Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Kelompok: VI
Miratul Husna: TPAI 12022105
Lena Junita: TPAI 12022104
Nuradillah: TPAI 20022021

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI
BANGKO

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pengertian Alinea dan Paragraf. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang Alinea dan Paragraf ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bangko, 05 Desember 2022


Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………..I
KATA PENGANTAR………………………………………………..………………………....1
DAFTAR ISI………………………..……………………………………………………..……..2
BAB 1………………………………………………………………………………………….….2
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………..2
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………...3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………...4
C. TUJUAN……………………………………………………………………………….....5
D. METODE PENELITIAN…………………………………………………………….…7
BAB II…………………………………………………………………………………………....9
A. PENGERIAN ALINEA……………………………………………………….……….11
B. JENIS PARAGRAF………………………………………………………………..…..14
C. SYARAT PARAGRAF………………………………………………………………...15
D. BAGIAN PENTING PARAGRAF…………………………………………………....15
E. FUNGSI
PARAGRAF…………………………………………………………………………....16
F. UNSUR ALINEA……………………………………………………………………....16
BAB III………………………………………………………………………………………….17
PENUTUP…………………………………………………………………………………..…..18
KESIMPULAN………………………………………………………………………………....18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan, baik
dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat, diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis, baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti
menggunakan alinea dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk kita pelajari,
karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri atas ide pokok dan
ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat
ide pokok lainnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini
merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bawahan yang berupa
penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat
sebuah karangan yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide
yang saling berkaitan.

B. Rumusan Masalah 

1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?


2. Apa jenis-jenis paragraf ?
3. Apa syarat sebuah paragraf ?
4. Apa saja bagian penting dari sebuah paragraf ?
5. Apakah fungsi paragraf ?
6. Apa saja unsur-unsur yang terkandung dalam alinea?

C. Tujuan

4
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian alinea.
3. Untuk mengetahui jenis alinea.
4. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf.
5. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah paragraf.
6. Untuk mengetahui fungsi paragraf.
D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini menggunakan
metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah
data dari internet.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN ALINEA

Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan
sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis
melalui kalimat atau kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya
memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat. Alinea atau
paragraf juga di artikan sebagai penuangan ide atau gagasan penulis melalui kalimat atau
kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain berkaitan dan hanya memiliki satu topik atau
tema.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat
penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh
banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak
kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa
kalimat saja.

B. JENIS PARAGRAF

1.     Macam-macam alinea berdasarkan letak kalimat utamanya

            1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar
“dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan
efektif kalaubelajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di

6
bukukumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari
dibuku.

2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
Contoh: Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah
muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan
dengancara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu
menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar
menjelang Ujian Akhir  Nasional 

3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
Contoh: Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan
pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari
sekarang. Belajar akanefektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menjawab soal-soal dibuku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi
yang tidak dikuasaidicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para
guru memberitahukantips belajar menjelang UAN.

2.     Macam-macam alinea berdasarkan tujuannya

1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling
pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar
memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan
dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau
dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi.
Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan

7
menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada
dalam sebuah wacana atau karangan.
Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:
• Garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting.
•  Pemaparan isi dan maksud judul karangan.
• Kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan.
•  Sitiran dari suatu pendapat
• Pembatasan objek dan subjeknya.
• Pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan.
•   Gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh :
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis.
Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam
gara-gara waktu berusia 10 tahun dikirim ke sekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng
tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering
menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak
dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai
berenang dan menyelam.

2. Alinea Isi

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana
atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana
atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-
bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai
dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat
dijadikan pedoman, yaitu :

ü  Pola Urutan Waktu

8
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-gagasannya secara
kronologis. Contoh:

1. Secara Eksplisit
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau
teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah di sekitar
jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu Pengetahuan
Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemenang
harapan.

2. Secara Implisit
Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam buta
pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah berseru dari luar
memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari tidurnya, berkemas, dan
turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong, berlalu kerumah lain untuk
membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu kemudian sebuah perahu dengan 18 awak
meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin
mereka kembali ke darat dengan tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang
dengan hasil yang nihil. Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang
yang ditumpuk sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.

ü  Pola Runtutan Tingkat

Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah
sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan sebagainya. Contoh :
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari
satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima.
Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk . Kedua,
pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan pendapatan
penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat
menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang positif. Keempat,

9
pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa
mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn memajukan karir
masing-masing warga desa

ü  Pola Urutan Apresiatif

Pada pola urutan apresiatif. Penulis mengungkapkan gagasannya berdasarkan, baik


buruk, untung rugi, salah benar, berguna tidak berguna, dan sebagainya. Contoh :
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak
orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif
beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini
bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa
produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab produksi
dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup
dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama tersangkut soal produksi,
dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang
telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-peternak terlibat
dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan
dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam
keadaan subsistence, petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen,
dan selalu bertindak secara itu.

ü  Pola Urutan Tempat


Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat
ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan
sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat
pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat
yang kurang penting. Contoh :

Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi
semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak

10
laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter
sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini
adalah membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk
itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu
berbarengan dengan naiknya jaring.

ü  Pola Urutan Klimaks


Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola
urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola
urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan
gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada
gagasan yang paling intens. Contoh :

Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah
dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik
nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan
lampu dinyalakan diruang Press Club.

ü  Pola Urutan Antikimaks


Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi, pola
urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke
yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan
setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.

ü  Pola Urutan Khusus Umum


Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-
gagasan suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan
generalisasinya. Contoh :
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga
sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa itu. Jadi,
semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.

11
ü  Pola Urutan Sebab – Akibat
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat
atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh :
 Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau
Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup
daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah
penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin
masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli.
Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis
seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi

ü  Pola Urutan Tanya – Jawab


Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya
dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban pertanyaan itu.Contoh :
 Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar
diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi
jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah
yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk
berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya monopoli
pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat
harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat
ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.

3. Alinea Penutup

Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian
wacana atau karanan sebelumnya. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang
dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus
mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut.
Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang

12
tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus
menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan :


Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media
lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat biasanya adalah pendengar radio,dan
penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam
penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca
masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan
yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media komunikasi modern, baik diaderah
pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.

Contoh alinea penutup yang berupa ringkasan :


Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat gejala
rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya mampu mencapai 50
% standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka. Kedua, daerah-daerah
dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata nasional terletak di Indonesia bagian
barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang paling parah diderita oleh semua murid
SD, sedang matematika mrupakan ilmu pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat,
rendahnya mutu murid SD terjadi dalam jumlah murid yang naik dengan deras.

Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting
 Harus diakui bahwa ketegasan di dalam menghadapi dan memecahkan secara tepat
persoalan yang menyangkut Pancasila itu merupakan faktor penting yang memungkinkan
terwujudnya stabilitas dan pembangunan nasional. Kejadian sejarah yang penuh ujian bagi
Pancasila kiranya akan membawa bangsa ini kedalam tataran yang lebih dalam, dan lebih
penting yaitu pengalaman, dan penghayatan Pancasila secara lebih mantap lagi. Sesudah
stabilitas nasional dapat diwujudkan, dan di dalam dasar itu eksistensi bangsa dan negara ini

13
mempunyai landasan yang sangat kuat, yaitu Pancasila maksud dalam sikap dan hati nurani
manusia-manusia Indonesia.

Contoh alinea penutup yang berupa saran :


Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian besar
rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada pertumbuhan
dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah. Selanjutnya para
penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri pantai,dan sungai-sungai,
memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan untukmmencapai masyarakat
pedesaan yang menjadi sasaran KMD.

Contoh alinea penutup yang berupa harapan :


Mudah-mudahan pedoman ini bermanfaat bagi usaha peningkatan sutau laporan hasil
penelitian, dan peningkatan koefisienan, serta keefektifan pengelolaan penelitian bahasa, dan
sastra. Dan untuk lebih dapat mewujudkan harapan ini, segera kritik, dan saran para pemakai
buku ini akan dimanfaatkan.
3.     Macam-macam paragraf berdasarkan isi
1.      Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga
harganya meningkat.
2.      Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti. Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa
anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah
oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau

14
mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri
kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3.      Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip
yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan
sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus
mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur
cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
  
C. SYARAT PARAGRAF
1.     Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam paragraf  itu secara bersama-sama mendukung satu ide atau
gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.

15
2.      Koherensi
 yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan
kalimat lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin
dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
3.      Pengembangan
 yaitu pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung.
4.      Efektif
yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan
dengan tepat.

D.  BAGIAN PENTING PARAGRAF


            Disetiap alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka
pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting yaitu kalimat
utama dan kalimat penjelas.
ü  Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah
maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah
paragraf.
ü  Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau detail
rincian dari kalimat pokok suatu paragraf.

E. FUNGSI PARAGRAF
Berikut ini merupakan fungsi paragraf:
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,
ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya

16
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih
kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.

F. UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan
pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea
harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu
adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic
sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas.
Kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas
dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat utama, dan (2) kalimat penjelas atau kalimat
pendukung.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai kalimat
awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan sejumlahkalimat
penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat utama itu menjadi semakin
jelas.
Ciri kalimat topik adalah:
1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain
4. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasa transisi.
Ciri kalimat penjelas adalah:
1.      (Dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2.      Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam
paragraf.
3.      Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung dan frasa transisi.
4.      Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik.
Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat bawahan itu menjelaskan kalimat
topikdengan empat cara, yaitu:

17
1. Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama. Pengulangannya biasanya menggunakan
kata-kata lain yang bersamaan maknanya (sinonimnya).
2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan
menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama.
3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan dalam
kalimat topik.
4. Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok.
Biasanya kalimat pembenaran itu diawali/disisipi kata “karena, sebab”.
                     

18
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih
luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman dengan
menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan perkataan secara
wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea
penutup.
Syarat pembentukan alinea adalah kesatuan, koherensi dan perkembangan alinea.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea
deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan
ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu
keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea
contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu
deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat ,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur
penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang
(development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea
tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam
sebuah alinea.
B. SARAN
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,
bak dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu  kami berpesan kepada
pembaca,ambilah sesuatu yang psitif dari sebuah coretan yang  kami buat,dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kami mapun  pembaca.dan menjadi  wawasan kita dalam memahami
bahasa kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita
yang luhur.

19

Anda mungkin juga menyukai