Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan
inayah-Nya kami dapat menyelasaikan penyusunan makalah yang berjudul “Landasan
Bimbingan dan Konseling”. Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita maupun masyarakat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Filosofis......................................................................... 3
B. Landasan Historis ......................................................................... 5
C. Lamdasan Religius ....................................................................... 6
D. Landasan Psikologis ..................................................................... 7
E. Landasan Sosial Budaya ............................................................... 8
F.. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ................................. 9
G. Landasan Pedagogis ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 13
B. Daftar Pustaka .............................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
1. Apa saja landasan yang digunakan dalam bimbingan dan konseling?
2. Bagaimanakah implikasi landasan-landasan tersebut dalam bimbingan dan
konseling?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman atau
pengetahuan tentang landasan-landasan apa saja yang digunakan dalam bimbingan
dan konseling dan implikasinya terhadap penerapan BK itu sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Landasan Historis
a. Sekilas tentang sejarah bimbingan dan konseling
Secara umum, konsep bimbingan dan konseling telah lama dikenal manusia melalui
sejarah. Sejarah tentang pengembangan potensi individu dapat ditelusuri dari masyarakat
yunani kuno. Mereka menekankan upaya-upaya untuk mengembangkan dan menguatkan
individu melalui pendidikan. Plato dipandang sebagan koselor Yunani Kuno karena dia telah
menaruh perhatian besar terhadap masalah-masalah pemahaman psikologis individu seperti
menyangkut aspek isu-isu moral, pendidikan, hubungan dalam masyarakat dan teologis.
5
Layanan BK di industri Indonesia telah mulai dibicarakan sejak tahun 1962. ditandai
dengan adanya perubahan sistem pendidikan di SMA yakni dengan adanya program
penjurusan, program penjurusan merupakan respon akan kebutuhan untuk menyalurkan siswa
kejurusan yang tepat bagi dirinya secara perorangan. Puncak dari usaha ini didirikan jurusan
Bimbingan dan penyuluhan di Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Negeri, salah satu yang
membuka jurusan tersebut adalah IKIP Bandung (sekrang berganti nama Universitas
Pendidikan Indonesia). Dengan adanya gagasan sekolah pembangunan pada tahun
1970/1971, peranan bimbingan kembali mendapat perhatian. Gagasan sekolah pembangunan
ini dituangkan dalam program sekolah menengah pembangunan persiapan, yang berupa
proyek percobaan dan peralihan dari sistem persekolahan Cuma menjadi sekolah
pembangunan.
Sistem sekolah pembangunan tersebut dilaksanakan melalui proyek pembaharuan
pendidikan yang dinamai PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) yang diujicobakan
di 8 IKIP. Badan pengembangan pendidikan berhasil menyusun 2 naskah penting yakni
dengan pola dasar rencana-rencana pembangunan program Bimbingan dan penyuluhan
melalui proyek-proyek perintis sekolah pembangunan dan pedoman operasional pelayanan
bimbingan pada PPSP.
Secara resmi BK di programkan disekolah sejak diberlakukan kurikulum 1975, tahun
1975 berdiri ikatan petugas bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang.
Penyempurnaan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 dengan memasukkan bimbingan karir di
dalamnya. Selanjutnya UU No. 0/1989 tentang Sisdiknas membuat mantap posisi bimbingan
dan konseling yang kian diperkuat dengan PP No. 20 Bab X Pasal 25/1990 dan PP No. 29
Bab X Pal 27/1990 yang menyatakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan
kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan
merencanakan masa depan.
Perkembangan BK di Indonesia semakin mantap dengan berubahnya 1 PBI menjadi
ABKIN (Asuransi Bimbingan dan Konseling Indonesia) tapa tahun 2001.
3. Landasan Religius
Dalam landasan religius BK diperlukan penekanan pada 3 hal pokok:
a. Keyakinan bahwa mnusia dan seluruh alam adalah mahluk Tuhan
b. Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kearah dan
sesuai dengan kaidah-kaidah agama
c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan
perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama untuk
membentuk perkembangan dan pemecahan masalah individu
b. Sikap Keberagamaan
Menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat menjadi isi dari sikap keberagaman.
Sikap keberagaman tersebut pertama difokuskan pada agama itu sendiri, agama harus
6
dipandang sebagai pedoman penting dalam hidup, nilai-nilainya harus diresapi dan
diamalkan. Kedua, menyikapi peningkatan iptek sebagai upaya lanjut dari penyeimbang
kehidupan dunia dan akhirat.
c. Peranan Agama
Pemanfaatan unsur-unsur agama hendaknya dilakukan secara wajar, tidak dipaksakan dan
tepat menempatkan klien sebagai seorang yang bebas dan berhak mengambil keputusan
sendiri sehingga agama dapat berperan positif dalam konseling yang dilakukan agama
sebagai pedoman hidup ia memiliki fungsi :
a. Memelihara fitrah
b. Memelihara jiwa
c. Memelihara akal
d. Memelihara keturunan
4. Landasan Psikologis
Landasan psikologis dalam BK memberikan pemahaman tentang tingkah laku
individu yang menjadi sasaran (klien). Hal ini sangat penting karena bidang garapan
bimbingan dan konseling adalah tingkah laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau
dikembangkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi
Untuk keperluan bimbingan dan konseling sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologi
perlu dikuasai, yaitu tentang:
1. Motif dan motivasi
2. Pembawaan dasar dan lingkungan
3. Perkembangan individu
4. Belajar
5. Kepribadian
7
hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu
mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.
7. Landasan Pedagogis
Bimbingan dan konseling identik dengan pendidikan. Artinya, ketika seseorang
melakukan praktik bimbingan dan konseling berarti ia sedang mendidik, dan begitu pula
sebaliknya. Pendidikan itu merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi
sebagai sarana reproduksi sosial ( Budi Santoso, 1992)
Landasan pedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu:
a. Pendidikan sebagai upaya pengembangan individu
Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Tanpa pendidikan, bagi manusia yang
telah lahir itu tidak akan mampu memperkembangkan dimensi ke individualannya,
kesosialisasinya, kesosilaanya dan keberagamaanya.
8
b. Pendidikan sebagai inti proses bimbingan konseling.
Bimbingan dan konseling mengembangkan proses belajar yang dijalani oleh klien-kliennya.
Kesadaran ini telah tampil sejak pengembangan gerakan Bimbingan dan Konseling secara
meluas di Amerika Serikat . pada tahun 1953, Gistod telah menegaskan Bahwa Bimbingan
dan Konseling adalah proses yang berorientasi pada belajar. Belajar untuk memahami lebih
jauh tentang diri sendiri, belajar untuk mengembangkan dan merupakan secara efektif
berbagai pemahaman.. Lebih jauh, Nugent (1981) mengemukakan bahwa dalam konseling
klien mempelajari ketrampilan dalam pengambilan keputusan. Pemecahan masalah, tingkah
laku, tindakan, serta sikap-sikap baru . Dengan belajar itulah klien memperoleh berbagai hal
yang baru bagi dirinya dan dengan memperoleh hal-hal baru itu juga seorang klien akan
semakin berkembang.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/landasan-bimbingan-dan-konseling/
http://www.scribd.com/doc/57115880/Landasan-Pedagogis-Dalam-Bk
11