Oleh :
SALIM ACHMAD ATTUBELL
121746810880
WSN dapat di aplikasikan pada sebuah Smart Home atau Smart Office. Sistem
Smart Home atau Smart Office adalah sistem aplikasi gabungan antara teknologi dan
pelayanan yang dikuhususkan pada suatu rumah atau kantor yang bertujuan
meningkatkan efisiensi, kenyamanan, keamanan penghuninya. (Tri Fajar Yurmama dan
Novi Azman, 2009).
SMART OFFICE
Untuk ukuran node sensor pada WSN memiliki kisaran node sensor yang bisa
mencapai besar dari sebuah kotak sepatu hingga seukuran debu. Aplikasi dan
penggunaan dari WSN ada banyak dan bervariasi, tapi umumnya adalah untuk
monitoring, tracking dan controlling. aplikasi spesifik dari WSN misalnya adalah
pengontrolan reaktor nuklir, pendeteksi api, dan monitoring lalu lintas.
Kemampuan sensor pada WSN secara luas membuat penggunaan WSN untuk
melakukan monitoring banyak digunakan. WSN dapat digunakan dengan sensor
sederhana yang memonitoring suatu fenomena sedangkan untuk yang komplek maka
setiap WSN akan mempunya lebih dari satu sensor sehingga WSN ini akan dapat
melakukan banyak monitoring suatu fenomena. Jika WSN ini dihubungkan ke gateway
yang dapat mengakses internet maka WSN ini dapat diakses dan berkolaborasi dengan
sistem lain seperti yang terlihat pada gambar 2.
Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang
mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan
dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun
baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal
sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda
dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik
menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan
komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang
menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali
kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil
dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler.
2. PORT B
Port B (PB0...PB7) merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port B dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port B (DDRB) harus disetting terlebih dahulu se belum Port B
digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang
bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin port B juga memiliki
untuk fungsi-fungsi alternatif khusus yaitu :
1. PB0 T0 = timer/counter 0 external counter input
2. PB1 T1 = timer/counter 0 external counter input
3. PB2 AIN0 = analog comparator positive input
4. PB3 AIN1 = analog comparator negative input
5. PB4 SS = SPI slave select input
6. PB5 MOSI = SPI bus master output / slave input
7. PB6 MISO = SPI bus master input / slave output
8. PB7 SCK = SPI bus serial clock
3. PORT C
Port C (PC0...PC7) merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port C dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port C (DDRC) harus disetting terlebih dahulu se belum Port C
digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang
bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, dua pin port C
(PC6 dan PC7) juga memiliki fungsi alternatif sebagai oscillator untuk timer/Counter 2.
1. PC0 SCL (Two-wire Serial Bus Clock Line)
2. PC1 SDA (Two-wire Serial Bus Data Input/Output Line)
3. PC6 TOSC1 (Timer Oscilator Pin 1)
4. PC7 TOSC2 (Timer Oscilator Pin 2)
4. PORT D
Port D (PD0...PD1) merupakan 8-bit directional port I/O. Setiap pinnya dapat
menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer Port D dapat
memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data
Direction Register port D (DDRD) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port D
digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang
bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga
memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus yaitu :
1. PD0 RDX (UART input line)
2. PD1 TDX (UART output line)
3. PD2 INT0 ( external interrupt 0 input )
4. PD3 INT1 ( external interrupt 1 input )
5. PD4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match outpu
6. PD5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match outpu
7. PD6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
8. PD7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)
5. RESET
Reset merupakan RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini
diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset.
6. XTAL1
XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan input ke internal
clock operating circuit.
7. XTAL2
XTAL2 adalah output dari inverting oscillator amplifier.
8. AVcc
Avcc adalah kaki masukan tegangan bagi A/D Converter. Kaki ini harus secara
eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.
9. AREF
AREF adalah kaki masukan referensi bagi A/D Converter. Untuk
operasionalisasi ADC, suatu level te gangan antara AGND dan Avcc harus dibeikan ke
kaki ini.
10. AGND
AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali
jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.
LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan
cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai
penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan
elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan
elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik
(tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan
polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan
segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin
ditampilkan.
Sumber : www.datasheet4u.com
Modul Keypad 3x4 merupakan suatu modul keypad berukuran 3 kolom x 4 baris.
Modul ini dapat difungsikan sebagai input dalam aplikasi seperti pengaman digital,
absensi, pengendali kecepatan motor, robotik, dan sebagainya. Penggunaan Keypad
dilakukan dengan cara menjadikan tiga buah kolom sebagai output scanning dan empat
buah baris sebagai input scanning. Maka konfigurasinya sebagai berikut :
Gambar 7 Matriks keypad 4x3
Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap energi panas yang dihasilkan dari
pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda diatas
nol mutlak. Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32 derajat
celcius, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan.
Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric
sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic
sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat danlitium tantalate menghasilkan
arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah
pasif ini membawa energi panas. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik
yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
1.3.9. TRANSISTOR
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada
keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Otomatisasi pintu berdasarkan password dan sensor gerak (PIR). Terdapat dua
limit switch untuk mengetahui posisi pintu sedang membuka atau menutup. Setiap
password yang di masukkan akan ditampilkan pada LCD 2x16. Bila password yang di
masukkan kesistem benar maka pintu akan bergerak membuka sampai menyentuh limit
switch open yang mengakibatkan motor pintu akan berhenti. Kemudian limit switch akan
mengirim sinyal ke sistem bahwa pintu terbuka. Password yang salah akan diberi
kesempatan 3 kali untuk memasukkan laagi. Bila sampai ke 4 masih salah maka buzzer
akan aktif.
Pintu yang telah terbuka tadi akan menutup secara otomatis sampai sensor PIR
yang terpasang di atas pintu bagian dalam mendeteksi adanya gerakan. Sensor akan
mengirimkan sinyal ke sistem untuk mengaktifkan motor pintu bergerak menutup. Motor
akan bergerak menutup sampai mengenai limit switch close. Kondisi pintu telah tertuutup
akan terdeteksi kettika sistem menerima informasi dari limit switch bahwa pintu telah
tertutup. Dan ketika penghuni rumah ingin keluar maka tidak perlu memasukkan
password untuk membuka pintu. Pintu akan bergerak terbuka ketika sensor gerak (PIR)
mendeteksi adanya pergerakan. Dan pintu akan bergerak tertutup berdasarka timer.
Terdapat satu lagi sensor yaitu ssensor cahaya (LDR). Sensor ini digunakan untuk
pegendalian penerangan lampu taman. Sensor cahaya diletakkan dihalaman rumah.
Sensor akan mendeteksi Intensitas cahaya diluar rumah/kantor. Ketika Intensitas rendah
maka sensor akan mengirim sinyal ke sistem untuk menyalakan penerangan lampu taman.
Bila sensor mendeteksi intensitas cahaya tinggi, sensor akan mengirimkan sinyal ke
sistem dan lampu penerangan taan akan dimatikan.
Terdapat satu buah mikrokontroler, menggunakan ATMEGA 8535 yang
fungsinya yaitu membaca dari beberapa sensor di pinttu dan lampu penerangan taman.
Data atau indikasi yang dihasilkan sensor tadi akan dikirimkan ke PC melalui media
wireless. Tentunya dengan terlebih dahulu mengkonversi data keluaran dari
mikrokontroler berupa data serial menjadi data Ethernet. Dari PC pemilik kantor juga
bisa memberikan perintah atau mengontrol perlatan tersebut, seperti membuka dan
menutup pintu, menyalkan buzzer serta mematikan lampu penerangan.
1.4.2. Keypad 3x4
Konfigurasi keypad ke MCU :
KEYPAD MCU
R1 PORTB.0
R2 PORTB.1
R3 PORTB.2
R4 PORTB.3
C1 PORTB.4
C2 PORTB.5
C3 PORTB.6
1.4.5. LCD 2 x 16
LCD digunakan untuk menampilkan password berupa angka yang dimasukkan ke
sistem sesuai dengan keypad yang ditekan. LCD yang digambarkan adalah type M162A
(16 Kolom x 2 Baris). Bus data LCD (D4-D7) terhubung dengan pin PC4-PC7 dari
Mikrokontroler. RS dihubungkan dengan PC0 dari Mikrokontroler, RD dihubungkan
dengan pin PC1 dan untuk mengaktifkan E(Enable) LCD dibutuhkan keluaran dari pin
PC2. Untuk mengatur tingkat kecerahan LCD digunakan resistor variable 1 k Ω. Gambar
LCD dan konfigurasi pinnya dapat dilihat dalam gambar 14
Gambar 13 Skema Raangkaian LCD
PIR merupakan sebuan sensor yang berasiskan inframerah. Akan tetapi tidak
seperti sensor inframerah keebanyakan yang terdiri dari IR LED dan Fototransistor. PIR
tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai dengan namanya ‘passive’, sensor ini
hanya merespon energi dari pancaran inframerah pasif yang dimiliki oleh seiap yang
terdetesi olehnya. Benda yang bisa dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh
manusia.
Mengapa sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja, Hal ini
disebabkan karena adanya IR Filter yang menyaring panjang gelombang sinar
inframerah pasif. IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang
gelombang sinar inframerah pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang
gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10
mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor.
Ketika seseorang berjalan melewati sensor, sensor akan menangkap pancaran
sinar inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh manusia yang memiliki suhu yang
berbeda dari lingkungan sehingga menyebabkan material pyroelectric bereaksi
menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar
inframerah pasif tersebut. Kemudian sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus
tersebut yang kemudian dibandingkan oleh comparator sehingga menghasilkan output.
Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga
menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan
litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik?
Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material
pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energy panas yang
dibawa oleh infrared pasif tersebut. Untuk jangkauan dari sensor PIR sendiri bisa
diseting sesuai kebutuhan, akan tetapi jarak maksimalnya ± 10m dan Minimalnya 30cm.
Modul PIR terdapat 3 buah pin. 2 buah tegangan Vin dan GND, untuk pin yang
terakhir yaitu output. Bila terdeteksi adanya pergerakan output akan aktif high.
Sehingga transistor NPN akan aktif. Rangkaian ini bekerja aktif low bils ada pergerakan
driver aka mengirimkan sinyal low ke MCU. Berikut gambar rangkaian sensor PIR
Gambar 17 Rangkaian PIR
Pengujian
KONDISI TRANSISTOR OUTPUT
ADA GERAK ON 0
TIDAK ADA GERAK OFF 1
1.5. KESIMPULAN
WSN merupakan jaringan sensor nirkabel. Sistem kerja sensor pada dasarnya
sama dengan sensor biasa pada umumnya. Yang membedakan sistem ini adalah proses
pengiriman data. Jadi dalam perancangan ini sistem komunikai data semuanya
menggunakan jaringan nirkabel dan sistem yang digunakan ini merupakan sistem
minimum yang kedepannya bisa ditambahkan berbagai macam sensor tambahan sesuai
dengan kebutuhannya.
1.6. DAFTAR PUSTAKA