Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KALIMAT TOPIK DAN PENGEMBANGANNYA

DISUSUN OLEH:
1. Adellia Safitri
2. Rizki Tiar Rahmatullah
3. Hilda Andini

Dosen Pengampu: HAKIKI PANGESTU, M. Pd.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohim,Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas


segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, 8 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah ............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................6
A. Pengertian Kalimat Topik Dan Contohnya……………......................................................6
B. Pengertian Kalimat Pengembang Dan Jenis-Jenisnya…………………….............................7

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................8


DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menemukan kalimat topik dan kalimat penjelas yang di dalamnya memuat gagasan utama
serta detail-detail suatu bacaan, merupakan hal utama yang dicari oleh setiap siswa dalam
kegiatan membaca. Hal tersebut merupakan kebutuhan siswa untuk menemukan informasi
yang menjadi prioritasnya dan dianggap penting untuk diketahui dan dipahami. Seperti yang
dijelaskan oleh Nurhadi (2016:33) yang menyatakan, “Tujuan utama membaca adalah
menangkap gagasan utama yang melandasi pengembangan bacaan. Secara umum, tujuan
membaca adalah untuk mengetahui maksud dari bacaan secara garis besar yang berupa ide-
ide yang membangun keseluruhan bacaan. Hal tersebut adalah hal utama yang harus diincar
setiap pembaca.
” Gagasan utama di dalam suatu bacaaan biasa juga disebut dengan pikiran
pokok atau ide pokok. Soedarso (2006:65) menuliskan bahwa ide pokok pada setiap
buku meliputi : (1) ide pokok buku keseluruhan; (2) ide pokok bab; (3) ide pokok
bagian bab/subbab, dan (4) ide pokok paragraf.
Menemukan ide pokok buku secara keseluruhan biasanya diperoleh dengan
mengetahui ide pokok pada setiap paragraf bacaan terlebih dahulu. Hal ini sejalan 2
dengan pendapat Dalman (2014:198) yang menyatakan untuk menemukan ide
pokok buku secara keseluruhan dapat diperoleh dari simpulan ide-ide pokok bab
buku, lalu untuk mengetahui ide pokok bab buku dapat diperoleh dari simpulan ide-
ide pokok pada bagian bab/subbab buku. Kemudian, untuk mengetahui ide pokok
pada bagian bab/subbab buku dapat diperoleh dari ide-ide pokok paragraf.
Mampu menemukan ide pokok dalam paragraf yang merupakan dasar bagi
siswa atau pembaca untuk mendapatkan informasi keseluruhan adalah hal yang
sangat penting. Apalagi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pembelajaran menemukan ide pokok paragraf merupakan indikator yang harus
dicapai setiap siswa sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami berbagai
teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik membaca dan Kompetensi Dasar (KD)
3. 1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat
dan 3. 2 Mengindentifikasi ide pokok teks nonsastra dari berbagai sumber melalui
teknik membaca ekstensif. Selain itu, dalam KTSP terdapat kompetensi lain yang
berkaitan erat dengan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok seperti,
memahami, mengindetifikasi, dan menulis berbagai macam bentuk teks, membaca
dan menulis paragraf, serta menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
bacaan. Pemahaman siswa terhadap berbagai kompetensi itu akan terganggu dan
terhambat apabila siswa tidak dapat menemukan ide pokok paragraf. 3 Selain ide
pokok, paragraf juga memiliki pikiran penjelas yang merupakan pengembangan dari
ide pokok paragraf itu sendiri.
Seperti yang dijelaskan Barus (2013:97-98) sebagai berikut:
Paragraf adalah suatu tulisan yang berisi sebuah pikiran pokok yang biasanya
dikembangkan dalam beberapa kalimat yang secara lengkap dapat dibedakan
atas kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat topik
adalah kalimat yang menyatakan pikiran pokok, atau pikiran utama. Kalimat
penjelas adalah kalimat yang menyatakan pikiran penjelas dan berfugsi
sebagai pendukung kalimat topik.
Menemukan pikiran penjelas paragraf juga merupakan kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa karena pikiran penjelas memuat detail-detail paragraf yang
akan membantu siswa untuk menemukan dan memahami informasi dalam paragraf.
Selain itu, untuk memahami paragraf secara keseluruhan tidak bisa dipatokkan pada
ide pokok paragraf yang termuat dalam kalimat utama atau kalimat topik saja, tetapi
juga dalam detail paragraf yang terdapat dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas
mencakup informasi tambahan yang diperlukan oleh siswa untuk memahami
paragraf yang nantinya akan mempengaruhi siswa untuk memahami bacaan secara
menyeluruh. Wiyanto (2004:26) menyatakan, “Isi kalimat utama masih besifat umum
karena belum mengungkapkan pokok pikiran penulis secara rinci. Bagi pembaca,
kalimat utama belum memberi informasi yang lengkap. Karena itu, dalam sebuah
paragraf, selain terdapat kalimat utama juga terdapat kalimat-kalimat penjelas.”
Selain itu, menemukan kalimat penjelas dapat meyakinkan siswa mengenai
benar atau salahnya kalimat topik yang telah ia tentukan sebelumnya . Kemampuan
menemukan kalimat penjelas akan menambah pemahaman siswa tentang ide pokok
paragraf itu secara lebih mendalam. Hal ini sejalan dengan Soedarso (2002:70) yang
menyatakan, “Perlu diketahui bahwa detail memang digunakan oleh penulis untuk
membantu kita mengerti lebih mendalam tentang buah pikiran atau ide pokoknya.”
Pentingnya kemampuan menemukan kalimat topik dan kalimat penjelas dalam paragraf
akan menjadikan siswa lebih mudah untuk memahami makna teks dan menjawab soal-soal
yang berbentuk wacana. Dalam kegiatan memahami, mengidentifikasi, menanggapi, dan
menceritakan kembali isi suatu teks.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana kesulitan dalam memahami dan mengidentifikasi makna teks
(2) Banyak siswa yang tidak dapat menceritakan isi cerita yang telah
dibaca sebelumnya.
(3) Siswa tidak aktif menanggapi mengenai teks yang dibaca oleh
temannya.
(4) Kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal terutama yang berupa
wacana masih belum maksimal bahkan cenderung kurang.
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
Masalah adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan menemukan kalimat
topik dan kalimat pengembang dalam paragraf.
BAB II PEMBAHASAN
Kalimat Topik
Ada beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang sama maknanya dengan kalimat topik
seperti pikiran utama pokok pikiran, ide pokok, kalimat pokok. Gagasan utama yang menjadi
bahasan dalam paragraf disebut pokok atau topik:
a. Pada Awal Paragraf
Ramlan (1998:3) menyatakan,”Ide pokok yang teletak pada bagian awal paragraf pada
umumnya mengandung pernyataan yang bersifat umum, pernyataan yang masih
memerlukan pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Oleh karena itu, kalimat-
kalimat berikutnya merupakan pengembangan ide pokok, berfungsi memberikan
rincian/penjelasan mengenai apa yang tercantum pada ide pokok.”
Pengertian paragraf dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga kalimat kedua. Kalimat
pokok yang ditempatkan pada awal paragraf, gagasan sentral tadi akan mendapat
penekanan yang wajar. Kalimat utama terletak pada awal paragraf. Paragraf ini disebut
paragraf deduktif, yaitu mengemukakan pokok permasalahan, kemudian uraian yang
terperinci. Kalimat-kalimat dalam paragraf tersebut dipusatkan untuk menjelaskan ide atau
gagasan sentral.
Contoh :
1) Paman tak begitu saja mempercayai saya, malahan ia heran, mengapa saya harus
bersusah-susah dan tinggal bersama mereka, kalau hanya ingin menuliskan kehidupan
gelandangan.
2) Lama saya berusaha meyakinkan bahwa saya perlu memasuki lebih dalam lingkungan
mereka agar saya bisa mengetahui secara pasti pokok permasalahan yang mereka hadapi.
3) Akhirnya hati lelaki itu luluh juga.
4) “Saya tak peduli Mas mau berbuat apa, tetapi saya yakin kalau Mas tidak akan
mencelakakan saya,” katanya ketika melihat kesungguhan saya.
b. Pada Akhir Paragraf
Ide pokok ada juga yang terletak di bagian akhir paragraf. Menurut Ramlan (1998:4), “Ide
pokok yang terletak di bagian akhir paragraf pada umumnya merupakan kesimpulan atau
rangkuman dari apa yang dikemukakan pada kalimat-kalimat di mukanya. Penulis lebih
dahulu mengemukakan beberapa kejadian, peristiwa, atau keadaan, kemudian pada akhir
paragraf dikemukakan kesimpulan atau rangkumannya. Jadi alur pikiran yang dinyatakan
pada paragraf itu bersifat induktif.”
Contoh:
1) Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit.        
2) Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya.
3) Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya
pemeriksaan, serta untuk biaya hidupa sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang amsih
belajar.
4) Anaknya yang tertua dan adiknya masih duduk di sebuah perguruan tinggi swasta,
sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. 5) Sungguh berat beban hidupnya.
c. Awal dan akhir paragraf
Ada juga paragraf yang ide pokoknya di bagian awal dan akhir paragraf. Menurut Ramlan
(1998:6),
Ide pokok yang terletak di bagian awal paragraf menyatakan yang bersifat umum, yang
sudah tentu masih memerlukan penjelasan lebih lanjut, sedangkan ide pokok di bagian
akhir paragraf sebenarnya merupakan ulangan dari ide pokok di bagian awal paragraf,
hanya sering bentuk kalimat atau kata-katanya tidak sama. Kalimat-kalimat lainnya, yaitu
yang di antara kedua ide pokok itu merupakan pengembangan ide pokok, menjelaskan apa
yang dikemukakan pada ide pokok. Jadi, alur pikiran bersifat deduktif-induktif.
Contoh:
1) Malam harinya kami mulai sibuk.
2) Barang sewaan mulai berdatangan.
3) Tenda dipasang langsung oleh petugas.
4) Keluarga ini berbicang-bincang merancang bagaimana arena harus diatur.
5) Di mana tempat duduk anak yang dikhitan, di mana kursi undnagan, tempat pembawa
acara, pembicara, dan sebagainya.
6) Sebagian menyiapkan dipan tempat khitanan dengan hiasan-hiasan spreinya.
7) Sebagian tetap di dapur menyiapkan makan selanjutnya. 8) Ada pula yang membuat
penganan untuk penambah makanan kecil. 9) Pokoknya semua bekerja.
Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah kalimat yang berfungsi sebagai pendukung kalimat topik. Di
dalam bahasa Indonesia, kalimat pengembang bisa disebut juga sebagai kalimat penjelas.
Jumlah kalimat pengembang juga lebih banyak daripada kalimat topik.
Jenis-jenis kalimat pengembang
1. Kalimat pengembang langsung
Kalimat pengembang langsung adalah kalimat penjelas utama yang bertugas menjelaskan
secara langsung gagasan utama dan kalimat topik yang terdapat di dalam paragraf itu.
Artinya, antara kalimat topik dan kalimat pengembang langsung dalam sebuah paragraf itu
bersifat langsung.
2. Kalimat pengembang tidak langsung
Kalimat pengembang tidak langsung adalah kalimat penjelas yang tidak secara langsung
menjelaskan gagasan utama dan kalimat topik paragraf. Kendati demikian, kalimat
pengembang tidak langsung berfungsi untuk menjelaskan kalimat penjelas mayor secara
langsung. Sebuah penjelas utama tertentu tidak serta merta dapat digunakan untuk
menjelaskan kalimat penjelas utama yang lainnya.
Sebuah paragraf yang mengandung kalimat topik dijelaskan dengan kalimat-kalimat
pengembang, baik oleh kalimat pengembang langsung (kalimat penjelas mayor), maupun
pengembang tidak langsung (kalimat penjelas minor).
Banyaknya kalimat pengembang langsung dan kalimat pengembang tidak langsung sangat
bergantung pada luas dan sempitnya cakupan informasi yang terdapat pada kalimat
topiknya. Namun, yang tidak boleh dilanggar adalah kalimat topik yang langsung dijelaskan
oleh kalimat pengembang tidak langsung.

BAB III KESIMPULAN


Sebuah kalimat topik adalah kalimat , kadang-kadang pada awal paragraf ,
bahwa negara-negara atau menyarankan gagasan utama (atau topik ) dari
sebuah paragraf. Tidak semua paragraf dimulai dengan kalimat topik. ... Di
negara lain, kalimat topik tersirat atau tidak ada sama sekali.
kalimat pengembang adalah kalimat yang berfungsi mengembangkan ide-ide
pada kalimat utama. ... Sedangkan ide pokok merupakan sebuah gagasan yang
menjadi dasar dalam sebuah paragraf yang berbentuk kalimat utama.

Saran
Kalimat topik biasanya tersirat di dalam judul bacaan yang kemudian
dijabarkan dalam kalimat utama di awal paragraf
DAFTAR PUSTAKA
https://bobo.grid.id/read/082795566/cari-jawaban-soal-kelas-5-tema-1-ide-
pokok-dan-kalimat-pengembang-dalam-paragraf
https://kumparan.com/berita-update/kalimat-pengembang-pengertian-dan-
ciri-cirinya-1wEZQvSQll5
https://pontianak.tribunnews.com/2021/07/29/bagaimana-kalimat-
pengembang-dalam-sebuah-paragraf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Paragraf#:~:text=Kalimat%20topik
%20merupakan%20kalimat%20yang,dipahami%20tanpa%20adanya
%20kalimat%20penjelas

Anda mungkin juga menyukai