Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rafika Anandita Putri Bagian 2 : Akuntansi Berbasis Aktivitas

NIM : 118700322108
Kelas : Akuntansi F5 Bab 4 : Perhitungan Harga Pokok Berdasarkan
Mata kuliah : Akuntansi Manajemen Aktivits

1. Biaya Per Unit

Biaya per unit (unit cost) adalab jumlah biaya yang berkaitas dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya per unit penting untuk penilaian
persediaan, yan penentuan laba, dan penyediaan input untuk berbagai keputusan, seperti
menetapkan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau menolak pesanan khusus.
Karena pentingnya biaya per unit, keakuratannya menjadi masalah yang sangat penting.

2. Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi

Perhitungan biaya berdasarkan fungsi membebankan bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung dengan menggunakan penelusuran langsung: overbead, dibebankan dengan
menggunakan proses dua tahap. Pada tahap pertama, biaya overhead dikumpulkan dalam
kelompok pada tingkat pabrik atau departemen. Setelah kelompok didefinisikan, biaya
kelompok overhead dibebankan pada produk dengan menggunakan penggerak tingkat unit,
yang paling umum adalah dengan jam tenaga kerja langsung.

3. Keterbatasan Sistem Akuntansi Biaya Berdasarkan Fungsi

Biaya overhead meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu dan persentase
biaya produk lebih tinggi dibandingkan tenaga kerja langsung pada banyak perusahaan. Pada
saat yang sama, banyak aktivitas overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit yang
diproduksi. Sistem perhitungan biaya berdasarkan fungsi tidak dapat membebankan biaya
dari aktivitas overhead yang tidak berkaitan dengan jumlah unit secara benar. Aktivitas
overhead tersebut digunakan oleh produk dalam proporsi berbeda dari aktivitas overhead
berdasarkan unit. Oleh karena itu, pembebanan overhead dengan hanya menggunakan
penggerak berdasarkan unit, dapat menyebabkan distorsi pada biaya produk. Hal ini dapat
menjadi masalah serius jika biaya overhead nonunit memiliki proporsi yang signifikan dari
jumlah biaya overhead.

Masalah Keakuratan Perhitungan Biaya masalah utama dengan setiap prosedur ini
adalah asumsi bahwa jam mesin atau jam tenaga kerja langsung yang menggerakkan atau
menyebabkan semua biaya overhead. Penyelesaian Masalah Distorsi Biaya Distorsi biaya
yang digambarkan tadi dapat diselesaikan dengan menggunakan tarif aktivitas. Dalam hal ini,
daripada membebankan biaya overhead pada departemen atau pabrik, lebih baik tidak
menghitung suatu tarif untuk setiap aktivitas overhead, kemudian menggunakan tarif aktivitas
tersebut untuk membebankan biaya overhead

Gejala-gejala dari Sistem Biaya yang Ketinggalan Zaman

1. Hasil dari penawaran sulit dijelaskan.


2. Harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya.
3. Produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi.
4. 4, Manajer operasional ingin menghentikan produk-produk yang kelihatannya
menguntungkan.
5. Margin laba sulit untuk dijelaskan.
6. Perusahaan memiliki niche yang menghasilkan keuntungan tinggi.
7. Pelanggan tidak mengeluhkan kenaikan harga.
8. Departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu untuk memberikan data biaya
bagi proyek-proyek khusus.
9. Beberapa departemen menggunakan sistem akuntansi biayanya sendiri,
10. Biaya produk berubah karena perubahan dalam peraturan pelaporan keuangan.

4. Cara Kerja Suatu Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Alam


Perhitungan Biaya Produk

Sistem perhitungan biaya berdasarkan produk aktivitas (activity based costing-ABC),


pertama, menelusuri biaya pada aktivitas, kemudian pada produk. Asumsi yang mendasari
adalah aktivitas menggunakan sumber daya dan produk yang pada gilirannya menggunakan
aktivitas. Oleh sebab itu, ABC juga merupakan proses dua tahap. Akan tetapi, sistem ABC
menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan
sebab-akibat), sedangkan sistem biaya tradisional cenderung gencar dalam alokasi (sangat
mengabaikan hubungan sebab-akibat). Biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas
primer dengan menggunakan penggerak aktivitas. Terakhir, biaya aktivitas primer
dibebankan pada produk, pelanggan, dan objek biaya lainnya.

Jadi, proses pembebanan biaya dideskripsikan dengan langkah umum: (1) mengidentifikasi
aktivitas utama dan membuat kamus aktivitas, (2) menentukan biaya aktivitas-aktivitas
tersebut, (3) mengidentifikasi ukuran konsumsi untuk biaya aktivitas (penggerak aktivitas),
(4) menghitung tarif aktivitas, (5) mengukur permintaan aktivitas oleh setiap produk, dan (6)
menghitung biaya produk.

5. Mengurangi ukuran dan kerumitan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan


aktivitas

Mengurangi ukuran dan kerumitan dari sistem perhitungan biaya berdasarkan


aktivitas dapat di lakukan dengan dua cara yaitu mengurangi jumlah tarif dengan
menggunakan rasio konsumsi dan mengurangi jumlah tarif melalui aproksimasi ABC. Pada
cara mengurangi jumlah tarif dengan menggunakan rasio konsumsi yaitu jumlah tarif bisa
dikurangi dengan menggabungkan beberapa aktivitas yang memiliki rasio konsumsi yang
sama dalam satu kelompok biaya. Sedangkan mengurangi jumlah tarif melalui aproksimasi
ABC dapat dilakukan dengan cara yaitu memilih aktivitas aktivitas yang paling mahal dan
mengalokasikan biaya dari aktivitas-aktivitas lainnya dalam kelompok yang jumlahnya sudah
dikurangi dalam proporsi yang sesuai dengan biaya awalnya.

Anda mungkin juga menyukai