Anda di halaman 1dari 4

TUGAS E-BUSINESS

DI SUSUN OLEH:

Nama : Sangrian Hitimala


Nim : 201972029
Minat : Rantai Pasok
1. Review Teknologi Pada Industry 4.0 And Internet Of Things

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan
teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical
system”.

Internet of Things (IoT)

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan mesin
digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection)
untuk menjalankan fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa
memerlukan interaksi antarmanusia atau interaksi manusia dan
komputer. Sistem IoT mengintegrasikan empat komponen, yaitu: perangkat sensor,
konektivitas, pemrosesan data, dan antarmuka pengguna.
Contoh aplikasi IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing), eFishery (IoT pemberi
pakan ikan otomatis), Qlue
(IoT untuk smart city), dan Hara (IoT untuk pangan dan pertanian).

2. Review Implementasi RFID and Sensor Pada E-business di Indonesia

Radio Frequency Identification—yang selanjutnya akan disingkat RFID—


merupakansebuahteknologiidentifikasi yang fleksibel, mudah digunakan,
dansangatcocokuntukoperasiotomatis
Menurut United States Government Accountability Office(2005), RFID
merupakan teknologi pencatatan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk
mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang terdapat dalam tag RFID.Selain
itu, keunggulan RFID dibandingkan dengan teknologi serupa yang telah lebih dahulu
dikenal public yaitubarcode adalah,RFID tidak memerlukan sinar merah sebagai media.
Selain itu, ratusan tag RFID dapat diidentifikasi secara bersamaan dalam waktu yang
singkat.Salah satu perusahaan terkemuka yang sudah menerapkan teknologi RFID adalah
Wall-Mart.Wall-Martmemanfaatkan RFID untuk memantau jalannya system
pergudangan.Sehinggapegawai Wall-Mart tidak perlu mengecek sendiri ke gudang untuk
mengetahui apakah terjadi out of stock atautidak, karenasistem yang
akanmelakukannya.
3. Review Potensi Penerapan Blockchain Pada e-business Di Indonesia

Pendapat para pakar soal implementasi blockchain


Dalam sebuah kesempatan diskusi di sesi #SelasaStartup yang
diselenggarakan DailySocial, salah satu pemateri Country Blockchain Leader IBM
Indonesia, Juliandri Jenie, menerangkan lebih lanjut seputar implementasi blockchain
di beberapa bidang. Di awal presentasinya ia menunjukkan tentang ambisi Spotify
membawa blockchain di industri musik digital. Pada bulan April 2017 lalu, Spotify
mengakuisisi sebuah startup blockchain bernama Mediachain Labs. Tujuannya
Spotify ingin menghadirkan sebuah mekanisme perhitungan dan pembayaran royalti
yang lebih adil untuk pencipta musik. Keunggulan blockchain yang ingin
dikembangkan ialah untuk melacak melacak siapa pencipta lagunya, judul lagu yang
sudah diciptakan, dan sebagainya, sehingga royalti dapat didistribusikan dengan lebih
tepat juga.
Untuk di Indonesia Janie menjelaskan ada beberapa bidang yang dapat
dioptimalkan dengan blockchain, salah satunya di bidang supply-chain. Menjelaskan
soal aplikasinya, ia menuturkan:
“Blockchain akan sangat terasa manfaatnya untuk perusahaan supply chain.
Keuntungan yang bisa mereka rasakan adalah peningkatan visibilitas informasi
logistik dan dokumentasi di seluruh rantai pemasok. Keuntungan lainnya termasuk
mengurangi biaya dan risiko melalui otomasi, pelacakan yang dapat diukur dan aman
terhadap risiko fisik dan kejadian dalam rantai pasokan, serta memungkinkan
terciptanya model bisnis baru.”
Menjelang akhir tahun lalu, DailySocial turut hadir dalam konferensi
blockchain internasional di Bali. Di sana beberapa ahli menyampaikan ide dan
penemuannya soal pemanfaatan blockchain di tingkat lanjut. Salah satu praktisi
blockchain yang hadir adalah Chief Scientist CyberMiles Michael Yuan. Dalam
presentasinya ia menjelaskan bagaimana bisnis e-commerce dapat terbantu dengan
teknologi blockchain, misalnya untuk menghadirkan efisiensi dalam manajemen
identitas, termasuk membantu mewujudkan sistem pelacakan dan keaslian produk,
karena semua data bisa disimpan di dalam blockchain dan disinkronisasikan ke semua
jaringan. Solusi seperti itu dinilai bisa merevolusi kembali bisnis dan teknologi e-
commerce. Menurut Matej Michalko, CEO Decent, di konferensi yang sama,
blockchain dinilai dapat menjadi solusi dari masalah menaun yang menghantui
industri konten, yakni pembajakan. Dengan sistem blockhain, para kreator dengan
mudah menjual dan mendistribusikan konten ke para penikmat konten secara
langsung dengan mekanisme yang disebut dengan “data exchange”. Bayangkan jika
sebuah konten dapat didistribusikan dengan enkripsi dan identitas yang unik untuk
setiap penikmatnya. Ketika terjadi distribusi di luar ketentuan, pelacakannya akan
lebih mudah atau bahkan menjadi mustahil lantaran sistem enkripsi yang diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai