diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Hadist
yang diampu oleh Dr. Malkan, M.Ag. dan H. Darlis, Lc., M.SI.
Oleh :
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua, dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Hadits. Dengan
terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
pihak- pihak yang berperan dalam membantu penyusunan makalah ini hingga selesai
seperti saat ini.
Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik dan saran atas kekurangan
kami dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan .............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Pengertian Hadits, Sunnah, Khabar dan Atsar ..................................... 3
B. Struktur Hadits, Sanad, Matan dan Mukharij ....................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
A. Kesmpulan ........................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hadits merupakan dasar bagi ajaran islam, merupakan salah satu syari’at,
yakni sebagai sumber syariat islam yang ke-2 setelah Al-Qur’an. Ummat Islam
diharuskan mengikuti dan menta’ati Allah SWT dan Rasul-Nya. Mentaati Rasul
Seperti Firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah Al-Imran : 132, yang
berbunyi :
Pada hakekatnya umat Islam di dunia ini sama dengan umat agama lain.
Kesamaan yang dimaksud dalam hal ini adalah sama-sama memiliki kitab sebagai
pedomannya. Kitab Al-Qur’an ini adalah mukjizat yang diberikan Allah SWT
1
Akan tetapi banyak orang tanpa terkecuali para ulama yang
hal itu sama maksudnya? Tetapi hanya berbeda istilah dan cara orang
Oleh karena hal itu kami akan coba memaparkan dan memberikan
penjelasan tentang apa itu yang dimaksud dengan Al-Hadist, As-Sunnah, Khabar,
Atsar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Hadits
Kata hadis berasal dari bahasa arab, a) al Hadits, hudatsa jamaknya ahadis,
“Segala ucapan Nabi, segala perbuatan beliau dan segala keadaan beliau”1
“Hadis yaitu segala sesuatu yang dikeluarkan dari Nabi SAW selain Al
1
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta,Cetakan
Kelima, 1977, hal.22
2
Fatihulisan, “Pengertian Hadits,Sunnah,Khabar dan Atsal”, diakses dari
https://fatihulihsan.wordpress.com/2012/09/10/93/, pada tanggal 18 Maret 2019 pukul 11.44
3
“Yaitu segala sesuatu yang ditetapkan Nabi SAW yang tidak bersangkut
syara’ saja yang merupakan hadis, selain itu bukan hadis, misalnya urusan
karenakan segala sesuatu hukum yang berlabel wajib pasti datangnya dari
Allah swt melalui kitab Al Qur’an. Oleh sebab itu yang terdapat dalam
hadis adalah sesuatu yang bukan wajib karena tidak terdapat dalam Al
pribadi dan prilaku Nabi SAW sebagai peletak dasar hukum syara’ yang
Sedangkan ulama Hadis membahas pribadi dan prilaku Nabi Saw sebagai
tokoh panutan (pemimpin) yang telah diberi gelar oleh Allah swt sebagai
Uswah wa Qudwah (teladan dan tuntunan). Oleh sebab itu ulama hadis
mencatat semua yang terdapat dalam diri Nabi saw baik yang berhubungan
dengan hukum syara’ maupun tidak. Oleh karena itu hadis yang
dikemukakan oleh ahli ushul yang hanya mencakup aspek hukum syara’
3
Fatihulisan, “Pengertian Hadits,Sunnah,Khabar dan Atsal”, diakses dari
https://fatihulihsan.wordpress.com/2012/09/10/93/, pada tanggal 18 Maret 2019 pukul 11.46
4
Jadi, Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi
b) Sunnah
oleh para ulama yaitu sunnah. Pengertian istilah tersebut hampir sama,
di jalani , baik yang terpuji ataupun tidak. Sesuatu tradisi yang sudah
“Segala yang sesuatu yang dinukilkan dari Nabi s.a.w baik berupa
perjalanan hidup ; baik yang demikian itu sebelum Nabi s.a.w dibangkit
“Sesuatu yang diterima Nabi s.a.w. dengan tidak difardlukan dan tidak
diwajibkan”6
4
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta,Cetakan
Kelima, 1977, hal.25
5
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta,Cetakan
Kelima, 1977, hal.25
6
TM. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, Bulan Bintang, Jakarta,Cetakan
Kelima, 1977, hal.28
5
Dalam pengertian tersebut tentu ada kesamaan antara hadis dan sunnah,
bahwa sunnah sudah jelas segala yang bersandar pada pribadi Muhammad
Atau dengan kata lain: sunnah ialah suatu amalan yang di beri pahala
c) Khabar
Ulama lain megatakan bahwa khabar adalah sesuatu yang datang selain
dari Nabi SAW di sebut hadist. Ada juga yang mengatakan bahwa hadist
lebih umum dan lebih luas dari pada khabar, sehingga tiap hadist dapat
7
Drs. Munzier Suparta, Ilmu Hadits, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2003, hal 15 Di Petik Dari :
http://andahpanjiwardhana.blogspot.com/2014/09/pengertian-hadits-sunnah-khabar-dan.html
6
2.Berbeda dengan hadits, di mana hadits adalah segala sesuatu yang
datang dan Nabi SAW. sedang khabar adalah suatu yang datang dari selain
Nabi SAW.
3.Lebih umum dari hadits, yakni bahwa hadits itu hanya yang datang dari
Nabi saja, sedang khabar itu segala yang datang baik dari Nabi SAW.
d) Atsar
atau berarti sisa reruntuhan rumah dan sebagainya. dan berarti nukilan
ini. Pertama, kata atsar sinonim dengan hadits. Kedua, atsar adalah
Menurut istilah Jumhur ahli hadits mengatakan bahwa Atsar sama dengan
khabar juga hadits, yaitu sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW.,
sahabat, dan tabi’in. Dari pengertian menurut istilah ini, terjadi perbedaan
(yang disandarkan kepada sahabat) dan khabar untuk yang marfu. (yang
7
Jadi, atsar merupakan istilah bagi segala yang disandarkan kepada para
sahabat atau tabi’in, tapi terkadang juga digunakan untuk hadits yang
1. Komponen-komponen Hadits
Secara struktur, hadits terdiri atas tiga komponen, yakni sanad atau isnad
(rantai penutur), matan (redaksi hadits), dan mukhraj (rawi). Berikut ini
2. Sanad Hadits
Sanad adalah jalan yang menyampaikan kita pada matan hadits atau
rentetan para rawi yang menyampaikan matan hadits. Dalam hubungan ini
dikenal istilah musnid, musnad dan isnad. Musnid adalah orang yang
Selain itu juga terdapat istilah sigat al isnad, yaitu lafal yang terdapat
penerimaan dan penyampaian hadits dari rawi tersebut. Ada delapan sigat
8
1. al sima’ min lafz al sheikh (mendengar dari lafal syekh), contoh:
2. qira’at ‘ala al sheikh (membaca tulisan syekh), contoh: qara’tu ‘ala (aku
membaca)
secara tertulis”
guru, tetapi tidak dengan jalan sima’i atau ijazah, baik semasa atau
3. Matan
Menurut bahasa, matan artinya sesuatu yang tampak, bagian bumi yang
keras dan tinggi. Dalam istilah ilmu hadis, matan adalah materi atau
hadits, yaitu:
9
1. yang lafal atau setiap katanya persis atau sama dengan lafal pada matan
2. yang antara satu matan hadits dan lainnya hanya terdapat persamaan
yang menjadi obyek penelitian para ahli guna memperoleh hadits yang
Dalam hadits sahih, dari segi matan disyaratkan dua hal, yakni:
2. Tidak ada cacat (‘illat), artinya hadits tersebut tidak ada cacatnya,
hadits.
4. Mukharij Hadits
diriwayatkan oleh bukan hanya satu rawi, akan tetapi oleh banyak rawi.
10
intelektualnya (dhabit}). Periwayatan dikategorikan memenuhi segi
a. Beragama Islam
b. Mukallaf
orang lain
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
himmahnya
Sunnah ialah suatu amalan yang di beri pahala apabila di kerjakan, dan tidak
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi dan para
sahabat, jadi setiap hadits termasuk khabar tetapi tidak setiap khabar adalah
hadits.
sahabat atau tabi’in, tapi terkadang juga digunakan untuk hadits yang
Sanad adalah jalan yang menyampaikan kita pada matan hadits atau
rentetan para rawi yang menyampaikan matan hadits.
Matan adalah materi atau redaksi hadis yang diriwayatkan dari satu
seseorang (gurunya).
12
B. Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih
banyak kekurangannya, oleh karena itu kami mohon maaf. Dan kami sangat
13
DAFTAR PUSTAKA
1
1