NIM :A1Q120057
KELAS :A
TUGAS 1
1) Fungsi Pemahaman
Dalam fungsi pemahaman ini ada beberapa yang perlu di pahami oleh seorang
konselor
2) Fungsi Pencegahan
2) Fungsi Pengentasan/Perbaikan
Fungsi pengentasan ini sendiri dilakukan dengan dua metode yaitu:
1). pengentasan masalah berdasarkan diagnosis
tiga dimensi diagnosis
a. Diagnosis mental/psikologis
b. Diagnosis sosil-emosional
c. Diagnosis instrumental
sumber jurnal untan ac.id dan buku dasar-dasar bimbingan dan konseling
2. Prinsip Bimbingan Dan Konseling
Sumber (Bernard&Fullmer,1969dan
1979;Crow&Crow,1960;Miller&Fruehling,1978).
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas Kesukarelaan
Asas kesukarelaan yaitu assa BK yang menghendaki adanya kesukaaan dan
kerelaan peserta didik mengikuti atau menjalankan layanan atau kegiatan
yang di peruntukan baginya . Telah dikemukakan bahwa bimbingan
3. Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan yaitu asas BK yang menghendaki agar peserta didik yang
menjadi sasaran layanan atau kegiataan bersikap terbuka dan tidak berpura-
pura, baik di dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun
dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi
pengembangan dirinya .
4. Asas Kekinian
Asas kekinian yaitu asas bimbingan yang mengkehendaki agar obyek
sasaran layanan BK ialah permasalahan peserta didik dalam kondisi masa
sekarang.
5. Asas Kemandirian
Asas kemandirian yaitu asas BK yang menunjuk pada tujuan umum
BK,yaitu : peserta didik sebagai sasaran layanan BK diharapkan menjadi
individu –individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima
diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan ,mengarahkan
serta mewujudkan diri sendiri.
6. Asas Kegiatan
Asas kegiatan yaitu asa BK yang mengkehendaki agar peserta didik yang
menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan layanan atau kegiatan BK.
7. Asas Kedinamisan
Asas kedinamisan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar isi layanan
terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju,tidak
monoton,dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembanganya dari waktu ke waktu .
8. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan yaitu asas BK yang mengkenhendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan BK , baik yang di lakuakn oleh guru BK/konselor
maupun pihak lain ,saling menunjang ,harmonis dan terpaduan .
Pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjalin keterpaduan
berbagai aspek dari individu yang dibimbing.
9. Asas Kenormatifan
Asas kenormatifan yaitu asas BK yang mengkehendaki agar segenap
layanan dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan
dengan nilai dan norma-norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan
peraturan ,adat istiadat ilmu pengetahuan ,dan kebiasaan yang berlaku .
Pelayanan bimbingan dan konseling yang dilakukan hendaknya tidak
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat dan
lingkungannya. Dalam kegiatan bimbingan dan konseling,
konselor tentu akan menyertakan norma-norma yang dianutnya ke dalam
hubungan konseling, baik secara langsung atau tidak langsung.
10. Asas Keahlian
Asas keahlian yaitu asas BK yang mengkehendaki agar layanan dan kegiatan
BK diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional .
Konseling dapat terlaksana dengan efektif dan efisien apabila semua unsur
yang terlibat dalam proses konseling dipandang sebagai sistem.
1.Raw input;
2. Instrumental input;
3.Enviromental input;
5.Output.
6. Input
11. relasi/interaksi,
12.Perlakukan,
14. Dinamika.
15.Output
Di dalam sistem hubungan antara komponen satu dengan komponen lain dikaji
secara khusus dan mendalam dalam kaitnnya dengan tujuan yang ingin dicapai
oleh individu yang dilayani.
Proses konseling pada dasarnya proses perubahan perilaku individu dalam sistem,
dan kepedulian utamanya terletak pada interaksi individu dalam sistem. Individu
dalam sistem mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui konseling.
Tujuan yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku pada diri individu, baik
dalam bentuk pandangan, sikap, sifat maupun keterampilan yang lebih
memungkinkan individu dapat menerima, mewujudkan diri, mengembangkan diri,
mencegah dan mampu mengatasi permasalahan secara optimal sebagai wujud dari
individu yang memiliki pribadi mandiri.