Anda di halaman 1dari 13

PETA KONSEP

Pengertian Asas:

Berdasarkan KBBI
(Kamus Besar Bahasa
Indonesia) asas adalah
dasar atau hukum
dasar.

ASAS-ASAS
BIMBINGAN
KONSELING

Asas-Asas pada BK :

1. Kerahasiaan
2. Kesukarelaan
3. Keterbukaan
4. Kegiatan
5. Kemandirian
6. Kekinian
7. Kedinamisan
8. Keterpaduan
9. Kenormatifan
10. Keahlian
11. Alih tangan kasus
12. Tut wuri handayani

1
Pengertian etik.

Etik atau etika


adalah sifat manusia
dalam bertingkah
laku.
KODE ETIK BK

Kode Etik BK :

1. Memberikan pedoman moral


2. Memberikan perlindungan
3. Menjaga nama baik profesi terhadap
masyarakat
4. Memberikan penilaian atas kegiatan yang
dilakukannya

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan bimbingan dan konseling secara profesional di Indonesia sampai saat ini
masih terfokus pada generasi muda yang masih duduk dibangku pendidikan formal atau
di sekolah. itupun nampaknya yang paling terealisasi hanyalah pada jenjang pendidikan
sekolah menegah dan perguruan tinggi saja. Hampir semua tenaga bimbingan konseling
profesional yang telah mendapat pendidikan formal di bidang bimbingan dan konseling,
bertugas dilembaga-lembaga pendidikan di atas jenjang pendidikan dasar.
Diantara tenaga-tenaga bimbingan dan konseling itu sebagian besar terlibat didalam
jenjang pendidikan menegah. Kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling yang
diwujudkan dalam suatu program bimbingan dan konseling yang terorganisasi dan
terencana, sampai saat ini lebih banyak dikembangkan untuk jenjang pendidikan ditingkat
menengah. sehingga seakan-akan ia menjadi urutan yang pertama.
Untuk meningkatkan kualitas seorang BK maka ada kode etik dan asas-asas yang
harus dimiliki oleh seorang konselor. Dimana asas dan kode etik tersebut berfungsi untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang akan terjadi ketika sedang melakukan konsultasi
dengan klien. Kode etik serta asas juga membuat konselor lebih profesional dalam
melayani klien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian asas?
2. Apa saja yang termasuk asas-asas pada BK?
3. Apa pengertian kode etik?
4. Apa alasan pentingnya kode etik bagi BK?
5. Apa saja kode etik BK?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian asas
2. Untuk mengetahui apa saja asas-asas dalam BK
3. Untuk mengetahui pengertian dari kode etik
4. Untuk mengetahui alasan pentingnya kode etik bagi BK
5. Untuk mengetahui apa saja Kode etik pada BK

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Asas

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) asas adalah dasar atau hukum
dasar. Seacara istilah asas adalah prinsip dasar yang yang menjadi acuan berfikir seseorang
dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting. 1

2.2 Asas-Asas Bimbingan Konseling

Menurut Prayitno dan Erman Amti (dalam Syafaruddin, 2019:22) dalam


penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling kaidah-kaidah tersebut dikenal dengan
asas-asas bimbingan dan konseling, yaitu ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan dalam
penyelenggaraan pelayanan.

Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa
dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini
tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan
tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.2

Asas-asas yang dimaksudkan adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan,


kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, ahli
tangan, dan tut wuri handayani.

1. Asas kerahasiaan
Asas yang meuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan siswa (klien) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan
konseling. Jika asas ini benar-benar dijalankan maka penyelenggaraan bimbingan
konseling tidak memperhatikan asas tersebut maka layanan bimbingan konseling
tidak mempunyai arti apa-apa bagi para peserta didik. Sukardi (dalam Ummu Kaltsum
2015: 7).3

1
https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asas/ (diakses 16 Oktober 2017, 19:08)
2
www.repository.uinbanten.ac.id
3
Ummu Kaltsum“PENGARUH IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU
DELINKUEN PADA PESERTA DIDIK”hal.7

4
2. Asas kesukarelaan
Asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa (klien)
mengikuti/menjalai layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Konselor
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan. Jika asas kerahasiaan
tertanam dengan baik dalam diri siswa maka bagi mereka yang mempunyai masalah
tidak akan merasa canggung (sukarela) untuk menceritakan kepada pembimbing dan
meminta bimbingan atas masalah yang dihadapinya
3. Asas keterbukaan
Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang
berguna bagi mengembangkan dirinya.
4. Asas kegiatan
Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat
bepartisipasi aktif dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan dan konseling harus
mendorong dan memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang
diberikan kepadanya.
5. Asas kemandirian
Asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaiu siswa
(klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri.
6. Asas kekinian
Asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bmbigan dan konseling, yakni
permasalahan yang dihadapi siswa/klien adalah dalam kondisi sekarang. Adapun
masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan
dengan apa yang diperbuat siswa (klien) pada saat sekarang.
7. Asas kedinamisan
Asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan siswa/klien
hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan keutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke
waktu.

5
8. Asas keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling
menunjang, harmonis, terpadu.
9. Asas kenormatifan
Asas yang menghendaki agar seluruh layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat,
ilmu pengetahuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
10. Asas keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana
layanan dan kegiatan bimbingan serta konseling lainnya hendaknya merupakan tenaga
yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
11. Asas alih tangan kasus
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan
siswa (klien) dapat mengalih tangankan kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayami
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada siswa (klien) untuk maju.4

2.3 Pengertian Kode Etik

Kata “etika” dalam bahasa Inggris “ethics” artinya ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak; hal tingkah laku dan kesusilaan. Dalam bahasa Yunani kuno “Ethos” berarti
timbul dari kebiasaan adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Namun dalam bahasa Indonesia etik dan
etika diartikan berbeda. Kata “etik” mempunyai dua arti yaitu; 1) kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan ahlak, 2) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat. Sementara etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Arti etika telah banyak dikemukakan beberapa

4
Syfaruddin dan Ahmad Syarqawi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Medan: Perdana Publishing,
2019), hal.19-24.

6
ahli berikut. Pertama, etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keseluruhan budi
(baik dan buruk). Kedua, etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan, tentang baik dan
buruk, juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Ketiga, etika ialah studi
tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya sebagaimana adanya,
tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah-laku manusia. Keempat,
etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dan memperlihatkan
amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Kelima, menurut Van
Hoose & Kottler, 1985 (dalam Hunainah, 2013: 2), mendefinisikan etika (ethics) sebagai
ilmu filsafat mengenai tingkah laku manusia dan pengambilan keputusan moral. 5

2.4 Alasan pentingnya kode etik BK

1. Tidak ada kesatuan tatanan normatif sehingga kita berhadapan dengan banyak
pandangan moral yang sering saling bertentangan. Dalam situasi demikian kita sering
bingung, tatanan norma dan pandangan moral mana yang harus diikuti. Untuk mencapai
suatu pendirian dalam pergolakan pandanganpandangan moral tersebut, etika diperlukan.

2. Etika diperlukan untuk membantu kita agar tidak kehilangan orientasi dalam situasi
transformasi ekonomi, sosial, intelektual dan budaya tradisional ke modern dan dapat
menangkap makna hakiki dari perubahan nilai-nilai serta mampu mengambil sikap yang
dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi
ideologi baru secara kritis dan objektif serta untuk membentuk penilaian

3. Perlunya kode etik yaitu membantu meningkatkan kepercayaan publik terhadap


integritas sebuah profesi dan melindungi konseli dari tindakan konselor yang kurang
berkompeten.6

2.5 Kode Etik BK

Kode etik, bagi seorang konselor adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman etis/moral berperilaku waktu mengambil keputusan


bertindak menjalankan tugas profesi konseling.
2. Memberikan perlindungan kepada klien (individu pengguna).

5
Hunainah, Etika Profesi Bimbingan Konseling(Bandung: Rizqi Press, 2013), hal. 1.
6
https://journaldikbud.kemdikbud.go.id (diakses 16 Oktober 2019, 20:30)

7
3. Mengatur tingkah laku pada waktu menjalankan tugas dan mengatur hubungan
konselor dengan klien, rekan sejawat dan tenaga-tenaga profesional yang lain,
atasan,lembaga tempat bekerja (jika konselor adalah pegawainya), dan masyarakat
4. Memberikan dasar untuk melakukan penilaian atas kegiatan profesional yang
dilakukannya.
5. Menjaga nama baik profesi terhadap masyarakat (public trust) dengan
mengusahakan standar mutu pelayanan dengan kecakapan tinggi dan menghindari
perilaku tidak layak atau tidak patut/pantas.
6. Memberikan pedoman berbuat bagi konselor jika mengahadapi dilemma etis.
7. Menunjukkan kepada konselor standar etika yang mencerminkan pengharapan
7
masyarakat.

7
https://journaldikbud.kemdikbud.go.id (diakses 16 Oktober 2019, 20:30)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asas menjadi landasan acuan berfikir tindakan seseorang mengambil keputusan-


keputusan penting. adapun berbagai macam aqsas yang di miliki membuat kita sadar betapa
pentingnya setiap poinnya dalamproses belajar yang terjadi antara murid dan guru. Terdapat
usaha pendukung yang berefek baik dalam proses ini yakni konselor harus berhasil
menguasai kode etik yang menjadi kewajibannya.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang tlah kami lakukan terhadap
proses sampai hasil akhir daripada pembuatan makalah ini. Maka dari itu disarankan pula
bagi pembaca agar dapat mencari sumber referensi lain guna menambah wawasan pembaca.
Pemakalaha juga berharap kepada pembaca agar memberiukan kritik dan saran dalam
penuiklisan makalah ini.

9
SOAL

A. Pilihan Ganda
1. Pengertian asas berdasarkan KBBI adalah….
a. Dasar hukum
b. Hukum
c. Peraturan
d. Tata tertib
2. “Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat
bepartisipasi aktif dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan dan konseling
harus mendorong dan memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan
yang diberikan kepadanya” pernyataan tersebut merupakan pengertian dari
asas….
a. Asas keterpaduan
b. Asas kenormatifan
c. Asas kegiatan
d. Asas kekinian
3. Di bawah ini yang bukan bagian dari asas BK adalah….
a. Asas tut wuri handyani
b. Asas keahlian
c. Asas alih tangan kasus
d. Asas kemanusiaan
4. Kata “etika”dalam bahasa Inggris ”ethics” yang berarti….
a. Akhlak, tingkah laku dan kesusilaan
b. Dasar
c. Hukum
d. Peraturan
5. Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling
menunjang, harmonis, terpadu.
Kalimat diatas merupakan pengertian asas….
a. Asas kerahasiaan
b. Asas terpadu
c. Asas keterbukaan

10
d. Asas kesukarelaan

B. Essay
1. Sebutkan 4 kode etik BK!
Jawab :-Memberikan pedoman etis/moral
- Memberikan perlindungan kepada klien (individu pengguna).
- Memberikan pedoman berbuat bagi konselor jika mengahadapi
dilema etis.
- Menunjukkan kepada konselor standar etika yang mencerminkan
pengharapan masyarakat
-
2. Jelaskan asas Tut Wuri Handayani!
Jawab : Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling
secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa
aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan,
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa (klien) untuk maju

3. Jelaskan asas kemandirian!


Jawab : Asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan
konseling, yaiu siswa (klien) sebagai sasaran layanan /kegiatan bimbingan dan
konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri.

11
YEL-YEL

Mana dimana kelompok paling cerdas….

Kelompok paling cerdas ada didepan kelas….

Mana dimana kelompok paling keren….

Kelompok paling keren ada di depan kelas….

Siapa namanya hey hey

Siapa namanya hey hey

Ayolah tebak siapa namanya

Siapa namanya hey hey

Siapa namanya hey hey

Namanya adalah….

Kelompok lima hore….

12
DAFTAR PUSTAKA

Hunainah. (2013). ETIKA PROFESI BIMBINGAN KONSELING. Diambil dari


www.repository.uinbanten.ac.id

Syafaruddin, dkk. (2019) DASAR-DASAR BIMBINGAN dan KONSELING. Medan: Perdana


Publishing

Kaltsum, U.“PENGARUH IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU


DELINKUEN PADA PESERTA DIDIK”.

https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asas/ (diakses 16 Oktober 2017, 19:08)

https://journaldikbud.kemdikbud.go.id (diakses 16 Oktober 2019, 20:30)

13

Anda mungkin juga menyukai