Anda di halaman 1dari 13

Tujuan Bimbingan dan Konseling, Fungsi

Bimbingan dan Konseling, Asas Bimbingan


dan Konseling
kelompok 2
Agis Lukman Fadilah
Irma Rahmawati
Nadila Tri Anjani
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan
konseling mengikuti perkembangan konsepsi
bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu
individu mengembangkan diri secara optimal
sesuai dengan tahap perkembangannya. Selain itu,
bimbingan dan konseling juga membantu individu
untuk menjadi insan yang berguna dalam
kehidupannya yang memiliki wawasan, yang tepat
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan
Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling
ini sehingga dikatakan sebagai jiwa dan nafas dari
seluruh kehidupan layanan bimbingan dan
konseling. Apabila asas-asas ini tidak dijalankan
dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan
dan konseling akan berjalan tersendat-sendat atau
bahkan terhenti sama sekali.
1. Asas Kerahasiaan (confidential)
Yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau
keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru
pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara
dan menjaga semua data dan keterangan itu
sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin,
2. Asas Kesukarelaan
Yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan
kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru
Pembimbing (konselor) berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan seperti itu.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan
tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan
tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya.
4. Asas Kegiatan
Yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien)
yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di
dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan.
5. Asas Kemandirian
Yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan
dan konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri.
6. Asas Kekinian
Yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan
bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi
peserta didik/klien dalam kondisi sekarang.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap
sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang,
harmonis dan terpadukan.
9. Asas Kenormatifan
Yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-
norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat,
ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
10. Asas Keahlian
Yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-
kaidah profesional.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta
didik (klien) kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak
yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan
dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan
suasana mengayomi (memberikan rasa aman),
Fungsi Bimbingan dan Konseling
Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi pemahaman
Fungsi ini memungkinkan konseli, konselor, dan pihak
ketiga memahami berbagai hal yang essensial berkenaan
dengan perkembangan dan kehidupan klien.
a. Pemahaman tentang Klien
Pemahaman tentang konseli merupakan titik tolak upaya
pemberian bantuan terhadap klien.
b. Pemahaman tentang masalah klien
Pemahaman terhadap masalah konseli membantu konselor
dalam memberikan penanganan masalah, oleh karena itu
pemahaman ini wajib dilaksanakan.
c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas
Untuk dapat memahami individu secara mendalam, maka
pemahaman terhadap individu tidak hanya mencakup
pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit (seperti
keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi dan
sosio emosional keluarga, keadaan hubungan antar tetangga
dan teman sebaya), tetapi termasuk pemahaman terhadap
lingkungan yang lebih luas itu yaitu diperolehnya berbagai
informasi yang diperlukan oleh individu seperti informasi
pendidikan dan jabatan, informasi promosi dan pendidikan
lebih lanjut bagi para karyawan dan lain sebagainya.
Fungsi pencegahan,
Fungsi bimbingan dan konseling ini akan menghasilkan
tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh konselor
adalah:
1. Mendorong perbaikan lingkungan yang dapat memberikan
dampak negatif bagi individu
2. Mendorong perbaikan kondisi pribadi pada klien
3. Meningkatkan kemampuan yang dimiliki klien
4. Mendorong individu untuk melakukan sesuatu yang akan
bermanfaat
5. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang
bersangkutan
Fungsi pengentasan
Fungsi ini menghasilkan terpecahnya
atau teratasinya berbagai permasalahan
klien yang dialami klien. Fungsi ini biasanya
membantu klien yang masih mengalami
masalah walaupun telah dilakukan fungsi
pemahaman dan pencegahan.
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan,
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan
kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui
diselenggarakannya berbagai jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil sebagaimana
terkandung di dalam masing-masing fungsi itu. Setiap
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan harus secara langsung mengacu kepada satu
atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang
dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

Anda mungkin juga menyukai