Anda di halaman 1dari 44

PEMROGRAMAN FRAMEWORK

MAKALAH BLOCKCHAIN

PARALEL A

DOSEN PENGAMPU :
RIZKY PARLIKA, S.KOM, M.KOM
KELOMPOK 4
DIAH AYU SETIOWATI (1434010080)
BIMO MUHAMAD R (1434010098)
RAHMADHONI HARYO JATI (1434010105)
ANDI TRI RISTANTO (1434010124)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Dunia telah berubah sejak Internet pertama kali ditemukan 35 tahun yang lalu. Kekurangan
Internet saat ini adalah banyaknya aplikasi yang bersifat sentralisasi, dimana ketika satu server
down, masyarakat tidak bisa lagi menggunakannya. Teknologi Blockchain muncul untuk
merevolusi teknologi kita ke dunia yang lebih modern dengan sistem kerja yang lebih instan,
transparan, dan efisien tanpa perlu bergantung pada server yang tersentralisasi.

1.1. Latar Belakang


Bitcoin mulai ramai lagi dibicarakan. Nilai Bitcoin yang menembus USD 10,000 membuat
banyak orang membicarakan. Ada yang pro dan berpendapat Bitcoin bisa terus menanjak
harganya. Ada yang kontra mengatakan Bitcoin akan ambruk harganya karena tidak didasari oleh
sesuatu yang berharga.
Di balik Bitcoin ada sebuah teknologi yang menarik sebenarnya
yaitu Blockchain. Bayangkan jika sebuah transaksi dicatat oleh ribuan komputer dan setiap ada
transaksi yang baru akan menciptakan sebuah blok. Secara otomatis blok ini juga akan
ditambahkan ke semua komputer yang terhubung dalam Blockchain(BC).
Teknologi ini yang mendasari catatan transaksi Bitcoin, setiap Bitcoin yang baru hasil
menambang ataupun transaksi jual beli maupun transaksi penggunaan Bitcoin akan tercatat di
sebuah jaringan komputer. Masing-masing catatan itu sama persis sehingga sulit untuk bisa
diterobos oleh hacker.
Teknologi ini diciptakan oleh Satoshi Nakamoto (sampai sekarang belum ada yang tahu
siapa sebenarnya Satoshi). Jaringan Blockchain Bitcoin diperkirakan sudah mencapai jutaan
komputer.
Sekarang ini dalam bidang keuangan misalnya catatan transaksi yang kita lakukan akan
tercatat di sebuah server atau beberapa server. Pastinya server ini mempunyai pertahanan yang
kuat dan selalu melakukan back up.
Namun jika ada seorang hacker yang mau berusaha untuk menerobos pertahanan ini
bukanlah tidak mungkin catatan ini bisa diretas dan diubah. Bank sendiri terkadang
menyewa White Hacker untuk melakukan serangan agar bisa mengetahui kelemahan
pertahanannya.
Blockchain tidak hanya mengandalkan satu server namun jaringan komputer. Jaringan ini
selalu melakukan pengecekan ulang terhadap data yang disimpan di masing-masing komputer
jaringan.
Sampai saat ini belum pernah terjadi Blockchain Bitcoin dapat diretas. Beberapa kejadian
yang ada, merupakan peretasan kepada individu pemilik Bitcoin. Bukan terhadap Blockchain.
IBM salah satu perusahaan teknologi terkemuka sudah mulai
mengembangkan Blockchain versi mereka.
Teknologi Blockchain akan bisa menjawab bagaimana perusahaan dan pribadi di masa
depan mengamankan datanya. Dengan menggunakan catatan yang terdistribusi dan terus menerus
diverifikasi akan sulit untuk diretas.
Bukan hanya itu mungkin saja teknologi ini bisa menciptakan bisnis baru. Misalnya foto,
dengan menaruhnya di sebuah Blockchain semua orang yang ingin menggunakannya harus
membayar royalty yang mungkin tidak besar namun bisa menjadi penghasilan yang lumayan.
Tidak menutup kemungkinan teknologi ini bisa memungkinkan semua orang yang
terhubung ke internet bisa melakukan transaksi ke seluruh dunia. Tanpa dibatasi oleh bank atau
wilayah.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana Blockchain mampu menjadi solusi teknologi yang merevolusi cara kerja
internet, perbankan dan aplikasi menjadi tanpa server?

1.3. Tujuan Penulisan


Menjelaskan tentang Blockchain mampu menjadi solusi teknologi yang merevolusi cara
kerja internet, perbankan dan aplikasi menjadi tanpa server

1.4. Manfaat Penulisan


Memberikan wawasan pada penulis dan pembaca tentang teknologi Blockchain yang
mampu menjadi solusi teknologi yang merevolusi cara kerja internet, perbankan dan aplikasi
menjadi tanpa server.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Blockchain


Menurut Don & Alex Tapscott, dalam buku Blockchain Revolution (2016) "Blockchain
adalah buku besar digital abadi transaksi ekonomi yang dapat diprogram untuk merekam transaksi,
tidak hanya finansial tetapi hampir segala sesuatu yang memiliki nilai." bisa di simpulkan bahwa
Blockchain adalah salah satu teknologi yang tidak menggunakan pihak ketiga dalam suatu proses
pertukaran data yang dalam hal ini terjadi pada proses transaksi. Sederhananya, jika Anda membeli
sesuatu di toko dengan membayar menggunakan kartu debit, maka pihak toko akan percaya saldo
yang anda masukkan sudah masuk ke rekening milik mereka. pihak ketiga yang dimaksud disini
adalah perusahaan Bank yang sebagai penghubung pembeli dan penjual tersebut dalam
bertransaksi menggunakan kartu debit tadi.
Kira kira, apa yang terjadi jika bank mengalami gangguan pada layanan mereka? Tentunya
hal ini membuat anda tidak bisa melakukan transaksi menggunakan bank. Hal ini terjadi saat ada
permasalahan pada satelit yang digunakan oleh Bank yang menyebabkan beberapa transaksi atm
tidak bisa bekerja dengan baik.
Sistem Blockchain tidak menggunakan pihak ketiga sebagai pusatnya, namun
menggunakan banyak pihak atau komputer yang tersebar di jaringan itu sendiri. Hal ini akan
membuat orang yang tidak bertanggung jawab (Hacker) menjadi kesulitan melakukan pembobolan
pada sistem dan kemungkinan kecil gangguan yang akan terjadi.\
Bank mencatat semua transaksi financial yang mereka lakukan dalam suatu buku besar.
yang membedakan adalah teknologi Blockchain ini tidak dikelola oleh satu ogranisasi aja, tapi
oleh banyak yang disebarkan secara publik. Sehingga hal ini lah yang menjadi kekuatan utama
dari Blockchain.
Teknologi Blockchain juga memberikan solusi untuk dapat mengurangi korupsi. Hal ini
dikarenakan data transaksi akan langsung ketahuan dikarenakan pihak publik dapat melihat history
transaksi secara realtime.

2.2. Sejarah Blockchain


Blockchain adalah sebuah penemuan yang merupakan gagasan pemikiran cerdas dari
seseorang atau kelompok yang dikenal dengan nama samaran, Satoshi Nakamoto.
Blockchain pertama kali diperkenalkan oleh bitcoin sebagai pondasi utama yang
menyebabkan bitcoin menjadi sangat bernilai secara ekonomi maupun
teknologi. Blockchain dapat dikatakan sebagai jenis database baru setelah munculnya teknologi
yang dikenal secara umum sebagai NoSQL database, meskipun pada praktiknya
penggunaan blockchain sebagai DBMS (Database Management System) belum semudah atau
sesederhana menggunakan RDBMS (RelationalDBMS) atau NoSQL DBMS.
Blockchain yang pertama kali muncul tahun 2008, adalah arsitektur basis data terdistribusi
yang memiliki kemampuan untuk mengelola transaksi tanpa perlu mengetahui atau mengenal
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya (trust-less). Bitcoin adalah salah satu bentuk mata uang
digital (digital currency) yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama kalinya.
Bicara tentang perdagangan dan transaksi keuangan sesungguhnya tak bisa dilepaskan dari
penjurnalan (ledger). Asal-muasal jurnal konon bisa ditelusuri hingga bangsa Mesopotamia kuno
yang menggunakannya untuk mencatat transaksi. Pada zaman Renaissance, para pedagang di Italia
mengembangkan pembukuan menjadi dua lajur (double-entry) yang lantas mendorong pesatnya
perdagangan dan lahirnya perbankan.
Sejak saat itu, penjurnalan masih dilakukan secara manual (paper-based) hingga kini.
Walaupun komputer modern sudah ditemukan sejak 1960an dan aplikasi serta basis data telah
berkembang pesat, prosedur organisasional penjurnalan tidak berubah. Setiap institusi membuat
jurnal mereka masing-masing, saling melakukan sinkronisasi dengan institusi lain, hingga
diperoleh akurasi dan kesetimbangan.
Dalam setiap proses penjurnalan, melekat pula unsur kepercayaan (trust) antar-para pihak
yang terlibat di dalam suatu transaksi. biasanya cenderung lebih percaya pada pembukuan yang
dibuat oleh institusi yang memiliki reputasi tinggi seperti bank atau pemerintah daripada
pembukuan yang dibuat oleh mitra dagang ,terutama untuk transaksi atau aset yang sangat material
atau krusial. Oleh karenanya, perkembangan ledger menjadi cenderung terpusat (centralised
ledger) pada institusi yang terpercaya seperti pemerintah atau bank.
Bank menyimpan semacam “master ledger” yang mencatat simpanan yang di miliki
masyarakat. Bank sentral juga memiliki “master ledger” atas bank-bank umum yang berada di
bawah supervisinya. Di atas itu, pemerintah (negara) juga memegang ledger dari bank sentral.
Mengingat sifatnya yang tersentralisasi, maka agar seluruh sistem ini bekerja dengan baik, masing-
masing pihak harus memelihara keandalan, ketepatan, dan yang paling penting kepercayaan.
Blockchain digadang-gadang sebagai salah satu terobosan teknologi yang revolusioner dan
diprediksi akan mengubah tak hanya industri keuangan, melainkan juga perekonomian
masyarakat. Blockchain membawa konsep fundamental yang mengubah sifat ledger yang semula
terpusat (centralised ledger) menjadi terdistribusi (decentralised ledger). Ledger tidak dipegang
oleh satu pihak atau dua pihak, melainkan direplikasi dan didistribusikan kepada semua pihak yang
berada dalam sistem.

2.3. Tipe Blockchain


Secara garis besar, terdapat 2 tipe blockchain, yaitu
- UTXO (Unspent Transaction Output). Bitcoin adalah salah satu yang menganut
UTXO, sebuah block dapat menyimpan koin virtual yang belum dibelanjakan
(unspent) dimana untuk menghitung saldo kepemilikan harus
menelusuri block - block dengan UTXO yang valid (meskipun pada praktiknya saldo
total telah disimpan di dalam memory untuk mempercepat proses) .

- Sedangkan Ethereum adalah salah satu yang menganut state tree, dimana
perubahan state(variabel) disimpan dalam struktur pohon, pada tipe state
tree, nodedapat dengan cepat mengambil nilai terakhir dari suatu variabel (saldo
misalnya) tanpa perlu menelusuri block - block sebelumnya.

2.4. Teknologi Blockchain


Teknologi Blockchain adalah cara baru untuk menyimpan data dan memverifikasi
integritas. Transaksi menggunakan teknologi Blockchain bersifat peer-to-peer, dalam arti sebuah
data (dapat berupa pesan, uang, atau informasi penting) dapat dipindahkan dari satu pengguna ke
pengguna yang lain tanpa bantuan pihak ketiga untuk memprosesnya. Dengan Blockchain, kita
tidak lagi perlu lagi bergantung pada satu server karena seluruh transaksi tereplikasi ke seluruh
jaringan sehingga terhindar dari berbagai bentuk penipuan karena data yang dimodifikasi, server
down, atau akun yang diretas.
Dalam konteks Bitcoin, Blockchain itu database. Database ini isinya record transaksi siapa
kirim berapa bitcoin ke siapa. Yang membuat beda sama database umumnya, blockchain ini
sistemnya ter-desentralisasi, terbuka, read only, read only artinya begitu transaksi sudah tercatat,
record itu tidak bisa lagi dirubah. Sebenarnya bukan tidak bisa dirubah, tapi hampir mustahil ada
orang bisa memanipulasi data yang tercatat.
Blockchain ini database yang data-datanya ditempatkan di blok-blok. Satu block itu isinya
banyak record transaksi. Block-block ini tersusun berdasarkan urutan waktu terus masing-
masing block ini punya link ke block sebelumnya,

2.5. Cara Kerja Blockchain


Sistem Blockchain terdiri dari dua jenis record, transaksi dan blok. Transaksi ini disimpan
secara bersama-sama dalam satu blok. Hal yang unik dari Blockchain adalah setiap blok berisi
hash kriptografi sehingga membentuk jaringan. Fungsi hash kriptografi adalah mengambil data
dari blok sebelumnya dan mengubahnya menjadi compact string. String ini memungkinkan sistem
bisa mudah mendeteksi adanya sabotase.
Dengan metode tersebut, artinya setiap blok tidak perlu memiliki nomor seri, hash
memungkinkan setiap blok dapat memverifikasi integritasnya. Setiap blok akan menegaskan
validitasnya dari blok sebelumnya. Keterkaitan blok bukanlah satu-satunya hal yang membuat
jaringan tetap aman. Teknologi ini juga terdesentralisasi, setiap komputer dengan perangkat lunak
yang diinstal memiliki salinan Blockchain yang terus diperbarui dengan blok baru. Tidak ada
server terpusat yang memegang transaksi, dan karena setiap blok baru harus memenuhi persyaratan
dalam rantai atau jaringan, maka tidak ada yang bisa menimpa transaksi sebelumnya.
Persyaratan transaksi lainnya, yaitu dapat digunakan untuk menentukan entri yang valid.
Di Bitcoin, misalnya, transaksi yang valid harus ditandatangani secara digital, dan harus
mengeluarkan satu atau lebih output yang tidak terpakai dari transaksi sebelumnya, serta jumlah
keluaran transaksi tidak dapat melebihi jumlah input.
Dalam sistem keuangan, untuk menjamin tidak ada uang yang hilang, maka semua
transaksi perpindahan uang dicatat dalam sebuah buku besar (general ledger).
Setiap institusi keuangan pasti memiliki buku besar yang akan memastikan bahwa jumlah
uang keluar masuk tercatat dengan benar. Dalam platform pembayaran digital, seperti paypal, yang
melibatkan sejumlah institusi keuangan berbeda, maka sang perantaralah yang bertanggungjawab
untuk mencatat setiap transaksi yang dilewatkan.
Dengan sistem ini, maka hanya ada 'satu' buku besar yang dikelola oleh penyedia platform,
sebagai rujukan tunggal oleh pihak-pihak yang bertransaksi. Hal ini selain menjadi kekuatan, juga
menjadi 'single point of failure'. Jika ada peretas yang berhasil mendapatkan akses terhadap buku
besar yang dikelola oleh trusted party ini, maka dia bisa saja memodifikasi isinya.
Blockchain menghilangkan perantara yang sekaligus juga single point of failure ini, dengan
mendistribusikan buku besar pencatat transaksi ke dalam jaringan komputer yang terlibat, dimana
semua buku besar itu sifatnya identik.
Semua transaksi yang terjadi, harus diumumkan untuk diverifikasi oleh seluruh komputer
pemegang buku besar itu sebelum dinyatakan sah. Transaksi yang sudah diverifikasi, diletakkan
dalam blok-blok terenkripsi, yang 'dirantai' secara permanen dengan blok transaksi sebelum dan
sesudahnya. Itu kenapa platform ini disebut dengan Blockchain.
Secara sederhana mekanisme transaksi dalam blockchain dapat diilustrasikan pada gambar
berikut ini.

Dengan sistem pencatatan transaksi yang demikian, terdistribusi dan terikat dalam rantai
blok yang terenkripsi, membuat platform ini sangat aman. Dibutuhkan kemampuan yang luar
biasa, untuk bisa meretas sistem ini.
Hambatan pertama ada pada blok transaksi yang terenkripsi. Untuk bisa meretas satu
transaksi, berarti harus juga meretas blok transaksi sebelum dan sesudahnya. Itu artinya sama saja
dia harus bisa meretas seluruh blok transaksi yang pernah tercatat, karena semuanya terkait satu
dengan lainnya.
Kedua, dengan sistem pencatatan transaksi yang terdistribusi secara identik pada entah
berapa banyak server di dunia ini, maka kalaupun bisa menaklukkan satu salinan blockchain,
seorang peretas harus bisa juga mendapatkan verifikasi dari server penyedia salinan blockchain
lainnya.
Karena itu platform blockchain ini memberikan tingkat keamanan yang luar biasa tinggi
hingga ke level hampir mustahil diretas. Tapi disisi lain, semakin banyak transaksi yang terjadi,
akan membutuhkan kemamuan dan sumberdaya komputasi yang semakin besar pula. Meskipun
hal itu sudah disiasati oleh Satoshi Nakamoto dengan membuatnya sebagai sebuah sistem
terdistribusi.

2.6. Fitur Blockchains


- Blockchain memiliki token asli yang menjadi dasar dari semua rekaman informasi dan
insentif ekonomi untuk menggunakan sistem. Token tersebut asli karena mereka diatur oleh
protokol yang mengatur struktur data dan tidak memiliki dependensi eksternal seperti bank
sentral atau lembaga keuangan.
- Blockchain mengandung rantai bukti kriptografi yang menjamin data yang belum dirusak,
jangan sampai rantai bukti tersebut tidak dapat dibangun kembali. Rantai bukti memiliki
sifat rapi yang menginformasikan jumlah pekerjaan yang dibutuhkan untuk membangun
rantai. Hal ini memungkinkan jaringan untuk berkumpul di satu rantai sebagai rantai yang
benar, yang satu dengan pekerjaan yang paling sering dilakukan, dan membuang semua
kecuali salah satunya.

2.7. Karakteristik Blockchain


Karakteristik utama dari blockchain yang membedakan dari jenis database lain diantaranya
adalah terdistribusi, immutable (data yang tertulis tidak dapat diubah), dan desentralisasi (tidak
ada kekuasaan terpusat - central authority - sebagai pengendali). Dalam komputasi , istilah
terdistribusi memiliki beberapa pengertian, diantaranya adalah pemrosesannya yang terbagi - bagi,
datanya yang terbagi - bagi , atau gabungan dari keduanya. Hingga saat ini sebagian besar
solusi blockchain masih menggunakan karakteristik proses terdistribusi dengan data ter-replikasi
(semua node / mesin memiliki data yang sama) dan beberapa sedang mengembangkan dukungan
terhadap data yang terdistribusi (shard).

Immutable adalah sifat dimana sebuah data atau variabel tidak dapat diubah lagi setelah
nilainya diberikan (assigned) dalam eksekusi program , berbeda dengan konstan dimana penentuan
nilai dilakukan sebelum program dieksekusi. Dalam lingkungan eksekusi
program, immutable dapat dicapai dengan mudah melalui serangkaian aturan logik, sedangkan
dalam konteks data yang tersimpan dalam media penyimpanan kondisi tersebut lebih sulit dicapai.
Salah satu cara untuk membuat sebuah file atau data immutable adalah dengan menuliskannya
pada media sekali tulis seperti pada CD atau DVD, cara lainnya adalah menggunakan metode
kriptografi yang menghasilkan immutability semu, semu karena secara fisik data tetap dapat
diubah namun secara logik dapat diperiksa dengan menggunakan perhitungan matematis.
Teknologi blockchain menggunakan metode kriptografi untuk mengamankan data transaksi dari
adanya perubahan tanpa izin.

Desentralisasi merupakan karakteristik paling unik yang membedakan


antara blockchain dengan teknologi database lainnya karena fitur terdistribusi dan immutable pada
dasarnya bukan hal baru di dunia database (meskipun bentuk teknisnya berbeda). Sampai saat ini,
semua solusi blockchain menggunakan konsensus untuk mencapai desentralisasi dengan berbagai
variasinya. Konsensus dapat diartikan sebagai sebuah kesepakatan antara mesin - mesin (nodes)
yang tergabung dalam satu ekosistem blockchain untuk menentukan data atau transaksi mana yang
dianggap valid dan sah yang menjadikannya sebagai kebenaran bersama (single shared truth). Ada
beberapa metode konsesus, diantarnya adalah Proof of Work (PoW), Proof of
Stakes (PoS), Voting, dan Voting with Stakes dimana yang saat ini masih mendominasi adalah
metode PoW yang dikenal dengan proses mining (menambang).
Bitcoin dirancang untuk mengizinkan siapapun (dalam bentuk mesin) untuk bergabung
dalam satu ekosistem transaksi dengan hak yang sama (baca dan tulis database) tanpa adanya satu
pihak yang mengatur. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi yang memungkinkan siapa saja
dalam waktu bersamaan menuliskan pada record yang sama, karena itu sebuah kesepakatan dengan
aturan tertentu diperlukan untuk mencegah adanya pihak yang berusaha melakukan kecurangan di
dalam sistem. Dari jenis keanggotaannya, blockchain secara garis besar dibagi menjadi 2,
yaitu public blockchain dan private / trusted blockchain . Public blockchain seperti
pada bitcoin mengizinkan siapa saja bergabung menjadi salah satu node, sedangkan
pada private atau trusted blockchain, keanggotaan terbatas pada pihak - pihak yang masuk dalam
daftar node terpercaya dan atau dalam jaringan khusus.

Proof of Work, Model konsensus ini melibatkan sebuah algoritma yang dinamakan
dengan hashcash, algoritma yang sama digunakan pada mail clientdimana komputer diharuskan
melakukan sebuah perhitungan berulang - ulang hingga menghasilkan suatu angka tertentu untuk
mencegah spam (penyebar sampah email). Hashcash dapat dianalogikan dimana seseorang harus
melempar dua buah dadu hingga menghasilkan angka 5 dan 4 secara bersamaan sebelum
diperbolehkan melakukan sesuatu, semakin banyak jumlah dadu maka semakin banyak waktu
yang dibutuhkan untuk menghasilkan konfigurasi yang dimaksudkan (meskipun ada unsur untung
- utungannya juga) sedangkan untuk mem-verifikasinya hanya membutuhkan waktu sebentar.
Dengan prinsip yang sama, node - node yang tergabung dalam
ekosistem blockchain diminta untuk menghitung hashcash dari sebuah transaksi dengan tantangan
tingkat kesulitan tertentu (jumlah dadu yang harus dilempar) , node yang berhasil menemukan
lebih dahulu dianggap sebagai pemenang dan block yang dihasilkan akan dicatat oleh node - node
lainnya sebagai transaksi yang syah. Berhubung proses ini memakan sumber daya (energi dan
mesin) yang besar, maka diperlukan mekanisme insentif (reward), dimana penemu
solusi hashcash disepakati bersama akan diberikan hadiah berupa nilai uang digital dengan besaran
yang telah disepakati. Proses inilah yang dikenal orang dengan istilah mining.
Meskipun hingga saat ini mekanisme ini cukup sukses mengamankan jaringan bitcoin,
namun terdapat beberapa kritik terhadap pendekatan ini, salah satunya adalah
terbuangnya resource komputasi (dengan hitungan listrik yang digunakan) untuk sesuatu yang
dibilang tidak ada gunanya, bayangkan ribuan orang berjam - jam bahkan berhari - hari hanya
melakukan lemparan dadu dan hanya ada beberapa orang yang mendapatkan uang. Yang kedua
adalah apabila seseorang menguasai lebih dari setengah kekuatan komputasi maka terdapat
kemungkinan adanya monopoli.

Proof of Stake, Dari kritik mengenai energi yang terbuang dari pendekatan PoW,
muncullah konsep yang dinamakan Proof of Stake (PoS), apabila digambarkan dengan lemparan
dadu, pada PoW semua orang bersama - sama berlomba melempar dadu, maka pada PoS setiap
orang diberi giliran kesempatan melempar dadu dengan jangka waktu tertentu, apabila pada jangka
waktu yang diberikan belum menghasilkan solusi yang diajukan, maka kesempatan akan diberikan
pada orang berikutnya. Dalam PoS juga diusulkan konsep semacam saham melalui deposit uang,
dimana pemilik saham yang lebih besar akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk
melakukan lemparan dadu. Alasan melibatkan uang disini adalah apabila dalam PoW seseorang
menghabiskan uang untuk membeli mesin cepat, maka dalam PoS ini uang dihabiskan untuk
memperoleh kesempatan yang lebih besar.

Voting, Dalam mekanisme voting, setiap node diminta melakukan perhitungan terhadap
transaksi yang masuk dan mempublikasikan hasilnya sebagai bentuk vote, hasil perhitungan yang
paling banyak akan dianggap sebagai kebenaran yang kemudian ditulis ke dalam block di masing
- masing node. Sebagai gambaran, dalam satu kelas setiap orang diberi pertanyaan untuk
menghitung sebuah perkalian, lalu masing - masing diminta menyebutkan jawabannya dan
jawaban terbanyak dianggap sebagai jawaban yang paling benar. Mekanisme voting memiliki
kelemahan ketika sebagain besar node berkolusi untuk berbuat curang, karena itu mekanisme ini
lebih cocok digunakan untuk sistem dengan node yang tertutup (private) atau yang terverifikasi
(trusted) seperti pada jaringan perbankan atau antar perusahaan.

Voting with Stakes, Mekanisme ini adalah variasi dari mekanisme voting agar dapat
digunakan pada ekosistem terbuka. Pada mekanisme ini, sebelum melakukan voting peserta
(node) diminta untuk mendepositkan sejumlah uang sebagai jaminan, apabila peserta dianggap
berusaha melakukan kecurangan, maka uang jaminan tersebut akan hangus dan dibagikan ke
pesera lain. Pada mekanisme ini menambahkan konsekuensi ekonomi dan sosial (blokir) pada
sistem voting apabila peserta berbuat curang.

2.8. Manfaat Penggunaan Blockchain


Industri paling pertama terkena dampak dari revolusi yang dihadirkan oleh Blockchain dan
Cryptocurrency jelas adalah industri finansial. Karena pada dasarnya industri finansial adalah
sebuah pihak ketiga/perantara raksasa yang kita percaya untuk mencatat dan memindahkan uang
yang kita miliki.
Dengan blockchain yang menghilangkan perantara, akan memberikan kekuasaan lebih
besar kepada para pemilik uang dalam melakukan transaksi. Pendapatan institusi finansial yang
sebagian besar berasal dari fee transaksi akan sangat terancam.
Karena itu bank sentral di seluruh dunia menyikapi kehadiran cryptocurrency ini dengan
sangat hati-hati. Baru sebagian negara di Amerika, Eropa Barat dan Australia yang sudah
melegalkan transaksi cryptocurrency ini.
Beberapa negara seperti Singapura dan Thailand masih mengharamkan. Tapi sebagian
besar negara di dunia ini, termasuk Indonesia masih belum mengeluarkan sikap resmi, masih wait
and see.
Meskipun demikian, industri finansial sepertinya sadar bahwa Blockchain adalah platform
yang tidak bisa dipandang sebelah mata, dan sebagian mulai melakukan riset untuk
pemanfaatannya. Baru-baru ini, IBM merilis platform blockchain yang akan digunakan oleh tujuh
bank terbesar di Eropa Barat.
Yang jelas potensi pemanfaatan mekanisme blockchain ini sangat luas. Blockchain bisa
digunakan oleh dua atau lebih pihak-pihak yang 'saling tidak percaya' untuk melakukan transaksi,
tanpa ada nya pihak ketiga yang harus dipercaya, dan tentu saja dibayar sebagai penjamin
transaksi.
Pengelolaan kontrak-kontrak legal contohnya, sangat mungkin nantinya di kelola secara
elektronik dengan platform ini, untuk mengurangi fungsi notariat. Identifikasi digital juga sangat
mungkin dikelola secara aman dengan platform blockchain ini. Dan jika dikombinasikan
dengan machine learning/artificial intelligence tentu platform ini akan menjadi sebuah revolusi
yang sangat dahsyat bagi kehidupan digital kita ini.

Manfaat teknologi blockchain:


1. Sebagai sistem buku umum, itu mencatat dan memvalidasi setiap transaksi yang dilakukan.
Itu membuat blockchain aman dan terpercaya.
2. Teknologi Blockchain tidak membutuhkan pihak ketiga atau otoritas pusat untuk transaksi
peer-to-peer.
3. Semua transaksi yang dilakukan berwenang. Itu membuat transaksi berubah dan mencegah
dari ancaman hacking.
4. Desentralisasi. Hal ini memungkinkan untuk membuat luas, jaringan aman tanpa titik
kegagalan. Peluang blockchain begitu menarik bahwa itu adalah pertanyaan “kapan”,
bukan “jika”, teknologi ini akan digunakan. Kemungkinan adopsi garis waktu:
 2015: Eksplorasi dan investasi
 2016-2017: Adopsi awal
 2018-2024: Pertumbuhan
 2025: Pertumbuhan penuh

2.9. Kelebihan dan Kekurangan Blockchain


 Inter Blockchain
Karena alasan tersebut, ketika bitcoin dirilis berbagai pihak menyebut
bahwa blockchain adalah masa depan transaksi finansial, bahkan berbagai perusahaan
finansial dan teknologi telah berinvestasi besar untuk mengembangkan solusi finansial
berbasis blockchain. Namun demikian, dengan masing - masing pihak mengembangkan
sendiri teknologi blockchain, kemungkinan terjadinya multi ekosistem tetap tidak dapat
dihindari, karena itu di dalam komunitas beberapa pihak telah mengusulkan adanya
protokol inter blockchain untuk menghubungkan antar ekosistem blockchain yang berbeda.
Sayangnya sampai saat ini belum ada satu payung yang benar - benar dapat menyatukan
perbedaan antara satu teknologi blockchain dengan yang lain.

 Performa
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh teknologi blockchain dari kacamata
teknologi database adalah rendahnya performa laju transaksi per detik yang dapat
ditangani, bitcoin saat ini hanya mampu melayani 1 transaksi per detik, apabila dibandingkan
dengan database mainstream, kecepatan in masih sangat jauh. Salah satu upaya untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menggabungkan teknologi pemrosesan database dengan
penyimpanan blockchain,salah satunya adalah proyek bigchaindb, mereka mengklaim dapat
melakukan transkasi hingga 1juta transaksi per detik, namun demikian saat ini status proyek
tersebut masih dalam tahap pengembangan.

 Privasi
Masalah lain terkait dengan konsep blockchain adalah mengenai privasi, pada
prinsipnya setiap node memiliki kopi-an data yang sama dengan node lainnya, artinya semua
data dapat dilihat oleh semua node. Secara positif hal ini sangat mendorong transparasi,
namun kekurangannya adalah ketiadaan privasi, untuk meminimalisir hal
tersebut blockchain sebaiknya tidak digunakan untuk menyimpan data diluar perpindahan aset
(transaksi), data - data seperti profil pengguna dan dokumen pendukungnya tidak disarankan
untuk disimpan pada blockchain.

 Masa Depan
Blockchain tidak akan menggantikan keberadaan database secara umum, namun untuk
sistem transaksional, pelan tapi pasti blockchainakan segera
menggantikan database tradisional. Pada prinsipnya, segala sistem yang melibatkan adanya
kepemilikan aset, perpindahan aset dan melibatkan banyak pihak akan sangat potensial untuk
digantikan dengan sistem blockchain. Saat ini sistem yang sedang dikembangkan diatas
teknologi blockchain diantaranya adalah sistem mata uang, perbankan, supply
chain, distribusi musik, rekam medis, identitas dan sebagainya. Prediksi saya, suatu saat
apabila antar negara sepakat menggunakan blockchain untuk menggantikan paspor, maka
identitas kependudukan (KTP) menjadi bersifat global dan menggantikan keberadaan paspor
itu sendiri, bahkan cukup satu identitas untuk semua keperluan (SIM, Asuransi, dsb).

2.10. Kasus Penggunaan Teknologi Blockchain


- Sektor keuangan. Banyak bank sudah mulai mengeksplorasi teknologi blockchain untuk
melakukan pembayaran lebih cepat, lebih murah dan lebih transparan.
- Media. Blockchain bisa menjamin perlindungan kekayaan intelektual untuk produk
kreatif digital seperti musik dan gambar.
- Pemungutan suara elektronik. Peningkatan jumlah organisasi dan partai politik yang
mengusulkan penciptaan sistem berbasis blockchain untuk membangun lingkungan
voting yang lebih adil dan lebih transparan.
- Travel. Blockchain secara signifikan bisa meningkatkan akuntansi untuk perusahaan
perjalanan dengan melacak pembayaran di beberapa negara dan mata uang.
- Kesehatan. Teknologi blockchain dapat digunakan untuk menyimpan catatan kesehatan.
Ini akan lebih mudah bagi pasien untuk berbagi catatan dengan berbagai penyedia sambil
menjaga kontrol dari catatan.
- Pendidikan. Jika lembaga pendidikan menggunakan blockchain untuk menjaga
dokumentasi (ijazah, sertifikat, dll), akan ada lebih sedikit penipuan di daerah ini.
- Penyimpanan file. Jaringan berbasis teknologi blockchain akan menghapus kebutuhan
untuk database terpusat dan area penyimpanan yang besar.
- Berbagi pengetahuan. Berbagi informasi secara bebas dan pada didistribusikan-dasar
antara dokter, ilmuwan dan organisasi dari seluruh dunia, akan menjadi ide yang sangat
menarik.
- Kontrak cerdas. Anda bisa menggunakan jaringan desentralisasi mengkonfirmasi
bahwa kontrak dieksekusi dengan baik, tanpa mengungkapkan informasi rahasia tentang
pihak atau transaksi.
- Manajemen Identitas. Hal ini memungkinkan pengguna untuk membuat identitas digital
tamper-proof dengan tujuan meningkatkan keamanan.
- Sektor publik. Teknologi buku didistribusikan memiliki potensi untuk meningkatkan
kegiatan pemerintah. Ini dapat membantu untuk mengeluarkan paspor, mengumpulkan
pajak, pendaftar tanah dokumen, kelahiran dan kematian dan menjamin integritas semua
catatan dan jasa pemerintah.
- Penjualan mobil. Mari kita bayangkan situasi berikut. Si A membeli mobil dari dealer.
Mobil yang diwakili dalam blockchain, yang memungkinkan pembeli untuk melihat
sejarah mobil dalam buku besar umum. Orang B pembelian mobil dari orang A dan
belajar mobil mengalami kecelakaan dengan meninjau sejarah mobil di blockchain itu.
Orang C pembelian mobil dari orang B dan belajar mobil dilayani secara teratur dan ada
kecelakaan dengan meninjau sejarah mobil di blockchain itu. Orang D pembelian mobil
dari orang C dan ulasan sejarah mobil di blockchain untuk belajar tentang kecelakaan,
sejarah layanan, dan karya terbaru yang dilakukan pada mobil.

2.11. Kondisi Saat Ini


 Multi Sentral
Teknologi web pada awalnya dimaksudkan untuk membentuk sebuah ekosistem
komputer terdistribusi, meskipun secara umum tujuan ini telah tercapai, namun dari
kacamata pengaturan masih terdapat konsep kewenangan terpusat (central authority),
dapat dikatakan bahwa ekosistem web saat ini adalah berupa sekumpulan server
sentralistik yang saling terhubung dan berkomunikasi dengan bahasa yang sama (http, url,
html). Ekosistem semacam ini dianggap rentan terhadap adanya sensor, serangan ddos,
dan memiliki tingkat ketersediaan (availability) yang rendah.
Semenjak munculnya teknologi p2p sharing (torrent), muncul berbagai upaya
untuk menjadikan internet sebagai sebuah ekosistem yang benar - benar desentralisasi
dan terdistribusi dengan lahirnya teknologi seperti TOR (The Onion Ring),
IPFS (Interplanetary File System), dan blockchain. Apabila TOR dibuat untuk
menjadikan jaringan sebagai sumber daya yang terdesentral, IPFS dan torrentfokus pada
distribusi file atau konten, maka blockchain fokus pada transaksi yang melibatkan aset
dengan nilai ekonomis.
 Multi Ekosistem
Dalam dunia finansial, saat ini sebagian besar masih menggunakan konsep multi
sentral sebagaimana web secara mainstream. Berbeda dengan ekosistem web dimana
terdapat standar baku yang telah disepakati bersama, ekosistem finansial menurut saya
gagal menjadi sistem terdistribusi dalam arti tidak ada sebuah standar yang menjadikan
institusi finansial seolah - olah berada dalam satu ekosistem global seperti pada
teknologi web. Dapat dikatakan dalam dunia finansial selain menganut multi sentral juga
menganut multi ekosistem, ekosistem yang saya maksud sebagai contoh adalah jaringan
finansial seperti master card, visa, ATM bersama, ATM prima, maestro, SWIFT, dsb.
Akibatnya, transaksi menjadi sangat tidak efisien, membutuhkan pertukaran pesan
(message) dengan format tertentu, perlu proses settlement, dan perlu adanya konsolidasi
disamping berbagai risiko ketika terjadinya transaksi tersebut

2.12. Seberapa Aman Blockchain?


Karena sistem proteksi kriptografi yang canggih, Blockchain menawarkan pengalaman
yang jauh lebih aman daripada perbankan tradisional. Fakta bahwa teknologinya terdesentralisasi,
dan tidak dapat diubah atau diedit membuatnya ideal untuk transaksi keuangan dan penyimpanan
informasi penting.
Blockchain bermanfaat untuk menjaga privasi pengguna, namun sayangnya terkadang
image ini dianggap sebagai metode pembayaran pilihan bagi penjahat cyber karena simpul
jaringan Bitcoin tidak harus mengungkapkan identitas orang yang membuat atau Menerima
pembayaran
2.13. Perbandingan Sistem Tradisional dengan Blockchain
Blockchain adalah sistem pencatatan atau database yang tersebar luas di jaringan, atau
disebut juga dengan istilah distributed ledger.
1) Sistem Tradisional: Kepercayaan Dengan Pihak Ketiga
Misalnya anda membeli secangkir kopi di café kesayangan anda di Mall. Sewaktu
anda membayar, anda menggesekkan kartu kredit anda di mesin kartu café. Di sini terjadi
sebuah transfer uang dari account anda ke account café tadi. Tapi anda tahu darimana bahwa
transfer ini benar-benar terjadi? Mengapa café anda bisa percaya bahwa uang anda telah
ditransfer ke account mereka? Ini dikarenakan ada pihak ketiga yang dipercaya oleh anda
dan café anda. Dalam hal ini, pihak ketiga itu adalah bank anda, atau jaringan kartu yang
anda gunakan (Visa, MasterCard, atau Amreican Express). Café anda mempercayai pihak
ketiga itu.

Tapi apa yang akan terjadi jika sistem bank, atau pihak jaringan kartu kredit mengalami
gangguan teknis atau misalnya di hack? Maka akan membuat down semua server dan ini
dapat merugikan para nasabah bank tersebut.

2) Sistem Blockchain
Blockchain adalah sistem yang tidak menggunakan pihak ketiga tersebut. Intinya,
catatan transaksi-transaksi yang sudah terjadi, disimpan oleh banyak komputer yang tersebar
di jaringan itu sendiri. Jadi akan lebih susah untuk men-hack sistem ratusan atau ribuan
komputer, dan kemungkinannya kecil untuk semua komputer itu mengalami gangguan di
waktu yang sama.
Jadi, jika anda misalnya membayar kopi anda menggunakan Bitcoin (salah satu
cryptocurrency), Bitcoin untuk pembayaran kopi tersebut ditransfer dari alamat Bitcoin anda
ke alamat Bitcoin cafe anda secara peer-to-peer. Dan transaksi ini akan dicatat di seluruh
komputer yang tersebar di jaringan Bitcoin.
Analogi Sederhana Untuk Menjelaskan Cara Kerja Blockchain
1) Contoh Non-Blockchain: Sebuah RT Yang Mempercayai Pihak Ketiga
Di sebuah RT yang mempunyai 15 rumah, Pak RT mempercayai pencatatan transaksi
finansial kepada Pak Budi. Pak Budi bertugas untuk mencatat siapa saja yang belum membayar
iuran bulanan RT, dan juga rumah mana yang berhutang ke rumah lain jika mereka mengadakan
acara makan bersama. Di sini, Pak Budi adalah pihak yang dipercayakan sebagai akuntan. Ke-
15 rumah di RT tersebut, mempercayai Pak Budi untuk melakukan pencatatan yang akurat.
Tentunya ada beberapa resiko di sini:
 Bagaimana jika buku catatan finansial Pak Budi dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab?
 Bagaimana jika Pak Budi mencoba mencuri uang kas RT?
 Bagaimana jika sahabat-sahabat Pak Budi mencoba memanipulasi Pak Budi untuk
menghapus hutang mereka dari catatan Pak Budi?
2) Jika RT Ini Menggunakan Sistem Blockchain
Jika kita ingin mengubah RT di atas untuk menggunakan sistem blockchain, maka Pak
RT memulai dengan menanyakan ke para penghuni: siapa saja dari mereka yang tertarik untuk
menjadi akuntan RT. Semisal ada 9 penghuni yang tertarik, maka 9 orang ini akan mencatat
semua transaksi yang terjadi di RT itu, dan catatan mereka semua pun akan identik / sama.
Dengan cara ini, akan lebih sulit untuk mencuri 9 buah buku catatan, atau pun untuk
memanipulasi 9 orang yang berbeda.

Apakah keuntungan yang bisa didapat untuk menjadi akuntan di RT ini?


Cryptocurrency
Sebut saja di RT ini, semua penghuninya menyukai coklat, jadi kita akan gunakan
coklat sebagai currency / uang yang dipakai di sini. 9 penghuni ini akan bekerja menjadi
akuntan di RT itu, dan mereka akan bersaing untuk mendapatkan coklat imbalan dari
pekerjaan akuntan mereka. Di dalam dunia blockchain dan cryptocurrency, 9 penghuni ini
disebut juga sebagai miner (penambang) karena mereka bekerja untuk menambang coklat.
Jika ada sebuah kalkulasi transaksi yang kompleks, misalnya ke-15 rumah di RT
ini semua mengadakan acara makan siang di restoran, dan semua orang memesan makanan
yang berbeda sehingga pembayarannya pun berbeda, ke-9 akuntan RT ini akan bersaing
untuk mengkalkulasikan transaksi paling cepat. Siapapun yang menyelesaikan kalkulasi
paling awal, dan bisa dikonfirmasi oleh 8 akuntan lainnya bahwa perhitungannya benar,
maka dia akan diberikan hadiah coklat. Inilah mengapa para penambang idealnya
mempunyai sistem komputer yang kuat dan cepat.
Namun, selain dari 9 orang akuntan ini, para penghuni lain di RT ini juga bisa
memperjual-belikan coklat itu sendiri, karena coklat ini mempunyai nilai (ada penawaran
dan permintaan). Dan jika RT ini memiliki penduduk baru, permintaan coklat akan
bertambah banyak, sehingga harga coklat akan naik karena permintaan yang lebih tinggi
sedangkan jumlah penawaran (atau supply coklat) jumlahnya tetap.
Di dalam dunia cryptocurrency, coklat di atas adalah perumpamaan
dari Bitcoin, Ether (currency yang digunakan oleh blockchain Ethereum), atau
cryptocurrency lainnya.

Sifat-Sifat Blockchain Yang Penting Untuk Dimengerti Oleh Investor Cryptocurrency


Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang blockchain dari sisi investor
cryptocurrency.
1. Open-source dan Transparan
Cukup penting untuk dimengerti bahwa kode blockchain itu sifatnya transparan. Jika
anda adalah seorang developer yang bisa membaca kode blockchain, anda bisa
memverifikasi sendiri kode apa yang tertulis, misalnya pada Bitcoin:
 Ada berapa banyak supply Bitcoin di saat permulaan (blok Genesis)
 Berapa tingkat inflasi Bitcoin (untuk mengerti permintaan dan penawaran)
Jika anda bandingkan dengan mata uang umum sebuah negara (misalnya Dollar AS),
yang biasanya dikontrol oleh bank sentral (Federal Reserve di Amerika Serikat), orang biasa
seperti kita tidak akan pernah tahu seberapa banyak uang baru yang akan dicetak di masa
depan, misalnya 10 tahun yang akan datang; Atau berapa suku bunga bank di tahun depan.
Dengan cryptocurrency, semua ini bisa diverifikasi di dalam kode yang tertulis.

2. Ter-desentralisasi / Tidak Terpusat


Cryptocurrency adalah sistem yang tersebar, dimana tidak ada satu orang atau satu
perusahaan yang mengontrolnya. Kode blockchain tidak terletak di sebuah server pusat yang
dioperasikan oleh sebuah perusahaan, tetapi tersebar di ribuan komputer di jaringan
blockchain tersebut. Anda pun bisa mempunyai node sendiri, dimana komputer / mesin anda
berisikan blok-blok dan catatan transaksi blockchain tersebut.

3. Supply dan Tingkat Inflasi-nya Jelas (Datanya Tersedia)


Karena blockchain itu sifatnya transparan, kita bisa tahu secara tepat ada berapa
banyak supply cryptocurrency tersebut dan ada berapa banyak yang akan dicetak di masa
depan.

Mengapa Supply itu Penting?


Semua hal di dunia ini yang bisa dijual dan dibeli, mempunyai harga. Dan harga
semua hal selalu bergantung dari supply dan demand (permintaan dan penawaran).
Bayangkan bila semua orang di dunia mempunyai pohon apel yang bisa
memproduksi jumlah apel yang tidak terbatas, dengan kualitas yang sama. Maka harga apel
akan menjadi sangat murah dan bahkan mungkin mendekati 0, karena percuma saja anda
membeli sesuatu yang bisa anda produksi sendiri kapan pun anda mau.
Sebuah analogi lain: Bayangkan jika perusahaan mobil Ferrari hanya memproduksi
10 Ferrari special edition di dunia. Anda memutuskan untuk membeli satu buah mobil
tersebut dengan harga mahal, karena sangat eksklusif. Akan tetapi di 5 tahun mendatang,
ternyata Ferrari memutuskan untuk memproduksi mobil tersebut sebanyak 10 ribu unit.
Bagaimana perasaan anda? Dan menurut anda, apa yang akan terjadi dengan harga mobil
special edition tersebut?
Konsepnya sama dengan saham. Untuk mengerti harga atau nilai sebuah
perusahaan, kita perlu mengerti berapa market capitalization perusahaan tersebut, yang bisa
didapat dari jumlah saham dikalikan harga saham. Pendapatan di masa depan dan profit
margin juga penting, namun ini adalah topik tersendiri.

Jumlah Supply dan Tingkat Inflasi Bitcoin


Mari kita lihat jumlah supply dan tingkat inflasi Bitcoin sebagai contoh. Grafik di
bawah ini dibuat berdasarkan kode Bitcoin, dan bisa menggambarkan secara tepat berapa
jumlah supply Bitcoin yang akan beredar di masa depan.

Jumlah Supply dan Tingkat Inflasi Bitcoin - Cointelegraph.com

4. Immutable (Tak Bisa Dibatalkan)


Apapun yang sudah terjadi dan dikonfirmasi di blockchain, tidak bisa dibatalkan. Jadi
jika anda telah membuat kesalahan dalam mentransfer dana anda ke alamat yang salah,
berarti dana anda hilang - kecuali jika pemilik dari account penerima tersebut berbaik hati
untuk mengembalikan dana anda. Tapi harus diingat, hampir tidak mungkin kita bisa
mengetahui siapa pemilik sebuah alamat cryptocurrency.
Tentu saja ada kasus-kasus pengecualian di blockchain dimana sesuatu bisa dibatalkan.
Contohnya terjadi pada Ethereum. Pada waktu itu, seorang (atau sekelompok) hacker
mencuri dana Ether yang sangat besar dari project The DAO (15% dari semua Ether yang
beredar). Para penemu dan developer Ethereum tidak membiarkan hal ini terjadi dan
membatalkan transaksi tersebut dengan sebuah hard fork yang membuahkan Ethereum versi
baru. Tetapi versi lama Ethereum masih tetap di-maintain oleh beberapa pihak miner. Versi
lama ini dikenal dengan nama Ethereum Classic.

5. Hampir Tidak Mungkin Untuk di-Hack


Project blockchain yang bagus tentunya akan didukung oleh banyak miner /
penambang yang ikut membantu mengamankan jaringan blockchain tersebut dengan
kekuatan mesin / komputer mereka. Penambangan cryptocurrency adalah bisnis tersendiri
yang sangat besar. Para penambang diberi imbalan dengan cryptocurrency yang mereka
tambang.
Pada intinya, para penambang bersaing untuk menyelesaikan sebuah perhitungan
matematika. Siapapun yang berhasil memecahkan perhitungan tersebut dengan akurat dan
menciptakan blok baru untuk blockchain tersebut, akan diberikan imbalan. Maka dari itu
para penambang ini berani untuk berinvestasi besar untuk membeli perangkat komputer
yang kuat dan juga membayar biaya listrik yang mahal untuk aktifitas mereka.
Sebuah catatan: Sistem penambangan di atas adalah untuk sistem blockchain proof-
of-work, seperti Bitcoin. Beberapa tipe blockchain (seperti Ethereum di masa yang akan
datang), menggunakan sistem proof-of-stake - atau virtual mining / penambangan virtual.
Ini adalah topik tersendiri.
Untuk bisa meng-hack sebuah blockchain, anda harus mengontrol lebih dari
setengah (>50%) kekuatan komputer yang ikut mengamankan jaringan blockchain
tersebut (dikenal dengan nama penyerangan 51%).
Anda mungkin pernah mendengar bahwa sebuah blockchain pernah di-hack
sebelumnya. Hack-hack ini umumnya terjadi pada sebuah exchange (seperti Mt.Gox), dan
smart contract yang memiliki kelemahan security (seperti The DAO); dan bukan pada
blockchain itu sendiri.
Untuk menggambarkan seberapa sulit dan mahal untuk mengontrol kekuatan 51%
pada sebuah jaringan blockchain, di bawah ini adalah contoh aktifitas penambangan yang
dilakukan oleh perusahaan dan perorangan:

Penambangan Bitcoin.com - Bitcoin.com - yang hanya mengkontribusikan sebesar 1.7%


kekuatan hash ratepada saat tulisan ini dibuat.

Penambang Litecoin Perseorangan - Reckoner.com.au


2.14. Database Terbesar Di Blockchain
Popularitas Blockchain meledak dalam beberapa tahun terakhir, dan mendapatkan
pendukung di sektor teknologi dan keuangan. Bitcoin turut mendorong popularitas teknologi itu
karena bisa dibilang paling banyak digunakan di sektor tersebut.
R3 baru-baru ini mengembangkan teknologi Blockchain-Esque yang dapat digunakan oleh
institusi perbankan, dan pada bulan Mei 2017 berhasil mengumpulkan dana sebesar $ 107 juta dari
para pendukung seperti Intel, HSBC dan Bank of America.
Pemain utama lainnya adalah Hyperledger, yang menggabungkan sebuah kolaborasi lintas-
sektor open-source yang dibuat oleh Linux Foundation untuk mempopulerkan buku besar berbasis
Blockchain, dengan teknologi generasi pertama yang dirilis pada bulan Juli 2017.
Beberapa perusahaan di bidang akuntansi juga mengatakan bahwa mereka menguji
teknologi Blockchain, seperti Ernst and Young yang telah mengumumkan teknologi barunya, yaitu
membuat dompet digital yang tersedia untuk semua pegawainya di Swiss.
IBM mengumumkan pada bulan Maret 2017 bahwa mereka akan membangun sendiri
‘Blockchain sebagai layanan’ yang ditawarkan berdasarkan Hyperledger, yang memungkinkan
pelanggan membangun jaringan blok yang aman.
Awal tahun ini, London Stock Exchange juga mengungkapkan bahwa pihaknya siap untuk
mulai menggunakan Blockchain guna meningkatkan transparansi bagi informasi kepemilikan
saham untuk bisnis yang tidak terdaftar, yang menunjukkan dampak positif teknologi tersebut.

2.15. Apa itu Blockchain 2.0


Ketika Blockchain tumbuh dan berkembang, perusahaan mulai memikirkan aplikasi baru
untuk teknologi ini. Pada tahun 2014, ‘Blockchain 2.0’ dipopulerkan sebagai istilah umum untuk
ekosistem baru ini, yang melihat teknologi digunakan dengan lebih cerdas dan lebih
maju. Misalnya kontrak cerdas dapat memroses pembayaran saat proyek selesai.
Blockchain 2.0 memiliki potensi untuk membuka teknologi agar digunakan di industri lain
di luar sektor keuangan. Dalam bisnis musik, misalnya, Blockchain 2.0 dapat digunakan untuk
mengelola hak cipta dan mengumpulkan royalti dari streaming dan unduhan digital. Ini bisa
digunakan untuk register aset, mengelola hal-hal seperti properti, kendaraan atau mesin dan
mengenalkan kemampuan untuk mengisi data secara akurat berdasarkan penggunaan.
2.16. Blockchain Sangat Bagus untuk Mobile Banking
Berbagai pemain utama di industri mobile banking telah menunjukkan ketertarikan pada
blockchain. Beberapa bank mulai meluncurkan sistem terbaru untuk konsumen. Misalnya,
Humaniq menggunakan teknologi blockchain. Ini adalah mobile banking generasi keempat yang
aman dan sederhana. Dengan melarutkan semua hambatan yang terkait dengan bank-bank kuno
seperti melindungi data dengan password yang rumit dan sulit diingat, membuat kertas kerja dan
kebutuhan untuk pergi ke cabang, Humaniq telah Mampu mengembangkan pengalaman
perbankan yang sama sekali baru.

Kegunaan Teknologi Blockchain pada beberapa Bidang Bisnis


Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka telah berhasil membuat alat keuangan
yang kuat dan aman. Ekosistem keuangan digital tersebut dirancang khusus untuk orang-orang
yang tidak memiliki identifikasi atau kurang berpendidikan. Mayoritas orang seperti itu tinggal di
negara atau wilayah dunia ketiga atau negara berkembang dengan pendapatan kurang dari Rp.
26.000 per hari. Humaniq percaya platform mereka bisa membantu mengubahnya.

2.17. Blockchain dapat Bekerja dengan Biometrik


Otentikasi biometrik yang aman ditawarkan sesuai dengan teknologi blockchain. Privasi,
keamanan dan kenyamanan ditingkatkan. HYPR adalah solusi yang menggunakan teknologi
blockchain dalam biometrik. Blockchain menyediakan metode desentralisasi dan terdistribusi
untuk menjaga data pengguna tanpa memerlukan entitas individual untuk memproses atau
menyimpannya. Informasi tidak bisa rusak atau berubah. Untuk mengaktifkan otentikasi yang
benar-benar terdesentralisasi, HYPR menggabungkan blockchain dengan kenyamanan biometrik.

Teknologi Blockchain untuk SmartContract. Contoh Pada Industri Migas

2.18. Blockchain seperti Dokumen Google


"Dengan cara tradisional untuk berbagi dokumen dengan kolaborasi untuk mengirim
dokumen Microsoft Word ke penerima yang lain, dan meminta mereka untuk membuat revisi
dokumen tersebut. Masalah dari skenario ini yaitu anda harus menunggu sampai menerima salinan
kembali sebelum anda dapat melihat atau membuat perubahan lain, karena anda terkunci/ tidak
dapat mengedit sampai orang lain selesai melakukan revisi dokumen tersebut. Itulah bagaimana
cara kerja dari Database saat ini. Dua pemilik tidak bisa bekerja untuk mengedit rekaman dalam
database secara bersamaan/ sekaligus pada satu dokumen. Itulah bagaimana Bank
mempertahankan uang dalam bentuk saldo dan transfer; mereka secara singkat mengunci akses
(atau mengurangi saldo) dan sementara mereka membuat transfer, kemudian memperbarui sisi
lain, kemudian membuka kembali akses (atau memperbarui lagi). Dengan Google Docs atau
Google spreadsheet, kedua belah pihak memiliki akses ke dokumen yang sama pada saat yang
sama, dan versi tunggal dokumen itu selalu terlihat bagi mereka berdua. Seperti buku besar
bersama, akan tetapi itulah yang disebut dokumen bersama. Bagian yang di distribusikan masuk
dan datang ke dalam rekaman ketika berbagi dan melibatkan sejumlah orang.
Bayangkan berapa banyak dokumen-dokumen hukum harus menggunakan cara tersebut.
Satu sama lain melewati mereka, kehilangan jenis/versi dalam pencarian, dan tidak sinkron/ sama
dengan versi lain, mengapa tidak bisa, jika * semua * dokumen bisnis menjadi dokumen bersama,
bukan harus ditransfer secara bolak-balik? Begitu banyak jenis kontrak legal yang akan ideal jika
memiliki alur kerja semacam ini. Anda tidak perlu blockchain untuk berbagi dokumen, akan tetapi
kita analogikan dokumen bersama adalah sesuatu yang kuat. (William Mougayar, Penasehat usaha,
4x pengusaha, pemasar, strategi dan spesialis blockchain).

2.19. People Love It!


Teknologi Blockchain dengan mata uang terkuatnya yang bernama Bitcoin, diciptakan
oleh Satoshi Nakamoto—suatu sosok yang hingga saat ini, meskipun sudah dicari dan dilacak
secara terus menerus, belum juga diketahui identitas aslinya. Meskipun begitu, keunikan teknologi
ini menuai banyak pujian, dan sudah ada ribuan perusahaan yang memutuskan untuk
bereksperimen dengan teknologi ini. Hyperledger Project adalah sebuah proyek bersama yang
menggabungkan perusahaan dan lembaga perbankan di dunia–termasuk perusahaan raksasa
seperti Citibank, Commonwealth Bank, HSBC dan Barclays–untuk mempelajari cara kerja
Blockchain dan mengaplikasikannya ke sistem perbankan internal. Proyek ini dilakukan demi
mentransformasi cara kerja perbankan ke arah yang lebih aman, cepat dan efisien agar mereka bisa
berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan finansial yang bertransaksi menggunakan
cryptocurrency.
2.20. Internet of Things

Blockchain dipercaya dapat mewujudkan Internet of Things yang selama ini sudah sering
kita imajinasikan. Bayangkan sebuah dunia dimana semuanya berjalan otomatis. Sebuah kamera
CCTV di jalan raya dekat kantor Anda mengambil gambar secara otomatis tiap 10 menit dan
mendistribusikan fotonya ke masyarakat menggunakan jaringan Blockchain. Mobil Anda, lengkap
dengan GPS yang terhubung ke internet, menangkap informasi tersebut dan langsung mengubah
jalur Anda untuk menghindari kemacetan yang tertangkap kamera CCTV. Di tengah jalan, mobil
Anda kehabisan bahan bakar dan secara otomatis, mobil Anda mengarah ke sebuah pom bensin
dan membayarkan sejumlah Bitcoin untuk mengisi bahan bakar mobil Anda. Dunia seperti inilah
yang bisa kita wujudkan dengan Blockchain dan semua berjalan tanpa server yg tersentralisasi
sehingga tidak pernah terjadi down time.

2.21. Instan, Aman, Akurat, Tahan Lama, Murah dan Efisien


Pengiriman data menggunakan teknologi Blockhain terjadi secara instan dan efisien.
Semua transaksi dan penyimpanan data terjamin keamanannya karena tereplikasi di seluruh
jaringan blockchain sehingga untuk mengubah satu data maka si peretas juga harus mengubah data
yang sama di semua komputer pengguna yang lain di saat yang sama. Hal ini sangat tidak mungkin
untuk dilakukan. Blockchain bersifat seperti sebuah buku besar dimana semua transaksi bersifat
transparan dan bisa dicek oleh semua orang sehingga memastikan kredibilitasnya. Tidak peduli
kapan transaksi itu dibuat, kita bisa selalu melacaknya dengan mudah hanya bermodalkan koneksi
internet semata. Data dijamin akurat kebenarannya tanpa ada waktu kadaluarsa.

2.22. Smart Contracts


blockchainforsmartcontractsBlockchain menawarkan kesempatan untuk memasukkan segala
bentuk perjanjian bisnis, ijasah pendidikan, akta tanah, kelahiran, pernikahan atau dokumen-
dokumen penting ke dalam database Blockchain yang sangat mustahil untuk diretas maupun
dipalsukan. Seluruh sistem berjalan tanpa pihak ketiga dan terjadi otomatis berdasarkan algoritma.
Blockchain, dengan database yang terpecah dalam ratusan juta server, akan memastikan bahwa
perjanjian secara otomatis akan tereksekusi, terdata, dan tersimpan dalam sistem yang transparan
sehingga dapat dicek kebenarannya. Ucapkan selamat tinggal pada dokumen palsu!

2.23. Bagaimana Blockchain dapat Berdampak pada Pemerintah?


Jika sebuah pemerintahan menggunakan Blockchain untuk mencatat segala macam bentuk
perjanjian atau transaksi, akan menjadi mustahil bagi seseorang untuk melakukan aksi korupsi,
ucap Oscar Darmawan. Tidak ada komputer satu pun yang mampu mengubah transaksi yang sudah
tercatat di dalam Blockchain, sehingga “smart contracts” yang menggunakan teknologi ini dapat
menunjukkan secara tepat dan detil kemana uang mereka mengalir—yang akan menjadi suatu
bentuk akuntabilitas yang jauh lebih baik daripada yang ada sekarang. Sebuah perusahaan tidak
akan dapat memalsukan rekeningnya. Semua transaksi pengiriman uang dari lembaga
pemerintahan akan tercatat.
Sistem ini juga dapat berdampak pada sistem bank sentral yang ada saat ini, ujar seorang
menteri dari pemerintahan Inggris. Berbicara ke Wired Magazine, Menteri Matthew Hancock
mengatakan bahwa “di negara dimana sebuah mata uang membutuhkan bank sentral untuk
mengatur peredarannya dalam rangka mengelola perekonomian negara, bank sentral pasti
dibutuhkan… Namun yang paling penting, ketika masyarakat sudah bisa membayar satu sama lain
dengan mata uang yang tidak terhubung dan terpaku pada lokasi geografis suatu negara tertentu,
maka kebutuhan akan bank sentral juga pasti akan berkurang.”

2.24. Apa yang sedang terjadi di kawasan mengenai hal ini?


Terdapat tiga sektor yang cukup menarik untuk dibahas. Yang pertama adalah sektor
startup (perusahaan baru). Pemerintah Singapura memiliki cita-cita besar untuk menjadikan
negaranya sebagai pusat ‘FinTech’ (Teknologi Finansial) di kawasan Asia. Contohnya, IDA telah
memberikan modal yang cukup besar untuk mendukung Toast—perusahaan yang membantu para
tenaga kerja asing untuk mengirimkan uang antarnegara menggunakan aplikasi dan EZLink train
card mereka. Semua transaksi dijamin berjalan aman karena terdaftar di dalam Blockchain.
Sektor kedua adalah pemerintah. Otoritas Keuangan Singapura baru saja selesai
membangun sebuah laboratorium FinTech yang akan memonitorisasi perkembangan terbaru dari
teknologi-teknologi yang bergerak di bidang pembayaran dan mempertimbangkan utilitas mereka.
Sektor ketiga, dan yang paling jelas, adalah lembaga-lembaga perbankan itu sendiri. Banyak di
antara mereka yang sudah punya laboratorium mereka sendiri, dan banyak juga yang sudah
berinvestasi di startup-startup baru yang kian bermunculan di bidang FinTech.
Blockchain adalah sebuah teknologi baru, sehingga potensi sebenarnya yang dimiliki
teknologi tersebut baru akan muncul seiring berjalannya waktu. Ketika Internet baru pertama kali
ditemukan, siapa yang dapat memprediksi bahwa dampaknya ke dunia global akan sebesar ini?
Sebagian besar perkembangannya memang dibantu oleh adanya dukungan internasional untuk
World Wide Web.
Perdebatan tentang bagaimana pemerintah dapat menggunakan dan beradaptasi dengan
sistem pembayaran baru ini memang baru dimulai. Untuk saat ini, belum ada pemerintah yang
muncul untuk meregulasi blockchain ataupun Bitcoin, walaupun sudah ada beberapa negara yang
melarang mata uang digital itu untuk beredar di negara mereka. Namun dengan satu klik saja,
Blockchain dapat mengubah bagaimana cara pemerintah melakukan bisnis dengan dirinya sendiri
ataupun dengan pihak lain.

2.25. 10 cara yang baik untuk mengenal bagaimana teknologi Blockchain akan berdampak
pada kehidupan Anda
1. Tingkat Keamanan
Teknologi Blockhain sangat aman dan efektif. Anda bisa mendapatkan semua
transaksi divalidasi ketika menambahkan blok. Hal tersebut berkat bagaimana sistem
Blockchain bisa membaca lebih banyak data dan sangat transparan. Data yang
dikumpulkan dapat dibaca oleh beberapa database. Selain itu, penerapan tanda tangan
digital juga bisa dilakukan untuk mengkonfirmasi identitas seseorang. Tanda tangan
tersebut juga dapat mengatur hak akses baca dan tulis suatu data tertentu.
Identitas orang-orang yang bekerja dengan sistem itu juga bisa diamankan jika
diperlukan. Sertifikat digital yang menggunakan teknologi Blockchain, hanya
memungkinkan seseorang yang benar-benar berkepentingan bisa mengakses data tersebut
dan mendapatkan sertifikat yang tepat. Hal ini memungkinkan sertifikat yang digunakan
sebagai pengganti nama orang yang sebenarnya itu karena bekerja dengan pengaturan
identifikasi setiap individu. Dalam beberapa kasus, bisnis yang berjalan mungkin tercatat,
tapi individu yang bertanggung jawab dalam transaksi tidak akan terdaftar. Teknologi
Blockchain membantu memecahkan masalah tersebut.
2. Memungkinkan Kontrol Tambahan
Anda akan mendapatkan kontrol yang lebih besar dengan menggunakan sistem
teknologi Blockchain. Anda dapat menyesuaikan konten sesuai dengan yang Anda
inginkan. Khususnya untuk:
1. Anda dapat membatasi pihak-pihak tertentu melakukan sesuatu yang berkaitan
dengan data melalui pengaturan Blockchain.
2. Pemilik sentral dari blok data dapat Anda tentukan. Anda dapat menyesuaikan
identitas orang yang bertanggung jawab atas bagian tertentu agar lebih akuntabel.
3. Dengan Blockchain, Anda dapat membuat batasan yang berkaitan dengan apa
yang seseorang dapat atau tidak dapat dilakukan. Hal ini untuk menjaga orang-
orang tertentu dari mengakses suatu titik-titik tertentu.
4. Anda dapat menggunakan Blockchain untuk menciptakan keadaan dimana Anda
perlu mendapatkan banyak pihak membaca data yang sama sekaligus melakukan
kontrol.
3. Solusi yang Lebih Tahan Lama
Pengaturan Blockchain menggunakan serangkaian jaringan desentralisasi. Hal ini
memungkinkan Blockchain untuk dibaca oleh lebih banyak pihak, dan menjadikan sistem
Blokchain menangani kegagalan yang mungkin muncul.
4. Transaksi Berjalan Lebih Cepat
Setiap transaksi bisa ditangani dengan mudah dalam sistem Blockchain. Sebuah
sistem yang universal digunakan sebagai penghubung. Waktu untuk mengkon-firmasi
sebuah transaksi dapat bervariasi. Biasanya kurang dari setengah jam ketika sebuah
transaksi dikelola.
5. Biaya Transaksi Berkurang
Teknologi Blockchain tidak menggunakan pihak ketiga untuk mengelola transaksi
sehingga mengurangi banyak biaya untuk membayar pihak ketiga tersebut. Umumnya
biaya yang dikeluarkan mulai dari $10 untuk mendapatkan satu transaksi berhasil. Pada
dasarnya kisaran biaya bervariasi tetapi biasanya sekitar jumlah tersebut.
6. Hanya Membutuhkan Satu Buku Besar
Anda hanya membutuhkan satu buku untuk menangani transaksi sehingga tidak
ada pihak ketiga yang terlibat. Oleh karena itu Anda dapat memproses transaksi dengan
cepat dan mudah.
7. Transaparansi
Dengan menggunakan teknologi Blockchain untuk menangani transaksi, Anda dapat
mempelajari tentang semua yang terjadi. Anda bisa mempelajari segala yang perlu Anda
ketahui. Anda akan menemukan rincian tentang:
1. Berapa banyak transaksi yang tersimpan dalam satu blok.
2. Biaya transaksi.
3. Volume perkiraan blok.
4. Ukuran blok.
5. Siapa yang menyampaikan blok.
6. Berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ulasan beberapa
transaksi.
Informasi yang Anda dapatkan sangat rinci. Dan itu memang dibutuhkan terutama
ketika memerlukan sedikit pengetahuan teknis ekstra dalam beberapa kasus.
8. Solusi yang Terarah
Sistem Blockchain dibuat sebagai solusi yang terarah. Informasi tentang semua
blok yang ada sebelumnya juga akan tersedia secara online. Dengan ini orang bisa
mendapatkan ide yang jelas tentang bagaimana sebuah sistem bekerja. Mereka tidak akan
perlu khawatir tentang setiap detail yang mencurigakan dalam jaringan mereka.
9. Energi Maksimum Bisa Tersedia
Anda mungkin bisa mendapatkan energi yang maksimum tergantung di mana Anda
berada. Blockchain dapat dihasilkan untuk memperoleh energi maksimum yang
dibutuhkan, termasuk energi untuk kepentingan pribadi Anda. Anda juga bisa melihat
berapa banyak uang yang Anda keluarkan untuk menghasilkan energi yang digunakan
dalam menghasilkan Blockchain baru.
10. Kebutuhan Tanda Tangan Digital
Kemajuan terbaru dari teknologi Blockchain adalah adanya tanda tangan digital.
Tanda tangan digital diatur menggunakan data yang terenkripsi dengan kode digital. Tanpa
kode enkripsi yang tepat, maka data akan sulit diakses. Hal ini membantu Anda
mendapatkan keamanan yang maksimal.
Anda perlu memahami bagaimana Blockchain dapat bermanfaat bagi Anda. Transaksi
menjadi lebih mudah dan transparansi sepenuhnya bisa diberlakukan. Kemudahan itu
sangat penting untuk memastikan kebutuhan Anda akan teknologi Blockchain di masa
depan.

2.26. Bagaimana Blockchain Mampu Sebagai Peyimpan Aset Dan Komoditas


Sebelum kita memutuskan untuk membeli beberapa, aset baru, ataupun komoditas yang
didukung dengan peyimpanan aset di dalam blockchain, mari kita menyimak artikel ini dan
menyusuri beberapa hal yang diperlukan agar kita dapat memahami hal tersebut:

Mata Uang Crypto & Teknologi Blockchain:

Sebagian besar dari Anda mungkin akrab dengan dunia Criptocurrency (mata uang
Crypto). Cryptocurrency sudah sudah ada sekitar sekitar sepuluh tahun lalu, dan kini telah menjadi
cukup populer, tersebar luas, serta dilingkupi juga atas banyak kontroversi dari perkembangan
yang inovatif. Cryptocurrency (atau mata uang digital berbasis kriptografi), pada dasarnya adalah
bentuk baru sebuah mata uang, yang dibuat, disimpan, dan digunakan untuk beberapa kebutuhan
digital. Setiap token dirancang agar dapat mampu menjadi sepenuhnya unik, sehingga tidak dapat
dimanipulasi dengan menggunakan kriptologi.

Mata uang digital tidak sama halnya seperti rekening bank yang telah umum anda miliki,
seperti pada rekening bank online, ataupun juga bursa saham (meski lambat laun juga mengalami
perubahan). Mata uang seperti ini hanyalah angka akuntansi saja, mewakili dan mencatat uang
fisik anda (Fiat Money, yang kini mulai banyak dipahami bakal menemui jalan akhir yang tragis).
Mata uang ini, juga cenderung diatur dan dikendalikan oleh pihak terpusat, sehingga umumnya
jika terjadi sesuatu pada pihak terpusat tersebut, maka yang terjadi adalah… bla bla bla.

Mata uang digital, secara umum adalah 100% persis berwujud digital. Dalam hal ini,
sebuah Cryptocurrency, biasanya bersifat terdesentralisasi. Artinya adalah bahwa, secara umum
jauh lebih aman daripada yang sifatnya terpusat (saat ini pun makin banyak orang lagi yang juga
mempercayainya). Nilai mata uang digital berbasis crypto berasal dari kelangkaannya, diciptakan
melalui pemecahan persamaan matematika yang rumit, nilai enkripsinya unik, dan kepercayaan
dan penggunaannya juga berasal dari keseluruhan komunitasnya.

Bitcoin adalah cryptocurrency pertama, Satoshi Nakamoto pertamakali


memperkenalkannya di penghujung tahun 2008, tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2008 yang lalu.
Lantas cukup memungkinkan, menjadi sebuah teknologi yang sering dianggap sebagai “teknologi
pengganggu (disruptive technology)”, yang sering kali dianggap cukup identik dengan Bitcoin,
yakni Blockchain.

Blockchain umumnya bersifat terbuka untuk publik, “ledger” yang dapat terdistribusikan
secara umum, mampu merekam semua transaksi di dalam jaringan yang terdiri dari begitu banyak
komputer. Semenjak Bitcoin datang dengan menggunakan pola seperti ini, lantas datang ledakan
cryptocurrency baru yang kemudian datang secara berbondong-bondong. Mata uang digital
berbasis crypto ini diciptakan melalui proses “pertambangan”, dengan cara memecahkan
persamaan-persamaan matematika dengan tingkat kesulitan yang relatif akan terus bertambah. Hal
ini secara tidak langsung juga berimplikasi tumbuhnya industri-industri baru, dengan berbagai
ragam inovasi dan segmen tersendiri, seperti halnya pool mining (pertambangan). Semua industri
baru ini muncul karena teknologi blockchain.

Konsep blockchain, memang dirancang untuk mampu bersifat desentralisasi, yang berarti
bahwa tidak ada pusat sentral sebagai pihak otoritas untuk mendistribusikan mata uang digital
tersebut, melainkan masyarakat komunitas itu sendiri secara luas. Dengan jalan ini, pertukaran
secara langsung, peer-to-peer (P2P) memungkinkan dapat terwujud, tanpa adanya perantara yang
diperlukan. Teknologi Blockchain ini, juga meningkatkan segmen FinTech (Teknologi Finansial).
Blockchain begitu luar biasa!

Awalnya, blockchains hanya digunakan untuk memungkinkan membuat mata uang


cryipto, hingga kemudian Vitalik Buterin masuk dengan idenya tentang Ethereum. Ethereum
cukup meningkatkan kemampuan blockchain, untuk melakukan tidak hanya sekedar menciptakan
mata uang crypto; namun juga Aplikasi yang terdesentralisasi dan Smart Contracts, dapat
diwujudkan dari inovasi Buterin ini.

Dengan hadirnya kemajuan teknologi blockchain, kini telah banyak bank maupun pihak
pemerintah (pemegang kebijakan) telah memutuskan untuk mencoba memanfaatkan teknologi
tersebut agar dapat membantu kelembagaan mereka menjadi lebih efisien.

Komoditas:

Komoditas pada umumnya berupa bahan baku yang bisa dibeli dan dijual. Contohnya
seperti logam mulia, biji kopi, minyak, biji-bijian, dan lain-lain, meski tidak selalu seperti itu.
Komoditas bisa juga berupa barang yang berguna atau berharga, baik yang berwujud atau tidak
berwujud.

Di sepanjang sejarah, orang di seluruh dunia telah menggunakan komoditas fisik sebagai
media yang dapat mewakili dan juga untuk menyimpan harta kekayaan … dan dengan harta
kekayaan, bahkan telah menjadi cara bertahan hidup mereka. Bahkan saat ini, komoditas dapat
diperjual belikan setiap saat, dan dengan munculnya perusahaan-perusahaan besar, komoditas saat
ini diperdagangkan di bursa saham. Bahkan, telah diperdagangkan senilai jutaan dolar dan terus-
menerus berpindah tangan.

Di masa yang lebih baru, dengan teknologi Crypto dan Blockchain, menjadi
memungkinkan untuk dapat membuat bentuk digital dari sebuah komoditas.

Ya, hal ini tentu akan diperebutkan oleh beberapa orang, bagi siapapun yang mungkin
berpendapat tidak benar untuk dapat memiliki komoditas seperti emas meskipun dari tempat yang
jauh… karena komoditas itu sudah sepatutnya dapat dipegang oleh pemiliknya. Pendapat seperti
itu tidak masalah, bagus, bagaimanapun, konsep baru dan layak ini, telah berhasil membuka kelas
baru aset yang berbasis blockchain, untuk segmentasi pasar individu maupun perusahaan, yang
pada akhirnya akan terus meningkat. Komoditas yang bebasis penyimpanan aset di dalam
blockchain, mampu menghasilkan volatilitas yang lebih rendah, daripada Cryptocurrency lain
yang umumnya mempunyai volatilitas tinggi, dan stabilitas yang lebih. Hal tersebut karena
cryptocurrency lain didasarkan pada harga spot komoditas tersebut. Jika Anda ingin belajar lebih
banyak tentang mengapa orang ingin dapat mendigitalisasi komoditas dalam sebuah token, baca
artikel menarik yang dituliskan di nasdaq.com.

Komoditas – Di Backup Dengan Penyimpanan Aset Di dalam Blockchain:

Upaya pertama yang pernah ada untuk mencoba dan menciptakan aset digital emas,
dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama e-Gold. Namun, tentu pada saat itu masih belum ada
blockchain, dan oleh karena hal itu pula pada akhirnya menderita dan jatuh karena kurangnya
transparansi. Selain itu, kekurangan lain adalah karena masih merupakan sistem terpusat. meski
demikian, e-Gold telah menjadi pelopor dalam cara pandang yang baru tentang sebuah komoditas
dan aset, serta telah memecahkan banyak hal baru.
Sejak saat itu, dengan adanya inovasi yang telah disebutkan di atas, beberapa perusahaan baru
mengikuti gagasan tersebut, agar mampu menawarkan komoditas yang nyata, dan juga berbasis
penyimpanan aset digital di dalam blockchain. Sebagai contoh:

* ZrCoin – adalah sebuah perusahaan baru yang muncul di tahun 2017, menawarkan komoditas
yang berbasis token sebagai salah satu bagian dari produk sintetis baru Zirkonium (Zr02), sebuah
industri komoditas yang berdasarkan adanya permintaan. Anda bisa membaca lebih banyak
tentang itu dari cryptoninjas.net. Perlu dicatat bahwa ZrCoin adalah bagian dari ICO mereka untuk
meluncurkan fasilitas baru tersebut.

* AgriDigital – menjadi sebuah bursa pembayaran produk pertanian pertama yang menggunakan
teknologi blockchain. Kontrak cerdas (smart contract) mampu menangani semua transaksi
keuangannya, dan penjual dapat secara langsung menerima uangnya, setelah kontrak cerdas
tersebut berhasil dikirimkan. Ada sebuah berita lagi di tahun 2017, anda bisa membaca lebih
banyak tentang itu di blogs.platts.com.

* Bilur – adalah cryptocurrency baru yang dibuat oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris,
bernama R FinTech. 1 Bilur kabarnya bernilai 6.481 barel (atau satu ton) minyak mentah Brent.
Berita tentang perusahaan ini juga termuat di tahun 2017, dari ethnews.com. Pada berita tentang
minyak lainnya, sebua lembaga keuangan global, ING, membuat uji coba pertama perdagangan
besar minyak pertama, yang menggunakan teknologi blockchain – lagi-lagi di tahun 2017.

* Orebits Corp – baru-baru ini telah bermitra dengan Symbiont untuk menghasilkan sertifikat
cerdas baru yang disebut dengan Orebits. Sertifikat ini mewakili deposit bijih emas di dalam
blockchain! Berita juga datang dari tahun 2017. Anda dapat membaca lebih banyak tentang temuan
baru menakjubkan ini di BitcoinMagazine.com.

*DinarDirham – tentu saja kita tidak mungkin membiarkan artikel ini berakhir tanpa
menyebutkan diri kita sendiri. DinarDirham adalah perusahaan startup fintech emas digital yang
berdiri di tahun 2016. Kami menawarkan berbagai aset berbasis blockchain, yang
nilainya ditentukan langsung dari harga emas di seluruh dunia. Selain dari produk kami yang
populer untuk menyimpan dan menggunakan dana anda, aset kami lainnya
seperti DinarCoin dan Gold Smart Contract. DinarCoins ini dapat diperdagangkan untuk Gold
Smart Contracts, sehingga nantinya dapat ditukar dengan emas batangan fisik (termasuk emas fisik
DinarDirham kita sendiri) di lokasi tertentu.

Setiap DinarCoin berharga 4,25 gram emas 999,99%. Kami juga menawarkan kartu debit
DinarDirham, yang dapat digunakan dari kepemilikan emas digital anda melalui ATM, dan Anda
bisa melakukan penarikan. Anda juga dapat menggunakan wallet DinarDirham kami sendiri: The
Universal Bitcoin Wallet. Sementara DinarCoins & Gold Smart Contracts kami, juga telah dapat
diterima dari aplikasi dompet digital baru yang disebut: blockchains.my, yang merupakan eWallet
baru dan cukup maju, dengan beberapa fitur gila, dan memperkuat beberapa mata uang crypto
utama yang ada di pasar, seperti Bitcoin , Eter, & Zcash.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Teknologi Blockchain dapat digunakan pada sejumlah besar aplikasi. Ini bisa digunakan
di industri dan platform yang berbeda termasuk pada institusi keuangan, kesehatan, pemerintah,
industri migas, retail dan sebagainya. Blockchain, sama revolusionernya, menggunakan
mekanisme yang membawa semua orang ke tingkat kejujuran dan akuntabilitas tertinggi. Tidak
ada lagi kesalahan mesin atau kesalahan manusia, kehilangan transaksi, atau bahkan pertukaran
yang dilakukan tanpa persetujuan semua pihak yang terlibat.

Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi blockchain untuk mendukung transparansi


publik. Hal ini sedang di persiapkan oleh para peserta yang terlibat dari berbagai negara
melalui teknologi hyper-ledger yang akan di publikasikan di tahun 2018.
Untuk perbankan, pembayaran transaksi perbankan akan menjadi penyumbang penghasilan
terbesar. Oleh karena itu, perbankan dapat lebih mengurangi transaksi hutang piutang sembari
menekan resiko bisnis.

3.2. Saran

Mari kita tunggu 5-10 tahun ke depan untuk melihat bentuk-bentuk lebih luas dari pemanfaatan
dari blockchain ini, yang kami yakin akan menjadi ubiquity platform untuk transaksi elektronik di
masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.kompasiana.com/ronaldwan/5a260a5f59b130760b264d92/blockchain-
teknologi-keamanan-internet-di-masa-depan
 https://blockchain.co.id/index.php
 https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-teknologi-blockchain/
 http://analisis.kontan.co.id/news/peluang-masa-depan-blockchain-1
 https://www.kompasiana.com/zeanonim/mengapa-blockchain-begitu-
penting_58858d0ac322bdb1128b13e0
 https://devnull.web.id/misc/blockchain-bitcoin.html
 https://www.duniafintech.com/apa-itu-blockchain-semua-yang-perlu-anda-ketahui/
 https://unichange.me/blog/in/cryptocurrency/alternative-ways-to-use-blockchain-
technology.html
 https://artabitblog.wordpress.com/2014/11/19/aku-cinta-blockchain-bukan-bitcoin/
 https://inet.detik.com/cyberlife/d-3547484/mengenal-blockchain-platform-transaksi-
elektronik-masa-depan
 http://www.andryo.com/id/blockchain/
 https://perantara.net/5-hal-tentang-teknologi-blockchain/
 http://waktunyabukamata.blogspot.co.id/2017/11/apa-itu-teknologi-blockchain.html
 https://blog.bitcoin.co.id/bitcoin-blockchain-penemuan-terbesar-pasca-internet/
 https://blog.bitcoin.co.id/empat-hal-yang-perlu-anda-ketahui-tentang-blockchain/
 https://blog.bitcoin.co.id/10-cara-bagaimana-teknologi-blockchain-mengubah-hidup-
anda/
 https://edukasibitcoin.com/menyimpan-komoditas-di-dalam-blockchain/

Anda mungkin juga menyukai