Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi kejadian
Pasien dibawa ke RSJ Menur Surabaya karena marah-marah, saat di ruang
rawat wijaya kusuma klien sering berbicara sendiri terkait dirinya yang
menurutnya merupakan seorang dokter lulusan USA yang memiliki tempat
praktek dimana-mana. Pasien mengomel karena pasien merasa mengapa
seorang dokter sepertinya harus di bawa ke RSJ.
b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Saat pertama kali menemui kejadian ini awalnya biasa saja namun kemudian
saya mengkaji lebih dalam terhadap masalah pasien dan saya mulai terkejut
dan juga bingung, bagaimana bisa hal seperti ini terjadi. Saya takut karena
saat di ajak bicara klien sering marah-marah karena terlalu sering ditanyai.
Perasaan saya saat menangani pasien saya cukup kesulitan untuk saya
bersikap terhadap pasien saya, tapi saya akhirnya senang bahwa saya bisa
banyak belajar darinya, bagaimana merawat, dan bagaimana orang dapat
bertindak seperti itu.

c. Evaluasi: sisi negatif dan posistif dari kasus/kejadian


 Sisi negative
Dari kasus ini banyak membuat orang yang masih tidak mengerti
bagaimana cara memperlakukan seseorang yang mengalami gangguan
jiwa, masyarakat masih memiliki paradigma yang salah terhadap masalah
gangguan jiwa. Masyarakat melakukan penolakan dan tidak mempercayai
bahwa penderita gangguan jiwa bisa sembuh, sehingga mereka justru
menambah berat masalah ini bagi seseorang yang mengalami ganguan
jiwa.
 Sisi positif
Dari kasus ini banyak manfaat yang dapat kita ambil, banyak pelajaran
yang kita dapat terlebih bagi saya yang merawat pasien ini langsung,
dengan adanya kejadian ini saya mengetahui bagaimana seharusnya
seseorang bersikap terhadap orang yang mengalami gangguan jiwa.
d. Analisis:
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Kasus ini menarik karena masalah yang dialami pasien saya ini sangat
komplek, dan bagi saya ini merupakan pengalaman pertama yang tentu
saja sangat menarik bagi saya.
b) Mengapa bisa terjadi?
Hal tersebut karena memang masalah yang dialami pasien dimulai sejak
saat dia mengalami permasalah rumah tangga nya.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Kasus ini sangat berhubungan dengan kompetensi saya sebagai perawat
ners, yaitu memberikan perawatan secara komprehensif, sifat manusia
yang unik dan secara holistic dan kami sebagai perawat tidak boleh
membeda-bedakan pasien kami.
d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek seperti aspek etik, moral,
budaya, sosial ekonomi, komunikasi, hukum, kebijakan, dan lain-lain
sesuai dengan kejadian yang dihadapi.
Dari berbagai aspek, masalah pasien saya sangat berhubungan, dari segi
ekonomi sangat memprihatinkan, dari segi budaya, etik, moral dan social
pasien saya sangat berhubungan karena terkadang pasien saya
diperlakukan tidak adil yang membuatnya semakin sulit untuk sembuh
karena selalu ditolak dan keluarga tidak mampu membentuk koping
pasien dengan baik, sehingga maslah ini semakin rumit dan kompleks.

e. Kesimpulan dari kasus tersebut?


Klien memiliki stressor dan sikap keluarga serta masyarakat yang menambah
buruk system koping pasien.

f. Action plan: seandainya ke depan kasus tersebut terjadi lagi, rencana apa
yang akan dilakukan.
Kedepan bila saya menemui kasus seperti ini atau bahkan sebelum hal seperti
ini terjadi saya akan berbagi cerita dan pengalaman bagaimana cara merawat
pasien seperti ini, dan bila saya menemui kasus yang akan berpotensi seperti
ini maka saya akan memberikan saran agar dapat mencegah hal-hal seperti ini
dapat terjadi kembali. Saya juga akan labih banyak memberikan penyuluhan
kepada calon orang tua maupun masyarakat luas bagaimana cara merawat
pasien dengan gangguan jiwa.
Surabaya, Juli 2019

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(..................................................) (..................................................)

Anda mungkin juga menyukai