Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MAKNA ULUMUL HADITS PENGERTIAN SUNAH DAN HADITS QUDSI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits

Dosen pengampu : Salman Alfarisi,S.sy,M.H

Disusun oleh kelompok 2

Anggota :

Yulli Nurul Purnama (221005208)

Munawati Rosidah (225005220)

Ahmad Fadli (211006076)

INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan nikmat dan
hidayahNya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “MAKNA ULUMUL HADITS PENGERTIAN SUNAH DAN HADITS QUDSI”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah saw, kepada
keluarganya, para sahabat dan umatnya yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran beliau.

Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sragen, 30 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

Latar Belakang.......................................................................................................................1

Rumusan Masalah..................................................................................................................1

Tujuan....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2

Makna Ulumul Hadits............................................................................................................2

Pengertian sunah....................................................................................................................3

Pengertian Hadits Qudsi........................................................................................................4

BAB III PENUTUP...............................................................................................................6

Kesimpulan............................................................................................................................6

Saran......................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Ulumul Hadits (Ilmu Hadits) yang merupakan salah satu bidang ilmu yang penting di
dalam Islam, terutama dalam mengenal dan memahami hadits-hadits Nabi SAW.Secara garis
besar ilmu hadits dibagi menjadi dua, yaitu ilmu hadits Riwayah danilmu hadits Dirayah. Jika
ilmu hadits Riwayah membahas materi hadits yang menjadi kandungan makna, maka ilmu
hadits Dirayah mengambil pembahasan mengenai kaidah-kaidahnya, baik yang berhubungah
dengan sanad atau matan hadits. Kedua pengetahuantersebut sama-sama penting. Sebab
dengan ilmu yang pertama, setiap muslim yang inginmengikuti jejak laku dan teladan
Rasulullah , harus menguasai ilmu tersebut.Sementara itu dengan menguasai ilmu yang
kedua, setiap muslim dan siapapun yang mempelajari dengan baik akan mendapatkan
informasi yang akurat dan akuntabel tentang hadits Nabi/ Rasulullahsaw. Di bawah ini akan
dibahas tentang pengertian ilmu hadits.

Hadist merupakan dasar ajaran umat Islam setelah al qur’an. Meskipun demikian, Hadist
tidak dapat dipisahkan dengan Al Qur’an, karena hadist secara fungsioanal merupakan
ekspansi terhadap kandungan isi Al Qur’an.

B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makna Ulumul Hadits ?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian Sunah ?
3. Apa yang dimaksud dengan pengertian Hadits Qudsi ?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ulumul Hadits.
2. Untuk mengetahui pengertian Sunah.
3. Untuk mengetahui pengertian Hadits Qudsi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ulumul Hadist

Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits didalam tradisi hadits. ‘ulum al-hadits terdiri atas
dua kata yaitu ‘ulum dan al-hadits. Kata ‘ulum dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari
‘ilm yang berarti “ilmu”, sedangkan hadits berarti: “segala sesuatu yang taqrir atau sifat”.
Dengan demikian gabungan antara ‘ulum dan al-hadits mengandung pengertian “Ilmu yang
membahas atau yang berkaitan dengan hadits Nabi Saw”.
Pada mulanya, Ilmu hadist memang merupakan beberapa ilmu yang masing-masing
berdiri sendiri, yang berbicara tentang Hadist Nabi Saw dan para perawinya, seperti Ilmu al-
Hadist al-Shahih, Ilmu al-Mursal, Ilmu al-Asma wa al-kuna, dan lain-lain. Penulisan ilmu-
ilmu hadist secara parsial dilakukan, khususnya, oleh para ulama abad ke-3 H.
Ilmu-ilmu yang terpisah dan bersifat persial tersebut disebut dengan Ulumul Hadist,
karena masing-masing membicarakan tentang Hadist dan para perawinya. Akan tetapi, pada
masa berikutnya, ilmu-ilmu yang terpisah itu mulai digabungkan dan dijadikan satu, serta
selanjutnya, dipandang sebagai satu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Terhadap ilmu yang
sudah digabungkan dan menjadi satu kesatuan tersebut tetap dipergunakan nama Ulumul
Hadist, sebagaimana halnya sebelum disatukan. Jadi, penggunaan lafaz jamak Ulumul Hadist,
setelah mengandung makna mufrad atau tunggal, yaitu ilmu hadist, karena telah terjadi
perubahan makna lafaz tersebut dari maknanya yang pertama – beberapa ilmu yang terpisah –
menjadi nama dari suatu disiplin ilmu yang khusus, yang nama lainnya adalah Mushthalah al-
Hadist.
Diterangkan dalam buku Daras: Ulumul Hadits karya Dr. H. Muhammad Yahya, ulumul
hadits dapat diartikan sebagai ilmu-ilmu yang mempelajari atau membahas seputar hadits
berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan menurut As-Suyuthi dalam Kitab Tadrib al-Rawi fi Syarh Taqrib al-Nawawi,
ulumul hadits adalah ilmu yang dijadikan pedoman untuk mengetahui keadaan sanad dan
matan sabih tidaknya suatu hadist. Beliau juga membagi ulumul hadits menjadi dua macam,
yakni riwayah dan dirayah.

2
Ulumul Hadits adalah rangkaian ilmu pengetahuan yang membahas atau menelaah hal-hal
yang berkaitan erat denga Hadits Nabi Muhammad SAW yang bisa berupa terdiri atas ucapan
beliau, tindakan, dan sikap nabi yang dikenal dengan taqrir.

B.Pengertian Sunah

Menurut bahasa (lughat) sunnah bermakna jalan yang dijalani,terpuji,atau tidak. Sesuatu
tradisi yang sudah dibiasakan, dinamai sunnah, walaupun tidak baik.
Sunnah, menurut pendapat (istilah ahli usul fiqih) iala segala yang dinukilkan dari Nabi
SAW. Baik perkataan maupun perbuatan,ataupun taqrir yang berkaitan dengan hukum.
Sunnah adalah segala yang bersumber dari Nabi Muhammad saw., baik berupa perkataan,
perbuatan, taqrir, perangai, budi pekerti, perjalanan hidup, baik sebelum diangkat menjadi
rasul maupun sesudahnya

Pengertian Sunnah Menurut Muhaddisin, Ushuliyyun dan Fuqara’.

Sunnah menurut etimologi berarti perjalanan, yang baik maupun yang buruk. Menurut
ahli hadits (muhadisin)membahas segala sesuatu dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam dalam kapasitas beliau sebagai imam yang memberi petunjuk dan penuntun yang
memberikan nasihat, yang diberitakan Allah Shubhanallahu wa Ta’ala. Sebagi teladan dan
figur bagi kita. Sehingga merekam mengambil segala sesuatu yang berkenaan dengan Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik berupa tingkah laku, postur tubuh, pembawaan,
informasi, sabda dan perbuatan beliau, baik membawa kosekuensi hukum syara’ atau pun
tidak.
menurut ulama usul (ushuliyyun) membahas segala sesuatu dari Rasul SAW, dalam
kapasitas beliau sebagai pembentuk syariat yang menjelaskan kepada manusia undang -
undang kehidupan dan meletakan kaidah kaidah bagi para mujahid sepeninggal beliau. Oleh
karena itu, yang menjadi perhatian serius mereka adalah sabda, perbuatan dan takrir beliau
yang membawa kosekuensi hukum dan menetapkannya.
Menurut ulama fiqih (fuqara') membahas segala sesuatu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam yang perbuatan perbuatan beliau menunjukkan ketentuan syara’. mereka mengkaji
hukum syara’ berkenaan dengan perbuatan manusia, baik dari segi wajib, haram, mubah atau
yang lain.

3
Jadi perbedaan definisi sunnah antara ahli hadits, ahli usul, dan fiqih sangat jelas.
Menurut ahli hadits sunnah adalah tata cara berperilaku. Menurut ahli usul, sunnah adalah
nama dari salah satu dalil (sumber) hukum, sedangkan menurut fuqara’, sunnah adalah nama
dari bentuk hukum.

C. Pengertian Hadits Qudsi dan perbedaannya dengan Hadits Nabawi dan Al-Quran

1. Pengertian Hadits Qudsi

Kata qudsi dinisabkan kepada kata quds (kesuciannya). nisbah ini menunjukkan rasa
ta’zhim (hormat akan kebesaran dan kesuciannya), oleh karena kata itu sendiri menunjukkan
kebersihan dan kesucian secara bahasa. Maka kata taqdis berarti mensucikan Allah.
Hadits qudsi secara istilah ialah suatu hadits yang oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, disandarkan kepada Allah Shubhanallahu wa Ta’ala. Maksudnya Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam meriwayatkan dalam posisi bahwa yang disampaikannya adalah kalam
Allah. Jadi, Nabi adalah orang yang meriwayatkan kalam Allah, tetapi redaksi lafadznya dari
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri.
Contoh: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, mengenai apa yang diriwayatkannya dari tuhannya ‘Azza wa jalla : “Tangan Allah
itu penuh, tidak dikurangi oleh nafkah, baik diwaktu malam ataupun siang hari…”

2. Perbedaan Hadits Qudsi dan Al-Qur’an

a. Al-Qur’an Al-karim adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dengan
lahfaznya, yang dengannya orang arab tertantang, tetapi mereka tidak mampu membuatnya
seperti Al-Qur’an. Sedangkan Hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula berfungsi
sebagai mukjizat.
b. Al-Qur’an hanya di nisbahkan kepada Allah semata. Sedangkan penyandaran hadits
qudsi kepada Allah itu bersifat penisbahtan insya’I (yang diadakan), terkadang juga
diriwayatkan dengan disandarkan kepada Rasulullah.

4
c. Seluruh isi Al-Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya sudah mutlak.
Sedangkan hadits qudsi sebagian besar memiliki derajat khabar ahad, sehingga kepastiannya
masih merupakan dugaan.
d. Al-Qur’an, baik dari lahfaz maupun maknanya berasal dari Allah. Sedangkan hadits
qudsi, makna dari Allah dan lahfadznya dari Rasulullah.
e. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, karena itu ia dibaca dalam shalat. Allah
memberikan pahala membaca hadits qudsi secara umum saja, untuk hadits qudsi tidak
disuruh membaca dalam shalat.

3. Perbedaan Hadist Qudsi dan Nabawi

Hadist nabawi ada dua macam


a. Tauqifi bersifat yaitu ; kandungannya diterima oleh Rasulullah dari wahyu, lalu ia
jelaskan kepada manusia dengan kata kata darinya. Disini, meskipun kandungannya
dimisbahkan kepada Allah, tetapi dari sisi perkataan lebih layak dimisbahkan kepada
Rasulullah, sebab kata kata itu disandarkan kepada siapa yang mengatakannya, walaupun
terdapat makna ynag diterima dari pihak lain.
b. Tufiqi yang bersifat yaitu ; yang disimpulkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, menurut pemahamannya terhadap Al-Qur’an, karena fungsi Rasul menjelaskan,
menerangkan Al-Qur’an, atau mengambil istibad dengan perenungan dan ijitihad. Yang pasti
taufiqi ini bukan kalam Allah.

Dari sini jelaslah bahwa hadits nabawi denagn kedua bagiannya yang tauqifi dengan
ijitihad dengan yang diakui oleh wahyu itu dapat dikatakan bersumber dari wahyu.

Sedangkan hadits qudsi itu maknanya dari Allah. Hadits ini disampaikan kepada
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dengan satu cara dari beberapa model pewahyuan
tetapi lahfadznya dari Rasulullah. Inilah pendapat yang kuat. Dinisbatkannya hadits qudsi
kepada Allah ta’ala adalah penisbatan isinya (esensi), bukan penisbatan lahfadznya (redaksi).
Sebab seandainya lahfadz hadits qudsi itu dari Allah maka tentu tidak berbeda dengan Al-
Qur’an

5
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Ulumul Hadits adalah istilah ilmu hadits didalam tradisi hadits. ( ‘ulum al-hadits) ‘ulum
al-hadits terdiri atas dua kata yaitu ‘ulum dan al-hadits. Kata ‘ulum dalam bahasa Arab
adalah bentuk jamak dari ‘ilm yang berarti “ilmu”, sedangkan hadits berarti: “segala sesuatu
yang taqrir atau sifat”. Dengan demikian gabungan antara ‘ulum dan al-hadits mengandung
pengertian “Ilmu yang membahas atau yang berkaitan dengan hadits Nabi Saw”.
Sunnah adalah segala sesuatu yang berasla dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, baik
berupa perkataan, perbuatan, takrir serta sifat atau prilaku beliau sebelum diangkat menjadi
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ataupun setelahnya.
Hadits qudsi adalh hadits yang maknanya dari Allah Shubhanallahu wa Ta’ala dan
redaksinya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Beda antara Hadits qudsi, Hadits nabawi dan Al-Quran adalah: Al-Quran makna dan
redaksinya berasal dari Allah Shubhanallahu wa Ta’ala, sedangkan Hadits qudsi makna dari
Allah Shubhanallahu wa Ta’ala sedangkan redaksinya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, serta Hadits nabawi makna dan redaksinya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Ahmad Izzan, M.Ag. Ulumul Hadist. Bandung:Tafakur. Hal 94

A.Qadir Hassan, Ilmu Hadits, Al-Muslimun, Bangil 1996.

DrsDrs. Masyfuk Zuhri, Pengantar Ilmu Hadits, Pustaka Progresif, Surabaya, 1976.

Dr. Muhammad Ajjjaj Al-Khatib, Ushulul Hadits, Darul Fikri, Bairut, 1975

6
Al-Khathib,M.Ajaj, pokok-pokok ilmu hadits,Qodirun Nur,M,”ushul al-hadits”,(Gaya Media
Pratama: Jakarta,1998)Cet.ke 1.

AliAli Fayyad, Mahmud, Metodologi Penetapan Keshahihan Hadis, Chumaidy,Zarkasyi,


“Manhaj Al-Muhadditsiin Fii Dhabth As-sunnah”, (CV Pustaka Setia: Bandung, 1998)
Cet.ke1

Al-Qaththan,Manna, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Rafiq El-mazi ,Aunur “Mabahits Fii
Umulil Qur’a”n,(Pustaka Al-Kautsar:Jakarta,2005) Cet.ke 16.

Majid khon,abdul, Ulumul Hadis (Amza: Jakarta,2009)

https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-dan-sejarah-perkembangan-ulumul-
hadits-1wixIim6POG

Anda mungkin juga menyukai