Pengertian Asas:
Berdasarkan KBBI
(Kamus Besar Bahasa
Indonesia) asas adalah
dasar atau hukum
dasar.
ASAS-ASAS
BIMBINGAN
KONSELING
Asas-Asas pada BK :
1. Kerahasiaan
2. Kesukarelaan
3. Keterbukaan
4. Kegiatan
5. Kemandirian
6. Kekinian
7. Kedinamisan
8. Keterpaduan
9. Kenormatifan
10. Keahlian
11. Alih tangan kasus
12. Tut wuri handayani
1
Pengertian etik.
Kode Etik BK :
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) asas adalah dasar atau hukum
dasar. Seacara istilah asas adalah prinsip dasar yang yang menjadi acuan berfikir seseorang
dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting. 1
Betapa pentingnya asas-asas bimbingan konseling ini sehingga dikatakan sebagai jiwa
dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas ini
tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling akan berjalan
tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.2
1. Asas kerahasiaan
Asas yang meuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan siswa (klien) yang
menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan
konseling. Jika asas ini benar-benar dijalankan maka penyelenggaraan bimbingan
konseling tidak memperhatikan asas tersebut maka layanan bimbingan konseling
tidak mempunyai arti apa-apa bagi para peserta didik. Sukardi (dalam Ummu Kaltsum
2015: 7).3
1
https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-asas/ (diakses 16 Oktober 2017, 19:08)
2
www.repository.uinbanten.ac.id
3
Ummu Kaltsum“PENGARUH IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP PERILAKU
DELINKUEN PADA PESERTA DIDIK”hal.7
4
2. Asas kesukarelaan
Asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa (klien)
mengikuti/menjalai layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Konselor
berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan. Jika asas kerahasiaan
tertanam dengan baik dalam diri siswa maka bagi mereka yang mempunyai masalah
tidak akan merasa canggung (sukarela) untuk menceritakan kepada pembimbing dan
meminta bimbingan atas masalah yang dihadapinya
3. Asas keterbukaan
Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang
berguna bagi mengembangkan dirinya.
4. Asas kegiatan
Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat
bepartisipasi aktif dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan dan konseling harus
mendorong dan memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang
diberikan kepadanya.
5. Asas kemandirian
Asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaiu siswa
(klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri.
6. Asas kekinian
Asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bmbigan dan konseling, yakni
permasalahan yang dihadapi siswa/klien adalah dalam kondisi sekarang. Adapun
masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan
dengan apa yang diperbuat siswa (klien) pada saat sekarang.
7. Asas kedinamisan
Asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan siswa/klien
hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta
berkelanjutan sesuai dengan keutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke
waktu.
5
8. Asas keterpaduan
Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling
menunjang, harmonis, terpadu.
9. Asas kenormatifan
Asas yang menghendaki agar seluruh layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat,
ilmu pengetahuan, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku.
10. Asas keahlian
Asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling
diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana
layanan dan kegiatan bimbingan serta konseling lainnya hendaknya merupakan tenaga
yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling.
11. Asas alih tangan kasus
Asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan
layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan
siswa (klien) dapat mengalih tangankan kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayami
Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada siswa (klien) untuk maju.4
Kata “etika” dalam bahasa Inggris “ethics” artinya ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak; hal tingkah laku dan kesusilaan. Dalam bahasa Yunani kuno “Ethos” berarti
timbul dari kebiasaan adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Namun dalam bahasa Indonesia etik dan
etika diartikan berbeda. Kata “etik” mempunyai dua arti yaitu; 1) kumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan ahlak, 2) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
atau masyarakat. Sementara etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Arti etika telah banyak dikemukakan beberapa
4
Syfaruddin dan Ahmad Syarqawi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Medan: Perdana Publishing,
2019), hal.19-24.
6
ahli berikut. Pertama, etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan keseluruhan budi
(baik dan buruk). Kedua, etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan, tentang baik dan
buruk, juga merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Ketiga, etika ialah studi
tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya sebagaimana adanya,
tetapi juga menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah-laku manusia. Keempat,
etika ialah ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dan memperlihatkan
amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Kelima, menurut Van
Hoose & Kottler, 1985 (dalam Hunainah, 2013: 2), mendefinisikan etika (ethics) sebagai
ilmu filsafat mengenai tingkah laku manusia dan pengambilan keputusan moral. 5
1. Tidak ada kesatuan tatanan normatif sehingga kita berhadapan dengan banyak
pandangan moral yang sering saling bertentangan. Dalam situasi demikian kita sering
bingung, tatanan norma dan pandangan moral mana yang harus diikuti. Untuk mencapai
suatu pendirian dalam pergolakan pandanganpandangan moral tersebut, etika diperlukan.
2. Etika diperlukan untuk membantu kita agar tidak kehilangan orientasi dalam situasi
transformasi ekonomi, sosial, intelektual dan budaya tradisional ke modern dan dapat
menangkap makna hakiki dari perubahan nilai-nilai serta mampu mengambil sikap yang
dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, etika dapat membuat kita sanggup untuk menghadapi
ideologi baru secara kritis dan objektif serta untuk membentuk penilaian
5
Hunainah, Etika Profesi Bimbingan Konseling(Bandung: Rizqi Press, 2013), hal. 1.
6
https://journaldikbud.kemdikbud.go.id (diakses 16 Oktober 2019, 20:30)
7
3. Mengatur tingkah laku pada waktu menjalankan tugas dan mengatur hubungan
konselor dengan klien, rekan sejawat dan tenaga-tenaga profesional yang lain,
atasan,lembaga tempat bekerja (jika konselor adalah pegawainya), dan masyarakat
4. Memberikan dasar untuk melakukan penilaian atas kegiatan profesional yang
dilakukannya.
5. Menjaga nama baik profesi terhadap masyarakat (public trust) dengan
mengusahakan standar mutu pelayanan dengan kecakapan tinggi dan menghindari
perilaku tidak layak atau tidak patut/pantas.
6. Memberikan pedoman berbuat bagi konselor jika mengahadapi dilemma etis.
7. Menunjukkan kepada konselor standar etika yang mencerminkan pengharapan
7
masyarakat.
7
https://journaldikbud.kemdikbud.go.id (diakses 16 Oktober 2019, 20:30)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang tlah kami lakukan terhadap
proses sampai hasil akhir daripada pembuatan makalah ini. Maka dari itu disarankan pula
bagi pembaca agar dapat mencari sumber referensi lain guna menambah wawasan pembaca.
Pemakalaha juga berharap kepada pembaca agar memberiukan kritik dan saran dalam
penuiklisan makalah ini.
9
SOAL
A. Pilihan Ganda
1. Pengertian asas berdasarkan KBBI adalah….
a. Dasar hukum
b. Hukum
c. Peraturan
d. Tata tertib
2. “Asas yang menghendaki agar siswa (klien) yang menjadi sasaran layanan dapat
bepartisipasi aktif dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan dan konseling
harus mendorong dan memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap layanan/kegiatan
yang diberikan kepadanya” pernyataan tersebut merupakan pengertian dari
asas….
a. Asas keterpaduan
b. Asas kenormatifan
c. Asas kegiatan
d. Asas kekinian
3. Di bawah ini yang bukan bagian dari asas BK adalah….
a. Asas tut wuri handyani
b. Asas keahlian
c. Asas alih tangan kasus
d. Asas kemanusiaan
4. Kata “etika”dalam bahasa Inggris ”ethics” yang berarti….
a. Akhlak, tingkah laku dan kesusilaan
b. Dasar
c. Hukum
d. Peraturan
5. Asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling
menunjang, harmonis, terpadu.
Kalimat diatas merupakan pengertian asas….
a. Asas kerahasiaan
b. Asas terpadu
c. Asas keterbukaan
10
d. Asas kesukarelaan
B. Essay
1. Sebutkan 4 kode etik BK!
Jawab :-Memberikan pedoman etis/moral
- Memberikan perlindungan kepada klien (individu pengguna).
- Memberikan pedoman berbuat bagi konselor jika mengahadapi
dilema etis.
- Menunjukkan kepada konselor standar etika yang mencerminkan
pengharapan masyarakat
-
2. Jelaskan asas Tut Wuri Handayani!
Jawab : Asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling
secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi (memberikan rasa
aman), mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan,
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa (klien) untuk maju
11
YEL-YEL
Namanya adalah….
12
DAFTAR PUSTAKA
13