Anda di halaman 1dari 6

PENENTUAN KOS PRODUK PESANAN

Kos produk terdiri atas kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead pabrik. Perushaan
percetakan yang membuat kartu undangan,kalender,tas,dan lain-lain dengan ukuran dan fitur sesuai keinginan
konsumen adalah contoh perusahaan yang menggunakan metode kos pesanan dan pencakup penjurnalan
transaksi aliran kos.
Sistem Perhitungan kos berdasarkan pesanan
Perhitungan kos pesanan dapat juga digunakan untuk menghasilkan barang yang akan disimpan sebagai
persediaan, kemudian di jual dipasar. Jika proses produksi telah selesai, kos per unit dapat dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi dengan jumlah unit yang diproduksi (untuk pesanan atau pekerjaan
tertentu).Contoh, jika total produksi untuk mencetak 100 eksemplar buku berjumlah Rp. 3.000.000, maka kos
per unit buku adalah Rp. 30.000. Dengan informasi kos per unit tersebut, manajer dapat menentukan berapa
harga jual yang akan dibebankan kepada para pelanggan agar dapat menghasilkan marjin laba tertentu yang
layak.
Lembar kartu kos pesanan
No.Pesanan :…………. Tanggal pesan :…………………
Nama Produk :…………. Tanggal selesai :………………..
Kuantitas dipesan :…………

Bahan baku Tenaga kerja langsung BOP

Ringkasan Biaya
Bahan baku ……………………………………………………. Rp...........
Tenaga kerja langsung………………………………………….... Rp...........
Overhead pabrik………………………………………………….. Rp..........
Toal kos produksi....................................................................... Rp...........
Biaya produksi per unit ( total kos : kuatitas)................................... Rp..........

Bahan baku
Bahan baku hanya boleh dikeluarkan dari gudang kalau ada permintaan dari pabrik. Dokumen untuk
meminta bahan dari gudang adalaha surat permintaan bahan.
Bukti permintaan bahan baku
Permintaan Bahan Baku
Tanggal : 8 April Nomor : 12
Departemen : Grinding
Nomor Pesanan : 16
Keterangan Kuantitas Biaya per Unit Total Biaya

Kayu 100 Rp. 30.000,00 Rp. …………………..

Tandatangan otorisasi :

Tenaga kerja langsung


Kos tenaga kerja langsung adalah kos yang menjadi tanggungan perusahaan untuk membayar tenaga kerja
yang langsung menangani proses produksi.
Kartu jam kerja (job-time ticket)
Tenaga kerja langsung juga harus dihubungkan dengan setiap pekerjaan tertentu. Alat yang digunakan
untuk membebankan biaya tenaga kerja langsung ke setiap pekerjaan adalah dokumen sumber yang disebut
sebagai kartu jam kerja. Setiap hari pegawai perusahaan mengisi kartu jam kerja yang mengidentifikasikan
nama, tingkat gaji, dan jam kerja tiap pekerjaan.
Kartu jan kerja

Nomor Karyawan: 45 Tiket : Jam Kerja


Nama Karyawan : Edi Waluyo Nomor : 68
Tanggal : 12 April 2002

Jam Mulai Jam Berhenti Jumlah Jam Tarif Per jam Jumlah Nomor Pesanan
08:00 10:00 2 60.000 Rp.120.000 16
10:00 11:00 1 60.000 ………… 17
11:00 12:00 1 60.000 ………… 16
13:00 18:00 5 60.000 ………… 16
Jika seorang karyawan mengerjakan sebuah pekerjaan (pesanan), maka karyawn
Disetujui Oleh :
tersebut mengisi kartu jam kerja yang mengindentifikasi nam

1
Pembeban Overhead pabrik
Kos overhead pabrik adalah kos selain bahan baku dan tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk
membuat produk. Overhead pabrik terdiri atas tenaga kerja taklangsung, bahan penolong, depresiasi mesin
pabrik, tenaga listrik, reparasi mesin, dan lain sebagainya. Yang dimasukkan ke kartu kos pesanan adalah kos
overhead berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Untuk mengukur konsumsi BOP, perusahaan menggunakan
data jam tenaga kerja langsung. Dapat dihitung dengan menggunakan ;
Tarif overhead = Biaya overhead
Jam kerja langsung
Soal.1: Apabilah diasumsikan BOP yang diperkirakan akan terjadi tahun 2018 berjumlah Rp. 9.000.000.dan
taksiran jam tenaga kerja langsung 90. jam. Pertanyaan : Berapa tarif BOP ?

Soal.2: Jika perusahaan menentapkan bahwa tarif overhead adalah 75% dari tenaga kerja langsung. Jika sebuah
pesanan memerlukan kos tenaga kerja langsung Rp 200.000, maka kos overhead pabrik yang
dibebankan berapa ?

Soal.3: 1 April 2018 sebuah perusahaan menerima pesanan untuk membuat 1.000 buah kartu undangan dengan
spesifikasi tertentu dengan harga Rp 600.000. pada 1 April kartu undagan tersebut segera dibuat dengan
kos bahan baku Rp 100.000. pada tanggal 5 April dibayar tenaga kerja langsung Rp 200.000 untuk upah
sampai selesainya seluruh kartu undangan. Kartu undangan selesai pada 5 April. Overhead yang
dibebankan ke pesanan adalah 75% dari kos tenaga kerja langsung. Buat perhitungan biaya produksi per
unit ? baru masukkan lembar dikartu pesanan, maka kartu pesanan tersebut akan tampak !
Lembar kartu kos pesanan
No.Pesanan :…………. Tanggal pesan :…………………
Nama Produk :…………. Tanggal selesai :………………..
Kuantitas dipesan :…………

Bahan baku Tenaga kerja langsung BOP

Ringkasan Biaya
Bahan baku ……………………………………………………. Rp...........
Tenaga kerja langsung………………………………………….... Rp...........
Overhead pabrik………………………………………………….. Rp..........
Toal kos produksi....................................................................... Rp...........
Biaya produksi per unit ( total kos : kuatitas)................................... Rp..........

Overhead lebih- atau kurang dibebankan


Telah dijelaskan bahwa overhead yang dibebankan pesanan adalah berdasarkan tarif yang di tentukan
dimuka. Jumlahnya dapat berbeda dari overhead sesungguhmya yang terjadi. Contoh diatas menunjukan bahwa
kos overhead pabrik yang dibebankan ke produk adalah Rp 150.000. jika ternyata overhead pabrik yang
sesungguhnya dikeluarkan oleh perushaan adalah Rp 160.000, maka terjadi apa yang disebut kurang dibebankan
atau under-applied. Jumlah yang kurang dibebankan ini kemudian dapat dibebankan ke kos produk sehingga
akhirnya kos produk dihitung berdasar kos historis.
Pada contoh di atas, kos produk menjadi Rp 460.000 sebagimana perhitungan berikut.
Kos Jumlah
Bahan baku Rp. 100.000
Tenaga kerja langsung Rp. 200.000
Overhead-dibebankan Rp. 150.000
Rp. 450.000
(+) Overhead kurang –dibebankan 10.000
Kos 1.000 uni undangan sesunggunya Rp. 460.000
Jika terjadi sebaliknya, yakni overhead sesungguhnya lebih kecil, maka selisihnya disebut lebih
dibebankan atau over-applied. Selisih ini kemudian menjadi pengurang kos produk. Dengan cara seperti ini,
produk pada akhirnya akan dihitung dengan kos historis.Contoh diatas adalah jika perusahaan hanya
mengerjakan satu pesanan.
Ilustrasi : Sebuah perusahaan dalam suatu bulan tertentu mengerjakan dua pesanan yang berbeda-pesanan
dengan No. A-23 dan pesanan dengan No A-13. overhead sesungguhnya yang terjadi adalah Rp 315.000.
Adapun kos bahan baku sesungguhnya, tenaha kerja lansung sesungguhnya, dan overhead yang dibebankan ke
masing-masing pesanan dengan tarif 150% dari kos tenaga kerja langsung sebagai berikut ;
Pesanan No.A-12 Pesanan No.A.13
. 10 unit 50 unit .
Baha baku Rp. 100.000 Rp. 75.000
Tenaga kerja langsung (TKL) Rp. 50.000 Rp.150.000
Overhead-dibebankan 150% dari TKL Rp. 75.000 Rp.2250.00
Rp.225.000 Rp.450.000

2
Dari data diatas berapa overhead yang lebih atau kurang dibebankan ? oleh karena overhead sesungguhnya
adalah Rp 315.000 dan overhead dibebankan Rp 300.000 (Rp75.000+Rp225.000), maka terjadi overhead kurang
dibebankan Rp 15.000. andaikan selisih overhead ini akan dialokasi ke kos pesanan diatas, maka alokasinya
dapat mendasarkan pada kos produk sebelum menerima alokasi. Perhatikanlah bahwa kos pesanan No.A-12
adalah Rp 225.000 dan kos pesanan No. A-13 adalah Rp 450.000. jadi, perbandingan kosnya adalah 1 : 2.
alokasi selisih oleh karena itu adalah sebagai berikut.
Ke pesanan No. A-12 = 1/ (1+2) x Rp. 15.000 Rp. 5.000
Ke pesanan No. A 13 = 2/ (1+2) x Rp. 15.000 Rp.10.000
Rp. 15.000
Setelah alokasi ini kos sesungguhnya pesanan A-12 total tentunya adalah Rp230.000
(Rp225.000+Rp5000) dan kos sesungguhnya pesanan A-13 total tentunya Rp450.000+Rp 10.000).

Aliran Kos Pada Penentuan Kos Pesanan.


Aliran kos adalah data kos sejak dikeluarkan pengakuan dan pencatatan data biaya, sampai dengan
pelaporan biaya tersebut dalam laporan laba/rugi. Uraian tentang aliran biaya produksi yaitu bahan baku, biaya
tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.Jurnal,buku besar,HPP,laporan laba rugi.

Contoh, transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2018 sbb:


Tanggal Transaksi
1 Dibeli bahan baku seharga Rp. 2.500.000 secara kredit.
5 Dikeluarkan 3 permintaan bahan baku dengan total nilai Rp. 1.500.000 untuk
membuat pesanan nomor 1.
6 Biaya tenaga kerja langsung yang digunakan untuk membuat pesenan nomor 1
sebesar Rp. 600.000,-
15 Biaya overhead untuk bulan Januari diperkirahkan sebesar Rp. 9.600.000 dan jumlah
4.800 jam. Pesanan 1, mengkonsumsi jam tenaga kerja langsung sebanyak 120 jam.
Informasi yang dikumpulkan pada akhir bulan, menunjukkan bahwa biaya overhead
31 untuk bulan Januari berjumlah Rp. 315.000 dengan rincian; biaya sewa Rp. 160.000,
biaya energi Rp. 30.000, biaya depresiasi peralatan Rp. 80.000 dan biaya tenaga kerja
tidak langsung Rp. 45.000.
Akuntansi untuk bahan baku
Berdasarkan data transaksi diatas, maka pembelian dan pemakaian bahan baku secara kredit sbb;
Tanggal 1 Januari 2018 :Persediaan bahan baku Rp. 2.500.000
Utang dagang 2.500.000

Tanggal 5 Januari 2018 : Produk dalam proses Rp. 1.500.000


Persediaan bahan baku Rp. 1.500.000

Aliran biaya untuk transaksi bahan baku ini dapat digunakan sbb:
Persediaan bahan baku Produk dalam proses
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Pembelian Pemakaian
bahan baku bahan baku

Akuntansi untuk tenaga kerja


Berdasarkan data transaksi, di atas, maka konsumsi tenaga kerja oleh pesanan nomor 1 akan dicatat :
Tanggal 6 Januari 2012 : Produk dalam proses Rp. 600.000
Utang gaji Rp. 600.000
Aliran biaya untuk transaksi tenaga kerja sbb:
Utang gaji Produk dalam proses
600.000 600.000
Pemakaian tenaga kerja

Akuntansi untuk overhead


Metode pengukuran harga pokok normal, maka biaya overhead pabrik yang sesunggunya terjadi
tidak perna dibebankan kepada sebuah pesanan. Biaya overhead dibebankan kepada pesanan dengan
menggunakan tarif yang telah di muka. Dengan menggunakan data di atas, maka tarif biaya overhead
pabrik dapat dihitung sbb:
Tarif BOP = Anggaran BOP/ Taksiran JTKL
Tarif BOP = Rp. 9.6000.000/ 4.800 = 2.000 per JTKL

3
Atas dasar tarif tersebut, maka BOP yang dibebankan kepada pesanan nomor 1 adalah Rp. 2.000 x 120
jam = Rp. 240.000. Jurnal untuk mencatat pembanan BOP kepada produk sbb:
Tanggal 15 Januari :Produk dalam proses Rp. 240.000
Biaya overhead pabrik Rp. 240.000

Pada akhir bulan yaitu tanggal 31 Januari, setelah seluruh BOP ung sesunggunya terjadi diketahui
dengan pasti, perusahaan akan membuat jurnal untuk mencatat BOP sesunggunya sbb:
Biaya overhead pabrik Rp. 315.000
Biaya sewa Rp.160.000
Biaya energi 30.000
Biaya depresiasi peralatan 80.000
Biaya tenaga kerja tidak alngsung 45.000

Aliran biaya untuk pembenan BOP dan pencatatan BOP sesunggunya adalah sbb:
Biaya overhead pabrik Produk dalam proses

315.000 240.000 240.000


BOP sesunggunya BOP dibebankan

Perhitungan kos produksi


Penyelesaian produksi dalam proses manufaktur merupakan tahap penting dalam aliran biaya
produksi. Perhitungan kos produksi secara periodik untuk meringkas aliran biaya seluruh aktivitas
produksi. Laporan ini merupakan input penting bagi laporan laba/rugi dan dapat digunakan untuk
mengevaluasi kinerja kegiatan manufaktur.
Contoh laporan atau perhitungan kos produksi sbb:
PT.Awan
Perhitungan harga pokok produksi
Untuk bulan Januari 2012
Bahan baku
Persediaan awal Rp. 0
Pembelian bahan baku 2.500.000
Jumlah bahan bakyang tersedia 2.500.000
Persediaan akhir ( 1.500.000)
Bahan baku yang digunakan Rp. 1.000.000
Tenaga kerja Rp. 600.000
Overhead
Biaya sewa Rp. 160.000
Biaya energi 30.000
Biaya depresiasi peralatan 80.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung 45.000
Rp.315.000
Selisih BOP (75.000)
BOP yang diperlukan Rp. 240.000
Jumlah biaya produksi Rp. 1.840.000
Persediaan PDP awal periode . 0 .
Total biaya produksi Rp.1.840.000
Persediaan PDP akhir . 0 .
Harga pokok produksi Rp. 1.840.000

Akuntansi untuk kos penjualan


Jika perusahaan menggunakan sistem penentuan kos pesanan, biasanya produk untuk
memenuhi pesanan seorang pelanggan. Namun perusahaan kadang-kadang juga membuat produk untuk
memenuhi permintaan pasar yang dapat diperkirahkan dengan tingkat kepastian yang tinggi. Jika
produk dibuat untuk memenuhi permintaan seorang pelanggan, maka ketika produk diserahkan kepada
pelanggan, kos produk jadi menjadi harga pokok penjualan.

4
Jurnal yang dibuat untuk mencatat penyerahan pesanan kepada pelanggan sbb:
Harga pokok penjualan Rp. 1.840.000
Persediaan barang jadi Rp. 1.840.000
Piutang dagang Rp. 2.760.000
Penjualan Rp. 2.760.000
Selain membuat jurnal, biasanya perusahaan juga membuat perhitungan kos penjualan pada akhir
periode pelaporan. Contoh perhitungan kos penjualan.

Perhitungan kos penjualan


Persediaan produk jadi awal Rp. 0

Harga pokok produksi 1.840.000


Persediaan tersedia untuk dijual Rp. 1.840.000
Persediaan produk jasa akhir periode 0
Harga pokok penjualan normal 1.840.000
Selisih biaya overhead pabrik 75.000
HPP yang telah disesuaikan Rp. 1.915.000

Penutupan selisih BOP ke rekening kos penjualan tidak dilakukan sampai akhir periode. Selisih dihitung
setiap bulan karena ketidaksamaan kegiatan produksi dan ketidaksamaan biaya overhead sesungguhnya. Jurnal
yang dibuat untuk menutup selisih BOP ke rekening kos penjualan.
Kos penjualan Rp. 75.000
Selisih BOP Rp. 75.000
Pendebitan pada rekening harga pokok penjualan sama dengan penambahan selisih kurang dibebankan ke
harga pokok penjualan normal.

Aliran biaya manufaktur


Persediaan Bahan Baku Produk Dalam Proses Persediaan Produk Jadi

2.500.000 1.500.000 1.500.000 1.840.000 1.840.000 1.840.000

600.000

240.000
Utang Gaji

600.000
HPP
1.840.000
75.000
BOP

240.000

315.000
75.000

SOAL
Perusahaan Mary spesialis membuat produk kulit berdasarkan pesanan. Mary menyakini permintaan
terhadap produk kulit produksinya akan tinggi karena produk yang dihasilkannya adalah unik. Pada bulan 2018
Mary mendapatkan dua pesanan. Pesanan pertama adalah 20 tas kulit untuk toko pakaian dan pesanan ke dua
adalah 10 jaket kulit dengan model khusus untuk pelatih olah raga sebuah perguruan tinggi di wilayah tersebut.
Mary setuju menerima pesanan tersebut dengan menambahkam margin sebesar 50% pada perhitungan harga atas
pesanan.
Untuk memenuhi pesanan pertama yaitu tas kulit Mary , akan membutuhkan:Bahan baku langsung (Kulit,
benang, gesper), tenaga kerja langsung (Pemotongan), penjahitan dan perakitan) dan biaya overhead.Overhead
menggunakan penggerak tingkat unit tunggal yakni Jam TK langsung (tarif keseluruhan Pabrik).Biaya Bahan
Baku Rp. 1.000.000,Biaya TK langsung Rp.1.080.000 (Rp.9.000 perjam selama 120 jam) Jika tarif overhead
dianggarkan adalah Rp.2.000 perjam tenaga kerja langsung, maka overhead yang dibebankan pada pekerjaan ini
adalah Rp.240.000 (Rp.2.000 perjam selama 120 jam).
Pertanyaan : Hitunglah berapa total biaya dan biaya per unit untuk 20 tan kulit dan 10 jaket dan buat kartu
pesanan ?

5
NAMA :................ KELAS :...................
NIM :...............
SOAL KASUS
Proses akumulasi harga pokok produk pesanan dari ikhtisar transaksi PT.ABA dibawah ini;
1.Pada tanggal 1 Desember saldo persediaan bahan baku Rp. 175.000, persediaan barang jadi Rp.150.000,
barang dalam proses Rp. 750.000. Pada tanggal 2 Desember PT.ABA membeli Rp.1.500.000, bahan balu
sacara keredit.
2.Selama bulan Desember dikeluarkan bahan baku dari gudang untuk produksi Rp. 1.300.00 yang terdiri dari Rp.
1.250.000, bahan baku dalam proses dan Rp. 50.000 bahan pembantu (BOP
3.Perhitungan Barang tenaga kerja langsung Rp. 1.500.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 375.000.
4.Biaya-biaya umum pabrik selama bulan Desember yang diperhitungkan terdiri dari listrik dan air lainnya Rp.
525.000,sewa peralatan Rp. 400.000 dan biaya-biaya lain pabrik Rp. 75.000.
5.Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 jatu tempo bulan ini dibebankan sebagai biaya overhead pabrik.
6.Diperhitungkan biaya penyusutan mesin pabrik bulan Desember Rp. 450.000.
7.Tarif overhead pabrik yang ditetapakan di muka sebesar Rp. 2.250.000 dibebankan pada barang dalam proses
berdasarkan taksiran jumlah jam operasi 1.152 jam mesin dengan tarif Rp. 1.953.725 per jam mesin.
8.Utang gaji dan upah untuk menajemen puncak Rp. 525.000 dan gaji pegawai kantor lainnya Rp. 225.000.
9.Penyusutan peralatan kantor bulan Desember Rp. 175.000
10.Biaya iklan Rp. 1.105.000 dan biaya administrasi dan umum lainnya Rp. 200.000
11.Selama bulan Desember berhasil diselesaikan barang jadi Rp. 3.950.000
12.Barang jadi yang mempunyai harga pokok Rp. 2.962.500 dijual dengan harga Rp. 5.625.000
Dari transaksi diatas :1.Buatlah jurnal,buku besar,laporan harga pokok produksi, kos penjualan dan laporan laba
rugi ?

Anda mungkin juga menyukai