Disusun Oleh :
OKTOVIANUS LONA
NISN. 0063157265
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang Maha Esa karean atas
berkat dan penyertaaanNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN). Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri sampai
dengan penyusunan laporan ini banyak mendapat bantuan, dan pada kesempatan ini,penulis
dengan kerendahan hati mengucapkan Terima kasih kepada :
1. Bpk. Apolos Kofan, S.Pd.,MM selaku kepala sekolah SMK N 1 Kupang Barat
2. Bpk. Agtus F.Taku Bessi, A.md selaku komisaris Utama PT. Dutha Terang Tehnik
3. Ibu Mathilda M.Taku Bessi selaku Direktur Utama PT. Dutha Terang Tehnik
4. Bpk. Ibrahim Metboki S.Pd,Gr selaku ketua keahlian jurusan listrik SMK N1 Kupang
Barat
5. Ibu Serli J. Taebenu S.pd,Gr selaku guru pembimbing
6. Pengawas lapangan dan pegawai PT. Dutha Terang Tehnik yang telah meluangkan
waktu untuk membimbing kami dalam proses praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
7. Teman-Teman sekolah kususnya XII TITL yang sudah turut mendukung penulis
dalam menyusun laporan PRAKERIN ini dari awal sampai selesai
8. Orang tua dan saudara- saudara yang sudah dengan setia mendukung penulis dari segi
materi dan Doa.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu namanya yang sudah turut
membantu penulis
Atas jasa dan budi baik dari bapak ibu pegawai PT.DUTHA TERANG TEHNIK
serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) dan laporan ini sekali lagi penulis mengucapkan limpah terima
kasih kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih membalas jasa dan budi baik Bapak Ibu
sekalian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
PRAKERIN ini.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran guna
merperbaiki kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan laporan PRAKERIN ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan segala pihak yang berkepentingan
dalam meningkatkan mutu ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ........................................................................... 11
4.2 Saran ........................................................................... 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Industri merupakan salah satu kurikulum yang harus ditempuh oleh
siswa SMK. Selain untuk memenuhi kewajiban kejuruan, diharapkan kegiatan tersebut dapat
menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dengan dunia pendidikan serta dapat
menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga siswa mampu mengatasi persaingan
ketika di dunia pekerjaan.
Mengingat mutu pendidikan telah menjadi serotan dimata dunia pendidikan baik dari
dalam maupun luar negeri demi terciPTanya sumber daya manusia yang berkualitas yang
mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikannya kehidupan lebih baik. Dalam
rangka pengembangandan peningkatan kegiatan siswa dimasyarakat diperlukan adanya suatu
kegiatan yang bertujuan untuk melatih dan mendidik siswa, diantaranya kegitan yang sangat
membangun siswa diadakan kegiatan praktek kerja Industri (PRAKERIN).
Praktek kerja industri merupakan suatu kegiatan kerja siswa yang ditempatkan pada
suatu tempat yang berkaitan dengan bidang ilmu yang ditempuhnya dalam waktu tertentu.
Selain itu, praktek kerja industri yang dilakukan dapat membantu siswa agar lebih memahami
bidang studi yang di tekuninya dan mendapatkan gambaran nyata pengimplementasikan
ilmunya di dunia nyata . Siswa akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang di
dapatkan di bangku sekolah dengan permasalahan di lapangan sebenarnya yang memerlukan
teknologi informasi untuk mendapatkan jalan keluarnya . Dengan adanya hubungan kerja
sama dari pihak PT. Dutha Terang Tehnik selaku penyedia sarana dan prasarana yang telah
mengezinkanya atau memperbolehkan siswa untuk melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Industri ( PRAKERIN) di PT. Dutha Terang Tehnik.
1.2 Maksud dan Tujuan
Laporan Praktek Kerja industri ( PRAKERIN ) adalah hasil penulisan siswa setelah
menyelesaikan Praktek Kerja Industri berdasarkan data yang diperoleh dan di tuangkan
dalam bentuk laporan
Mendorong sisiwa agar mampu menyumbangkan dan mengemumkakan pikiran dan
pendapat serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sistimatis dan logis
dan dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
Meningkatkan kreatifitas siswa dalam penulisan yang bersifat objektif dan ilmiah
Sebagai penanggung jawaban siswa yang telah melaksanakan tugas praktek kerja
industri ( PRAKERIN ) yang berkaitan dengan program keahlian Teknik Listrik
Sebagai salah bukti bahwa siswa telah melaksanakan praktek kerja lapangan dengan
baik
1.3 Manfaat
Menambah Ketrampilan, Pengetahuan, gagasan seputatar dunia usaha atau dunia
industri yang profesional dan handal . menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
keahlian profesional , dengan ketrampilan pengetahuan serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan jaman
v
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
vi
2.5 Bidang Usaha
PT. Dutha Terang Tehnik bergerak dibidang pengurusan layanan listrik baik
penerbitan Sertifikat Laik Oprasi (SLO), Pemasangan Baru, Tambah Daya Listrik dan
Pemasangan instalasi listrik Rumah, Gedung bangunan, Jaringan SUTT, SUTM, SUTR,
Listrik Tenaga Surya, Pemasangan Pompa Air.
Direktris Utama
KETRIN I KELUANAN
vii
BAB III
viii
Oleh karena itu, keberadaan jaringan listrik perlu direncanakan dengan baik. Dalam instalasi
jaringan listrik di rumah maupun kantor, terdapat satu komponen yang sering digunakan,
yaitu pipa kabel yang sering disebut juga pipa listrik atau pipa conduit. Pipa conduit dibuat
dengan permukaan bagian dalam yang licin dengan tujuan agar ketika kabel ditarik, bagian
isolasi kabel tidak rusak atau mengelupas. Komponen ini sangat penting karena memiliki
banyak fungsi, yaitu:
o Sebagai lokasi penempatan kabel listrik;
o Melindungi kabel dari material bangunan sehingga saat ditarik, kabel tidak terkelupas;
o Membuat pemasangan dan pengaturan jaringan kabel menjadi lebih mudah dan rapi;
o Memberikan perlindungan pada penghantar dari gangguan mekanis yang mungkin
terjadi;
o Dapat memudahkan saat melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali
penghantar-penghantar apabila diperlukan perbaikan;
o Mencegah terjadinya korsleting (hubungan arus pendek) akibat kerusakan
pembungkus kabel; serta
o Melindungi seluruh bagian kabel listrik dari hewan pengerat (tikus).
ix
pengerjaannya mudah, mudah dibengkokkan, dan merupakan bahan isolasi yang baik.
Dengan begitu, dalam pemasangannya tidak akan terjadi hubungan pendek antara
penghantar listrik dengan pipa. Pipa PVC baik untuk digunakan di daerah lembab.
Beberapa keuntungan Pipa instalasi PVC antara lain:
Tahan terhadap bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.
Tidak menyalurkan nyala api.
Ringan dan mudah dibawah/digunakan
Mudah dibentuk dengan menggunakan alat pemanas.
o Pipa Fleksibel
Pipa fleksibel adalah pipa conduit yang dibuat dari logam pendek yang disambung
sedemikian rupa sehingga mudah diatur/lentur. Kegunaan pipa ini cukup banyak, di
antaranya sebagai pelindung kabel dari dak standar menuju meter pembatas listrik
atau pada alat-alat yang menggunakan motor listrik.
o Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah pipa kabel yang terbuat dari besi dan bagian luarnya dilapisi
bahan pelindung yang terbuat dari bahan seng agar pipa terlindung dari korosi. Pipa
listrik galvanis banyak digunakan pada dak standar dan tiang lampu taman. Pipa
instalasi logam/baja memiliki beberapa keuntungan antara lain:
Lebih kuat
Tahan terhadap panas dan nyala api
Bisa dijadikan pentahanan langsung
Kerusakan mekanis tidak perlu diragukan
x
o Pipa instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap kelembaban.
Misalnya: pipa baja, pipa PVC (pastik) atau bahan lain yang sederajat. (Pasal 730 D2
PUIL 77).
o Pipa instalasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi secara
mekanis hantaran yang ada di dalamnya dan harus tahan terhadap tekanan mekanis
yang mungkin timbul selama pemasangan dan pemakaian. (pasal 730 D3 sub. A PUIL
771).
o Permukaan bagian dalam dan luar dari pipa harus licin dan rata, tidak boleh terdapat
lubang atau tonjolan yang tajam atau cacat lain yang sejenis pada bagian dalam atau
luar pipa tersebut, serta harus dilindungi secara baik terhadap karat. (pasal 730 D3
sub.b PUIL 77).
o Pada bagian dalam pada ujung dari bahagian penyambung pipa tidak boleh terdapat
bahagian tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir lewat mana hantaran itu ditarik
harus licin dan tidak tajam. Pada ujung bebas dari pipa instalasi yang terbuat dari baja,
kawat dipasang-selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan terbuat dari bahan
yang awet.
o Pemasangan pipa instalasi harus sedemikian rupa sehingga hantaran dapat ditarik
dengan mudah setelah pipa benda bantu dipasang, serta hantaran dapat diganti dengan
mudah tanpa membongkar sistem pipa (pasal 730 F1 PUIL 77).
o Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat dalam jarak yang
kanan tangan harus ditahankan dengan baik, kecuali bila pipa instalasi logam tersebut
dipergunakan untuk menyelubungi kabel yang mempunyai instalasi ganda (mis:
NYM) atas digunakan hanya untuk menyelubungi kawat pertahanan. (pasal 730 F3
PUIL 77)
o Pipa instalasi haru sedapat mungkin dipasang secara tegak lurus atau mendatar. (pasal
730 F4 PUIL 77)
xi
Adapun Kotak sambungang yang banyak digunakan alam pemasangan instalasi
diantaranya:
Jenis Kotak Sambung Penjelasan
Kotak sambungan 2 cabang tanpa ulir/sekrup digunakan sebagai
tempat penyambungan hantaran dan pemeriksaan kabel instalasi.
Pada pasaran terdapat bermacam ukuran yaitu: 5/8”, 3/4”, 1” 1
1/4”, 1 1/2” dan 2”.
kotak sambungan 4 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk
tempat penyambungan hantaran mendatar, turun dan naik. Dan
pada pasaran terdapat ukuran 5/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4”, dan 1 1/2”.
o Lasdop
lasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk
mencegah adanya hubungan singkat (korslet). Oleh karena itu semua sambungan
kabel yang terdapat di dalam kotak sambung (T. doa) harus ditutup dengan lasdop.
Tule digunakan pada ujung pipa, dan berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan
isolasi disaat penerikan/pemasangan kabel instalasi sementara dilaksanakan. Tuls
memiliki ukuran antara lain: 3/4”, 1”, 1 1/2”, 5/8”, dan 2”
xii
o Klem/Senkang/Pelana
Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat
pipa atau kabel. Pada pasaran terdapat ukuran 15/8”, 3/4”, 1”, 1 1/4” 1 1/2” dan 2”.
o Roset
Pemakaian roset dalam instalasi pipa, dikarenakan untuk memasang lampu dan saklar
tidak diizinkan langsung ke dinding maupun plafon, tetapi terlebih dahulu harus
menggunakan roset kemudian disusul dengan fitting atau saklar.
o Sambungan Pipa (SOK)
Bengkokan (karte bocht) digunakan untuk pemasangan instalasi pipa yang membelo
xiii
3.2 TEMUAN STUDI
Dalam pelaksanaan prakerin di PT. Dutha Terang Tehnik temuan studi atau pekerjaan yang
saya temukan dan kerjakan adalah instalasi pipa penerangan. Adapun pekerjaannya
menggunakan alat kerja dan bahan sebagai berikut;
1. Alat dan bahan;
Alat:
o Palu,
o Pahat
o Breker
o Gurinda
o Gergaji Besi
o Meter
o Cutter
o Sendok Campuran
o Ember Campuran
Bahan:
o Pipa PVC
o In bow dos
o Paku Lima
o Kotak MCB
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang di peroleh dari pengamatan
secara langsung dan pekerjaan secara langsung selama praktek maka penulis mempunyai
kesimpulan yang sekiranya dapat membangun bagi kedua belah pihak dimana ketika
melakukan pembobolan harus memperhatikan ukuran dan kedalaman lubang
pembobolan agar tidak terjadi kesalahan dan berhati-hati saat bekerja.
4.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Suryatm F.1997. Teknik Pengukuran Listrik dan Elektronika. Jakarta :Bumi Aksara.
Taufiq, Dwi. 2010. Buku Pintar Robotika Rangkaian Analog.Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Tokheim Roger L., Sutisna. 1996. Prinsip-prinsip Digital Edisi 2. Jakarta :Erlangga.
Watkins A.J., Parton R.K. 2000. Perhitungn instalasi Listrik Volume I.Jakarta : Erlangga.
12
L
A
M
P
I
R
A
N
13
FOTO KEGIATAN
14