Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar belakang penelitian
B.Tujuan penelitian
C.Ruang Lingkup penelitian
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Sebuah perusahaan atau organisasi perlu merencanakan strategi yang
dapat mengoptimalkan hasil yang ingin dicapai, baik itu berupa keuntungan
maksimal atau biaya minimal. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki
keterbatasan atas sumber dayanya, baik keterbatasan dalam jumlah bahan
baku, mesin dan peralatan, ruang, tenaga, kerja, maupun model. Dengan
keterbatasan ini, setiap perusahaan melakukan beberapa cara untuk
melakukan optimasi dengan hasil yang dicapai, salah satunya dengan
program linear (Linear Programming).
1
mampu mengidentifikasi kapan alat ini dipergunakan dan kapan tidak
dipergunakan.
2
Pemahaman mengenai pemrograman linier dapat dilakukan melalui
strategi pembelajaran tertentu, sehingga terbentuk pola komunikasi yang
seimbang baik melalui analisis dan sintesis informasi pada diri sendiri
(Darmawan, 2017), atau melalui suatu metode pembelajaran dan komunikasi
berkelompok (Fajar, 2017). Terdapat beberapa metode pembelajaran
pemrograman linier terutama mengenai cara penyelesaiannya. Diantaranya
adalah penyelesaian menggunakan metode grafik, atau dengan
menggunakan metode simpleks (Harahap, 2017). Untuk mengukur
pemahaman mengenai pemrograman linier, dapat dilakukan tes manual atau
melalui komputer yang secara umum disebut sebagai computer based test
(CBT). (Darmawan, 2016). Jika CBT ini dikembagkan secara online melalui
website pembelajaran, maka pengguna akan membekali diri dengan
sejumlah materi yang diujikan secara online melalui web based electronic
Learning System (WELS), sebagaimana dijelaskan bahwa The application of
web-based electronic learning system developed in this study has the
following advantages:
3
1) Sebuah bank hendak mengalokasikan dananya untuk mencapai
kemungkinan hasil tertinggi. Bank tersebut harus beroperasi
dalam peraturan likuiditas yang dibuat pemerintah, dan harus
mampu menjaga fleksibilitas yang memadai untuk memenuhi
permintaan pinjaman dari nasabahnya.
2) Agen periklanan juga harus mencapai kemungkinan terbaik bagi
nasabah produknya dengan biaya advertising terendah. Ada
berlusinan kemungkinan yang dapat dijadikan tempat, masing-
masing dengan tarif dan pembaca yang berbeda.
3) Perusahaan mebel juga harus memaksimumkan labanya. Kedua
departemennya menghadapi batas waktu produksi yang tidak
bisa ditawar untuk memenuhi permintaan para pelanggannya.
4) Membuat suatu jadwal produksi yang akan mencukupi
permintaan pada masa mendatang akan suatu produk perusahaan
dan pada saat yang bersamaan meminimalkan biaya persediaan
dan biaya produksi total.
5) memilih bauran produk pada suatu pabrik untuk memanfaatkan
penggunaan mesin dan jam kerja yang tersedia sebaik mungkin
selagi memaksimalkan laba perusahaan.
6) mengalokasikan ruangan untuk para penyewa yang bercampur
dalam pusat pembelanjaan baru untuk memaksimalkan
pendapatan perusahaan penyewaan.
4
keterbatasan kemam-puan suatu grafik dalam menampilkan hasil
perhitungan.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui pengertian Program Linear
2. Mengetahui bentuk umum Program Linear
3. Mengetahui cara penyelesaian Program Linear dengan metode grafik dan
metode simpleks.
5
a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = /≤ / ≥ b2
…
am1x1 + am2x2 + … + amnxn = /≤ / ≥ bm
x1, x2, …, xn ≥ 0
Simbol x1, x2, ..., xn (xi) menunjukkan variabel keputusan. Jumlah
variabel keputusan (xi) oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c1,c2,...,cn
merupakan kontribusi masing-masing variabel keputusan terhadap tujuan,
disebut juga koefisien fungsi tujuan pada model matematiknya.Simbol
a11, ...,a1n,...,amn merupakan penggunaan per unit variabel keputusan akan
sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefisien fungsi
kendala pada model matematiknya. Simbol b1,b2,...,bm menunjukkan jumlah
masing-masing sumber daya yang ada. Jumlah fungsi kendala akan
tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Linear Programming
Menurut Staphleton, Drew, (2006), definisi Linear Programming adalah
suatu teknik aplikasi matematika dalam menentukan pemecahan masalah
yang bertujuan untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu yang
dibatasi oleh batasan-batasan tertentu, dimana hal ini dikenal juga sebagai
teknik optimalisasi. Berdasarkan definisi tersebut, maka Linear
Programming akan melibatkan model yang mendeskripsikan tujuan dan
model yang mendeskripsikan batasan-batasannya. Adapun model yang
dimaksud adalah suatu fungsi yang berderajat satu, yaitu fungsi linier.
Contoh sederhana dari konsep Linear Programming antara lain keadaan
bagian distribusi suatu perusahaan yang dihadapkan pada masalah
penentuan tingkat stok berbagai jenis produk dengan memperhatikan
batasan ruang penyimpanan: jenis ukuran tonase barang, fast moving
(barang cepat laku), barang yang laku stabil, modal, dan sebagainya untuk
memperoleh tingkat keuntungan maksimal atau biaya minimal menurut
Merlyana, Bahtiar Saleh Abbas, Jurnal Piranti Warta, (2008).
7
Program linier adalah merumuskan masalah dengan menggunakan
sejumlah informasi yang tersedia kemudian menerjemahkan masalah
tersebut dalam bentuk model matematika. Sifat linier mempunyai arti bahwa
seluruh fiungsi dalam model ini merupakan fungsi yang linier.
8
Model pemrograman linier memuat tiga unsur utama, yaitu :
1. Variabel Keputusan, yaitu variabel persoalan yang akan
mempengaruhi nilai tujuan yang hendak dicapai. Dalam proses
pemodelan, penemuan variabel keputusan tersebut harus dilakukan
terlebih dahulu sebelum merumuskan fungsi tujuan dan kendala-
kendalanya
2. Fungsi Tujuan, yaitu tujuan yang hendak dicapai yang harus
diwujudkan kedalam sebuah fungsi Matematika linear. Selanjutnya,
fungsi ini dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap
kendalakendala yang ada.
3. Kendala Fungsional, yaitu manajemen menghadapi berbagai kendala
untuk mewujudkan tujuan-tujuannya.
9
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Metode Teori Penelitian
1) Metode Grafik
Metode grafik dapat digunakan untuk pemecahan masalah pemrograman
linier yang hanya memiliki dua atau tiga variabel. Grafik disusun dari
persamaan yang telah diformulasikan sedemikian sehingga akan didapatkan
titik-titik sebagai solusi, yang merupakan hasil dari perpotongan garis.
Apabila dalam suatu pemrograman linear terdapat lebih dari 2 variabel, yaitu
misalnya tiga variabel X1, X2, dan X3 maka metode grafik ini tidak dapat
digunakan.
10
pertidaksamaan (≤ dan ≥) diubah terlebih dahulu kedalam bentuk
persamaan (=).
4) Menentukan area kelayakan solusi pada grafik tersebut. Area layak
dapat dilihat dari pertidaksamaan pada kendala. Apabila kendala
dalam bentuk ≤, maka daerah arsiran/layak terjadi pada bagian
kiri/bawah/kiri bawah, tetapi apabila bentuk pertidaksamaan ≥, maka
pengasrsiran dilakukan ke kanan/atas/kanan atas. Apabila bentuk
persamaan (=), maka daerah layak terjadi pada garis tersebut
(berimpit).
5) Hitung nilai fungsi tujuan untuk semua titik sudut daerah layak. Untuk
keputusannya, plih koordinat titik yang memberikan nilai terbesar
untuk fungsi tujuan maksimasi, dan nilai fungsi terkecil untuk tujuan
minimasi.
11
Proses Produk I Produk
II
I - 15
II 20 16
III 24 30
LABA 170 190
, , , Sedemikian sehingga
persamaan yang diperoleh adalah :
F(0,100)
D(80,0)
E(0,80)
H(100,0)
12
Gambar 1. Solusi Pemrograman Linier Metode Grafik
yaitu (400/9;400/9).
13
Selanjutnya dilakukan pengujian dari seluruh titik koordinat didaerah
feasible yang diperoleh ke persamaan tujuan. Maka akan diperoleh hasil
terbesar untuk masalah maksimasi dan hasil terkecil untuk masalah
minimasi.
Titik A :
Titik B :
Titik C :
Titik D :
adalah titik C. Jadi jumlah produksi 1 ( yang harus dibuat adalah 400/9
14
dan jumlah produksi 2 ( yang harus dibuat adalah 400/9 agar produksi
maksimal dengan keuntungan optimum sebesar Rp.16.000.
2) Metode Simpleks
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat bentuk baku,
yaitu:
15
1) Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam bentuk umum,
diubah menjadi persamaan (=) dengan menambahkan satu variabel
slack;
2) Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam bentuk umum,
diubah menjadi persamaan (=) dengan mengurangkan satu variabel
surplus;
3) Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk umum, ditambahkan
satu variabel artifisial (variabel buatan). Dalam perhitungan iterative,
digunakan tabel. Bentuk baku yang sudah diperoleh, harus dibuat ke
dalam bentuk tabel. Semua variabel yang bukan variabel basis
mempunyai solusi (nilai kanan) sama dengan nol dan koefisien
variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0. Oleh karena itu,
pembentukan tabel awal harus dibedakan berdasarkan variabel basis
awal.
Metode ini dikembangkan oleh George Dantzig pada 1946 dan sepertinya
cocok untuk komputerisasi masa kini. Pada 1946 Narendra Karmarkar dari
Bell Laboratories menemukan suatu cara untuk memecahkan masalah
program linear yang lebih besar, sehingga memperbaiki dan meningkatkan
hasil dari metode simpleks. Metode ini menyelesaikan masalah program
linear melalui perhitungan berulang-ulang (iteration) yang langkah-langkah
perhitungan yang sama diulang berkalikali sebelum solusi optimum dicapai.
16
bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku”. Ciri-ciri dari bentuk baku
model program linear adalah semua kendala berupa persamaan dengan sisi
kanan nonnegatif, fungsi tujuan dapat memaksimumkan atau
meminimumkan. Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan
dalam pemrograman linear adalah metode simpleks.
Kelebihan dari metode ini adalah mampu menghitung dua atau lebih
variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik yang hanya
mampu mengaplikasikan dua variabel keputusan.
17
3) menentukan baris pivot. Baris pivot ditentukan setelah membagi
nilai solusi dengan nilai kolom pivot yang bersesuaian (nilai yang
terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai negatif dan 0 pada
kolom pivot tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi.
Baris pivot adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Jika baris
pivot ditandai dan ditarik ke kiri, variabel keluar akan diperoleh.
Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah sau secara
sembarang.
4) menentukan elemen pivot. Elemen pivot merupakan nilai yang
terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot.
5) membentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk
dengan pertama sekali menghitung nilai baris pivot baru. Baris
pivot baru adalah baris pivot lama dibagi dengan elemen pivot.
Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom pivot baris
yang bersangkutan dikali baris pivot baru dalam satu kolom
terhadap baris lamanya yang terletak pada kolom tersebut.
Keenam, memeriksa jika tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel
dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai pada baris z) dan
tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimisasi, tabel
sudah optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0.
Pada tujuan minimisasi, tabel sudah optimal jika semua nilai pada
baris z sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah kedua;
jika sudah optimal, baca solusi optimal.
18
a) Iterasi, seperti yang disebutkan sebelumnya adalah tahapan perhitungan
dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel
sebelumnya.
b) Variabel non basis, adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada
sembarang iterasi.
c) Variabel basis, merupakan variabel yang nilainya bukan nol pada
sembarang iterasi. Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel
slack (jika fungsi kendala menggunakan pertidaksamaan <) atau variabel
buatan (jika fungsi kendala menggunakan persamaan > atau =). Secara
umum, jumlah variabel batas selalu sama dengan jumlah fungsi pembatas.
d) Solusi atau Nilai Kanan (NK), merupakan nilai sumber daya pembatas
yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan
jumlah sumber daya pembatas awal yang ada.
e) Variabel Slack, adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi persamaan
(=).
f) Variabel Surplus, adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik
kendala untuk mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan
(=).
g) Variabel Buatan, adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik
kendala dengan bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis
awal.
h) Kolom Kerja, adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada
kolom ini akan menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris
kerja.
i) Baris Pivot (Baris Kerja), adalah salah satu baris dari antara variabel baris
yang memuat variabel keluar.
j) Elemen Kerja, adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel
simpleks berikutnya.
19
k) Variabel Masuk, adalah variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis
pada iterasi berikutnya. Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel
non basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan
bernilai positif.
e) Variabel Keluar, variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi
berikutnya dan digantikan dengan variabel masuk. Variabel keluar dipilih
satu dari antara variabel basis pada setiap iterasi dan bernilai 0.
20
Kendala1. 3X0 + 2X1 + X2 ≤ 20
Fungsi kendala yang ada yaitu kendala1, kendala2, dan kendala3 perlu
diubah menjadi bentuk persamaan dengan mengikuti aturan simpleks,
dimana tanda lebih kecil sama dengan (≤) diganti dengan menambahkan
sebuah variabel tambahan yaitu slack (S) dan tanda pertidaksamaan diganti
dengan sama dengan (=). Jadi bentuk fungsi kendala menjadi:
1) Tentukan negatif untuk angka yang paling besar pada fungsi tujuan
dan diberi asiran sebagai entry variable.
2) Tambahkan satu kolom untuk menghitung rasio dengan cara
membagi solusi dengan bagian yang diasir pada langkah 1 sebagai
leaving variable.
21
3) Buat kembali tabel untuk iterasi 1, dimana baris new-nya (baris
barunya) adalah hasil bagi baris sebelumnya dengan perpotongan
pada tabel sebelumnya.
Sebagai contoh kasus, misal suatu perusahaan akan membuat kain sutra
dan kain wol, yang terbuat dari benang sutra 3kg untuk pembuatan kain
sutra dan benang sutra 4kg dan benang wol 1kg untuk pembuatan kain wol.
Masing-masing membutuhkan masa kerja 2 jam untuk kain sutra dan kain
wol. Benang sutra kurang dari 1200kg, benang wol kurang dari 20kg dan
masa kerja kurang dari 40 jam. Berapakah yang harus diproduksi untuk
mendapatkan laba maksimal dengan
Produk
(Kain)
Sutra 3 - 2 30
Wol 4 1 2 40
120 20 40
22
Fungsi tujuan :
Fungsi kendala :
Benang Sutra :
Benang Wol :
Masa kerja :
Batasan non negatif
23
NB NK Ind
Z -30 -40 0 0 0 0
3 4 1 0 0 120
0 1 0 1 0 20
2 2 0 0 1 40
Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai baris Z yang bernilai
negatif dengan angka terbesar.
NB NK Ind
Z -30 -40 0 0 0 0
3 4 1 0 0 120
0 1 0 1 0 20
24
2 2 0 0 1 40
NB NK Ind
Z -30 -40 0 0 0 0 -
3 4 1 0 0 120 30
0 1 0 1 0 20 20
2 2 0 0 1 40 20
NB X1 X2 S1 S2 S3 NK Ind
Z
S1
S2
X2 1 1 0 0 1/2 20
25
Baris baru = baris lama – (nilai kolom kunci*nilai baris kunci baru)
Z -30 -40 0 0 0 0
-40 1 1 0 0 ½ 20 (-)
10 0 0 0 20 800
3 4 1 0 0 120
4 1 1 0 0 1/2 20 (-)
-1 0 1 0 -2 40
0 1 0 1 0 20
1 1 1 0 0 1/2 20 (-)
-1 0 0 1 -1/2 0
NB NK Ind
Z 10 0 0 0 20 800
-1 0 1 0 -2 40
-1 0 0 1 -1/2 0
26
1 1 0 0 1/2 20
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa karena nilai Z sudah positif, maka
diperoleh
hasil: maka Zmax = 800. Apabila nilai Z masih negatif, maka harus
melakukan perbaikan sampai diperoleh nilai Z yang positif.
27
Gambar 3. Solusi akhir dengan penyelesaian menggunakan metode simpleks
28
2. Metode Studi Pustaka, metode ini dilakukan sebagai referensi. Pustaka
yang digunakan dapat berupa buku referensi, dokumen yang relevan dan
sumber dari internet.
29