Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN HADITS, SUNNAH, KHABAR, DAN ATSAR

MATA KULIAH : ULUMUL HADIST

DOSEN PENGAMPU : IRWAN EVARIAL, M.Ud

: DI SUSUN OLEH

AINIL SAHRA/19010106082 .1

VERA VEBRIANI / 2022010106001 .2

CHINDI EGA WAHYUNINGSIH / 2022010106003 .3

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI TADRIS BAHSA INGGRIS

TA.2022/2023 Genap
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
penyusunan makalah "Pengertian Hadist, sunnah, khabar dan Atsar" ini dan tak lupa
kami ucapkan terimakasih kepada teman teman yang ikut berpartisispasi dalam
pembuatan makalah ini. Sarana penunjang makalah ini kami susun berdasarkan
referensi yang bermacan-macam. Hal ini dengan tujuan untuk membantu para
mahasiswa untuk mengetahui, memahami dan di harapkan dapat menerapkannya.

Namun demikian dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat memberikan bantuan kepada
para mahasiswa dalam menyelenggarakan prosses belajar mengajar di kampus.
Aamiin.

Wassalamualikum Wr.Wb.

Baruga, 3 Maret 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB 1.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN......................................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................6

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................6

C. TUJUAN................................................................................................................................7

BAB 2.........................................................................................................................................9

PEMBAHASAN........................................................................................................................9

A. Pengertian Hadits..................................................................................................................9

B. Pengertian Sunnah...............................................................................................................10

C. Pengertian Khabar...............................................................................................................11

D. Pengertian Atsar.................................................................................................................11

E. Persamaan dan Perbedaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar.......................................12

1. Persamaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar............................................................12

2. Perbedaan Hadits, Sunnah , Khabar, dan Atsar............................................................12

BAB 3........................................................................................................................................13

PENUTUP..................................................................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hadits Nabi merupakan sumber ajaran Islam, di samping Al-Qur'an. "Hadits atau
disebut juga dengan sunnah, adalah segala sesuatu yang bersumber atau didasarkan kepada
Nabi SAW., baik berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir-nya. Hadits sebagai sumber ajaran
islam setelah Al-Qur'an, sejarah perjalanan hadits tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan
Islam itu sendiri .

Hadits Nabi yang berkembang pada zaman Nabi (sumber aslinya), lebih banyak
berlangsung secara hafalan dari pada secara tulisan. Penyebabnya adalah Nabi sendiri
melarang para sahabat untuk menulis Hadits-nya, dan menurut penulis karakter orang-orang
Arab sangat kuat hafalannya dan suka menghafal, dan ada kekhawatiran bercampur dengan
Al-Qur'an. Dengan kenyataan ini, sangat logis sekali bahwa tidak seluruh Hadits Nabi secara
keseluruhan.

Pada realitas kehidupan masyarakat muslim, perkembangan hadits Nabi secara


kuantitatif cukup banyak sekali. Selain perkembangan hadits yang cukup banyak, juga
banyak istilah-istilah yang digunakan. Pada masyarakat umum yang dikenal adalah Hadits
dan as-Sunnah, sedangkan pada kelompok tertentu, dikenal istilah Khabar dan Atsar. Untuk
itu pada pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang : Pengertian Hadits, Sunnah,
Khabar, dan Atsar serta Perbedaan dan persamaanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Pengertian Hadits secara bahasa dan istilah?

2. Bagaimana Pengertian Sunnah secara bahasa dan istilah?

3. Bagaimana Pengertian Khabar secara bahasa dan istilah?

4. Bagaimana Pengertian Atsar secara bahasa dan istilah ?

5. Apa perbedaan secara Hadits Sunnah Khabar dan Atsar secara bahasa dan istila?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian Hadits secara bahasa dan istilah

2. Untuk mengetahui Pengertian Sunnah secara bahasa dan istilah

3. Untuk mengetahui Pengertian Khabar secara bahasa dan istilah

4. Untuk mengetahui Pengertian Atsar secara bahasa dan istilah

5. Untuk mengetahui Perbedaan Hadits Sunnah Khabar dan Atsar secara bahasa dan
istilah
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadits
Secara bahasa, Hadits berarti Baru, Berita, Kabar.

Sedangkan menurut istilah (terminology), para ahli memberikan definisi (ta'rif)


yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang disiplin ilmunya. Seperti pengertian
Hadits menurut ahli ushul akan berbeda dengan pengertian yang diberikan oleh ahli
hadis.
Menurut ahli hadis, pengertian hadis adalah:

‫اقوال النبى صل ى هلال عليه وسل م وافعاله واحواله‬

ihwalnya" dan perbuatan, Nabi, perkataan "Segala


Yang dimaksud dengan "hal ihwal" ialah segala yang diriwayatkan dari Nabi
SAW. yang berkaitan dengan himmah, karakteristik, sejarah kelahiran, dan kebiasaan-
kebiasaannya.2
Ada juga yang memberi pengertian lain:

‫ماأضيف إلى الن ب ى صل ى هلال عليه وسل م قـــوال أو فعال أوتقريزا أوصفة‬

Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW. baik berupa perkataan, perbuatan,"
.taqrir, maupun sifat beliau

Sebagian muhadditsin berpendapat bahwa pengertian hadis diatas merupakan


pengertian yang sempit. Menurut mereka, hadis mempunyai cakupan pengertian yang
lebih luas, tidak terbatas pada apa yang disandarkan kepada Nabi SAW. (hadis marfu')
saja. Melainkan termasuk juga yang disandarkan kepada para sahabat (hadis mauquf),
dan tabi'in (hadis maqta'), sebagaimana disebutkan oleh Al-Tirmisi:
‫أ ن الحديث ال يخت ص بالمر فوع إليه صلـ ـــى هلال عليه وسل م بل جاء با لموقوف وهو ما أضيف إلى‬
‫بعى ا للت ضيف أ ما وهو ع والمقطو بى الصحا‬
"Bahwasanya hadis itu bukan hanya untuk sesuatu yang marfu', yaitu
sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW., melainkan bisa juga untuk sesuatu
yang mauquf, yaitu yang disandarkan kepada tabi'in.
Sementara para ulama ushul memberikan pengertian hadits adalah:

‫أقو اله وأفعا له وتقريراته ال تــــى تثبـــت ال ألحكــــام وتق ررها‬

Segala perkataan Nabi SAW. Perbuatan, dan taqrirnya "


".yang berkaitan hukum syara' dan ketetapannya

Berdasarkan pengertian hadis menurut ahli ushul ini jelas


bahwa hadis adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW. baik ucapan,
perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum atau ketentua-ketentuan
.Allah yang disyariatkan kepada manusia

B. Pengertian Sunnah
Pengertian sunnah menurut  bahasa adalah jalan, kebiasaan, perilaku, (jalan
yang dilalui, baik terpuji atau tercela).

Sedangkan arti sunnah menurut istilah, para Ulama berbeda pendapat :

a.       Menurut ahli hadits

Sunnah ialah: “segala yang dinukilkan dari nabi saw. Baik berupa perkataan,
taqrir, pengajaran, sifat, keadaan, maupun perjalanan hidu beliau; baik yang
demikian itu terjadi sebelum maupun sesudah diangkat menjadi rosul.”
b.      Menurut ahli ushul
Sunnah ialah: “segala yang dinukilkan dari nabi saw. Baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun taqrir (pengakuan), yang mempunyai hubungan dengan
hukum.
c.       Menurut ahli fiqh
Sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi SAW, baik berupa
perkataan, perbuatan atau ketetapan. Asumsinya adalah apapun yang berasal
dari Nabi SAW merupakan petunjuk atas cara Nabi SAW dalam memahami
dan mengamalkan islam.
C. Pengertian Khabar

Menurut bahasa, Khabar berarti berita.

 Adapun menurut istilah, ada dua pendapat:

Sebagian Ulama menyatakan , bahwa Khabar itu sama/sinonim dengan hadits. Oleh


kaena itu mereka menyatakan, bahwa khabar adalah apa yang datang dari Nabi, baik yang
marfu’ (yang disandarkan kepada Nabi). Yang mauquf (yang disandarkan kepada sahabat),
maupun yang maqthu’(yang disandarkan kepada Tabi’in). Dengan kata lain, bahwa khabar
itu, mencakup apa yang datang dari Rasul, dari Sahabat dan dari Tabi’in.

Menurut Dr. Shubhi Shalih dalam bukunya Ulumul Hadits wa Musthalahuhu, para
Ulama Hadits yang berpendapat demikian ini berasal selain dari segi bahasa (yakni bahwa
arti Hadits dan Khabar ialah:berita), juga beralasan bahwa yang disebut para perawi itu,
tidaklah terbatas bagi orang yang meriwayatkan/menukilkan berita dari Nabi semata tetapi
juga `yang menukilkan berita dari Sahabat dan Tabi’in.sebab kenyataannya, para perawi itu
telah meriwayatkan apa yang datang dari nabi dan yang datang dari selainnya. Oleh karena
itu, tidaklah ada keberatan untuk menyamakan hadits dengan khabar.

Ada juga yang mengatakan bahwa hadis lebih umum dan lebih luas daripada khabar,
sehingga tiap hadis dapat dikatakan khabar, tetapi tidak setiap khabar dikatakan hadis.

D. Pengertian Atsar
 Atsar menurut bahasa yaitu bekas sesuatu atau sisa sesuatu, dapat juga berarti nukilan
atau yang dinukilkan.Sedangkan menurut istilah kebanyakan ulama’ mengatakan atsar
mempunyai pengertian sama dengan khabar dan hadits.

Sebagian ulama’ menyatakan atsar lebih umum dari pada khabar. Para fuqoha
memakai istilah “ATSAR “  untuk perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lain-lain.

‫صحا بة وا لتّا بعين من ا قوا ل وا فعا‬


ّ ‫ما إ ضيف إ لى ا ل‬ 

Artinya:
“perkataan dan perbuatan yang di sandarkan kepada sahabat dan tabi’in.”
Jumhur ulama mengatakan bahwa atsar sama dengan khabar, yaitu sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi SAW., sahabat, dan tabi'in. Sedangkan menurut ulama Khurasan
bahwa atsar untuk yang mauquf dan khabar untuk yang marfu'.

E. Persamaan dan Perbedaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar


1. Persamaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar.
 Menurut sebagian ulama, antara ke-empat istilah ini adalah murodif atau
mempunyai pengertian yang sama. Alasannya : "segala sesuatu yang
disandarkan kepada nabi Muhammad SAW., baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun taqrir (ketetapan) beliau."
 Akan tetapi sebagian ulama membedakan pengertian antara sunnah dan
hadits. Sunnah itu adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Saw.
Baaik perkataan maupun perbuatan beliau, sedangkan hadits hanya khusus
perkataan beliau.
 Ada juga yang berpendapat bahwa sunnah Nabi Saw., hanyalah tata cara dan
perilaku Nabi yang beliau praktekkan terus menerus dan diikuti oleh para
sahabatnya., Sedangkan hadits adalah perktaan Nabi Saw., yang diriwayatkan
oleh orang seorang atau dua orang, lalu hanya mereka saja yang
mengetahuinya dan tidak menjadi pegangan atau amalan umum.
2. Perbedaan Hadits, Sunnah , Khabar, dan Atsar
a) Sunnah dan Hadits
Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadits. Sunnah adalah segala
yang dinukilkan dari Nabi Saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir,
maupun pengajaran, sifat, kelakuan dan perjalanan hidup, baik sebelum dan
sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Titik berat sunnah adalah kebiasaan
normatif Nabi Saw.
b) Khabar
Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi Muhammad Saw., dapat juga
dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih umum dari hadits, karena
masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi Muhammad Saw.
c) Atsar
Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi
Muhammad Saw., meskipun dinisbahkan kepada beliau.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan isi dari makalah ini yaitu :
 Hadits adalah sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Saw., baik ucapan,
perbuatan, ketetapan, sifat diri, atau sifat kepribadiannya.
 Sunnah adalah segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Nabi Saw., (menurut
sebagian Muhadditsin), atau segala sesuatu yang di nisbahkan kepada sahabat
dan tabi'in (mayoritas ulama).
 Khabar sama dengan hadits, yang membedakan yaitu khabar, mencakup apa
yang datang dari Rasul, dari Sahabat dan dari Tabi’in.
 Atsar sama pengertiannya dengan Hadits, sunnah dan Khabar
 Sedangkan Persamaan Hadits, Sunnah, Khabar, dan Atsar yaitu sama-sama
segala sesuatu yang bersumber dari Rasul.
 Dan perbedaanya adalah :
i. Hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasul setalah
Risalah
ii. Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasul baik
sebelum dan sesudah Risalah
iii. Khabar adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasul dan Sahabat
iv. Atsar adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasul, dan lainnya
(sahabat dan tabi'in).

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Kami sebagai pemakalah
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun, sangat kami harapkan. Dan akhir kata, pemakalah meminta maaf
apabila terdapat kesalahan baik berupa sistematika penulisan, maupun isi dari
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sulemang L, M.Th.I Ulumul Hadis Ed. Pertama,


Cet. Ke- 1. Kendari ; CV. SHADRA 2009. VIII. 290 hlm; 21.cm

Drs. Solahudin, M.Ag & Agus Suyadi, Lc. M. Ag.


Ulumul Hadis Cet. Ke-1 Bandung : Pustaka Setia, 2008-252 hlm., untuk Perguruan
.Tinggi dan Umum

Mohammad Gufron M.Pd & Rahmawati, MA Ulumul


.Hadits : Praktis dan Mudah Cet. Ke-1 2013, hlm. Xvi+ 191

.Sobari Sahrani Ulumul Hadits Cet. Kedua : Maret 2015

Suparta, Munzier, Ilmu Hadits, (Jakarta: Grafindo


.Persada, 2004)

Anda mungkin juga menyukai