BAB I
MODEL LINIER AND INTEGER PROGRAMMING
TIU : Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat lebih terampil menggunakan aplikasi STORM
dan POM sebagai alat untuk memecahkan masalah, khususnya masalah liner programming.
Sebagian besar dari persoalan manajemen berkenaan dengan penggunaan sumber secara efisien
atau alokasi sumber-sumber yang terbatas (Tenaga kerja terampil, bahan mentah, modal) untuk
mencapai tujuan yang diinginkan seperti penerimaan hasil penjualan yang harus maksimun,
penerimaan defisa hasil eksport non-migas harus maksimum, jumlah biaya transport harus minimun,
lamanya waktu antrian untuk menerima pelayanan sependek mungkin, kemakmuran rakyat sebesarbesarnya.
Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimum. Dengan
perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan (input) yang serbaterbatas dapat dicapai hasil
kerja yaitu keluaran (output) berupa produksi barang atau jasa yang optimun. Linier Programming
akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternatif pengambilan tindakan,
akan tetapi hanya ada satu yang optimum (maksimum atau minimum). Ingat bahwa mengambil
keputusan berarti memilih alternatif yang jelas harus alternatif yang terbaik. Perhatikan keadaan
dalam praktek dimana pimpinan perusahaan bermaksud atau bertujuan untuk mencapai hasil
penjualan sebesar mungkin. Logikanya dia harus memutuskan untuk memproduksi sebanyakbanyaknya, maka kalau semua barang tersebut laku dijual tentu akan diperoleh jumlah penjulan
sebanyak-banyaknya. Tujuan benar-benar tercapai !
Akan tetapi keadaan belum tentu semulus itu, dia, pimpinan perusahaan sebagai pembuat
keputusan, ternyata akan menghadapi pembatasan-pembatasan, misalnya jumlah permintaan
masyarakat tidak sebanyak yang diperoduksi, sehingga barang susah dijual. Pembatasan bukan
berhenti disitu saja sebab mungkin dia akan menghadapi pembatasan seperti persedian bahan mentah
ternyata hanya tersedia skian saja tidak bisa lebih, tenaga terampil yang aktif dan kreatif terbatas,
untuk memproses peoduksi terbatas, model terbartas, ruangan untuk meyimpan hasil produksi
terbatas, permintaan masyarakat ternyata juga terbatas.
Linier Programming adalah suatu model pemecahan masalah dengan menggunakan model
matematis untuk mencari kombinasi level atau produk yang menghasilkan aktivitas potensial dengan
sumber daya yang terbatas. Dengan kata lain, linier programming adalah perencanaan segala aktivitas
perusahaan untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas secara optimal. Cara grafis
digunakan jika persoalan program linier mempunyai dua buah variabel. Dimana memberikan petunjuk
penting bahwa untuk memcahkan masalah tersebut cukup dengan memperhatikan titik ekstrim (titik
terjauh) pada ruang solusi atau daerah fisibel. Petunjuk ini telah menjadi kunci dalam
mengembangkan metode simpleks.
Metode simpleks adalah teknik yang paling berhasil dikembangkan untuk memcahkan
persoalan program linier yang memiliki jumlah keputusan dan pembatas yang besar. Algoritma ini di
kembangkan dengan metode aljabar matriks sehingga operasi perhitungan menjadi efisien. Metode
simpleks merupakan prosedur aljabar yang bersifat iteratif, yang bergerak selangkah demi seleangkah
dimulai dari suatu titik ekstrim pada daerah fisibel (ruang solusi) menuju ttik ekstrim yang optimum.
Didalm menyelesaikan persoalan program linier menggunakan metode simpleks, bentuk
formulasi harus satandar dan sifat-sifat sebagai berikut :
1. Seluruh pembatas (constraint) harus berbentuk persamaan, bertanda = dengan ruas kanan
non-negatif.
2. Seluruh variabel harus merupakan non-negatif.
3. Fungsi tujuannya dapat berupa mekanisme atau minimisasi.
Algortima simpleks dengan menggunakan persoalan PT. Abadi Sentosa dimulai dari titik A
(0,0) yang biasa disebut sebagai solusi awal (starting solution). Kemudian bergerak ketitik sudut yang
berdekatan titik B atau titik E. Dalam hal memilih tiitk B atau E akan bergantung pada koefisien
fungsi tuuan. Karena koefisien X2 lebih besar daripada X1, maka fungsi tujuan maksimisasi, maka
solusi akan bergerak searah dengan peningkatan X2 hingga mencapai titik ekstrim E. Pada titik B
proses yang sama diulangi untuk menguji apakah masih ada titik ekstrim lain yang dapat memperbaiki
nilai fungsi tujuan. Karena titik ekstrim D (2,6) memberikan nilai fungsi tujuan yang lebih baik
daripada titik E (0,6) dan titik C (4,3), maka iterasi berhenti, dengan titik D (2,6) sebagai titik
STMIK Dipanegara Makassar
Copyright 2009 Riset Teknologi Informasi
optimum. Dengan demikian,ada dua aturan yang berlaku dalam memilih titik ekstrim yang berikut
setelah mencapai suatu tutuk ekstrim tertentu, yaitu :
1. Titik ekstrim berikutnya ini harus merupakan titik ekstrim yang berdekatan dengan titik
ekstrim yang sudah dicapai.Sebagai contoh, dari tiitk A tidak bisa bergerak langsung ke
titik D atau C karena titik tsb tidk berdekatan.
2. Solusi ini tidak akan pernah kembali ke titik ekstrim yang telah dicapai sebelumnya.
Msialnya dari titik E tidak akan kembali lagi ke titik A.
Sebagai ringkasan, ide metode simpleks dimulai dari suatu titik sudut fisibel dan selalu
bergerak melaui titik sudut fisibel yang berdekatan, menguji masing-masing titik mengenai
optimalisasinya sebelum bergerak pada titik lainnya.
Ilustrasi Pemecahan Masalah :
Pemecahan suatu Masalah dengan
Menggunakan Metode Grafik
Linier
Programming
Gb 2.1.
Tampilan Utama
12. Const Type adalah fungsi kendala, jika Obj Type adalah max maka Const Type adalah
<=, sebaliknya jika Obj Type adalah min maka Const type adalah >=.
13. RHS adalah masukkan nilai batasan kanan.Range adalah ketentuan dari pada Constrain
untuk Upper dan Lower Bound jika kita mengiginkan.
Exp. :
Gb 2.6 Tampilan Utama Perolehan Hasil pada Linier & Integer Programming
Program linier merupakan teknik aplikasi dari matematika yang disusun oleh George B. Dantzig di
tahun 1947 pada saat memimpin Air Force Statistical Controls Combat Analysis Branch di Pentagon.
Definisi Linier Programming :
1. Linier programming adalah suatu teknik aplikasi matematika dalam menentukan pemecahan
masalah yang bertujuan untuk memaksimumkan atau meminimumkan sesuatu yang
dibatasi oleh batasan-batasan tertentu. Hal ini juga dikenal sebagai teknik optimalisasi.
2. Linier programming adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya
menggunakan model matematis, dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi
alternative pemecahan optimum terhadap persoalan
3. Linear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu
manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber
daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan, namun karena terbatasnya
sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan biaya. Linear Programming memiliki empat
ciri khusus yang melekat, yaitu :
1. Penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau minimisasi
2. Kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
3. Ada beberapa alternatif penyelesaian
4. Hubungan matematis bersifat linear
Bentuk Umum :
Optimumkan
n
Z C j x j
j 1
dengan batasan
n
a
j 1
ij
x j bi , untuk i = 1,2,3,..,m
xj 0
untuk j = 1,2,3,..,n
Keterangan :
STMIK Dipanegara Makassar
Copyright 2009 Riset Teknologi Informasi
Z adalah merupakan fungsi tujuan yang dicari nilai optimalnya (maksimum atau minimum)
Cj adalah merupakan kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan X j dengan
satu satuan unit atau sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan j terhadap Z
Xj= tingkat kegiatan ke-j
Aij= banyaknya sumber I yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit
keluaran kegiatan j
bi adalah merupakan kapasitas sumber i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit
kegiatan
n adalah merupakan macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia
m adalah merupakan macam batasan sumber atau fasilitas yang tersedia
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming yan harus
diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:
1. certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah diketahui
dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
2. proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan
fungsi kendala.
3. additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan aktivitas individu.
4. divisibility (bisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan bilangan integer
(bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
5. non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai jawaban atau
variabel tidak negatif.
Dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Linear Programming, ada dua pendekatan
yang bisa digunakan, yaitu metode grafik dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua. Sedangkan metode
simpleks bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan dua atau
lebih. Metode grafik hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dimana hanya terdapat
dua variabel keputusan. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memformulasikan permasalahan yang ada ke dalam bentuk Linear Programming
(LP).
Contoh Kasus :
Perusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh dari
satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi adalah $5,. Namun,
untuk meraih keuntungan tersebut Krisna Furniture menghadapi kendala keterbatasan jam kerja.
Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia
membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk
pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan
meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam
per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan
maksimum? Dari kasus di atas dapat diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan
profit. Sedangkan kendala perusahaan tersebut adalah terbatasnya waktu yang tersedia untuk
pembuatan dan pengecatan. Apabila permasalahan tersebut diringkas dalam satu tabel akan tampak
sebagai berikut :
Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi, maka dalam rangka memaksimumkan
profit, perusahaan harus memutuskan berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi.
STMIK Dipanegara Makassar
6
Copyright 2009 Riset Teknologi Informasi
Dengan demikian dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan adalah meja (X1) dan kursi
(X2). Setelah kita mendefinisikan variabel keputusan, maka langkah selanjutnya adalah menuliskan
secara matematis fungsi tujuan dan fungsi kendala.
1. Fungsi Tujuan
Maksimisasi z 7 x1 5 x 2
2. Fungsi Kendala
4 x1 3 x 2 240 (kendala departemen pembuatan) ....1)
4 x1 3 x 2 240
2 x1 1x 2 100 x2 , jadi
4 x1 3 x 2 240
4 x1 2 x 2 200
x 2 40, x1 30
Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) artinya kita harus mencari nilai tertinggi
dari titik-titik yang berada pada area layak (feasible region). Dari peraga 1, dapat dilihat bahwa ada 4
titik yang membatasi area layak, yaitu titik 0 (0, 0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0).
1. Keuntungan pada titik O (0, 0) adalah (7 x 0) + (5 x 0) = 0.
2. Keuntungan pada titik A (0; 80) adalah (7 x 0) + (5 x 80) = 400.
3. Keuntungan pada titik B (30; 40) adalah (7 x 30) + (5 x 40) = 410.
4. Keuntungan pada titik C (50; 0) adalah (7 x 50) + (5 x 0) = 350.
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja
sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal
sebesar 410.
ISU TEKNIS DALAM LP
Dalam LP dengan metode grafik sering dijumpai permasalahan sbb :
1. Infeasibility adalah suatu kondisi dimana tidak ada are layak yang memenuhi semua
kendala. Sebagai contoh apabila kasus Krisna Furniture ditambah kendala dari bagian
pemasaran yang memberi syarat bahwa penjualan Meja minimal 60 buah dan penjualan
Kursi minimal 60 buah, maka akibatnya tidak ada area layak (feasible region). Kondisi
seperti ini disebut infeasibility
STMIK Dipanegara Makassar
Copyright 2009 Riset Teknologi Informasi
2. Unboundedness adalah suatu kondisi dimana area layak tidak terbatas. Kasus ini biasanya
muncul pada fungsi tujuan maksimisasi. Misalkan saja Krisna Furniture lebih dahulu
menentukan kendala dari pemasaran dan belum menentukan kendala dari segi operasi
untuk assembling dan finishing maka objective function menjadi tidak berhingga.
3. Redundancy. Constraint yang tidak mempengaruhi feasible region disebut redundant
constraint. Misalkan pada kasus Krisna Furniture, bagian marketing mengatakan bahwa
tidak bisa menjual lebih dari 50 buah kursi, maka pernyataan ini disebut redundant. Karena
kenyataannya, bagian produksi maksimal hanya bisa memproduksi 40 kursi.
4. Alternatif optima adalah situasi dimana terdapat lebih dari satu solusi optimal. Hal ini akan
terjadi apabila garis profit sejajar dengan salah satu kendala. Misalkan kita rubah profit
margin untuk Meja dan Kursi pada kasus Krisna Furniture menjadi 8 dan 6. Garis profit ini
jika kita gambarkan akan sejajar dengan kendala I karena kemiringannya sama. Solusi
optimalnya terletak sepanjang garis AB. Jadi solusi optimalnya bisa terletak pada alternatif
I X1 = 0 dan X2 = 80 atau X1 = 30 dan X2 = 40 atau kombinasi lain sepanjang garis AB.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
TUGAS
NO. STB
NAMA MHS.
KELAS / LAB
:I
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Sebuah perusahaan garmen merk OSHELLA membuat dua macam jenis pakaian yaitu kemeja dan
kaos, dimana pakain kemeja terbuat dari bahan katun dan pakain kaos terbuat dari wol. Untuk
membuat kedua jenis pakaian ini perusahaan OSHELLA memiliki tiga jenis mesin pembuat pakaian
yaitu :
1. Mesin 1 dikhususkan untuk menjahit pakaian dari katun.
2. Mesin 2 dikhususkan untuk menjahit pakai dari wol.
3. Mesin 3 dikhususkan untuk membuat kancing dan kera dari dua jenis pakian tadi.
Dalam proses pengerjaan dari dua jenis pakaian tadi, langkah kerja yang bisa disajikan adalah sebagai
berikut : setiap lusin pakaian kemeja dikerjakan di mesin pertama selama 2 jam, kemudian dilanjutkan
ke mesin ketiga selama 6 jam, tanpa harus melalui proses di mesin kedua. Kemudian pada jenis
pakaian kaos tadi tidak diproses pada mesin 1 tetapi pertama kali dikerjakan di mesin ke 2 selama 3
jam, kemudian dikerjakan pada mesin ke 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimal setiap hari dari mesin 1
adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam dan mesin ke 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba untuk
setiap lusin dari pakaian jenis kemeja adalah Rp. 30.000,- dan pakaian jenis kaos adalah Rp. 50.000,-.
Pertanyannya adalah berapa lusin sebaiknya pakaian jenis kemeja dan kaos diproduksi agar bisa
mendapatkan laba yang diharapkan ?
Pertanyaan :
1. Buat persamaanya kedalam model mate-matik ?
2. Gambarkan dalam model grafik, dan cari hasilnya dengan menggunakan cara manual dan
tentukan berapa laba maksimunya ?
3. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
4. Berapa banyak sebaiknya pakaian jenis kemeja dan kaos diproduksi agar bisa mendapatkan
laba yang diharapkan ?
Penyelesaian :
: II
:
SKOR NILAI :
9
NAMA MHS.
KELAS / LAB
: .
: /
Pt. Kencana memperoduksi 2 jenis barang. Masing-masing mendatangkan profit Rp. 25.000 dan Rp.
15.000 perunit. Barang 1 dibuat dari campuran K,L, M, sedangkan Barang 2 hanya terbuat dari
campuran L. Tiap unit Barang 1 terdiri dari 3K, 2L, 3M, sedangkan Barang 2 hanya terdiri dari 4L.
Jumlah masukan yang tersedia untuk diolah masing-masing tidak melebihi 24 Unit K, 21 Unit L, dan
25 Unit M permenitnya.
Pertanyaan :
1. Buat persamaanya kedalam model mate-matika ?
2. Gambarkan dalam model grafik, dan cari hasilnya dengan menggunakan cara manual dan
tentukan berapa laba maksimunya ?
3. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
4. Berapa unit masing-masing barang yang harus dihasilkan permenit agar mendatangkan
laba maksimunnya ?
Penyelsaian :
: III
:
SKOR NILAI :
10
NAMA MHS.
KELAS / LAB
: .
: /
Fertilizer Company membuat sejenis pupuk yang menggunakan dua bahan kimia yang mengandung
zat-zat seperti nitrogen, phosphate dan potasium. Perusahaan ingin mengetahui banykanya masingmasing bahan kimia yang harus dimasukkan ke dalam satu kantong pupuk untuk memenuhi
kebutuhan setiap nitrogen, phosphate serta potasium. Dibawah ini terdapat formulasi model program
linier sbg :
Minimumkan : Z = 3 X1 + 5 X2
Terbatas pada,
10 X1 + 6 X2 >= 20
6 X1 + 6 X2 >= 36
X2 >= 2
X1, X2 >= 0
Pertanyaan :
1. Gambarkan dalam model grafik, dan cari hasilnya ?
2. Berapa besar keungtungan yang dihasilkan Fertilizer Company ?
3. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang
optimal dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
: IV
:
SKOR NILAI :
11
NAMA MHS.
KELAS / LAB
: .
: /
:V
:
SKOR NILAI :
12
NAMA MHS.
KELAS / LAB
: .
: /
Suatu pabrik farmasi memproduksi dua jenis kapsul, yaitu jenis I dan jenis II. Setiap kapsul jenis I
mengandung 6 mg vitamin A, 8 mg vitamin C, dan 1 mg vitamin E. Setiap kapsul jenis II
mengandung 8 mg vitamin A, 3 mg vitamin C dan 4 mg vitamin E. Setiap hari, seorang pasien
memerlukan tambahan vitamin selain berasal dari makanan dan minuman sebanyak 40 mg vitamin A,
24 mg vitamin C, dan 12 mg vitamin E. Harga satu kapsul jenis I adalah Rp. 1.000,00 dan kapsul jenis
II adalah Rp. 1.500,00. Berapa banyak kapsul I dan kapsul II yang harus diminum setiap hari agar
kebutuhan vitaminnya terpenuhi ?
Penyelesaian :
Tugas Rumah:
1.
Sebuah perusahaan elektronika membuat dua model radio, masing-masing disebuah lini produksi
yang terpisah. Kapasitas harian dari lini pertama adalah 60 radio dan lini kedua adalah 75 radio.
13
Setiap unit model pertama menggunakan 10 butir komponen elektronik tertentu, sementara unit
model kedua memerlukan 8 butir komponen yang sama. Ketersediaan harian maksimum untuk
komponen khusus itu adalah 800 butir. Laba per unit model 1 dan 2 adalah $30 dan $20 secara
berurutan. Tentukan produksi harian optimum untuk setiap model dan berikan komentar Anda
dari pemecahan yang di peroleh. Jawaban pemecahan masalah diatas harus terdiri dari :
1. Variabel
2. Batasan
3. Tujuan
4. Model Matematis
5. Penyelesaian Grafis
2.
Dua produk dihasilkan dengan melalui tiga buah mesin secara berurutan. Waktu per mesin yang
dialokasikan untuk kedua produk tsb dibatasi sampai 10 jam per hari. Waktu produksi dan laba
per unit untuk setiap produk adalah :
Menit per Unit
Produk
Mesin 1
Mesin 2
Mesin 3
Laba
1
10
6
8
$2
2
5
20
15
$3
3.
Sebuah pabrik kayu akan membuat kursi dan meja. Tersedia kayu jati sebanyak 400 board feet
dan tenaga kerja 450 orang/jam. Untuk membuat sebuah kursi diperlukan 5 board feet dan 10
orang/jam dan menghasilkan keuntungan Rp. 45 ribu. Sedangkan meja membutuhkan 20 board
feet dan 15 orang/jam dengan keuntungan Rp. 80 ribu. Berapa banyak kursi dan meja harus di
produksi agar jumlah keuntungan yang dicapai maksimum dengan memperhatikan pembatasan
bahwa kayu tidak boleh melebihi 400 board feet dan tenaga tidak melebihi 450 orang/jam. dan
berikan komentar Anda dari pemecahan yang di peroleh.
4.
Pimpinan perusahaan kayu, akan membuat kursi biasa, kursi eksekutif dan meja eksekutif. Untuk
itu diperlukan bahan mentah dalam satuan m 3, waktu mesin untuk memproses dan tenaga kerja
(dalam jam). Kebutuhan bahan mentah untuk produksi diatas sbb :
Produk
Kursi biasa
Kursi eksekutif
Meja eksekutif
Bahan Mentah
10
12
20
Waktu Mesin
3
5
6
Tenaga Kerja
2
4
5
Bahan mentah hanya tersedia 300 m3, waktu mesin 120 jam dan tenaga kerja 90 jam. Apabila di
jual sebuah kursi biasa laku Rp. 20 ribu, kursi eksekutif Rp. 35 ribu dan meja eksekutif Rp. 50
ribu. Dimana X1= kursi biasa, X2=kursi eksekutif dan X3= meja eksekutif.
Rumuskan persoalan LP untuk membuat jumlah hasil penjualan maksimum dengan
memperhatikan pembatasan yang ada serta berikan komentar Anda dari pemecahan yang di
peroleh.
BAB II
MODEL TRANSPORTASI
14
TIU. Setelah menyelsaikan praktikum ini praktikan dapat lebih terampil dalam menggunakan
aplikasi STORM, khususnya mengaplikasikan metode pemecahan dengan model tranportasi
yang nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dilapangan.
Persoalan transportasi merupakan persoalan linier programming. Bahkan Aplikasi dari teknik
linier programming pertama kali ialah dalam merumuskan transpoortasi dan memecahkannya.
Persoalan transportasi dasar pada mulanya dikembangkan oleh F.L. Hitchckcook pada tahun 1941
dalam studinya yang berjudul : The Distribution Of A Product From Several Source Numerous
Locations. Ini merupakan ciri dari persoalan transportasi yaitu mengangkut sejenis produk tertentu
katakan beras, minyak, daging, telur, tekstil, pupuk dan sejenik lainnya dari beberapa daerah asal
(Pusat produksi, depok minyak, gudang barang) kebeberapa daerah tujuan (pasar tempat proyek,
tempat pemukiman, daerah transmigrasi), pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa agar jumlah
biaya transportasi minimum.
Problem transportasi umumnya berkaitan dengan perencanaan distribusi (pengangkutan) suatu
barang/jasa dari lokasi asal kelokasi tujuan dengan memperhitungkan faktor biaya yang akan kita
keluarkan nantinya. Model problem transportasi berkaitan dengan :
1. Penentuan jalur yang dapat meminimkan biaya transportasi
2. Berapa banyak jumlah unit yang harus diangkut atau didistribusikan dari lokasi asal ke
lokasi tujuan
3. Berapa besar keungtungan yang diperoleh terhadap produk tertentu yang terkirim dari
lokasi asal kelokasi tujuan
Ilustrasi :
C11
Cij
Sumber
Penghasil
T1
T2
Tn
Alur
Distribusi
Daerah/lokasi
Tujuan
15
16
Gb
3.4. Tampilan Utama STORM Editor pada Apliksi STORM yang telah diberi nilai
NB :
1. Title adalah tempat dimana Anda akan memasukkan judul, atau keterangan terhadap nama
perusahaan, organisasi, perorangan atau nama objek lain yang akan Anda olah atau teliti.
2. Capacitated (CAP/UNCP) adalah Cap dipakai apabila ada kapsitas dari suatu
objek/perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya, dan UNCP dipakai jika tidak ada
kapsitas terhadap suatu objek tersebut.
3. Number Of Rows adalah jumlah baris yang dipesan.
4. Number Of Columns adalah jumlah kolom yang dipesan.
5. Objective Type (Max/Min) adalah fungsi tujuan adalah satuan yang ingin dicapai pada
dasarnya fungsi tujuan di bagi atas dua yaitu:
a. Max digunakan untuk mencari profit/laba
b. Min digunakan untuk mencari biaya terendah.
6. Bounds (Row/Column/Both/None ) adalah :
a. Row
: Batasan terhadap persediaan
b. Column : Batasan terhadap permintaan
c. Both
: Batasan terhadap persediaan atau permintaan
d. None
: Tanpa batasan.
17
:I
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Terdapat suatu perusahaan bernama PT. Abadi Sentosa, memiliki 3 jenis pabrik yaitu pabrik W, H, dan
P. Perusahaan tersebut menghadapi alokasi terhadap hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut
kegudang-gudang penjualan di lokasi A, B, dan C. Kapasitas pabrik, kebutuhan gudang dan biaya
angkutan dari pabrik ke gudang adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kapasitas Pabrik
Nama Pabrik
W
H
P
Jumlah
A
Rp. 20
Rp. 15
Rp. 25
B
Rp. 5
Rp. 20
Rp. 10
C
Rp. 8
Rp. 10
Rp. 19
Pertanyaan :
1. Gambarkan tabel matriks transportasinya ?
2. Buatkan persamaanya dalam model mate-matik ?
3. Kerjakan dengan cara manual/kelas dengan menggunakan metode yang ditentukan oleh
Dosen Lab Anda ?
4. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
18
: II
SKOR NILAI :
:
: .
: /
H
27
23
31
K
69
Suppl
y
150
19
B
C
Demman
d
10
45
40
32
30
54
35
57
90
70
50
60
40
80
270
Pertanyaan :
1. Gambarkan tabel matriks transportasinya ?
2. Buatkan persamaanya ?
3. Kerjakan dengan cara maual/kelas dengan menggunakan metode yang ditentukan oleh Dosen
Lab Anda ?
4. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
: III
SKOR NILAI :
:
: .
: /
20
Dari \Ke
Pab. 1
Pab. 2
Pab. 3
Pab. 4
Demman
d
Depot. A
Depot
Depot.
Depot. D
23
B
20
C
66
34
15
55
43
15
56
12
20
22
44
12
33
60
80
70
13
70
Suppl
y
60
100
70
50
280
Pertanyaan :
1. Gambarkan tabel matriks transportasinya ?
2. Buatkan persamaanya ?
3. Kerjakan dengan cara maual/kelas dengan menggunakan metode yang ditentukan oleh Dosen
Lab Anda ?
4. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
TUGAS
NO. STB
NAMA MHS.
KELAS / LAB
: IV
SKOR NILAI :
:
: .
: /
21
Perusahaan penghasil mesin pembangkit tenaga listrik menghadapi masalah transportasi berkaitan
dengan lokasi pabriknya dan lokasi daerah tujuan yang harus di penuhi (di suplai) kebutuhannya.
Kapasitas produksi selama 3 bulan berikutnya adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Kapasitas produksi pabrik adalah :
Lokasi Asal
Nama Pabrik
Kapasitas Produksi 3 Bulan
1
C
5000
2
B
6000
3
Y
2500
Total Jumlah
13500
Perusahaan mendistribusikan produknya melalui 4 lokasi pusat distribusi yaitu Boston, Chicago, St.
Louis dan Lexington. Perkiraan jumlah pada masing-masing tujuan untuk 3 bulan sebagai berikut :
Tabel 2. Kapasitas produksi pabrik adalah :
Lokasi Asal
Pusat Distribusi
1
Boston
2
Chicago
3
St. Louis
4
Lexington
Total Jumlah
Tabel 3. Biaya tranportasi/unit dari lokasi asal ke lokasi tujuan adalah sebagai brikut :
Lokasi Asal
Boston
3
7
2
Lokasi Tujuan
Chicago
St. Louis
2
7
5
2
3
4
Lexington
C
6
B
3
Y
5
Pertanyaan :
1. Gambarkan tabel matriks transportasinya ?
2. Buatkan persamaanya ?
3. Kerjakan dengan cara maual/kelas dengan menggunakan metode yang ditentukan oleh Dosen
Lab Anda ?
4. Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang optimal
dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
22
:V
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Computer Unlimeted menjual komputer mikro ke beberapa universitas dan college di East Coast dan
mengirimkan komputer-komputer tersebut ke tiga gudang distribusi. Pada awal tahun ajaran baru
perusahaan sanggup menyalurkan sejumlah komputer mikro berikut ini ke beberapa universitas
sebagai berikut :
Tabel 1. Penawaran Komputer Mikro
STMIK Dipanegara Makassar
Copyright 2009 Riset Teknologi Informasi
23
Gudang Distribusi
Richmond
Atlanta
Washington
Jumlah
Penawaran
Komputer Mikro
420
510
520
1450
Permintaan
Komputer Mikro
450
250
350
400
1450
Biaya pengiriman dan pemasangan per satu komputer dari masing-masing distributor ke masingmasing universitas adalah sebagai berikut :
Dari/Ke
1
2
3
A
Rp. 22
Rp. 15
Rp. 28
B
Rp. 17
Rp. 35
Rp. 21
C
Rp. 30
Rp. 20
Rp. 16
D
Rp. 18
Rp. 25
Rp. 14
Pertanyaan :
Gambarkan tabel matriks transportasinya ?
Buatkan persamaanya ?
Kerjakan dengan cara manual/kelas dengan menggunakan metode yang ditentukan
oleh Dosen Lab Anda ?
Dan kerjakan dengan menggunakan sistem komputerisasi agar didapat hasil yang
optimal dan bandingkan hasilnya dengan cara manual ?
Penyelesaian :
24
: VI
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Bali
10
11
14
Medan
10
7
8
Formulasikan persoalan diatas carilah biaya transportasi minimumnya !
: VII
SKOR NILAI :
:
: .
: /
pemasaran meliputi Makassar, Bulukumba, Palopo dan Pare-pare yang masingmasing membutuhkan 40, 60, 80 dan 50 ton beras. Data biaya angkut beras dari
gudang ke daerah pemasaran, sbb :
Bone
Pangkep
Sidrap
Makassar
11000
14000
10000
40
Bulukumba
12000
13000
12000
60
Palopo
13000
12000
12000
80
Pare-pare
14000
10000
11000
50
26
27
: VIII
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Saat ini Pertamina memiliki 3 daerah penambangan minyak di Pulau Sulawesi, yakni Selayar, Bone,
dan Pare-pare, dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 600.000, 500.000 dan 800.000 galon
setiap harinya. Daerah pemasaran terpusat di Semarang, Jakarta dan Makassar dengan daya tampung
masing-masing sebanyak 400.000, 800.000 dan 700.000 galon perhari. Data biaya transport per
100.000 gallon, adalah sbb :
Pemasaran
Tambang
Semarang
Jakarta
Makassar
Selayar
Rp. 120.000
Rp. 180.000
Bone
Rp. 300.000
Rp. 100.000
Rp. 80.000
Pare-pare
Rp. 200.000
Rp. 250.000
Rp. 120.000
Medan
10
7
8
Formulasikan persoalan untuk mendistribusikan minyak ke daerah pemasaran sebaik-baiknya !
28
: IX
SKOR NILAI :
:
: .
: /
Saat ini kota Makassar memiliki 3 reservoir air minum, yaitu Soppeng, Bulukumba dan Palopo yang
masing-masing menyuplai 20.000.000 liter per hari. PAM Makassar tiap hari harus menyuplai daerah
Gowa, Takalar, Sinjai dan Pare-pare masing-masing 8 juta, 10 juta, 15 juta dan 12 juta liter air per
hari. Setelah diadakan penelitian, ongkos operasi yang dikeluarkan tiap 1.000 liter air, sbb :
Agen Pertamina
Permintaan
Soppeng
Bulukumba
Palopo
Gowa
20
30
40
Takalar
30
20
10
Sinjai
40
50
20
Pare-pare
50
20
30
Formulasikan persoalan diatas carilah biaya transportasi minimumnya !
29