Anda di halaman 1dari 3

Skripsi Pertiwi indah ratih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris merupakan
salah satu media interaksi dan komunikasi antar masyarakat dari berbagai belahan dunia. “Peran
grammar teaching sangat penting untuk penguasaan bahasa kedua dan / atau bahasa asing. Sayangnya,
pada prakteknya banyak guru bahasa Inggris di luar konteks bahasa asing seperti di Indonesia yang
masih mengajar grammar secara deduktif", 'Oleh karena itu, sangat penting dilakukan guna perbaikan
hubungan sosial dan pengetahuan. Alhasil, bahasa Inggris diajarkan sebagai bahasa asing di negara-
negara, termasuk di Indonesia dengan fokus pada penguasaan empat keterampilan bahasa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menurut kurikulum nasional, tingkat cache pendidikan
bahasa Inggris di Indonesia memiliki tujuan tersendiri. Lebih lanjut, Kurikulum Berbasis Sekolah (KTSP)
menyatakan bahwa siswa diharapkan mengembangkan kompetensi komunikatif baik dalam berbicara
maupun menulis untuk mencapai tahap literasi fungsional. “Dalam pembelajaran bahasa Inggris, siswa
Indonesia fokus pada penguasaan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang dianggap memiliki arti penting dalam
pembelajaran bahasa kedua karena berfungsi sebagai alat komunikasi sekaligus. dan sarana belajar,

berpikir, dan mengorganisasi pengetahuan atau gagasan. "Selain itu ada beberapa alasan bahwa menulis
itu mutlak penting. Pertama, menulis merupakan salah satu cara komunikasi untuk berkomunikasi
dengan orang lain di dunia. Kedua, kemampuan menulis dibutuhkan hampir di sebagian dunia.
pekerjaan. ' "Tidak ortunat ely, pelajar bahasa kedua juga telah mempertimbangkan di antara
keterampilan yang paling sulit untuk dikuasai karena melibatkan pemecahan masalah di samping
penerapan strategi untuk mencapai tujuan komunikatif. Bagi pembelajar bahasa kedua, kesulitan dalam
menulis bahasa kedua menjadi dua kali lipat karena mereka perlu mentransfer ide dari bahasa pertama
mereka Di tingkat sekolah menengah Indonesia (Kelas 10 hingga 12), siswa dibagi menjadi tiga divisi:
Aliran Ilmu Pengetahuan Alam, Aliran Ilmu Sosial , dan Aliran Bahasa.Umum di SMA di Indonesia ada
dua jurusan yang guru perkenalkan kepada siswanya, dua jurusan tersebut yaitu Aliran Ilmu
Pengetahuan Alam, Aliran Ilmu Sosial. IPA terdiri dari empat aspek yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan
Biologi, Sosial terdiri dari empat aspek yaitu Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi Berdasarkan
wawancara lisan yang dilakukan peneliti kepada sekitar 20 orang tua, baik di Medan siswa-siswi IPA
cenderung menjadi lebih cerdas, lebih

pekerja keras, dan karena itu dikatakan lebih pandai dibandingkan dengan siswa Ilmu Sosial. 16
diantaranya berpendapat bahwa siswa IPA lebih baik daripada siswa IPS dengan alasan dominan karena
siswa IPA mempelajari mata pelajaran yang lebih kompleks dan sulit yang akan lebih melatih otak dalam
berpikir dan berkonsentrasi. Mereka dianggap lebih fokus dan cermat dalam belajar berdasarkan mata
pelajaran khusus yang mereka pelajari di sekolah. Dalam kaitannya dengan IPA siswa akan lebih sedikit
melakukan kesalahan dibandingkan dengan siswa IPS dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam
menulis teks bahasa Inggris. Perspektif yang dangkal ini akan dibuktikan dengan menganalisis tulisan
siswa, khususnya struktur tata bahasa. "Pentingnya tata bahasa memperoleh kemampuan menghasilkan
tata bahasa yang dapat diterima semua ucapan dalam bahasa. Mempelajari tata bahasa dapat
membantu melengkapi dasar dari empat keterampilan bahasa: mendengarkan, berbicara, Terlepas dari
masalahnya, peran pengajaran tata bahasa telah dianggap penting untuk kemampuan menggunakan
bahasa. Selain itu, tata bahasa mendapatkan keunggulannya dalam pengajaran bahasa, terutama dalam
bahasa Inggris sebagai bahasa asing dan bahasa Inggris sebagai konteks bahasa kedua, sebanyak tanpa
pengetahuan yang baik tentang tata bahasa, perkembangan bahasa pelajar akan sangat dibatasi. " 5
Mahasiswa dalam kondisi tersebut ditemukan di MA Laboratorium UIN-SU Medan. Banyak siswa yang
merasa kurang percaya diri untuk mengungkapkan ide-idenya dalam bentuk tertulis. Mereka merasa
takut melakukan kesalahan tata bahasa dan formal

penggunaan bahasa dalam bentuk tertulis mereka. Mereka juga merasa malu jika kesalahan mereka
dapat menyebabkan kebingungan tentang ide mereka. Akibatnya, siswa kelas sebelas MA Laboratorium
UIN-SU Medan banyak yang melakukan kesalahan pada karya tulisnya. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membandingkan kesalahan tata bahasa yang dilakukan siswa IPA dan IPS dalam menulis teks
naratif. Analisis menggunakan teori kesalahan tata bahasa dari Zawahreh (2012: 173). Oleh karena itu,
dapat diambil kesimpulan sebagai indikator apakah siswa kelas IPA dan IPS memiliki kemampuan yang
sama dalam menulis teks naratif dengan struktur tata bahasa yang baik, atau lebih baik dari yang lain.
Selain itu, temuan penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bukti untuk melihat apakah persepsi
masyarakat tentang mahasiswa IPA lebih baik dari mahasiswa IPS benar atau tidak di MA Laboratorium
UIN-SU Medan. Maka berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Perbandingan Kesalahan Tata Bahasa dalam Menulis Teks Naratif Yang Dibuat Oleh Siswa
Kelas XI IPA dan IPS

B. Identifikasi Masalah Ada banyak masalah yang dapat diidentifikasi terkait dengan kemampuan bahasa
Inggris siswa dalam menulis teks naratif. Rumusan masalah sebagai berikut: (1) siswa memiliki
kemampuan tata bahasa yang rendah, (2) siswa memiliki ketuntasan menulis yang rendah C. Pertanyaan
Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas, pertanyaan penelitian
adalah: 1. Kesalahan tata bahasa apa yang ditemukan pada teks naratif yang ditulis oleh siswa kelas XI
IPA dan IPS? 2. Apa kesalahan dominan yang dibuat oleh kedua jenis kelas? D. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan
yang dilakukan oleh siswa kelas XI IPA dan IPS di MA Laboratorium UIN-SU Medan. Temuan tersebut
dapat digunakan untuk mengetahui kesalahan dominan yang dilakukan oleh siswa, apakah benar atau
tidak pandangan masyarakat tersebut. E. Pentingnya Pembelajaran Penelitian ini harus bermanfaat bagi
banyak pihak: 1. Guru, sebagai sumber informasi atau data tentang kemampuan siswa dalam menulis
narasi dengan tata bahasa yang tepat untuk selanjutnya digunakan sebagai cara mencari yang paling
sesuai. teknik atau strategi pengajaran dan untuk membuktikan apakah guru percaya tentang
kemampuan siswa itu benar atau tidak

2. Para siswa, sebagai alat untuk memotivasi mereka serta refleksi bagaimana menulis sebuah teks
(genre teks) dengan menggunakan elemen gramatikal yang sesuai 3. Bagi peneliti, penelitian ini
dimaksudkan sebagai salah satu sumber mereka untuk mengetahui dan menganalisis kesalahan dalam
teks lain, dan memberikan informasi tambahan untuk penelitian terkait berikutnya. 4. Peneliti
selanjutnya yang juga tertarik untuk menganalisis kesalahan yang dibuat oleh siswa. F. Batasan
Penelitian Penelitian ini dibatasi pada analisis kesalahan tata bahasa yang terdapat pada teks naratif
oleh siswa kelas XI IPA dan IPS di MA Laboratorium UIN-SU untuk melihat kemampuan siswa dalam
menulis bahasa Inggris. Peneliti memfokuskan studinya pada analisis kesalahan tata bahasa siswa dalam
menulis Teks Naratif. Peneliti hanya tertarik untuk menganalisis enam aspek: Kata Benda, Kata Ganti,
Kata Kerja, Kata Kerja, Kata Sifat, Preposisi.

Anda mungkin juga menyukai