Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Dasar BK kelas
1C
Dosen Pengampu : Nuraini, M.Pd, Kons
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Sejarah perkembangan bimbingan konseling didunia.....................................................3
2.2. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia............................................................5
BAB III......................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
ii
hidayah, dan inayah-Nya terhadap kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ilmiah tentang Sejarah bk di dunia dan sejarah bk di indonesia.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman-
teman, agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga tentang sejarah bk di dunia dan sejarah bk di
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1.2 Bagaimana sejarah bimbingan diindoneisa?
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Sejarah perkembangan bimbingan konseling didunia
Latar belakang perkembangan profesi konseling tidak dapat dipisahkan dari dua jalur
penanganan terhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat Barat, yaitu tradisi
gangguan mental dan penanganan masalah-masalah pendidikan dan pekerjaan di sekolah.
Evolusi profesi konseling dapat terlihat pada rangkaian perjalanan profesi ini yang disusun
secara kronologis sebagai berikut :
Istilah bimbingan (guidance) ini kemudian menjadi label populer bagi gerakan
konseling di sekolah-sekolah selama hampir 50 tahunan. Program bimbingan yang
terorganisasikan mulai muncul dengan frekuensi tinggi di jenjang SMP sejak 1920- an, dan
lebih intensif lagi di jenjang SMA dengan pengangkatan guru BK yang khusus dipisahkan
3
untuk siswa laki-laki dan siswa perempuan. Titik inilah era dimulainya pemfungsian
disiplin, kelengkapan daftar hadir selama satu tahun ajaran dan tanggung jawab administrasi
lainnya. Akibatnya banyak program pendidikan dekade ini menitikberatkan pada upaya
membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan akademis atau pribadi dengan
mengirimkan mereka ke guru BK untuk mengubah perilaku atau memperbaiki kelemahan.
Selain jenjang SMP dan SMA, gerakan konseling untuk SD tampaknya juga dimulai di
akhir dekade 1920-an hingga awal dekade 1930-an, dipicu oleh tulisan-tulisan dan kerja
keras William Bumham yang menekankan peran guru untuk memajukan kesehatan mental
anak yang memang banyak diabaikan diperiode tersebut."
Pada dekade 1940-an ditandai munculnya teori konseling Non- Directive yang
dipelopori oleh Carl Rogers. Ia mempublikasikan buku yang berjudul Counseling and
Psychotherapy pada tahun 1942. Pada tahun 1950-an muncul pula berbagai organisasi
konseling yaitu the American Personnel and Guidance Association (APGA). Selanjutnya
disahkannya the National Defense Education Act (NDEA) pada tahun 1958. Undangundang
ini memberikan dana bagi sekolah untuk meningkatkan program konseling sekolah.
Konseling mulai melakukan diversifikasi ke area yang lebih luas diawali pada tahun 1970.
Konseling mulai berkembang di luar sekolah seperti di lembaga-lembaga komunitas dan
pusat-pusat kesehatan mental.
4
sebagai spesialisasi baru. Spesialisasi baru ini dipelopori oleh Van Ellenberger Renterghem
dan Van Eeden.
1. Sebelum Kemerdekaan
Masa sebelum kemerdekaan yaitu pada masa penjajahan Belanda dan Jepang,
kehidupan rakyat Indonesia berada dalam cengkeraman penjajah (Pendidikan
diselenggarakan untuk kepentingan penjajah). Para siswa dididik untuk mengabdi demi
kepentingan penjajah. Dalam situasi seperti ini upaya bimbingan sudah tentu diarahkan
bagi perwujudan tujuan pendidikan masa itu yaitu menghasilkan manusia pengabdi
penjajah. Akan tetapi, rasa nasionalisme rakyat Indonesia ternyata sangat tebal sehingga
upaya penjajah banyak mengalami hambatan.
Rakyat Indonesia yang cinta akan nasionalisme dan kemerdekaan berusaha untuk
memperjuangkan kemandirian bangsa Indonesia melalui pendidikan. Salah satu di
antaranya adalah Taman Siswa yang dipelopori oleh K.H. Dewantara yang dengan gigih
menanamkan nasionalisme di kalangan para siswanya. Dari sudut pandangan bimbingan hal
tersebut pada hakikatnya adalah dasar bagi pelaksanaan bimbingan.
5
3. Dekade 50-an (Perjuangan)
Kegiatan bimbingan pada masa dekade ini lebih banyak tersirat dalam berbagai
kegiatan pendidikan. Upaya membantu siswa dalam mencapai prestasi lebih banyak
dilakukan oleh guru di kelas atau di luar. Akan tetapi, pada hakikatnya bimbingan telah
tersirat dalam pendidikan dan benar-benar menghadapi tantangan dalam membantu siswa di
sekolah agar dapat berprestasi meskipun dalam situasi yang amat darurat.
4. Dekade 80-an
Pada dekade 80-an ini bimbingan diupayakan agar mantap. Pemantapan terutama
diusahakan untuk menuju kepada perwujudan bimbingan yang profesional. Dengan
demikian, maka upaya-upaya dalam dekade 80-an lebih mengarah kepada profesionalisasi
yang lebih mantap.
Pada saat ini, profesi konselor secara legal formal telah diakui dalam sistem pendidikan
nasional. Konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling merupakan profesi yang
sudah diakui keberadaannya di sekolah. Hal ini dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru pada pasal 15 yang mengatakan
bahwa guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah guru pemegang sertifikat
Pendidikan.
BAB III
PENUTUP
6
3.1 Kesimpulan
Gerakan bimbingan dan konseling sekolah yang selama bertahun-tahun beroperasi
secara unik di dalam pendidikan di Amerika serikat, awalnya hanya berfokus pada
bimbingan siswa untuk memilih karir yang akan dipilihnya nanti. Namun, setelah beberapa
dekade berlalu, fokus awal itu sekarang sudah menyebar lantaran beberapa faktor.
Di Indonesia sendiri awalnya bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu merupakan
suatu hal yang masih baru. Walaupun demikian, hal ini tidak berarti bahwa bimbingan dan
konseling di Indonesia belum ada sama sekali. Sesungguhnya, bimbingan dan konseling
telah lama dikenal di Indonesia, hanya saja berbeda dalam pendekatannya.
3.2 Saran
Pengaruh masalah terhadap kejiwaan seseorang cukup besar. Sehingga ketika manusia
ditimpa masalah tidak sedikit dari mereka yang menempuh jalan pintas sebagai solusi.
Namun tidak sedikit pula dari mereka yang cenderung menggunakan upaya kekeluargaan
dan salah satunya adalah bimbingan dan konseling ini. Teruslah berkembang dan menjadi
manusia yang bermanfaat bagi sekitar, karena kehidupan yang singkat ini akan terasa
berharga jika kita dapat memberi bukan meminta.
DAFTAR PUSTAKA
UMM.
Gibson, Robert L. dan Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.