0
(Nama Author)
(Prodi), (Fakultas) (Universitas)
Email:
Abstrak: Artikel ini membahas tentang bagaimana hukum bisnis beradaptasi dengan teknologi
blockchain dalam era revolusi industri 4.0. Teknologi blockchain menjadi sorotan karena
kemampuannya untuk mengamankan data secara transparan dan terdesentralisasi. Namun,
penggunaan teknologi. Artikel ini mengeksplorasi berbagai aspek hukum yang perlu
dipertimbangkan dalam penggunaan teknologi blockchain di berbagai industri bisnis, termasuk
hak kekayaan intelektual, privasi, peraturan keuangan, dan perlindungan konsumen. Selain itu,
artikel ini juga membahas upaya yang dilakukan oleh regulator dan industri untuk
mengembangkan kerangka kerja hukum yang sesuai untuk mendukung perkembangan
teknologi blockchain dalam era revolusi industri 4.0. Penggunaan teknologi blockhain tentunya
menimbulkan banyak prospek beserta risiko yang harus dihadapi dalam era revolusi industri.
Artikel ini membahas secara rinci tentang aspek hukum yang perlu dipertimbangkan dalam
penggunaan teknologi blockchain di dalam bisnis, serta memberikan solusi dan rekomendasi
bagi pelaku bisnis untuk mengatasi permasalahan hukum yang muncul. Dalam era revolusi
industri 4.0, hukum bisnis dan teknologi blockchain menjadi hal yang sangat penting untuk
dipahami dan diperhatikan bagi para pelaku bisnis agar dapat memanfaatkan teknologi ini
secara optimal dan bertanggung jawab secara hukum.
Kata Kunci: Teknologi Blockchain, Era Revolusi Industri 4.0, Hukum
Abstract: This article explores how, in the era of the 4.0 industrial revolution, company law is
adjusting to blockchain technology. The attention is on blockchain technology because of its
capacity to secure data in an open and decentralized way. However, technological use. This
article examines the numerous legal aspects, including as intellectual property rights, privacy,
financial rules, and consumer protection, that must be taken into account while using
blockchain technology in various business areas. The construction of an appropriate legal
framework to facilitate the advancement of blockchain technology in the period of the fourth
industrial revolution is also covered in this article. The adoption of blockchain technology
offers several opportunities as well as concerns that must be considered. The adoption of
blockchain technology undoubtedly opens up a lot of possibilities while also posing concerns
that must be managed in the post-industrial era. This essay goes into great detail about the
legal considerations that must be made when using blockchain technology for business, and it
offers suggestions and solutions to help companies deal with any resulting legal issues. For
businesspeople to effectively use this technology and to be legally responsible in the age of the
fourth industrial revolution, it is crucial that they comprehend business law and blockchain
technology.
Keywords:Blockchain Technology, Era of the 4.0 Industrial Revolution, Law,Business Law
LATAR BELAKANG
Dalam era revolusi industri 4.0 ini, tentu sudah banyak perubahan dalam dunia
berbisnis terutama dalam penggunaan teknologi yang ada. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan
era dimana teknologi digital dan internet banyak digunakan dalam segala aspek kehidupan
manusia, terutama di bidang industri dan manufaktur. Era ini juga dikenal sebagai Industri 4.0,
atau pabrik pintar. Perkembangan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), Artificial
Intelligence (AI), Big Data, dan robotika menjadi kunci utama revolusi industri 4.0. Teknologi
ini memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data
secara real-time dan akurat untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas proses produksi,
transportasi, dan manajemen rantai pasokan. Salah satu teknologi yang mulai diterapkan
adalah teknologi blockchain
Hukum bisnis diperlukan untuk mengatur ketertiban dalam dunia berbisnis dan industri
serta menghindari resiko bisnis. Hukum adalah seperangkat aturan atau norma yang dibuat oleh
pemerintah atau lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengatur perilaku
manusia dalam masyarakat. Hukum memiliki tujuan untuk menciptakan ketertiban dan
keadilan dalam masyarakat, serta untuk melindungi hak dan kebebasan individu. Dalam
konteks yang lebih luas, hukum juga dapat diartikan sebagai studi tentang sistem hukum, yaitu
bagaimana hukum dibuat, diinterpretasikan, diterapkan, dan dievaluasi dalam masyarakat.
Oleh karena itu, saya akan memaparkan apa saja peluang dan tantangan dalam penggunaan
teknologi blockchain di era revolusi industri 4.0 ini beserta penyelesaiannya dalam sudut
pandang hukum bisnis.
METODE
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian yuridis baku, melalui penelitian
kepustakaan terhadap data sekunder, dengan menggunakan data hukum primer (peraturan
perundang-undangan), data hukum sekunder dan data hukum tersier untuk penelitian. Analisis
deskriptif, yaitu metode menganalisis dengan cara mendeskripsikan objek penelitian
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
A. Teknologi Blockchain
Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, blockchain berarti blockchain.
Blockchain dapat didefinisikan sebagai daftar blok yang terus bertambah, dengan setiap
blok ditautkan ke nilai hash dari blok sebelumnya. Sebuah blok terdiri dari serangkaian
transaksi dengan stempel waktu dan hash dari blok sebelumnya. Sederhananya, konsep
blockchain adalah sistem pencatatan transaksi digital.
Teknologi Blockchain terus tumbuh dan berkembang saat perusahaan
menemukan dan menerapkan aplikasi baru. Bisnis mencapai batas skala dan komputasi,
dan potensinya tidak terbatas dalam revolusi blockchain yang sedang berlangsung,
tetapi tanpa tata kelola yang efektif, termasuk peraturan yang mengatur panggung untuk
mewujudkan dan memanfaatkan potensi blockchain, semua kemungkinan dan Manfaat
teknologi blockchain hanya . ide dan peta jalan. Pemanfaatan blockchain di bidang
keuangan yaitu oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No.
37/POJK.04/2018 tentang layanan crowdfunding melalui penerbitan saham berbasis
teknologi informasi (equity crowdfunding). Sayangnya, peraturan saat ini sama sekali
tidak memenuhi syarat untuk mendukung penggunaan dalam jumlah yang banyak dan
adopsi blockchain. Aturan status quo hanya memperkenalkan blockchain sebagai
layanan dukungan untuk crowdfunding yang diselenggarakan oleh teknologi informasi.
Padahal, di Indonesia, meski teknologinya masih marak, blockchain sudah memiliki
banyak kegunaan di luar sektor keuangan. Hal ini tidak sejalan dengan prinsip
Indonesia yang menggunakan teknik makro berdasarkan metode empiris.
Menggunakan interpretasi gramatikal mengenai penggunaan teknologi di Indonesia,
setiap penggunaan teknologi harus memenuhi asas kepastian hukum.
Bagaimanapin hal nya terdapat dua hal yang memerlukan perhatian secara
cermat. Pertama, yaitu bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan potensi teknologi
blockchain untuk mengatasi berbagai permasalahan baik di sektor publik maupun
swasta, mengingat teknologi blockchain sangat cocok digunakan sesuai dengan kondisi
dan budaya masyarakat Indonesia (transparansi rendah). Kedua, bagaimana Indonesia
akan merespon tren perkembangan teknologi blockchain, dan selain tekanan
masyarakat internasional, mengingat tren internasional yang mengintegrasikan inovasi
blockchain di hampir semua inovasi teknologinya, Indonesia akan menjadi negara yang
dipilih sebagai pionir atau sekedar trend follower.
Dalam artikel ini, penulis membahas kemungkinan dan peluang adopsi
blockchain di Indonesia di era Revolusi Industri 4.0, serta mengusulkan dan
menyiapkan kerangka hukum yang ideal untuk mendukung penggunaan teknologi
blockchain di Indonesia dengan mengembangkan aplikasi yang menguji sejauh mana
manfaat menggunakan blockchain. Berdasarkan hasil analisis, dipetakan peluang dan
risiko blockchain serta kemungkinan penerapannya di Indonesia. Model data yang
digunakan berasal dari bahan hukum primer yang tersusun atas berbagai artikel jurnal,
buku dan dokumen terkait penggunaan dan pengembangan teknologi blockchain,
dipilih berdasarkan temuan penelitian terkini. Selain itu, materi hukum utama
disertakan untuk menyiapkan kerangka kerja legislatif blockchain di Indonesia.
B. Perkembangan Teknologi Blockchain
Teknologi blockchain berkembang selama tiga generasi, yaitu:
1) Generasi pertama – Bitcoin dan mata uang virtual lainnya
Pada tahun 2008, seorang individu atau sekelompok orang anonim bernama Satoshi
Nakamoto menguraikan teknologi blockchain dalam bentuk modernnya. Ide
blockchain Bitcoin Satoshi Nakamoto menggunakan 1 MB blok informasi untuk
transaksi Bitcoin. Bahkan saat ini, bervariasinya karaktetiristik dalam teknologi
blockchain Bitcoin tetap menjadi inti dari teknologi blockchain.
2) Generasi kedua – kontrak pintar
Beberapa tahun setelah munculnya mata uang generasi pertama, pengembang mulai
memutuskan untuk membuat sebuah aplikasi blockchain di luar mata uang kripto.
Contohnya, yaitu pencipta Ethereum memutuskan untuk memakai teknologi
blockchain dalam transaksi transfer aset. Keikutsertaan utama para penemu adalah
fungsionalitas komitmen cerdas.
3) Generasi ketiga – masa depan
Teknologi Blockchain terus tumbuh dan berkembang saat industri menemukan dan
menerapkan aplikasi baru. Perusahaan mendorong batas skala dan komputasi, dan
prospek yang tidak terbatas dalam revolusi teknologi blockchain yang sedang terjadi.
KESIMPULAN
Berkembangnya teknologi di dunia memiliki dampak yang besar terhadap segala aspek,
terutama pada bisnis dan industri yang sekarang telah berelovusi menjadi era industri 4.0. Era
ini memiliki inovasi dan penemuan yang mutakhir sehingga memunculkan berbagai macam
teknologi dalam berbinis termasuk teknologi blockhain itu sendiri. Dalam konteks inovasi
teknologi, blockchain menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki oleh teknologi lainnya. Hal
ini dikarenakan sejak awal, teknologi blockchain telah dirancang untuk beroperasi secara
otonom dan terdesentralisasi, sehingga memberikan kemampuan yang unik dan berbeda dari
teknologi lainnya.. Namun, dengan adanya inovasi yang berbeda dengan teknologi lainnya,
tentu hal tersebut akan menimbulkan berbagai peluangan dan tantangan dalam berbinis di era
revolusi industri 4.0.
Berdasarkan studi potensi dan risiko, studi ini merumuskan prototipe blockchain di
Indonesia, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan tujuan. Dalam konteks pengenalan
teknologi blockchain di Indonesia, diperlukan suatu kerangka hukum yang ideal yang
mencakup beberapa aspek seperti struktur hukum, konten hukum, dan budaya hukum. Untuk
membangun kerangka hukum ini, sebuah studi telah dilakukan yang menghasilkan suatu
rancangan infrastruktur yang menggabungkan aspek-aspek penting seperti norma hukum yang
sesuai dengan common law dan lex cryptographia. Selain itu, sebuah badan baru telah dibentuk
untuk mengatur pengelolaan blockchain, yaitu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), yang
melibatkan sektor publik dan swasta dalam pengelolaan platform blockchain di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
AWS Amazone. (2023). Apa itu Teknologi Blockchain? Retrieved April 30, 2023, from
https://aws.amazon.com/id/what-is/blockchain/?aws-products-all.sort-
by=item.additionalFields.productNameLowercase&aws-products-all.sort-order=asC
Binus University Online Learning. (2022, Juli 18). Blockchain: Pengertian, Manfaat, dan
Cara Kerjanya. Retrieved April 29, 2023, from
https://onlinelearning.binus.ac.id/2022/07/18/pengertian-blockchain-serta-manfaat-
dan-cara-kerjanya/
Chairunisa. (2023, Januari 5). Teknologi Blockchain. Retrieved April 29, 2023, from
DailySocial: https://paralegal.id/peraturan/peraturan-otoritas-jasa-keuangan-nomor-
37-pojk-04-2018/ https://dailysocial.id/post/blockchain
Fai. (2022, Desember 8). Hukum Bisnis Pengertian, Tujuan dan Sumber. Retrieved April 28,
2023, from JNews: https://umsu.ac.id/hukum-bisnis/
Satria Muhammad Nur Lase, A. A. (2021). KERANGKA HUKUM TEKNOLOGI
BLOCKCHAIN BERDASARKAN HUKUM SIBER DI INDONESIA. Retrieved April
28, 2023, from Padjajaran Law Review:
https://media.neliti.com/media/publications/516914-none-5d700a21.pdf