OLEH:
NAMA : 1. NUR YASTI (A1A619049)
2. SALMIN (A1A619053)
3. ROSNA MUTIA (A1A618047)
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membantu
baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan kan kepada
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga dengan membaca makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESEJAHTERAAN EKONOMI
B. EFISIENSI PERTUKARAN
C. EFISIENSI PRODUKSI
F. CONTOH KASUSUNYA
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memahami interaksi antara pasar, ekonom menyusun model
mengasumsikan bahwa dalam perekonomian hanya ada dua industri atau pelaku
ekonomi. Dalam studi tingkat yang lebih tinggi, khususnya dengan penggunaan
realita.
B. Rumusan Masalah
(alokasi ) sumber daya ekonomi, serta mekanisme pasar mampu menjadi alat
PEMBAHASAN
B. Efisiensi Pertukaran
barang telah terdistribusi, sehingga dalam efisiensi pertukaran tidak ada pelaku
ekonomi yang menjadi lebih baik (better off) tanpa mengorbankan pelaku
C. Efisiensi Produksi
Efisiensi produksi adalah seni dan ilmu tentang menyeimbangkan faktor proses
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selama lebih dari dua abad dalam sejarah
pengerjaan dengan mesin, elemen efisiensi produksi meningkat beberapa kali
lipat.
Menurut Alfred Pareto, alokasi sumber daya dikatakan efisien bila barang dan
jasa yang tidak dapat direalokasikan (reallcated) antar konsumen tanpa membuat
salah satu konsumen dirugikan (tingkat kepuasan menurun). Prinsip ini disebut
individu, A dan B, dan juga dua barang, pakaian (x) dan makanan (y). Pakaian
makanan sebanyak Yb. Dari informasi tersebut dapat disusun kotak pertukaran
produksi yang digunakan untuk memproduksi output yang satu tidak dapat
dalam perekonomian terdiri atas paakaian (X) dan makanan (Y), sedangkan faktor
produksi yang digunakan adalah mesin (K) dan tenaga kerja (L). Harga
efisien karena MRTSIk untuk memproduksi pakaian sama dengan MRTSIk untuk
memproduksi makanan.
F. Contoh Kasus
Pengurangan Subsidi BBM dan Peningkatan Efisiensi Perekonomian
Salah satu kebijakan pemerintah yang dianggap paling tidak disukai rakyat
penghapusan subsidi BBM menyatakan bahwa subsidi BBM justru dinikmati oleh
untuk hidup efisien. Sebab harga BBM yang murah menimbulkan kesan bahwa
cadangan minyak bumi di Indonesia masih banyak padahal di abad 21 ini
Tabel
(Rp triliun)
Dari table di atas terlihat bahwa uang Negara yang dikeluarkan untuk
subsidi BBM selama tahun 2000-2002 sangat besar, yaitu 153,4 triliun rupiah,
subsidi BBM selama 2000-2002 mencapai 85,1 % dari total subsidi. Persentase
tertinggi terjadi pada tahun 2001,ntase tertinggi terjadi pada tahun 2001, yang
mencapai 88,3 %.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
pelaku ekonomi yang menjadi lebih baik (better off) tanpa mengorbankan
proses untuk mencapai hasil yang diinginkan. Selama lebih dari dua abad
penggunaan sumber daya ekonomi, serta mekanisme pasar yang mampu menjadi
https://sg.docworkspace.com/d/sIHydiK1D_sXmigY
https://elisa67blog.wordpress.com/teori-ekonomi-mikro/keseimbangan-umum/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_kesejahteraan
https://mas-alahrom.my.id/pelajaran/mapel/eko/konsep-efisiensi-
pareto#:~:text=Efisiensi%20Pertukaran%20(exchange%20efficiency),ekonomi
%20lainnya%20(worse%20off).
https://www.indo-industry.com/news/13527-fakta-tentang-efisiensi-produksi-
manufaktur-dewasa-ini