Anda di halaman 1dari 5

“HATI-HATI DENGAN HATI”

Oleh:

‫الَّس اَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬


‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم يَن َو الَّص اَل ُة َو الَّس اَل ُم َع َلى َأْش َر ِف األْنِبَياِء َو اْلُم ْر َسِليَن َس ِّيِد َنا‬
‫ َأَّم ا‬، ‫ُمَح َّمٍد َو َع َلى َو آِلِه َو َص ْح ِبِه َأْج َم ِع يَن‬
‫بعد‬.

Hadirin wal hadirat Rahikumullah!

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt. Sebab berkat inayah dan
maghfirah-Nya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan bertemu bulan Ramadhan tahun
ini, yaitu bulan yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat muslim di mana puasa termasuk
rukun islam ke-4.

Dan tak lupa pula kita kirimkan Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabiyullah Muhammah saw. Nabi uswatun hasanah, Rahmatan lil ‘alamin.Beliau adalah
manusia yang sempurna dan paripurna sehingga beliau menjadi sosok manusia yang paling
pantas dijadikan uswatun hasanah sekaligus idola, semoga dengan berkah shalawat kita
semua, kita mendapat syafa’atnya dan semoga kita semua dikumpulkan bersama Beliau di
dalam Surga in syaa Allah.
Ayyuhal hadirun wal hadirat rahimakumullah!

‫ َقاَل ُهللا َتَع اَلى ِفي اْلُقْر آِن اْلَك ِريِم‬.


‫ ِبْس ِم ِهللا الَّرْح َمِن الَّر ِح يِم‬. ‫َأُع ْو ُذ ِباِهَّلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِح يِم‬
‫َش ْهُر َر َم َض اَن اَّلِذ ي ُأْنِزَل ِفيِه اْلُقْر آُن ُهًد ى ِللَّناِس َو َبِّيَنٍت ِّم َن اْلُهَد ى‬
‫َو اْلُفْر َقاِن َفَم ْن َش ِهَد ِم ْنُك ُم الَّش ْهَر َفْلَيُص ْم ُه‬.
‫َص َدَق ُهللا الَعِظ يِم‬
Dalam jasad manusia, terdapat segumpal daging yang apabila ia baik, maka baik pula seluruh
anggota tubuh dan apabila ia rusak, maka rusak pula seluruhnya, itulah hati. Oleh sebab itu
pada kesempatan kali ini, saya akan membawakan satu dakwah yang bertema "Hati-hati
dengan Hati"
Membahas tentang hati, apa itu hati?

Hati adalah pusat ketenangan, kedamaian, dan perasaan yang amat dalam. Hati menjadi
tempat beramal baik atau tempat dosa. Begitupula derajat manusia ditentukan dari hatinya.
Seorang insan akan mulia di hadapan Allah jika hatinya dipenuhi dengan kebaikan.
Sebaliknya, ia akan berada di tingkat dasar jika hatinya dipenuhi dengan keburukan.
Sebagaimana Allah swt. menerangkan dalam sebuah firman-Nya dalam Al- Qur'an surah al-
Baqarah/2: 10 yang berbunyi:

‫ِفي ُقُلْو ِبِهْم َّمَر ٌض َفَز اَد ُهُم ُهللا َم َر ًضا َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌم ِبَم ا َك اُنوا‬
‫َيْك ِذ ُبوَن‬
Yang artinya:
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu dan mereka
mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta.”

Ayat ini menerangkan sifat-sifat kaum Munafik, Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya
yaitu Tafsir al-Munir mengatakan bahwa, kata ‫) َّم َر ٌض‬penyakit yang dimaksud di sini adalah
keraguan, kemunafikan, pendustaan dan pengingkaran. Dan ‫ َفَز اَدُهُم ُهللا َم َرًض ا‬yakni
Allah menambah keraguan mereka.
1. Beliau melanjutkan dengan penjelasan bahwa sifat munafik yang pertama adalah
mengucapkan iman dengan lisan tetapi hati penuh dengan KEKAFIRAN dan
KESESATAN. Kemunafikan adalah penyakit yang berbahaya dan orang- orang
munafik menjadi duri yang menusuk masyarakat dari dalam. Ayat ini mengisyaratkan
bahwa dusta adalah semboyan orang-orang munafik. Oleh sebab itu Allah
memperingatkan orang-orang beriman dengan keras agar mereka menjauhinya.

 Kemudian Al-Qurthubi dalam tafsirnya Al Jami' li Ahkamil Qur'an, menyebutkan 4 hal


pandangan ulama mengenai alasan Nabi Muhammad Saw. tidak membunuh orang
munafik, diantaranya:
1. Rasulullah Saw tidak membunuh orang kafir munafik karena hanya Rasulullah sendiri
yang mengetahui kondisi mereka.
2. Kedua, pendapat Sebagian murid Imam As-Syafi'i bahwa Rasulullah tidak membunuh
mereka karena kelompok zindik yang menyembunyikan kekufuran dan menyatakan
keimanan cukup bertaubat. Pandangan ini dibantah oleh Sebagian ulama karena
Rasulullah sendiri tidak melakukannya.
3. Ketiga, Rasulullah tidak membunuh mereka demi kemaslahatan untuk melunakkan
hati mereka agar tidak menjauh.
4. Dan keempat, Allah telah menjaga para sahabat Rasulullah yang beriman dari
kemungkinan mafsadat yang dapat ditimbulkan orang kafir munafik sehingga
keberlangsungan keberadaan mereka tidak menimbulkan mudharat.

Hati adalah rahasia dari rahasia-rahasia yang tidak diketahui hakikat yang
tersembunyi di dalamnya, kecuali oleh Allah swt. Semua memang bergantung dari hati.
Timbangan baik-buruk pun ditakar dari hati. Mulai dari hal- hal yang paling kecil, hingga
yang paling besar.
Bayangkan saja amalan baik jika tidak disertai dengan niat yang ikhlas akan dibuat oleh
Sang Pencipta seperti debu yang berterbangan, tidak berarti dan tidak pula bermakna.
Sedangkan perbuatan buruk yang tidak jadi dilakukan dan ditinggalkan sebab hadirnya
rasa takutnya hati kepada Allah, akan diberikan imbalan pahala.
HADIRIN wal hadirat rahimahullah
Imam Ibnu Katsir sang pakar Tafsir menyebutkan bahwa kata "Hati" di dalam al-Quran
disebutkan sebanyak 130 kali. Dan diuraikan dalam ayat-ayat bahwa manusia terdapat 3
gologan yaitu golongan orang yang bertaqwa dan beriman, golongan orang kafir, dan
golongan orang munafik.
Kemudian, Imam Ibnu Qayyim al-Jauzi menambahkan bahwa dari macam-macam hati
manusia tersebut, hati dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu:

1. Hati yang kosong dari keimanan (Qalbun khalun min al- iman).
Di dalamnya tidak ada kebaikan, Inilah hati yang gelap. Tidak mengetahui Tuhannya dan
tidak pula menyembah-Nya, tidak peduli dengan kemurkaan Tuhan atas perbuatannya.
Setan pun menghentikan bisikan jahat kepadanya, karena hati semacam ini telah menjadi
rumah dan tempat tinggal mereka. Di dalam hati yang kosong, setan mengendalikan
sesuai dengan keinginannya sehingga manusia kehilangan daya nalarnya terhadap
kebenaran.

2. Hati yang diberi cahaya dari cahaya keimanan (Qalbun istinar binurAl-iman).
Cahaya keimanan menyala di dalamnya. Tertanam kecintaan kepada Allah, keimanan dan
keikhlasan. Tetapi ia masih dihinggapi kegelapan syahwat dan nafsu.
Bagi setan, masih ada peluang, jalan keluar-masuk. Maka terjadilah peperangan,
terkadang ia mampu mengalahkan syahwatnya yang telah dibisikkan oleh setan., dan
kadang ia yang dikalahkan.

3. Hati yang dipenuhi dengan iman (Masyhu biL-iman).


Manakah yang dimaksud dengan hati yang dipenuhi dgn iman? Ialah
Hati yang Di dalamnya tidak ada syahwat, dan hilanglah segala was- was setan yang
mencoba mendekatinya.
la seperti langit yang dijaga oleh bintang-bintang. Setiap kali setan mendekat, maka akan
dilempar dengan api sehingga terbakar.

Penjelasan Ibnu Qayyim al-Jauzi di atas menggambarkan bahwa pada hakikatnya hanya
ada satu jenis hati yang pasti selamat, yaitu hati yang dipenuhi dengan keimanan. Adapun
jenis yang kedua (hati yang diberi cahaya dari cahaya keimanan), ia baru aman jika mampu
mengalahkan syahwatnya yang telah dibisikkan oleh setan. Maka tugas manusia adalah
senantiasa menjaga hatinya dari segala hal yang akan membuatnya menjadi kotor.

Adapun rusaknya hati merupakan musibah terbesar bagi orang yang beriman. Sebab,
rusaknya hati akan merusak semua kebaikan yang telah kita lakukan. Oleh karena itu, mari
berhati-hati dalam menggunakan hati DAN wajib bagi kita untuk menjaga hati agar tetap baik
dan berupaya mengobatinya bila rusak.

Salah satu cara agar hati kita tidak rusak adalah dengan mencari tahu perkara-perkara
yang bisa merusak hati. Dalam kitab Nashaihul 'Ibad karya Al Hafidz Ibnu Hajar Al
Atsqolani, beliau menyebutkan bahwa Hasan Al-Bashri pernah berkata, "Rusaknya hati itu
disebabkan oleh enam hal, yaitu:

1. Sengaja berbuat dosa dengan harapan kelak tobatnya diterima, hal ini akan menjadikan
hatinya semakin hitam karena ia hanyut dalam kubang dosa.
2. Mempunyai ilmu, tapi tidak mengamalkannya, ini akan menjadikan hatinya diliputi
dengan kesombongan.
3. Beramal tapi tidak ikhlas, hal ini akan menjadi perusak hati karena ketidakikhlasan akan
menyebabkan diri seseorang dirasuki kemusyrikan baik itu khofi maupun jali.
4. Memakan rezeki dari Allah SWT, tapi tidak bersyukur, ini akan menjadikan hati ingkar
nikmat.
5. Tidak ridho dengan pemberian Allah Swt, perbuatan ini akan menjadikan dirinya buruk
sangka kepada Allah Swt
6. Menguburkan jenazah, tapi tidak mengambil pelajaran darinya, hal ini akan
menjadikan hati seseorang keras membatu.

Dari beberapa uraian yang telah kita bahas tadi, maka telah kita ketahui bersama pentingnya
berhati-hati dengan hati, dapat
Sebagai kesimpulan bahwa hati itu adalah bagian utama dari diri seorang manusia, apapun
yang diniatkan dan dilakukan semua bergantung dari hati.
Itulah dakwah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita
semua dan semoga kita dapat mengambil pelajaran dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari, aamiin yaa Rabbal 'aalamiin...

Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika
ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi.

Siang hari makan permen kacang


Malam hari datanglah sakit gigi
Kalaulah ada umur panjang
Semoga Allah pertemukan kita lagi

‫َو ِباِهلل الَّتْو ِفيِق َو الَّس َع اَد ُة‬

‫والَّسالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهَّللا َو َبَر َك اُتُه‬


‫َو ِباِهلل الَّتْو ِفيُق َو الَّس َع اَد ُة‬

‫َو الَّساَل ُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

Anda mungkin juga menyukai