Anda di halaman 1dari 18

HUKUM BISNIS/ HUKUM PERUSAHAAN

Dalam Undang Undang Nasional terdapat istilah PERUSAHAAN, dapat berbentuk Badan Usaha yang kegiatannya
meliputi perbuatan perekonomian yang bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

Perbuatan Perekonomian meliputi kegiatan di bidang perindustrian, perdagangan, pembiayaan dan perjasaan

Di Indonesia dilakukan dengan menghapus Pasal 2-5 KUHD dimana istilah Perdagangan dann Perbuatan
Perdagangan >>> Hukum Perusahaan

DI USA : Hukum Perusahaan = Economic Law

DI Inggris : Hukum Perusahaan = Business Law

Ciri – Ciri :
1. Kegiatan Ekonomi Meliputi Bidang Perindutrian, Perdagangan, Pembiaayaan & Perjasaan
2. Kegiatan Ekonomi Selalu bersifat Profit Oriented
3. Pengaturan Kegiatan Ekonomi meliputi Aspek Perdata & Aspek Publik
4. Kegiatan Ekonomi Dijalankan Oleh suatu Badan Usaha yang terdaftar

Perusahaan :
A. BADAN USAHA :
Menjalankan kegiatan dalam bidang perekonomian, mempunyai bentuk hukum tertentu
( firma , cv, pt, - koperasi, persero, perum, perusahaan dagang ).

Segi hukum :
1. Setiap perusahaan mempunyai bentuk hukum yg diakui oleh uu
2. Bentuk hukum itu menunjukkan : legalitas perusahaan sebagai badan usaha yg menjalankan kegiatan
ekonomi.
3. Bentuk hukum perusahaan dilihat dari akta pendiri an / melalui izin usaha pada perusahaan
perseorangan.
4. Saat ini , unsur badan usaha tidak di persoalkan, karena: pada kenyataannya setiap kegiatan dalam
bidang ekonomi tentu dijalankan oleh badan usaha, jika tidak demikian, maka hanya merupakan “
pekerjaan ” & bukan perusahaan

B.KEGIATAN DALAM BIDANG PEREKONOMIAN :

1. Obyek kegiatan dalam bidang ekonomi = harta kekayaan & bertujuan : memperoleh keuntungan dan atau
laba.
2. Kegiatan dalam bidang ekonomi meliputi bidang perindustrian,perjasaan & pembiayaan
3. Segi hukum :
Kegiatan harus halal, artinya tidak dilarang oleh uu, tidak bertentangan dengan kesusilaan & tidak dilakukan
dengan cara melawan hukum.

C.TERUS MENERUS :

1). Kegiatan tersebut sebagai mata pencaharian,dilakukan secara terus menerus artinya : tidak Terputus2,
tidak insidential & bukan pekerjaan sambilan, bersifat tetap / kegiatan itu tidak berubah /berganti dalam
waktu singkat, tapi untuk jangka waktu lama.

2). Segi hukum :Jangka waktu ditentukan dalam akta pendirian perusahaan / surat izin usaha

3). Legalitas berjalannya perusahaan selama jangka waktu yg ditetapkan tersebut.


D.TERANG2-AN :

1). ARTINYA :
Ditujukan kepada umum & diketahui oleh umum, bebas berhubungan dengan pihak lain, serta diakui &
dibenarkan oleh pemerintah berdasarkan undang2 & bebas berhubungan dengan pihak lain ( pihak ke-3 ).

Dapat diketahui dari :


Akta pendirian perusahaan, nama & merek perusahaan ,surat izin usaha, surat izin tempat usaha & akta
pendaftaran perusahaan.

2). Segi hukum :


Pengakuan & pembenaran dilakukan oleh pemerintah melalui : perbuatan hukum pengesahan anggaran
dasar yg termuat dalam ; akta pendirian, penerbitan surat izin usaha, penerbitan surat izin tempat usaha &
penerbitan sertifikat pendaftaran perusahaan

E. Keuntungan & / laba :


1. Nilai lebih / hasil yg diperoleh dari modal yg diusahakan / capital gain.
2. Setiap kegiatan menjalankan perusahaan tentu berdasarkan sejumlah modal.
3. Dengan modal perusahaan itu keuntungan & / laba dapat diperoleh & hal ini
merupakan tujuan utama setiap perusahaan.
Segi hukum :
Keuntungan & / laba harus diperoleh berdasarkan : legalitas & ketentuan uu,
Artinya : bukan hasil yg diperoleh secara melawan hukum,
Misalnya karena penyelundupan, persaingan melawan hukum, pemerasan jasa
karyawan, pajak yang tidak dibayarkan kepada pemerintah.

F. Pembukuan :
Berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan, yg terdiri dari neraca tahunan,
perhitungan laba rugi tahunan, - rekening, jurnal transaksi harian / setiap tulisan mengenai
kewajiban & hak serta hal2 lain yg berkaitan dengan kegiatan usaha suatu perusahaan &
menjadi dasar perhitungan pajak yg wajib dibayarkan kepada pemerintah.
A). Pasal 6 kuhd = setiap pengusaha wajib - membuat pembukuan.
B). Segi hukum pembukuan bukan pada bentuk pembukuan, : kebenaran isi pembukuan
& kebenaran alat bukti pendukungnya, misalnya : kwitansi, nota penerimaan daftar
barang.
PENGUSAHA
1. Menjalankan perusahaan
a. Mengelola sendiri
i. Dilakukan sendiri (perusahaan perseorangan)
ii. Dilakukan denganbantuan pekerja
1. Pengusaha
2. Pemimpin perusahaan

b. Tidak mengelola sendiri

2. Menyuruh menjalankan perusaahaan


a. Pengusaha Tidak Turut Serta dalam menjalankan Perusahaan,
b. Hanya Menyuruh Orang Lain Menjalankan Perusahaan
c. Pengelolaan Dikuasakan Kepad Orang Lain yang diberi kuasa
d. Orang itu disebut Manager/Direktur (Menjalankan Perusahaan atas nama
Pemberi Kuasa
e. Bentuk Usahanya biasanya PT
Pembantu pengusaha :

Setiap orang yg melakukan perbuatan membantu pengusaha dalam menjalankan perusahaan


dengan memperoleh upah.

Pembagian pembantu pengusaha :

1. Dalam lingkungan perusahaan


Hubungan kerja tetap & subordinatif dengan pengusaha
1). Pemegang prokurasi
Pemegang kuasa dari pengusaha untuk mengelola 1 bagian besar / bidang tertentu dari
perusahaan.
2). Pengurus filial
Pemegang kuasa yg mewakili pengusaha menjalankan perusahaan dengan mengelola 1
cabang perusahaan.
3). Pelayan toko & pekerja keliling

2. Di luar lingkungan perusahaaN


a. Mempunyai hubungan kerja tetap & koordinatif dengan pengusaha
1. Agen perusahaan :
pihak yg mewakili perusahaan untuk mengadakan & melaksanakan perjanjian
dengan pihak ke-3 atas nama pengusaha.

2. Perusahaan perbankan
Lembaga keuangan yg mewakili pengusaha untuk melakukan pembayaran kepada
pihak ke-3, penerimaan uang dari pihak ke-3 & penyimpanan uang milik pengusaha
selaku nasabah.

b. Mempunyai hubungan kerja tidak tetap & koordinatif dengan pengusaha


1. Makelar :
orang yg menjalankan perusahaan dengan menghubungkan pengusaha dengan pihak
ke-3 atas nama pengusaha yg berkepentingan untuk mengadakan berbagai
perjanjian, ia bukan sebagai pihak dalam perjanjian yg dibuatnya

2. Komisioner
orang yg menjalankan perusahaan dengan membuat perjanjian atas namanya
sendiri berdasarkan perintah & pembiayaan komiten dengan menerima upah atau
provisi & bertindak sebagai pihak dalam perjanjian yg dibuatnya.

3. Notaris & pengacara


BENTUK – BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN

PERUSAHAAN
I. Berdasarkan Kriteria Jumlah Pemilik
A. Perush Perserorangan identik dengan Perusahaan Dagang
B. Perush Persekutuan
1. Badan Hukum
a) PT
b) Koperasi
c) Yayasan

2. Tidak berbadan Hukum


a) Persekutuan Perdata
b) Firma
c) CV

II. Berdasarkan Status Kepemilikan


A. Perush Swasta
B. Perush Negara (BUMN)

III. Berdasarkan Bentuk Hukum


C. Perush Badan Hukum (Selalu Berbentuk Persekutuan)
1. Milik Swasta
2. Milik Negara
D. Perush Bukan Badan Hukum
1. Perush Perseorangan
2. Perush Persekutuan

DEFINISI
1. Perusahaan perseorangan :
Perusahaan swasta yg didirikan & dimiliki oleh pengusaha perseorangan

2. Perusahaan bukan badan hukum :


perusahaan swasta yg didirikan & dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja
sama, merupakan bentuk perusahaan persekutuan yg dapat menjalankan usaha dalam
bidang perekonomian.
Ex : firma, perseroan komanditer ( cv )

3. Perusahaan badan hukum :


Perusahaan yg terdiri atas perusahaan swasta yg didirikan & dimiliki oleh beberapa orang
pengusaha secara kerjasama & perusahaan negara yg didirikan & dimiliki oleh negara
Ex : dimiliki swasta = perseroan terbatas & koperasi, dimiliki Negara = perum & persero

Bentuk hukum :
1) Perusahaan swasta :
a) Bukan berbadan hukum :
i) Firma / fa. = pasal 15 -35 kuhd ;
ii) Perseroan komanditer / cv = pasal 15, 19 – 21 kuhd
b) Berbadan hukum :
i) Perseroan terbatas = uu. No.40 tahun 2007( uu.no.1/1995 )
ii) Koperasi = uu. Nomor 25 tahun 1992

2) Perusahaan negara / BUMN – uu. No. 9 tahun 1969 :


a) Perusahaan jawatan / perjan -. Indonesische berdrijvenwet ( stb.no.419 tahun 1927 )
b) Perusahaan umum / perum – uu. No. 19 tahun 1960.
c) Perusahaan perseroan / persero – pp. No. 12 tahun 1969.

3) Perusahaan perseorangan
a) Bentuk hukumnya belum diatur dalam undang2, tetapi eksistensinya diakui oleh
pemerintah dalam praktik perusahaan.
b) Pengakuan dapat dibuktikan dengan identitas yg digunakan, yaitu:nama tertentu yg
dipakai sebagai nama perusahaan legalitas perusahaan yaitu : akta pendirian, surat izin
usaha, surat izin tempat usaha & surat pendaftaran perusahaan.
BENTUK HUKUM PERUSAHAAN DAPAT DIKETAHUI DARI
1. Ketentuan UU yang berlaku
2. Anggaran Dasar Perusahaan dalam Akta Pendirian (Akta Otentik by Notaris)
Cara Mendirikan Perusahaan :

Perusahaan Perseorangan
1. Lebih Sederhana dibndingkan dengan Perusahan Persekutuan / Badan Hukum
2. Pendiriannya Tidak Memerlukan Perjanjian karena hanya didirikan oleh 1 pengusaha
3. Pengusaha Cukup Dengan merancang Anggaran Dasar Perusahaan yang akan dituangkan
dalam Akta Pendirian yang dibuat di Muka Notaris (Dengan Bantuan Notaris)

Perusahaan Persekutuan BUKAN BADAN HUKUM


1. Perlu diadakan perjanjian terlebih dahulu diantara para sekutu pendiri
2. Dibuat Rancangan AD, sesuai isi perjanjian diantara para pihak itu
3. Rancangan AD dituangkan dala Akta Pendirian (Akta Otentik by Notaris)
4. Akta Pendirian didaftarkan dalam Register di Panitera PN Domisili Perusahaan
5. Petikan Akta diumumkan dalam Berita Negara
6. Sebelum mulai usaha, harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan dari Kantor
DEPERINDAG setempat & juga izin usaha dari Pemkab setempat
7. 3 Bulan setelah SIUP keluar, Persekutuan wajib di daftarkan pada Kantor
DEPERINDAG setempat (UU No.3/1982 – wajib daftar Perusahaan )

Selama Pendaftaran & Pengumuman belum berlangsung, maka terhadap pihak ke-3
perseroan tersebut harus dianggap sebagai Perseroan umum :
1. Dapat menjalankan segala urusan
2. Dirikan untuk jangka waktu tak terbatas
3. Tidak Ada sekutu/persero yang dikecualikan untuk bertindak & menandatangani
surat bagi persekutuan tersebut.
PERUSAHAAN PERSEROAN LIHAT UU NO 40/2007 (UU PT)

BAB SUBJECT PASAL


BAB I : KETENTUAN UMUM 1-6
BAB II : PENDIRIAN, ANGGARAN DASAR DAN 7 - 30
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DAFTAR
PERSEROAN DAN PENGUMUMAN
BAB III : MODAL DAN SAHAM 31 - 62
BAB IV : RENCANA KERJA, LAPORAN TAHUNAN, DAN 63 - 73
PENGGUNAAN LABA
BAB V : TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN 74
BAB VI : RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 75 - 91
BAB VII : DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 92 -121
BAB VIII : PENGGABUNGAN,PELEBURAN, 122 - 137
PENGAMBILALIHAN , DAN PEMISAHAN
BAB IX : PEMERIKSAAN TERHADAP PERSEROAN 138 – 141
BAB X : PEMBUBARAN, LIKUIDASI, DAN BERAKHIRNYA 142 – 152
STATUS BADAN HUKUM PERSEROAN
BAB XI : BIAYA 153
BAB XII : KETENTUAN LAIN-LAIN 154 -156
BAB XIII : KETENTUAN LAIN-LAIN PERALIHAN 157 -158
BAB XIV : KETENTUAN PENUTUP 159 - 161

Anda mungkin juga menyukai