Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mela Ardiany

NIM : 1810202041
Kelas : Fiqh 02 2018
Mata Kuliah : Fiqh Jinayah dan Siyasah
Dosen Pengampu : Raudatul Jannah, M.Hum

KONSEPSI KEPEMIMPINAN DALAM PANDANGAN PARA ULAMA

A. Pengertian Kepemimpinan
Menurut AI-Taftazani yang telah dikutip oleh Dhiauddin Rais, dalam bukunya
yang berjudul " Teori Politik Islam ", keimamahan didefenisikan sebagai
kepemimpinan umum dalam urusan dunia dan agama. Sebagai khalifah atau wakil dari
Nabi saw. Imamah berarti yang menjadi pemimpin, yang menjadi suri teladan atau
contoh yang harus diikuti atau yang mendahului dan Amir mempunyai arti pemimpin
( Qaid Zaim ) dan dalam kamus Inggris diartikan dengan orang yang memerintah,
komandan, kepala dan raja.
Kepemimpinan Islam adalah kepemimpinan yang berdasarkan hukum Allah.
Oleh karena itu, pemimpin haruslah orang yang paling tahu tentang hukum Ilahi.
Setelah para imam atau khalifah tiada, kepemimpinan harus dipegang oleh para faqih
yang memenuhi syarat-syarat syariat.
Dalam istilah lain pemimpin sering merujuk pengertian Ulil Amri atau pejabat
adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus urusan orang lain dan Khadimul
Umat ( pelayan umat ) dengan pengertian seorang pemimpin harus menempatkan diri
pada posisi sebagai pelayan masyarakat.
B. Syarat- Syarat Pemimpin Dalam Islam
Menurut al-Mawardi sebagaimana yang dikutif oleh Munawir Sjazali bahwa
beliau menerangkan syarat-syarat yang disepakati di atas, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki ilmu pengetahuan yang memungkinkan mereka memilih siapa yang
memenuhi syarat untuk diangkat menjadi imam.
2. Wawasan yang memadai untuk mengatur kehidupan rakyat dan mengelola
kepentingan umum serta Memiliki kecakapan manajerial dan memahami ilmu-ilmu
administrasi dan manajemen dalam urusan duniawi.
3. Sehat pendengaran, penglihatan dan lisannya serta utuh anggota – anggota tubuhnya.
4. Sikap adil dengan segala persyaratannya.
Syarat - syarat Pemimpin dalam islam berbeda - beda menurut para ulama di
antaranya yaitu : Ibnu Khaldun menyatakan ada 4 syarat yang harus dipenuhi seorang
imam atau pemimpin, al-Mawardi 7 syarat, al-Ghazali 10 syarat, tetapi inti dalam
persyaratan utama mereka memiliki persamaan yaitu ;
1. Berilmu ( kualifikasi ijtihad )
2. Mengetahui ilmu politik, perang dan administrasi.
3. Kondisi jiwa raga yang baik.
4. Berlaku adil dan berakhlak mulia.
5. Memiliki kualifikasi kepemimpinan yang penuh ( Muslim, laki-laki, berakal, bebas).
Seseorang imam atau pemimpin harus bertanggung - jawab terhadap umat karena
imam itu telah menduduki jabatannya / kekuasaannya melalui pengangkatan rakyat
yang memberikan kekuasaan untuk mengurus tanggung – jawab kenegaraan. Dengan
sendirinya imam harus dimintai pertanggung - jawabannya atas jabatan yang telah
didudukinya. Menurut para ulama tanggung - jawab pemimpin adalah :
1. al-Bagdadi : apabila seorang imam menyimpang dari hukum yang ada berarti
kekuasaanya telah tercemar, dia harus meluruskan kesalahannya dan haruslah
memperbaikinya atau menggantikannya langsung dengan yang lainnya.
Pengambilan jalan seperti berlaku bagi para pemegang tampuk kepemimpinan
seperti qadhi dan berlaku pada pekerja lainnya. Jika dia nienyimpang dari hukum,
maka diberlakukan untuk meluruskan kesalahannya demi mencapai kebaikan.
2. al-Ghazali : seorang sulthan yang zalim harus diingatkan dari segi keabsahan
kekuasaannya baik itu diberhentikan ataupun berhenti sendiri.

Anda mungkin juga menyukai