Anda di halaman 1dari 66

SISTEM AKUNTANSI PENGHAPUSAN ASET

TETAP PADA BADAN KEUANGAN DAERAH


KOTA BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi

Oleh:

RAISSA ABIYYU MAGFIRA


NIM D010317021

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2020
SISTEM AKUNTANSI PENGHAPUSAN ASET
TETAP PADA BADAN KEUANGAN DAERAH
KOTA BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi

Oleh:

RAISSA ABIYYU MAGFIRA


NIM D010317021

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2020

i
ii
iii
iv
MOTTO

Trust the timing of your life

v
ABSTRAK

Raissa Abiyyu Magfira (D010317021), Sistem Akuntansi Penghapusan Aset


Tetap pada Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, Tugas Akhir,
Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri
Banjarmasin, 2020
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sistem akuntansi
penghapusan aset tetap di Bakeuda Kota Banjarmasin.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan memfokuskan pada
sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder dan memperoleh data
dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis datanya meliputi
deskripsi kegiatan, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, informasi yang
diperlukan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur, sistem
pengendalian internal, dan pembuatan bagan alir.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sistem akuntansi penghapusan aset tetap
pada Bakeuda Kota Banjarmasin ini merupakan salah satu tahapan dalam siklus
pengelolaan aset atau barang milik daerah. Fungsi yang terlibat dalam sistem
akuntansi penghapusan aset tetap ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD),
Kepala SKPD, Sekretaris Daerah, bidang aset, tim penghapusan, walikota selaku
kepala daerah, dan kantor pelayanan kekayaan negara dan lelang (KPKNL). Sistem
akuntansi penghapusan aset tetap memiliki tiga prosedur, yaitu prosedur usulan
SKPD, prosedur pemeriksaan administrasi dan fisik, dan prosedur persetujuan
penghapusan. Dari penelitian ini dapat dikemukakan bahwa Badan Keuangan
Daerah Kota Banjarmasin disarankan untuk menambah sumber daya manusia guna
meringankan pekerjaan dalam mengelola aset daerah.
Kata kunci : Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap, Sistem Akuntansi Aset
Tetap

vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena hanya karena
limpahan berkah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir dengan judul “Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap
pada Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin”. Tak lupa kita
panjatkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SWT. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan,
meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas
Akhir ini kami terima lapang dada.
Dari persiapan sampai dengan selesainya Tugas Akhir ini,
penyusun banyak menerima bantuan berupa bimbingan serta arahan,
baik secara moriil maupun materiil dari berbagai pihak. Dengan tulus
dan rendah hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Joni Riadi, S.ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
2. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Hj. Nurul Qolbiyah, SE., Ak selaku Ketua Prodi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin.
4. Bapak Sirajudin, SE., Ak., CA., MSA selaku Dosen Pembimbing
I yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

vii
5. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II
yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing
penulisan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Hj. Nurul Qalbiah, SE., Ak dan Hj. Nurul Mukhlisah, SE., MM
selaku Wali Kelas VI A Akuntansi yang sabar dan pengertian
menghadapi tingkah laku penulis dan kawan-kawan sekelas.
7. Bapak H. Subhan Nor Yaumil, SE., M.Si selaku Kepala Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
8. Selaku Orang tua Abah yang selalu mendoakan dan melindungi
dari surga serta Ismawardina Hayati yang telah menjadi mama
yang sangat luar biasa yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan baik berupa pelukan hangat maupun kasih sayang
dalam bentuk uang.
9. Seluruh Keluarga Umar Sirajudin dan Keluarga Alm. H. Salman
Nafarin yang selalu memberikan semangat dan selalu
memberikan kasih sayang.
10. Akhmad Fahri Ramadhana, S.H yang selalu menemani,
menyayangi, membantu, mendoakan, dan memberikan semangat
serta doa kepada penulis semasa berkuliah dan menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini.
11. Ika, Aliza, Liesty, Aura, Vera, Alghi, dan Indra yang selalu
memberikan semangat dan menemani selama menyelesaikan
Tugas Akhir.
12. Ainur Rahmah, Aprilliana Wiranti Hairin, Ester Novita, Rosanty
Rizkha Agustina, Aya, dan semua sahabat yang berada dikelas
Angkatan Covid 2020 yang saling memberikan dukungan dan
kebersamaan dari awal hingga Akhir perkuliahan.

viii
Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca
pada umumnya dan kepada penulis khususnya. Tugas Akhir ini
sangatlah jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun kelak menjadi
pembelajaran bagi penulis.

Banjarmasin, Juli 2020

ix
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


Halaman Persetujuan ........................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii
Halaman Pernyataan Keaslian.......................................................................... iv
Halaman Motto ................................................................................................ v
Abstrak ............................................................................................................. vi
Kata Pengantar ................................................................................................. vii
Daftar Isi........................................................................................................... x
Daftar Bagan .................................................................................................... xi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Permasalahan ............................................................................. 2
C. Rumusan Masalah...................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian .................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori .......................................................................... 4
B. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 10

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .......................................................................... 17
B. Variabel Penelitian .................................................................... 17
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 18
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 18
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .......................................................................... 20
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan .................................................................................... 39
B. Saran .......................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap .................................. 10


Bagan 4.1 Bagan Susunan Organisasi Badan Keuangan Kota Banjarmasin.. 21
Bagan 4.2 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap pada
Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin ................................. 38

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 NPWP Bakeuda Kota Banjarmasin ............................................ 42


Lampiran 2 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 43
Lampiran 3 Peta Daerah Penelitian .................................................................. 45
Lampiran 4 Lampiran Berkas Usulan Penghapusan ........................................ 46
Lampiran 5 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing I .................................... 48
Lampiran 6 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing II ................................... 50
Lampiran 7 Lembar Saran Dosen Penguji I ..................................................... 51
Lampiran 8 Lembar Saran Dosen Penguji II ................................................... 52
Lampiran 9 Screen Record Pelaksanaan Tugas Akhir .................................... 53

xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Setiap perusahaan dan institusi pemerintahan pasti memiliki sumber daya


atau kekayaan yang mempunyai nilai ekonomis serta memiliki nilai pertukaran
yang biasa disebut dengan aset. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, aset adalah sumber daya ekonomi
yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau/ sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara
karena alasan sejarah dan budaya.
Aset memiliki beberapa jenis yaitu aset tetap, aset lancar dan aset tak
berwujud. Suatu aset dikatakan sebagai aset tetap karena memiliki bentuk fisik serta
umur penggunaan ekonomis yang panjang atau permanen dan tidak untuk dijual
sebagai bagian dari operasional serta memiliki masa manfaat lebih dari 12 bulan
untuk digunakan baik dalam kegiatan pemerintah ataupun dimanfaatkan untuk
masyarakat umum. Menurut PSAP 07 Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan
kesamaan dalam sifat maupun fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi
pada aset tetap berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,
irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi dalam pengerjaan.
Menurut Kolinug dkk, (2015) Aset tetap merupakan salah satu unsur yang
harus dikelola dengan baik agar menghasilkan informasi yang andal dalam laporan
keuangan daerah. Agar menghasilkan kesempurnaan pada penyajian neraca maka
dibutuhkan sistem yang baik dan tepat sebagai sistem pengelolaan aset.
Pengelolaan Aset memiliki banyak cara dan sistem salah satu nya adalah
penghapusan. Menurut Permendagri Nomor 19 Tahun 2010 Pasal 1 angka (46)
menyebutkan bahwa Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah

1
2

dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang
untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa
Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang
berada dalam penguasaannya. Aset tetap yang dapat dilakukan usulan
penghapusannya adalah aset peralatan dan mesin. Aset peralatan dan mesin
diantaranya alat berat, alat angkutan, mesin, pompa, pembangkit uap. Alat angkutan
terdiri dari alat angkutan bermotor dan tidak bermotor. Kendaraan dinas merupakan
alat angkutan bermotor. Sehingga kendaraan dinas dapat dilakukan usulan
penghapusannya jika memenuhi kriteria atau persyaratan dilakukan penghapusan.
Penggunaan kendaraan dinas operasional tersebut tentu memerlukan
pembiayaan dan perawatan setiap tahunnya. Kendaraan dinas operasional sebagai
entitas milik Pemerintah Kota Banjarmasin yang digunakan seluruh SKPD kota
Banjarmasin pastinya akan mengalami pengurangan nilai ekonomis.
Bakeuda Kota Banjarmasin berlokasi di Komplek PDAM, Jalan Pramuka
Tirta Dharma Nomor 17 RT 09 Banjarmasin, Kalimantan Selatan ini merupakan
salah satu Instansi pemerintah yang melaksanakan penghapusan aset tetap pada
barang milik daerah serta menjadi instansi yang bertanggung jawab tentang
tugasnya dalam mengelola aset daerah.
Pada pelaksanaan sistem penghapusan aset tetap yang dilaksanakan oleh
Bakeuda Kota Banjarmasin ini harus ditangani secara khusus agar tidak terjadi
penyimpangan serta pernyalahgunaan dokumen yang berkaitan dengan sistem
tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin”
sebagai judul Tugas Akhir.

B. Permasalahan
Berdasarkan Latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahannya
adalah Bakeuda Kota Banjarmasin belum memiliki sistem akuntansi penghapusan
aset tetap yang rinci baik berupa fisik maupun non fisik. Agar penelitian ini lebih
terarah penulis membatasi penelitian hanya pada sistem akuntansi penghapusan
3

aset tetap kendaraan pada Bakeuda Kota Banjarmasin terutama untuk Kendaraan
dinas/operasional.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah pada
penelitian ini adalah “ Bagaimana Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap
Berupa Kendaraan Pada Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin?”
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sistem akuntansi
penghapusan aset tetap yang diterapkan pada Badan Keuangan Daerah Kota
Banjarmasin.
E. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kegunaan dalam
penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini bagi penulis dapat meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang sistem akuntansi penghapusan aset tetap yang telah
didapatkan selama mengikuti perkuliahan sistem informasi akuntansi,
selain itu juga dapat dijadikan sebagai perbandingan terhadap sistem
akuntansi yang didapat di lapangan.
2. Bagi Bakeuda Kota Banjarmasin
Penelitian ini bagi Bakeuda Kota Banjarmasin dapat menjadi
wawasan baru an pengetahuan tentang sistem akuntansi penghapusan aset
tetap pada sebuah instansi pemerintahan, sekaligus dapat dijadikan acuan
penyempurnaan sistem akuntansi tersebut.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Penelitian ini bagi Politeknik Negeri Banjarmasin diharapkan
dapat menjadi tolak ukur bagi peneliti selanjutnya yang akan mengambil
topik mengenai sistem akuntansi penghapusan aset tetap dan menambah
daftar kepustakaan di Politeknik Negeri Banjarmasin.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan
laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan dalam pengelolaan data perusahaan (Mulyadi
2016:3).
2. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-
bagian yang disebut subsistem yang berkaitan dengan tujuan untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu (Baridwan,2010:4). Prosedur
adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2016:4).
3. Pengertian Aset tetap
Menurut PSAP 07 aset tetap didefinisikan sebagai aset berwujud
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan untuk
kepentingan umum.
4. Definisi Sistem Akuntansi Aset Tetap
Sistem akuntansi aset tetap merupakan perancangan sistem
untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aset
tetap. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur berikut salah satunya
prosedur pengadaan aset tetap. Sistem tersebut yang menghasilkan
berbagai dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam
catatan akuntansi dilukiskan hubungannya dengan sistem akuntansi

4
5

pokok (Mulyadi 2016:14)

5. Dokumen Yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Dokumen yang digunakan dalam sistem penghapusan aset


tetap adalah:
a. Surat permintaan Transfer Aset Tetap
Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen permintaan dan
pemberian otorisasi transfer aset tetap.
b. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aset Tetap
Dokumen ini digunakan sebagai permintaan dan
pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap.
c. Bukti Memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi depresiasi aset tetap, harga pokok aset
tetap yang telah selesai dibangun, pemberhentian pemakaian
aset tetap dan pengeluaran modal (Mulyadi:504)

6. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset


Tetap Catatan akuntansi yang digunakan dalam mencatat
transaksi yang
mengubah harga pokok aset tetap adalah:
a. Kartu Aset Tetap
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aset tetap
yang digunakan untuk mencatat secara rinci semua data yang
terkait dengan aset tetap tertentu (Mulyadi, 2016:512).
b. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga
pokok aset tetap yang telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk
pemasangan dan pembongkaran aset tetap (Mulyadi,
2016:512).
6

c. Register Bukti Kas Keluar


Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran
kas (Mulyadi, 2016:512).
7. Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

a. Fungsi Pemakai
Dalam sistem akuntansi aset tetap, fungsi pemakai
bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aset
tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi
untuk merealisasikan perolehan aset tetap seperti yang
tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh
rapat umum pemegang saham. Unit organisasi pemakai aset
tetap berfungsi mengelola pemakaian aset tetap. (Mulyadi,
2016:513)
b. Fungsi Penelitian dan Pengembangan
Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan usulan
investasi aset tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari
satu fungsi. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab
melakukan studi kelayakan setiap usulan investasi dari
berbagai fungsi lain dalam perusahaan (Mulyadi, 2016:513).
c. Direktur yang Terkait
Pejabat ini berfungsi memberikan persetujuan terhadap
usulan investasi dan surat permintaan otorisasi investasi
reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada di bawah
wewenangnya (Mulyadi, 2016:514).
d. Direktur Utama
Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua
mutasi aset tetap. Otorisasi ini dicantumkan dalam formulir
surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan
7

otorisasi reparasi (Mulyadi, 2016:514).


e. Fungsi Pembelian
Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan
menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aset
tetap (Mulyadi, 2016:514).

f. Fungsi Penerimaan
Fungsi ini bertanggung jawab memilih melakukan
pemeriksaan terhadap aset tetap yang diterima dari pemasok.
Hasil pemeriksaan terhadap aset tetap tersebut dicantumkan
dalam laporan penerimaan barang (Mulyadi, 2016:514).
g. Fungsi Aset Tetap
Fungsi ini bertanggungjawab atas pengelolaan aset tetap
perusahaan. Fungsi ini memiliki wewenang dalam
penempatan, pemindahan, dan penghentian pemakaian aset
tetap (Mulyadi, 2016:514).
h. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen
sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) untuk
pencatatan mutasi aset tetap dan penyelenggaraan buku
pembantu aset tetap. Di samping itu, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang
bersangkutan dengan aset tetap (register bukti kas keluar dan
jurnal umum) (Mulyadi, 2016:514).
8. Jaringan Subsistem Yang Membentuk Sistem Akuntansi Aset Tetap
Menurut Mulyadi (2016), jaringan subsistem yang membentuk
sistem akuntansi aset tetap ada 7 yaitu: sistem pembelian aset tetap,
sistem perolehan aset tetap melalui pembangunan sendiri, sistem
pengeluaran modal, sistem penghentian pemakaian aset tetap, sistem
transfer aset tetap, sistem revaluasi aset tetap, sistem akuntansi
8

penyusutan aset tetap. Subsistem pada pembahasan teori penelitian


yaitu sistem penghentian pemakaian aset tetap.

a. Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap


Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga
pokok dan akumulasi penyusutan aset tetap yang dihentikan
pemakaiannya serta keuntungan atau kerugian yang timbul
sebagai akibat penghentian pemakaian aset tetap tersebut.
Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan
penghentian pemakaian aset tetap adalah bukti memorial yang
dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat
permintaan penghentian dan transfer aset tetap.

9. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap


Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi aset tetap
sebagai berikut:

a. Organisasi
Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem
akuntansi aset tetap sebagai berikut:
1. Fungsi pemakai harus terpisah dan fungsi akuntansi aset
tetap.
2. Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian
pemakaian aset tetap harus dilaksanakan lebih dari satu
unit organisasi yang bekerja secara independen.
b. Sistem Otorisasi
Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal
sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:
1. Anggaran investasi diotorisasi oleh Rapat Umum
Pemegang Saham.
2. Surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan
otorisasi reparasi, surat permintaan penghentian
9

pemakaian aset tetap, dan surat permintaan transfer aset


tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan
Direktur Utama.
3. Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepada Departemen
yang bersangkutan.
4. Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang
berwenang.
5. Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi
penerimaan.
6. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
7. Bukti memorial diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.
c. Prosedur Pencatatan
Prosedur pencatatan dalam unsur pengendalian internal
sistem akuntansi aset tetap adalah perubahan kartu aset tetap
harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial,
atau surat permintaan transfer aset tetap yang dilampiri
dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi
oleh pejabat yang berwenang.
d. Praktik yang Sehat
Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal
sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:
1. Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aset tetap
dengan kartu aset tetap.
2. Penggunaan anggaran investasi sebagai alat
pengendalian investasi dalam aset tetap.
3. Penutupan asuransi aset tetap terhadap kerugian.
4. Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran
modal (capital expenditure) dengan pengeluaran
pendapatan (revenue expenditure)
(Mulyadi:517).
10

10. Bagan Alir Sistem Akuntansi Aset Tetap


Bagan Alir sistem akuntansi penghentian pemakaian
aset tetap disajikan sebagai berikut :
Bagan 2.1

Bagan 2.1 Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap


Sumber : Mulyadi (2016)

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Aspek / Nama Roza Febrieli Dawolo Andrian Budi


Peneliti (2017)
(2017)
Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Sumatera Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Utara Universitas Diponegoro

Judul Sistem Penghapusan Aset Sistem Penghapusan Aset


pada Badan Pengelolaan Tetap pada Dinas Perikanan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang
Provinsi Sumatera Utara
11

Institusi yang BPKAD Provinsi Sumatera Dinas Perikanan Kota


Diteliti Utara Semarang

Rumusan 1. Apa pengertian 1. Apa definisi aset tetap /


Masalah penghapusan Barang Milik barang milik daerah
Negara/Daerah dan dasar menurut Dinas
hukum penghapusan BMN Perikanan Kota
sesuai Peraturan Pemerintah Semarang?
Republik Indonesia Nomor
2. Bagaimana penilaian
27 Tahun 2014 tentang
dan penghapusan aset
Pengelolaan Barang Milik
tetap menurut Dinas
Negara/Daerah?
Perikanan Kota
2. Apakah syarat Barang
Semarang?
Milik Daerah yang dapat
dihapuskan?
3. Siapa saja pihak yang
3. Bagaimana Mekanisme
terkait dalam
Penghapusan Aset Pada
penghapusan aset tetap
Badan Pengelolaan
12

Keuangan dan Aset Daerah pada Dinas Perikanan


Provinsi Sumatera Utara? Kota Semarang?

4. Bagaimana prosedur
penghapusan aset tetap dan
pencatatan akuntansi
menurut Dinas Perikanan
Kota Semarang?
Tujuan a.Untuk mengetahui 1. Untuk memenuhi salah satu
Penelitian bagaimana teknis persyaratan
pelaksanaan penghapusan menyelesaikan pendidikan
barang milik daerah program diploma III Jurusan
lingkungan Pemerintah Akuntansi di Universitas
Provinsi Sumatera Utara Diponegoro
terkhusus pada Badan 2. Untuk menambah wawasan
Pengelolaan Keuangan dan dan pemahaman mengenai
Aset Daerah Provinsi materi yang telah dipelajari
Sumatera Utara. saat proses perkuliahan.
b.Untuk mengetahui apa saja 3. Untuk mengetahui aset tetap
kendala yang dihadapi yang dimiliki oleh Dinas
Badan Pengelolaan Perikanan Kota Semarang.
Keuangan dan Aset 4. Untuk mengetahui prosedur
Daerah dalam penghapusan aset tetap pada
penghapusan barang milik Pemerintahan.
daerah tersebut.
c.Untuk mengetahui apakah
syarat melakukan
penghapusan telah sesuai
dengan peraturan tentang
13

pengelolaan barang milik


negara/daerah.
Metode - Metode pengumpulan data - Metode pengumpulan data
Penelitian yang digunakan dalam yang digunakan dalam

penelitian ini antara lain : penelitian ini antara lain:

wawancara, dokumentasi observasi, wawancara. dan

dan observasi. studi pustaka


- Metode analisis data yang
digunakan dalam penulisan
tugas akhir Analisis data
yang digunakan dalam
penulisan tugas akhir ini,
data-data dan informasi
yang diperoleh akan
dianalisis dengan
kuantitatif dan kualitatif.
Hasil Dari hasil pengamatan serta Berdasarkan hasil penelitian
Penelitian pembahasan atas sistem dan pembahasan atas sistem
penghapusan pada Badan penghapusan aset tetap pada
Pengelolaan Keuangan dan Dinas Perikanan Kota
Aset Daerah Provinsi Semarang, berikut datanya
Sumatera Utara, maka adalah:
Penulis dapat
1. Dinas Perikanan dalam
menyimpulkan sebagai
prosedurnya menghapuskan
berikut:
aset tetap telah sesuai dengan
1. Sistem penghapusan aset
Standar Akuntansi
Pada Badan Pengelolaan
Pemerintah, yaitu Peraturan
Keuangan dan Aset Daerah
Pemerintah No 71 Tahun
telah sesuai dengan teori
14

dan peraturan yang berlaku 2010 Tentang Standar


sesuai dengan Peraturan Akuntansi Pemerintah.
Pemerintah Republik
2. Dinas Perikanan Kota
Indonesia Nomor 27 Tahun
Semarang dalam melakukan
2014 Tentang Pengelolaan
penghapusan tetap
Barang Milik
berpedoman pada Peraturan
Negara/Daerah dan
Menteri Dalam Negeri No 17
Peraturan Menteri
tahun 2007 Tentang Pedoman
Keuangan Nomor
Teknis Pengelolaan Barang
50/PMK.06/2014,
Milik Daerah dan Peraturan
walaupun masih terdapat
Menteri Dalam Negeri No 19
kekurangan karena
tahun 2016 Tentang
pertimbangan atas nilai aset
Pengelolaan Barang Milik
yang akan dihapuskan
Daerah.
dengan tidak perlu
mendapat persetujuan dari 3. Dinas Perikanan Kota
DPRD Provinsi Sumatera Semarang dalam penentuan
Utara. Hal tersebut pengusulan penghapusan aset
menyebabkan proses tetap dengan cara melihat
penghapusan aset yang kondisi aset tetap,
dilaksanakan relatif lebih perbandingan biaya perbaikan
cepat. dengan perbandingan biaya
2. Penyusunan dan sistem penghapusan, umur ekonomis
evaluasi pembiayaan yang yang sudah habis, dan faktor
memadai untuk mendukung modernisasi.
pemilihan metode yang
4. Dalam penghapusan aset
paling efisien untuk
tetapnya Dinas Perikanan
penghapusan.
Kota Semarang
15

3. Kondisi yang melakukannya dengan cara


melatarbelakangi penjualan aset tetap atau
penghapusan aset pada lelang.
Badan Pengelolaan
5. Dinas Perikanan Kota
Keuangan dan Aset Daerah
Semarang hanya
Provinsi Sumatera Utara
mengusulkan penghapusan
adalah sebab-sebab lain
aset tetap daerah dan sisanya
yang dimana aset telah
diserahkan kepada DPPKAD
rusak berat dan sudah tidak
dan Dinas Perikanan tinggal
dapat digunakan lagi atau
menerima SK Penghapusan
dimanfaatkan. Sehingga
Aset Tetap.
aset sudah layak untuk
dapat dihapuskan dengan
menempuh tata cara yang
berlaku sesuai Peraturan
Pemerintah.
4. Aset yang akan dihapuskan
akan di hapus dari daftar
barang jika sudah dibuat
berita acara penghapusan
dengan mempertimbangkan
nilai sisa umur manfaat aset
yang akan dihapus.
16

Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian yang


penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu antara lain sebagai berikut
:

Persamaan antara penelitian Roza Febrialie Darwono dan Andrian


Budi dengan penulis yaitu topik yang diteliti sistem penghapusan aset tetap
yang diterapkan pada instansi.

Perbedaan antara penelitian Roza Febrialie Darwono dan Nuri


Rahmawati dengan penulis yaitu terdapat pada objek yang diteliti. Pada
penelitian Roza Febrialie Darwono meneliti Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi sedangkan pada penelitian Andrian Budi meneliti
Dinas Perikanan Kota Semarang sedangkan penulis melakukan penelitian
terhadap Badan Keuangan Daerah Kota.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian Studi
Kasus. Menurut Van Wynsberghe & Khan (2007), studi kasus adalah metode
penelitian yang bertujuan untuk menyajikan laporan kepada pembaca mengenai
bagaimana rasanya terlibat dalam suatu kejadian dan menjadi bagian
didalamnya dengan hasil analisis yang rinci dan mendalam mengenai suatu
kasus atau kejadian yang diteliti. Maka dari itu dalam melaksanakan penelitian
studi kasus diperlukan penggalian informasi dan penganalisisan yang rinci
dalam penggambarannya agar kejadian yang dituangkan sesuai dengan
gambaran dan realita yang ada. Sedangkan pendekatan penelitian yang
digunakan yaitu penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian
deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisi data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Maka dari itu penulis menggunakan penelitian deskriptif karena
penelitian digunakan untuk mendeskripsikan fakta sebagaimana adanya.
B. Variabel Penelitian
Sebuah penelitian membutuhkan penjelasan tentang definisi operasional
variabel penelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam mendefinisikan serta
memberikan suatu istilah pada penelitian. Variabel yang terdapat pada
penelitian ini adalah sistem penghapusan aset tetap pada Badan Keuangan
Daerah Kota Banjarmasin. Sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada
Bakeuda Kota Banjarmasin sama halnya dengan penghentian pemakaian aset
tetap. Menurut Mulyadi (2016:525) sistem penghentian pemakaian aset tetap
adalah sistem yang dirancang untuk mencatat harga pokok dan akumulasi
penyusutan aset tetap yang dihentikan pemakaiannya serta keuntungan atau
kerugian yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aset tetap tersebut.
Pada hal ini dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan penghentian

17
18

pemakaian aset tetap adalah bukti laporan yang dilampiri dengan dokumen
pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aset tetap.
Menurut Permendagri Nomor 19 tahun 2016 ruang lingkup penghapusan
barang milik daerah terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang
Kuasa pengguna.

2. Penghapusan dari Daftar Barang Pengelola.


3. Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan


data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati (Bodgan dan Taylor 2009: 21). Penelitian kualitatif
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat, atau kepercayaan orang yang
diteliti yang kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka-angka. Metode
penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan
sistem penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin yang
bersumber dari dokumen serta penjelasan dari narasumber.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder.
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari
individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2004:42), dan data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya
dalam bentuk tabel atau diagram (Umar, 2004 : 42).
Sumber data primer diperoleh penulis dengan cara wawancara. Serta
sumber data sekunder yang diperoleh penulis berupa dokumen-dokumen
yang berisikan sejarah singkat dan struktur organisasi pada Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
19

D. Metode Pengumpulan Data

1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data
dengan cara berhadapan langsung dengan orang yang diwawancarai atau
juga bisa dengan cara tidak langsung seperti memberikan daftar
pertanyaan untuk dijawab (Umar, 2004:51).
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menghimpun data dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, hasil karya, maupun elektronik (Nilamsari, 2014:181).
E. Teknik Analisis Data

Berikut adalah tahapan-tahapan teknik analisis data yang berupa


pengumpulan data sebagai berikut :
1. Deskripsi kegiatan penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota
Banjarmasin.
2. Fungsi yang terkait dengan penghapusan aset tetap pada Bakeuda
Kota Banjarmasin.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penghapusan aset
tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.
4. Informasi yang diperlukan manajemen penghapusan aset tetap pada
Bakeuda Kota Banjarmasin.
5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan atas
penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penghapusan
aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.
7. Sistem pengendalian internal yang ada pada sistem akuntansi
penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.
8. Bagan alir pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada
Bakeuda Kota Banjarmasin.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin
Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin adalah lembaga teknis
daerah pada bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah di lingkungan
Pemerintahan Kota Banjarmasin yang dipimpin oleh seorang Kepala
Badan yang bertanggung jawab dan berada dibawah Walikota melalui
Sekretaris Daerah.
Badan keuangan Kota Banjarmasin sebelumnya terdiri dari dua
instansi Pemerintahan yaitu Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Banjarmasin. Pada tahun
2002 bagian keuangan sekretariat daerah Kota Banjarmasin adalah
instansi yang melaksanakan pengelolaan keuangan untuk seluruh unit
kerja yang ada di Kota Banjarmasin, lalu pada tahun 2003 karena ruang
lingkup pelayanannya dianggap terlalu luas maka Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah kota Banjarmasin diubah menjadi Badan Keuangan.
Pada 2011 Badan Keuangan dilebur dan digabungkan dengan
Dinas Pendapatan Daerah dan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah
Kota Banjarmasin menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kota Banjarmasin. Kemudian dikarenakan begitu
banyak dan kompleksnya pekerjaan yang ditangani maka pada tahun
2012 dipisah lagi menjadi Dinas Pendapatan dan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kota Banjarmasin.
Lalu pada akhir tahun 2016 ditetapkan Peraturan Daerah Kota
Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Banjarmasin maka Dinas Pendapatan dan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Banjarmasin digabungkan
menjadi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.

20
21

2. Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin


Struktur Organisasi Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin
dapat dilihat pada Bagan 4.1.

Bagan 4.1. Bagan Susunan Organisasi Badan Keuangan Kota Banjarmasin


Sumber : Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin
22

3. Uraian Tugas Pimpinan serta Pegawai Instansi


Berdasarkan Struktur Organisasi diatas, maka uraian tugas masing-
masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Kepala Badan
Kepala Badan mempunyai tugas pokok yaitu merumuskan dan
melaksanakan kebijakan daerah dalam bidang pengelolaan
keuangan daerah.
b. Bidang Sekretariat
Bidang Sekretariat mempunyai tugas pokok mengoordinasikan,
membina, mengatur dan mengendalikan penyusunan program.
Pengelolaan urusan keuangan dan pengelolaan ketatausahaan,
rumah tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian. Sub
Bidang Sekretariat terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas pokok untuk
melaksanakan penyusunan program dan rencana, evaluasi
serta laporan Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok
melaksanakan perencanaan anggaran, pengelolaan,
penatausahaan, dan penyusunan laporan
pertanggungjawaban keuangan Badan Keuangan Daerah
Kota Banjarmasin.
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan surat menyurat, ekspedisi dan
kearsipan, urusan rumah tangga, dan perlengkapan serta
menyelenggarakan administrasi kepegawaian Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
c. Bidang Pendapatan dan Penetapan
Bidang Pendapatan & Penetapan mempunyai tugas pokok yaitu
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pendataan dan
penetapan objek PBB, BPHTB dan Pajak Daerah lainnya. Sub
Bidang Pendapatan dan Penetapan terdiri dari :
23

1) Sub Bidang Pendataan dan Penilaian, mempunyai tugas


pokok melaksanakan pendataan dan penilaian terhadap
potensi subjek dan objek PBB, BPHTB dan Pajak Daerah
lainnya.
2) Sub Bidang Penetapan mempunyai tugas melaksanakan
perhitungan dan penetapan PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah
Lainnya.
3) Sub Bidang Pengolahan Data dan Informasi, mempunyai
tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data serta pengembangan, penyajian dan
pelayanan informasi PBB, BPHTB, dan Pajak daerah
lainnya.
d. Bidang Penagihan dan Pengawasan
Bidang Penagihan dan Pengawasan mempunyai tugas yaitu
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan penagihan dan
pengawasan seluruh subjek dan objek PBB, BPHTB, dan Pajak
Daerah lainnya. Sub Bidang Penagihan dan Pengawasan terdiri dari
:
1) Sub Bidang Penagihan, mempunyai tugas melaksanakan
penagihan terhadap tunggakan atau piutang PBB, BPHTB,
dan Pajak Daerah lainnya.
2) Sub Bidang Pemeriksaan dan Pengawasan, mempunyai
tugas melaksanakan pemeriksaan dan pengawasan wajib
PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya.
3) Sub Bidang Pelayanan dan Keberatan, mempunyai tugas
melaksanakan pengumpulan. pengolahan dan penyajian data
serta pengembangan, penyajian dan pelayanan informasi
PBB, BPHTB, dan Pajak Daerah lainnya.
24

e. Bidang Anggaran
Bidang Anggaran mempunyai tugas yaitu mengkoordinasikan,
membina dan mengendalikan penyusunan rencana dan pelaksanaan
anggaran serta pengelolaan investasi daerah. Sub Bidang Anggaran
terdiri dari :
1) Sub Bidang Penganggaran Belanja Langsung, mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan anggaran dan perubahan
anggaran belanja langsung dan memfasilitasi SKPD dalam
menyusun RKA SPKD dan DPA belanja langsung SKPD.
2) Sub Bidang Penganggaran Belanja Tidak Langsung,
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran dan
perubahan anggaran belanja tidak langsung dan
memfasilitasi SKPD dalam Menyusun RKA SPKD dan DPA
belanja tidak langsung SKPD.
3) Sub Bidang Pengangguran Pendapatan Daerah dan
Pembiayaan Daerah, mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan anggaran pendapatan daerah dan pembiayaan
daerah serta pengelolaan dan penyertaan modal/investasi
daerah.
f. Bidang Perbendaharaan
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas yaitu
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pengujian dan
pengesahan dokumen pembayaran atas beban tagihan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sub bidang
Perbendaharaan terdiri dari :
1) Sub Bidang Penerimaan dan Pengeluaran Kas, mempunyai
tugas melaksanakan penatausahaan, pengelolaan, dan
evaluasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah.
2) Sub Bidang Pengelolaan Surat Perintah Pengeluaran Dana
(SP2D) mempunyai tugas melaksanakan pemilihan,
pengarsipan dan evaluasi dokumen SPP, SPM, dan SP2D.
25

3) Sub Bidang Pengelolaan Spj melaksanakan penerimaan,


mempunyai tugas pemeriksaan penelitian dan pengarsipan
surat pertanggung jawaban (SPJ) fungsional dari bendahara
pengeluaran seluruh SPKD.
g. Bidang Akuntansi
Bidang Perbendaharaan mempunyai tugas yaitu
mengoordinasikan, membina dan mengendalikan pengujian dan
pengesahan dokumen pembayaran atas beban tagihan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sub Bidang
Perbendaharaan terdiri dari :
1) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Dinas Daerah, mempunyai
tugas menyusun laporan realisasi anggaran, neraca dan
catatan atas laporan keuangan serta evaluasi laporan
keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
pada Dinas Daerah
2) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Inspektorat, Badan dan
RSUD, mempunyai tugas menyusun laporan realisasi
anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan serta
evaluasi laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan anggaran pada inspektorat, badan, dan RSUD.
3) Sub Bidang Pelaporan Keuangan Sekretariat DPRD,
Sekretariat Daerah dan Kecamatan, mempunyai tugas
menyusun laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas
laporan keuangan serta evaluasi laporan keuangan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pada Sekretariat
DPRD, Sekretariat Daerah dan Kecamatan.
h. Bidang Aset
Bidang Aset mempunyai tugas yaitu mengoordinasikan,
membina, mengatur dan mengendalikan administrasi pengadaan,
pengelolaan, mutasi dan penghapusan aset. Menurut Perwali Kota
Banjarmasin Nomor 132 Tahun 2016 bidang aset memiliki tugas
26

menyiapkan bahan perumusan rencana kebutuhan dan


pemeliharaan barang milik daerah, menyusun program,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan analisis
kebutuhan dan perencanaan aset daerah, menyusun program,
mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan inventarisasi
aset daerah, Menyusun program, mengkoordinasikan, membina
dan mengendalikan penatausahaan dan penghapusan barang milik
daerah, menyusun program, mengkoordinasikan, membina dan
mengendalikan pemanfaatan, penilaian, pemindahtanganan,
pengamanan dan pengendalian barang milik daerah, menyusun
program, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan
penyimpanan, penyaluran, perawatan, dan pemeliharaan Barang
milik daerah, dan melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan
kewenangannya. Pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap
pada Bakeuda Kota Banjarmasin, bidang aset khusunya sub bidang
pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset memiliki tugas
sebagai rekapitulasi usulan, cek fisik dan cek administrasi terhadap
aset yang akan dihapuskan. Sub Bidang Aset terdiri dari:
1) Sub Bidang Analisis Kebutuhan Aset, mempunyai tugas
melaksanakan analisis kebutuhan dan menyusun rencana
kebutuhan aset daerah
2) Sub Bidang Penatausahaan Aset, mempunyai tugas
melaksanakan Inventarisasi, Verifikasi dan Penatausahaan
aset daerah.
3) Sub Bidang Pemanfaatan Penilaian dan Penghapusan Aset,
melaksanakan pengaturan dan pemantauan pemanfaatan,
penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan dan
penghapusan aset daerah.
Pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada
Bakeuda Kota Banjarmasin, bidang aset khususnya sub bidang
pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset memiliki tugas
27

sebagai rekapitulasi usulan, cek fisik dan cek administrasi terhadap


aset yang akan dihapuskan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pokok
Sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota
Banjarmasin merupakan salah satu tahapan dalam siklus pengelolaan
aset atau barang milik daerah. Hal ini adalah tindakan menghapus
barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan
dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang dan
Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang
yang berada dalam penguasaannya.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam penghapusan aset yang dilaksanakan
oleh Bakeuda Kota Banjarmasin yaitu :
a. Fungsi Pemakai
Fungsi ini bertanggung jawab dalam melakukan usulan
penghapusan aset tetap yang sudah memenuhi kriteria/syarat
penghapusan. Fungsi ini dilakukan oleh SKPD selaku pengurus
barang.
b. Fungsi Penelitian dan Pengembangan
Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan
pembahasan dan melakukan analisis terhadap barang yang diusul
penghapusan serta sebagai penanggung jawab untuk menyiapkan
berkas administrasi penghapusan aset sebelum diserahkan kepada
tim penghapusan. Fungsi ini dilakukan oleh sub bidang
pemanfaatan penilaian dan penghapusan aset tetap.
c. Pejabat Sekretaris Daerah
Pejabat ini berfungsi selaku pejabat yang dapat memberikan
persetujuan terhadap usulan penghapusan aset yang sudah
diusulkan oleh SKPD. Fungsi ini dilakukan oleh Sekretaris Daerah
Kota Banjarmasin selaku pengelola barang.
28

d. Kepala Daerah
Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Daerah Provinsi atau
Bupati bagi Daerah Kabupaten atau Walikota bagi Daerah Kota.
Pada Sistem penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota
Banjarmasin, kepala daerah bagi Kota Banjarmasin adalah
Walikota. Fungsi ini memiliki peran sebagai pemberi keputusan
pada aset yang akan dihapuskan atau dimusnahkan.
e. Fungsi Penghapusan Aset
Fungsi ini bertanggung jawab terhadap proses penghapusan
pencatatan aset tetap yang sudah terbit SK penghapusannya dari
SIMDA BMD. Fungsi ini dilakukan oleh SKPD selaku pengurus
barang.
3. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penghapusan
aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah :
a. Surat usulan penghapusan dari SKPD.
Surat ini sebagai suatu bentuk usulan penghapusan terhadap
BMD yang sudah tidak layak. Surat ini diusulkan oleh Kepala SKPD
selaku pengguna barang beserta dengan lampiran dokumen
kelengkapan administrasi berupa daftar usulan barang yang akan
dihapuskan, foto dokumentasi fisik barang, surat pernyataan
penggunaan barang bahwa barang yang dihapus tidak mengganggu
tugas pokok dan fungsi SKPD (Tupoksi SKPD), dan surat
pernyataan pengguna barang bahwa bersedia mengamankan selama
proses penghapusan. Rincian lampiran surat usulan penghapusan
aset terlampir pada daftar lampiran.
b. Penilaian kondisi fisik kendaraan dari Dinas Perhubungan
Dokumen ini sebagai acuan penilaian fisik terhadap kendaraan
yang akan dihapuskan. Surat hasil penilaian cek fisik kendaraan dari
Dinas Perhubungan ini memiliki informasi berupa SKPD yang
mengusulkan penghapusan barang, nomor polisi kendaraan, nomor
29

BPKB, no mesin, nomor rangka, jumlah penilaian fisik yang akan


dinilai dan keterangan. Pada bagian bawah berisi tempat, tanggal,
bulan dan tahun dikeluarkannya hasil penilaian cek fisik kendaraan
dari Dinas Perhubungan beserta tanda tangan dari Kepala Dinas
Perhubungan.
c. Informasi dari pencatatan aset pada SIMDA BMD
Untuk dapat membantu pemerintah daerah dalam membangun
sistem akuntansi keuangan berbasis komputer yang dapat
menghasilkan informasi yang relevan, cepat, akurat, lengkap dan
dapat diuji kebenarannya, maka salah satu aplikasi yang telah
dikembangkan adalah Aplikasi Komputer Sistem Informasi
Manajemen Daerah – Barang Milik Daerah (SIMDA – BMD) yang
dapat digunakan sebagai pengolah data pengelolaan aset pemerintah
daerah. Aplikasi SIMDA BMD berguna sebagai aplikasi yang
menyediakan data base berupa aspek keuangan, aset daerah, data
kepegawaian/aparatur daerah maupun pelayanan publik yang dapat
digunakan untuk penilaian kinerja instansi pemerintah daerah. Pada
aplikasi SIMDA BMD ini terdapat informasi berupa kode barang,
uraian barang, merk dan tipe barang, ukuran/cc barang, nomor
rangka, nomor mesin, tahun perolehan, serta harga perolehan barang
yang akan diusulkan penghapusannya. Sistem akuntansi
penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin
menggunakan aplikasi ini sebagai tahapan terakhir dalam
penghapusan aset yang dilakukan oleh SKPD melalui pengurus
barang.
4. Informasi yang diperlukan
Informasi yang diperlukan dalam sistem akuntansi penghapusan
aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah :
a. Informasi kondisi kendaraan
Informasi kondisi kendaraan ini berupa daftar usulan dari
SKPD. Daftar usulan barang yang akan dihapuskan ini memiliki
30

informasi berupa nama SKPD yang mengusulkan penghapusan,


nama barang yang akan dihapuskan, nomor kode barang, kode
register, kode lokasi, merk atau type, tahun beli atau tahun
perolehan, asal-usul perolehan, harga barang. kondisi atau keadaan
barang apakah masih baik, kurang baik ataupun rusak berat dan
keterangan yang berisi nomor kendaraan bermotor. Lalu berisi tanda
tangan dari Kepala SKPD yang mengusulkan dan tanda tangan oleh
Pengurus Barang dari SKPD tersebut.
b. Informasi riwayat pemakai / pengguna
Informasi ini sebagai dasar pertimbangan penilai dalam
melakukan perhitungan nilai limit harga jual. Informasi
pertimbangan ini dapat dilihat melalui Kartu Inventaris Barang
(KIB) yang berisikan data berupa nama barang yang akan
dihapuskan, jenis kendaraan, merk/type, tahun perolehan,
ukuran/CC kendaraan, nomor rangka, nomor mesin, nomor polisi,
nomor BPKB, nama pemakai, serta jabatan pemakai.
c. Informasi kelengkapan surat menyurat
Informasi ini berisi kelengkapan surat menyurat barang yang
akan dihapuskan berupa STNK dan BPKB kendaraan yang akan
diusulkan penghapusannya.
5. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada penghapusan aset tetap
ini adalah aplikasi SIMDA BMD. Program aplikasi ini digunakan
untuk pengelolaan barang milik daerah meliputi perencanaan,
pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang
daerah. Aplikasi ini memiliki beberapa menu yaitu perencanaan,
pengadaan, penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan,
pemeliharaan, dan penghapusan. Catatan akuntansi yang digunakan
pada penghapusan aset tetap dalam aplikasi ini tersedia pada bagian
penatausahaa. Pada bagian ini terdapat menu inputan yang berisi
data inventaris barang. Data ini berisikan tentang merk, type,
31

ukuran/cc, bahan, nomor rangka, nomor mesin dan nomor BPKB


yang tersimpan pada data base SIMDA BMD, sehingga dapat
dijadikan sebagai catatan akuntansi yang digunakan pada sistem
penghapusan aset tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin.

6. Prosedur yang membentuk sistem


a. Prosedur usulan SKPD
Dalam prosedur ini SKPD menginventarisir barang milik
daerah yang akan diusulkan penghapusannya lalu membuat daftar
barang sebelum diserahkan kepada Kepala SKPD. Kepala SKPD
mengusulkan penilaian fisik atas barang milik daerah yang akan
dihapuskan kepada Dinas Perhubungan.
b. Prosedur pemeriksaan administrasi dan fisik
Setelah itu hasil cek fisik dari Dinas Perhubungan diserahkan
kepada Pengelola Barang untuk dilakukan cek fisik dan cek
administrasi yang diusulkan penghapusannya. Hasil verifikasi
diserahkan kepada bidang aset lalu bidang aset menyampaikan
kepada tim penghapusan.
c. Prosedur persetujuan penghapusan
Tim penghapusan menerima berkas yang telah di rekapitulasi
oleh bidang aset dan menyampaikan persetujuan penjualan dan
penilaian harga limitnya kepada Walikota selaku kepala daerah.
Berdasarkan persetujuan Walikota, maka dikeluarkan SK
persetujuan, setelah itu diserahkan kepada bidang aset untuk
membuatkan surat permohonan lelang dan diserahkan kepada
KPKNL untuk diperiksa kelengkapan sebelum dilaksanakan lelang.
Setelah lelang dilaksanakan maka KPKNL membuatkan SK risalah
lelang dan dikembalikan kepada bidang aset untuk membuatkan dan
mengajukan surat permohonan penerbitan SK penghapusan aset
kepada Walikota. Walikota menerima berkas tersebut dan
diterbitkan SK Penghapusan aset dan diserahkan kembali pada
32

SKPD untuk dilakukan penghapusan dari pencatatan aset melalui


aplikasi SIMDA BMD Kota Banjarmasin.
7. Sistem pengendalian internal
Unsur pengendalian internal yang ada dalam sistem akuntansi
penghapusan aset tetap, yaitu:
a. Organisasi
1) Fungsi pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan kondisi fisik
kendaraan masih dalam keadaan layak atau rusak.
2) Fungsi pemeriksaan administrasi bertanggung jawab untuk
pemeriksaan dari pencatatan pada SIMDA BMD dan
pemeriksaan STNK dan BPKB.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Tim penghapusan aset dapat memberikan persetujuan atas
penghapusan suatu aset yang diusulkan oleh SKPD
2) Penghapusan aset kendaraan dari pencatatan aset di neraca SKPD
dapat dilakukan setelah SK Kepala Daerah tentang penghapusan
aset telah diterbitkan.
c. Praktik yang sehat
1) SKPD harus melengkapi berkas usulan penghapusan .
2) SKPD harus jujur memberitahukan kondisi barang yang akan
diusul penghapusan. Hanya barang yang rusak berat yang dapat
diusulkan penghapusan.
3) SKPD harus dapat menunjukan barang yang akan diusulkan
penghapusan.
4) SKPD harus menyerahkan barang kepada bidang aset.
5) Bidang aset selaku pembantu pengelola barang harus
melakukan cek fisik barang yang diusulkan penghapusan aset
oleh SKPD.
6) Penilai publik selaku pihak yang melakukan penilaian harga
limit penjualan yang melaksanakan proses penilaian sesuai
standar penilaian.
33

8. Bagan Alir
Berikut adalah bagan alir dari sistem akuntansi penghapusan aset
tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin:

SKPD
Mulai 10

Menginventarisir SKPA
aset yang
disusulkan

Menghapus aset
Membuat dari aplikasi
DB SIMDA BMD

DB Selesai

Keterangan :
DB : Daftar Barang
SKPA : Surat Keputusan Penghapusan Aset
34

Lanjutan

Kepala SKPD SEKDA


1 2

DB DB
SPPF

Membuat Menerima berkas


SPPF bersama dokumen
kelengkapan
administrasi

SPPF

Memberikan
otorisasi
Bersama dokumen
kelengkapan
administrasi
DB
SPPF
DB
SPPF

2 3

Keterangan :
DB : Daftar Barang
SPPF : Surat Permohonan Penilaian Fisik
35

Lanjutan

Sub bidang Pemanfaatan Penilaian dan


Penghapusan Aset
3 6 8

DB DBJ SKRL
SPPF SKPP

Membuat dan
Merekapitulasi Membuat mengajukan
usulan, cek SPL SPPSKPA
administrasi & fisik

SPPSKPA
SPL
Membuat
DRBP

SKRL
DBJ
SPPSKPA
DRBP SKPP
SPL

4 9

Keterangan :
DB : Daftar Barang
DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang
SPPF : Surat Permohonan Penilaian Fisik
SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang
SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan
SPL : Surat Permohonan Lelang
DRBP : Daftar Rekapitulasi Barang yang diusul Penghapusan
SPPSKPA : Surat Permohonan Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan Aset
36

Lanjutan
TIM PENGHAPUSAN
4

DRBP

Pembahasan
DRBP

Tidak Setuju

Dikembalikan kepada
Kepala SKPD
Setuju

Membuat
DBJ

DBJ

Keterangan :
DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang
DRBP : Daftar Rekapitulasi Barang yang diusul Penghapusan
37

Lanjutan

WALIKOTA
5 9

DBJ SKRL
SPPSKPA

Memberikan
persetujuan Menerbitkan
penjualan SKPA

Menerbitkan SKPA
SKPP

SKPP 10

DBJ
SKPP

Keterangan :
DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang
SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang
SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan
SKPA : Surat Keputusan Penghapusan Aset
SPPSKPA : Surat Permohonan Penerbitan Surat Keputusan Penghapusan Aset
38

Lanjutan

KPKNL
7

DBJ
SKPP
SPL

Memeriksa
kelengkapan
administrasi

Melaksanakan
lelang

Menerbitkan
SKRL

SKRL

Keterangan :
DBJ : Daftar Barang yang akan dijual/dilelang
SKRL : Surat Keputusan Risalah Lelang
SPL : Surat Permohonan Lelang
SKPP : Surat Keputusan Persetujuan Penjualan

Bagan 4.2 Bagan Alir Sistem Akuntansi Penghapusan Aset Tetap pada Badan
Keuangan Daerah Kota Banjarmasin
Sumber: Diolah oleh penulis
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis dalam
penulisan Tugas Akhir yang berjudul Sistem Akuntansi Penghapusan Aset
Tetap pada Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, maka kesimpulan
yang didapat penulis sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penghapusan aset tetap pada
Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin yaitu fungsi pemilik, fungsi
penelitian dan pengembangan, pejabat sekertaris daerah, kepala daerah,
fungsi akuntansi dan penghapusan aset.
2. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penghapusan aset
daerah pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah surat usulan
penghapusan dari SKPD, penilaian kondisi fisik kendaran dari Dinas
Perhubungan, serta informasi dari pencatatan aset pada aplikasi SIMDA
BMD.
3. Informasi yang diperlukan oleh sistem akuntansi penghapusan aset tetap
pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah informasi kondisi kendaraan,
informasi Riwayat penggunaan, dan informasi kelengkapan surat
menyurat berbentuk STNK dan BPKB.
4. Catatan yang digunakan pada sistem akuntansi penghapusan aset tetap
pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah aplikasi SIMDA BMD.
5. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penghapusan aset tetap
pada Bakeuda Kota Banjarmasin adalah prosedur usulan SKPD,
prosedur pemeriksaan administrasi dan fisik, prosedur persetujuan
penghapusan.
6. Sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penghapusan aset
tetap pada Bakeuda Kota Banjarmasin meliputi organisasi, sistem
otorisasi dan praktik yang sehat.

39
40

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir penulis yang berjudul Sistem
Akuntansi Penghapusan Aset Tetap pada Badan Keuangan Kota
Banjarmasin, penulis memberi saran sebagai berikut:
1. Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin khususnya bidang aset, sub
bidang penatausahaan harus menambah sumber daya manusianya guna
meringankan pekerjaan dalam tata kelola aset daerah.
2. Semua SKPD kedepannya diharapkan agar selalu menyampaikan data
barang yang akan dihapuskan secara berkala dam sesuai waktu yang
ditentukan agar proses penghapusan dapat dilakukan secara cepat dan
efisien, serta barang yang akan dihapuskan tidak menumpuk maupun
terbengkalai.
3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap sistem
akuntansi yang ada pada Bakeuda Kota Banjarmasin atau instansi
pemerintah lainnya.
41

DAFTAR PUSTAKA

2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Luar Jaringan (Offline).


Pusat Bahasa dan Kementrian Pendidikan Nasional.

Baridwan, Zaki. 2010. Sistem Akuntansi Penyusutan Prosedur dan


Metode. Edisi 5. Yogyakarta: BPPE

Dawolo, Roza Febrieli. Sistem Penghapusan Aset pada Badan


Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera
Utara. 2017. Tugas Akhir

Humairo. Syiva. 2019. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas


Negara Untuk Penyaluran Dana Desa Melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) Kota Banjarmasin. Tugas
Akhir. Politeknik Negeri Banjarmasin.

Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi Keempat. Cetakan Kedua.


Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang


Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170 Tahun 2012 Tentang


Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar


Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 Tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin.

Peraturan WaliKota Banjarmasin Nomor 132 Tahun 2016 Tentang


Uraian Tugas Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Raissa Abiyyu Magfira
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 10 April 1999
4 Alamat Jl. Sungai Jingah No. 84 RT. 17 RW. 01
5 NIM D010317021
6 Program Studi D3 Akuntansi
7 Alamat Email D010317021@akuntansipoliban.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 087703374807
9 Nama Ayah Martadiansyah (Alm)

B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th.Lulus
SD SD Negeri Pasar Lama 3 Banjarmasin 2011
SLTP SMP Negeri 1 Banjarmasin Banjarmasin 2014
SLTA SMA Negeri 1 Banjarmasin Banjarmasin 2017

C. Organisasi yang Pernah Diikuti


No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1 Paduan Suara Poliban Anggota 2019

D. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Status dalam Kegiatan
1 OKKMB (Orientasi Banjarmasin, Peserta
Kahidupan Kampus Bagi
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Tertanda,

Raissa Abiyyu
Magfira
Pelaksanaan Sidang Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai