Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Makhluk Ghaib

Kata Al-Ghaibi berasal dari bahasa Arab yaitu Ghaba Yaghibu


Ghaiban. Definisi ghaib dan artinya ialah suatu perkara yang tidak nampak.
Namun menurut istilah agama Islam, maksud ghaib sangat luas dan dalam.

a) A. Istilah Ghaib menurut Islam Kata Ghaib berasal sesuatu yang tidak nampak oleh
pancaindera tetapi ada ayat dari al-Qur’an dan hadits yang menjelaskan akan kewujudannya.
Oleh karena itu, menafikan atau tidak percaya adanya sesuatu yang ghaib sama artinya
mengingkari Agama Islam itu sendiri. Selain itu perkara ghaib ialah perkara yang diluar
jangkauan pancaindera manusia seperti perkara yang berlaku seperti kisah para nabi,
kemusuhan umat terdahulu dan tarikh berlaku kiamat, bentuk kejadian manusia atau sesuatu
yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti malaikat, jin, iblis dan adapun perkara
yang ghaib lainnya seperti syurga dan neraka.

b) Kata Ghaib dalam al-Qur’an


Dalam al-Qur’an sendiri telah menyebutkan perkataan “Ghaib”
sebanyak 56 kali. Malah di permulaan surah al-Baqarah, Allah menyebutkan
antara tanda orang orang yang bertakwa adalah orang-orang yang beriman
kepada perkara ghaib.

c) Keberadaan Makhluk Ghaib


Wujudnya makhluk ghaib jin, makhluk ciptaan Allah. Al-Quran ada
menyatakan wujud makhluk ghaib jin, malah ia amat jelas dengan adanya
Surah ke 72,

Begitu juga dalam hadits Rasulullah :“Malaikat diciptakan dari cahaya dan jin diciptakan
dari nyala api
dan Adam diciptakan dari apa yang telah dijelaskan kepada kalian (tanah)."
(HR. Muslim)”
Merujuk ayat dan hadits di atas dijelaskan bahwa Allah telah
menciptakan jin sebagaimana Dia telah menciptakan manusia dan malaikat.
Berarti wujudnya jin tidak boleh kita ingkari, walaupun kita tidak melihat
wujud dan adanya hal ghaib itu.

1
d) Jenis-Jenis Makhluk Ghaib
Makhluk ghaib itu terdapat 3 jenis, yaitu:
1. Malaikat
Makhluk yang Allah ciptakan dari cahaya. Mereka menyembah Allah
dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa.
2. Jin
Makhluk yang Allah ciptakan dari nyala api, terdapat dalam al-
Qur’an surat Ar-Rahman ayat 15. Jin memliki kesamaan dengan manusia
yaitu jin memiliki akal, nafsu, perintah, dan larangan syari’at seperti halnya
manusia. Oleh karena itu, ada jin yang muslim dan ada jin yang kafir. Ada jin
yang baik dan ada jin yang jahat. Ada jin yang pintar masalah agama dan ada
jin yang bodoh. Bahkan ada jin Ahlussunnah dan ada jin pengikut kelompok
sesat, dst.
3. Iblis
Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para
pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin tedapat dalam al-Qur’an
surat Al-Kahfi ayat 50.

Kelebihan dan Keistimewaan Makhluk Ghaib


Kelebihan yang dimiliki Jin diantaranya sebagai berikut:
1. Mampu bergerak sangat cepat pindahkan benda
Seperti kisah Jin iffrit yang saat itu mengajukan dirinya mampu
memindahkan singgasana ratu Balqis. Terdapat dalam al-Qur’an surat An-
Naml ayat 39.

Mampu berubah wujud sehingga terlihat oleh manusia


Manusia tidak dapat melihat malaikat dan jin dalam bentuk asli
mereka kecuali mereka berubah menjadi bentuk yang dapat dijangkau Indra
manusia, seperti berubah menjadi hewan, suara, cahaya, api, hantu, benda
terbang tak dikenal, bahkan meniru rupa manusia yang sudah meninggal
maupun yang masih hidup, dalam alam nyata maupun alam mimpi.Cerdik melakukan tipu daya

2
Jin akan berkomunikasi dengan manusia tersebut dan menipunya,
mengaku sebagai arwah orang yang telah mati, atau menawarkan manusia
tersebut mencari harta, atau bahkan mengajak kepada perdukunan dan
kesyirikan (seperti berkurban binatang untuk selain Allah sebagai syarat
terpenuhi hajatnya), dll.
Adapun sifat dan keistimewaan Malaikat diantaranya sebagai berikut:
1. Tidak memiliki hawa nafsu
2. Tidak berjenis kelamin, bukan laki-laki bukan perempuan
3. Tidak pernah tidur
4. Tidak pernah berbohong
5. Bisa menempuh perjalanan jauh dalam waktu yang singkat dalam
sekejap sekejap mata dengan izin AllahDapat melaksakan tugas-tugas berat yang tidak dapat
dilaksanakan oleh
makhluk lain Selalu patuh pada perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangannya

Pengertian, Iman dan Tugas-Tugas Malaikat


A. Pengertian Malaikat
Menurut Hafizh Ibn Hajar al-‘Aqsalani dalam bukunya yang berjudul Fathul Bahri bahwa
kata malaikat itu merupakan bentuk jamak, bentuk (dari kata) tuggalnya adalah malak yang berarti
kekuatan. Sedangkan sebagian ulama mempunyai pendapat yang berbeda dalam menerangkan arti
malaikat secara bahasa, diantaranya adalah: Pertama, Kata Malaikat adalah berasal dari kata malik
yang berarti “si empunya (yang memiliki). Kedua, Kata Malaikat berasal dari kata malkun yang
berarti “yang bertindak dengan kekerasan”. [1] Adapun mayoritas ahli kalam dari kaum Muslim
mengatakan bahwa para malaikat itu adalah jisim-jisim halus yang dianugerahi kemampuan untuk
mengubah bentuknya oleh Allah dengan rupa yang bermacam-macam, dan tempat mereka adalah di
langit. Orang-orang yang mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah bintang-bintang atau jiwa-
jiwa pilihan (utama dan mulia) yang telah terpisah dari jasadnya merupakan perkataan-perkataan
yang tidak ada dasarnya dalam dalil-dalil syari’at. [2] Menurut Ibnu Sina, malaikat (malak) itu
adalah substansi yang sangat sederhana, hidup, berbicara dan berakal, menjadi perantara antara
makhluk dengan Tuhan.
Zat merupakan penyebab dari terciptanya malaikat adalah nur (cahaya). Dari Aisyah
diriwayatkan, bahwa telah bersabda Rasulullah Saw:
“Malaikat itu telah diciptakan dari nur, dan jin diciptakan dari api. Sedangkan manusia diciptakan
dari apa yang telah diterangkan kepada kalian para sahabat.” (HR. Muslim) Adapun tentang
masalah “sejak kapankah malaikat itu tercipta?” kita tidak menemukan satu pernyataan (dalil) pun
dalam Kitabullah dan Sunnah yang sahih, yang menerangkan akan hal ini. Yang jelas, mereka
tercipta sebelum diciptakannya Nabi Adam As, dengan dalil firman Allah Swt dalam surat Al-
Baqarah ayat 30.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan(khalifah)di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”Tuhan
berfirman:“Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

3
B. Pengertian Iman kepada MalaikatMalaikat adalah makhluk Allah yang berjisim, tidak dapat
dilihat, dirasa dan dilihat oleh mata.Malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan selalu patuh
kepada Allah Swt. Oleh karena itu alam malaikat berbeda dengan alam manusia dengan sifat-
sifatnya pasti berbeda pula dengan manusia. Beriman kepada malaikat adalah percaya bahwa
malaikat itu benar-benar ada,
diciptakan oleh Allah Swt dalam alam ghaib, yaitu dari nur atau cahaya dan mempunyai tugas yang
berbeda-beda sesuai dengan ketentuan Allah. Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa
Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat”, yang tidak pernah durhaka kepada Allah,
yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya. Lebih
tegas, iman kepada malaikat ialah beritikad adanya malaikat yang menjadi perantara antara Allah
dengan rasul-Nya, yang membawa wahyu kepada Rasul-Nya itu. [3]

D. Nama dan Tugas-Tugas Malaikat


Malaikat memiliki fungsi tertentu, fungsi utama malaikat berkenaan dengan tugasnya
terhadap manusia dan sebagai pelaksana kehendak Allah. Malaikat juga berfungsi sebagai utusan
penyampaian wahyu, sebagai pengawas manusia, sebagai pencatat segala perbuatan manusia, untuk
mendatangkan azab kepada umat yang zalim serta mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah,
sebagai pengantar untuk memperkuat para nabi/rasul dan kaum muslimin, menolong dan
memintakan ampun bagi mereka yang ada di Bumi, memantu meningkatkan kehidupan rohaniah
manusia untuk senantiasa berbuat baik, sebagai penjaga neraka, menyampaikan berita gembira
kepada manusia yang berhak masuk surga. Malaikat sangat banyak jumlahnya. Mengenai berapa
banyak jumlah malaikat tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kecuali hanya Allah
SWT, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari
Malaikat:
dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk Jadi cobaan bagi orang-orang
kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman
bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al kitab dan orang-orang mukmin itu tidak
ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir
(mengatakan): “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?”
Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya.dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Muddatsir: 31)
Akan tetapi, ada juga beberapa keterangan yang menggambarkan akan banyaknya jumlah malaikat.
Diantaranya adalah sabda Rasulullah Saw pada hadits yang menerangkan peristiwa isra’ dan mi’raj,
yaitu ketika beliau
melewati langit ke 7:
“…kemudian aku dinaikkan ku baitul makmur dan tiba-tiba aku
menemukan pada setiap hari ia dimasuki oleh 70.000 malaikat…”
(HR.Bukhari Muslim)
Ulama mengatakan, wajib diketahui diketahui dengan jelas sepuluh nama malaikat yang
mempunyai tugas-tugas yang tertentu, yaitu:
 Malaikat Jibril menyampaikan wahyu,
 Malaikat Mikail mendatangkan rizki,

4
 Malaikat Israfil meniup sangkakala,
 Malaikat Izroil mencabut nyawa, Malaikat Munkar dan Nakir menanyakan dialam kubur,
 Malaikat Raqib dan Atid mencatat amal baik dan buruk,
 Malaikat Malik menjaga pintu neraka,
 Malaikat Ridwan menjaga pintu surga.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat dengan teman satu
kelompok saya masih jauh dari kata sempurna.Namuun kami telah berusaha
semaksimal mungkin.Untuk itu saya minta saran dari anda yang membaca
makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai