Anda di halaman 1dari 28

SOSIALISASI PELAYANAN

TERA/TERA ULANG
Dr. Ignatia Martha H, SE, ME
Kepala Pusat Studi Ekonomi Bisnis dan Kebijakan Publik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim
Definisi dan Prosedur Tera Ulang
METROLOGI 3

Metrologi Meterologi
ilmu yang mempelajari tentang
disiplin ilmu yang mempelajari
keadaan atmosfer (cuaca)
cara-cara pengukuran,
gejala fisis dan dinamisnya serta
kalibrasi dan akurasi di bidang
fenomena-fenomena yang
industri, ilmu pengetahuan
berkaitan dengan cuaca
dan teknologi

Mengapa perlu ilmu


untuk mengukur?
Tentunya, supaya pengukuran itu dapat
dilakukan dengan benar dan hasilnya dapat
dipercayai
“…Pentingnya metrologi dalam berbagai aspek kehidupan
terlihat dengan jelas melalui penetapan kebijakan metrologi
nasional melalui sebuah undang-undang…”

Dasar hukum metrologi di Indonesia terdapat pada UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal

Kegiatan metrologi meliputi: Bidang yang dikelolanya meliputi


• Pengukuran • Pengujian
• karakter alat ukur • Produksi
• metode pengukuran, dan • kalibrasi, dan
• penafsiran dari hasil pengukurannya • jaminan mutu
5

Di Kota Surabaya, metrologi berada


dibawah kewenangan Dinas Perdagangan,
dimana untuk pelayanan kegiatan metrologi
ini dibentuklah Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Metrologi Legal

UPTD Metrologi Legal dibentuk


Pemkot Surabaya pada 1 Juli 2013
dibentuknya UPTD Metrologi tersebut untuk
melindungi kepentingan umum dalam hal
kebenaran pengukuran karena tidak sedikit
konsumen yang mengeluh atau merasa
dibohongi karena takaran atau satuan ukur
yang digunakan oleh penjual maupun
penyedia jasa tidak sesuai.
PELAYANAN TERA DAN TERA ULANG
Pada UPTD Metrologi legal Kota
Surabaya melayani pelayanan Tera
dan Tera Ulang Alat Ukur Takar
Timbang dan Perlengkapannya (UTTP)

Tera atau tera ulang adalah kegiatan


pengamatan, pengujian dan diakhiri dengan
pemberian cap tanda tera sah atau batal
terhadap unjuk kerja suatu UTTP

Dari 60 jenis layanan yang ada, UPTD


Metrologi legal kota Surabaya melayani
19 ruang lingkup metrologi. Untuk jenis
layanan lain yang belum diberikan,
masih tetap akan ditagani Metrologi
Provinsi Jawa Timur.
JENIS PELAYANAN
19 jenis pelayanan yang sudah ditangani UPTD Metrologi Legal Kota
Surabaya antara lain:
1. meter kayu 12. timbangan pegas
2. meter kayu dengan pegangan 13. tera timbangan milisimal sentisimal,
3. meter taksi desimal
4. takaran kering 14. Tera timbangan bobot ingsut
5. takaran basah 15. timbangan meja
6. timbangan elektronik kelas II 16. anak timbangan ketelitian biasa (M2
7. timbangan elektronik kelas III dan M3)
8. timbangan elektronik kelas IV 17. meter arus volumetrik
9. Neraca 18. meter air dingin
10. Dacin 19. alat ukur energi listrik (meter kWh)
11. timbangan cepat
Mengapa Tera Ulang diPerlukan???
Alat-alat ukur dan timbangan yang
digunakan dalam transaksi dagang (UTTP)
digunakan oleh pedagang sepanjang
waktu dengan frekuensi yang cukup tinggi
sehingga dimungkinkan terjadinya
perubahan pada bagian tertentu

Hal tersebut berpotensi untuk terjadinya


kesalahan timbangan atau ukuran yang
akan merugikan konsumen dan juga
pelaku usaha.

Untuk itu, tera dan tera ulang terhadap UTTP


berperan penting dalam usaha perlindungan
konsumen. Dari sisi pelaku usaha, mereka
yang dalam melakukan transaksi dagangnya
menggunakan UTTP wajib untuk
memeriksakan atau melakukan tera ulang
UTTP tersebut melalui sidang tera.
Sesuai PP Nomor 2 tahun 1985 UTTP digolongkan sebagai berikut

1. UTTP yang wajib ditera dan wajib ditera ulang.


2. UTTP yang wajib ditera dan dapat dibebaskan dari tera ulang.
3. UTTP yang dibebaskan dari tera dan tera ulang.
1. UTTP yang wajib ditera dan wajib ditera ulang.

UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang adalah UTTP yang lansung atau tidak
langsung digunakan atau disimpan dalam keadaan siap pakai utk keperluan
menentukan hasil pengukuran, penakaran atau penimbangan bagi :
 keperluan usaha;
 keperluan penyerahan;
 menentukan upah;
 menentukan produksi akhir;
 menjalankan peraturan perundang-undangan dan
 kepentingan umum.

Syarat :
a. menggunakan Satuan SI;
b. bahan tahan aus, tahan perubahan bentuk dan tahan pengaruh cuaca;
c. konstruksi sesuai dg penggunaan serta tidak mudah untuk dilakukan
perubahan (sifat ukur)
2. UTTP yang wajib ditera dan dapat dibebaskan dari tera ulang.

UTTP yang masuk golongan ini adalah UTTP yang patut


diperuntukan dalam penelitian, pengamatan, kontrol dalam
proses kegiatan di perusahaan.

UTTP golongan ini tidak diperbolehkan untuk dipakai berdagang.


Syarat dan tata cara memperoleh bebas tera ulang:
Syarat :
 UTTP hrs bertanda tera sah yg berlaku;
 Setiap UTTP yang dibebaskan dari tera ulang hanya digunakan untuk penelitian, pengamatan
atau kontrol di dalam perusahaan dan harus ditempatkan dalam suatu ruang atau suatu
tempat tertentu serta tidak boleh dipindah-pindahkan; dan
 Lokasi ruangan atau tempat dan letak UTTP harus dinyatakan dalam suatu gambar denah.

Tata cara :
1. Pemilik UTTP mengajukan permohonan bebas dari tera ulang kpd Instansi metrologi setempat
dg melampirkan :
> data mengenai : jumlah, jenis, kapasitas, nomor seri letak dan kegunaan/fungsi;
> alasan UTTP diajukan utk dibebaskan dari tera ulang.
2. Instansi metrologi memproses: meneliti kebenaran data yg disampaikan
3. Sesuai hasil penelitian data tersebut :
> bila memenuhi syarat akan diberikan suart keterangan bebas tera ulang
> bila tdk memenuhi syarat ditolak atau disarankan utk memenuhi persyaratan
4. Segala biaya pemrosesan ditanggung oleh pemohon
Untuk memperoleh pembebasan tera ulang pemilik/pemakai UTTP wajib mengajukan
permohonan tertulis kepada instansi metrologi. Pembebasan tera ulang tidak dapat diberikan
jika yang bersangkutan hanya memiliki 2(dua) buah UTTP atau kurang
UTTP yang dibebaskan dari tera ulang harus berada di :
Tempat-tempat laboratorium;
Ruangan kantor/bengkel;
Gudang penimbunan atau lingkungan perusahaan yang tidak terbuka untuk umum;
Ruang tempat unit mesin produksi;
Tempat-tempat tertentu bagi tangki bergerak

Syarat-syarat:
> Menggunakan satuan SI;
> Bahan tahan aus, tahan perubahan bentuk dan tahan pengaruh cuaca;
> Konstruksi sesuai dg tujuan penggunaan dan terjamin ketahanan sifat ukurnya.
Dibubuhi tulisan sesuai dg tujuan penggunaannya :

“ Untuk keperluan kontrol Perusahaan dilarang untuk berdagang “


3. UTTP yang dibebaskan dari tera dan tera ulang.
Yang termasuk UTTP yang dibebaskan dari tera dan tera ulang
adalah UTTP yang hanya patut dipakai keperluan rumah tangga.
Karenanya tidak diperkenankan untuk dipakai berdagang.

Contoh : mistar/penggaris yang umumnya dipakai di sekolah,


kitchen scale yang biasa dipakai di dapur, bathroom scale dan
sebagainya.
Peran Penting Metrologi Legal dalam
Perdagangan Barang dan Jasa
di Kota Surabaya
Tujuan : Melindungi kepentingan umum dalam hal
kebenaran

Visi : Menjamin tertib ukur guna melindungi kepentingan umum


(Konsumen dan Produsen) yang akan memperkuat daya saing
Produk Kota Surabaya

Misi:
 Menertibkan penggunaan satuan ukuran berdasar SI
 Meningkatkan Penggunaan dan Pengelolaan standar untuk satuan
 Meningkatkan peneraan dan penggunaan UTTP dalam rangka
melindungi kepentingan umum
 Meningkatkan kompetensi SDM, serta sarana dan prasarana pendukung
kemetrologian
slide ini dapat diunduh di link berikut : goo.gl/GXN7h3
Peran Penting Metrologi Legal
 Mewujudkan tertib ukur dalam transaksi barang
maupun jasa baik dalam negeri maupun luar negeri
(eksport-import)
 Menjaga kepercayaan pembeli akan produk barang
dan atau jasa melalui penggunaan alat ukur yang
terstandar dan mampu telusur (traceable)
 Sebagai bagian pengamanan perdagangan dalam
rangka perlindungan produk dalam negeri (Barang
dalam Keadaan Terbungkus)
slide ini dapat diunduh di link berikut : goo.gl/GXN7h3
Struktur Organisasi UPTD

diperbaharui

Perwali 56/2012 Perwali 102/2016

slide ini dapat diunduh di link berikut : goo.gl/GXN7h3


slide ini dapat diunduh di link berikut : goo.gl/GXN7h3

Kegiatan Pelayanan

Sidang Kantor

Loko

Pendampingan
BSML Reg II &
Ditmet Bandung

Sidang Pasar/
Kecamatan
Wonokromo 36
Penggunaan Layanan di Wonocolo 23

UPTD Metrologi Legal


Wiyung 9
Tenggilis Mejoyo 33

Kota Surabaya Tegalsari


Tandes 27
30

Tambaksari 27
Sukomanunggal 21
Sukolilo 23
• Selama tahun 2017, pengguna layanan tera/tera Simokerto 15
Semampir 11
ulang di UPTD Metrologi Surabaya sebanyak 657 Sawahan 29
penera/penera ulang. Sambikerep 11
Rungkut 43
• Jumlah penera/penera ulang paling banyak Pakal 6
Pabean Cantian 25
berada di Kec. Rungkut yaitu sebanyak 43
Mulyorejo 28
penera/penera ulang dan paling sedikit di Kec. Lakarsantri 12
Jambangan sebanyak 3 penera/penera ulang. Krembangan 38
Kenjeran 14
Karangpilang 12
Jambangan 3
Gunung Anyar 21
Gubeng 36
Genteng 22
Gayungan 8
Dukuh Pakis 20
Bulak 4
Bubutan 24
Benowo 13
Asemrowo 33

Sumber: UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya


Penggunaan Layanan di UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya
4,146

279

80% penera/penera ulang di UPTD 217


Metrologi Legal Kota Surabaya
memiliki jenis usaha perdagangan
dan 18% lainnya dengan jenis usaha 110
apotek.
51
35
CV PO PT BUL
Penera Penera Ulang

Sumber: UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya Apotik Perdagangan Migas Toko Perhiasan Sumber: UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya

Gambar Jumlah UPTT yang Ditera atau Ditera Ulang Gambar Badan Usaha yang menggunakan
di UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya 1%1% Layanan Tera dan Tera Ulang
18% di UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya

Selama tahun 2017, jumlah UPPT yang


ditera di UPTD Metrologi Legal Kota Usaha yang dijalankan oleh
Surabaya sebanyak 35 unit. 80% penera/penera ulang tersebut
Sedangkan jumlah UPPT yang ditera paling banyak berbentuk PT
ulang hingga mencapai 4.146 unit. Sumber: UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya (Perseroan Terbatas) dengan
Gambar Jenis Usaha yang menggunakan Layanan jumlah sebanyak 279
Tera dan Tera Ulang di UPTD Metrologi Legal
Kota Surabaya
Karakteristik Pengguna Layanan di UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya
5%

24% 14% 29%

29%
33% 62%

<20 tahun 20-30 tahun 31-40 tahun


1 Kali 2-3 kali 3-5 kali >5 kali
41-50 tahun 50-60 tahun >60 tahun
Pengguna layanan tera/tera ulang
Usia Frekuensi Penggunaan layanan didominasi :
1. Usia 41-50 tahun
5% 2. Pendidikan terakhir SLTA
19%
3. Frekuensi menggunkan layanan
1 kali
4. Jenis usaha apotek
48% 37% 48%

33%

5% 5%

SD/tidak tamat SD SMP/Sederjat


Apotek Bumbu Jasa Transportasi
SMA/Sederajat Diploma(D1/D2/D3)
Perdagangan SPBU
Sarjana (S1/D4) PASCA Sarjana (S2/S3)

Pendidikan Terakhir Jenis Usaha


Sumber: Hasil Survey Evaluasi UPTD Metrologi Legal Kota Surabaya, 2018
ANALISIS KESENJANGAN
Rata-Rata Rata-Rata Tingkat
GAP No Item
Kinerja Kepentingan Kesesuaian
Terbesar A Dimensi Bukti Fisik
1 Lokasi 3.81 4.43 86.02
Dimensi Bukti Fisik 2 Sarana Parkir 3.38 4.29 78.89
4.50 4.36
4.00 3 Kondisi Gedung Kantor 3.62 4.05 89.41
3.50 4 Ketersediaan Kantin 3.29 4.19 78.41
3.00
2.50 3.50 5 Ketersediaan Tempat Istirahat 3.14 4.29 73.33
4.46 4.44
2.00 6 Kebersihan Kantor 3.52 4.33 81.32
Dimensi Empati 1.50 Dimensi Keandalan
1.00 7 Penampilan petugas 3.52 4.48 78.72
3.64 3.63
0.50 8 Kesediaan petugas 3.62 4.38 82.61
0.00
9 Ketersediaan toilet 3.48 4.43 78.49
Pembedaan toilet laki-laki
3.62 4.43 81.72
10 perempuan
3.61 3.58
11 Ketersediaan nomor antrian 3.52 4.48 78.72
12 Kapasitas ruang tunggu 3.48 4.24 82.02
Dimensi Jaminan Dimensi Daya Tanggap 13 Ketersediaan kotak saran 3.52 4.67 75.51
4.44 4.37
Rata-Rata Dimensi Bukti Fisik 3.50 4.36 80.34

Rata-Rata Kinerja Rata-Rata Kepentingan


GAP Dimensi bukti fisik, meskipun nilai gapnya yang terbesar,
Terkecil namun masih relatif tinggi tingkat kesesuaian antara kinerja
dan kepentingan (tingkat kepuasan relative tinggi)
Secara keseluruhan, nilai rata-rata kepuasan dan rata-rata
harapan terdapat GAP (kesenjangan)
GAP terbesar di dimensi bukti fisik (tangibles): terkait ketersediaan
dan kondisi sarana prasarana penunjang layanan
ANALISIS KUADRAN

Dimensi Bukti Fisiki (Tangibles) Dimensi Keandalan (Responsiveness)

Prioritas Utama
Perbaikan Prioritas Utama
Perbaikan

Prioritas Rendah

Prioritas Rendah

Keterangan item: Keterangan item:


1. Lokasi 8. Kesediaan petugas 1. Kesesuaian prosedur 4. Petugas selalu ada ditempat
2. Sarana Parkir 9. Ketersediaan toilet 2. Kemudahan petugas untuk 5. Kesesuaian biaya
3. Kondisi Gedung Kantor 10. Pembedaan toilet laki-laki dihubungi 6. Kesesuaian penerbitan surat
4. Ketersediaan Kantin perempuan 3. Kesesuaian jadwal pelayanan tera
5. Ketersediaan Tempat Istirahat 11. Ketersediaan nomor antrian
6. Kebersihan Kantor 12. Kapasitas ruang tunggu
7. Penampilan petugas 13. Ketersediaan kotak saran
ANALISIS KUADRAN
Dimensi Daya Tanggap (Responsiveness) Dimensi Jaminan (Assurance)

Prioritas Utama
Prioritas Utama Perbaikan
Perbaikan

Prioritas Rendah
Prioritas Rendah

Keterangan item: Keterangan item:


1. Kecepatan petugas dalam melayani 5. Kemampuan petugas menghadapi 1. Sikap petugas ramah 5. Kemudahan konsultasi
2. Kesediaan petugas melayani keluhan 2. Tutur kata petugas sopan 6. Tanggungjawab petugas
3. Kecukupan informasi yang diberikan 6. Kecepatan penyebaran informasi wajib 3. Petugas menguasai terkait layanan 7. Kepastian penerbitan surat
petugas tera
4. Kemampuan repartir petugas tera
4. Kecepatan menanggapi keluhan 7. Kecepatan penerbitan surat tera
ANALISIS KUADRAN

Dimensi Empati (Emphaty)


Keterangan item:
1. Perlakuan sama ke pelanggan 4. Perhatian petugs dalam
2. Pelayanan untuk semua pelanggan melayani
yang datang 5. Kemudahan pelanggan
3. Kemampuan komunikasi petugas menghubungi UPTD diluar
Prioritas Utama kantor
Perbaikan

Prioritas Rendah
ANALISIS SWOT Weakness Opportunity (WO):
memperkecil kelemahan-kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal, yaitu
dengan meningkatkan kualitas pelayanan melalui
Opportunity pemanfaatan teknologi informasi dan memperbaiki
manajemen sumber daya pelayanan.
(-0,15; 0,10)

Strength
Weakness

Threats
~TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai