Anda di halaman 1dari 19

BAB III TIPE SKALA PENGUKURAN

TUJUAN PEMBELAJARAN SECARA UMUM

Setelah mengikuti perkuliahan BAB III, diharapkan mahasiswa mengerti dan paham
tentang tipe skala pengukuran dengan bentuk-bentuk skala sikap serta cara dan
instrumen pengumpulan data.

TUJUAN PEMBELAJARAN SECARA KHUSUS

Setelah membaca dan mengikuti perkuliahan pada BAB III ini, para mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan menjelaskan :

1. Jenis-jenis skala sikap


a. Skala Linkert
b. Skala Guttman
c. Skala Diferensial Semantik
d. Rating Scale
e. Skala Thurstone

2. Cara dan instrumen pengumpulan data


a. Angket (Questionnarie)
b. Wawancara
c. Pengamatan (observation)
d. Ujian (test)
e. Dokumentasi

A. TIPE SKALA PENGUKURAN

Pada bab pendahuluan kita telah mengetahui jenis-jenis skala pengukuran, dari
keempat jenis skala pengukuran ternyata tersebut, skala interval yang kerap digunakan
para peneliti untuk mengukur gejala sosial. Oleh para sosiolog (ahli sosiologi)
pengukuran gejala sosial dibedakan menjadi 2 (dua) tipe, yaitu :
o Tipe untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian, termasuk didalamnya
adalah: Skala sikap,skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial dan lainnya.
o Tipe yang digunakan untuk mengukur aspek budaya dan lingkungan sosial,
termasuk tipe ini adalah : Skala pengukuran status sosial ekonomi, Kondisi sosial
masyarakat suku tertentu dan sebagainya.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 24


DR. Riduwan MBA (2009 ; 26-36), bahwa pada perkembangan ilmu sosiologi dan
psikologi, alat ukur / instrumen penelitian lebih menekankan pada pengukuran sikap.
Oleh karena itu tipe skala pengukuran yang dibahas pada buku ini hanya bentuk-bentuk
skala sikap yang perlu diketahui .
Adapun bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui meliputi 5 jenis skala, yaitu : 1)
Skala Likert, 2) Skala Guttman, 3) Skala Diferensial Semanik, 4) Rating Scale dan 5) Skala
Thurstone.

1. Skala Likert

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang gejala sosial. Didalam penelitian, gejala sosial ini disebut
sebagai variabel penelitian. Dengan mempergunakan skala Likert, variabel penelitian
dijabarkan sedemikian rupa sehingga menjadi indikator-indikator yang dapat diukur.
Indikator-indikator yang dapat diukur ini dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen
berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 25


Contoh : Pernyataan dalam bentuk checklist
Jawablah pernyataan ini dengan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai
dengan pendapat anda.

Jawaban Alternatif
5 4 3 2 1
No PERNYATAAN
SS S N TS STS

Perlu persiapan pembuatan pedoman peringkatan


1 √
mutu internal STIEPAN
Untuk tahun 2012-2013 STIEPAN sudah harus terakredi
2 √
tasi minimum akreditasi B

Keterangan : Sangat Setuju (SS) = 5 ; Setuju (S) = 4 ; Netral (N) = 3 ; Tidak Setuju
(TS) = 2 ; Sangat Tidak Seruju (STS) = 5

Hubungannya dengan teknik pengumpulan data angket adalah sebagai berikut :


misalnya instrumen tersebut disebarkan kepada 100 orang responden, dan hasil
rekapitulasi untuk pernyataan item no. 1 adalah :
• Menjawab 5 = 8 orang
• Menjawab 4 = 14 orang
• Menjawab 3 = 21 orang
• Menjawab 2 = 31 orang
• Menjawab 1 = 26 orang

Kemudian dilakukan perhitungan skor sebagai berikut

• Yang menjawab 5 ada 8 orang maka skornya : 5 x 8 = 40


• Yang menjawab 4 ada 14 orang maka skornya : 4 x 14 = 56
• Yang menjawab 3 ada 21 orang maka skornya : 3 x 21 = 63
• Yang menjawab 2 ada 31 orang maka skornya : 2 x 31 = 62
• Yang menjawab 1 ada 26 orang maka skornya : 1 x 26 = 26
Jumlah : = 247

Adapun jumlah skor ideal untuk item no. 1 (skor tertinggi) = 5 x 100 = 500 (SS)
Jumlah skor terendah untuk pernyataan item no.1 = 1 x 100 = 100 (STS)

Dengan demikian posisi pernyataan 100 responden item no 1 tentang perlunya


persiapan pembuatan pedoman peningkatan mutu internal STIEPAN terletak
pada daerah Netral. Rekapitulasi pernyataan ini dapat dilihat posisinya pada garis
berikut ini:

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 26


247
0 100 200 300 400 500

STS TS N

Persentase pernyataan item no. 1 tersebut yang didapat dari 100 responden,
yaitu: 247/500 x 100% = 49,4% tergolong cukup, gambaran persentase kelompok
respondent untuk item no. 1 sebagai berikut

49,4%
0 20% 40% 60% 80% 100%

Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat sangat kuat

Keterangan Interpretasi Skor :

Angka 0% - 20% = Sangat Lemah


Angka 21% - 40% = Lemah
Angka 41% - 60% = Cukup
Angka 61% - 80% = Kuat
Angka 81% - 100% = Sangat Kuat

Apabila berdasarkan pada kelompok responden, maka persentase dapat


diketahui dihitung sebagai berikut :
8 orang yang menyatakan Sangat Setuju (SS) = 8/100 x 100% = 8%
14 orang yang menyatakan setuju (S) = 14/100 x 100% = 14%
21 orang yang menyatakan Netral (N) = 21/100 x 100% = 21%
31 orang yang menyatakan Tidak Setuju (TS) = 31/100 x 100% = 31%
26 orang yang menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS) = 14/100 x 100% = 26%

Contoh dalam bentuk pilihan ganda

Tandailah pernyataan anda dengan melingkari huruf yang tersedia

➢ Pihak pengawas yayasan tidak saja melakukan fungsi kontrol terhadap


jalannya kegiatan pendidikan, tetapi juga bersikap proaktif dalam
pengembangan pendidikan dan perubahan lingkungan.

a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 27


➢ Yayasan inten melakukan pemantauan siswa dan mahasiswa berbakat baik
dibidang pendidikan, seni budaya maupun bidang olah raga

a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

➢ Dalam perencanaan, yayasan wajib menetapkan skala prioritas bagi


kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan.

a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

2. Skala Guttman

Skala Guttman merupakan skala yang bersifat kumulatif. Jika responden


menyisakan pernyataan yang kurang berbobot, maka disisi lain ia akan menyetujui
pernyataan yang berbobot atau sebaliknya . Skala Guttman dikenal juga sebagai
Scalogram, sangat baik untuk meyakinkan para peneliti tentang kesatuan dimensi dari
sikap atau sifat yang diteliti yang ber-atribut universal. Untuk melihat sikap atau sifat
tertentu dari seseorang responden, maka pada skala Guttman dibuat pertanyaan /
pernyataan yang diurutkan secara hierarkis. Artinya jika Responden menyatakan sikap
tidak terhadap pernyataan sikap tertentu, maka ia akan menyatakan lebih dari tidak
terhadap pernyataan berikutnya.

Dengan demikian skala guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban
(pernyataan) yang jelas, tegas dan konsisten , misalnya : Yakin –tidak yakin ; Setuju –
tidak setuju ; Benar – salah ; Positif – negatif ; pernah belum pernah dan lain
sebagainya. Data yang diperoleh berupa data interval yang bersifat rasio dikotomi (dua
alternatif yang berbeda). Yang membedakan skala Guttman dengan skala Likert adalah
bila skala Likert terdapat lebih dari 2 (dua) interval / jarak , yaitu dari pernyataan Sangat
Benar (SB) = 5, sampai dengan pernyataan Sangat Tidak Benar (STB) = 1 atau terdapat 5
(lima) pilihan pernyataan : SB = 5, B = 4, N = 3, TB = 2 dan STB = 1, sedangkan skala
Guttman hanya ada 2 (dua) interval, yaitu Benar (B) atau Salah (S)

Contoh penelitian yang menggunakan skala Guttman untuk mendapatkan jawaban


yang tegas, jelas dan konsisten terhadap permasalahan yang ditanyakan sebagai berikut

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 28


1) Pergantian gubernur Jakarta akan dapat mengatasi persoalan banjir dan
kemacetan :
a. Yakin
b. Tidak Yakin

2) Setujukah anda bahwa partai yang menjadi pemenang pemilu akan


menggandeng unsur-unsur Orde Baru (ORBA) dalam pemerintahan :
a. Setuju
b. Tidak Setuju

3) Pernahkah divisi anda dilibatkan dalam pembuatan rencana strategis


perusahaan :
a. Pernah
b. Tidak Pernah

Disamping berbentuk pilihan berganda , skala Guttman dapat juga dibuat dalam bentuk
checklist. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah
bernilai (0), misalnya jawaban pernyataan Setuju bernilai (1) dan Tidak Setuju (0).
Contoh soal :

1) Anda memiliki KTP lebih dari satu ?


a. Ya (1)
b. Tidak (0)

2) Saudara memiliki anak lebih dari dua orang ?


a. Punya (1)
b. Tidak (0)

3) Apakah anda mengikuti program Keluarga Berencana (KB)?


a. Ya (1)
b. Tidak (0)

4) Apakah anda mempunyai Kartu Pelanggan Matahari?


a. Punya (1)
b. Tidak (0)

3. Skala Diferensial Semantik

Skala Diferensial Semantik (Skala perbedaan Semantik) yaitu skala yang menyatakan
karakteristik bipolar (dua kutup), seperti : Baik-tidak baik ; panas-dingin ; terkenal-tidak
terkenal dan sebagainya.
Dalam hal ini karakteristik bipolar memiliki 3 (tiga) dimensi dasar sikap seseorang
terhadap objek, yaitu :

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 29


1) Potensi, yaitu kekuatan / atraksi fisik suatu objek
2) Evaluasi, yaitu sesuatu yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu
objek.
3) Aktivitas, yaitu tingkat gerakan suatu objek (Jusman Iskandar dan karolina
Nitimihardjo 2000;154-155)

Contoh
Netral
Kuat Lemah
1 2 3 4 5 6 7

Netral
Tidak santun Santun
1 2 3 4 5 6 7

Untuk contoh diatas, responden akan memberikan tanda silang (X) terhadap nilai yang
sesuai menurut persepsinya. Adapun contoh-contoh penelitian yang menggunakan
skala diferensial semantik antara lain : Memberi penilaian kepribadian seseorang ;
menentukan kekuatan kandidat seorang calon gubernur diantara kelompok pemilih ;
menilai persepsi seseorang terhadap objek sosial yang menarik dari berbagai sudut
pandang dan sebagainya.

Pada skala diferensial semantik ini juga, responden dapat dimintakan untuk menjawab
(memberi penilaian) terhadap suatu objek tertentu, , misalnya kinerja karyawan, gaya
kepemimpinan, peran seorang pemimpin,prosedur kerja, produktivitas kerja, aktivitas
dosen dikampus, kontrol dan dukungan orang tua terhadap anaknya, kontrol dan
dukungan manajer terhadap bawahannya dan lain sabagainya.

Skala diferensial semantik ini menunjukan suatu keadaan yang saling bertentangan,
misalnya ; baik-buruk ; santun-tidak santun; aktif-pasif; positif-negatif; besar-kecil ;
lemah-kuat; sering dilakukan-tidak pernah dilakukan; cerdas-bodoh, dan sebagainya.

Contoh : Berilah tanda contreng (√) pada skala yang paling sesuai menurut anda;

❖ Kontrol pimpinan terhadap aktivitas karyawan bagian keuangan

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 30


❖ Dukungan pimpinan terhadap aktivitas karyawan bagian keuangan

❖ Berilah tanda silang (X) hubungan antara sesama mahasiswa yang


mengikuti mata-kuliah statistik dalam satu kelas

4. Rating Scale.

Pada ketiga skala tersebut diatas (Skala Likert, Skala Guttman dan Skala Difersensial
Semantik), data yang didapat adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan (di-angkakan),
tidak demikian dengan Rating Scale, untuk skala ini data mentah yang didapat berupa
angka (data kuantitatif) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dengan
demikian bentuk skala ini lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja,
akan tetapi dapat juga untuk mengukur persepsi Responden terhadap gejala (fenomna)
lainnya, misalnya skala untuk mengukur status sosial ekonomi, kepuasan pelanggan,
produktivitas kerja, motivasi pegawai, Kinerja karyawan dan lainnya.

Yang terpenting dalam pembentukan dan penyusunan instrumen dengan menggunakan


skala ini, adalah bahwa peneliti harus dapat mengartikan atau menafsirkan setiap angka
yang diberikan dalam alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Misalnya Yuni
memilih jawaban angka 3, Cici memilih jawaban angka 3 dan Fitri memilih jawaban
angka 3, akan tetapi persepsi ketiga nama tersebut belum tentu sama maknanya
walaupun sama-sama menjawab angka 3.

Contoh :
Peneliti ingin mengetahui seberapa besar keinginan STIEPAN, menciptakan Lulusannya
yang siap pakai. Berilah tanda lingkaran (O) pada angka yang telah disediakan ;

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 31


Instrumen diatas bila dijadikan angket kemudian disebarkan kepada 25 orang
responden, sebelum dianalisis maka dapat ditabulasikan (dilakukan rekapitulasi data)
sebagai berikut :
Apabila setiap item mendapat skor tertinggi = 5, jumlah Item yang diketahui untuk
dijawab adalah 11 item, dan angket diatas disebarkan ke 25 orang responden, maka
jumlah skor tertinggi kriterium = 5 x 11 x 25 = 1375.
Rekapitulasi jawaban dari 25 responden tentang seberapa besar STIEPAN berkeinginan
menciptakan lulusan yang siap pakai adalah sebagai berikut :

Jika total skor dari rekapitulasi data = 1100, Dengan demikian keinginan STIEPAN
menciptakan kelulusan yang siap pakai, menurut persepsi 25 responden, yaitu :
1100/1375 x 100% = 80%, dan dari kriterium yang ditetapkan. Apabila di interpretasikan
nilai 80% terletak pada daerah kuat, sedangkan nilai 1100 termasuk dalam kategori
interval baik. Secara kontinum dapat dibuat kategori gambar garis sebagai berikut :

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 32


5. Skala Thurstone

Pada skalaThurstone responden diminta untuk memilih pertanyaan yang ia setujui


dari beberapa pernyataan dengan pandangan yang berbeda-beda. Umumnya setiap
item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai 10, namun nilai-nilai tersebut tidak boleh
diketahui responden. Nilai yang diberikan berdasarkan jumlah nilai pernyataan (bernilai
antara 1 sampai 10) yang dipilih responden mengenai angket tersebut.
Contoh : Merekrut calon ketua umum yayasan Bina Nusantara. Coba anda pilih 5 dari 10
pernyataan yang sesuai dengan persepsi saudara : (misalnya responden bernama
Apriliadi):

1) Saya mengabdi pada yayasan Bina Nusantara yang bergerak dibidang pendidikan
umum, karena kegiatan yang dilakukannya adalah mulia dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan serta bernilai ibadah. 10

2) Tidak ada yang dibanggakan menjadi pegawai yayasan bidang pendidikan,


pekerjaan dilakukan terkadang memakan waktu yang melebihi jam kerja, tapi tidak
ada perhitungan lemburnya, mana gaji hanya pas-pasan yang membuat tidak dapat
konsen bekerja. 2
3) Kehormatan bagi saya, bila diberi kesempatan mengajar pada salah satu divisi pada
yayasan Bina Nusantara, dari pada mengembangkan bidang studi saya. (6)
4) Seandainya saya seorang mahasiswa di-salah satu perguruan tinggi pada Yayasan
Bina Nusantara , saya akan mengusulkan sesuatu lambang tertentu yang
menjadikan ciri khas dan kebanggaan perguruan tinggi saya (7)
5) Sebagai seorang pengajar saya sangat puas apabila berhasil membawa mahasiswa
berprestasi dalam mata kuliah saya. (8)
6) Sebagai dosen, saya bangga karena dosenlah yang mempersiapkan mahasiswa
menjadi manusia yang tangguh dalam membangun bangsa dan negara. (9)
7) Sebenarnya penghasilan pengajar lebih baik dari pada penghasilan pegawai
lainnya.(4)

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 33


8) Bagaimana mungkin dosen dapat membanggakan diri atas prestasi mengajarnya,
sedangkan yayasan tidak pernah menghiraukan hal tersebut apalagi melakukan
pengawasan.(3)
9) Sebaiknya cara membimbing dosen dilakukan dengan sepenuh hati dan jangan
tanggung-tanggung, karena bila saya kelak juga menjadi dosen, maka saya akan
mewariskan ilmunya yang akan dikembangkan sesuai jaman (5)
10) Saya tidak akan memberikan seluruh kemampuan dalam mengajar, saya kuatir akan
ada yang melebihi saya. (1)

Berdasarkan pernyataan item di atas, analisis dapat dilakukan dengan cara berikut
dibawah ini.
a. Peneliti memberikan kunci jawaban dan penilaian yang akurat sebagai berikut :

b. Kemudian peneliti memberikan nilai sesuai dengan jawaban responden dan


menghitung hasil rekapitulasi data responden.

B. CARA DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Cara atau metode yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data, antara
lain melalui : Angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.
Peneliti dapat menggunakan salah satu atau lebih (gabungan) cara tersebut tergantung
dari masalah yang akan diteliti atau yang dihadapi.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 34


Adapun instrumen pengumpulan data, diartikan sebagai alat bantu mengumpulkan
data yang dipilih peneliti, dengan maksud agar kegiatan penelitian dapat lebih mudah
dan sistematis. Pada bab I telah dijelaskan tentang jenis metode dan instrumen yang
cocok dengan jenis metode tertentu dalam pengumpulan data. sedangkan pada bab ini
akan dibahas pengertian beberapa instrumen pengumpulan data dimaksud, antara lain
berupa; Angket (Questionnaire): Wawancara : Pengamatan (Observation): Ujian (test)
dan dokumentasi

1. Angket (Questionnaire)
Angket (Questionnaire) merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden sesuai dengan permintaan pengguna. Penggunaan instrumen angket
bertujuan mencari informasi secara lengkap tentang suatu masalah responden tanpa
kawatir bila responden menjawab tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, selain itu
angket juga memberikan informasi tertentu yang diminta. Angket dapat dibedakan
menjadi 2 bentuk, yaitu angket terbuka dan angket tertutup

a) Angket terbuka (angket yang tidak berstruktur)

Ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana, sehingga responden dapat
mengisi sesuai dengan kehendak dan keadaannya.

Contoh angket terbuka :

Judul karya ilmiah apa saja yang pernah anda hasilkan, pokok bahasannya tentang
apa dan tahun berapa anda terbitkan? Mohon dijawab dengan sebenarnya :

Contoh kedua tentang angket terbuka :

➢ Apa yang anda ketahui tentang Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
yang diberlakukan disetiap perusahaan khususnya yang bergerak dibidang
pertambangan? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 35


➢ Apakah saudara pernah mengikuti program sertifikasi Ahli K-3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) yang diadakan oleh Disnaker? Jika pernah bagaimana
pendapat anda? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Penggunaan angket terbuka, memberikan keuntungan sebagai berikut :


a. Bagi responden : Dapat mengisi sesuai dengan keinginannya dan keadaan yang
pernah dialami.
b. Bagi peneliti : Data yang diperoleh bukan hanya yang sudah disajikan
karena sudah diasumsikan, namun juga peneliti mendapat data yang lain yang
lebih bervariasi.

b) Angket tertutup (Angket Berstruktur)


Merupakan angket yang disajikan berbentuk sedemikian rupa sehingga responden
diminta untuk memilih jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan
cara memberikan tanda silang (X) atau tanda contreng (√)

• Contoh pertama tentang angket tertutup dengan tanda silang (X)


Mohon berikan tanda silang (X) pada pertanyaan dibawah ini
1) Apakah saudara pernah memberikan mata kuliah umum disalah satu
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen di Balikpapan?
a) Pernah
b) Tidak Pernah
Jika pernah, materi apa yang menjadi topik perkuliah umum saudara?
a) Tentang Manajemen Komunikasi
b) Materi Manajemen Keuangan
c) Materi Manajemen Sumber Daya Manusia
d) Tentang Sistem Informasi Manajemen

2) Apakah saudara termasuk dosen yang produktif menghasilkan karya


ilmiah?
a) Ya
b) Tidak
Jika Ya, sudah berapa judul karya ilmiah yg saudara hasilkan selama ini
a) 2 – 5 judul
b) 5 – 8 judul
c) 9 – 15 judul
d) Diatas 15 judul

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 36


3) Apakah saudara tergolong pembicara yang kerap melakukan perjalanan
acara talk show kepelbagai daerah dengan menggunakan pesawat
udara?
a) Ya
b) Tidak
Jika ya, perusahaan penerbangan apa yang paling sering saudara gunakan
dalam perjalanan mengisi acara talk show ?
a) Garuda Indonesia
b) Lion
c) Sriwijaya
d) Lainnya

• Contoh kedua tentang angket tertutup yaitu dengan menggunakan Checklist


(tanda contreng).
Checklist (daftar cek) merupakan suatu daftar yang berisikan subjek dan
aspek-aspek yang akan diamati. Dengan checklist peneliti dapat mencatat tiap-
tiap kejadian yang dianggap penting dan sekecil apapun. Aspek-aspek yang
dicantumkan dalam daftar checklist oleh pengamat tinggal diberi/diisi dengan
tanda contreng (√) bila aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatannya.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 37


Masalah kesiapan Implementasi Manajemen berbasis sekolah

2. Wawancara

Adalah cara mengumpulkan data yang digunakan dengan menanyakan langsung


informasi yang dibutuhkan dari sumbernya. Penggunaan cara wawancara ini apabila
ingin mengetahui hal-hal lebih mendalam tentang responden dan dengan jumlah
responden yang tidak banyak (sedikit). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi arus
informasi dalam wawancara ini adalah ; pewawancara, responden,pedoman wawancara
dan situasi wawancara.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 38


a) Pewawancara adalah personal yang melakukan pengumpul informasi melalui
pertanyaan-pertanyaan kepada responden. Personal ini diharapkan dapat
menyampaikan pertanyaan secara jelas, dapat merangsang responden menjawab
semua pertanyaan dan dapat mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan
benar.

b) Responden adalah orang yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan


para peneliti dengan cara-cara (metode) tertentu. Dalam hal cara wawancara,
situasi yang perlu adalah adanya keselarasan antara pewawancara dan responden,
sehingga responden bersedia menjawab semua pertanyaan secara lengkap dan
jelas.

c) Pedoman wawancara, adalah pedoman yang berisikan uraian penelitian dalam


bentuk daftar pertanyaan kepada responden, sehingga proses wawancara dapat
berjalan dengan baik.

d) Situasi wawancara, adalah yang berhubungan dengan tempat dan waktu


melakukan wawancara. Tempat dan waktu wawancara dapat menentukan proses
wawancara berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti.
Berdasarkan pertanyaan yang disampaikan, wawancara dapat dibedakan menjadi ;
wawancara terpimpin, wawancara bebas dan wawancara bebas terpimpin.

a) Wawancara terpimpin
Dalam wawancara ini, pertanyaan yang diajukan yaitu menurut daftar pertanyaan
yang telah dipersiapkan dan disusun sebelumnya.

b) Wawancara bebas.
Prose wawancara ini, terjadi tanya jawab secara bebas antara pewawancara dan
responden, namun demikian pewawancara tetap menggunakan tujuan penelitian
sebagai pedoman wawancara. Baiknya wawancara bebas ini terkadang responden
tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai untuk objek
penelitian.

c) Wawancara bebas terpimpin


Wawancara ini adalah perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara
terpimpin. Pelaksanaannya si pewawancara membawa pedoman yang berisikan
hal-hal yang pokok (garis besar) saja untuk ditanyakan.

3. Pengamatan (Observation)

Adalah kegiatan penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung keobjek


penelitian untuk melihat lebih dekat hal-hal yang diteliti dari objek tersebut.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 39


4. Ujian (test).

Adalah serangkaian pertanyaan atau bentuk perintah lainnya yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.

Terdapat berbagai macam test instrumen pengumpulan data, antara lain,yaitu :

a) Test kepribadian
Adalah test yang dipergunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseoang.

b) Test bakat.
Test bakat atau (talent test) adalah test yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.

c) Test prestasi
Test prestasi (achievement test) adalah test yang digunakan dalam mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

d) Test intelegensi
Adalah test yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap
tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada
personal yang akan diukur intelegensinya.

e) Test sikap
Test sikap (attitude test) adalah test yang digunakan untuk melakukan pengukuran
terhadap berbagai sikap (attitude) seseorang.

5. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data secara langsung dari tempat


penelitian yang berupa buku-buku, peraturan-peraturan, laporan-laporan kegiatan,
berupa foto-foto kejadian, film dokumenter, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
penelitian (relevan dengan penelitian).

SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebutkan dan jelaskan 2 tipe pengukuran gejala sosial menurut para ahli sosiologi!

2. Sebutkan yang dimaksud dengan ;


a. Skala likert
b. Skala Guttman
c. Skala Diferensial Semantik
d. Rating Scale
e. Skala thurstone

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 40


3. Cara dan metoda apa saja yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data?

4. Sebutkan yang dimaksud dengan :


a. Angket
b. Wawancara
c. Observasi
d. Ujian

5. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk angket dalam penelitian berikut contohnya!

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 41


DAFTAR PUSTAKA

Kusharianingsih Candrawita, Benri Sjach, Bambang Prasetyo, Enny Febriana,


Pengantar Statistik Sosial: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta,
2001.

Riduwan, Pengantar Statistik Sosial: Alfabeta, Bandung 2009.

RSK TIPE SKALA PENGUKURAN - 42

Anda mungkin juga menyukai