Anda di halaman 1dari 13

AQIDAH & STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Iman Kepada Malaikat dan Makhluk Ghaib Lainnya seperti


Jin, Iblis & Setan
1. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah Swt.
Menurut bahasa, kata “malaikat”(‫ ) الَم الِئَك ُة‬merupakan kata jamak
berasal dari kata mufrad malak ‫) َم ْل ُك‬ ) yang berarti kekuatan. Dalam
mengemban misi dan tugasnya, para malaikat juga disebut dengan
“arrusul” yang berarti para utusan Allah SWT.
Malaikat sebagai makhluk rohani yang bersifat ghaib. Mereka
diciptakan Allah dari Nur (cahaya). Karena sifatnya ghaib, maka malaikat
tidak dapat dilihat, didengar, atau diraba. Mereka hidup di suatu alam yang
berbeda dengan alam yang kita saksikan ini tidak ada yang mengetahui
tentang perihal keadaan mereka yang sesungguhnya, kecuali Allah Swt.
Malaikat disucikan Allah dari nafsu hayawaniyah, terhindar sama sekali
dari keinginan-keinginan hawa nafsu, dan jauh dari segala perbuatan dosa.
Adapun inti beriman kepada malaikat ialah mempercayai
keberadaannya sebagai makhluk ghaib ciptaan Allah Swt. Serta meyakini
jenis-jenis tugas yang diamanahkan kepadanya.

2. Pengertian Jin, Iblis & Setan


Kata Jin berasal dari bahasa Arab artinya menutupi atau
merahasiakan, yang dimaksudkan adalah bahwa jin tertutup dari panca
indra. Jin adalah makhluk halus yang tidak dapat dilihat, ia diciptakan dari
api. Jin dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Jin Kafir, yaitu jin yang membangkang terhadap perintah Allah Swt.
Para Ahli Tafsir berpendapat bahwa jin kafir adalah jin yang tidak
memurnikan ke-Esaan Allah. Sehingga dalam kekafiran jin itu ada
yang bermacam-macam yaitu ada yang Yahudi, Nasrani, Majusi,
penyembah berhala dan lain-lain.

1
b. Jin Muslim, yaitu jin yang mengakui tentang ke-Esaan Allah SWT,
Jin Islam setelah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an mereka langsung
mengatakan bahwa Al-Qur’an itu menakjubkan dan dapat
memberikan petunjuk ke jalan yang benar.
Adapun kata ‘Iblis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu “Iblas ‫"ابالس‬
Artinya putus asa (dari rahmat atau kasih sayang Allah). Sedangkan kata
Setan berasal dari bahasa Arab, yaitu “Syaithana” yang artinya jauh.
Maksudnya adalah setan itu sangat jauh dari kebaikan dan sangat dekat
dari keburukan atau kejahatan. Iblis dan setan adalah makhluk dari
golongan jin yang diciptakan Allah dari Api, setiap saat menggoda dan
mengajak manusia dalam kemaksiatan. Iblis adalah makhluk yang pertama
kali mengingkari perintah Allah. Setan identik dengan iblis. Iblis sudah
ada sebelum Nabi Adam diciptakan dan hidup dalam kalangan malaikat.
Iblis tidak hanya mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati
Adam, tetapi juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah
terlarang tersebut, sehingga menurunkannya dari surga menuju dunia
(bumi).

3. Dalil Tentang Malaikat, Jin, Iblis dan Setan.


1) Dalil tentang adanya Malaikat
a) Al-Qur’an Surat Al-Hijr (15) ayat 30

‫َفَسَج َد اْلَم اَل ِئَك ُة ُك ُّلُهْم‬


‫َأْج َم ُعوَن‬

Artinya: “Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya


bersama-sama.”
b) Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ (21) ayat 20
‫ُيَسِّبُح وَن الَّلْيَل َو الَّنَهاَر اَل‬
‫َيْفُتُروَن‬
Artinya : “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya.”

2
2) Dalil tentang adanya jin
a. Al-Qur’an Surat Al-Hijr Ayat 26-27.
‫ َو اْلَج اَّن َخ َلْقَناُه ِم ْن‬. ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِإل نَس اَن ِم ْن َص ْلَص اٍل ِم ْن َح َمٍإ َم ْس ُنوِن‬
‫َقْبُل ِم ْن َّناِر الَّس ُم وِم‬
Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam
yang diberi bentuk.. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas”.(QS. Al Hijr [15]:27)
b. Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat ayat 56

‫َو َم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإْل نَس ِإاَّل‬


‫ِلَيْعُبُدوِن‬
Artinya :”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka Menyembah- Ku”.(QS. Adz Dzaariyaat [51]: 56).
3) Dalil tentang adanya Iblis dan Setan
a. Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 12

‫َقاَل َم ا َم َنَعَك َأال َتْسُج َد ِإْذ َأَم ْر ُتَك َقاَل َأَنا َخ ْيٌر ِّم ْنُه َخ َلْقَتِني ِم ْن َّناٍر‬
‫َو َخ َلْقَتُه ِم ْن ِط يٍن‬
Artinya: Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk
bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab
iblis: “Saya lebih baik dari padanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al A’raaf [7]: 12).

4. Tugas dan Sifat-sifat Malaikat Allah Swt. Dan Makhluk Ghaib Lainnya
1) Nama dan Tugas -Tugas Malaikat
Adapun tugas-tugas yang paling besar dilaksanakan oleh 10 malaikat,
yaitu:
1. Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu dan
mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.

3
2. Malaikat Mikail, bertugas membagi rezeki kepada seluruh
makhluk, menimbang hujan, Angin dan juga bintang-bintang.
3. Malaikat Israfil, bertugas meniup sangkakala.
4. Malaikat Izrail (malakul maut), bertugas mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar dan Nakir, bertugas memeriksa amal manusia di
alam barzakh.
6. Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal baik dan buruk
manusia.
7. Malaikat Malik, bertugas menjaga dan mengendalikan api neraka.
8. Malaikat Ridhwan, bertugas menjaga pintu surga.

2). Sifat-Sifat Malaikat


1. Selalu bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
2. Suci dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit,
makan, tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
3. Selalu takut dan taat kepada Allah SWT.
4. Tidak pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang
diperintahkan-Nya.
5. Mempunyai sifat malu.
6. Nabi Muhammad bersabda “Bagaimana aku tidak malu terhadap
seorang laki-laki yang malaikat pun malu terhadapnya”. Hadits
riwayat Muslim.
7. Bisa terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
Nabi Muhammad Saw. Bersabda “Barang siapa makan bawang
putih, bawang merah, dan bawang bakung janganlah mendekati
masjid kami, karena malaikat merasa (terganggu) dengan hal-hal
yang membuat manusia pun merasa sakit”. (Hadits Riwayat
Muslim).
8. Tidak makan dan minum.
9. Mampu merubah wujudnya
10. Memiliki kekuatan luar biasa dan kecepatan cahaya.

4
3) Sifat-Sifat dan Perilaku Jin, Iblis dan Setan
a. Sifat-sifat Jin
1) Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2) Diciptakan dari api yang sangat panas
3) Ada yang mengakui ke-Esaan Allah Swt dan ada pula yang
membangkang Perintah Allah.
b. Perilaku Jin
Jin juga diperintahkan oleh Allah untuk menerima syariat Islam
sebagaimana yang diperintahkan kepada manusia. Menurut sebagian
ulama, rupa, tabiat, kelakuan, dan perangai jin mirip manusia. Karena
jin juga seperti manusia, mereka pun ada yang baik dan yang jahat,
ada yang muslim dan yang kafir. Jin juga memiliki tingkatan iman,
ilmu, dan amalan tertentu berdasarkan keimanan dan amalan mereka
kepada Allah Swt.
c. Sifat Iblis dan Setan
1) Tidak dapat dilihat oleh indra manusia
2) Diciptakan dari api yang sangat panas
3) Angkuh dan sombong sebagai sifat dasar dari setan atau iblis.
4) Selalu membangkang terhadap perintah Allah Swt
5) Tidak mati sebelum datangnya hari kiamat.
d. Perilaku Iblis dan Setan
Mengingkari perintah Allah dan tidak mau menghormati Adam, tetapi
juga berusaha menggoda Adam dan Hawa memakan buah terlarang.
Menghendaki agar manusia menempuh jalan yang sesat, serta
menggoda manusia agar menyeleweng dari petunjuk Allah Swt.
Setan / Iblis senang jika manusia hidup menderita. Dia akan
membinasakan dan menggoda Adam beserta seluruh keturunannya
( yaitu golongan manusia) sampai hari kiamat.

5
B. Hikmah beriman kepada malaikat Allah dan makhluk ghaib lainnya
1. Mengenal keagungan Allah Swt, kekuatan-Nya, dan kekuasaan-Nya.
Kebesaran makhluk pada hakikatnya adalah dari keagungan sang Pencipta
2. Dapat mempertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Bahwa
malaikat makhluk yang tak bernafsu, namun patuh dan taat menjalankan
perintah Allah , tanpa keluhan sedikit pun.
3. Syukur kepada Allah Swt atas perhatian-Nya terhadap manusia sehingga
memberi tugas kepada malaikat untuk mengawasi, mencatat amal-amal,
dan berbagai kemaslahatan lainnya.
4. Kita jadikan contoh sifat malaikat yang disiplin dan ikhlas melaksanakan
perintah Allah, dalam rangka beribadah kepada Allah Swt.
5. Merupakan motivasi (pendorong) bagi kita untuk senantiasa berbuat
kebaikan dan menjauhi perbuatan jahat, sebab malaikat senantiasa mencatat
perbuatan kita.1

C. STRATEGI PEMBELAJARAN AQIDAH


1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi merupakan istilah yang banyak digunakan dalam berbagai
konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Dalam berbagai lapangan
kehidupan dikenal adanya istilah strategi perang, strategi pembangunan,
strategi pemasaran dan lain-lain.2
Strategi yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut strategi
pembelajaran. Dalam hal ini strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berikut adalah pendapat beberapa ahli
yang berkaitan dengan definisi dari strategi pembelajaran.

1
Akhmad Fauzi, Akidah Akhlak MTs Kelas VII, (Jakarta:Kementerian Agama RI, 2020) hal.128-
136

2
Yusnimar Yusri, “Strategi Pembelajaran Andragogi”, Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 12 No. 1
(2013), hal. 27

6
a) Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
b) Gerlach dan Ely, menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh
mereka bahwa strategipembelajaran yang dimaksud meliputi; sifat,
lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik.
c) J. R David, yaitu dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
d) Miarso dalam Bukunya Warsita, strategi pembelajaran merupakan
kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta
didiknya difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
e) Syaiful Bahri dan Aswan Zain, mendefinisikan bahwa strategi
pembelajaran merupakan sebagai pola-pola umum dalam kegiatan
peserta didik untuk mewujudkan kegiatan belajar agar dapat mencapai
tujuan yang telah digariskan.3

2. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran


Beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan pada kegiatan
pembelajaran menurut Saskatchewan (Nurtanto, 2021) meliputi strategi
pembelajaran langsung, strategi pembelajaran tidak langsung. Strategi
pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran eksperimen, dan strategi
pembelajaran mandiri.
a) Strategi Pembelajaran Langsung

3
Siti Nurhasanah dkk, Strategi Pembelajaran, (Jakarta Timur:EDU Pustaka,2019) hal. 6-8

7
Strategi pembelajaran langsung lebih banyak berpusat pada guru.
Menurut Pratama dan lainnya..(2022) guru merupakan fasilitator dalam
kegiatan pembelajaran untuk membantu siswa dalam menemukan
informasi baru terkait materi yang di pelajarinya. Strategi pembelajaran
langsung biasanya bersifat deduktif. Kelebihannya mudah direncanakan
dan dilaksanakan sedangkan kelemahannya bersifat monoton karena
lebih banyak berpusat pada guru atau satu arah.

b) Strategi Pembelajaran Tidak Langsung


Strategi pembelajaran tidak langsung merupakan strategi pembelajaran
dimana guru berubah peran menjadi fasilitator dan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berkembang. Strategi
pembelajaran tidak langsung bersifat inkuiri, induktif, pemecahan
masalah dan penemuan.

c) Strategi Pembelajaran Interaktif


Strategi pembelajaran interaktif berfokus pada kajian yang meliputi
diskusi dan sharing berbagai antar-inter siswa dengan guru dan sesama
siswa. Strategi pembelajaran interaktif merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang didalamnya terdapat kegiatan diskusi dan saling
berbagi antar siswa dan sikap kritis siswa.

d) Strategi Pembelajaran Eksperimen


Strategi pembelajaran eksperimen fokus kajiannya siswa menggunakan
logika berpikir untuk menarik kesimpulan dari fakta, data ataupun
informasi yang terkumpul melalui serangkaian kegiatan eksperimen.
Menurut Mutmainnah dan lainnya.. (2020) strategi pembelajaran
eksperimen yakni aktivitas belajar siswa yang proses pelaksanaannya
setiap siswa akan melakukan interaksi dengan siswa lain sehingga
mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah di diskusi serta

8
mendorong siswa untuk mampu menyampaikan kembali informasi
tersebut menggunakan bahasanya sendiri dengan logis dan benar.

e) Strategi Pembelajaran Mandiri


Strategi pembelajaran mandiri, fokus kajiannya mengatur pembelajaran
sehingga setiap siswa secara mandiri, mampu memacu kecepatan
belajarnya dengan bimbingan dan arahan guru. Strategi pembelajaran
mandiri dikembangkan bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab
dan kemandirian siswa dalam kegiatan proses pembelajaran sehingga
mampu menumbuhkan motivasi siswa. Kedisiplinan siswa, bertanggung
jawab, dan lain-lain.4

3. Strategi Pembelajaran Make a Match (Mencari Pasangan)


Aqidah adalah pengetahuan tentang apa itu Allah, siapa Allah dan
bagaimana kekuasaan Allah. Aqidah adalah kepercayaan dasar. Pemahaman
aqidah yang benar dapat membuat iman seorang muslim menjadi lebih kuat.
Oleh sebab itu materi aqidah seharusnya menjadi materi yang menarik bagi
para siswa.5 Akan tetapi pembelajaran aqidah sering dianggap sebagai suatu
kegiatan pembelajaran yang berat dibandingkan pelajaran yang lain bagi
para pendidik khususnya karena materi dari pelajaran ini menyangkut
masalah keimanan.
Adapun penulis memilih materi yang berjudul “Iman Kepada Malaikat
dan Makhluk Ghaib Lainnya seperti Jin, Iblis dan Setan” yang mana ruang
lingkupnya meliputi unsur keyakinan terhadap sesuatu yang tidak nyata dan
mungkin terkesan tidak logis, jika ditinjau dari sudut pandang materialisme.
Kajian terutama tentang malaikat hampir dapat dipastikan mampu menarik

4
Sitti Hermayanti Kaif, Fajrianti dan Satriani, Strategi Pembelajaran (Macam-Macam Strategi
Pembelajaran yang dapat Diterapkan Guru), (Surabaya:Inoffast Publishing,2022) hal.3-5

5
Mainizar, “Penggunaan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada
Materi Beriman Kepada Malaikat Allah”,Jurnal Siklus:Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Vol. 1
No. 2 (2023), hal. 484

9
minat siswa untuk mengetahui lebih banyak, karena makhluk Allah bernama
malaikat ini digambarkan sebagai makhluk gaib yang taat dan diberikan
keistimewaan sebagai abdi Allah sedangkan makhluk ghaib lainnya seperti
Jin, Iblis dan Setan masing-masing dari mereka juga memiliki tugas
tersendiri.
Luasnya ruang lingkup materi ini menjadi tantangan bagi penulis untuk
mampu menemukan strategi pembelajaran dan metode belajar yang sesuai,
oleh karena itu dipilihlah metode make a match (mencari pasangan) yang
mana hal ini merupakan kolaborasi dari lima jenis strategi pembelajaran,
yakni strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran tidak langsung,
strategi pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran eksperimen, dan
strategi pembelajaran mandiri.
Metode Make a Match dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah
satu keunggulan metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan 6.
Metode pembelajaran Make a Match digunakan untuk mengukur
pemahaman siswa, yang dilakukan dengan cara mencocokkan kartu yang
berisi pertanyaan dan jawaban dari materi pembelajaran yang sudah
diajarkan7.

Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran Make a Match ialah :


1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa baik secara kognitif
maupun fisik.
2) Model ini akan membuat siswa merasa senang karena terdapat unsur
permainan.
3) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari materi pelajaran.

6
Mawaddah Sinaga, Candra Wijawa dan Siti Halimah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Make a
Match dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Aqidah Akhlak Siswa MTs Alwashliyah Sei
Apung”, At-Tazakki, Vol. 2 No.1 (2018), hal.6
7
Dewa Nyoman Suprapta, “Penggunaan Model Pembelajaran Make a Match Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa”, Journal of Education Action Research, Vol.4
No.3 (2020), hal.242

10
4) Melatih keberanian siswa untuk tampil didepan kelas dan membantu
meningkatkan interaksi sosial antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa pada saat berdiskusi yang dibagi kedalam kelompok-
kelompok.
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menggunakan waktu untuk belajar.

Sedangkan kelemahan dari strategi pembelajaran Make a Match ialah :


1) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.
2) Sulit mengatur ritme atau jalannya proses pembelajaran.
3) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak
bermain-main dalam proses pembelajaran.
4) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai.
5) Sulit untuk mengkonsentrasikan anak8.

DAFTAR PUSTAKA

8
Mawaddah Sinaga, Candra Wijawa dan Siti Halimah, op. Cit. Hal. 7

11
Fauzi, Akhmad. 2020. Akidah Akhlak MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Agama
RI. Diakses pada 9 Maret 2024 dari

https://www.mtsn5karanganyar.sch.id/upload/file/
41517541AKIDAHAKHLAK_MTs_KELAS_VII_KSKK_2020_CompressPdf.pd
f

Kaif, Sitti Hermayanti, Fajrianti dan Satriani. 2022. Strategi Pembelajaran


(Macam- Macam Strategi Pembelajaran yang dapat Diterapkan Guru).
Surabaya:Inoffast Publishing. Diakses pada 14 Maret 2024 dari

https://books.google.co.id/books/about/
Strategi_Pembelajaran_Macam_Macam_Strate.html?
id=XiZlEAAAQBAJ&redir_esc=y

Mainizar. 2023. “Penggunaan Metode Bernyanyi dalam Meningkatkan Prestasi


Belajar Siswa pada Materi Beriman Kepada Malaikat Allah”. Jurnal
Siklus:Penelitian Tindakan Kelas (PTK), 1(2),484. Diakses pada 18 Maret 2024
dari

https://ejournal.edutechjaya.com/index.php/jurnalsiklus/issue/view/13

Nurhasanah, Siti., dkk. 2019. Strategi Pembelajaran. Jakarta Timur:EDU Pustaka.


Diakses pada 9 Maret 2024 dari

https://repository.umj.ac.id/4628/1/Buku%20Strategi%20Pembelajaran
%20lengkap.pdf

12
Sinaga, Mawaddah, Candra Wijawa dan Siti Halimah. 2018. “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Make a Match dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Aqidah
Akhlak Siswa MTs Alwashliyah Sei Apung”. At-Tazakki, 2(1),6-7. Diakses pada
18 Maret 2024 dari

https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/attazakki/article/view/1441

Suprapta, Dewa Nyoman. 2020. “Penggunaan Model Pembelajaran Make a Match


Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa”. Journal of
Education Action Research, 4(3),242. Diakses pada 18 Maret 2024 dari

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/27174

Yusri, Yusnimar. 2013. “Strategi Pembelajaran Andragogi”. Jurnal Ilmiah


Keislaman, 12(1), 27. Diakses pada 14 Maret 2024 dari

https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-fikra/article/download/3861/2400

13

Anda mungkin juga menyukai