Anda di halaman 1dari 27

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb.

Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 1


Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 2
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 3
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 4
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 5
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 6
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 7
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 8
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 9
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 10
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 11
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 12
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 13
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 14
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 15
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 16
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 17
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 18
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 19
Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 20
Contoh : Perkembangan Kewenangan Penafsiran dan
Penerapan paradigma asas itikad baik oleh Hakim dan Arbiter
Dalam Hukum Perjanjian

o Pasal 1338 BW : Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat
ditarik kembali selain dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-
alasan yang ditentukan oleh undang-undang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan
itikad baik.
o Redelijkheid dan billijkheid pada prinsipnya suatu kontrak tidak hanya mengikat tehadap
hal-hal yg diperjanjikan para pihak, tetapi juga terhadap apa yg menurut kontrak, undang
undang, kebiasaan, atau kerasionalan dan kepatutan.
o Pasal ini menunjukan adanya prinsip yang memberikan keleluasaan kepada Hakim dan
Arbiter untuk menafsirkan kontrak berdasarkan Bilijkheid dan redelijkheid. Hal ini
menunjukan bahwa Undang-undang memberikan kebebasan kepada hakim untuk
menemukan fakta dan fenomena Bilijkheid dan redelijkheid pada perkara yang
ditanganinya.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 21
Hukum Sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia

o Konsep hukum ini adalah sebagai rekonstruksi atau lebih tepat pengembangan dari teori Hukum
Pembangunan sebagai dasar pikirnya, yang disesuaikan dengan kondisi transformasi digital. Teori
ini lebih merupakan konsep yang didasarkan pada pemikiran teori hukum pembangunan dengan
pengkayaan dan penyesuaian dalam rangka Indonesia menghadapi Industry 5.0.
o Dengan berbasiskan perkembangan teknologi dan transformasi global dan mengkritisi
dampaknya terhadap Indonesia, maka hukum dalam konteks ini selain berfungsi untuk tujuan
ketertiban yang di dalamnya terkandung unsur kepastian dan keadilan, hukum juga harus
berfungsi sebagai infrastruktur layaknya teknologi, untuk mengubah, mengarahkan dan
mengakselerasi masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan seluruh unsur negara untuk
bertransformasi mengimbangi kecepatan transformasi global dan Industry 5.0. dan sekaligus
mencegah pengaruh negatif dari transformasi global.
o Dengan demikian unsur utama dari konsep ini adalah perkembangan global dan fakta serta
fenomena hukum dan faktor-faktor non-yuridis seperti teknologi, ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat Indonesia yang terimbas transformasi global tersebut karena masifnya transformasi
digital. Ssehingga diperlukan hukum yang lebih bisa mengakselerasi transformasi termasuk di
dalamnya proses pembentukan hukum yang lebih progresif efektif dan efisien berbasis kebutuhan
negara. Dalam konteks inilah konsep hukum transformatif diperlukan.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 22
Hukum Sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia

o Konsep hukum ini tidak terlepas pada fenomena pengaruh teknologi digital di mana negara-
negara di dunia telah memasuki masa transisi Industry 5.0. yang bercirikan Cyber physical dan
masifnya pemanfaatan Internet of thinks, Artificial intelligent, Digital robotic yang mendisrupsi
berbagai pola ekonomi, sosial dan budaya dan prilaku individu eksisting. Hukum harus menjadi
infrastruktur transformasi dengan tetap mengacu pada ideologi Pancasila.
o Pandemi covid 19 yang berlangsung cukup lama telah mengubah berbagai sendi kehidupan dan
mendorong penggunaan teknologi digital semakin masif dan semakin cepat. Akibatnya
kedatangan fase Industry 5.0 lebih cepat 10 tahun dari prediksi semula karena didesak kebutuhan
hadirnya teknologi digital untuk solusi.
o Konsep hukum Sebagai infrastruktur transformasi Indonesia ini tidak mempertentangkan
kemajuan teknologi dengan budaya, adat istiadat dan jati diri bangsa. Untuk bidang-bidang
tertentu yang sensitive, justru Hukum sebagai infrastruktur transformasi harus dibuat dengan
berbasis ideologi negara, dan memperhatikan berbagai hal seperti hukum positif nasional yang
masih relevan, unsur religi, budaya dan adat istiadat yang sudah mengakar berupa nilai luhur
bangsa dan fenomena sosial lainnya yang memiliki nilai positif. Hal ini diperlukan agar hukum
yang dibuat tidak menimbulkan konflik sosial dan tetap menjaga nilai luhur bangsa.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 23
Hukum Sebagai Infrastruktur
Transformasi Indonesia
■ Untuk bidang-bidang yang sarat dengan persaingan global dan akan memberikan keunggulan
kompetitif seperti hukum investasi, E-commerce, transaksi elektronik, dan ekonomi digital, E
Government, Perlindungan data pribadi, Industri Telekomunikasi dan digital, platform digital,
pelayanan Kesehatan digital, Pendidikan digital, dan penyelesaian sengketa selayaknya dibuat
berdasarkan prinsip Hukum Sebagai Infrastruktur Transformasi ini. Hukum dalam hal ini harus
bekerja berdampingan dan merespon dengan cepat fenomena Teknologi dan ekonomi, dan
dampaknya terhadap ekonomi dan sosial budaya. Dalam implementasinya hukum juga
seharusnya bekerja berdampingan dengan Kebijakan public (public policy).
■ Hal ini diperlukan karena, selain perlunya hukum untuk akselerasi transformasi di satu sisi, di sisi
yang lain perkembangan pesat teknologi telah mengubah dunia menjadi borderless, sehingga
hukum diperlukan untuk menapis berbagai pengaruh global agar kedaulatan negara dan
kehidupan berbangsa bernegara tidak terganggu. Lebih jauh hukum harus berfungsi meletakan
Kembali manusia sebagai pusat peradaban bukan sebaliknya membiarkan teknologi
menggantikan kedudukan manusia. Dengan kata lain hukum dibuat untuk meletakan manusia
sebagai sentral sejalan dengan tagline Industry 5.0 yaitu : Human Cyber Physical System (HCPS).

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 24
Hukum Sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia
Contoh Kasus : Hak Cipta & Media Digital
o Transformasi digital telah mengubah berbagai pendekatan termasuk
komersialisasi konten hak cipta. Jika semula Hak cipta sangat menekankan
hak ekslusif, di mana setiap penggunaan hak cipta harus selalui didahului
izin dari pencipta, di jagat platform digital saat ini di mana upload dan
publikasi via steaming dan platform demikian massif, maka pendekatan
remunerasi akan lebih efektif melindungi hak ekonomi pencipta ketimbang
pendekatan hak ekslusif secara absolut.
o Monetisasi yang dikaitkan dengan pemenuhan kewajiban pengguna hak
cipta yang ujungnya berupa royalti atau hak ekonomi pencipta lebih penting
daripada sekadar bekutat dengan birokrasi izin berdasar hak ekslusif secara
absolut. Pendekatan ini justru akan membuat karya cipta akan lebih massif
marketing dan publisitasnya yang berujung pemenuhan hak ekonomi
pencipta. Hak Ekslusif berbasis teknologi yang memberikan hak ekonomi
kepada pencipta perlu terus dikembangkan agar semakin banyak pencipta
menikmati hak ekonomi dan tertarik untuk terus kreatif.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 25
Hukum Sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia
Contoh Kasus : Hak Cipta & Media Digital
o Dengan demikian hak ekslusif itu penting dalam arfti hak pencipta
diakui secara ekslusif oleh seluruh unsur termnasuk platform digital
yang secara teknologi sanggup membuka dan menutup akses
pengguna konten hak cipta dan sekaligus melindungi hak ekonomi
penciptanya.
o Kompetisi negara di dunia dalam berbagai bidang akan semakin
keras. Hal ini disebabkan dunia secara cyber physical akan berubah
semakin borderless, transaksi secara digital di bidang e-commerce,
interaksi sosial antar individu tidak lagi dibatasi ruang dan waktu.
Extraterritory Jurisdiction, menjadi penting untuk melindungi warga
negara dan kedaulatan negara berbasis ideologi Pancasila.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021
26
Presentasi ini diperuntukan untuk program sosialisasi/Pendidikan yang sifatnya non-komersial.
Beberapa materi dikutip dari sumber-sumber yang mungkin memiliki Hak Cipta.

Prof. Dr. Ahmad M Ramli, SH, MH, FCBArb. Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran 2021 27

Anda mungkin juga menyukai