Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH BIMBINGAN PENYULUHAN

SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN


KONSELING

Disusun Oleh Kelompok 3 :

Ahmad Muhajir (NIM : 2022862088260)


Misyatul Adawiyah (NIM : 2022862088315)
Nazhifatus Zulfa (NIM : 2022862088337)
Noor Mahmudah (NIM : 2022862088339)
Nor Inayah (NIM : 2022862088342)

Lokal :

B5 Reguler (Semester III)

Dosen Pengampu :

Dra. Hj. Norhayati

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
KUALA KAPUAS
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. sholawat serta salam

semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur kepada

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bimbingan Penyuluhan yang

berjudul “SEJARAH PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah

Bimbingan Penyuluhan. Dalam makalah ini penulis menemukan banyak kesulitan,

tetapi berkat adanya kerjasama dalam kelompok akhirnya penulis pun dapat

menyelesaikan makalah ini, serta adanya media massa yang sangat menunjang

penyelesaian makalah ini.

Penulis berterimakasih kepada semua teman-teman yang terlibat dalam

penyelesaian penulisan makalah ini, dan penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

Ibu Dra. Hj. Norhayati selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Penyuluhan

yang telah memberi bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

makalah Bimbingan Penyuluhan ini dengan baik. Sebagai mahasiswa, penulis

menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki masih terbatas sehingga dalam makalah

ini masih ditemukan banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran dirasakan sangat

dibutuhkan untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang. Penulis berharap, agar

dengan adanya makalah ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan baik mahasiswa

maupun masyarakat pada umumnya mengenai Sejarah Perkembangan Bimbingan dan

Konseling, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kuala Kapuas, September 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Awal Mula Bimbingan dan Konseling .................................................. 3

B. Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Dunia.................. 4

C. Tahap-tahap Terciptanya Bimbingan dan Konseling di Amerika .......... 11

D. Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia dan Lahirnya BK ....... 13

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 16

A. Kesimpulan .......................................................................................... 16

B. Saran .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling.

Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa

makna. Sertzer & Stone (1966:3) menemukakan bahwa guidance berasal kata guide

yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,

mengatur, atau mengemudikan). Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat

dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka

dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai

persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi

oleh konseli/klien.

Menengok sejarah perkembangannya, bimbingan konseling berawal di Amerika

Serikat yang dipelopori oleh seorang tokoh besar yaitu Frank Parson melalui gerakan

yang terkenal yaitu guidance movement (gerakan bimbingan). Awal kelahiran gerakan

ini dimaksudkan sebagai upaya mengatasi semakin banyaknya veteran perang yang

tidak memiliki peran. Oleh karena itu, Frank Person berupaya memberi bimbingan

vocational sehingga veteran-veteran tersebut tetap dapat berkarya sesuai kondisi

mereka. Selanjutnya, gerakan ini berkembang tidak semata pada bimbingan vocational,

tapi meluas pada bidang-bidang lain yang akhirnya masuk pula dalam pendidikan

formal.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan

rumusan masalah dalam makalah :

1. Bagaimana Awal Mula Bimbingan dan Konseling ?

2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Dunia ?

3. Apa saja Tahap-tahap Terciptanya Bimbingan dan Konseling di Amerika ?

4. Bagaimana Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia dan Lahirnya BK ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini tujuan dari

penulisan makalah :

1. Mengetahui bagaimana Awal Mula Bimbingan dan Konseling.

2. Mengetahui Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Dunia.

3. Mengetahui apa saja Tahap-tahap Terciptanya Bimbingan dan Konseling di

Amerika.

4. Mengetahui bagaimana Sejarah Bimbingan dan Konseling di Indonesia dan

Lahirnya BK.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling lahir pada tahun 1908 di Amerika dengan berdirinya

Vocational Bureau pada tahun 1908 oleh Frank Parsons. Frank Parson dikenal juga

sebagai Father of The Guedance Movement in America Education. Frank menekankan

bahwa penting bagi setiap individu untuk diberikan pertolongan dari orang lain untuk

lebih memahami kekurangan dan kelemahan diri sehingga dapat digunakan untuk

proses pengembangan diri lebih baik dan menentukan pekerjaan yang cocok bagi

dirinya.

Pertama kali istilah bimbingan dikenal pada abad ke-19 hingga awal abad ke 20

di Boston. Pada awalnya istilah ini dikenal dengan berdirinya biro di bidang profesi dan

ketenagakerjaan. Tujuannya yaitu untuk membantu pemuda dalam memilih karir atau

pekerjaan sesuai dengan keahlian mereka dan juga melatih para guru untuk memberikan

layanan bimbingan di sekolah.

Jasse B Davis juga memulai memberikan layanan konseling di SMA pada tahun

1898. Pada tahun 1907 dia mencoba memasukkan program bimbingan ke dalam

pendidikan siswa SMA di Detroit. Eli Weaver pada tahun 1905 mendirikan Students

Aid Committee of High School di Newyork dan dalam mengembangkan komitenya, dia

berada pada suatu kesimpulan. Kesimpulan yang dikemukakannya yaitu bahwa siswa

membutuhkan saran dan konsultasi sebelum mereka masuk ke dunia kerja.

Pada tahun 1920 para konselor sekolah di Boston dan New York diharapkan

mampu membantu siswa dalam memilihkan pekerjaan yang tepat sesuai dengan

3
keahlian masing-masing individunya. Selama itu pula, pada tahun 1920-an sertifikasi

untuk konselor sekolah mulai diterapkan.

Pada perkembangannya, mula-mula bimbingan konseling dikenal sebagai

bimbingan untuk pekerjaan atau karir, namun pada perkembangan lebih lanjut

merambah pada bidang pendidikan atau Education Guidance yang dirintis Jasse B.

Davis. Dimana bimbingan ini dikenal dengan adanya bimbingan dalam segi kepribadian

atau Personal Guidance. Bimbingan konseling juga berkembang di bidang-bidang yang

lain seperti pengertian, dan praktek bimbingan konseling terhadap ilmu sosial, budaya,

kewarganegaraan, keagamaan, dan lain sebagainya.1

B. Sejarah Perkembangan Bimbingan dan Konseling di Dunia

Berikut ini akan disajikan proses perkembangan bimbingan dan konseling di

dunia dengan kronologi dekade.

1. Tahun 1900-1909

Terdapat tiga orang yang terkenal sebagai pionir periode ini yaitu Frank Parson,

Jesse B. Davis, dan Clifford Beers. Davis adalah orang pertama yang

memperkenalkan program bimbingan sekolah. Tahun 1907 ia menyarankan agar

guru memberikan bimbingan di kelas seminggu sekali. Sementara itu di Boston,

Frank Parson mendirikan Boston’s Vocational Bureau pada tahun 1908 yang

membantu pemuda dalam memilih karir. Ia menerbitkan buku yang berjudul

"Choosing A Vocation “ pada tahun 1909.

Tokoh ketiga adalah Clifford Beers. Ia seorang mahasiswa Yale yang pernah

dirawat di rumah sakit jiwa. Berdasarkan pengalamannya ia menulis buku “A Mind

1
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling "Konsep, Teori dan Aplikasinya", (Medan : Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019), hlm. 48-49
http://repository.uinsu.ac.id/8065/

4
That Found Itself” pada tahun 1908. dalam bukunya ia mengemukakan

pendapatnuya bahwa dalam proses peningkatan kesehatan mental perlu ditingkatkan

fasilitas dan mereformasi treatment yang ada.

Bimbingan dan konseling pada masa ini berfokus pada bimbingan pendidikan

dan pekerjaan, yaitu memfasilitasi individu untuk memahami dan mengambil

keputusan pendidikan dan pekerjaan yang cocok dengan dirinya. 2

2. Tahun 1910-an

Pada dekade ini terdapat dua peristiwa penting yaitu: 1) terbentuknya National

Vocational Guidance Association (NVGA); dan 2) terjadinya Perang Dunia I (PD I),

dimana dalam penjaringan perwira militer digunakan tes intelegensi. Pada masa ini

konseling belum dikenal secara luas namun sudah mulai terdengar gaungnya.3

3. Tahun 1920-an

Dekade ini disebut juga masa konsolidasi karena dimulainya pendidikan bagi

konselor di Universitas Harvard pada tahun 1911. Pengaruh dominan pada masa ini

adalah berkembangnya teori-teori pendidikan, dan pemerintah mulai menggunakan

layanan bimbingan terhadap veteran perang. Peristiwa penting lainnya yaitu

dikembangkannya standar untuk persiapan dan evaluasi materimateri okupasional. 4

4. Tahun 1930-an

Pada masa ini mulai dikembangkan teori pertama konseling yang diformulasi

oleh E.G. Williamson dan koleganya di Universitas Minnesota dengan mengambil

teori Frank Parson tentang trait factor dan mengembangkan suatu model konseling

2
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 8
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599
3
Ibid, hlm. 8
4
Ibid, hlm. 8-9

5
karir untuk membantu siswa dan penganggur. Model ini berdasar pada model medis

dan bersifat sangat direktif. Pada dekade ini juga terjadi peningkatan keterlibatan

pemerintah dengan mendirikan US Employment Services yang kemudian

menerbitkan Dictionary of Occupational Tittles (DOT)pada tahun 1939.

Layanan bimbingan konseling mulai memperhatikan perbedaan individu

(individual differences) seiring munculnya gerakan psikometrika yang

dikembangkan Alfred Binet di Perancis dengan dikembangkannya pengukuran

intelegensi. Dasar keilmuan tenaga konselor makin bervariasi dan makin mendalam.

Layanan bimbingan konseling menjadi lebih akurat dalam proses diagnostik dengan

menggunakan berbagai instrumen tes.5

5. Tahun 1940-an

Tiga peristiwa utama pada dekade ini yaitu : 1) dikenalkannya teori humanistik

oleh Carl Rogers; 2) terjadinya Perang Dunia II; dan 3) keterlibatan pemerintah

dalam konseling.

Pada tahun 1942, Rogers mempublikasikan buku “Counseling and

Psychotherapy” yang menentang teori counselor centered approach yang

dikembangkan Williamson. Rogers mengembangkan model konseling non-directive

sebagai alternatif terapi, yang kemudian disebut konseling terpusat pada klien

(„client-centered’). Selain itu karena adanya PD II, pemerintah mulai melibatkan

konselor dan psikolog lebih jauh dalam proses seleksi dan training militer.6

5
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 9
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599
6
Ibid, hlm. 9-10

6
6. Tahun 1950-an

Pada dekade ini, Rogers menerbitkan Client Centered Theraphy. Para konselor

sekolah juga mulai menerapkan model non-direktif rogers dan mulai menekankan

kegiatan konseling. Didirikan American Personnel and Guidance Association

(APGA) sebagai cikal bakal American Counseling Association (ACA), divisi 17

(Counseling Psychology) pada American Psychologist Association (APA), National

Defense Act (NDEA), dan mulai berkembangnya teori-teori bimbingan konseling.

Divisi 17 (counseling psychologist) didirikan pada tahun 1952 yang pada

awalnya karena ada ketertarikan para psikolog untuk bekerja pada populasi yang

normal dari yang biasa ditangani oleh psikolog klinis. Psikolog konseling

dipengaruhi oleh konseling vokasional dan terapi humanistik. Pada dekade ini juga

dipublikasikan teori behavioral (desensitisasi sistematis), rational emotive theraphy

dan career development ACES dan ASCA (dua divisi dalam APGA)

mengembangkan standar pelatihan bagi konselor sekolah yang menekankan teori

konseling dan pengalaman praktikum.

Pada tahun 1952 diadakan konvensi nasional bersama di Los Angeles California

antara National Vocational Guidance Association (NVGA), National Association of

Guidance and Counselor Trainers (NAGCT), Student Personnel Association for

Teacher Education (SPATE), dan American College Personnel Association, dengan

harapan memberikan suara profesi yang lebih besar.7

7. Tahun 1960-an

Pada dekade ini, terjadi eksplosi profesi konseling sekolah, semakin

meningkatnya penelitian yang terfokus pada konseling dan ditingkatkannya standar

7
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 10
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599

7
untuk sertifikasi dan kinerja konselor sekolah. ASCA juga mengembangkan

pernyataan kebijakan untuk konselor sekolah menengah yang mengkhususkan peran

dan fungsi konselor sekolah.

Pada masa ini, konselor sekolah bekerja terutama dalam peran remedialaktif;

peranannya tidak terlihat sebagai bagian pokok dalam pendidikan. Ini menguatkan

praktek konselor sekolah yang terpusat pada tugas-tugas administratif-klerikal

karena tugas-tugas ini dapat dipertahankan sebagai suatu layanan kepada seseorang.

Pada masa ini juga, banyak muncul teori-teori humanistik yang baru yaitu yang

dikemukakan oleh Abraham Maslow, Dugald Arbuckle, dan Sidney Jourad. Terjadi

pula : 1) pergeseran paradigma dari konseling individual (face to face) menjadi

konseling kelompok; 2) didirikannya Community Mental Health Centers Act

(CMHCA); dan 3) dipublikasikannya kode etik konselor untuk pertama kali. 8

8. Tahun 1970-an

Pada dekade ini CMHCA memperluas layanan anak dan remaja dengan penyakit

mental. Dibentuk American Mental Health Counseling Association (AMHCA),

dibentuk pula badan lisensi konselor yang pertama di Virginia.

Terdapat diversifikasi setting dalam layanan konseling, mulai dari sekolah

hingga pusat-pusat kesehatan mental dan di agen-agen masyarakat sehingga dikenal

istilah baru yaitu community counselor. Adanya perkembangan helping skill

program yang dikemukakan oleh Truax dan Carkhuff pada tahun 1967 dan Ivey

pada tahun 1971.

Pada masa ini dibentuk komite untuk menilai dan memberikan ijin praktek bagi

konselor yang dikelola oleh APA dan APGA. Pada tahun 1973 Association of

8
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 10-11
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599

8
Counselor Educators and Supervisors (ACES) mulai menetapkan rambu-rambu

bagi standardisasi program master dan doktoral dalam bidang konseling.9

9. Tahun 1980-an

Pada masa ini mulai diterapkan dan ditingkatkan standardissi pelatihan konselor

dan sertifikasi. Tahun 1981 Council of Accreditation of Counselling and Related

Educational Programs (CACREP) dibentuk untuk menstandarkan pelatihan bagi

konselor dalam semua kekhususannya. CACREP ini merupakan organisasi afiliasi

APGA dan anggota Counseling on Post Secondary Accreditation (COPA),

selanjutnya CACREP membuat standardisasi program master dan doktoral.

Sebagai pelengkap CACREP, National Board for Certified Counselors(NBCC)

yang dibentuk pada tahun 1983 mulai memberikan sertifikasi bagi konselor. Pada

masa ini mulai banyak diterbitkan jurnal-jurnal ilmiah di bidang konseling dan

dikemukakannya dimensi cross cultural dalam layanan konseling yang berimplikasi

pada timbulnya multicultural counseling. Pada tahun 1983, APGA berganti nama

menjadi American Association of Counseling and Development (AACD).10

10. Tahun 1990-an

Pada tanggal 1 Juli 1992 AACD berganti nama menjadi American Counseling

Association (ACA) untuk merefleksikan hubungan antara anggota asosiasi dan

menguatkan kesatuan dan persatuan. Pada masa ini pula pedoman etik ACA dan

standar CACREP direvisi. Pada masa ini terjadi gerakan perubahan dari istilah

bimbingan dan perkembangan ke arah program konseling sekolah yang

komprehensif, juga terjadi pertumbuhan yang berlanjut dalam permasalahan

9
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 11
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599
10
Ibid, hlm. 11-12

9
keragaman dan multikultural dalam konseling, serta terdapat penekanan terhadap

model spiritual / kebaikan / holistik.

Pada tahun 1991, Sears & Coy menekankan kebutuhan konselor sekolah untuk

mencapai semua siswa melalui suatu model proaktif alih-alih model remedial. Pada

tahun 1997, ASCA mengusulkan standar nasional untuk program konseling sekolah.

Masih pada tahun 1997, DeWitt-Wallace-Reader‟s Digest Fund mendirikan

Transforming School Counseling Initiative (TSCI).11

11. Tahun 2000-2003

Pada masa ini konseling sudah merupakan profesi yang dikenal secara luas.

Pengembangan teori-teori konseling mulai merambah dan berkolaborasi dengan

teori-teori lain, seperti dikemukakannya dance theraphy, musical theraphy, art

theraphy, traumatic counseling, dan sebagainya. Selain itu paradigma konseling

bergeser dari yang layanannya bersifat kuratif ke arah developmental dengan

diterbitkannya buku “Collaborative, Competency-Based Counseling” pada tahun

2002, dan “Developmental Counseling”.

Pasca 9/11/2001, ekonomi AS mengalami resesi, kemajuan yang terjadi dalam

tahun 1990-an belum solid. Pada masa ini program bimbingan dan konseling

komprehensif secara cepat menggantikan orientasi tradisional yang berorientasi

pada layanan posisi. Selain itu, program bimbingan dan konseling komnprehensif

menjadi cara utama untuk menata dan mengelola bimbingan dan konseling sekolah

di seluruh AS. Pada bulan Juni 2002, model ASCA yang baru diumumkan sebagai

cermin dari perubahan tadi. Tahun 2003, ASCA menerbitkan model nasional untuk

program konseling sekolah (Model for School Counseling Programs). Pada musim

11
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 12
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599

10
panas 2003, TSCI mengadakan pertemuan di Las Vegas, membicarakan masalah

penelitian konseling sekolah. 12

C. Tahap-tahap Terciptanya Bimbingan dan Konseling di Amerika

Terciptanya bimbingan konseling ini tidak langsung tercipta dengan begitu saja

namun terdapat tahap-tahap atau fase-fase seperti terciptanya bimbingan konseling di

Indonesia. Namun sebenarnya di Indonesia itu juga mengikuti bimbingan konseling

yang di ciptakan Frank Parsons di Amerika. Dan tahap tahap terciptanya bimbingan

konseling di Amerika, sebaagai berikut :

1. Era Perintisan (1908-1913)

Pada tahun 1908 Frank Parsons mengorganisasikan lembaga kecil dan

independen yang dinamai "Bostom Vocational Bureau" untuk memenuhi kebutuhan

informasi dan pelatihan anak muda dan juga melatih guru untuk mengadakan

kegitan saling tanya atau bisa disebut wawancara untuk membicarakan masalah

pekerjaan dengan cara face to face, juga memberi nasihat kepada murid jika itu

dikalangan pendidikan dan anak muda di masyarakat. Era ini lebih dikerahkan untuk

bimbingan karir. Jadi pada intinya tahap pertama di era perintisan ini bimbingan

konseling yang diciptakan oleh Frank Parsons digunakan untuk memenuhi

kebutuhan seorang siswa atau anak muda, untuk mencari pekerjaan setelah lulus

sekolah agar bisa berpikir untuk masa depannya seperti apa nantinya agar mereka

kelak tidak menjadi pengangguran.13

12
Nurul Wardhani, “KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA”, (Jatinangor : UNIVERSITAS
PADJADJARAN, 2008), hlm. 12-13
https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599
13
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling "Konsep, Teori dan Aplikasinya", (Medan : Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019), hlm. 49-50
http://repository.uinsu.ac.id/8065/

11
2. Era Perang Dunia I (1914-1934)

Ketika AS memasuki Perang Dunia I pihak militer mencari peranti yang bisa

mengukur dan mengklarifikasikan para wamil. Sebuah tim ditugaskan membentuk

kelompok untuk menjalani tes yang dinamakan "Army Alpha Test"sebuah tes yang

langsung bisa digunakan dalam sekejap kepada ribuan wamil dan hasilnya terbukti

bagus. Army Apha Testini yaitu sebuah tes kecerdasan yang diciptakan oleh Alfred

Binet dan Theodore simon. Dan dikenalkan oleh Lewis M. Dan tes kecerdasan ini

dicoba di sekolah-sekolah dan hasilnya berhasil dan menjadi populer di kalangan

sekolah-sekolah termasuk jenjang SD sampai SMA.

Jadi pada era kedua ini awalanya dikenalkan dalam dunia milier, tetapi dengan

berkembangnya zaman maka diperkenalkan ke dalam dunia pendidikan. Jadi, pada

era ini para pembimbing berusaha untuk meningkat potensi kecerdasan siswa.14

3. Era Globalisasi (1980-sekarang)

Tahun 1981 dibentuk CACREP (Counsil for Accreditation of Counseling an

Related Educational Programs).Yaitu devisi pengakreditasian ACA. Hal ini

dibentuk untuk mengembangkan secara khusus pengemplementasikan dan

penegakan standar bagi penyiapan tingkat kelulusan program pendidikan konseling

profesional. Tahun 1982 dibentuk NBCC (National Board for Certified Counselor

Ink) untuk menetapkan system sertifikasi nasional, memonitoring para profesional

konselor yang memperoleh sertifikasi.

Di era inilah yang digunakan sampai sekarang, yaitu era yang modern yaitu

semuanya para konselor sudah banyak dan juga mempunyai kualitas yang tinggi.

Banyak asosiasi-asosiasi yang sudah mendirikan bimbingan konseling. Dan sudah

14
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling "Konsep, Teori dan Aplikasinya", (Medan : Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019), hlm. 50
http://repository.uinsu.ac.id/8065/

12
adanya pembentukan untuk pengakreditasian untuk para konselor yang sudah

profesional.15

D. Sejarah Bimbingan Dan Konseling Di Indonesia Dan Lahirnya BK

Sejarah lahirnya Bimbingan dan Konseling di Indonesia diawali dari

dimasukkannya Bimbingan dan Konseling (dulunya Bimbingan dan Penyuluhan) pada

setting sekolah. Pemikiran ini diawali sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu

hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang

kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembangan

berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan. Tahun 1971 beridiri Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)

pada delapan IKIP yaitu IKIP Padang, IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta,

IKIP Semarang, IKIP Surabaya, IKIP Malang, dan IKIP Menado. Melalui proyek ini

Bimbingan dan Penyuluhan dikembangkan, juga berhasil disusun “Pola Dasar Rencana

dan Pengembangan Bimbingan dan Penyuluhan “pada PPSP. Lahirnya Kurikulum 1975

untuk Sekolah Menengah Atas didalamnya memuat Pedoman Bimbingan dan

Penyuluhan.

Tahun 1978 diselenggarakan program PGSLP dan PGSLA Bimbingan dan

Penyuluhan di IKIP (setingkat D2 atau D3) untuk mengisi jabatan Guru Bimbingan dan

Penyuluhan di sekolah yang sampai saat itu belum ada jatah pengangkatan guru BP dari

tamatan S1 Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Pengangkatan Guru Bimbingan dan

Penyuluhan di sekolah mulai diadakan sejak adanya PGSLP dan PGSLA Bimbingan

dan Penyuluhan.

15
Henni Syafriana Nasution & Abdillah, Bimbingan Konseling "Konsep, Teori dan Aplikasinya", (Medan : Lembaga
Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2019), hlm. 50
http://repository.uinsu.ac.id/8065/

13
Keberadaan Bimbingan dan Penyuluhan secara legal formal diakui tahun 1989

dengan lahirnya SK Menpan No 026/Menp an/1989 tentang Angka Kredit bagi Jabatan

Guru dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Di dalam Kepmen

tersebut ditetapkan secara resmi adanya kegiatan pelayanan bimbingan dan penyuluhan

di sekolah. Akan tetapi pelaksanaan di sekolah masih belum jelas seperti pemikiran

awal untuk mendukung misi sekolah dan membantu peserta didik untuk mencapai

tujuan pendidikan mereka.Sampai tahun 1993 pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

di sekolah tidak jelas, parahnya lagi pengguna terutama orang tua murid berpandangan

kurang bersahabat dengan BP.

Muncul anggapan bahwa anak yang ke BP identik dengan anak yang

bermasalah, kalau orang tua murid diundang ke sekolah oleh guru BP dibenak orang tua

terpikir bahwa anaknya di sekolah mesti bermasalah atau ada masalah. Hingga lahirnya

SK Menpan No. 83/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang

di dalamnya termuat aturan tentang Bimbingan dan Konseling di sekolah. Ketentuan

pokok dalam SK Menpan itu dijabarkan lebih lanjut melalui SK Mendikbud No

025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

di Dalam SK Mendikbud ini istilah Bimbingan dan Penyuluhan diganti menjadi

Bimbingan dan Konseling di sekolah dan dilaksanakan oleh Guru Pembimbing. Di

sinilah pola pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah mulai jelas. 16

SK Mendikbud No. 025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya terdapat hal-hal yang substansial, khususnya yang

menyangkut bimbingan dan konseling adalah :

1. Istilah “bimbingan dan penyuluhan” secara resmi diganti menjadi “bimbingan dan

konseling.”

16
Agus Basuki,"LANDASAN HISTORIS BIMBINGAN DAN KONSELING", staffnew
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132316485/pendidikan/materi-landasan-sejarah-bimbingan-dan-konseling.pdf

14
2. Pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah adalah guru pembimbing, yaitu guru

yang secara khusus ditugasi untuk itu. Dengan demikian bimbingan dan konseling

tidak dilaksanakan oleh semua guru atau sembarang guru.

3. Guru yang diangkat atau ditugasi untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan

konseling adalah mereka yang berkemampuan melaksanakan kegiatan tersebut;

minimum mengikuti penataran bimbingan dan konseling selama 180 jam.

4. Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan pola yang jelas :

a. Pengertian, tujuan, fungsi, prinsip dan asas-asasnya.

b. Bidang bimbingan : bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir

c. Jenis layanan : layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran,

pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling

kelompok.

d. Kegiatan pendukung : instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus,

kunjungan rumah dan alih tangan kasus.

5. Setiap kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan melalui tahap:

a. Perencanaan kegiatan

b. Pelaksanaan kegiatan

c. Penilaian hasil kegiatan

d. Analisis hasil penilaian

e. Tindak lanjut

6. Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan di dalam dan di luar jam kerja

sekolah.17

17
Agus Basuki,"LANDASAN HISTORIS BIMBINGAN DAN KONSELING", staffnew
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132316485/pendidikan/materi-landasan-sejarah-bimbingan-dan-konseling.pdf

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan konseling lahir pada tahun 1908 di Amerika dengan berdirinya

Vocational Bureau pada tahun 1908 oleh Frank Parsons. Frank Parson dikenal juga

sebagai Father of The Guedance Movement in America Education. tiga orang yang

terkenal sebagai pionir periode 1900-1909 yaitu Frank Parson, Jesse B. Davis, dan

Clifford Beers. Davis adalah orang pertama yang memperkenalkan program bimbingan

sekolah. Tahun 1907 ia menyarankan agar guru memberikan bimbingan di kelas

seminggu sekali. Sementara itu di Boston, Frank Parson mendirikan Boston’s

Vocational Bureau pada tahun 1908 yang membantu pemuda dalam memilih karir. Ia

menerbitkan buku yang berjudul "Choosing A Vocation “ pada tahun 1909.

Pada perkembangannya, mula-mula bimbingan konseling dikenal sebagai

bimbingan untuk pekerjaan atau karir, namun pada perkembangan lebih lanjut

merambah pada bidang pendidikan atau Education Guidance yang dirintis Jasse B.

Davis. Dimana bimbingan ini dikenal dengan adanya bimbingan dalam segi kepribadian

atau Personal Guidance.

B. Saran

Pengaruh masalah terhadap kejiwaan seseorang cukup besar. Sehingga, ketika

manusia ditimpa masalah tidak sedikit dari mereka yang menempuh jalan pintas sebagai

solusi. Namun, tidak sedikit pula dari mereka yang cenderung menggunakan upaya

kekeluargaan dan salah satunya adalah bimbingan dan konseling,

16
DAFTAR PUSTAKA

Wardhani, Nurul. 2008. "KAJIAN HISTORIS MENGENAI KONSELING DI DUNIA".

Jatinangor : UNIVERSITAS PADJADJARAN

https://pustaka.unpad.ac.id/archives/35599

Nasution, Henni Syafriana., Abdillah. 2019. Bimbingan Konseling "Konsep, Teori dan

Aplikasinya". Medan : Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia

(LPPPI)

http://repository.uinsu.ac.id/8065/

Basuki, Agus. "LANDASAN HISTORIS BIMBINGAN DAN KONSELING". staffnew

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132316485/pendidikan/materi-landasan- sejarah-

bimbingan-dan-konseling.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai