Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SKOR Dan NILAI

NAMA KELOMPOK :
Boby Fauzi Waryanto 202021500412
Muhammad Reza Izatullah 202021500345
Muhammad Idrus Tamali 201921500575

Dosen Pengampu : Azhari Ikhawati S. Si., M. Pd.


Matakuliah : Evaluasi Pengajaran Bahasa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................


A. Latar belakang ..............................................................................................
B. Rumusan masalah ........................................................................................
C. Tujuan penelitian..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Pengertian skor .................................................................................
B. Pengertian menilai ..........................................................................
C. Perbedaan skor dan nilai ...........................................................
D. Pengolahan skor dan nilai .......................................................

BAB III PENUTUP ..............................................................................................


A. Kesimpulan .......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan penskoran dan menilai merupakan kegiatan yang masuk dalam


kegiatan evaluasi pembelajaran. Kegiatan penskoran dan penilaian tidak dapat
dipisahkan dari pengukuran dan penilaian dalam kegiatan evaluasi. Pengukuran
adalah proses pemberian angka dalam memperoleh deskripsi secara numerik
untuk mengetahui suatu tingkatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Hasil penilaian pengukuran dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Pada
pendidikan berbasis kompetensi, pengukuran didasarkan atas klasifikasi
observasi untuk kemampuan peserta didik dalam menggunakan suatu standar.
Sedangkan, penilaian berkaitan dengan banyak gal dalam proses pembelajaran
dan kegiatan pendidikan. Dalam prosesnya, penilaian adalah pengumpulan data
untuk mengetahui pencapaian belajar atau ketercapaian kompetensi peserta
didik.
Dari pengertian pengukuran dan penilaian secara ringkas diatas kemudian
ditindak lanjuti dengan kegiatan penskoran dan menilai untuk mengetahui
sejauh mana tingkatan peserta didik dan mengetahui pencapaian hasil belajar
peserta didik. Secara sederhana, penskoran dapat diartikan sebagai proses
prestasi menjadi angka-angka dan hasil dari kegiatan pengukuran.
Sedangkan, kegiatan menilai adalah proses megkualifikasikan angka-angka
skor sehingga memiliki makna atau arti. Dalam prosesnya, menilai adalah akhir
dari kegiatan penilaian. Untuk menilai pencapaian belajar peserta didik, guru
harus melakukan tes kepada peserta didik. Dari tes tersebut guru memberikan
skor-skor pada setiap butir soal untuk mengklasifikasikan kompetensi yang
sudah tertera dalam pedoman pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan tes,
kemudian dilanjutkan dengan mengolah tes yang sudah dijawab oleh peserta
didik dengan memberikan nilai. Kegiatan pemberian nilai mesti dilakukan
dengan cermat, karena kegiatan pengolahan tes tersebut untuk memperoleh data
atau mengetahui pencapain belajar peserta didik.
Oleh sebab itu, pemberian skor dan nilai adalah salah satu kegiatan yang
sangat penting dilakukan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta
didik. Dalam proses belajar mengajar skor dan nilai di peruntukan untuk
mengevaluasi hasil belajar siswa dan memberi penilaian prestasi kepada peserta
didik dari hasil proses belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari skor dalam evaluasi pembelajaran ?
2. Apa pengertian dari nilai dalam evaluasi pembelajaran ?
3. Mengapa skor dan nilai penting dalam evaluasi pembelajaran ?
4. Apa perbedaan skor dan nilai dalam evaluasi pembelajaran ?
5. Bagaimana pengolahan skor menjadi nilai ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian skor dalam evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian nilai dalam evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui pentingnya skor dan nilai dalam pendidikan.
4. Untuk mengetahui perbedaan antara skor dan nilai.
5. Untuk mengetahui bagaiamana pengolahan penskoran dan penilaian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Skor
Skor merupakan sebuah proses perubahan prestasi menjadi angka-angka
dan hasil kegiatan pengukuran, yaitu memberikan soal-soal tes dengan
mengklasifikasikan angka-angka skor dalam setiap butir soal tes. Dengan kata
lain hal itu merupakan tindakan kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban oleh
testee untuk mengetahui hasil belajar (Harefa, 2009).
Untuk mendapatkan skor maka guru harus melakukan tes. Tes tersebut
diberikan skor. Pemberian skor pada butir soal tes yang dimaksudkan untuk
mengklasifikasi kesulitan pada butir soal atau banyak-sedikitnya unsur yang
tedapat dalam jawaban yang dianggap paling baik. Biasanya dalam
memberikan skor pada soal yang berbentuk benar atau salah yang diujikan
kepada peserta didik. Misalkan, jumlah soal yang diberikan berjumlah 50 butir
soal pilihan ganda dan setiap soal memiliki bobot skor 1, maka skor maksimal
yang didapat peserta didik jika dapat menjawab seluruh butir soal dengan benar
adalah 50. Skor paling rendah, jika peserta didik tidak dapat menjawab semua
butir soal adalah 0. Dan bila peserta didik hanya mampu menjawab 25 butir soal
dengan benar maka skor yang didapat adalah 25. Angka 25 ini disebut skor
bukan nilai. Untuk menyebut nilai masih memerlukan pengolahan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa skor adalah hasil pekerjaan
menyekor dengan memberikan angka-angka pada setiap butir soal yang telah
dijawab oleh testee (subjek atau responden) dengan benar ataupun salah, dengan
mempertimbangkan bobot jawaban yang betul. Untuk mendapatkan skor tester
atau guru harus melakukan tes atau pengujian kepada peserta didik dengan
memberikan skor atau angka pada setiap butir soal.

B. Pengertian menilai
Penilaian memiliki arti menilai sesuatu. Sedangkan, menilai memiliki arti
mengambil keputusan pada ukuran baik atau buruk, pandai atau bodoh dan lain
sebagainya. Penilaian adalah suatu kegiatan yang bersifat kualitatif. Sebagai
contoh, dari 50 butir soal, 35 butir soal yang dijawab dengan benar oleh Slamet.
Dengan demikian, Slamet dinyatakan atau dapat ditentukan sebagai peserta
didik yang termasuk pandai. Pendapat tersebut juga didukung oleh Anas
(Harefa, 2009) yang menyatakan bahwa nilai pada dasarnya angka atau huruf
yang melambangkan seberapa besar kemampuan yang telah ditunjukan oleh
peserta didik dalam mengerjakan tes yang ditujukan dengan tujuan indikator
yang telah ditentukan.
Ralph Tyler dalam (Sampul et al., 2021) menyatakan bahwa penilaian
merupakan suatu cara pengumpulan data untuk menentukan tujuan pendidikan
suddah tercapai. Tak hanyaa itu, Griffin dan Nix juga menyatakan hal yang
serupa, bahwa penilaian adalah suatu kegiatan untuk menentukan suatu nilai
dalam program pendidikan. Dari dua pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa
penilaian adalah suatu kegiatan dalam mengambil keputusan, keputusan
tersebut meliputi banyak hal, sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dalam prosesnya, menilai selalu berkaitan dengan tes. Tes adalah suatu
bagian dalam proses penilaian untuk menilai peserta didik atau bisa dikatakan
sebagai ujian. Dari tes tersebut, guru dapat melakukan kegiatan penilaian untuk
mengetahui kompetensi peserta didik, mulai dari mengumpulkan data,
mengukur, menyimpulkan dan mengambil keputusan dari hasil belajar peserta
didik (Suryani, 2018). Dan mengkonversikannya dalam bentuk numerik atau
angka.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa penilaian bukan hanya
sekadar pengambilan keputusan atau pemberian nilai terhadap sesuatu, namun
lebih dari sekedar itu. Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian peserta didik dalam kemajuan belajar, proses belajar dan hasil
belajar peserta didik yang mencakup banyak hal salah satunya adalah
kompetensi, keterampilan, dan sikap.

C. Perbedaan Skor dan Nilai


Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (sama dengan memberikan angka
yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item
yang oleh testee telah dijawab dengan betul, dengan memperhitungkan bobot
jawaban betulnya. Nilai adalah angka (bisa juga huruf), yang merupakan hasil
ubahan dari skor yang sudah dijadikan satu dengan skor-skor lainnya, serta
disesuaikan pengaturannya dengan standar tertentu. Itulah sebabnya mengapa
nilai sering disebut skor standar (standard score).
Nilai pada dasarnya adalah angka/huruf yang melambangkan seberapa
jauh/seberapa besar kemampuan yang telah ditujukan oleh testee terhadap
materi atau bahan yang teskan, sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang
telah ditentukan. Penskoran berarti proses pengubahan prestasi menjadi angka-
angka, sedangkan dalam penilaian kita memproses angka-angka hasil
kuantifikasi prestasi itu dalam hubungannya dengan “kedudukan” personal
siswa dan mahasiswa yang memperoleh angka-angka tersebut di dalam skala
tertentu. Dalam penskoran, perhatian utama ditujukam kepada kecermatan dan
kemantapan, sedangkan dalam penilaian, perhatian terutama ditujukan kepada
validitas dan kegunaan.

D. Pengolahan Skor dan Nilai


Banyak guru yang sudah mengumpulkan data hasil tes dari peserta didiknya,
tetapi tidak memperhatikan cara mengolahnya sehingga data tersebut menjadi
mubazir (data tanpa makna). Sebaliknya, jika hanya ada data yang relative
sedikit, tetapi sudah mengetahui cara pengolahannya, maka data tersebut akan
mempunyai makna. Pada umumnya, pengolahan data hasil tes menggunakan
bantuan statistic. Analisis statistic digunakan jika ada data kuantitatif, yaitu
data-data yang berbentuk angka, sedangkan untuk data kualitatif, yaitu data
yang berbentuk kata-kata, tidak dapat diolah dengan statistic.
Menurut Zainal Arifin (2006) dalam mengolah data hasil tes, ada empat
langkah pokok yang harus ditempuh. Pertama, menskor, yaitu member skor
pada hasil tes yang dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk memperoleh skor
mentah diperlukan tiga jenis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci scoring,
dan pedoman konversi. Kedua, mengubah skor mentah menjadi skor standart
sesuai dengan norma tertentu. Ketiga, mengkonversikan skor standart kedalam
nilai, baik dalam bentuk huruf ataupun angka. Keempat, melakukan alalisis
soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal,
tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda.
Bila semua jawaban siswa dalam suatu tes sudah diperiksa dan diberikan
skor, maka kita akan memperoleh skor akhir untuk setiap siswa. Skor inilah
yang disebut dengan skor mentah. Kegiatan ini harus dilakukan dengan ekstra
hati-hati karena menjadi dasar bagi pengolahan hasil tes menjadi nilai prestasi.
Kita tidak dapat menjadikan skor mentah ini sebagai nilai akhir untuk siswa,
kita harus mengubah dan mengolahnya terlebih dahulu menjadi skor terjabar.
Dalam mengolah skor mentah (raw score) menjadi nilai huruf dan skor standart
dengan urutan uraian sebagai berikut:
a. Mengolah skor mentah menjadi nilai huruf
b. Mengolah skor mentah menjadi skor standart 1-10
c. Mengolah skor mentah menjadi skor standart Z dan T

BAB III

Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan


bahwa yang dimaksud penyekoran adalah proses pengubahan jawaban soal
tes menjadi angka-angka, atau sebuah tindakan kuantifikasi terhadap
jawaban-jawaban yang diberikan oleh testee dalam suatu tes hasil belajar.
Sedangkan penilaian adalah memproses angka-angka hasil
kuantifikasi prestasi dalam hubungannya dengan “kedudukan” personal
siswa dan mahasiswa yang memperoleh angka-angka tersebut di dalam
skala tertentu, misalnya skala tentang baik buruk, bisa diterima-tidak bisa
diterima, dinyatakan lulus-tidak lulus.
Dalam menentukan pemberian skor terdapat jenis-jenis kunci yang
berbeda tergantung dari setiap jenis tes yang diberikan apakah tes bentuk
pilihan ganda (Multiple Choice) , tes bentuk betul-salah, tes bentuk jawaban
singkat (Short answer test), tes bentuk menjodohkan (Matching), tes bentuk
uraian (Essay test) dan tes bentuk tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Harefa, A. O. (2009). Penilaian Dan Hasil Belajar. Didaktik, 3(1), 31–15.


Sampul, R., Thema, T., & No, J. C. (2021). Pengatar Evaluasi Pendidikan.
Suryani. (2018). Penilaian Menurut Para Ahli. Suryani, 5(3), 248–253.

Anda mungkin juga menyukai