NAMA KELOMPOK :
Boby Fauzi Waryanto 202021500412
Muhammad Reza Izatullah 202021500345
Muhammad Idrus Tamali 201921500575
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Pengertian skor .................................................................................
B. Pengertian menilai ..........................................................................
C. Perbedaan skor dan nilai ...........................................................
D. Pengolahan skor dan nilai .......................................................
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian skor dalam evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian nilai dalam evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pentingnya skor dan nilai dalam pendidikan.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara skor dan nilai.
5. Untuk mengetahui bagaiamana pengolahan penskoran dan penilaian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Skor
Skor merupakan sebuah proses perubahan prestasi menjadi angka-angka
dan hasil kegiatan pengukuran, yaitu memberikan soal-soal tes dengan
mengklasifikasikan angka-angka skor dalam setiap butir soal tes. Dengan kata
lain hal itu merupakan tindakan kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban oleh
testee untuk mengetahui hasil belajar (Harefa, 2009).
Untuk mendapatkan skor maka guru harus melakukan tes. Tes tersebut
diberikan skor. Pemberian skor pada butir soal tes yang dimaksudkan untuk
mengklasifikasi kesulitan pada butir soal atau banyak-sedikitnya unsur yang
tedapat dalam jawaban yang dianggap paling baik. Biasanya dalam
memberikan skor pada soal yang berbentuk benar atau salah yang diujikan
kepada peserta didik. Misalkan, jumlah soal yang diberikan berjumlah 50 butir
soal pilihan ganda dan setiap soal memiliki bobot skor 1, maka skor maksimal
yang didapat peserta didik jika dapat menjawab seluruh butir soal dengan benar
adalah 50. Skor paling rendah, jika peserta didik tidak dapat menjawab semua
butir soal adalah 0. Dan bila peserta didik hanya mampu menjawab 25 butir soal
dengan benar maka skor yang didapat adalah 25. Angka 25 ini disebut skor
bukan nilai. Untuk menyebut nilai masih memerlukan pengolahan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa skor adalah hasil pekerjaan
menyekor dengan memberikan angka-angka pada setiap butir soal yang telah
dijawab oleh testee (subjek atau responden) dengan benar ataupun salah, dengan
mempertimbangkan bobot jawaban yang betul. Untuk mendapatkan skor tester
atau guru harus melakukan tes atau pengujian kepada peserta didik dengan
memberikan skor atau angka pada setiap butir soal.
B. Pengertian menilai
Penilaian memiliki arti menilai sesuatu. Sedangkan, menilai memiliki arti
mengambil keputusan pada ukuran baik atau buruk, pandai atau bodoh dan lain
sebagainya. Penilaian adalah suatu kegiatan yang bersifat kualitatif. Sebagai
contoh, dari 50 butir soal, 35 butir soal yang dijawab dengan benar oleh Slamet.
Dengan demikian, Slamet dinyatakan atau dapat ditentukan sebagai peserta
didik yang termasuk pandai. Pendapat tersebut juga didukung oleh Anas
(Harefa, 2009) yang menyatakan bahwa nilai pada dasarnya angka atau huruf
yang melambangkan seberapa besar kemampuan yang telah ditunjukan oleh
peserta didik dalam mengerjakan tes yang ditujukan dengan tujuan indikator
yang telah ditentukan.
Ralph Tyler dalam (Sampul et al., 2021) menyatakan bahwa penilaian
merupakan suatu cara pengumpulan data untuk menentukan tujuan pendidikan
suddah tercapai. Tak hanyaa itu, Griffin dan Nix juga menyatakan hal yang
serupa, bahwa penilaian adalah suatu kegiatan untuk menentukan suatu nilai
dalam program pendidikan. Dari dua pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa
penilaian adalah suatu kegiatan dalam mengambil keputusan, keputusan
tersebut meliputi banyak hal, sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dalam prosesnya, menilai selalu berkaitan dengan tes. Tes adalah suatu
bagian dalam proses penilaian untuk menilai peserta didik atau bisa dikatakan
sebagai ujian. Dari tes tersebut, guru dapat melakukan kegiatan penilaian untuk
mengetahui kompetensi peserta didik, mulai dari mengumpulkan data,
mengukur, menyimpulkan dan mengambil keputusan dari hasil belajar peserta
didik (Suryani, 2018). Dan mengkonversikannya dalam bentuk numerik atau
angka.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa penilaian bukan hanya
sekadar pengambilan keputusan atau pemberian nilai terhadap sesuatu, namun
lebih dari sekedar itu. Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian peserta didik dalam kemajuan belajar, proses belajar dan hasil
belajar peserta didik yang mencakup banyak hal salah satunya adalah
kompetensi, keterampilan, dan sikap.
BAB III
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA