Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2020
i
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
DI P.T. PLN MERAH MATA
Oleh :
Era Fauzan Rizki (132018056)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tepat pada waktunya yang dilaksanakan secara
virtual pada 27 November 2020
Adapun tujuan Laporan KKL ini dibuat dalam rangka memenuhi salah
satu mata kuliah di semester 5 yang juga salah satu persyaratan kelulusan
pada program studi S1 Teknik Elektro Universitas MUhammadiyah
Palembang.
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa beserta
dukungan;
iii
Tentu dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan “ibarat
“Gading yang tidak Retak”sungguh, kesempurnaan hanya milik Allah, karena
pada hakekatnya kami hanyalah manusia biasa yang hanya berusaha dan beriring
doa. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran guna membangun sehingga
kedepannya kami dapat berbenah dalam penulisan yang lebih baik.
Bilahi fii sabilil haq fastaqbiqul khairat
Wassalamuailaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM................................................................................ 5
2.1 Sejarah Perusahaan PT PLN (Persero)....................................................... 5
2.1.1 Visi dan Misi PLN Merah Mata....................................................... 6
2.2 Stuktur Organisasi dan Uraian Tugas......................................................... 8
2.3 Ruang Lingkup Usaha.............................................................................. 13
BAB III TINJAUAN KHUSUS..........................................................................16
3.1 Sistem Kelistrikan yang ada di pembangkitan khususnya ULPL Merah
Mata................................................................................................................ 16
3.2 Komponen Saluran Transmisi.................................................................. 20
3.2.1Konduktor.................................................................................... 20
3.2.2. Isolator....................................................................................... 21
3.2.3Infrastruktur..................................................................................21
3.3 Sistem Pendistribusian Listik PLN dari Pembangkit ke Konsumen.........22
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 25
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 25
4.2 Saran......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 27
LAMPIRAN...........................................................................................................28
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mahasiswa diharuskan untuk lebih aktif, dan mampu berkomunikasi yang
baik sehingga mendapatkan penilaian baik oleh karyawan lainnya sebagai
mahasiswa yang dapat beradaptasi pada dunia kerja
Persaingan yang ada dalam dunia kerja semakin sulit dalam waktu ke
waktu dikarenakan kebutuhan akan kualitas Sumber Daya Manusia yang
meningkat seiring dengan globalisasi dan perkembangan zaman semakin
modern. Terbukti dengan banyaknya pencari kerja, terutama lulusan
perguruan tinggi negeri yaitu sarjanawan - sarjanawan yang banyak merasa
kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, dengan lapangan pekerjaan yang
sedikit serta Indonesia dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Oleh karena itu setiap individu harus bisa bersaing dalam lingkup
internasional tidak hanya di lingkup Nasional saja. Jika seseorang mempunyai
kemampuan dan pengetahuan bertaraf atau skala internasional maka bukan
hanya di luar namun di dalam Indonesia pun tidak akan kesulitan dalam
bersaing di dunia kerja. Pengembangan kemampuan tidak hanya dalam segi
teoritis namun dalam segi praktis dibutuhkan setelah seorang lulusan atau
Fresh Graduate dalam proses adaptasi nantinya.
2
4) Mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di Universitas serta
mengembangkan secara praktik langsung dalam dunia kerja.
1 Bagi Mahasiswa
3
c) Sebagai evaluasi program akademik untuk peningkatan akreditas fakultas
teknik , Universitas Muhammadiyah Palembang.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
Terkait profil perusahaan dimana saat ini bekerja di PT PLN unit induk
pembangkitan sumatera bagian selatan dimana sejarahnya itu diawali dengan
pemisahan fungsi pembangkit dan transmisi dimana sebelumnya dibawah tahun
1997 itu khususnya pada sumatera bagian selatan dikelola oleh satu unit induk
yakni PLN wilayah IV dan pada tahun 1997 itu dipisah menjadi PT PLN (Persero)
pembangkitan penyaluran sumatera bagian selatan khusus melalui pembangkitan
transmisi sedangkan di distribusi pelayanan masyarakat itu dikelola oleh S2JB.
Berdasarkan surat keputusan direksi juga organisis pada tahun 2004 tepatnya
di tanggal 24 agustus 2004 organisasi PLN pembangkitan sumatera bagian selatan
sendiri secara resmi dibentuk dan mulai beroperasi sebagai PT PLN
Pembangkitan sumatera bagian selatan (KITSBS).
Setelah tahun 2004 dan ini ditetapkan khususnya pembangkitan sebagai hari
jadinya UIKSBS dimana di 2018 juga terjadi perubahan terkait susunan organisasi
dan formasi jabatan di pembangkitan yakni berubah kembali menjadi PT PLN
Unit Induk Pembangkitan sumatera bagian selatan yang berada di jalan demang
lebar daun tepatnya di simpang 4 pakjo itu kantor induk pembangkitan sumatera
bagian selatan. UIKSBS sampai saat ini mengelola ada 11 unit pelayanan salah
satunya itu UPDK Keramasan yakni unit pelayanan pengendalian pembangkitan
keramasan yang berada di yang mengelola pembangkitan di kota palembang
5
khususnya dan berkantor pusat di keramasan kertapati palembang. Sesuai dengan
unit - unit yang lain itu mengacu pada apa yang di kelolanya seperti bukit asam,
bengkulu, bukit tinggi,ombilin, tarahan, jambi, teluk sirih, sembalang dan satu lagi
unit pelayanan itu adalah UPHK Palembang.
Untuk wilayah PLN UPDK Keramasan dinaungi oleh UIKSBS itu berada di
tiga unit pusat listrik yakni Keramasan, Indralaya dan Merah Mata. Total
pembangkit yang dikelola di keramasan itu untuk nettonya sekitar 376.32 MW
dimana terbagi di tiga lokasi unit layanan yakni ULPL Keramasan, ULPL
Indralaya, ULPL Merah Mata semua ini terkait pengelolaan di sumatera selatan
khususnya di kota palembang dan sekitarnya itu berada di PLTG Talang duku,
PLTG Keramasan, PLTG Jakabaring, kemudian satu lagu di PLTG Indralaya
khususnya yang dikelola langsung itu berada di PLTG Sungai Juaro dan PLTG
Borang untuk area kerja unit layanan pusat listrik tanaga diesel atau gas merah
mata itu mengelola dua area pembangkit yakni di PLTG sungai Juaro tepat dijalan
mayor kelurahan sungai selayur kecamatan kali doni ini unit berada dalam kota
palembang tepatnya di depan PT PUSRI dan satu lagi mengelola unit di PLTG
Borang yakni dijalan AR rojali dusun 1 desa merah mata kecamatan banyuasin
kabupaten banyuasin.
Visi
”Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia tenggara dan nomer 1
pilihan pelanggan untuk solusi energi”
6
Misi
Jadi kedepannya PLN itu dituntut untuk mengoperasikan unit yang ramah
lingkungan disini terkait banyaknya pembangkit PLN salah satunya saat ini PLTU
yang berbahan bakar batu bara itu menjadi dilema terkait pengolahan
Adapun di PLN pada saat ini terkait inti nilai- nilai budaya tingkah laku
pegawai PLN kedepannya mengacu ke arahan dari kementerian SSDM yakni
mempunyai slogan atau motto AKHLAK dimana A yang pertama itu Amanah
yakni setiap PLNers harus memegang teguh kepercayaan yang diberikan,
kemudian K itu Kompeten jadi PLNers dituntut harus terus belajar dan
mengembangkan kababilitas. Kemudian huruf yang ketiga itu H, Harmonis saling
peduli dan menghargai, mengacu ke nilai- nilai budaya PLN sebelumnya yakni
terjadi transformasi terkait budaya-budaya yang sudah ditetapkan oleh
kementerian SDM. Kemudian huruf L yakni Loyal, jadi pegawai PLN atau
PLNers saat ini dituntut berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, lalu huruf A yang ke lima bermakna Adaktif yakni terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan dan huruf K yang
terakhir yaitu yang ke enam bermakna Kalaboratif yakni PLNers dituntut untuk
bekerjasama yang sinergis dimana setiap kegiatan atau tujuan yang akan dicapai
harus diciptakan dengan kerjasama.
7
2.2 Stuktur Organisasi dan Uraian Tugas
8
Menetapkan program kerja
peningkatan kinerja area
Mengendalikan pelaksanaan K2
dan K3 diwilayah area
9
pelumas
Membantu melaksanakan
pe n g a t u r a n be b a n , te g a n g a n ,
dengan menyesuaikan kondisi unit
dan sistem kelistrikan interkoneksi
Membantu melaksanakan
pe l a p o r a n be b a n da n ko n d i s i
operasi pembangkit ke PLN
10
Membantu melaksanakan ujicoba
kemampuan instalasi pembangkit
sesuai SOP yang ditetapkan
11
pembangkit setempat
Mengetahui Kommisioning
12
K2LH, SMP
Ruang lingkup kegiatan sampai saat ini yaitu mengelola unit pembangkit,
dalam mengelola unit pembangkit unit PLTD Sungai Juaro itu terdiri dari unit 1
dan unit 2 serta ada juga terdapat Emergency Diesel Generator (EDG) yang
berfungsi menyuplai apabila terjadi gangguan di sistem yang tidak kita harapkan.
Kemudian unit PLTG Borang itu kita mempunyai tiga unit pembangkit yakni
LM 6000 unit 1, LM 6000 unit 2 kemudian LM 2000 unit 3 satu lagi ada unit
yang posisinya terapung disungai namun saat ini masih dalam proses
pemeliharaan terkait gangguan di sisi engine turbinnya yakni PLTG apung dengan
kapasitas 30 MW
13
Terkait unit PLTD sungai juaro mempunyai kapasitas terpasang
masing-masing unit 1, unit 2 itu 12,5 MW kemudian sampai saat ini masih
mempunyai daya mampu netto pada unit 1 dan unit 2 sebesar 9,475 MW dan
berbahan bakar IDO (Industial Diesel Oil) dimana sebagai penyediaannya yaitu
pertamina untuk engine ini PLTD sungai juaro itu adalah bertipe engine buatan
sehingga sampai saat ini tidak ada rekomendasi dari pabrik untuk prose pergantian
bahan bakar ke gas karena terkait tipe mesinnya 2 tag adapun spesifikasi utama
PLTD sungai juaro yaitu diesel enginer tipe low speed kemudian putarannya
hanya 125 rpm dimana kalo pembangkitan 125 rpm itu termasuk paling rendah
putarannya kemudian merknya Hitachi zosen yakni produk jepang dan generator
memiliki merk Toshiba dengan rate tegangan 11Kv di sisi keluaran generator
kemudian output untuk bebannya yaitu 15,7 MVA pf 0,8 kemudian rpmnya
generator sama dengan engine yaitu 125 rpm.
Terkait trafo utama yaitu unit 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang 16 MVA
tengangan high voltage nya 70 KV kemudian low voltagenya 11,5 dimana
pembangkit PLTD sungai juaro ini itu singkron disisi 11 KV
Untuk PLTG Borang sampai saat ini kapasitas terpasang yakni unit 1 dan 2
itu sama 43,3 MW kemudian unit 3 yakni 19,125 MW untuk daya mampu sampai
saat ini unit 1 dan 2 itu sama 33,58 MW dan unit 3 itu 11 MW untuk tipenya itu
14
natural gas (gas alam) dengan base load operasi itu gas di ph nya data harian base
nya 14-16 BPTUD kemudian untuk ketersediaan gas yang dihasilkan dalam satu
hari yaitu sebesar 20 BPTUD untuk PLTG Borang saat ini dioperasikan dalam
bentuk base load dimana kontinyu 24 jam baik itu unit 1,2 dan 3 kemudian untuk
spesifikasi peralatan utama saat ini terkait gas turbine merknya general elektrik
kemudian rpmnya adalah 3600 rpm, untuk sistem kontrol di engine turbine unit 1
dan 2 itu adalah tipe nerfes untuk unit 3 mempunyai 2 kontrol sistem, untuk
generator tipe unit 1 dan 2 itu sama yakni Meidensha Brushless dengan rate
voltagenya 11 kv frekuensinya 50 Hz dan speednya 3000 rpm.
Terkait dengan trafo utama itu unit 1adalah 60 MVA dan unit 2 adalah 80
MVA, unit 3 itu 20 MVA untuk sisi tegangan tinggi itu sisinya 150 KV Kemudian
tagangan rendahnya 11,5 KV
15
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
11 kV
Tegangan Menengah
6,3 kV
400 V
220 V
Tegangan Rendah
125 VDC
24 VDC
16
Gambar 3.2 Single Line LM 6000
Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)
17
Kemudian untuk sistem penyaluran baik itu PLTG borang atau PLTD sungai
juaro ini berada di 70 KV dimana PLTD sungai Juaro itu awalnya untuk
menyuplai kota Palembang sebagian dimana di sistem 70 KV ini menyuplai
sebagian daerah kertapati kemudian plaju dan sebagian bukit besar lalu daerah
KM 5, itu yang menggunkan sistem 70 KV dimana terdapat GI Bungaran, GI
Boom Baru, GI Sungai Kedukan, GI Keramasan , GI Seduduk Putih ,GI
Siguntang dan GI Talang Ratu di sistem 70 KV
Dari GI sungai juaro ini sistem dialihkan bisa ke PLTG Borang melalui GI
borang di ada trafo yang namanya trafo IBT (Inter Buss Trafo) dimana tegangan
70 KV dinaikkan ke tegangan 150 KV atau kita kenal dengan trafo step up,
kemudian kapasitas terpasang yaitu 100 MVA untuk masing masing 1 trafo di
sistem 150 KV ini khususnya di GI borang itu ada 3 buah pembangkit yang saat
ini masih tetap beroperasi yakni PLTG unit 1dan unit 2 trus unit 3.
18
pengoperasian unit sama dengan mengolah atau mengoperasikan mobil yakni ada
jam pemeliharaan dimana setiap 2000 jam, 4000 jam kemudian 8000 jam dan di
12000 jam itu dilaksanakan pemeliharaan rutin. Dimana terkait pengelolaan
pembangkit ULPL Merah Mata ini khususnya di PLTG Borang itu dikelola unit
pembangkit dengan tipe aero direpatif dimana pembangkit ini setipe dangan mesin
pesawat boing 747 dimana sampai saat ini engine pesawat ini kalau untuk pesawat
sudah undergone jadi general elektrik itu fokus di pembangkit.
Terkait kinerja pembangkit itu selain SOF (scheduled Outage Factor) juga
ada peningkaatan EAF (Equivalent Availability Factor) dimana EAF (Equivalent
Availability Factor) itu patokannya bahwa unit itu siap operasi dan dioperasikan
tanpa ada gangguan kemudian kinerja yang ke 3 yaitu penurunan EFOR
(Equivalent Forced Outage Rate), EFOR (Equivalent Forced Outage Rate) ini
terkait apabila pembangkit itu mengalami gangguan dan diusahakan kita
melaksanakan ataupun kita hindari kalau terjadi gangguan dan diusahakan untuk
penurunan jam gangguannya yakni EFOR (Equivalent Forced Outage Rate)
kemudian yang kelima terkait efisiensi itu mengelolah pembangkit kalau
dioperasikan itu mengacu ke detplaitnya atau efisiensinya karena PLN sebagai
perusahaan dalam mengelola pembangkit itu dituntut untuk mendapatkan atau
memproduksi kWh sebesar besarnya dalam arti dengan bahan bakar sekian harus
bisa membangkitkan kWh terbangkitnya itu sekian juga dan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan kantor induk yang akhirnya dalam pengelolaan pembangkit
ini dapat memastikan kesiapan unit pembangkit itu tetap dioperasikan dengan
kehandalan dan efisiensi
19
3.2 Komponen Saluran Transmisi
1. Konduktor
b. Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa
pelindung/isolasi, hanya menggunakan isolasi udara.
- Tembaga (cu)
- Alumunium (Al)
- Baja (steel)
d. Jenis yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja.
20
2. Isolator
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk
penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat
dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering
digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk
melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai
standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi
sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor.
Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis
porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator
diklasifikasikan menjadi:I
- solator jenis pasak
- isolator jenis pos-saluran
- isolator jenis gantung
3. Infrastruktur
Infrastruktur adalah saraya yang digunakan saluran transmisi sebagai
media penyalutran. Secara umum, ada dua jenis penyaluran (infrastruktur dari
saluran transmisi, yaitu saluran udara dan saluran bawah tanah/laut.
21
kokoh, yang biasa disebut menara/tower. Antar menra/tower listrik dan
kawat penghantar disekat oleh isolator. (Darmawan)
Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati
medium bawah air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya
dipisahkan oleh lautan
Keterangan gambar :
G : Generator
GI : gardu Indu
GH : Gardu Hubung
GD : Gardu Distribusi
TT : jaringan tegangan tinggi
TM : jaringan tegangan menengah
TR : jaringan tegangan rendah
APP : Alat pembatas dan pengukur
Di pusat pembangkit tenaga listrik, Listrik dihasilkan oleh sebuah alat yang
dinamakan Generator. Generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi lain
yang nantinya dikompersikan sebagai energi untuk memutarkan generator secara
stabil. Energi tersebut bisa berupa Air di Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA),
Gas di PLTG, uap di PLTU, Diesel di PLTD, Panas bumi di PLTP, dan Nuklir di
PLTN.
22
Setelah listrik dibangkitkan menggunakan Generator, energi listrik
didistribusikan pada konsumen-konsumen pemakai listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke
konsumen.
Sistem Pendistribusian
23
Gambar 3.6 Sistem Pendistribusian
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik besar dengan tegangan 11 kV sampai 24 kV dinaikan
tegangannya oleh gardu Induk dengan transformator penaik tegangan menjadi
70 kV (kilo Volt, 154 kV, 220 kV, hingga 500 kV.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkumkan dari hasil pengamatan dan
pelaksanaan selama Kuliah Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) ULPL Merah
Mata adalah sebagai berikut:
1. Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas teknik jurusan teknik elektro
Universitas Muhammadiyah Palembang, selain untuk memenuhi kewajiban
akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung
antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah
pengetahuan tentang dunia kerja sehingga mahasiswa mempunyai
pengetahuan dalam dunia pekerjaan serta mampu bersaing di dunia kerja
setelah lulus dari bangku perkuliahan.
2. PT PLN (Persero) ULPL Merah Mata, merupakan Perusahaan Listrik Negara
yang memegang peranan penting untuk menanggulangi dan mengimbangi
peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh masyarakat
khususnya di Sumatera bagian selatan..
4.2 Saran
Untuk mencapai pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang baik, pada
kesempatan ini ada saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak :
1. Bagi PT. PLN (Persero) ULPL Merah Mata
a. Lebih meningkatkan peranan penting untuk menanggulangi dan
mengimbangi peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh
masyarakat khususnya daerah sumatera selatan.
b. Lebih meningkatkan cara kerja dalam memegang peranan
penting untuk meningkatkan pembangunan bagi masyarakat dan juga
bagi negara.
25
c. Mempertahankan kualitas dan kuantitas serta juga meningkatkan data
dari hasil pekerja tersebut.
3. Bagi Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan haruslah mempersiapkkan diri sebaik mungkin dengan bekal
ilmu pengetahuan yang didapat selama dibangku perkuliahan.
b. Mahasiswa harus komunikatif dengan dosen pembimbing, agar Dosen
pembimbing dapat mengetahui kesuliatan mahasiswa, sehingga dapat
membantu memberikan solusi ketika mahasiswa mengalami kesulitan
dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28