ASESMEN
TANGGAP DARURAT
BENCANA untuk
TSR
PANDUAN
ASESMEN
TANGGAP DARURAT
BENCANA TSR
untuk
iii
Judul Buku:
Panduan – Asesmen Tanggap Darurat Bencana
Penyusun:
Palang Merah Indonesia (PMI)
Editor:
Herry Prasetyo
Penerbit:
Didukung Oleh:
Palang Merah Amerika
Copyright@2015
Cetakan Kedua, Agustus 2015
ISBN 978-979-3575-83-4
Peran serta dan kontribusi masyarakat, khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan),
di bidang kemanusiaan semakin bertambah di berbagai bidang. Pertambahan kontribusi
tersebut didukung sarana lembaga sosial dan kemanusiaan yang ada. Mitra perusahaan
dengan sumber daya manusia dan sumber dayanya sangat berpotensi melakukan
kegiatan kemanusiaan untuk membantu sesama. Palang Merah Indonesia (PMI), sebagai
satu-satunya perhimpunan nasional organisasi Palang Merah, tumbuh dan berkembang
bersama komponen masyarakat. Secara bersama-sama, PMI memberikan pelayanan
kepada sesama di saat darurat maupun dalam situasi normal.
Dalam amanat Undang-Undang (UU) No. 24 Tahun 2007 secara tegas tercantum, lembaga
usaha bersama lembaga internasional berkesempatan berperan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Sebagai wadah bagi sukarelawan di bidang kemanusiaan, secara
khusus PMI telah membuatkan sistem bagi mitranya untuk bersama-sama melakukan
kegiatan kemanusiaan.
Buku ini diharapkan mampu menambah keterampilan pembelajar dari mitra perusahaan
untuk meningkatkan rasa kesukarelawanan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan
bersama PMI. Kebutuhan-kebutuhan terkini serta situasi kondisi di bidang kemanusiaan
yang terus berkembang dapat menambah khazanah dan konten buku ini selanjutnya.
Kelengkapan pelatihan ini terdiri dari beberapa buku yakni Pelatihan Dasar, Asesmen
Darurat, Distribusi Bantuan, Pengurangan Risiko Bencana, Manajemen Stres dan Kurikulum
Pelatihan Mitra. Buku-buku tersebut berisi materi pengenalan terhadap Palang Merah
Indonesia, serta keterampilan di bidang penanggulangan bencana dan kesehatan. Buku
panduan pelatihan diperuntukkan bagi pembelajar sebagai pegangan dalam pelatihan.
Sementara itu, buku kurikulum menjadi panduan tim pelatih dan penyelenggara pelatihan
dalam pelaksanaan kegiatan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
buku ini. Semoga buku ini dapat menjadi acuan bagi peningkatan keterampilan sumber
daya manusia mitra perusahaan dalam semangat kesukarelawanan bersama PMI.
v
vi Asesmen Tanggap Darurat Bencana
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
1
1. Dasar Asesmen
2
A. Pengertian dan Tujuan Asesmen
B. Saat Situasi Tanggap Darurat Bencana/Konflik 3
vii
viii Asesmen Tanggap Darurat Bencana
BAB 1
DASAR
ASESMEN
Asesmen merupakan elemen penting dalam penyusunan perencanaan
program yang berkaitan dengan pengembangan program Kesiapsiagaan
Bencana dan Tanggap Darurat Bencana. Asesmen akan memberikan
informasi-informasi dasar dari sebuah keputusan yang akan diambil.
Kadang kala, informasi yang baik belum tentu menghasilkan program
yang baik. Apalagi jika informasi yang tersedia sangat terbatas, hampir
dipastikan hal tersebut menghasilkan program yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang diinginkan. Asesmen adalah langkah-langkah strategis
pertama yang harus dilakukan sebelum mendesain sebuah program
REVIEW/
EVALUASI
ASESMEN
MONITORING
IMPLEMENTASI
PERENCANAAN
Siklus Proyek
Dasar-Dasar Asesmen 1
A. Asesmen
• Situasi normal.
• Situasi bencana/konflik.
Periode • Situasi paska bencana/konflik.
Asesmen
Catatan Penting
Normalnya, asesmen pada saat tanggap darurat mengikuti siklus yang ada (lihat gambar
di bawah).
Detail
Assessment
Bencana
Rapid Continual
Assessment/ Assessment/
Asesmen Asesmen
Cepat Lanjutan
Dasar-Dasar Asesmen 3
C. Ringkasan Dari Pendekatan yang Digunakan Dalam Setiap Jenis Asesmen
Data yang merupakan informasi yang telah dikumpulkan, baik itu dari
komponen Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional
maupun organisasi lain. Data sekunder dapat berupa informasi
Mengulas
mengenai keadaan pada waktu yang telah lalu maupun saat ini. Data ini
Informasi
bisa dalam bentuk tulisan (laporan dan lainnya) ataupun lisan (diskusi
Sekunder
dan lainnya).
Buatlah ulasan dan analisis dari data sekunder yang ada untuk
membantu Anda memutuskan sebuah asesmen perlu dilaksanakan atau
tidak. Periksa laporan media, hubungi agensi kemanusiaan lainnya dan
pemerintah, tanyakan pula orang-orang yang baru saja kembali dari
lokasi yang terkena dampak.
Salah satu tugas ketua tim adalah mempelajari laporan dari data
sekunder untuk mencari informasi tentang
Kesimpulan • Latar belakang informasi dari area yang dikunjungi.
Berkenaan
• Informasi secara langsung yang berkaitan dengan pertanyaan yang
dengan Data
diajukan dalam kerangka acuan.
Sekunder
• Informasi tentang penyebab dan dampak dari bencana yang
terjadi.
Catatan Penting
• Prioritas 2
Area dan populasi yang secara tidak langsung terkena bencana.
Contohnya adalah sebuah wilayah yang berdampak secara ekonomis
dari konflik yang ditimbulkan wilayah sekitarnya.
• Prioritas 3
Area dan populasi yang tidak terkena dampak atau berdampak kecil.
Kondisi darurat di tempat tersebut tidak memiliki dampak nyata
terhadap masyarakat dan mata pencahariannya (sangat berguna
sebagai perbandingan dengan daerah yang terkena bencana).
Catatan
Penting
Keterbatasan dalam
menjangkau area
terkena dampak
dapat dilakukan
dengan strategi
memprioritaskan area
kunjungan/asesmen.
2. Penyampelan tujuan
Jika lokasi sangat berbeda, pilihlah daerah yang lebih memiliki
dampak/karakteristik (etnik, ekonomi, kota/desa, dan lain lain).
Pada dasarnya, jauh lebih baik mengunjungi lebih banyak lokasi
dan kurangi wawancara dengan masyarakat di setiap tempat;
dibandingkan mengunjungi sedikit lokasi, namun dengan melakukan
banyak wawancara di tempat tersebut.
Langkah 1
Tentukan jumlah rumah tangga yang hendak diwawancara.
Hal ini tergantung waktu yang tersedia dan besarnya komunitas.
Pilihlah sekurang-kurangnya tiga rumah tangga di setiap lokasi, tetapi
bisa juga lebih jika Anda memiliki waktu cukup. Setiap wawancara
membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Langkah 2
Identifikasi rumah tangga yang diwawancara.
Ambillah posisi di tengah pada sebuah komunitas. Putarkan botol di
tanah, perhatikan arah kepala botolnya atau lemparkan pulpen ke
udara dan perhatikan arah mendaratnya. Berjalanlah ke arah yang
telah ditentukan dari botol atau pulpen tersebut sampai Anda berada
di pinggir komunitas. Hitunglah jumlah rumah yang dilalui. Bagilah
jumlah rumah tersebut dengan jumlah rumah tangga yang Anda ingin
wawancara. Cara ini memberikan jarak di antara rumah-rumah.
Metode • Jika rumah berada di beberapa jalan, tentukan jalan yang hendak
Penyampelan dijadikan sampel, kemudian hitung rumah-rumah seperti yang
(Sampling) dijelaskan pada Langkah 2.
• Jika memiliki data populasi, rumah tangga dapat dipilih secara
acak dari nama-nama yang ada di daftar data.
Formasi Tim
Mengumpulkan Tunjuk seseorang menjadi ketua dan tentukan formasi tim. Dapat
Sumber Daya juga mengikuti formasi berikut.
Mengorganisir Perjalanan
Langkah 1
Rencana harian
Langkah 2
Bicara dengan pemerintah setempat
Dapatkan informasi melalui pemerintah setempat dan beberapa orang
penting ketika tiba di lokasi. Jelaskan siapa Anda, alasan kunjungan,
dan metodologi yang akan dilakukan. Akan sangat berguna apabila
Anda memberikan kartu nama organisasi kepada mereka karena ini
memberikan bentuk transparansi dan pertanggungjawaban.
Langkah 3
Pengamatan
Lakukan pengamatan di lokasi bersama masyarakat setempat.
Kunjungan lapangan yang dilanjutkan dengan pengamatan (lihat bagian
5.1) akan memberikan kesan awal yang baik kepada masyarakat.
Langkah 4
Wawancara
Pilih individu (dari rumah tangga, sektor informal, dan lainnya) atau
kelompok (umum, mata pencaharian, sektor, dan lainnya) dengan
tujuan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Langkah 6
Pertemuan dengan komunitas
Pada saat yang memungkinkan, buatlah pertemuan dengan perwakilan
masyarakat di akhir kegiatan asesmen. Jelaskan yang telah Anda
kerjakan dan kesimpulan yang dibuat. Namun, jangan membuat
komitmen atau janji yang berkaitan dengan pemberian bantuan.
Langkah Pertama
Langkah Kedua
Langkah Ketiga
Bagian I
Kerangka
Kerja 1. Ringkasan
Pelaporan 2. Tanggal laporan
3. Alasan melakukan asesmen
4. Tanggal dan jenis bencana
5. Lokasi bencana
6. Jumlah orang yang terkena dampak bencana
Bagian 3
Detail
Garis besarkan (satu hingga dua halaman) situasi keseluruhan dan dampak
bencana berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara
kelompok umum dan informasi yang relevan lainnya, seperti:
• Struktur sosial;
• Pergerakan masyarakat;
• Mata pencaharian;
• Lingkungan;
• Pelayanan; dan
• Hal lain
Lampiran 27
LAMPIRAN
Format Detail Asesmen
31
PRINSIP-PRINSIP DASAR GERAKAN INTERNASIONAL
PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
Dalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, serta turut memelihara budi pekerti yang luhur menuju
ke arah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Perhimpunan Palang Merah Indonesia dalam menjalankan misinya
berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar sebagai berikut.
1. KEMANUSIAAN
Gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan
memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka dalam pertempuran, juga
mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi di mana pun. Tujuan
gerakan adalah melindungi hidup dan kesehatan serta menjamin penghargaan kepada
umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama, dan
perdamaian abadi bagi sesama manusia.
2. KESAMAAN
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama, atau pandangan
politik.Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai kebutuhannya dan
mendahulukan keadaan yang paling parah.
3. KENETRALAN
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak
atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau ideologi.
4. KEMANDIRIAN
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional, di samping membantu pemerintahnya
dalam bidang kemanusiaan, harus menaati peraturan negaranya dan selalu menjaga
otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.
5. KESUKARELAAN
Gerakan ini adalah pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari keinginan mencari
keuntungan apapun.
6. KESATUAN
Dalam satu negara, hanya ada satu perhimpunan Palang Merah yang terbuka untuk semua
orang untuk melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. KESEMESTAAN
Gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat semesta. Setiap
perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat serta berbagi hak dan tanggung
jawab dalam menolong sesama manusia.
Catatan:
ASESMEN
PANDUAN
TANGGAP
DARURAT
BENCANA
Catatan:
ASESMEN
PANDUAN
TANGGAP
DARURAT
BENCANA
Markas Pusat
Palang Merah Indonesia
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta 12970, Indonesia
Telp. +62 21 7992335,
Fax. +62 21 7995188
Email: pmi@pmi.or.id website: www.pmi.or.id