Disusun oleh :
Aisyah Rahma (11970324317)
KELAS 5F
JURUSAN AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini tentang ‘Paragraf atau Alinea’ disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan
serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Bahasa Indonesia Charlina,M.Hum,Dr. yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk
kami.
Penyusun
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................
Daftar Isi......................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan......................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II Pembahasan......................................................................................................................
A. Menjelaskan Pengertian Paragraf......................................................................................
B. Menjelaskan Struktur Paragraf..........................................................................................
C. Menjelaskan Syarat – syarat Pembentukan Paragraf........................................................
BAB III Penutup...........................................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut sering digunakan baik
dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan pertemuan dalam rapat,diskusi, atau
seminar. Mereka yang sering menulis baik surat,kertas kerja.,pelaporan,skripsi pasti
menggunakan alinea atau paragraf dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea
maka akan bervariasi jawabannya. Alinea atau paragraf merupakan satu hal yang sangat
penting untuk kita pelajari,karena sangat berpengaruh dalam pembentukan sebuah tulisan
yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea atau paragraf, kita menuliskan sekelompok ide pokok dan ide
bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide pokok. Disamping ide okok ini,terdapat ide
pokok linnya yang masih berkaitan dengan ide pokok pertama. Kedua ide pokok ini
merupakan bagian kelompok ide yang lebih besar. Oleh sebab itu, ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam paragraf berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok bwahan yang
berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua tadi. Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat
membuat sebuah karangan yang terdiri atas bebrapa alinea yang mengandung kelompok-
kelompok ide yang saling berkaitan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui.
oleh karena itu, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu
kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk
memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para
pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk
pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu
kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan.
Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya
adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam
menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal
atau logis.
3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan.
Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau
karangan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar
mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, makna
alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi,
alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca. Nah sebuah kumpulan tidak dapat
dikatakan sebagai sebuah alinea jika tidak memenuhi persyaratan.
Setidaknya ada empat syarat sebuah kalimat menjadi alinea:
1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama
menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang
membentuk alinea itu).
3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ rencana daripada gagasan-
gagasan yang membina alinea-alinea itu)
4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
6
Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa ketika membahas alinea, kita tidak akan lepas dari
rangkaian kalimat yang membentuk gagasan pokok. Sebuah gagasan pokok ini bisa diletakkan di awal,
tengah, maupun akhir.
7
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan penutup.
Unsur-Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis
dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
1. transisi
2. kalimat topik
3. kalimat pengem-bang
4. dan kalimat penegas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu paragraf atau topik
paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin
empat unsur.
Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf dapat
dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
8
gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah
paragraf harus terfokus pada gagasan pokok.
2. Kepaduan
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-sendiri,
tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran
yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah
memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran
yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah sekaligus sebagai penanda
hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
Hubungan yang menandakan tambahan kepada sesuatu yang sudah disebutkan
sebelumnya, misalnya: lebih-lebih lagi, tambahan, selanjutnya, di samping itu, lalu,
seperti halnya dll
Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: lain halnya, seperti, meskipun dll
Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan
sebelumnya; misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya dll
Hubungan yang menyatakan akibat/hasil; misal: sebab itu, oleh sebab itu, karena itu,
jadi dll
Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: sementara itu, segera, kemudian dll
Hubungan yang menyatakan singkatan, misal: ringkasnya, misalnya, yakni,
sesungguhnya dll
Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sana, dekat, di seberang dll
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.
Letak Kalimat Topik dalam Sebuah Paragraf
Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya mengandung
satu gagasan pokok saja. Gagasan pokok itu dituangkan ke dalam kalimat topik / kalimat pokok.
Kalimat topik/kalimat pokok dalam sebuah paragraf dapat diletakkan, di akhir di awal, di awal
dan akhir, atau dalam seluruh paragraf itu.
9
Pengembangan Paragraf.
Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka
paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu.
Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
Pertama, susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit
dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang panjang lebar).
Kedua, tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah
paragraf. Ketiga, dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ perincian-perincian yang
tepat. Keempat gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita
temui. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan
karangan menuju tingkat selanjutnya. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial
dalam suatu wacana atau karangan. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan
sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis. Paragraf terdiri atas kalimat topik
atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan kalimat-kalimat yang berdiri sendiri-
sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.
B. SARAN
Sebagai mahasiswa sudah semestinya dapat menguasai ,cara – cara pembuatan alinea atau
paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa. Selanjutnya penting kiranya
juga supaya tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam penyusunaan kalimat.
11
DAFTAR PUSTAKA
12