Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

DI P.T. PLN MERAH MATA

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan


Kurikulum Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan
Pada Program Studi Teknik Elektro

Oleh :

Era Fauzan Rizki (132018056)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TAHUN 2020

i
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
DI P.T. PLN MERAH MATA

Oleh :
Era Fauzan Rizki (132018056)

Palembang, 17 Desember 2020


Mengetahui , Menyetujui,
Ketua Program Studi, Pembimbing ,

TAUFIK BARLIAN,S.T.,M.Eng FEBY ARDIANTO,S.T.,M.Cs


NIDN. 0218017202 NIDN. 0207038101

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarahkatuh

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tepat pada waktunya yang dilaksanakan secara
virtual pada 27 November 2020

Adapun tujuan Laporan KKL ini dibuat dalam rangka memenuhi salah
satu mata kuliah di semester 5 yang juga salah satu persyaratan kelulusan
pada program studi S1 Teknik Elektro Universitas MUhammadiyah
Palembang.

Dalam pelaksanakan dan penyusunan laporan ini, saya mendapat


dukungan serta bantuan dari beberapa pihak sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan KKL ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa beserta
dukungan;

2. Bapak Feby Ardianto,ST.,M.Cs , selaku dosen pembimbing;

3. Bapak Taufik Barlian,ST.,M.Eng , selaku Ketua Program Studi S1


Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Palembang;

4. Bapak Hermansyah,S.T. selaku Manager Unit Layanan PI.Borang


Merah Mata yang telah membantu selama KKL berlangsung;

iii
Tentu dalam penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan “ibarat
“Gading yang tidak Retak”sungguh, kesempurnaan hanya milik Allah, karena
pada hakekatnya kami hanyalah manusia biasa yang hanya berusaha dan beriring
doa. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran guna membangun sehingga
kedepannya kami dapat berbenah dalam penulisan yang lebih baik.
Bilahi fii sabilil haq fastaqbiqul khairat
Wassalamuailaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Prabumulih, 12 Desember 2020

Era Fauzan Rizki

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM................................................................................ 5
2.1 Sejarah Perusahaan PT PLN (Persero)....................................................... 5
2.1.1 Visi dan Misi PLN Merah Mata....................................................... 6
2.2 Stuktur Organisasi dan Uraian Tugas......................................................... 8
2.3 Ruang Lingkup Usaha.............................................................................. 13
BAB III TINJAUAN KHUSUS..........................................................................16
3.1 Sistem Kelistrikan yang ada di pembangkitan khususnya ULPL Merah
Mata................................................................................................................ 16
3.2 Komponen Saluran Transmisi.................................................................. 20
3.2.1Konduktor.................................................................................... 20
3.2.2. Isolator....................................................................................... 21
3.2.3Infrastruktur..................................................................................21
3.3 Sistem Pendistribusian Listik PLN dari Pembangkit ke Konsumen.........22
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 25
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 25
4.2 Saran......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 27
LAMPIRAN...........................................................................................................28

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT PLN (Persero)…………………………………………….. 5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ULPLTD/G Merah Mata……….………………8

Gambar 2.3 Unit PLTD Sungai Juaro……………………………………………13

Gambar 2.4 PLTG Borang……………………………………………………….14

Gambar 3.1 Sistem Kelistrikan ULPL Merah Mata……………………………..16

Gambar 3.2 Single Line LM 6000……………………………………………… 17

Gambar 3.3 Line Sistem Penyaluran…………………………………………….17

Gambar 3.4 Target Kinerja Pembangkit………………………………………...18

Gambar 3.5 Saluran Energi Listrik dari pembangkit ke konsumen…………..…22

Gambar 3.6 Sistem Pendistribusian…………………………………………..…24

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Uraian Tugas ULPLTD/G Merah Mata……….………………………13

Tabel 3.1 Tegangan Listrik………………………………………………………16

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Wilayah PT PLN (Persero) UPDK Keramasan……………………….…………28

Wilayah PT PLN (Persero) ULPL Diesel/Gas Merah Mata…….………………28

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu kegiatan yang dapat membantu mahasiswa dalam


pengembangan kemampuan secara langsung adalah Kuliah Kerja lapangan
(KKL). Kegiatan ini merupakan suatu mata kuliah praktik yang
mengaplikasikan ilmu-ilmu teoritis perkuliahan pada keadaan lapangan yang
sebenarnya.

Perguruan tinggi sebagai tempat untuk menimba ilmu, tidak hanya


memberikan mahasiswanya ilmu berupa teori, tetapi juga berupa
keterampilan dalam praktik. KKL adalah penerapan seorang mahasiswa pada
dunia kerja nyata yang sesungguhnya, yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan dan etika pekerjaan. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga
pendidikan yang mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bermasyarakat,
khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama mengikuti
perkuliahan. Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek
merupakan hal penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu
yang telah dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya dilapangan.

Untuk itu, Universitas Muhammadiyah Palembang mewajibkan setiap


mahasiswanya melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di instansi pemerintah
atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan pendidikan Sarjana 1 Teknik Elektro di Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Palembang Melalui Praktek Kerja ini mahasiswa
akan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan
kedalam lingkungan kerja yang sebenarnya serta mendapat kesempatan untuk
mengembangkan cara berfikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat
menambah pengetahuan mahasiswa terhadap apa yang ditugaskan kepadanya.

1
Mahasiswa diharuskan untuk lebih aktif, dan mampu berkomunikasi yang
baik sehingga mendapatkan penilaian baik oleh karyawan lainnya sebagai
mahasiswa yang dapat beradaptasi pada dunia kerja

Persaingan yang ada dalam dunia kerja semakin sulit dalam waktu ke
waktu dikarenakan kebutuhan akan kualitas Sumber Daya Manusia yang
meningkat seiring dengan globalisasi dan perkembangan zaman semakin
modern. Terbukti dengan banyaknya pencari kerja, terutama lulusan
perguruan tinggi negeri yaitu sarjanawan - sarjanawan yang banyak merasa
kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, dengan lapangan pekerjaan yang
sedikit serta Indonesia dihadapkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Oleh karena itu setiap individu harus bisa bersaing dalam lingkup
internasional tidak hanya di lingkup Nasional saja. Jika seseorang mempunyai
kemampuan dan pengetahuan bertaraf atau skala internasional maka bukan
hanya di luar namun di dalam Indonesia pun tidak akan kesulitan dalam
bersaing di dunia kerja. Pengembangan kemampuan tidak hanya dalam segi
teoritis namun dalam segi praktis dibutuhkan setelah seorang lulusan atau
Fresh Graduate dalam proses adaptasi nantinya.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari KKL ini adalah :

1) Untuk menyelesaikan mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sebagai


salah satu persyaratan kelulusan Program S1 Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang.

2) Memberikan pembelajaran dan pemahaman ke mahasiswa mengenai


gambaran umum lingkungan kerja.

3) Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang profesionalisme dan etos


kerja.

2
4) Mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di Universitas serta
mengembangkan secara praktik langsung dalam dunia kerja.

5) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan sikap


mandiri, tanggung jawab, integritas dan profesional sebelum masuk ke
dunia kerja.

6) Memperoleh pengalaman langsung akan lingkungan kerja kepada


mahasiswa untuk persiapan terjun ke masyarakat

Praktik Kerja Lapangan menghasilkan manfaat bagi mahasiswa, perusahaan,


dan perguruan tinggi. Kegunaan PKL diantaranya sebagai berikut:

1 Bagi Mahasiswa

a) Mengenal lebih jauh bidang ilmu kelistrikan secara profesional yang


telah dipelajari di bangku perkuliahan

b) Melatih sifat tanggung tanggung, komitmen, disiplin, dan integritas


sebagai etika dasar saat masuk dunia kerja;

c) Memahami kemampuan - kemampuan yang dibutuhkan bagi seorang


fresh graduate di zaman modern;

d) Mendapatkan pengetahuan tentang menjadi profesional dan memiliki


jiwa etos kerja.

2 Bagi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang

a) Memberikan pembekalan kepada mahasiswa berupa pengetahuan kerja


lapangan dengan penerapan dari teori - teori yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan;

b) Membina hubungan baik secara tidak langsung dengan instansi atau


perusahaan tempat mahasiswa melakukan KKL;

3
c) Sebagai evaluasi program akademik untuk peningkatan akreditas fakultas
teknik , Universitas Muhammadiyah Palembang.

3 Bagi PT PLN Merah Mata

a) Menjalin hubungan baik dan menumbuhkan kerjasama bagi Fakultas


Teknik dan PT PLN (Persero) Area Merah Mata

b) Membantu pembekalan mahasiswa menajadi tenaga kerja terampil dan


memiliki persiapan dalam dunia kerja.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Perusahaan PT PLN (Persero)

Gambar 2.1 Logo PT PLN (Persero)


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Terkait profil perusahaan dimana saat ini bekerja di PT PLN unit induk
pembangkitan sumatera bagian selatan dimana sejarahnya itu diawali dengan
pemisahan fungsi pembangkit dan transmisi dimana sebelumnya dibawah tahun
1997 itu khususnya pada sumatera bagian selatan dikelola oleh satu unit induk
yakni PLN wilayah IV dan pada tahun 1997 itu dipisah menjadi PT PLN (Persero)
pembangkitan penyaluran sumatera bagian selatan khusus melalui pembangkitan
transmisi sedangkan di distribusi pelayanan masyarakat itu dikelola oleh S2JB.

Berdasarkan surat keputusan direksi juga organisis pada tahun 2004 tepatnya
di tanggal 24 agustus 2004 organisasi PLN pembangkitan sumatera bagian selatan
sendiri secara resmi dibentuk dan mulai beroperasi sebagai PT PLN
Pembangkitan sumatera bagian selatan (KITSBS).

Setelah tahun 2004 dan ini ditetapkan khususnya pembangkitan sebagai hari
jadinya UIKSBS dimana di 2018 juga terjadi perubahan terkait susunan organisasi
dan formasi jabatan di pembangkitan yakni berubah kembali menjadi PT PLN
Unit Induk Pembangkitan sumatera bagian selatan yang berada di jalan demang
lebar daun tepatnya di simpang 4 pakjo itu kantor induk pembangkitan sumatera
bagian selatan. UIKSBS sampai saat ini mengelola ada 11 unit pelayanan salah
satunya itu UPDK Keramasan yakni unit pelayanan pengendalian pembangkitan
keramasan yang berada di yang mengelola pembangkitan di kota palembang

5
khususnya dan berkantor pusat di keramasan kertapati palembang. Sesuai dengan
unit - unit yang lain itu mengacu pada apa yang di kelolanya seperti bukit asam,
bengkulu, bukit tinggi,ombilin, tarahan, jambi, teluk sirih, sembalang dan satu lagi
unit pelayanan itu adalah UPHK Palembang.

Untuk wilayah PLN UPDK Keramasan dinaungi oleh UIKSBS itu berada di
tiga unit pusat listrik yakni Keramasan, Indralaya dan Merah Mata. Total
pembangkit yang dikelola di keramasan itu untuk nettonya sekitar 376.32 MW
dimana terbagi di tiga lokasi unit layanan yakni ULPL Keramasan, ULPL
Indralaya, ULPL Merah Mata semua ini terkait pengelolaan di sumatera selatan
khususnya di kota palembang dan sekitarnya itu berada di PLTG Talang duku,
PLTG Keramasan, PLTG Jakabaring, kemudian satu lagu di PLTG Indralaya
khususnya yang dikelola langsung itu berada di PLTG Sungai Juaro dan PLTG
Borang untuk area kerja unit layanan pusat listrik tanaga diesel atau gas merah
mata itu mengelola dua area pembangkit yakni di PLTG sungai Juaro tepat dijalan
mayor kelurahan sungai selayur kecamatan kali doni ini unit berada dalam kota
palembang tepatnya di depan PT PUSRI dan satu lagi mengelola unit di PLTG
Borang yakni dijalan AR rojali dusun 1 desa merah mata kecamatan banyuasin
kabupaten banyuasin.

Dalam mengelola pembangkit ini dibantu dengan beberapa bagian yakni


bagian operasi, bagian pemeliharaan, tak lupa juga dengan keselamatan kerja ada
bagian K3 dan keamanan kemudian terkait pengelolaan lingkungan juga terdapat
bagian lingkungan.

2.1.1 Visi dan Misi PLN Merah Mata

 Visi
”Menjadi Perusahaan Listrik Terkemuka se-Asia tenggara dan nomer 1
pilihan pelanggan untuk solusi energi”

6
 Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dibidang lain yang terkait, berorientasi


pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas


kehidupan masyarakat

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

Jadi kedepannya PLN itu dituntut untuk mengoperasikan unit yang ramah
lingkungan disini terkait banyaknya pembangkit PLN salah satunya saat ini PLTU
yang berbahan bakar batu bara itu menjadi dilema terkait pengolahan

Adapun di PLN pada saat ini terkait inti nilai- nilai budaya tingkah laku
pegawai PLN kedepannya mengacu ke arahan dari kementerian SSDM yakni
mempunyai slogan atau motto AKHLAK dimana A yang pertama itu Amanah
yakni setiap PLNers harus memegang teguh kepercayaan yang diberikan,
kemudian K itu Kompeten jadi PLNers dituntut harus terus belajar dan
mengembangkan kababilitas. Kemudian huruf yang ketiga itu H, Harmonis saling
peduli dan menghargai, mengacu ke nilai- nilai budaya PLN sebelumnya yakni
terjadi transformasi terkait budaya-budaya yang sudah ditetapkan oleh
kementerian SDM. Kemudian huruf L yakni Loyal, jadi pegawai PLN atau
PLNers saat ini dituntut berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara, lalu huruf A yang ke lima bermakna Adaktif yakni terus berinovasi dan
antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan dan huruf K yang
terakhir yaitu yang ke enam bermakna Kalaboratif yakni PLNers dituntut untuk
bekerjasama yang sinergis dimana setiap kegiatan atau tujuan yang akan dicapai
harus diciptakan dengan kerjasama.

7
2.2 Stuktur Organisasi dan Uraian Tugas

Gambar 2.2 Struktur Organisasi ULPLTD/G Merah Mata


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

2.2.1 Uraian Tugas

JABATAN KEPEGAWAIAN TUGAS

 Membagi tugas dan memberi


arahan kepada bawahan dalam
rangka pelaksanaan tugas
Manager
 Mengawasi Implementasi program
kerja maupun unggulan dari kantor
distribusi

8
 Menetapkan program kerja
peningkatan kinerja area

 Menetapkan standar manajemen


konstruksi

 Mengendalikan pelaksanaan K2
dan K3 diwilayah area

 Mengendalikan komunikasi dan


hubungan kerja internal dan
eksternal dengan stakeholders
perusahaan

 Membuat keputusan teknis

 Menandatangani surat keluar,


SPJBTL, SPK surat perjanjian
kontrak kewenangannya

 Menandatangani surat berharga


CekBG

 Menetapkan target kineja unit


asuhannya

 Merumuskan kebijakan strategi

 Mengevaluasi hasil data data


operasi mesin log sheet

SVP Operasi  Melaksanakan pengoperasian


mesin sesuai pengaturan sistem

 Mencatat dan melaporkan


pemakaian BBM HSD dan

9
pelumas

 Monitoring startstop unit

 Melaporkan gangguan ke manager


unit dan supervisor pemeliharaan
terkait

 Membuat usulan perbaikan yang


berhubungan dengan bidang
operasi

 Membuat laporan sesuai dengan


bidang tugasnya

 Membantu melaksanakan
pe n g a t u r a n be b a n , te g a n g a n ,
dengan menyesuaikan kondisi unit
dan sistem kelistrikan interkoneksi

 Membantu melaksanakan
pe l a p o r a n be b a n da n ko n d i s i
operasi pembangkit ke PLN

JO Control room  Membantu mengatur dan


monitoring persyaratan syncron
generator, sistem excitasi dan lepas
paralel

 Membantu memeriksa dan


mengatasi kelainan atau gangguan
instalasi pembangkit agar
pembangkit dapat bekerja dengan
handal

10
 Membantu melaksanakan ujicoba
kemampuan instalasi pembangkit
sesuai SOP yang ditetapkan

 Membaca diagram logic alat bantu


ULPL

 Mempelajari dan memahami P&ID


alat bantu ULPL

 Mempelajari dan memahami fungsi


dan cara kerjaalat bantu ULPL

JO Alat Bantu  Mempelajari dan memahami


SOP/IK pengoperasian alat bantu
ULPL

 Melihat dan mempelajari


pengoperasian alat bantu unit
mesin pembangkit oleh operator
melalui kontrol pengendali sesuai
SOP/IK yang berlaku

 Mempelajari laporan operasi

 Mempelajari laporan gangguan unit


operasi

SPV Pemeliharaan  Mempelajari pengaturan beban


operasi

 Mempelajari laporan - laporan


kinerja pembangkit

 Mempelajari SOP O&M unit

11
pembangkit setempat

 Mempelajari pola operasi ULPL

 Mempelajari pola pemeliharaan


ULPL

 Mengetahui Kommisioning

 Mengetahui evaluasi hasil


pemeliharaan Inspeksi

 Mempelajari cara membaca


gambar simbol mekanik logic dan
P&ID

 Mempelajari tentang pemantauan


dan pencatatan kondisi dan
parameter operasi sesuai prosedur

 Mempelajari cara pelaporan


pekerjaan sesuai prosedur

 Memastikan dan mengawasi setiap


pekerjaan patuh dan sesuai dengan
aturan lingkungan

PI Lingkungan  Melaksanakan peraturan SML :


ISO 14001-2015

 Membuat laporan kegiatan


lingkungan

 Mengawasi dan memastikan setiap


K3 & Keamanan pekerjaan mematuhi aspek K3

 Melaksanakan Peraturan SMK3 &

12
K2LH, SMP

 Membuat Laporan kegiatan K3

Tabel 2.1 Uraian Tugas ULPLTD/G Merah Mata

2.3 Ruang Lingkup Usaha

Ruang lingkup kegiatan sampai saat ini yaitu mengelola unit pembangkit,
dalam mengelola unit pembangkit unit PLTD Sungai Juaro itu terdiri dari unit 1
dan unit 2 serta ada juga terdapat Emergency Diesel Generator (EDG) yang
berfungsi menyuplai apabila terjadi gangguan di sistem yang tidak kita harapkan.

Kemudian unit PLTG Borang itu kita mempunyai tiga unit pembangkit yakni
LM 6000 unit 1, LM 6000 unit 2 kemudian LM 2000 unit 3 satu lagi ada unit
yang posisinya terapung disungai namun saat ini masih dalam proses
pemeliharaan terkait gangguan di sisi engine turbinnya yakni PLTG apung dengan
kapasitas 30 MW

Gambar 2.3 Unit PLTD Sungai Juaro


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020

13
Terkait unit PLTD sungai juaro mempunyai kapasitas terpasang
masing-masing unit 1, unit 2 itu 12,5 MW kemudian sampai saat ini masih
mempunyai daya mampu netto pada unit 1 dan unit 2 sebesar 9,475 MW dan
berbahan bakar IDO (Industial Diesel Oil) dimana sebagai penyediaannya yaitu
pertamina untuk engine ini PLTD sungai juaro itu adalah bertipe engine buatan
sehingga sampai saat ini tidak ada rekomendasi dari pabrik untuk prose pergantian
bahan bakar ke gas karena terkait tipe mesinnya 2 tag adapun spesifikasi utama
PLTD sungai juaro yaitu diesel enginer tipe low speed kemudian putarannya
hanya 125 rpm dimana kalo pembangkitan 125 rpm itu termasuk paling rendah
putarannya kemudian merknya Hitachi zosen yakni produk jepang dan generator
memiliki merk Toshiba dengan rate tegangan 11Kv di sisi keluaran generator
kemudian output untuk bebannya yaitu 15,7 MVA pf 0,8 kemudian rpmnya
generator sama dengan engine yaitu 125 rpm.

Terkait trafo utama yaitu unit 1 dan 2 dengan kapasitas terpasang 16 MVA
tengangan high voltage nya 70 KV kemudian low voltagenya 11,5 dimana
pembangkit PLTD sungai juaro ini itu singkron disisi 11 KV

Gambar 2.4 PLTG Borang


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Untuk PLTG Borang sampai saat ini kapasitas terpasang yakni unit 1 dan 2
itu sama 43,3 MW kemudian unit 3 yakni 19,125 MW untuk daya mampu sampai
saat ini unit 1 dan 2 itu sama 33,58 MW dan unit 3 itu 11 MW untuk tipenya itu

14
natural gas (gas alam) dengan base load operasi itu gas di ph nya data harian base
nya 14-16 BPTUD kemudian untuk ketersediaan gas yang dihasilkan dalam satu
hari yaitu sebesar 20 BPTUD untuk PLTG Borang saat ini dioperasikan dalam
bentuk base load dimana kontinyu 24 jam baik itu unit 1,2 dan 3 kemudian untuk
spesifikasi peralatan utama saat ini terkait gas turbine merknya general elektrik
kemudian rpmnya adalah 3600 rpm, untuk sistem kontrol di engine turbine unit 1
dan 2 itu adalah tipe nerfes untuk unit 3 mempunyai 2 kontrol sistem, untuk
generator tipe unit 1 dan 2 itu sama yakni Meidensha Brushless dengan rate
voltagenya 11 kv frekuensinya 50 Hz dan speednya 3000 rpm.

Terkait dengan trafo utama itu unit 1adalah 60 MVA dan unit 2 adalah 80
MVA, unit 3 itu 20 MVA untuk sisi tegangan tinggi itu sisinya 150 KV Kemudian
tagangan rendahnya 11,5 KV

15
BAB III
TINJAUAN KHUSUS

3.1 Sistem Kelistrikan yang ada di pembangkitan khususnya ULPL Merah


Mata

Gambar 3.1 Sistem Kelistrikan ULPL Merah Mata


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Terdapat 3 tegangan yang ada di sistem kelistrikan terkait dengan


pembangkitan yakni tegangan tinggi kemudian tegangan menengah, tegangan
rendah
Tegangan Tinggi 150 kV

11 kV
Tegangan Menengah
6,3 kV

400 V
220 V
Tegangan Rendah
125 VDC
24 VDC

Tabel 3.1 Tegangan Listrik


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

16
Gambar 3.2 Single Line LM 6000
Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Single line LM 6000 yakni di sistem 150 KV itu dimana pembangkit


terkoneksi dengan sistem dengan tegangan 150 KV kemudian terkait sinkronisasi
atau paralelnya pembangkit dimana tegangannya adalah 11,5 KV kemudian di
tegangan turunan dari tegangan 11 KV yaitu melalui trafo obseleri unit 2 2,7
MVA itu adalah tegangan 6,6 KV untuk penggerak gas kompressor. Kemudian di
sisi tegangan rendah yakni 400 v atau 380

Gambar 3.3 Line Sistem Penyaluran


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

17
Kemudian untuk sistem penyaluran baik itu PLTG borang atau PLTD sungai
juaro ini berada di 70 KV dimana PLTD sungai Juaro itu awalnya untuk
menyuplai kota Palembang sebagian dimana di sistem 70 KV ini menyuplai
sebagian daerah kertapati kemudian plaju dan sebagian bukit besar lalu daerah
KM 5, itu yang menggunkan sistem 70 KV dimana terdapat GI Bungaran, GI
Boom Baru, GI Sungai Kedukan, GI Keramasan , GI Seduduk Putih ,GI
Siguntang dan GI Talang Ratu di sistem 70 KV

Dari GI sungai juaro ini sistem dialihkan bisa ke PLTG Borang melalui GI
borang di ada trafo yang namanya trafo IBT (Inter Buss Trafo) dimana tegangan
70 KV dinaikkan ke tegangan 150 KV atau kita kenal dengan trafo step up,
kemudian kapasitas terpasang yaitu 100 MVA untuk masing masing 1 trafo di
sistem 150 KV ini khususnya di GI borang itu ada 3 buah pembangkit yang saat
ini masih tetap beroperasi yakni PLTG unit 1dan unit 2 trus unit 3.

Gambar 3.4 Target Kinerja Pembangkit


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Selain mengelolah pembangkit disini juga mempunyai target kinerja


pembangkit dimana target kinerja pembangkit ini itu menjadi salah satu nilai
penentuan terkait pembangkit yang dikelola itu memasuki pembangkit yang
handal atau unit terbaik ataupun unit yang tidak handal dan unit yang kualitasnya
jelek, salah satunya terkait penurunan SOF (scheduled Outage Factor) dimana
terkait penurunan SOF (scheduled Outage Factor) ini setiap melaksanakan

18
pengoperasian unit sama dengan mengolah atau mengoperasikan mobil yakni ada
jam pemeliharaan dimana setiap 2000 jam, 4000 jam kemudian 8000 jam dan di
12000 jam itu dilaksanakan pemeliharaan rutin. Dimana terkait pengelolaan
pembangkit ULPL Merah Mata ini khususnya di PLTG Borang itu dikelola unit
pembangkit dengan tipe aero direpatif dimana pembangkit ini setipe dangan mesin
pesawat boing 747 dimana sampai saat ini engine pesawat ini kalau untuk pesawat
sudah undergone jadi general elektrik itu fokus di pembangkit.

Terkait kinerja pembangkit itu selain SOF (scheduled Outage Factor) juga
ada peningkaatan EAF (Equivalent Availability Factor) dimana EAF (Equivalent
Availability Factor) itu patokannya bahwa unit itu siap operasi dan dioperasikan
tanpa ada gangguan kemudian kinerja yang ke 3 yaitu penurunan EFOR
(Equivalent Forced Outage Rate), EFOR (Equivalent Forced Outage Rate) ini
terkait apabila pembangkit itu mengalami gangguan dan diusahakan kita
melaksanakan ataupun kita hindari kalau terjadi gangguan dan diusahakan untuk
penurunan jam gangguannya yakni EFOR (Equivalent Forced Outage Rate)
kemudian yang kelima terkait efisiensi itu mengelolah pembangkit kalau
dioperasikan itu mengacu ke detplaitnya atau efisiensinya karena PLN sebagai
perusahaan dalam mengelola pembangkit itu dituntut untuk mendapatkan atau
memproduksi kWh sebesar besarnya dalam arti dengan bahan bakar sekian harus
bisa membangkitkan kWh terbangkitnya itu sekian juga dan sesuai dengan target
yang telah ditetapkan kantor induk yang akhirnya dalam pengelolaan pembangkit
ini dapat memastikan kesiapan unit pembangkit itu tetap dioperasikan dengan
kehandalan dan efisiensi

Dan terakhir terkait kinerja pembangkit sebagai tujuan terakhirnya adalahh


terkait biaya pokok pembangkit dan harus dioptimalkan dimana pembangkit itu
harus bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal disini juga terkait BPP
(Badan Perencanaan dan Pengembangan) menjadi salah satu alasan mengapa ada
berapa sebagian pembangkit khususnya di PLTD Sungai Juaro yaitu di statuskan
standby diman itu terkait BPP (Badan Perencanaan dan Pengembangan) itu bisa
dilihat dan dimonitor terkait keuntungan yang didapat pada saat dioperasikan.

19
3.2 Komponen Saluran Transmisi

 Saluran transmisi terdiri dari

1. Konduktor

a. Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang


ditransmisikan.

b. Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan tinggi ini selalu tanpa
pelindung/isolasi, hanya menggunakan isolasi udara.

c. Jenis Konduktor yang dipakai

- Tembaga (cu)

- Alumunium (Al)

- Baja (steel)

d. Jenis yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja.

e. Jenis-jenis penghantar Aluminium

 AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang


seluruhnya terbuat dari alumunium.

 AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat penghantar


yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.

 ACSR (Alumunium Conductor Steel-Reinforced) Conductor,


Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat
baja.

 ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), yaitu kawat


penghantar alumunium yang di perkuat dengan logam campuran.

f. Jenis yang sering digunakan adalah ACSR.

20
2. Isolator
Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk
penahan bagian konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat
dari bahan porseline, tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering
digunakan disini. Bahan isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk
melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai
standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi
sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap
goncangan apapun dan beban konduktor.

Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis
porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator
diklasifikasikan menjadi:I
- solator jenis pasak
- isolator jenis pos-saluran
- isolator jenis gantung

3. Infrastruktur
Infrastruktur adalah saraya yang digunakan saluran transmisi sebagai
media penyalutran. Secara umum, ada dua jenis penyaluran (infrastruktur dari
saluran transmisi, yaitu saluran udara dan saluran bawah tanah/laut.

 Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan


saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi
listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada
umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara
sebagai media antar isolasi antar kawat penghantar. Dan untuk
menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan
jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat
penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang

21
kokoh, yang biasa disebut menara/tower. Antar menra/tower listrik dan
kawat penghantar disekat oleh isolator. (Darmawan)
 Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang melewati
medium bawah air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya
dipisahkan oleh lautan

3.3 Sistem Pendistribusian Listik PLN dari Pembangkit ke Konsumen.

Gambar 3.5 Saluran Energi Listrik dari pembangkit ke konsumen

Keterangan gambar :

G : Generator
GI : gardu Indu
GH : Gardu Hubung
GD : Gardu Distribusi
TT : jaringan tegangan tinggi
TM : jaringan tegangan menengah
TR : jaringan tegangan rendah
APP : Alat pembatas dan pengukur

Di pusat pembangkit tenaga listrik, Listrik dihasilkan oleh sebuah alat yang
dinamakan Generator. Generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi lain
yang nantinya dikompersikan sebagai energi untuk memutarkan generator secara
stabil. Energi tersebut bisa berupa Air di Pembangkit listrik tenaga Air (PLTA),
Gas di PLTG, uap di PLTU, Diesel di PLTD, Panas bumi di PLTP, dan Nuklir di
PLTN.

22
Setelah listrik dibangkitkan menggunakan Generator, energi listrik
didistribusikan pada konsumen-konsumen pemakai listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke
konsumen.

Dengan demikian, dapat dikategorikan fungsi distribusi tenaga listrik sebagai


berikut :

1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat

2. meruapakn sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan


pelanggan, karena catu daya pada pusat beban dilayani langsung melalui
jaringan distribusi.

 Sistem Pendistribusian

Berdasarkan tegangan pengenalnya, sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi


dua macam, yaitu :

A. sistem jaringan tegangan primer atau jaringan tegangan menengah


(JTM). Yaitu berupa saluran kabel tegangan menengah dan saluran udara
tegangan menengah (SUTM). Jaringan primer menghubung ke sisi
sekunder trafo daya di gardu induk menunu ke gardu distribusi. Besar
tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV hingga 20 kV (kilo Volt)

B. jaringan tegangan distribusi sekunder atau jaringan tegangan rendah


(JTR), salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan
gardu distribusi sis sekunder trafo distribusi ke konsumen. Di Indonesia
Tegangan sistem yang digunakan adalah 1 fasa 220 volt dan 3 fasa 380
Volt.

23
Gambar 3.6 Sistem Pendistribusian

Pada gambar diatas dijelaskan bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik besar dengan tegangan 11 kV sampai 24 kV dinaikan
tegangannya oleh gardu Induk dengan transformator penaik tegangan menjadi
70 kV (kilo Volt, 154 kV, 220 kV, hingga 500 kV.

Selanjutnya diteruskan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikan


tegangan adalah uintuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran
transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya sebanding dengan kuadrat arus
yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya
diperbesar maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya
juga akan kecil pula.

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan menjadi 20 kV dengan


tranformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan
sistem tegangan tersebut penyaluran energi listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer. Dari distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi
mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
menjadi rendah yaitu 220 atau 380 Volt tergantung sistem 1 atau 3 fasa yang
diambil. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen.

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat dirangkumkan dari hasil pengamatan dan
pelaksanaan selama Kuliah Kerja Lapangan di PT. PLN (Persero) ULPL Merah
Mata adalah sebagai berikut:
1. Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa Fakultas teknik jurusan teknik elektro
Universitas Muhammadiyah Palembang, selain untuk memenuhi kewajiban
akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung
antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah
pengetahuan tentang dunia kerja sehingga mahasiswa mempunyai
pengetahuan dalam dunia pekerjaan serta mampu bersaing di dunia kerja
setelah lulus dari bangku perkuliahan.
2. PT PLN (Persero) ULPL Merah Mata, merupakan Perusahaan Listrik Negara
yang memegang peranan penting untuk menanggulangi dan mengimbangi
peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh masyarakat
khususnya di Sumatera bagian selatan..

4.2 Saran
Untuk mencapai pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan yang baik, pada
kesempatan ini ada saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak :
1. Bagi PT. PLN (Persero) ULPL Merah Mata
a. Lebih meningkatkan peranan penting untuk menanggulangi dan
mengimbangi peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh
masyarakat khususnya daerah sumatera selatan.
b. Lebih meningkatkan cara kerja dalam memegang peranan
penting untuk meningkatkan pembangunan bagi masyarakat dan juga
bagi negara.

25
c. Mempertahankan kualitas dan kuantitas serta juga meningkatkan data
dari hasil pekerja tersebut.

2. Bagi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang


Diharapkan kepada Universitas Muhammadiyah Palembang dapat
menjalin kerja sama lebih baik dengan instansi agar nantinya bagi
mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan memperoleh
kemudahan dalam hal penempatan pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL).

3. Bagi Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti pelaksanaan Kuliah Kerja
Lapangan haruslah mempersiapkkan diri sebaik mungkin dengan bekal
ilmu pengetahuan yang didapat selama dibangku perkuliahan.
b. Mahasiswa harus komunikatif dengan dosen pembimbing, agar Dosen
pembimbing dapat mengetahui kesuliatan mahasiswa, sehingga dapat
membantu memberikan solusi ketika mahasiswa mengalami kesulitan
dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan

26
DAFTAR PUSTAKA

Power Point PT PLN (Persero) ULPL Merah Mata


Darmawan, I. A. (n.d.). Saluran Transmisi. Retrieved 12 17, 2020, from Sistem
Tenaga Listrik: http://www.kelasonlineblog.wordpress.com

Wijdan. (2016, 12). Kelistrikan. Retrieved 12 17, 2020, from ARTL:


Kelistrikanku.com/2016/12/sistem-pendistribusian-listrik-pln.html

27
LAMPIRAN

Wilayah PT PLN (Persero) UPDK Keramasan


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

Wilayah PT PLN (Persero) ULPL Diesel/Gas Merah Mata


Sumber : (PT PLN (Persero) Merah Mata, 2020)

28

Anda mungkin juga menyukai