Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENERAPAN BLOCKCHAIN DALAM


SUPPLY CHAIN DAN LOGISTIK

Disusun Oleh:
Nama : Jeremy Jansen
NIM : 201901020084

Universitas Atma Jaya


JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmatNya, Penulis bisa menyusun Makalah dengan tema ‘Blockchain’ ini tepat pada
waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Frans Aba, Ph.D.
selaku dosen mata kuliah Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas Makalah ini
kepada penulis sehingga penulis dapat menambah banyak pengetahuan khususnya
dalam bidang ekonomi.

Penulis berharap semoga Makalah yang telah disusun ini bisa memberikan
banyak manfaat serta menambah wawasan terutama dalam bidang ekonomi mengenai
blockchain, supply chain dan penerapan blockchain.

Penulis menyadari bahwa dalam Makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan yang dapat diperbaiki, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Jakarta, 21 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Blockchain.......................................................................................................... 3
2.1.1 Definisi Blockchain ............................................................................... 3
2.1.2 Cara Kerja Blockchain ......................................................................... 4
2.1.3 Kelebihan Teknologi Blockchain ......................................................... 9
2.2 Supply Chain Management ............................................................................ 10
2.2.1 Definisi Supply Chain Management .................................................. 10
2.2.2 Proses Bisnis dalam Supply Chain .................................................... 11
2.2.3 Perbedaan Supply Chain dan Logistik ............................................. 13
2.3 Penerapan Blockchain pada Supply Chain .................................................. 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi terjadi sangat pesat dan
mengambil peranan yang cukup penting dalam kehidupan kita sehari – hari. Salah satu
contoh dari perkembangan teknologi ini adalah sistem pencatatan transaksi yang
dikenal dengan blockchain. Teknologi Blockchain ini memiliki banyak manfaat
terutama dalam bidang ekonomi dan keuangan. Salah satu manfaat yang dapat
dirasakan dari penemuan blockchain adalah pada bagian logistik dan manajemen rantai
pasokan.
Pada manajemen rantai pasokan yang tradisional terdapat banyak kompleksitas
dan kurangnya transparansi. Hal ini membuat para pemangku kepentingan yang terlibat
dalam proses logistik untuk mengembangkan manajemen rantai pasokan yang
tradisional menjadi sistem yang lebih baik dengan mengimplentasikan teknologi yang
lebih modern dan baik. Salah satu upaya yang dapat dikenalkan adalah pengaplikasian
Blockchain yang memiliki banyak potensial. Sistem ini dapat digunakan untuk
mencatat pertukaran data apa pun, seperti kontrak, pelacakan pengiriman dan
pertukaran finansial (pembayaran).

Pada Makalah ini akan dibahas mengenai blockchain, rantai pasokan, logistik
dan bagaimana blockhain dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi rantai pasokan
secara positif.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut.

1. Bagaimana cara kerja dan karakteristik blockchain?


2. Apakah kelebihan dari teknologi blockchain?
3. Bagaimana hasil penerapan teknologi blockchain pada supply chain dan
logistik?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui cara kerja dan karakteristik teknologi blockchain.


2. Mengetahui kelebihan dari teknologi blockchain.
3. Mengetahui hasil penerapan blockchain pada supply chain dan logistik.

2
2 BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Blockchain
2.1.1 Definisi Blockchain
Berdasarkan buku Blockchain Revolution How the Technology Behind Bitcoin
and Crpytocurrencies is Changing the World yang ditulis oleh Don Scott dan Alex
Tapscott "Blockchain adalah buku besar digital abadi transaksi ekonomi yang dapat
diprogram untuk merekam transaksi, tidak hanya finansial tetapi hampir segala sesuatu
yang memiliki nilai."

Kata Blockchain berasal dari Bahasa Inggris yaitu block dan chain yang
mengandung makna berbeda. Block adalah kotak yang sebagai tempat penyimpan dari
transaksi yang sudah dilakukan. Sedangkan chain adalah sistem pencatatan yang
menghubungkan satu transaksi dengan transaksi lainnya seperti rantai. Dengan kata
lain blockchain adalah sistem pencatatan transaksi dan penyimpan secara digital terdiri
dari banyak server, yang setiap catatan transaksi individu dihubungkan menjadi satu
daftar(block).

Sumber Gambar: Investopedia.com


Ilustrasi Blockhain yang terdiri dari banyak block yang terhubung

3
Dalam pencatatannya teknologi Blockchain tidak melibatkan pihak ketiga
seperti bank, melainkan terdiri dari banyak komputer atau pihak dari jaringan itu
sendiri. Hal ini menjadi salah satu keunggulan dari Blockchain yang nantinya akan
dibahas lebih mendalam.

2.1.2 Cara Kerja Blockchain

Sumber Gambar: Simply Explained – Savjee

Setiap block terdiri dari data, hash dari block itu sendiri, dan hash dari block
sebelumnya. Data yang disimpan di dalam block tergantung dari jenis blockchain itu
sendiri. Sebagai contohnya dalam bitcoin blockchain data yang disimpan akan berupa
detail tentang transaksi, siapa pengirim, penerima, dan jumlah bitcoin yang dikirimkan.

Hash adalah sebuah kode yang ada dalam sebuah block di blockchain. Setiap
block memiliki hash yang unik seperti sidik jari manusia, ini berguna untuk
mengidentifikasi sebuah block. Ketika sebuah block baru terbentuk maka hash akan
dikalkulasikan dan saat data dari sebuah block diubah atau diganti maka hash akan
berubah. Jadi hash ini sangat berguna untuk mendeteksi apabila ada perubahan dari
suatu block.

4
Dan bagian yang ketiga adalah hash dari block sebelumnya, hal ini yang
membuat serangkaian block pada blockchain terhubung. Teknik ini juga membuat
teknologi blockchain menjadi sangat aman dan sulit untuk di hack atau mengganti data
pada blockchain.

Sumber Gambar: Simply Explained – Savjee

Ketika seseorang berusaha untuk mengganti atau mengubah data sebuah block
(misalkan block 2) maka hash pada block tersebut akan berubah dan menyebabkan
block selanjutnya (misalkan block 3) menjadi tidak valid. Hal ini dikarenakan block
selanjutnya (block 3) memiliki hash dari block sebelumnya yang berbeda dengan hash
pada block 2. Sehingga block – block selanjutnya (3,4,5, dst) akan menjadi tidak valid.

Sumber Gambar: Simply Explained – Savjee

5
Namun hashing ini sendiri belom cukup untuk melindung teknologi blockchain
dari serangan hacker yang mencoba untuk mengganti data sebuah block. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan komputer yang sangat cepat dan mampu untuk
mengkalkulasi ratusan dan ribuan hash setiap detiknya. Dengan kemampuan ini
komputer dapat mengubah data dari sebuah block dan mengkalkulasikan semua hash
dari block selanjutnya dan tetap membuat blockchain menjadi valid.

Untuk mengatasi masalah ini blockchain mempunyai sistem yang disebut


dengan proof of work. Proof of Work adalah algoritma komputer yang digunakan oleh
beberapa kripto untuk mencapai kesepakatan. Proof of Work (Pow) ini dibuat untuk
mendapatkan kesepakatan dari node (komputer) yang terdesentralisasi dan berbeda
sehingga dapat menambahkan suatu block ke dalam blockchain. Sistem PoW ini
membuat pembuatan block baru menjadi lebih lambat dan sulit sehingga penyerangan
pada blockchain akan memakan sumber daya yang lebih besar daripada potensi hasil
penyerangan yang diterima.

Sumber Gambar: Binance Academy


Sistem PoW dan Hash pada Blockhain

6
Dengan penggabungan sistem hash yang harus sama dengan block sebelumnya
dan PoW yang membutuhkan sumber daya yang besar untuk mengatasi masalah
algorithma untuk menghasilkan hash, membuat blockchain sangat sulit untuk diserang
oleh hacker. Tidak hanya itu teknologi blockchain juga semakin aman karena
menggunakan sistem yang terdesentralisasi. Bukan menggunakan sistem yang terpusat
pada sentral entitas seperti contohnya bank melainkan blockchain menggunakan sistem
peer to peer network.

Sumber Gambar: Simply Explained – Savjee


Pada Sistem Peer to peer network ini semua orang diperbolehkan untuk ikut
serta dan masing – masing mendapatkan salinan dari blockchain. Ketika seseorang
akan membuat block baru, block itu akan terkirim ke semua orang yang berada pada
jaringan blockchain. Lalu setiap orang akan memverifikasi apakah block yang baru itu
valid atau tidak. Setelah terbukti valid maka block yang baru itu akan ditambahkan ke
blockchain masing – masing.

Sumber Gambar: Simply Explained – Savjee

7
Setiap node atau orang yang berada pada jaringan berfungsi untuk melakukan
konsensus apakah suatu block itu bersifat valid atau tidak, block yang tidak valid maka
akan ditolak oleh node di jaringan. Tahapan ini berlangsung terus menerus pada saat
penambahan block pada blockchain

Sumber Gambar: NoahCoin.org


Infografis cara kerja Blockchain.

8
2.1.3 Kelebihan Teknologi Blockchain
Saat ini teknologi blockchain sedang banyak diminati oleh para inovator dan
entrepreneur yang mencoba untuk mengimplementasikannya kedalam model bisnis
mereka yang masih tradisional. Terdapat beberapa manfaat dari penggunaan teknologi
blockchain ini.

1. Transparansi

Dengan menggunakan teknologi blockchain maka riwayat transaksi menjadi


lebih transparan. Hal ini karena pada teknologi blockchain menggunakan peer to peer
network yang dimana semua node/orang di dalam network memiliki daftar blockchain
yang sama. Akibatnya data menjadi transparan dan lebih mudah untuk dilihat atau
diakses oleh publik.

2. Lebih Aman

Terdapat beberapa fitur dalam blockchain yang membuat sistemnya menjadi


sangat sulit untuk dimanipulasi oleh para hacker. Pertama, setiap transaksi yang terjadi
harus disetujui dulu sebelum transaksi ini dicatat. Kemudian, transaksi itu dienskripsi
atau diberi kode unik dan dihubungkan dengan data transaksi sebelumnya. Di samping
itu, teknologi blockchain juga menggunakan sistem terdesentralisasi dimana informasi
disimpan didalam banyak jaringan komputer. Sehingga jika ingin mengubah data pada
block perlu mengubah semua block yang berada pada jaringan blockchain tersebut, hal
ini sangatlah sulit dan membutuhkan sumber daya yang besar.

3. Meningkatkan Efisiensi

Mengimplementasikan teknologi blockchain ke dalam model bisnis dapat


meningkatkan efisiensi dengan berbagai cara. Blockhain tidak seperti sistem
tradisional yang memerlukan pencatatan dengan kertas, sering terjadi kesalahan
manusia, proses yang lama dan membutuhkan pihak ketiga. Dengan menggunakan
teknologi blockchain transaksi akan terselesaikan lebih efektif dan efisien.

9
Teknologi blockchain yang merupakan sistem terdesentralisasi membuat bisnis
tidak memerlukan pihak ketiga atau perantara yang membuat proses menjadi lebih
lambat. Selain itu pencatatan informasi dilakukan secara digital sehingga mengakses
informasi menjadi lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan pencatatan informasi
ledger yang masih menggunakan kertas.

4. Hemat Biaya

Teknologi blockchain yang terdistribusi atau terdesentralisasi membuat


perusahaan tidak memerlukan penggunaan pihak ketiga yang dapat dipercaya sebagai
perantara seperti bank. Hal ini dapat membuat perusahaan mengurangi biaya
administrasi pihak ketiga karena dengan teknologi blockchain data yang berada di
dalam blockchain sudah sangat aman dan hampir tidak mungkin untuk dimanipulasi.

2.2 Supply Chain Management


2.2.1 Definisi Supply Chain Management

Sumber Gambar: https://miro.medium.com/max/750/0*iyZtmi0h0IiZVCx5


Illustrasi Supply Chain Management
Menurut Mona J. Fitzsimmons dan James A dalam bukunya yang berjudul
Service Management: Operations, Strategy, Information Technology pengertian

10
supply chain management atau manajemen rantai pasokan adalah sebuah sistem
pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan
teknologi informasi dalam mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai
pemasok ke pengecer.

Supply chain management dapat diartikan lebih singkat sebagai mekanisme


yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan
baku menjadi sebuah produk. Pihak – pihak bersangkutan yang dimaksud adalah pihak
yang bertanggung jawab menyediakan barang – barang jadi hasil produksi kepada
pelanggan sesuai dengan tempat dan waktu pada pemesanan.

2.2.2 Proses Bisnis dalam Supply Chain


Menurut James R. Stock dan Douglas M. Lambert, dalam mengelola rantai
pasokan diperlukan sistem yang terintegrasi. Hal ini dikarenakan pada kegiatan operasi
supply chain dibutuhkan arus informasi yang berkelanjutan agar dapat menghasilkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada rantai pasok
yang terintegrasi terdapat aktivitas utama sebagai berikut:

1. Customer Relationship Management

Customer relationship management berfungsi untuk mengelola hubungan yang


baik dengan konsumen. Hal ini termasuk dalam mengidentifikasi konsumen, keinginan
dan juga kebutuhan konsumen. Melalui CRM dapat dilakukan evaluasi tingkat
kepuasaan konsumen terhadap suatu perusahaan.

2. Customer Services Management

Customer Services Management berfungsi untuk memberikan informasi


kepada konsumen. Informasi – informasi seperti tanggal pengiriman, keberadaan
produk, dan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh konsumen.

11
3. Demand Management

Manajemen permintaan berfungsi untuk menyeimbangkan kebutuhan


konsumen dengan kemampuan produksi suatu perusahaan dalam menyediakan barang
atau jasa yang diinginkan.

4. Order Fulfillment

Aktivitas ini berfungsi untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen


sesuai dengan waktu yang tepat, mulai dari pemasok hingga sampai ke konsumen.
Aktivitas ini diperlukan agar supply chain menjadi efektif dalam memenuhi pesanan
pelanggan.

5. Manufacturing Flow Management

Manufacturing Flow Management mencakup semua kegiatan yang


diperlukan untuk memindahkan produk melalui pabrik dan untuk mendapatkan,
menerapkan, dan mengelola fleksibilitas manufaktur dalam rantai pasokan.
Fleksibilitas manufaktur mencerminkan kemampuan untuk membuat berbagai produk
secara tepat waktu dengan biaya serendah mungkin.

6. Procurement

Procurement adalah proses mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan


perusahaan untuk memenuhi model bisnisnya. Dalam supply chain management
aktivitas procurement selesai ketika perusahaan sudah mendapatkan barang yang
dibutuhkan.

7. Product Development and Commercialization

Melalui evaluasi tingkat kepuasan konsumen yang telah didapatkan dari


customer relationship management, produk perlu dikembangkan menjadi lebih baik
lagi. Pengembangan produk baru memerlukan persiapan teknologi dan juga kerjasama
antara para pemasok.

12
8. Returns

Proses returns dalam supply chain memegang peranan yang cukup penting
dalam perusahaan. Dengan adanya proses ini memudahkan identifikasi perbaikan
produktifitas dan terobosan baru pada produk. Proses Tingkat pengembalian bisa
diukur dengan parameter “Return to Available”, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
menukar produk yang dikembalikan menjadi produk yang sudah dapat digunakan
kembali.

2.2.3 Perbedaan Supply Chain dan Logistik


Arus dan penyimpanan barang masuk dan keluar dari perusahaan dikenal
sebagai Logistik. Sedangkan pergerakan dan pengintegrasian kegiatan rantai pasokan
dikenal sebagai Manajemen Rantai Pasokan. Logistik merupakan bagian kecil dari
supply chain management dan supply chain management merupakan evolusi modern
dari istilah logistik yang digunakan dalam militer pada awalnya.

Keduanya juga memiliki tujuan yang berbeda. Logistik memiliki tujuan utama
untuk memenuhi tingkat kepuasan konsumen. Dimana supply chain management
memiliki tujuan utama untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Didalam logistik
hanya melibatkan satu organisasi berbeda dengan supply chain management yang
melibatkan banyak organisasi.

Sumber Gambar: ltxsolutions.com

13
2.3 Penerapan Blockchain pada Supply Chain
Ketika rantai pasokan telah menjadi global, jaringan pemasok, produsen dan
pengecer berkembang menjadi lingkungan yang kompleks di mana berbagai produk
dan bahan bergerak melalui berbagai tahap yang dikelola oleh berbagai pihak dan
proses yang berbeda secara geografis. Dengan demikian, manajemen rantai pasokan
melibatkan pengintegrasian sumber daya, pengadaan, produksi, distribusi, dan logistik
ke dalam sistem yang kohesif. Ini membutuhkan kerja sama di antara banyak
pemangku kepentingan dan memainkan peran penting dalam keberhasilan bisnis.

Namun, rantai pasokan saat ini tidak efisien, mahal, dan tidak fleksibel jika
dibandingkan dengan teknologi baru dan inovatif yang memengaruhi bisnis di seluruh
dunia. Alasannya adalah teknologi yang digunakan dalam rantai pasokan tetap sama,
meskipun ekonomi dan bisnis telah berubah secara global. Secara khusus, e-commerce
dan penggunaan global perangkat genggam telah secara dramatis mengubah cara orang
berbelanja. Ada peningkatan permintaan untuk produk khusus, pengalaman belanja
yang mudah, dan transparansi tentang dari mana barang berasal. Tuntutan ini
menimbulkan tantangan bagi rantai pasokan saat ini, yang kompleks, tidak efisien dan
kesulitan untuk menyediakan transparansi data di seluruh aliran.

Beberapa masalah paling mendesak yang dihadapi rantai pasokan dapat diatasi
melalui teknologi blockchain, karena menyediakan cara baru untuk merekam,
mengirim, dan berbagi data.

Intinya, blockchain adalah sistem basis data unik yang dibuat dan dikelola oleh
peserta dalam jaringan yang didesentralisasi. Blockhain menyediakan sistem yang
aman dan andal untuk menyampaikan informasi dan transaksi (mis. Pertukaran data
dan aset di antara peserta dalam rantai pasokan), yang dapat direkam secara digital.
Karena buku besar yang didistribusikan terdesentralisasi, masing-masing pemangku
kepentingan menyimpan salinan, yang mencegah satu titik kegagalan atau kehilangan
data.

14
Ini juga berarti blockchain sangat tahan terhadap perubahan atau gangguan.
Catatan yang akurat dan mengutak-atik ini menjamin integritas data dan dapat diakses
untuk membuat kepatuhan terhadap peraturan lebih mudah. Pada akhirnya, blockchain
dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi rantai pasokan dan berdampak positif
pada segala sesuatu mulai dari pergudangan hingga pengiriman hingga pembayaran.
Berikut akan dibahas bagaimana blockhain dapat berguna dalam industri rantai pasok.

 Kemudahan dalam Pelacakan Barang

Perusahaan dan organisasi besar memiliki banyak elemen dalam rantai pasokan
mereka. Karena itu, menjadi hampir mustahil untuk melacak setiap barang dan setiap
catatan bahkan untuk perusahaan besar multinasional. Kurangnya transparansi
menyebabkan masalah biaya dan hubungan pelanggan yang akhirnya dapat
mempengaruhi reputasi nama merek perusahaan tersebut. Hal ini dapat diatasi dengan
penggunaan blockchain.

Data Blockchain tidak dapat diubah dan tanda tangan digital diperlukan untuk
mengonfirmasi kepemilikan informasi. Jika beberapa perusahaan bekerja sama,
mereka dapat menggunakan sistem blockchain untuk merekam data tentang lokasi dan
kepemilikan bahan dan produk mereka. Data ini disimpan di blockchain, yang
menyediakan sejarah lengkap dari semua item dalam rantai pasokan. Setiap anggota
rantai pasokan dapat melihat apa yang sedang terjadi ketika bahan bergerak dari
perusahaan ke perusahaan. Catatan data ini tidak dapat diubah dan sangat mudah
dilacak. Dalam hal produk cacat, sumber masalah dapat diidentifikasi lebih cepat, yang
meningkatkan efisiensi penarikan produk.

Memiliki inventaris aliran produk yang transparan dan lengkap membantu


bisnis membuat keputusan yang lebih baik. Ini memberi para pemangku kepentingan
dan pelanggan lebih percaya dalam kualitas suatu produk. Transparansi yang
ditingkatkan juga merupakan alat untuk memerangi penipuan dan pemalsuan.

15
 Pengurangan Biaya

Pengimplentasian Blockchain ke dalam manajemen rantai pasok dapat


mempercepat proses administrasi pada supply chain, biaya tambahan yang terjadi
dalam sistem secara otomatis dapat berkurang dan juga tetap menjamin keamanan
transaksi. Penghapusan perantara dan orang ke tiga dalam rantai pasokan menghemat
risiko penipuan, duplikasi produk, dan juga menghemat uang. Pembayaran dapat
diproses oleh pelanggan dan pemasok dalam rantai pasokan dengan menggunakan
cryptocurrency. Tidak hanya itu, efisiensi akan ditingkatkan dan risiko kehilangan
produk akan berkurang dengan pencatatan yang akurat.

Selain itu, Ada banyak limbah yang tercipta karena ketidakefisienan rantai
pasokan. Ini merupakan hal yang umum dan sangat sering terjadi di industri yang
memiliki barang yang mudah rusak, seperti industri makanan. Pelacakan yang lebih
baik dan transparansi data yang ditawarkan blockchain dapat membantu bisnis
mengidentifikasi inefisiensi yang sia-sia ini sehingga mereka dapat menerapkan
langkah-langkah penghematan biaya yang ditargetkan.

 Membangun Kepercayaan

Memiliki kepercayaan pada rantai pasokan yang kompleks dengan banyak


peserta diperlukan untuk kelancaran operasi. Misalnya, ketika produsen membagikan
produknya dengan pemasok, ia harus dapat bergantung pada mereka untuk mengikuti
standar keselamatan pabrik. Juga, ketika berhubungan dengan kepatuhan pada
peraturan seperti bea cukai, kepercayaan memainkan peran penting. Sifat abadi dari
blockchain dalam rantai pasokan dirancang dengan baik untuk mencegah pemalsuan
dan membangun kepercayaan.

16
Kasus Manajemen Rantai Pasokan dengan Penggunaan Blockchain

 Food Supply Chain

Kompleksitas rantai pasokan makanan kita meningkat secara bertahap dan


karena ini, menjadi sulit bagi produsen, pemasok, dan pengecer makanan untuk
memastikan sumber produk melalui rantai pasokan. Masalah keamanan pangan
termasuk kontaminasi silang. Identifikasi dan penyebaran penyakit bawaan makanan
diperburuk oleh kurangnya data dan keterlacakan. Sumber kontaminasi dan
menemukan akar penyebabnya yang bisa memakan waktu berhari-hari hingga
berbulan-bulan yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan jumlah orang sakit,
kehilangan pendapatan, dan makanan yang terbuang. Menurut WHO, satu dari sepuluh
orang jatuh sakit dan sekitar 420.000 meninggal karena makanan yang terkontaminasi.

Untuk mengatasi masalah ini, Walmart (retailer di Amerika) saat ini


memanfaatkan teknologi blockchain untuk membuat sistem keterlacakan makanan
berdasarkan Hyperledger Fabric dari Linux Foundation. Bersama dengan IBM, raksasa
ritel tersebut telah menguji dua proyek proof-of-concept untuk memeriksa sistem yang
dibayangkannya.

Proyek pertama berurusan secara aktif dengan melacak asal mangga yang dijual
di toko-toko Walmart di Amerika Serikat, sementara yang lain berupaya melacak
daging babi yang dijual melalui berbagai outlet perusahaan Cina. Dari perspektif
efisiensi, tim peneliti di Walmart mengklaim bahwa dengan memanfaatkan sistem baru
ini, waktu yang diperlukan untuk melacak asal perusahaan telah menurun dari tujuh
hari menjadi hanya 2,2 detik.

Walmart sekarang dapat melacak asal lebih dari 25 produk dari 5 pemasok yang
berbeda menggunakan sistem yang diberdayakan oleh Hyperledger Fabric. Perusahaan
berencana untuk meluncurkan sistem ke lebih banyak produk dan kategori yang
berbeda dalam waktu dekat.

17
3 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Blockchain adalah sistem pencatatan transaksi dan penyimpan secara digital
yang terdiri dari banyak server. Blockchain terdiri dari berbagai block, yang
setiap blocknya terdapat sebuah data, hash, dan hash dari block sebelomnya.
Dengan menggunakan sistem hash ini block menjadi terhubung membentuk
sebuah blockchain. Selain itu, ketika ingin menambah block pada suatu
blockchain diperlukan sebuah kesepakatan oleh setiap peserta yang berada pada
jaringan itu (sistem terdesentralisasi) yang disebut dengan sistem Proof of
Work. Begitulah cara kerja blockchain yang membuatnya menjadi suatu sistem
yang sangat aman.

2. Inovasi Blockchain memiliki beberapa dampak positif yang dapat dirasakan.


Kelebihan blockchain yang dapat dimanfaatkan adalah sistemnya yang aman,
transparan, efisien dan dapat menghemat pengeluaran.

3. Penerapan Blockchain pada supply chain/rantai pasok dan logistik dapat


memberi solusi terhadap beberapa tantangan yang dihadapi dalam supply chain
management. Dengan pengimplementasian blockchain pada sistem supply
chain perusahaan dapat dengan mudah melacak barang, mengurangi biaya
operasional, dan melindungi reputasi perusahaan itu.

18
4 DAFTAR PUSTAKA

https://www.barantum.com/blog/blockchain-adalah

https://www.andryo.com/id/blockchain

https://medium.com/@digitalexchangeid/pengertian-teknologi-blockchain-dan-
keunggulan-blockchain-cf944d732bf5

https://www.kompasiana.com/bensbenedicts/5d9e2d560d8230693f450a92/blockchai
n-tehnologi-masa-kini?page=all

https://www.youtube.com/watch?v=SSo_EIwHSd4

https://coinvestasi.com/belajar/beda-proof-of-work-pow-dan-proof-of-stake-pos

https://www.youtube.com/watch?v=3EUAcxhuoU4

https://coinvestasi.com/belajar/5-kelebihan-teknologi-blockchain

https://www.ibm.com/blogs/blockchain/2018/02/top-five-blockchain-benefits-
transforming-your-industry

https://sis.binus.ac.id/2016/12/15/pentingnya-supply-chain-management-dalam-
proses-bisnis

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/supply-chain-management.html

https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-supply-chain-management-
manajemen-rantai-pasokan

https://www.vskills.in/certification/tutorial/logisitcs-and-scm/manufacturing-flow-
management

https://collegeforadultlearning.edu.au/the-differences-between-purchasing-
procurement-and-supply-chain-management

https://www.linkedin.com/pulse/difference-between-logistics-supply-chain-
management-sanjeev-6087161465943441408

19
https://keydifferences.com/difference-between-logistics-and-supply-chain-
management.html#Definition

https://hackernoon.com/how-is-blockchain-disrupting-the-supply-chain-industry-
f3a1c599daef

https://medium.com/swlh/supply-chain-blockchain-revolutionize-c6e77aaee043

https://blog.ferrovial.com/en/2019/09/how-blockchain-is-transforming-supply-chain/

https://cointelegraph.com/news/walmarts-foray-into-blockchain-how-is-the-
technology-used

20

Anda mungkin juga menyukai