Oleh
Annisa Amalia
1411522008
disusun oleh
Annisa Amalia
NIM. 1411522008
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
disusun oleh
Annisa Amalia
NIM. 1411522008
Lusiana, S.Kom
NIP.
ii
ABSTRAK
Pencairan uang persediaan merupakan salah satu proses bisnis dalam Badan
Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dimana uang persediaan ini merupakan
pendanaan dasar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menjalankan
program kerja mereka. Melalui uang persediaan yang telah digunakan oleh SKPD ini
maka BPKD dapat memperoleh pendapatan belanja maupun pengembalian uang
persediaan serta berjalannya program otonomi daerah yang mensejahterakan
masyarakat. BPKD Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan Sistem Informasi
Pengelola Keuangan Daerah (SIPKD) sehingga proses – proses bisnisnya menjadi
lebih mudah, cepat, dan efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah dalam pencairan uang persediaan
SKPD. Analisisnya menggunakan pemodelan Business Process Modeling Notation
(BPMN) dan use case. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa sistem informasi
pencairan uang persediaan telah berjalan sesuai dengan kebutuhan BPKD, tetapi
masih ada kelemahan dan kekurangan dalam proses.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek serta
Keuangan Daerah : Pencairan Uang Persediaan SKPD” dengan lancar dan tepat waktu.
Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan
dilapangan yaitu di Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang
Kerja praktek merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam
Andalas. Selain untuk menuntaskan program studi, penulis juga mendapat banyak
manfaat baik dari segi akademik maupun pengalaman yang tidak penulis temukan di
dalam perkuliahan. Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak
– pihak yang membantu penulis dalam pelaksanaan kerja praktek dan pembuatan
laporan, yaitu:
Daerah
iv
4. Teman-teman Sistem Informasi atas masukannya selama pembuatan laporan
ini.
Karena dukungan dari berbagai laporan ini dapat penulis selesaikan. Mengingat
kemampuan dan ilmu yang penulis dapatkan masih sedikit dan banyak kekurangan,
maka dari itu penulis meminta maaf apabila ada kekeliruan dan kesalahan yang
Penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi
pembaca dan terutama bagi penulis sendiri. Semoga Allah SWT memberikan
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
vi
BAB II ..................................................................................................................... 8
vii
3.5.3 StarUML .................................................................................................. 32
BAB IV ................................................................................................................. 34
BAB V................................................................................................................... 47
PENUTUP ............................................................................................................. 47
5.2 Saran................................................................................................................. 47
LAMPIRAN .......................................................................................................... 50
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SINGKATAN
1. KP Kerja Praktek
xii
BAB I
PENDAHULUAN
yang kebutuhannya semakin tinggi. Manusia akan terus menciptakan sistem – sistem
yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan mereka. Oleh sebab itu
Information Technology (IT) menjadi alat bantu pokok dalam berbagai hal terutama
bisnis karena memudahkan pengolahan data dan sistem yang mempermudah kinerja
dan menjadikan kegiatan atau proses bisnis lebih efektif dan efisien.
salah satu instansi negara yang menerapkan teknologi informasi pada proses bisnisnya.
Menurut Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja, dan Uraian Tugas Jabatan
Salah satu proses bisnis dalam BPKD Kab. Pes-Sel adalah proses pencairan uang
persediaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pencairan uang persediaan SKPD
merupakan proses permintaan pendanaan oleh SKPD ke BPKD. Proses ini melaluli
banyak tahapan, mulai dari penganggaran sampai pembuatan surat – surat permintaan
1
membayar serta pelaporan pada buku kas umum BPKD dengan output SKPD
mendapatkan uang persediaan sehingga dapat menjalankan program dan kegiatan yang
yaitu dengan berkas - berkas hardcopy yang memungkinkan terjadinya kehilangan data
maupun pertukaran data yang tidak diinginkan. Dengan sistem yang sama, BPKD
sedemikian rupa sehingga proses bisnis BPKD dapat dilakukan melalui interface saja.
Aplikasi ini digunakan mulai tahun 2009 dan sekarang sudah pada versi 2014. SIPKD
miss data. Input sistem ini adalah data anggaran, keuangan, dan program kerja tiap
SKPD yang kemudian diolah menjadi laporan yang digunakan dalam proses bisnis
BPKD. Sehingga hampir seluruh proses bisnis BPKD diolah oleh sistem.
Meskipun sistem ini telah berjalan sesuai kebutuhan instansi namun masih terdapat
kelamahan, sehingga dirasa perlu untuk dianalisa guna mempelajari atau menemukan
kelemahan atau kekurangan dalam proses bisnis yang dilakukan sistem. Karena sistem
memiliki banyak proses bisnis, maka dari itu penulis mengambil salah satu proses
bisnis saja yaitu pencairan uang persediaan. Berdasarkan hal tersebut penulis
mengambil kerja praktek di Sub Bidang Sistem Informasi Keuangan Daerah dengan
2
judul “Analisis Sistem Informasi Pengelola Keuangan Daerah: Pencairan Uang
Persediaan SKPD”.
Praktek ini:
1. Bagaimana analisis proses yang sedang berjalan pada BPKD Kab. Pes-Sel?
penulis mengambil ruang lingkup analisis sistem informasi pencairan uang persediaan
1. Untuk menganalisis sistem dan proses pencairan uang persediaan SKPD yang
Pesisir Selatan
2. Untuk memberikan informasi yang berguna bagi Sub Bidang Sistem Informasi
3
1.5 Metodologi Kerja Praktek
Metode merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk memahami sebuah
objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan. (Nasir, 1988). Metodologi kerja praktek
yang digunakan dalam menganalisis sistem adalah metodologi deskriptif yang dapat
diperoleh dengan cara wawancara dan observasi. Metode analisis deskriptif merupakan
metode penelitian dengan cara mengumpulkan data – data sesuai dengan yang
sebenarnya kemudian data – data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat
memberikan gambaran mengenai masalah yang ada (Sugiyono, 2008). Berikut bagan
4
Gambar 1. Metodologi Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang digunakan dalam analisis sistem ini terdiri dari tahap
– tahap pengumpulan data dan pembuatan laporan secara keseluruhan. Tahap – tahap
tersebut adalah:
1. Tahap Perencanaan
5
menentukan tujuan dilaksanakannya kerja praktek dan menentukan data yang
Studi literatur adalah tahap membaca, mencari dan menemukan buku – buku yang
sesuai dengan objek analisa serta masalah yang dibahas. Ini bertujuan untuk
memperoleh data teoritis sebagai referensi dalam menganalisa objek dan menyusun
laporan.
Data yang dikumpulkan adalah data yang bersifat primer, yaitu data yang di peroleh
langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan (Umar, 2003). Metode
Wawancara
mendetail, tapi sekadar garis besar tentang data atau informasi yang
dengan pengamat yang terlibat langsung secara aktif dalam objek yang
6
langsung dan ikut menggunakan aplikasi SIPKD sehingga memperoleh
Dokumentasi
4. Tahap Analisis
Tahap analisis adalah tahap dilakukannya analisis terhadap data dan informasi
dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan
informasi yang diperoleh dari penelitian (Moleong, 2004). Dari anailis akan
sistematika penulisan yang mengikuti format dan aturan yang telah ditentukan
sebelumnya.
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
7
Bab ini berisikan latar belakang tentang kerja praktek yang dilaksanakan, rumusan
sistematika penulisan.
Bab ini menjelaskan tentang struktur organisasi, lingkup pekerjaan, tugas pokok,
Bab ini membahas tentang teori penunjang yang berkaitan dengan objek analisa
Bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan kerja praktek yang terdiri dari input,
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan simpulan penulis mengenai isi laporan serta saran penulis yang
8
BAB II
PROFIL ORGANISASI
Profil organisasi ini berisikan tentang informasi umun tentang instansi tempat kerja
9
fungsi dan uraian tugas jabatan struktural BPKD yang berdasarkan Peraturan Bupati
pemerintahan Daerah di bidang pengelolaan keuangan dan barang milik daerah. Badan
a. Kepala Badan
10
e. Bidang Barang Milik Daerah dan Akuntansi, membawahi 3 (tiga) Sub Bidang,
terdiri dari:
11
daerah. Badan dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan petunjuk
dan arahan.
Uraian tugas tiap bidang dalam struktur organisasi BPKD adalah sebagai berikut:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat
12
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok
5. Bidang Anggaran
undangan.
13
Sub Bidang Penyusunan Anggaran membantu Kepala Bidang dalam
9. Bidang Perbendaharaan
Pengelolaan Kas Umum Daerah serta Sub Bidang Sistem Informasi Keuangan
14
Sub Bidang Pengelola Kas Umum Daerah mempunyai tugas pokok
berikut:
Perangkat Daerah;
15
h. Pelaksanan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan petunjuk dan
arahan.
perundang – undangan.
16
dan melaporkan urusan kegiatan akuntansi sesuai dengan peraturan perundang
– undangan.
Adapun kerja yang dilakukan selama jadwal kerja praktek di Sub Bidang
No Kegiatan Waktu
17
1 Pengecekkan mutasi rekening koran dengan
Desember
18
10 Membandingkan kas bendahara pengeluaran
19
19 Pengecekkan rekapitulasi daftar mutasi SKPD
BAB III
LANDASAN TEORI
20
Bab landasan teori membahas tentang teori penunjang yang berkaitan dengan
objek analisa kerja praktek yang dilakukan. Bab ini juga menjelaskan tentang tools
17 tentang definisi uang persediaan yaitu, “Uang persediaan yang selanjutnya disingkat
UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara
Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari – hari Satuan Kerja atau
membiayai pengeluaran yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan
menetapkan Peraturan Mneteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
21
Gambar 3. Proses Umum Pencairan UP
Daerah.
22
Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara
Bendahara Penerimaan
kepada PPKD selaku BUD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. PAD
PPK-SKPD, dan menerima nota kredit berikut STS dari Bank. PPKD
Bendahara Pengeluaran
23
berdasarkan SPD bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada
d. Salinan SPD
24
g. Dana tambahan uang tidak habis digunakan dalam 1 (satu)
Perintah Membayar
hari kerja terhitung sejak diterimanya pengajuan SPP, SPM yang telah
Pencairan Dana
pengguna anggaran
25
Surat pernyataan pertanggungjawabanbendahara
pengguna anggaran
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
suatu akhir yang logis (Schmid dan Taylor, 1970). Berdasarkan dua pengertian di
atas penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan unsur yang berkaitan
26
Unsur – unsur yang ada dalam sitem secara umum adalah input (masukan),
Dengan adanya sistem, kegiatan dan alur kerja yang dilakukan menjadi
lebih mudah dan efisien. Sehingga kinerja menjadi lebih terkendali dan
proses kinerja. Sistem dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan pada
Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih
adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan
pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Abdul K, 2003). Dasar dari
informasi adalag data, dimana data merupakan suatu fakta dari sebuah kejadian.
dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
27
a. Relevan (Relevancy)
b. Akurat (Accurancy)
d. Ekonomis (Economy)
e. Efisien (Efficiency)
f. Ketersediaan (Availability)
h. Konsisten
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan
yang spesifik (Turban dkk, 1999). Sistem informasi berfungsi untuk menunjang
kinerja organisasi menjadi lebih efisien dan efektif serta meningkatkan aksesibilitas
proses.
Analisis sistem adalah proseskerja untuk menguji sistem informasi yang telah ada
2011). Kemudian analisis sistem adalah proses pemahaman dan penentuan secara
rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi (Satzinger dkk, 2010).
28
Dari dua pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisis sistem
merupakan kegiatan analisis yang kita lakukan pada sebuah sistem yang sudah
a. Identify
keputusan dan personil – personil kunci yang ada dalam masalah. Masalah
berupa kendala, kelemahan, dan sasaran yang kurang tepat dari sistem.
b. Understand
akan dipelajari secara rinci untuk memperoleh data – data yang dibutuhkan.
c. Analyze
yang telah didapat. Objek analisa dapat berupa kelemahan sistem maupun
d. Report
29
Tahapan dilakukannya pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
Melaporkan mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis
Threats (hambatan). Menurut David (Fred R. David, 2008) semua organisasi memiliki
kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang
sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis. Kekuatan/kelemahan internal,
digabungkan dengan peluan/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas
menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan
Seperti yang kita tau, analisis SWOT (Strength Weaknesses Opportunities Threats)
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang harus di lakukan dalam mengunakan
analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan dan
30
Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul didalam kualitasnya, maka
keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan
Yakni situasi ataupun kondisi yang merupakan gambaran kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Weaknesses merupakan cara untuk
menganalisis kelemahan yang ada dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi. Yang
mana kelemahan tersebut dapat menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu
perusahaan atau organisasi. Misalnya jika perusahaan tersebut terdapat kendala dalam
permasalahan tersebut tidak membuat perusahaan menjadi kalah saing dan mudur di
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran peluang yang ada dari sisi luar
suatu organisasi atau perusahaan dan gambaran tersebut dapat memberikan peluang
merupakan ananlisis yang digunakan untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
kinia ataupun masa yang akan datang. Misalnya sebuah perusahaan industri minuman
berada di daerah yang panas. Yang mana daerah tersebut sangat membutuhkan
31
minuman segar dengan harga yang terjangkau. Maka perusahaan tersebut memiliki
peluang untuk menciptaka produk minuman yang segar dan harganya terjanggaku.
Yakni situasi atau kondisi yang merupakan gambaran ancaman dari suatu
perusahaan atau oraganisasi dalam menjalankan suatu usaha. Theart merupakan cara
menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan
ataupun organisasi dalam menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak
perusahaan. Jika tidak segera di atasi, maka ancaman tersebut akan menjadi penghalang
bagi suatu usaha yang yang akan dijalankan. Misalnya sebuah organisasi kelompok
pengrajin rotan di daerah pedesaan. Dengan kondisi lingkungan yang semakin moderen
serta banyaknya kebakaran hutan yang terjadi membuat mereka semakin sulit untuk
memperoleh bahan baku, Maka oragnisasi tersebut dapat menganalisis hal-hal apa yang
adalah representasi grafis untuk menentukan proses bisnis dalam suatu pemodelan
proses Bisnis. Tujuan utama dari BPMN adalah Menyediakan suatu notasi standar
yang mudah dipahami oleh semua pemangku kepentingan bisnis. Empat kategori
32
a. Flow object adalah elemen utama yang menggambarkan karakteristik dari
Event
Adalah sesuatu yang terjadi selama rangkaian dari sebuah business
proses. Event ini mempengaruhi alur dari proses dan biasanya memiliki
menghentikan proses.
sebuah proses.
Activities
tertentu
Gateway
33
Urutan Proses Bisnis. Sebuah Gateway kadang-kadang memainkan
salah satu dari dua peran, dan kadang-kadang bermain baik pada waktu
kita secara intuitif dapat memahami siapa yang bertanggung jawab untuk
setiap event. Swimlines ada dua jenis yaitu: 1) Pool; dan 2) Lane.
34
BPMN yang digunakan. Saat ini terdapat tiga pengaturan artifacts yaitu: 1)
Use case diagram adalah diagram untuk menunjukkan peran dari berbagai
pengguna dan bagaimana peran – peran menggunakan sistem (Satzinger dkk, 2009).
Use Case merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pengembangan sebuah
software atau sistem informasi untuk menangkap kebutuhan fungsional dari sistem yang
dari interaksi sistem itu sendiri dengan sistem yang ada, sebuah Use Case
Perilaku sistem adalah bagaimana sistem beraksi dan bereaksi. Perilaku ini
merupakan aktifitas sistem yang bisa dilihat dari luar dan bisa diuji.Perilaku sistem ini
dicapture di dalam use case. Use case sendiri mendeskripsikan sistem, lingkungan
sistem, serta hubungan antara sistem dengan lingkungannya. Use case memiliki
a. Actor
bisa menginputkan informasi dan menerima indormasi dari sistem dan tidak
memegang kendali pada use case. Dan biasa actor di gambarkan dengan
stickman.
35
b. Use Case
elemen lainnya
elemen lainnya
3.5.3 StarUML
digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact
dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari system perangkat lunak,
seperti pada pemodelan bisnis dan system non perangkat lunak lainnya. UML
merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam
memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam
36
proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang
membutuhkan pemodelan.
Gambar 6. StarUML
StarUML adalah untuk membangun sebuah alat pemodelan perangkat lunak dan
37
BAB IV
Proses pencairan uang persediaan melalui banyak tahap, akan tetapi karena BPKD
telah menggunakan SIPKD sebagai aplikasi yang mengolah proses bisnis pencairan
uang persediaan ini, maka tahapan yang mulanya sangat panjang menjadi lebih pendek
dan efisien. Berikut tahapan umum pencairan uang persediaan pada aplikasi SIPKD:
Anggaran (PPA)
38
Pada tahapan ini SKPD akan membuat perencanaan anggaran berdasarkan
39
SKPD dapat melakukan kompilasi (menggabungkan) RKA di unit dengan
SKPD
(PPKD)
Menetapkan tanggal sah dan nomor pengesahan RKA yang telah di entry
tadi
adalah sebatas usulan RKA. Sedangkan RKA yang dicetak oleh Bagian
atau Badan Keuangan adalah RKA rancangan yang telah diverifikasi dan
Jika tahap penyusunan RKA telah selesai maka RKA harus di transfer ke
form Peraturan Daerah (PerDa) APBD.
40
Gambar 9. Menu RKA
a. Penyusunan DPA-SKPD
Pengajuan DPA
Pengesahan DPA
from DPA
41
Menambahkan DPA lanjutan (sisa DPA anggaran tahun
42
2. Set Tahapan Penatausahaan Pengeluaran
dianggarkan sebelumnya
43
Gambar 12. Submenu SK-UP, SPP dan SPM
Setelah SP2D selesai dibuat, maka dicetak dan diajukan tiga rangkap. Rangkap pertama
untuk Bank Operasional, rangkap kedua ke penerbit SPM dan rangkap ketiga ke Sub
44
ke rekening kas daerah yang telah ditentukan sebelumnya oleh Bendahara Pengeluaran.
Tahapan pencairan uang persediaan pada SIPKD memiliki dua tahapan yang
berbeda berdasarkan SKPD lama dan SKPD yang baru. Berikut penjelasannya:
Untuk SKPD baru, maka harus menambahkan daftar bank terlebih dahulu.
Pengaturan data bank ini berada dalam modul data master, dimana SKPD akan
mengatur pengisian data – data bank terkait penyimpanan uang daerah dan
submenu profil.
Untuk SKPD lama, cukup memulai pada tahap penyusunan KUA/PPA saja.
Karena SKPD sudah terdaftar dalam sistem sehingga rekening bank nya sudah
ada.
analisis proses sistem pencairan uang persediaan SKPD yang telah menggunakan
45
Gambar 14. BPMN Pencairan UP
46
Berikut deskripsi dari BPMN pencairan UP:
RKA dan DPA sesuai dengan program dan kegiatan yang telah
2. Perwakilan SKPD akan menginput isi berkas – berkas tadi kedalam sistem
akan mengolah data input dan dokumen DPA dapat dicetak untuk diberikan
dokumen selanjutnya.
4. Jika tidak ada kendala maka berkas DPA diterima BP yang kemudian akan
diajukan pada PPKD. Jika terjadi kendala terhadap kelengkapan berkas atau
kendala maka berkas akan di tolak. Jika tidak terjadi kendala maka PPKD
47
6. Setelah berkas Anggaran setujui PPKD maka PPKD akan membuat SPD
pada form menu SPD dengan menginputkan nomor SK-DPA yang sudah
tanggal valid sebagai tanda bahwa SPD sudah pasti dan tidak akan dirubah
lagi
7. Setelah SPD dibuat pada SIPKD maka SPD dapat di cetak untuk diajukan
submenu SPP. SPP UP dibuat dengan menginputkan data SPD yang telah
disahkan tadi. BP juga masih bisa mengubah nominal angka anggaran bila
untuk diperiksa.
9. Apabila tidak ada kendala maka PPKD akan mengesahkan SPP UP dan
SetDa akan menandatangani verifikasi SPP UP. Jika terjadi kendala maka
submenu SPM. SPM UP dibuat dengan menginputkan data SPP yang telah
48
11. BUD akan memeriksa SPM UP dan jika ada kendala maka BUD akan
Apabila tidak terjadi kendala, maka BUD akan lanjut membuat SP2D.
12. Setelah SPM UP sudah diangap benar dan sah, maka BUD membuat SP2D
Bidang Akuntansi sebagai arsip S; 4) PPKD sebagai arsip. SP2D ini bisa
diakses dalam sistem tapi hanya dalam bentuk dokumen tanpa tanda
pengesahan.
13. Pihak Bank akan mentransfer UP sesuai nominal yang ada pada SP2D ke
Use Case diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model
yang disusun untuk mengilustrasikan interaksi antara sistem dan actor. Use case
diagram untuk SIPKD pencairan Uang Persediaan memiliki empat actor yaitu:
49
Gambar 15. Use case Diagram Pencairan UP
1. Kepala dan PPK-SKPD serta Bidang Anggaran SKPD dapat membuat KUA,
RKA dan DPA Anggaran. Kemudian dapat mencetak KUA, RKA dan DPA
3. PPKD & Setda dapat mencetak atau melihat SPP dan SPM UP. Kemudian
dapat membuat SPD UP, serta dapat melihat dan memeriksa SPP UP
4. BUD dapat melihat dan memeriksa SPM UP. Kemudian membuat serta
mencetak SP2D.
50
5.3 Eveluasi Sistem yang Berjalan
SIPKD yang dilakukan selama kerja praktek di BPKD Pes-Sel, ditemukan bahwa
sistem sudah berjalan dengan baik dan mampu mempermudah kinerja BPKD. Namun
setelah dilakukan analisis, masih terdapat kelemahan dan kekurangan pada sistem.
1. Kekuatan (Strengh)
Kekuatan yang diperoleh BPKD adalah pengolahan data yang baik, akurat dan
serta pembuatan surat – surat pada proses pencairan UP menjadi lebiah mudah.
Karena data telah diolah menggunakan sistem yang mempunyai server, maka
akan ada keunggulan dalam backup datayang isa digunakan BPKD untuk
keperluan kapanpun. Hal ini juga dapat mengurangi resiko kehilangan data atau
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang terjadi pada sistem adalah sistem hanya bisa diakses di pusat
yaitu di kantor BPKD sendiri, sehingga setiap SKPD masih harus melakukan
memiliki satu server sedangkan sistem harus mengelola hampir seluruh data dan
kegiatan dalam BPKD. Data dalam database belum bisa diakses secara online
karena sistem masih bersifat tertutup, sehingga berkas – berkas masih digunakan
51
dengan cara mencetak hardcopy maupun mengnyalin softcopy ke dalam media
penyimpanan. Sistem yang tertutup ini menjadi kurang efektif saat BPKD
melakukan kerjasama dengan pihak Bank baik itu meminta informasi rekening
3. Peluang (Opportunities)
pada proses sistem atau membuat alur yang lebih singkat dan mudah serta sistem
aplikasi dapat berupa sistem yang bisa diakses secara online atau mobile.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman yang mungkin terjadi berupa ancaman adanya virus terhadap sistem
yang dapat membuat sistem down, atau menghilangkan data – data yang ada pada
sistem yang lama. Ini dikarenakan sistem hanya memiliki satu server bersama.
52
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
dan membuat laporan dapat ditarik kesimpulan bahwa proses pencairan Uang
Persediaan SKPD yang menggunakan aplikasi SIPKD telah berjalan dengan baik dan
mempermudah kinerja instansi. Akan tetapi masih terdapat kekurangan dan kelemahan
terutama sistem yang belum online sehingga sistem hanya dapat memudahkan kinerja
pembuatan dokumen pencairan UP tanpa bisa mengirimkan file secara online untuk
pihak lain. Kemudian sistem hanya bisa diakses dipusat sehingga tidak tercapainya
smart city yang lebih mempermudah akses antar instansi. Analisis sistem dilakukan
menggunakan pemodelan BPMN dan use case diagram. Evaluasi sistem yang berjalan
6.2 Saran
online dengan menggunakan smart city untuk membuat sistem menjadi terbuka
server sistem untuk mengurangi resiko lamanya waiting time. Kemudian dalam segi
53
keamanan sistem, BPKD Pes-Sel harus memiliki antivirus yang dapat mencegah
54
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan
Oerganisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Tata kerja, dan Uraian Tugas Jabatan
HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
2017]
Fakultas Teknologi Informasi. Jurusan Sistem Informasi. 2015. Meteri Kuliah Konsep
Companies, Inc
55
Siklus Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah [Online], available at:
2008.
Peraturan Mneteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
56