Anda di halaman 1dari 5

MATERI PRESENTASI

Asas merupakan suatu pedoman, landasan, acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan ataupun
program tertentu. Nasrani (2015) mengungkapkan bahwa asas dalam bimbingan konseling bisa
diartikan sebagai rukun yang harus selalu dijunjung dan diterapkan oleh seorang guru bimbingan
konseling dalam menerapkan pelayanan bimbingan konseling kepada konseler. 

Dalam penyelenggaraan program bimbingan konseling ini selain terdapat tujuan, fungsi, dan
prinsip juga terdapat asas yang sangat penting adanya. 

Pemenuhan asas bimbingan konseling ini nantinya juga akan menjadi sebab yang bisa menjamin
dalam hal lancar serta berhasilnya pelaksanaan dan layanan kegiatan bimbingan konseling.
Begitu penting asas dalam bimbingan konseling ini bisa dikatan sebagai jiwa dari adanya
keberlangsungan pelaksanaan program bimbingan konseling. 

Prayitno (1997) mengungkapkan bahwa adanya asas dalam bimbingan konseling ini sejatinya
merupakan dasar yang menjadikan sebuah pertimbangan dalam melaksanakan pelayanan
program bimbingan konseling. 

Asas-asas bimbingan dan konseling dalam buku Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling karya
Dr. Rifda El Fiah, disebutkan terdapat 12 asas dalam bimbingan dan konseling. Nah apa saja 12
asas tersebut, akan dikupas tuntas dalam artikel ini.

1. Asas Kerahasiaan
Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas  yang menuntut dirahasiakannya segenap
data dan keterangan peserta didik  (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru
pembimbing  (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
2. Asas Kesukarelaan,
yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik (klien)
mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing
(konselor) berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
telah menjadi keharusan bagi konseler menerapkan asas ini, karena sejatinya pelayanan
bimbingan dan konseling ini memiliki sifat kesukarelaan yang mana sebagai konseler
harus mampu membantu, menolong konseli dalam pelayanan bimbingan konseling. Jadi
sangatlah tidak tidak dibenarkan dalam program bimbingan dan konseling ini jika
terdapat unsur keterpaksaan. Dengan adanya asas kesukarelaan ini diharapkan antara
konseler dan konseli mampu menjalin kerjasama yang baik dalam proses bimbingan dan
konseling.
3. Asas Keterbukaan,
dalam asas ini konseler diharapkan mampu dalam mengembangkan sikap terbuka
terhadap diri  konseler serta konseli. Hal ini bertujuan agar konseli juga memberikan
timba balik dengan sikap keterbukaannya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ini
sangat diharapkan adanya ketebukaan konseli dalam memberikan segala informasi dan
keterangan dan juga konseli diharapkan mampu menerima segala bentuk informasi
sebagai sebuah layanan konseling yang diberikan oleh konseler yang tentunya bermanfaat
dan menunjang proses layanan bimbingan konseling.
4. Asas Kegiatan
merupakan asas yang mengharapkan agar konseli (peserta didik) sebagai sasaran dari
layanan bimbingan konseling ini berperan aktif dan berpartisipasi dalam berlangsungnya
pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini. Disini konseler harus selalu berusaha
untuk memberikan dorongan kepada konseli agar berperan aktif dan berpartisipasi dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
5. Asas Kemandirian
merupakan asas yang menunjukkan bahwa konseli (peserta didik) sebagai sasaran dalam
layanan bimbingan dan konseling ini mampu menjadi pribadi yang mandiri dan juga
dapat mengenali dan memahami dirinya sendiri, serta lingkungannya. Konseli (peserta
didik) juga diharapkan mampu dalam mengambil sebuah keputusan, mengarahkan serta
mewujudkan potensi dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini konseler diharapkan mampu
dalam mendorong serta mengarahkan dalam proses layanan bimbingan dan konseling
agar konaseli (peserta didik) mampu berkembang dengan kemandiriannya sendiri.
6. Asas Kekinian merupakan asas dimana konseler berupaya untuk mengarahkan kepada
konseli agar obyek (permasalahan) yang menjadi sasaran dari pelayanan bimbingan dan
konseling ini fokus pada masalah yang sedang dihadapi sekarang. Walaupun tidak dapat
dipungkiri, timbulnya permasalah pada masa sekarang ini bisa diakibatkan karena
penyesalan permasalahan masa lalu.
7. Asas Kedinamisan merupakan asas yang menginginkan agar dalam suatu layanan yang
diberikan kepada konseli ini senantiasa untuk bergerak maju dan berkembang serta
kontinyu dengan menyesuaikan kebutuhan dan tahapan dari konseli agar menjadi lebih
baik lagi
8. Asas Keterpaduan merupakan asas yang menghendaki dalam layanan bimbingan
konseling ini konseler mampu untuk senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak agar
terjadinya suatu keterpaduan dalam layanan bimbingan konseling. Hal ini bertujuan agar
dalam memecahkan permasalahan yang sedang dialami oleh konseli ini akan lebih
mudah. 
9. Asas Kenormatifan meruapakan asas yang menghendaki bahwa dalam semua hal yang
terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini senantiasa berdasr pada
norma-norma yang ada. Artinya dalam pelaksanaan bimbingan konseling ini tidak boleh
menyalahi norma dan nilai yang ada, seperti halnya norma agama, norma adat atau
kebiasaan dll. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini akan
jauh lebih baik apabila adanya peningkatan konseli (peserta didik) dalam memahami,
menghayati serta mengamalkan norma-norma yang ada.
10. Asas Keahlian merupakan asas yang menekadkan dalam layanan bimbingan dan
konseling ini dalam penyelenggarannya senantiasa menerapkan kaidah profesional.
Pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini hendaklah dilakukan oleh tenaga yang ahli
dalam bidang bimbingan dan konseling. Dalam hal ini profesionalitas konseler (guru)
sangat penting agar layanan bimbingan konseling ini mencapai hasil yang diharapkan.
11. Asas Alih Tangan merupakan asas yang menginginkan bahwa seorang konseler (guru)
harus memapu memahami akan adanya keterbatasan. Jadi apabila seorang konseler
(guru) merasa belum mampu untuk menuntaskan permasalahan yang sedang dihadapi
konseli, maka konseler ini berhak untuk mengalihkan atau memindah tangan proses
layanan bimbingan konseling ini kepada pihak yang dirasa lebih kompeten darinya dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi konseli.
12. Asas Tut Wuri Handayani merupakan asas yang menekadkan bahwa adanya layanan
bimbingan konseling ini mampu menciptakan suasana kepada konseli bahwa dirinya
merasa diayomi. Konseler mampu memberikan rasa aman, nyaman, memberikan sikap
keteladanan, dorongan kepada konseli sehingga dapat mencapai tujuan dan konseli
mampu membangkitkan semangat konseli untuk lebih maju.

FUNGSI-FUNGSI BIMBINGAN KONSELING

a. Fungsi Pemahaman 

Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman
tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta
didik.

b. Fungsi Pencegahan 

Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya
atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan
dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu
dalam proses perkembangannya.

c. Fungsi Pengentasan 

Melalui fungsi pengentasan ini pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan
terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya maupun bentuknya.

d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan 

Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta
didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan.

e. Fungsi Advokasi 

Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau
pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara
optimal.

Anda mungkin juga menyukai