................. 12
Tahun 1970-an ................................................................................................................. 12
Tahun 1980-an ................................................................................................................. 13
Tahun 1990-an ................................................................................................................. 14
Tahun 2000-an ................................................................................................................. 15
BAB III .................................................................................................................................... 17
PENUTUP................................................................................................................................ 17
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 17
3.2 SARAN .......................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bimbingan dan konseling Amerika memiliki dasar yang kuat dalam perkembangan
pendidikan dan psikologi negara. Gerakan pendidikan progresif pada awal abad ke-20, yang
dipelopori oleh tokoh seperti John Dewey, mendorong perhatian pada aspek psikologis dalam
pembelajaran. Hal ini mendorong minat pada bimbingan dan konseling sebagai cara untuk
membantu orang dalam mengatasi masalah akademik dan pribadi mereka. Dengan pendirian
American Counseling Association (ACA) pada tahun 1950-an, bimbingan dan konseling
mulai diakui sebagai bidang yang berbeda. Organisasi ini memfasilitasi para profesional di
bidang ini untuk bekerja sama dan meningkatkan standar pelayanan mereka. Bimbingan dan
konseling kemudian berkembang dan menjadi komponen penting dari sistem pendidikan dan
pelayanan kesehatan mental di Amerika Serikat.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaiman sejarah Bimbingan dan Konseling di Amerika Serikat?
2. Bagaimana Perkembangan BK Di Dunia Pedidikan Amerika Serikat?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui sejarah Bimbingan dan Konseling di Amerika Serikat
2. Mengetahui Perkembangan BK Di Dunia Pedidikan Amerika Serikat
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Perkembangan Bimbingan dan Konseling Di Amerika Serikat
Pada awalnya, konseling dikenal sebagai “bimbingan”, tetapi kemudian menjadi
“bimbingan dan konseling”. Namun, dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
yang serba modern, kata “konseling” sekarang merupakan satu kata dalam bidang psikologi.
Tujuan dari komitmen ini adalah agar layanan konseling pekerjaan mencakup dimensi yang
lebih luas dengan tugas-tugas yang lebih melebar. Latar belakang kehadiran konseling
sebagai cara untuk menangani orang-orang yang mengalami gangguan psikologis
berkembang sejak Lightner Witmer mendirikan sebuah klinik konseling psikologis di
University of Pennsylvania pada tahun 1986.

Gerakan bimbingan yang muncul di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan
permulaan abad ke-20 menandai munculnya profesi konseling. Bimbingan jabatan, yang
awalnya dikenal sebagai periode parsonian, dianggap sebagai upaya untuk mengumpulkan
berbagai informasi tentang individu dan posisi mereka, dan kemudian digabungkan untuk
menentukan posisi yang paling cocok. Gerakan bimbingan lebih menekankan pada
pendidikan selama periode kedua. Rumusan konseling muncul pada abad ketiga,
menunjukkan bahwa konseling adalah salah satu jenis bimbingan di antara yang lain. Pada
tahap keempat, proses perkembangan individu sangat penting untuk mengembangkan potensi
dan kemampuan seseorang untuk mencapai kematangan dan kedewasaan.

Para gerakan bimbingan berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tiga pionir ini
awalnya terlibat dalam pendidikan dan bimbingan vokasional, psikometri, reformasi hukum,
dan studi anak. Sampai tahun 1931, konseling belum disebutkan dalam literatur pada saat itu.
Rangkaian perjalanan konseling yang disusun secara kronologis menunjukkan kemajuan
dalam profesi ini.

Proses pengembangan konseling konvensional akan dibahas lebih lanjut dalam


pembahasan ini.

Tahapan perkembangan konseling :

Sebelum tahun 1900


Konseling memiliki asal-usul yang tidak jelas, tetapi dapat dilihat melalui berbagai
hubungan yang bermanfaat dalam budaya dan masyarakat sepanjang zaman. Bantuan
yang diberikan dalam budaya dan masyarakat awal biasanya ditujukan untuk
pertumbuhan individu, penerimaan sosial, dan pengembangan keterampilan hidup.
Sejarah konseling di Amerika Serikat terkait erat dengan perubahan sosial-ekonomi
pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, terutama yang berkaitan dengan migrasi
massal dan revolusi industri.
Munculnya profesi bimbingan dan konseling disebabkan oleh meningkatnya
masalah psikososial seperti kekerasan, penyalahgunaan zat, dan depresi di
masyarakat. Perkembangan profesi yang pada awalnya lebih berfokus pada bimbingan
kejuruan dipicu oleh transformasi besar ini. Sekolah memulai program bimbingan
kejuruan untuk membantu orang dalam mengatasi dampak perubahan sosial-ekonomi
tersebut.
Gerakan reformasi sosial, peningkatan imigrasi, dan perluasan pendidikan publik
adalah faktor lain yang mendorong pertumbuhan profesi konseling di Amerika
Serikat. Pionir konseling berprofesi sebagai guru, reformator, atau advokat sosial, dan
fokus awal mereka adalah reformasi hukum, bimbingan pendidikan dan karir, dan
kesejahteraan anak-anak.
Selain itu, profesi konseling sebagian besar dibentuk oleh kemajuan ilmu
psikologi, termasuk karya Freud. Pemahaman yang lebih baik tentang masalah
psikologis dan perkembangan manusia difasilitasi oleh konsep psikodinamika dan
psikoanalisis.
Konseling menjadi lebih terorganisir dan menggunakan berbagai teori dan
pendekatan praktis seiring waktu. Panduan etika, standar praktik, dan sertifikasi untuk
konselor profesional dibuat oleh organisasi profesi seperti American Counseling
Association (ACA).
Secara keseluruhan, sejarah konseling dapat dilacak kembali ke sejarah perubahan
sosial-ekonomi, gerakan reformasi sosial, kontribusi ilmu psikologi, dan upaya
individu untuk membantu orang lain dengan masalah pribadi, sosial, dan karir
mereka.

Tahun 1900-1909
Sejarah konseling sebagai profesi bantuan sangat menarik, terutama di Amerika
Serikat pada awal abad ke-20. Frank Parsons adalah tokoh penting dalam gerakan
bimbingan pekerjaan, dan dia dianggap sebagai bapak profesi konseling. Parsons,
seorang profesor perguruan tinggi dan insinyur yang kemudian menjadi advokat
keadilan sosial di Boston, menanggapi keadaan tidak manusiawi yang dialami kaum
muda Boston yang paling miskin.
Tujuan Parsons dengan mendirikan Biro Pekerjaan di Boston pada tahun 1908
adalah untuk menawarkan bimbingan pekerjaan kepada kaum muda yang tidak
melanjutkan studi mereka. Ia percaya bahwa orang harus memiliki informasi yang
akurat tentang pekerjaan dan diri mereka sendiri untuk membuat keputusan yang tepat
tentang pekerjaan mereka. Selain itu, Parsons mendukung adanya konselor pekerjaan
yang memiliki kemampuan untuk membuat informasi tersebut tersedia dan membantu
individu dalam memahami dan menggunakannya.
Pendidikan preventif dan layanan advokasi klien yang sekarang termasuk dalam
model konseling komunitas adalah hasil dari upaya Parsons untuk membangun
sumber daya berbasis masyarakat dan mendukung penempatan kerja. Prinsip-prinsip
utama konseling berasal dari pendekatan Parsons, yang menekankan pentingnya
menggunakan berbagai macam intervensi untuk memenuhi kebutuhan individu, baik
pribadi, moral, maupun pekerjaan.
Selain Parsons, orang-orang seperti Meyer Bloomfield, Jesse B. Davis, Eli
Weaver, dan George Merrill juga membantu mengembangkan konseling dan
bimbingan pekerjaan. Gerakan bimbingan pekerjaan berkembang dan menyebar ke
banyak kota besar di Amerika Serikat, mengubah paradigma pendidikan dan pilihan
karir bagi banyak orang.
Selain itu, usaha para pelopor tersebut mendorong profesi konseling secara luas
berkembang. Banyak spesialisasi dalam konseling telah berkembang, mulai dari
konselor rehabilitasi, konselor kesehatan mental, hingga terapis pernikahan dan
keluarga dan konselor pendidikan. Buku-buku mereka, seperti buku Parsons
"Choosing a Vocation," masih relevan dan merupakan dasar bagi pendidikan dan
praktik konseling kontemporer.

Tahun 1910-an
Profesi konseling mengalami banyak pergeseran pada awal abad ke-20. Setelah
terobosan Frank Parsons dan Davis dalam layanan bimbingan dan konseling
pekerjaan, popularitasnya meningkat. Sebagai tanggapan atas meningkatnya minat ini,
beberapa sekolah umum di Amerika Serikat memperkenalkan layanan bimbingan
sekolah tambahan, seperti di Seattle pada tahun 1910 dan New York pada tahun 1916.
Pada saat itu, diakui bahwa bimbingan dan konseling sangat penting untuk
pendidikan, ekonomi, dan masyarakat. Inilah yang mendorong pembentukan National
Vocational Guidance Association (NVGA) di Grand Rapids, Michigan, pada tahun
1913. Presiden pertama NVGA, Frank Leavitt, menekankan betapa pentingnya
penasihat konselor dalam menjaga masyarakat.
NVGA menjadi tonggak penting dalam pembentukan asosiasi nasional yang
menawarkan sumber daya dan mempersatukan orang yang tertarik pada konseling
kejuruan dengan berkembangnya minat terhadap layanan bimbingan dan konseling.
Gerakan ini terus berkembang, dan National Vocational Guidance Association mulai
menerbitkan bulletin secara teratur pada tahun 1915. Bulletin ini kemudian
berkembang menjadi Occupations: The Vocational Guidance Journal, yang sekarang
dikenal sebagai Personnel and Guidance Journal.
Selama sepuluh tahun tersebut, dinamika konseling dan bimbingan pekerjaan
mengalami transformasi yang signifikan. Penekanan yang lebih besar telah diberikan
pada pengembangan tes psikologis standar dan inisiatif kesehatan mental. Perang
Dunia I juga menunjukkan pentingnya konseling, terutama dalam hal penggunaan tes
dan penempatan personel militer.
Selain itu, pendekatan pendidikan baru juga mulai berkembang, dengan bimbingan
menjadi bagian dari program sekolah. Frank Parsons, Jessie B. Davis, Anna Y. Reed,
Eli W. Weaver, dan David S. Hill adalah para pemimpin gerakan awal yang sangat
membantu mengembangkan bidang konseling.
Dengan waktu berlalu, profesi konseling terus berkembang. Pada tahun 2013,
Asosiasi Konseling Amerika (ACA) mendirikan National Vocational Guidance
Association (NVGA), yang kemudian menjadi asosiasi konseling terbesar di dunia.
Melalui tindakan seperti ini, profesi konseling terus berupaya meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dan menghormati keragaman dan martabat manusia.
ACA saat itu mensponsori 17 divisi, yang semuanya mempertahankan buletin dan
sebagian besar menyediakan berbagai macam kegiatan pengembangan profesional.
Banyak dari divisi ini juga menerbitkan jurnal. Divisi ACA, bersamaan dengan tahun
pendirian dan jurnal yang mereka publikasikan adalah sebagai berikut:
1) AACE: Association for Assessment in Counseling and Education (1965) -
Journal: Measurement and Evaluation in Counseling and Development
2) AADA: Association for Adult Development and Aging (1986) - Journal:
Adultspan
3) ACCA: American College Counseling Association (1991) - Journal: Journal
of College Counseling ACEG: Association for Counselors and Educators in
Government (1984) Journal: None published
4) ACES: Association for Counselor Education and Supervision (1952) - Journal:
Counselor Education and Supervision
5) AGLBIC: Association for Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender Issues in
Counseling (1997) - Journal: Journal of LGBT Issues in Counseling
6) AMCD: Association for Multicultural Counseling and Development (1972) -
Journal: Journal of Multicultural Counseling and Development
7) AMHCA: American Mental Health Counselors Association (1978) - Journal:
Journal of Mental Health Counseling
8) ARCA: American Rehabilitation Counseling Association (1958) - Journal:
Rehabilitation Counseling Bulletin
9) ASCA: American School Counselor Association (1953) - Journal:
Professional School Counseling
10) ASERVIC: Association for Spiritual, Ethical & Religious Values in
Counseling (1974) - Journal: Counseling and Values
11) ASGW: Association for Specialists in Group Work (1973) - Journal: Journal
for Specialists in Group Work
12) C-AHEAD: Counseling Association for Humanistic Education and
Development (1952) - Journal: Journal of Humanistic Counseling, Education,
and Development
13) CSJ: Counselors for Social Justice (2002) - Journal: Journal for Social Action
in Counseling and Psychology
14) IAAOC: International Association of Addictions and Offender Counselors
(1974) - Journal: The Journal of Addictions and Offender Counseling
15) IAMFC: International Association of Marriage and Family Counselors (1989)
- Journal: The Family Journal: Counseling & Therapy for Couples & Families
16) NCDA: National Career Development Association (1952 as NVGA, 1985 as
NCDA) - Journal: The Career Development Quarterly.
17) NECA: National Employment Counseling Association (1964) - Journal: The
Journal of Employment Counseling. (Ed Neukrug, 2012:12-13).

Tahun 1920-an
Banyak konselor dipekerjakan di berbagai tempat di tahun 1920-an dan 1930-an.
Ini termasuk di sistem pendidikan umum, perguruan tinggi, dan universitas sebagai
staf siswa, agen tenaga kerja pemerintah, perusahaan swasta, pengaturan industri,
klinik kesehatan, rumah sakit, dan layanan rehabilitasi untuk veteran perang.
Peningkatan jumlah konselor yang bekerja di berbagai bidang ini juga didukung
oleh upaya awal untuk meningkatkan identitas profesional mereka. Selama tahun
1920-an, standar sertifikasi awal untuk konselor dibuat di kota-kota seperti Boston
dan New York sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas layanan
konseling.
Pada tahun 1921, Universitas Harvard juga mulai menawarkan kursus kepada
konselor baru. Kursus-kursus ini, bagaimanapun, dikritik karena cenderung terlalu
menekankan bimbingan kejuruan di lingkungan sekolah sementara elemen konseling
lainnya masih kurang diperhatikan.
Pada masa itu, gerakan pembersihan mental juga menjadi perhatian utama. Ini
didorong oleh buku-buku seperti "A Mind That Found Itself" yang ditulis oleh CW
Beers pada tahun 1908. Gerakan ini mendorong pengembangan psikologi konseling
dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kesehatan mental.
Psikolog membantu mengembangkan metode rekruitmen untuk militer selama
Perang Dunia I. Setelah itu, mereka membantu memperluas fokus psikologi konseling
ke studi psikometrik dan perbedaan dalam kepribadian, minat, dan kemampuan
individu.
Pengembangan konseling juga dipengaruhi oleh gerakan pendidikan progresif,
yang menekankan bahwa setiap siswa adalah unik dan penting untuk membuat
lingkungan belajar yang positif dan mendukung.
Pada akhir periode ini, pusat konseling perkawinan dan keluarga didirikan, yang
menandai dimulainya spesialisasi dalam bidang konseling ini. Program bimbingan
juga mulai muncul di sekolah dasar dan berfokus pada membantu siswa mengatasi
masalah pribadi atau akademis.
Secara keseluruhan, periode ini adalah masa konsolidasi bagi profesi konseling, di
mana peran dan identitas profesional konselor mulai lebih jelas dalam berbagai
tempat kerja dan bidang konseling.

Tahun 1930-an
Dua hal utama yang menarik perhatian masyarakat selama depresi ekonomi tahun
1930-an adalah peran pendidikan dan penempatan kerja. Penghargaan terhadap
perbedaan individu dalam kecerdasan, kemampuan, minat, dan tipe kepribadian
meningkat karena gerakan psikometrik menjadi semakin penting.
Super (1957) menunjukkan transisi yang baik dari petunjuk istimewa ke psikologi
konseling, di mana pendekatan psikometrik dan petunjuk istimewa digabungkan. Ini
menunjukkan perubahan paradigma dalam pendekatan bimbingan dan konseling.
Sekolah menengah atas juga mulai berpartisipasi dalam gerakan ini dengan
membuat tes standar untuk membantu siswa memilih karir yang sesuai. Pada tahun
1930-an, program-program ini bahkan mulai menawarkan magang yang dilengkapi
dengan praktik dan konseling. Ini menandai awal munculnya ide magang.
Sekolah semakin yakin akan pentingnya layanan konseling di sekolah karena
semangat mereka untuk menerima gagasan dari gerakan bimbingan. Beberapa
pendukung gerakan bahkan mengusulkan agar program bimbingan siswa tersedia di
setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.
Pada awalnya, istilah "konseling" jarang digunakan, dan istilah "bimbingan"
digunakan lebih sering. Namun, dengan penerbitan buku "Workbook in Vocation"
oleh Proctor, Benefield, dan Wrenn pada tahun 1931, kembalinya label ini dimulai.
Mereka menekankan bahwa bimbingan belajar dan pemilihan profesi pada dasarnya
adalah proses konseling psikologis.
Selain itu, pada tahun 1930-an, terjadi pengembangan pendekatan trait-factor
dalam konseling, yang juga dikenal sebagai pendekatan "direktif". Selama dua puluh
tahun berikutnya, teori Williamson menjadi dominan dalam konseling, menekankan
metode penyelesaian masalah yang ilmiah dan empiris.
Pada masa ini, pemerintah AS juga lebih terlibat dalam bimbingan dan konseling.
Pada tahun 1938, mereka mendirikan Divisi Pendidikan Kejuruan dan Informasi
Pekerjaan. Langkah-langkah ini menunjukkan pengakuan betapa pentingnya
konseling untuk membantu pengembangan karier dan penempatan kerja.

Tahun 1940-an
Gerakan bimbingan dan konseling mengalami transformasi besar setelah Perang
Dunia Kedua. Hal ini terutama disebabkan oleh tiga peristiwa penting yang
membentuk praktik konseling pada masa itu: teori Carl Rogers, dampak Perang Dunia
Kedua, dan keterlibatan pemerintah AS dalam konseling pasca-perang.
Carl R. Rogers berkontribusi besar pada tahun 1942 dengan teorinya yang
memperkenalkan metode konseling non-direktif. Rogers menekankan dalam bukunya
"Counseling and Psychotherapy" dan versi revisinya "Client-Centered Therapy"
bahwa klien memiliki kewajiban untuk memahami dan mengatasi masalah mereka
sendiri, sementara konselor berfungsi sebagai representasi yang menerima dan
memahami. Paradigma baru dalam konseling diciptakan oleh gagasan ini. Klien
sekarang memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri mereka sendiri.
Perang Dunia II memengaruhi perkembangan konseling selain pengaruh Rogers.
Pemerintah Amerika Serikat membutuhkan konselor dan psikolog untuk membantu
dalam pemilihan dan pelatihan spesialis industri dan militer. Selain itu, perang
mengubah perspektif tentang peran jenis kelamin dalam pekerjaan, membuat banyak
wanita di luar rumah selama masa perang. Hal ini meningkatkan kesadaran kebebasan
individu dan menimbulkan pertanyaan baru tentang peran gender dalam pekerjaan.
George-Barden Act tahun 1946, yang memberikan dana untuk pendidikan
kejuruan dan pelatihan konselor, menjadikan pemerintah AS semakin mendukung
konseling setelah perang. Selain itu, Kantor Urusan Veteran memberikan dana untuk
pelatihan psikolog dan konselor serta revisi spesifikasi konselor kejuruan. Pengajaran
di program pendidikan master dalam psikologi konseling dipengaruhi oleh dana yang
disediakan oleh kantor Urusan Veteran.
Pada tahun 1947, Feingold menciptakan pendekatan baru yang disebut sebagai
"guidance of the whole child", yang menganjurkan agar konselor tidak hanya
berfokus pada pendidikan tetapi juga memberikan bimbingan menyeluruh kepada
siswa yang membutuhkannya. Pendekatan ini mendorong konselor untuk memberikan
bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau masalah.
Secara keseluruhan, masa setelah Perang Dunia Kedua adalah periode penting
dalam sejarah bimbingan dan konseling. Pada titik ini, teori-teori baru dan
transformasi sosial yang signifikan membentuk praktik konseling kontemporer.

Tahun 1950-an
Peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet pada tahun 1957 memicu persaingan
baru dalam Perang Dingin. Karena peristiwa ini, kebutuhan akan ilmuwan yang lebih
berpengalaman meningkat. Akibatnya, pemerintah AS meluncurkan National Defense
Education Act (NDEA) tahun 1958, yang mendukung pembentukan dan penjelasan
posisi konseling di sekolah-sekolah umum. Undang-undang ini memberikan dana
untuk melatih guru sekolah menengah dan menugaskan mereka untuk menemukan
siswa yang berbakat dalam matematika dan sains untuk mendorong mereka untuk
melanjutkan pendidikan mereka di bidang tersebut.
NDEA menawarkan manfaat khusus untuk bimbingan anak-anak muda dan
membantu dalam pengembangan program konseling dan bimbingan yang sah. Ini
memberikan dana untuk mendukung program konseling sekolah, membangun
lembaga konseling dan bimbingan, dan memberikan dana dan instruksi kepada
konselor. Akibatnya, jumlah konselor di sekolah meningkat secara signifikan, dan
rasio konselor terhadap siswa juga menurun.

Lima peristiwa besar yang terjadi pada tahun 1950-an mengubah sejarah konseling
secara signifikan:

1. Pendirian American Personnel and Guidance Association (APGA),


2. Pendirian American School Counselor Association (ASCA),
3. Pembentukan Division 17 (Society of Counseling Psychology) di dalam organisasi
American Psychological Association (APA),
4. Keluarnya National Defense Education Act (NDEA), dan
5. Perkenalan teori baru dalam bimbingan dan konseling.

APGA didirikan untuk mengorganisasikan kelompok-kelompok yang tertarik pada


konseling, bimbingan, dan masalah kepegawaian. ASCA bergabung dengan APGA
pada tahun 1955 sebagai Divisi 5, dan Divisi 17 (Society of Counseling Psychology)
dari APA secara resmi dibentuk pada tahun 1952. Pembentukan ini sangat
memengaruhi perkembangan dan perkembangan profesi konseling.
Selain itu, keluarnya NDEA pada tahun 1958 menyebabkan kemajuan besar dalam
konseling; fokusnya adalah menemukan bakat siswa dan meningkatkan pertumbuhan
mereka. Ini mengubah lanskap pendidikan di Amerika Serikat dan memberikan
pijakan yang kuat bagi gerakan konseling.

Tahun 1960-an
Dalam upaya untuk mendefinisikan peran dan fungsi konselor sekolah, Statement
of Policy for Secondary School Counselors, yang dikembangkan dan disetujui oleh
American School Counselor Association (ASCA) pada tahun 1964, merupakan
langkah penting menuju kemajuan gerakan bimbingan dan konseling sekolah.
Sebelumnya, pada tahun 1950-an, ASCA dan National Defense Education Act
(NDEA) memungkinkan konseling sekolah mendapatkan pengakuan profesional.
NDEA juga memberikan dukungan federal untuk staf konselor di sekolah dan untuk
pelatihan konselor di universitas. Namun, pada saat itu, tidak ada definisi yang jelas
tentang pelatihan dan peran konselor sekolah di sekolah.
Antara pertengahan dan akhir tahun 60-an, undang-undang pendidikan menengah
dan menengah yang diubah bertujuan untuk memperluas layanan konseling sekolah
untuk siswa dari keluarga dengan pendapatan rendah, siswa yang putus sekolah, dan
siswa dengan masalah akademik yang berat.
Dengan perubahan ini, muncul era baru dalam profesi bimbingan dan konseling.
Perubahan ini termasuk penetapan standar kinerja untuk konselor sekolah, persyaratan
untuk kredibilitas konselor sekolah, dan penguatan badan akreditasi.
C. Gilbert Wrenn, misalnya, membuat kontribusi signifikan selama sepuluh tahun
ini. Dalam bukunya yang ditulis pada tahun 1960, "The Counselor in a Changing
World", dia menggambarkan bagaimana peran konselor berkembang di tengah
perubahan sosial dan budaya. Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh kemajuan
dalam konseling perilaku dan kelompok, serta teori konseling humanistik dari Donald
Arbuckle, Abraham Maslow, dan Sidney Jourard.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa Undang-Undang tentang Pusat Kesehatan
Mental Komunitas tahun 1963 memungkinkan konselor untuk melakukan pekerjaan
di luar bidang pendidikan, seperti konseling penyalahgunaan narkoba dan perkawinan
dan keluarga.
Pada saat ini, profesionalisasi ASCA dan Divisi 17 APA juga meningkat, dengan
kode etik untuk konselor dibuat dan definisi peran konselor sekolah diklarifikasi.
Salah satu tonggak penting lainnya adalah pembentukan ERIC Clearing house pada
lembaga Counseling and Personal Services (CAPS) di Universitas Michigan pada
tahun 1966, yang menunjukkan pengaruh pemerintah terhadap kemajuan konseling.

Tahun 1970-an
Profesi konseling sekolah mengalami perkembangan yang signifikan selama tahun
60-an, 1970-an, dan 1980-an. Selama periode ini, ada penekanan yang semakin besar
pada pembuatan layanan yang menyeluruh yang memenuhi kebutuhan perkembangan
semua siswa. Penekanan juga lebih besar pada mempertimbangkan kompetensi
budaya saat merancang dan memberikan layanan.
Layanan yang ditawarkan oleh konselor sekolah meningkat pada tahun 1970-an,
termasuk konsultasi, koordinasi kegiatan, konseling kelompok besar, dan konseling
individu. Program pascasarjana konseling juga memperhatikan teori perkembangan
dan bagaimana konselor sekolah dapat memengaruhi setiap tahap perkembangan
siswa. Karya Norman Gysbers, yang mengembangkan model program komprehensif
untuk pengembangan konseling sekolah, sangat memengaruhi program ini.
Tren baru muncul pada tahun 1970-an, yang dipengaruhi oleh upaya di luar dan di
dalam lingkaran konseling, seperti upaya diversitas, yang mencakup bekerja dengan
perempuan, minoritas, dan penyandang cacat. Keputusan Mahkamah Agung tahun
1975 meningkatkan permintaan akan layanan konseling kesehatan mental masyarakat.
Selain itu, beberapa undang-undang, seperti Undang-Undang Rehabilitasi tahun
1973 dan Undang-Undang Pendidikan untuk Semua Anak Berkebutuhan Khusus
tahun 1975, meningkatkan kebutuhan akan konselor rehabilitasi yang berpengalaman
dan memperluas tanggung jawab konselor sekolah dalam mengatur bagaimana siswa
penyandang cacat ditempatkan.
Selain itu, dalam sepuluh tahun terakhir, terjadi perubahan besar dalam pelatihan
keterampilan konseling. Metode baru seperti pelatihan keterampilan microcounseling
yang didasarkan pada pendekatan humanistik.
Pusat kesehatan mental dan lembaga komunitas yang mempekerjakan konselor di
luar pendidikan muncul pada tahun 1970-an. Konsep konseling yang berbeda ini
menghasilkan konsep baru seperti konseling komunitas.
Selain itu, dalam sepuluh tahun terakhir, banyak negara bagian telah mengesahkan
undang-undang lisensi untuk konselor profesional.
American Personnel and Guidance Association (APGA) mendirikan 13 divisi pada
tahun 1979, dengan berbagai spesialisasi dalam konseling. Perkembangan ini
menunjukkan betapa profesi konseling sekolah berkembang dan beragam selama
periode tersebut.

Tahun 1980-an
Dekade 1980-an adalah bagian penting dari sejarah konseling, terutama di Amerika
Serikat. Selama sepuluh tahun tersebut, beberapa peristiwa dan transformasi penting
terjadi:

1) Standardisasi Pelatihan dan Sertifikasi: Gerakan untuk standarisasi


pelatihan dan sertifikasi konselor mulai menguat pada awal sepuluh
tahun. Untuk meningkatkan standar pendidikan untuk konselor,
Council for Accreditation of Counseling and Related Educational
Programs (CACREP) dibentuk pada tahun 1981. Dengan menjadi
anggota Dewan Akreditasi Sekolah Tinggi (Council on Postsecondary
Accreditation, COPA), organisasi ini mengakreditasi program
pendidikan konselor.
2) Dewan Nasional untuk Konselor Tersertifikasi (NBCC): Dibentuk
pada tahun 1982, NBCC menangani penyertaan konselor di tingkat
nasional. Mereka membuat ujian standar dan menetapkan delapan
bidang studi utama yang harus dikuasai oleh konselor agar mereka
dapat disertifikasi.
3) Diversifikasi Spesialisasi Konselor: Selama sepuluh tahun terakhir,
telah terjadi peningkatan jenis spesialisasi konselor. Ini termasuk
konseling sekolah, komunitas, kesehatan mental, perkawinan dan
keluarga, serta layanan pegawai untuk mahasiswa perguruan tinggi.
4) Peningkatan Kualitas Konseling melalui Sertifikasi: NBCC
berkonsentrasi pada peningkatan kualitas konseling melalui sertifikasi,
sementara Asosiasi Konseling Amerika (ACA) berkonsentrasi pada
publikasi, hubungan pemerintah, perkembangan profesional, dan
lokakarya.
5) Pentingnya Konseling dalam Sistem Pendidikan: Laporan seperti "A
Nation at Risk" dari tahun 1982 menyuarakan kekhawatiran tentang
prestasi siswa Amerika Serikat yang menurun dan menekankan betapa
pentingnya konseling dalam sistem pendidikan. Ini memicu reformasi
pendidikan, yang akan mengubah peran konselor di sekolah.
6) Perkembangan Teori dan Praktik Konseling: Teori dan praktik
konseling telah berkembang, termasuk teori perkembangan konselor
sekolah yang dikembangkan oleh Myrick pada tahun 1987.
7) Peningkatan Peran Konselor dalam Komunitas: Konselor juga mulai
terlibat dalam berbagai bidang, seperti manajemen stres, konseling
olahraga, program intervensi awal untuk ketergantungan, dan
penjangkauan orang miskin.

Selama dekade 1980-an, profesi konseling mengalami perkembangan dan


perubahan besar dalam hal standar, sertifikasi, spesialisasi, dan peran dalam
masyarakat. Hal ini membentuk dasar untuk perkembangan lebih lanjut dalam profesi
konseling di abad ke-21.

Tahun 1990-an
Di sekolah-sekolah pada awal abad ke-20, ada peningkatan perhatian terhadap
pendidikan, bimbingan, dan konseling. Ada juga upaya progresif untuk mendorong
pengembangan pribadi siswa. Namun, kritik dan penurunan pendanaan selama depresi
besar menyebabkan gerakan ini berhenti berkembang.
Pengembangan pedoman etika khusus untuk konseling online dan revisi Kode Etik
ACA pada tahun 1990-an meningkatkan perhatian terhadap masalah etika dalam
konseling. Selama waktu ini, peran konseling sekolah berubah menjadi lebih proaktif
dan berfokus pada membuat program yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan siswa.
Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II selama tahun 1940-an, yang
meningkatkan kepentingan militer dan penggunaan proses penilaian dan seleksi.
Setelah perang, minat ini berkembang dari penggunaan militer hingga penyaringan
personil dan pendidikan di sektor bisnis, yang berdampak pada arah layanan
konseling sekolah.
Kongres Amerika Serikat melewati Undang-Undang George-Barden pada tahun
1946, yang memberikan dukungan keuangan untuk layanan bimbingan dan konseling
di sekolah. Ini memulai periode pertumbuhan pesat dalam layanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
Bimbingan berkembang menjadi program komprehensif pada tahun 1970-an,
menekankan tugas perkembangan dan mendorong bimbingan sebagai program yang
terstruktur berdasarkan hasil siswa yang spesifik. Model seperti Model Komprehensif
ASCA sangat membantu pelatihan dan praktik konselor sekolah.
Inisiatif seperti Transforming School Counseling Initiative (TSCI) dan Model
Nasional ASCA telah muncul dalam beberapa dekade terakhir untuk meningkatkan
pelatihan dan praktik konselor sekolah. Selain itu, terdapat kekhawatiran tentang
tingkat pelatihan yang cukup untuk konselor baru.
Selama bertahun-tahun, profesi konseling sekolah telah berkembang dari berfokus
pada layanan krisis dan remedial menjadi berfokus pada memenuhi kebutuhan
perkembangan siswa secara keseluruhan.

Tahun 2000-an
Di awal abad ke-21, dunia kerja mengalami perubahan besar. Ini disebabkan oleh era
globalisasi dan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Individu harus
memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan kemampuan untuk menggunakan
"meta kompetensi" untuk menghadapi perubahan. Hal ini berkaitan dengan proses
belajar, manajemen kehidupan, dan komunikasi yang terjadi selama seseorang hidup.
Di samping itu, sejak paruh kedua abad ke-20, bidang konseling, psikoterapi, dan
bantuan (helping) telah berkembang pesat.

Pengakuan akan peran komunikasi dalam mengubah perilaku manusia dan pergeseran
ke arah psikologi positif, yang menekankan peningkatan kekuatan dan mengurangi
kelemahan individu, berkontribusi pada peningkatan ini. Selain itu, ada peningkatan
tuntutan bagi para profesional konseling dan psikoterapi untuk mendapatkan
akreditasi, serta perluasan asosiasi profesional yang mengatur standar praktik.

Selain itu, sejak Frank Parsons membangun model bimbingan dan konseling karir
pada tahun 1909, pendekatan ini juga mengalami perkembangan pesat. Paul J.
Hartung menemukan empat kebiasaan dalam evolusi bimbingan karir selama sepuluh
tahun terakhir:
1. Tradisi pertama, dimulai oleh Frank Parsons pada awal 1900-an
melalui gerakan bimbingan karir yang menekankan perbedaan individu
dan pencocokan dengan jenis pekerjaan tertentu.
2. Tradisi pengembangan, juga dikenal sebagai tradisi pengembangan,
muncul di pertengahan abad ke-20 dan menekankan perkembangan
karir individu.
3. Perspektif perilaku sosial-kognitif dalam karir yang menekankan
pembelajaran, agensi personal, dan pemikiran karir mengarah pada
perkembangan tradisi ketiga. Perspektif sosial-kognitif ini juga dikenal
sebagai tradisi sosial-kognitif.
4. Tradisi konstruktivis sosial atau tradisi konstruktivis sosial adalah
tradisi keempat yang menerapkan metode konstruktivis dan
konstruktivis sosial saat ini dalam proses pengambilan keputusan dan
pengembangan karir.

Tahun-tahun awal abad baru menunjukkan bahwa profesi konseling dipengaruhi


secara signifikan oleh sejumlah masalah dari akhir abad ke-20 serta masalah baru
yang muncul. Beberapa masalah penting yang dihadapi para konseling saat ini
termasuk:

1. Perubahan dalam dunia kerja yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan
globalisasi.
2. Pertumbuhan yang pesat dalam bidang konseling, psikoterapi, dan layanan
bantuan.
3. Pengakuan yang lebih besar tentang pentingnya komunikasi dan psikologi
positif.
4. Perluasan asosiasi profesional dan tekanan untuk mendapatkan akreditasi.
5. Perubahan dalam model bimbingan dan konseling karir.
6. Variasi dalam praktik bimbingan karir selama seratus tahun terakhir.
7. Permasalahan baru yang muncul dalam bidang konseling pada awal abad ke-
21.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sejak awal abad ke-20, industri konseling di Amerika Serikat telah mengalami
pertumbuhan yang signifikan, menurut penelitian yang dilakukan. Bidang ini, yang awalnya
berfokus pada membantu orang mencapai tujuan mereka, sekarang mencakup bagian lain dari
kehidupan mereka, seperti kesehatan mental, keluarga, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Konseling non-direktif, psikoanalisis, dan pendekatan humanistik telah memengaruhi praktik
konseling kontemporer. Pelatihan, sertifikasi, dan spesialisasi menjadi bidang penting untuk
konseling inklusif dalam menangani keragaman budaya dan kebutuhan individu.

3.2 SARAN
Beberapa saran yang dapat diambil untuk memperkaya profesi konseling yaitu meningkatkan
pendidikan dan pelatihan konselor, meningkatkan sertifikasi dan standarisasi dalam profesi,
mengakui perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat, mendorong kolaborasi antar pihak
terkait, dan mempromosikan peran konselor sebagai agen perubahan positif dalam
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

PROFESIONALISASI_BIMBINGAN_KONSELING.(2020).
PROFESIONALISASI_BIMBINGAN_KONSELING, 3-8.

file:///C:/Users/USER/Downloads/PROFESIONALISASI_BIMBINGAN_KONSELING%20
(2).pdf

Nawwer. (2021). KESELURUHAN ISI. 9.

file:///C:/Users/USER/Downloads/KESELURUHAN%20ISI%20(1).pdf

Prof. Dr. Drs. Mungin Eddy Wibowo, M. B. (2018). PROFESI KONSELOR ABAD 21.
Semarang: UNNES PRESS.

Anda mungkin juga menyukai