TUGAS Besar 2
1. Sebutkan teori Learning Curve yang dikemukakan oleh 3 ahli barat yang saudara ketahui
2. Jelaskan konsep-konsep dasar AHP, prinsip-prinsip dasar AHP dan manfaat AHP
3. Jelaskan 6 (enam) tahapan perkembangan teori learning curve dalam konsep pengambilan
keputusan!
Nomor 1
Teori Learning Curve adalah konsep yang menggambarkan peningkatan efisiensi dalam proses
produksi seiring dengan pengalaman dan peningkatan dalam produksi berulang. Dalam
konteks ini, beberapa ahli barat yang terkenal dalam pengembangan teori Learning Curve
adalah:
1. Frederick E. Emmons: Frederick E. Emmons adalah salah satu tokoh awal dalam
pengembangan teori Learning Curve. Ia mempublikasikan hasil risetnya tentang
fenomena penurunan biaya produksi seiring dengan pengalaman dalam industri
penerbangan selama Perang Dunia II. Penelitiannya mendasari konsep dasar Learning
Curve.
2. Theodore P. Wright: Theodore P. Wright adalah seorang insinyur dan peneliti yang
membantu mengembangkan konsep Learning Curve. Ia menciptakan rumus matematis
untuk menggambarkan hubungan antara volume produksi dan penurunan biaya per unit
produksi. Rumus Wright's Learning Curve menjadi dasar penting dalam analisis biaya
dan perencanaan produksi.
Konsep Learning Curve memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai industri, termasuk
manufaktur, teknologi, dan layanan, serta telah digunakan untuk membantu perusahaan
merencanakan produksi, mengelola biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional mereka.
Nomor 2
AHP (Analytic Hierarchy Process) adalah sebuah metode yang digunakan untuk membuat
keputusan kompleks dengan menguraikan masalah menjadi berbagai kriteria (faktor) yang
berbeda dan kemudian membandingkannya secara berhirarki. Berikut adalah konsep-konsep
dasar, prinsip-prinsip dasar, dan manfaat AHP:
Manfaat AHP:
2. Keputusan yang Tepat: AHP membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih
tepat karena mengukur bobot kriteria secara sistematis dan mempertimbangkan
preferensi pengambil keputusan.
3. Analisis Sensitivitas: AHP memungkinkan analisis sensitivitas terhadap perubahan
bobot kriteria atau perbandingan berpasangan, sehingga pengambil keputusan dapat
memahami bagaimana perubahan tersebut memengaruhi hasil keputusan.
5. Penggunaan yang Luas: AHP dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk
manajemen, perencanaan strategis, pemilihan proyek, pemilihan vendor, dan
sebagainya.
AHP adalah alat yang sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang kompleks,
terutama ketika ada banyak faktor dan preferensi yang harus dipertimbangkan. Dengan
memahami konsep-konsep dasar dan mematuhi prinsip-prinsip AHP, pengambil keputusan
dapat menghasilkan keputusan yang lebih terstruktur dan rasional.
Nomor 3
Teori Learning Curve adalah konsep yang mencerminkan peningkatan efisiensi dalam proses
produksi atau pekerjaan seiring dengan pengalaman dan repetisi. Dalam konteks pengambilan
keputusan, terdapat enam tahapan perkembangan teori Learning Curve yang dapat membantu
dalam memahami dan mengaplikasikan konsep ini:
NOMOR 4
Dalam konteks pengambilan keputusan pelayanan konstan (constant service), ada beberapa
asumsi dasar yang diperlukan untuk memudahkan analisis dan perhitungan. Asumsi-asumsi
tersebut meliputi:
3. Waktu dan Proses Produksi Konsisten: Asumsi ini mengasumsikan bahwa waktu
yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk atau layanan adalah konsisten
dan tidak berfluktuasi. Proses produksi dianggap stabil dan tidak ada gangguan atau
perubahan signifikan.
4. Kualitas Konstan: Asumsi ini berhubungan dengan kualitas produk atau layanan yang
dihasilkan. Dalam konteks pelayanan konstan, kualitas dianggap tetap dan tidak
mengalami fluktuasi.
5. Kepuasan Pelanggan Konstan: Dalam beberapa kasus, asumsi ini berlaku ketika
kepuasan pelanggan dianggap konstan atau setidaknya tidak mengalami perubahan
signifikan seiring waktu. Hal ini berarti bahwa tidak ada perubahan yang
mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap kualitas atau kepuasan dari produk atau
layanan yang diberikan.
6. Siklus Hidup Produk Konstan: Dalam beberapa kasus, asumsi ini mengandaikan
bahwa produk atau layanan yang diberikan telah mencapai tahap pematangan dalam
siklus hidupnya dan tidak mengalami perkembangan produk baru, perubahan signifikan
dalam permintaan, atau perubahan dalam strategi pemasaran.
7. Tidak Ada Perubahan Teknologi atau Inovasi: Asumsi ini mengasumsikan bahwa
tidak ada perubahan teknologi atau inovasi yang dapat memengaruhi produksi atau
kualitas produk atau layanan selama periode waktu yang dihitung.
Asumsi-asumsi ini digunakan untuk membuat model analisis yang lebih sederhana dan
konsisten dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan konstan. Namun, perlu diingat
bahwa dunia nyata seringkali tidak memenuhi semua asumsi ini, dan dalam situasi yang lebih
kompleks, perluasan atau penyesuaian asumsi mungkin diperlukan untuk lebih akurat dalam
menganalisis keputusan pelayanan.
NOMOR 5
A. Dalam pengambilan keputusan, ada dua jenis tujuan yang dapat dihadapi, yaitu tujuan
tunggal (single objective) dan tujuan jamak (multiple objectives). Mari kita jelaskan keduanya:
Contoh keputusan dengan tujuan tunggal termasuk penentuan harga jual produk untuk
mencapai keuntungan tertentu, pemilihan lokasi baru untuk membuka cabang perusahaan, atau
pemilihan pemasok yang menawarkan harga terendah untuk mengurangi biaya.
Keputusan dengan tujuan jamak seringkali lebih kompleks daripada keputusan dengan tujuan
tunggal karena pengambil keputusan harus mengevaluasi setiap tujuan, memutuskan tingkat
kepentingan masing-masing tujuan, dan mencari solusi atau alternatif yang dapat memenuhi
sebagian besar atau semua tujuan yang ditetapkan.
Dalam praktiknya, banyak keputusan bisnis yang dihadapi oleh pimpinan melibatkan tujuan
jamak karena dunia bisnis seringkali kompleks dan memerlukan penyeimbangan antara
berbagai faktor yang relevan. Oleh karena itu, teknik-teknik analisis keputusan, seperti analisis
multi-kriteria, sering digunakan dalam keputusan dengan tujuan jamak untuk membantu
pengambil keputusan mengidentifikasi solusi yang optimal atau mendekati optimal.
B. Pilihan antara keputusan dengan tujuan tunggal atau tujuan jamak bergantung pada situasi
dan kompleksitas pengambilan keputusan yang dihadapi. Tidak ada jawaban yang benar atau
salah, karena keduanya memiliki tempat yang relevan dalam dunia pengambilan keputusan.
Mari kita tinjau dalam situasi apa masing-masing jenis keputusan lebih cocok:
Situasi dengan Tujuan yang Jelas: Keputusan dengan tujuan tunggal biasanya cocok
ketika pengambil keputusan memiliki tujuan yang sangat jelas dan spesifik yang ingin
dicapai. Contohnya, jika tujuan utama adalah memaksimalkan keuntungan atau
mengurangi biaya dalam situasi bisnis yang sederhana dan terfokus, maka keputusan
dengan tujuan tunggal bisa lebih sesuai.
Situasi yang Membutuhkan Fokus: Ketika perhatian perlu difokuskan pada satu
tujuan utama untuk mencapai hasil yang optimal, keputusan dengan tujuan tunggal
lebih sesuai. Ini membantu menghindari kompleksitas yang mungkin muncul ketika
banyak tujuan berkonflik.
Situasi Darurat atau Mendesak: Dalam situasi darurat atau mendesak di mana
keputusan cepat diperlukan, keputusan dengan tujuan tunggal dapat menjadi pilihan
yang lebih praktis karena pengambilan keputusan lebih cepat.
Situasi dengan Banyak Faktor yang Relevan: Keputusan dengan tujuan jamak lebih
sesuai ketika pengambilan keputusan melibatkan banyak faktor yang saling berkaitan
dan relevan. Ini bisa terjadi dalam bisnis yang kompleks, proyek besar, atau ketika ada
banyak pemangku kepentingan dengan tujuan yang berbeda.
Pilihan yang Paling Ideal: Tidak ada pilihan yang paling ideal secara umum, karena setiap
situasi pengambilan keputusan memiliki karakteristik unik. Keputusan dengan tujuan tunggal
atau jamak dapat menjadi pilihan yang tepat tergantung pada konteks dan tujuan spesifik.
Keputusan yang dianggap ideal adalah yang paling sesuai dengan kondisi, memungkinkan
pencapaian tujuan, dan memberikan hasil yang optimal sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
pengambil keputusan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat
situasi dan tujuan sebelum memilih pendekatan pengambilan keputusan yang paling sesuai.