Anda di halaman 1dari 58

BAB.

II
ISI

1. MAKNA DENOTASI DAN MAKNA KONOTASI


A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan makna konotasi dalam teks.
B. PEMAHAMAN
Makna konotasi/kias adalah makna sampingan atau makna tambahan pada
suatu kata. Makna yang sebenarnya disebut makna denotasi atau makna
lugas. Makna konotasi/kias suatu kata muncul karena pengaruh hubungan
dengan kata lain dalam konteks.
Misalnya:
1. Kata “amplop” = kemasan surat. (makna denotasi/lugas)
Kata “amplop” dalam kalimat di atas berarti “uang suap/sogok” (makna
denotasi/kias)
2. Ia lulus tes karena memberikan “amplop” kepada penguji.
3. Kata “kursi” = alat/perabot untuk duduk(makna denotasi/lugas)
Kata “kursi” dalam kalimat di atas berarti “jabatan” (makna
konotasi/kias)
4. Lawan politik pemenang pilkada harus siap-siap kehilangan “kursi”.
5. Kata “bunga” = kembang dari pohon bunga(makna denotasi/lugas)
Sebagai “bunga” desa di desa itu, dia selalu menjadi idaman para
perjaka di
sana.
Kata “bunga” dalam kalimat di atas berarti “gadis tercantik” (makna
konotasi/kias).

TUGAS
Sebutkan kata bermakna konotasi dalam setiap kalimat di bawah dan
jelaskan makna konotasinya.
1. Sebagai tulang punggung keluarga ia memang harus bekerja keras untuk
mengatasi segala kesultan.
2. Pelayan toko itu kebanyakan masih gadis.
3. Mereka membusungkan dada saat berbicara dengan menggunakan
bahasa asing.
4. Dalam waktu satu jam, si jago merah mampu dijinakkan oleh tim
pemadam kebakaran, polisi dan warga.
Page 1
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
5. Kali ini usahanya mulai terbuka.
6. Dia sedang naik daun pada tahun ini.
7. Penulis tergelitik untuk melakukan penelitian iklim organisasi di sekolah
tersebut.
8. Ani menjual giginya ketika mendengar berita yang lucu itu.
9. Rencana kotornya sudah diketahui warga sehingga ketika ia masuk
kampung itu langsung digebuk.

Page 2
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
2. PERUBAHAN MAKNA KATA
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kata yang mengalami perubahan makna .
B. PEMAHAMAN
1. Meluas
Jangkauan makna suatu kata sekarang berubah menjadi lebih luas
daripada makna kata itu pada waktu lampau.
Contoh:
1.1. Kata ‘bapak’ dulu berarti ‘Orangtua yang laki-laki.’ Sekarang
dipakai untuk semua orang yang laki-laki.
1.2. Kata ‘putra’ dulu berarti ‘Anak laki-laki dari bangsawan.’ Sekarang
dipakai untuk semua anak laki-laki.
2. Menyempit
Jangkauan makna suatu kata sekarang berubah menjadi lebih sempit
daripada makna kata itu itu pada waktu lampau.
Contoh :
2.1 Kata ‘madrasah’ dulu berarti ‘sekolah.’ Sekarang hanya untuk
sekolah yang berciri khas Islam.
2.2 Kata ‘pendeta’ dulu berarti ‘orang pintar, aerif bijaksana.’
Sekarang hanya dipakai untuk ulama Kristen dan Budha.
3. Ameliorasi
Nilai rasa suatu kata sekarang berubah menjadi terasa lebih baik atau
lebih tinggi daripada nilai rasa kata itu pada waktu lampau.
Contoh :
3.1 Kata ‘perempuan’ dulu nilai rasanya rendah sehingga orang
kurang suka menggunakannya. Sekarang nilai rasanya tinggi
sehingga orang suka menggunakannya. Misalnya untuk nama
organisasi, Perempuan karier, darma perempuan, dan sebagainya.
4. Peyorasi
Nilai rasa suatu kata sekarang berubah menjadi terasa lebih rendah
daripada nilai rasa kata itu pada waktu lampau.
Contoh :
4.1 Kata ‘wanita, dulu nilai rasanya tinggi sehingga orang suka
menggunakannya misalnya Darma Wanita, Wanita GMIT dan
sebagainya. Sekarang orang kurang suka dan menggantinya
dengan kata perempuan.
4.2 Kata ‘bekas’ dulu banyak digunakan. Sekarang orang kurang suka
dan menggantinya dengan kata ‘mantan.’

Page 3
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
5. Asosiasi
Perubahan makna kata akibat persamaan sifat.
Contoh :
5.1 Kata ‘amplop,’ arti yang sebenarnya adalah ‘kemasan surat.’ Makna
asosiasinya adalah ‘suap/sogok.’ Contoh: Sari lulus tes PNS karena
memberikan amplop kepada pejabat tertentu.
5.2 Kat ‘kursi,’ arti yang sebenarnya adalah ‘alat untuk duduk.’ Makna
asosiasinya adalah ‘jabatan/kedudukan.’ Contoh: Tomas stress
karena tidak mendapat kursi di kantornya.
6. Sinestesia
Perubahan makna kata akibat perbedaan pandangan atau tanggapan
antara dua indera yang berbeda.
Contoh :
6.1 Suaranya manis sekali.
Kata [manis] yang sebenarnya ditujukan untuk indera pengecap (lidah)
dikenakan pada indera pendengar (telinga), akibatnya makna kata [manis]
berubah menjadi merdu atau bagus.’
6.2 Wajah gadis itu manis sekali.
Kata [manis] yang sebenarnya ditujukan untuk indera pengecap
(lidah) dikenakan pada indera penglihatan (mata) akibatnya makna
kata [manis] berubah menjadi cantik.

Page 4
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
3. KATA UMUM DAN KATA KHUSUS
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat yang menggunakan kata umum/khusus.
B. PEMAHAMAN
Kata umum adalah kata yang cakupan maknanya lebih umum atau lebih
luas sehingga mencakupi sejumlah makna yang lebih khusus. Sebaliknya
kata khusus mempunyai makna yang lebih sempit yang merupakan bagian
atau cakupan dari sebuah makna yang lebih luas atau umum.
Contoh :
1. “melihat” (kata umum) mencakup sejumlah makna kata khusus:
memandang, menonton, mengintip, menoleh, menengok, mengintai,
melirik, menatap.
2. “burung” (kata umum) mencakup sejumlah makna kata khusus:
nuri, gelatik, merpati, murai, tekukur, puyuh, merpati, dan
sebagainya.

TUGAS
1. Tentukan hipernim dari hiponim-hiponim: anting, cintin, kalung,
berlian.
2. Tentukan dua hiponim dari hipernim: belajar.
3. Tentukan kata umum dari kata khusus: antalgin, deksa,
asamefenamat.
4. Tentukan tiga kata khusus dari kata umum: dongeng.

Page 5
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
4. HOMONIM DAN POLISEMI
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kata yang berhomonim.
 Menentukan kata yang berpolisemi.
B. PEMAHAMAN
1. Homonim
Dua kata atau lebih yang mempunyai kesamaan atau kemiripan bentuk
(homograf) atau bunyi (homofon) atau bentuk dan bunyi (homonim)
tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
Sama
Sama Bentuk /
Sama Bunyi/Pengucapan Bentuk dan
Tulisan
Bunyi
teras ( emper bang (kakak, bahasa Betawi) buku (kitab)
rumah)
teras ( inti atau bank (lembaga keuangan) buku (batas
utama) ruas)
genting (atap sangsi (ragu / kurang yakin) bisa (dapat /
rumah) mampu)
genting ( gawat) sanksi (hukuman) bisa (racun)

2. Polisemi
Satu kata yang memiliki makna ganda atau makna lebih dari satu.
Kegandaan makna tersebut akibat pengaruh konteks atau hubungan
dengan kata yang lain dalam kalimat atau klausa atau frase.
Contoh:
Kata Dalam Konteks Makna
 Selama ini ia hidup di  Tinggal atau
kota. berdomisili
 Organisasi itu sudah  Beraktivitas
Hidup
hidup kembali.
 Pak Agus juga mulutnya  Banyak bicaranya atau
hidup. cerewet
 Ternyata dia jatuh hati  Menyukai
Jatuh
kepada gadis itu.  Bangkrut
 Perusahaan itu sudah  Tidak lulus
lama jatuh.

Page 6
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
 Ia jatuh dalam ujian tulis.
 Lawan berat Icuk adalah  Tangguh jatau kuat
Yang Yang.  Tidak mampu atau
Berat
 Ia berat pada mata bodoh
pelajaran fisika.

Page 7
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
5. MAKNA LEKSIKAL DAN MAKNA GRAMATIKAL
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan makna leksikal dan makna gramatikal dalam teks
B. PEMAHAMAN
1. Makna Leksikal
Makna leksikal adalah makna kata secara lepas tanpa kaitan dengan
kata yang lainnya dalam konteks frase, klausa atau kalimat.
Contoh :
Kata Makna Leksikal
rumah Bangunan untuk tempat tinggal manusia
makan mengunyah dan menelan sesuatu
ayah orangtua yang laki-laki atau bapak

2. Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna baru yang timbul akibat terjadinya
proses gramatika yaitu pemberian imbuhan, perulangan, dan
pemajemukan.
Contoh :
Hasil Proses
Proses gramatika Makna Gramatikal
Gramatika
pengimbuhan berumah mempunyai rumah
perulangan rumah-rumah banyak rumah
rumah tempat
pemajemukan rumah sakit
merawat orang sakit

Page 8
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
6. KATA BERIMBUHAN
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan makna kata berimbuhan.
 Melengkapi teks rumpang dengan bentuk kata berimbuhan.
B. PEMAHAMAN
1. Imbuhan Ter-
Imbuhan ter- mempunyai variasi bentuk: ter-, te-, dan tel-Imbuhan ter-
membentuk kata kerja dan kata sifat.
Makna imbuhan ter- :
 Menyatakan suatu perbuatan telah selesai (aspek perfektif)
Contoh: Buku itu tercetak tahun 2000.
 Menyatakan suatu perbuatan terjadi secara tiba-tiba atau tanpa
sengaja( aspek spontanitas)
Contoh: Pendaki gunung itu terperosok ke jurang.
 Menyatakan sesuatu terjadi berulang-ulang ( aspek repetitif)
Contoh: Wajahnya terbayang-bayang dalam ingatanku.
 Dapat di…(aspek potensialis)
Contoh: Peti yang berat itu terangkat juga olehnya.
 Menyatakan “Paling” (aspek superlatif).
Contoh: Dalam keluarganya ia tertinggi ukuran badannya
 Menyatakan tidak sengaja
Contoh: Kakiku terinjak di bis kota.
2. Imbuhan me – kan
Berfungsi membentuk kata kerja.
Makna imbuhan me – kan:
 Menyebabkan jadi…(menyatakan kausatif)
Contoh: Ayah sedang meninggikan tiang jemuran.
 Menganggap sebagai …atau menjadikan sebagai…
Contoh: Orang itu menghambakan benda-benda antiknya.
 Menyatakan intensitas
Contoh: Mereka memperebutkan Piala Presiden.
3. Imbuhan Per – an
Imbuhan per – an berfungsi membentuk kata benda. Kata berimbuhan
per – an sejalan dengan kata kerja berbentuk ber-(-an). Misalnya
perkenalan sejalan dengan berkenalan.
Misalnya: Aku berkenalan dengan dia. Perkenalanku dengan dia tidak
kuduga sebelumnya.
Makna imbuhan per – an
 Menyatakan hal
Contoh:

Page 9
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Izin pergedungan di kupang sangat ketat.
 Menyatakan hasil
Contoh:
Kita harus menjunjung persatuan bangsa.
 Menyatakan tempat/daerah
Contoh:
Vila itu sebagai peristrahatan keluarga presiden.
 Menyatakan berbagai-bagai
Contoh:
Lamaran pekerjaan itu harus disertai persyaratan yang diminta.
 Menyatakan berbagai-bagai
Contoh:
Lamaran pekerjaan itu harus disertai persyaratan yang diminta.

4. Imbuhan Ke - an
Fungsi : membentuk kata benda(nomina).
Makna :
 Menyatakan Tempat
Contoh:
Kediaman saya dekat sekolah.
Ayah sudah berangkat ke kecamatan
 Dapat di…
Contoh:
Buronan itu sudah ketangkapan semalam.
Kapal itu masih kelihatan dari sini
 Terlalu…
Contoh:
Bajunya kekecilan sehingga kelihatan kurang menarik.
Dia kelewatan rajin sehingga mengerjakan hal yang tidak penting.
 Tidak sengaja
Contoh:
Maaf, saya ketiduran.
Buku saya ketinggalan di rumah.
 Menyatakan hal
Contoh:
Kami belajar kependudukan.
Kesehatan merupakan prioritas pembangunan daerah kita.

Page 10
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
 Terkena
Contoh:
Dia kedinginan semalam sehingga sakit.
Jangan sampai kamu kehujanan dengan membawa barang-barang
itu.

Page 11
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
7. KONJUNGTOR
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi teks rumpang dengan konjungtor yang tepat.
B. PEMAHAMAN
 Konjungsi Antarklausa: terletak di tengah kalimat.
Contoh:
Mereka tidak berkutik karena lawan menyerang secara frontal.
 Konjungsi Antarkalimat: terletak di awal kalimat.
Contoh:
Kami sudah berkali-kali menegur mereka. Jika terjadi sesuatu maka itu di
luar tanggung kami.
Oleh karena itu, mereka harus siap-siap menanggung akibatnya.
 Konjungsi Antarparagraf : terletak di awal paragraf.
Contoh:
Meskipun demikian, kita sering lalai dalam mengantisipasi bencana.
Rumah-rumah kita tidak dirancang untuk tahan gempa. Malah banyak
rumah yang dirancang tanpa konstrusi beton. Tidak mengherankan kalau
gempa datang, semuanya rata dengan tanah.

 Macam-macam Konjungsi dan Fungsinya


Fungsi/
No Konjungsi
Menyatakan
1. dan, lagi, lagi pula, serta gabungan
2. tetapi,akan pertentangan
tetapi,namun,sedangkan,padahal
3. apa bila, ketika,bilamana,sebelum, waktu
sejak, sesudah,sementara, tatkala
4. supaya, agar, untuk, demi tujuan
5. sebab, karena, oleh karena sebab
6. sehingga,hingga,sampai,karena itu, sebab akibat
itu, oleh karena itu, oleh sebab
7. itu jika,apabila, kalau,bilamana, syarat
jikalau,asalkan
8. walaupun,meskipun,sekalipun,biarpun tak bersyarat
9. seperti,bagai,bagaikan,seakan- perbandingan
akan,ibarat, umpama,daripada
10 Atau pilihan
11 semakin…semakin…,tidak korelatif
hanya…tetapi juga…,
bukan…melainkan…,
baik…maupun…,sedemikiannya
sehingga…

Page 12
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
12 bahkan, apalagi menguatkan
13 kecuali, selain pewatas
14 yakni,adalah,yaitu,ialah perincian
15 Bahwa penegas/penjelas

TUGAS
1. Gunakan konjungtor yang tepat untuk melengkapi kalimat-kalimat berikut
ini!
1. Ia terus saja berhura-hura … ibunya sekarat di rumah sakit.
2. … saya yang mengatakan itu … adiknya sendiri.
3. Kamu mau yang besar … yang kecil saja?
4. Sam sakit … tidak menghadiri acara semalam.
5. Serli menghindar … tidak terjadi keributan.
2. Jelaskan fungsi konjungsi dalam setiap kalimat di bawah ini!
1. Namun tema seperti ini tidak lekang dimakan masa.
2. Oleh sebab itu, novel ini sangat baik dibaca oleh remaja.
3. Ia mengatakan bahwa kita semua tertipu.

Page 13
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
8. ISTILAH
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan makna istilah.
 Melengkapi teks dengan istilah.
 Menentukan perbaikan penulisan istilah.
B. PEMAHAMAN
Istilah adalah kata atau kelompok kata yang mengandung makna konsep
tertentu.
Istilah ada dua macam yaitu :
 istilah umum : digunakan secara umum.
Misalnya :
produktivitas,aktivitas, dedikasi, dan sebagainya.
 istilah khusus : digunakan khusus di bidang tertentu seperti bidang
ekonomi, pendidikan, budaya dan sebagainya.
Misalnya :
linguistik (bahasa), inflasi (ekonomi), transfusi darah (kesehatan).

TUGAS
1. Tentukan bidang penggunaan istilah-istilah berikut ini!
a. Amputasi
b. Debet
c. Likuidasi
d. kudus
e. kabinet
2. Betulkan penggunaan istilah dalam setiap kalimat di bawah ini!
a. Distributor bahan bakar minyak di SoE mengalami penurunan.
b. Dia berobat ke okulis karena perutnya sakit.
c. Dia seorang aktifitas di bidang hukum.
d. Mereka sedang mengadakan praktisi di laboratorium.
e. Thailand dikenal sebagai produksi beras terbesar di Asia Tenggara.

Page 14
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
9. KATA SERAPAN DAN KATA BAKU

A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi teks rumpang dengan kata serapan yang tepat.
 Menentukan perbaikan kata serapan yang tepat.
 Menentukan perbaikan kata baku yang tepat.
B. PEMAHAMAN
 Kata Serapan
Kata serapan adalah kata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa
asing atau bahasa daerah. Kata dari bahasa asing atau bahasa daerah
itu tidak diambil begitu saja tetapi diambil dengan melakukan
penyesuaian ejaan sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan
dalam Ejaan yang Disempurnakan.Namun dalam pemakaian sehari-
hari terjadi kesalahan-kesalahan.
 Kata Baku
Kata baku adalah kata yang ragam dan pembentukannya sesuai
dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan resmi. Kata baku tidak
dipengaruhi oleh aksen, dialek, idiolek, dan bahasa daerah tertentu.
Pembentukan kata baku harus memenuhi kaidah-kaidah morfologis
yang benar.
CONTOH
Salah/Tid Salah/Tidak
No. Benar/Baku No. Benar/Baku
ak Baku Baku
1. Bilang Mengatakan 13. Ketipu Tertipu
2. Aktip Aktif 14. Keritik Kritik
3. Aktifitas Aktivitas 15. Menunjukan Menunjukkan
4. Sangsi Sanksi 16. Sastera Sastra
(ganjaran)
5. Menyintai Mencintai 17. Analisa Analisis
6. Festifal Festival 18. Kwalitas Kualitas
7. Objek Obyek 19. Tehnologi Teknologi
8. Hakekat Hakikat 20. Efektifitas Efektivitas
9. Apotik Apotek 21. merubah mengubah
10. Nasehat Nasihat 22. menyontek mencontek
11. Mengkon- Mengonsumsikan 23. Antri Antre
sumsikan
12. Fotocopy Fotokopi

Page 15
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
10. KATA MAJEMUK
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi teks rumpang dengan kata majemuk.
B. PEMAHAMAN
Kata majemuk adalah keliompok kata yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang secara bersama-sama membentuk arti yang baru. Arti baru
tersebut tidak sama dengan arti kata-kata yang membentuknya
secara terpisah.
Contoh:
 rumah sakit artinya rumah tempat merawat orang sakit.
 rumah makan artinya rumah tempat orang-orang makan.
 pasar ikan artinya pasar tempat khusus untuk menjual ikan
Ciri Kata Majemuk
 Tidak bisa dibalik susunannya, jika dibalik maka artinya berubah
dan tidak logis.
 Di antara unsur-unsurnya tidak bisa disisipkan unsur lain. Kalau
disisipkan, pengertiannya berubah atau tidak logis.

Bandingan
rumah sakit Sakit rumah itu sakit rumah rumah
rumah yang sakit pada sakit
rumah makan rumah baru rumah rumah tadi
makan rumah makan pasti makan
makan
pasar ikan ikan pasar pasar belum pasar tidak pasar akan
ikan ikan ikan
makan hati hati makan itu hati makan makan
makan yang hati pada hati

TUGAS
Tulislah kata majemuk dalam setiap kalimat berikut!
1. Polisi akan menertibkan pedagang kaki lima .
2. Hal itu dikatakan Kapolres dalam jumpa pers dengan para kuli tinta
kemarin.
3. Dengan penertiban ini diharapkan tidak ada lagi yang menjadi
kambing hitam atas sampah- sampah tersebut.
4. Memang selama ini semua pihak berusaha mencuci tangan.

Page 16
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
11. FRASA
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi teks rumpang dengan frasa yang tepat.
 Menentukan jenis frasa dalam teks.
B. PEMAHAMAN
1. Pengertian
Kelompok kata dalam kalimat yang secara bersama-sama menduduki
satu fungsi. Semua kata yang membentuk sebuah frase menduduki
fungsi S atau P atau O atau K dalam kalimat.
Contoh:
Ayah dan ibu / bekerja keras / siang dan malam.
S P K
 Ayah dan ibu : frase
 Bekerja keras : frase
 Siang dan malam : frase
Santi membeli buku sejarah di toko kemarin.
S p o KT KW

 Santi : bukan frase


 Membeli : bukan frase
 Buku sejarah : frase

2. Jenis Frase
Frase Endosentris
 Frase Endosentris Koordinatif : Unsur-unsurnya setara
sehingga masing-masing bisa berdiri sendiri dalam fungsi
yang sama.
Contoh:
Ayah dan ibu bekerja keras siang dan malam.
Makan minum sudah disiapkan.
 Frase Endosentris Atributif : Mempunyai unsur pusat dan
atribut (keterangan).
Contoh:
Ayah dan ibu bekerja keras siang dan malam.
bekerja : unsur pusat
keras : atribut

Makan minum sudah disiapkan


sudah : atribut
Disiapkan : unsur pusat

Page 17
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
 Frase Endosentris Atributif Berimbuhan
Contoh:
Di sini banyak kita lihat gedung bertingkat.
gedung : unsur pusat
Bertingkat : atribut berimbuhan

Perahu bercadik tidak mudah tenggelam.


perahu : unsur pusat
Bercadik : atribut berimbuhan

 Frase Endosentris Apositif: mempunyai unsur pusat dan


unsur aposisi. Unsur aposisinya mempunyai maksud yang
sama dengan unsur pusatnya.
Contoh:
Selly anak Pak Kepsek itu cantik sekali.
Selly : unsur pusat
Anak Pak Kepsek : unsur aposisi

3. Kelas Frasa
Frasa Nomina (N): Unsur pusatnya nomina.
Contoh :
 gedung bertingkat (gedung adalah unsur pusat berkelas
nomina)
 rumah baru (rumah adalah unsur pusat berkelas nomina)
Frase verbal (V): unsur pusatnya verba.
Contoh:
 bekerja keras (bekerja adalah unsur pusat berkelas verba)
 akan belajar (belajar adalah unsur pusat berkelas verba)
Frase Ajektiva(A): unsur pusatnya ajektiva
Contoh:
 besar sekali (besar adalah unsur pusat berkelas ajektiva)
 agak keras (keras adalah unsur pusat berkelas ajektiva)
Frase Numeralia(Nm): unsur pusatnya kata bilangan
Contoh :
 sekitar sepuluh Sepuluh adalah unsur pusat berkelas
numeralia)
 cukup banyak (banyak adalah unsur pusat berkelas
numeralia)

Page 18
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Frase Adverbial: berfungsi sebagai keterangan.
Contoh:
 Kades berkunjung ke dusun-dusun.
S P K

 Kadir memotong kayu dengan parang.


S P O K

TUGAS
1. Tulislah kembali semua frase dalam kalimat ini!
Banyak orang membaca sebuah bacaan untuk memperoleh
informasi.
 Tentukan jenis frase dalam kalimat pada nomor 1!
 Tentukan kategori setiap frase dalam kalimat pada nomor
1!
2. Tulislah kembali frase eksosentris yang ada dalam kalimat ini!
Peserta ujian langsung pulang dengan sedih.
 Tulislah kembali frase ambigu yang ada dalam kalimat
ini!
Buku saya sudah dipakai oleh segala kalangan.
 Tulislah kembali frase endosentris atributif berimbuhan
dalam kalimat ini!
Tumbuhan berbiji lebih cepat berkembang biak daripada
tumbuhan lainnya.

Page 19
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
12. KLAUSA
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi kalimat dengan klausa yang tepat.
B. PEMAHAMAN
Klausa adalah bagian kalimat yang terdiri atas 1 S dan 1 P mungkin
ditambah dengan unsur yang lain seperti O, K dan Pel. Dengan demikian,
jumlah klausa dalam satu kalimat dapat dilihat dari jumlah S dan atau P
dalam kalimat itu.
Contoh :
 Saya menjaga adik dengan baik.
S P O KC
 Ibu mengatakan bahwa saya harus menjaga adik dengan baik.
S P S P O KC

Pembahasan
Dalam kalimat (1) ada 1S dan 1P. Dengan demikian, kalimat (1) terdiri atas
1 klausa yaitu
saya menjaga adik dengan baik.
Dalam kalimat (2) ada 2S dan 2P. Dengan demikian, kalimat (2) terdiri
atas 2 klausa yaitu
 ibu mengatakan
 bahwa saya harus menjaga adik dengan baik
Kalimat (1) termasuk kalimat tunggal karena hanya terdiri atas 1 klausa
sedangkan kalimat (2) termasuk kalimat majemuk karena di dalamnya
ada lebih dari 1 klausa.

Klausa utama dan klausa bawahan


Klausa utama
Ciri-ciri :
 Mempunyai pemahaman yang lengkap.
 Bisa langsung menjadi kalimat jika dikenakan kaidah penulisan
kalimat.
 Bukan merupakan bagian dari klausa yang lainnya.

Page 20
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Klausa bawahan
Ciri-ciri :
 Tidak mempunyai pemahaman yang lengkap.
 Tidak bisa langsung menjadi kalimat walaupun dikenakan kaidah
penulisan kalimat.
 Merupakan bagian dari klausa yang lainnya.

Contoh :
 Paman baru menghubungi saya setelah pesawat tinggal landas.
S1 P1 O1 KW1
S2 P2

 Sebelum acara berlangsung, saya sudah tiba di tempat ini.


KW1 S1 P1 KT1
S2 P2

 Saya belajar dengan tekun untuk menghadapi ujian bulan April.


S1 P1 KC1 KTj1
P2 O2 KW

Pembahasan
Kalimat (1) berpola S1 P1 O1 KW1 (S2 P2). Pola S2 P2 adalah bagian
dari KW dalam pola S1 P1 O1 KW1 Dengan kata lain, bagian kalimat yang
berpola S2 P2 yaitu setelah pesawat tinggal landas merupakan bagian
dari bagian kalimat yang berpola S1 P1 O1 yaitu Paman baru
menghubungi saya. Dengan demikian, bagian kalimat paman baru
menghubungi saya adalah klausa utama dan bagian kalimat setelah
pesawat tinggal landas adalah klausa bawahan.
Kalimat (2) berpola KW1 (S2 P2 )S1 P1 KT1. Pola S2 P2 merupakan
bagian dari KW1 dalam pola KW1 S1 P1 KT1. Bagian kalimat sebelum acara
berlangsung adalah bagian dari bagian kalimat saya sudah tiba di tempat
ini, sehingga bagian kalimat sebelum acara berlangsung adalah klausa
bawahan dan bagian kalimat saya sudah tiba di tempat ini adalah klausa
utama.

Page 21
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Kalimat (3) berpola S1 P1 KC1 KTj1(P2 O2 KW2). Pola P2 O2 KW2
merupakan bagian dari pola S1 P1 KC1 KTj1, berarti bagian kalimat untuk
menghadapi ujian bulan April merupakan bagian dari bagian kalimat
saya belajar dengan tekun. Dengan demikian, bagian kalimat untuk
menghadapi ujian bulan April adalah klausa bawahan dan bagian
kalimat saya belajar dengan tekun adalah klausa utama.

TUGAS
1. Tentukan jumlah klausa dalam setiap kalimat ini!
 Saya suka pelajaran matematika sedangkan Rudi bahasa Inggris.
 Belum tentu semua orang mempunyai kegemaran yang sama.
2. Tentukan klausa utama dan klausa bawahan dalam setiap kalimat
berikut!
 Kamu harus belajar dengan tekun agar berhasil dalam ujian
nanti.
 Waktu gempa mengguncang dengan keras, ibu sedang
menjemur pakaian dan ayah baru berangkat ke kantor.

Page 22
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
13. KALIMAT EFEKTIF DAN KALIMAT RANCU
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan perbaikan kalimat tidak efektif.
 Menentukan perbaikan kalimat rancu.

B. PEMAHAMAN
1. KALIMAT EFETIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang penggunaan katanya efektif
atau tepat guna. Penggunaan katanya tidak berlebihan. Semua
kata yang digunakan memang dibutuhkan. Jika salah satu kata
dihilangkan maka pemahaman kalimatnya menjadi tidak
sempurna atau tidak logis. Sebaliknya kalimat yang tidak efektif
adalah kalimat yang penggunaan katanya berlebihan. Ada kata
yang tidak dibutuhkan. Kata yang tidak dibutuhkan itu kalau
dihilangkan, tidak akan mengubah atau mempengaruhi
pemahaman kalimatnya.

Kalimat tidak efektif


Contoh :
 Marilah kita semua berdoa!
 Kita bersyukur karena masih boleh diberikan waktu dan
kesempatan untuk bersaksi.
 Kita harus bekerja keras demi untuk kemajuan bangsa ini.

Kalimat efektif
 Mari kita berdoa!
 Kita bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk
bersaksi.
 Kita harus bekerja keras demi kemajuan bangsa ini.

2. KALIMAT RANCU
Kalimat rancu adalah kalimat yang salah karena rancu dalam
penggunaan katanya. Sebuah kalimat rancu selalu dapat
dikembalikan pada dua atau lebih kalimat yang benar.

Page 23
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Contoh:
Dikembali pada Kalimat
No. Kalimat Rancu
Benar Menjadi….
Para dewan guru a. Para guru sedang rapat.
1.
sedang rapat.
b. Dewan guru sedang rapat.
2. Saudara-saudara a. Saudara-saudara yang saya
sekalian yang saya hormati.
hormati. b. Saudara sekalian yang saya
hormati.

TUGAS
Kembalikan kalimat rancu berikut ini masing-masing menjadi dua
atau lebih kalimat yang benar.
1. Belum ada suatu petunjuk-petunjuk pun tentang hal itu.
2. Ada banyak siswa-siswa yang akan dilibatkan dalam kegiatan
itu.
3. Semua siswa-siswa kami senang menyambut kegiatan
tersebut di sekolah kami.
4. Deklarasi itu sudah ditandatangani oleh beberapa Negara di
Eropa.

Page 24
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
14. POLA KALIMAT
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan pola kalimat.
 Menentukan kalimat yang berpola sama.
B. PEMAHAMAN
Pola fungsi kalimat adalah pola kalimat yang dibentuk berdasarkan
fungsi-fungsi dalam kalimat.
Fungsi-fungsi dalam kalimat
1. Subyek (S)
Ciri-ciri:
 Sebagai pelaku dalam kalimat aktif.
 Nomina(kata benda)
 Dapat berupa verba(kata kerja)
 Letaknya sebelum predikat dalam kalimat.
 Dapat berupa kata, frasa, klausa.
 Sebagai penderita pada kalimat pasif.
2. Predikat (P)
Ciri-ciri:
 Pada umumnya berupa verba(Kata Kerja).
 Pada umumnya menyatakan perbuatan.
 Letaknya dalam kalimat selalu setelah subyek (S).
 Ada pula yang berupa nomina (Kata Benda) atau ajektiva (Kata
Sifat)
3. Obyek (O)
Ciri-ciri:
 Dikenai perbuatan yang dinyatakan dalam predikatnya.
 Pada kalimat pasif, melakukan perbuatan yang dinyatakan
dalam predikatnya.
 Selalu terletak di belakang predikat.
4. Pelengkap (Pel)
Ciri-ciri
 Tidak dikenai perbuatan yang dinyatakan dalam predikatnya.
 Terdapat dalam kalimat yang predikatnya berupa verba
berimbuhan ber-, ter-, kata [adalah], kata [merupakan].

Page 25
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
5. Keterangan (K)
 Keterangan waktu : menyatakan waktu, didahului oleh
konjungtor yang menyatakan waktu.
 Keterangan tempat: menyatakan tempat, didahului oleh kata
tugas [di], [ke], [dari].
 Arah: menyatakan arah datang atau pergi,didahului oleh kata
tugas [ke], [dari], [kepada],[menuju]
 Keterangan cara: menyatakan cara, didahului oleh kata tugas
[dengan].
 Keterangan alat, menyatakan alat, didahului oleh kata tugas
[dengan].
 Keterangan pembatasan, didahului oleh kata tugas [kecuali].
 Keterangan jumlah: menyatakan jumlah baik kualitatif
maupun kuantitatif.

Page 26
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
RAGAM POLA KALIMAT
1. SPOK S P O K
dengan
Guru itu memperlakukan kami
baik.
Siska mengirimkan uang
2. SPOPel S P O Pel
Robertus mengirimi ibunya uang.
air
Dina mengambilkan adiknya
minum.
3. SPK S P K
Peristiwa
Terjadi di Medan.
banjir
Kami tinggal di Jakarta.
4. SPPel S P Pel
Pak
menjadi ketua koperasi.
Ferdinan
dasar negara
Pancasila merupakan
kita.
5. SPO S P O
Andy Membeli sepeda baru
Kita Memerangi kemiskinan
6. SP S P
Dia seniman.
Bumi berputar.

TUGAS
Tentukan pola setiap kalimat di bawah ini!
1. Kakak sakit.
2. Anak itu menegur kami dengan ramah.
3. Pak Kades membagikan surat pajak.
4. Saudara saya pegawai.
5. Burung garuda merupakan lambang Negara kita.
6. Ibu membuatkan ayah segelas kopi.
7. Teman saya menjual buah-buahan di pasar.

Page 27
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
15. KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan penggabungan kalimat tunggal jadi kal.majemuk.
B. PEMAHAMAN
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau
satu pola kalimat.
Contoh :
 Guru bahasa Inggris kami akan dikirim ke luar negeri.
S P K
 Saya sedang mengikuti tes uji kompetensi guru.
S P O
 Dia tidak jadi datang ke rumah saya.
S P K
2. Kalimat majemuk
Kalimat yang terdiri atas paling kurang dua klausa atau dua pola
kalimat.
 Kalimat Majemuk Setara (koordinatif)
Penggabungan dua klausa atau lebih yang masing-masing
mempunyai kedudukan yang setara dalam struktur kalimat.
Dengan kata lain, setiap klausa dapat dipisahkan menjadi satu
kalimat.
Contoh:
(1) Saya datang ke rumah Anda atau Anda datang ke rumah
saya.
Klausa-klausa dalam kalimat tersebut dapat dipisahkan
masing-masing menjadi satu kalimat.
 Saya datang ke rumah Anda.
 Anda datang ke rumah saya.
(2) Ia berdiri lalu menyalami tamunya dengan sopan.
Klausa-klausanya dipisahkan menjadi:
 Ia berdiri.
 Ia menyalami tamunya dengan sopan.
 Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif)
Merupakan hasil penggabungan dua kalimat tunggal atau
lebih, atau perluasan bagian-bagian dari sebuah kalimat
tunggal hingga membentuk klausa yang baru. Kedudukan
klausa-klausanya tidak setara karena klausa yang satu
merupakan bagian dari klausa yang lainnya.

Contoh :

Page 28
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
a. Kalimat majemuk dari penggabungan dua kalimat tunggal
 Ibu sudah mengatakan.(Kalimat tunggal)
 Saya menjaga adik.(kalimat tunggal)
♦ Ibu sudah mengatakan untuk saya menjaga
adik.(Kalimat majemuk)
b. Kalimat majemuk hasil perluasan unsur
Ibu mengatakan hal itu pagi tadi.(Kalimat tunggal)
S P O K

Unsur S diperluas menjadi:


 Ibu yang memakai kebaya hitam mengatakan hal itu
pagi tadi.(kalimat majemuk)
Unsur O diperluas menjadi:
 Ibu mengatakan saya menjaga adik pagi tadi.
Unsur K diperluas menjadi:
 Ibu mengatakan hal itu sebelum saya berangkat ke
sekolah.
Perhatikan:
Jika subyek yang diperluas maka hasil perluasan itu disebut
klausa bawahan perluasan subyek atau pengganti subyek. Jika
obyek yang diperluas maka hasil perluasan itu disebut klausa
bawahan perluasan obyek atau pengganti obyek. Jika
keterangan yang diperluas maka hasil perluasan itu disebut
klausa bawahan perluasan keterangan atau pengganti
keterangan.

Page 29
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
16. KALIMAT SUMBANG DALAM PARAGRAF
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat sumbang dalam paragraf.
B. PEMAHAMAN
Koherensi adalah kepaduan kalimat dalam paragraf. Semua kalimat
mengacu pada gagasan utama atau ide pokok paragrafnya. Kalimat yang
tidak mengacu pada gagasan utama atau ide pokok paragrafnya disebut
kalimat yang tidak
koheren atau tidak padu atau sumbang.
Contoh:
(1)Dunia perbukuan di Indonesia akhir-akhir ini kerap disorot. (2)
Banyak yang menghambat perkembangan dunia perbukuan di
Indonesia. (3) Harga buku mahal. (4)Produksi rendah. (5)Tidak
sesuainya isi buku dengan minat baca masyarakat. (6) Kesibukan
masyarakat di bidang lain.(7) Semua merupakan masalah yang tak
pernah terselesaikan.
Pembahasan
Ide pokok paragraf tersebut adalah dunia perbukuan di Indomnesia
disorot. Kalimat (2) menjelaskan adanya masalah sehingga dunia
perbukuan di Indonesia disorot. Masalah tersebut dikatakan dalam
kalimat (3) yaitu harga buku mahal, kalimat (4) produksi rendah, kalimat
(5) isi buku tidak sesuai dengan minat baca masyarakat. Kalimat (7)
menegaskan bahwa masalah tersebut tak pernah terselesaikan. Dengan
demikian, kalimat (2), (3), (4), (5) dan (7) mengacu pada ide pokok yang
terdapat pada kalimat(1). Kalimat (6) mengemukakan kesibukan
masyarakat di bidang lain, bukanlah masalah yang ada hubungannya
dengan masalah dunia perbukuan. Dengan demikian, kalimat (6) adalah
kalimat yang tidak koheren atau tidak padu.

TUGAS
Kalimat manakah yang tidak koheren atau tidak mengacu pada ide
pokok berikut ini?
1. Ide pokok:
Sebagian besar siswa SMA belum mengerti arah masa depannya.
1. Bahkan ada yang belum memikirkan sama sekali.
2. Seharusnya mereka sudah memikirkan alternatif pilihan setelah
lulus.

Page 30
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
3. Sebagian sekolah sudah memiliki guru BK yang dapat mengarah
kan siswa untuk menentukan pilihan.
4. Guru BK memiliki ijazah khusus BK.
5. Gaji guru BK juga lumayan besar.
6. Guru BK juga dapat membantu siswa dalam kesulitan belajar.
7. Ironisnya, siswa tidak tertarik untuk berkonsultasi dengan guru
BK.
2. Ide pokok :
Dukungan kemapuan membaca pada anak-anak sangat penting.
1. Bila kemampuan membaca anak-anak didukung secara terus-
menerus, akan tampak minatnya meningkat.
2. Carilah sekolah yang guru-guru menyenangi murid-muridnya,
yang rasio guru siswanya rendah, dan memiliki daya tampung
kelas yang memadai.
3. Kegiatan membaca dapat membantu pembentukan pribadi
anak-anak yang cakap dan mandiri sehingga anak-anak mampu
memecahkan masalah sendiri.
4. Orangtua terus mendukung aktivitas membaca dan terus
mengarahkan anak-anaknya dengan bijaksana.

Page 31
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
17. KALIMAT FAKTA DAN KALIMAT OPINI
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat fakta dalam paragraf.
 Menentukan kalimat opini dalam paragraf.
B. PEMAHAMAN
1. Kalimat Fakta
Kalimat fakta berisi pernyataan yang menyatakan kenyataan, sudah
terjadi, dan tak terbantahkan kebenarannya.
Ciri fakta:
ada peristiwa
ada pelaku,
ada waktu terjadinya,
ada tempat terjadinya,
ada jumlah.
Contoh:
a. Hal itu sudah terjadi dua tahun yang lalu.
b. Sebuah pesawat terbang jatuh di Laut Banda.
c. Korban sebanyak 105 orang tidak dapat dievakuasi.
Pembahasan
Unsur fakta pada contoh a) adalah waktu terjadi yaitu dua tahun
yang lalu, pada contoh b) adalah peristiwa yaitu pesawat jatuh dan
unsur tempat yaitu di Laut Banda. Pada contoh c) adalah unsur
jumlah yaitu 105 orang.
2. Kalimat Opini
Kalimat opini berisi pendapat, pendirian, perkiraan, harapan,
persaan dan sebagainya. Kata kunci untuk mengenal kalimat opini
antara lain: menurut saya, menurut hemat saya, anggapan saya,
perkiraan saya, mungkin, barang kali, kira-kira, semoga, mudah-
mudahan, seandainya, jika, apa bila, tidak mungkin, sungguh berani,
alangkah, boleh jadi, seharusnya, harus, mana mungkin, tampaknya
dan sebagainya.
Catatan
 Walaupun dalam suatu kalimat ada sejumlah ciri fakta, jika
dalam kalimat itu ada kata kunci opini maka kalimat tersebut
adalah kalimat opini.
 Jika dalam suatu kalimat tidak ada ciri fakta dan kata kunci
opini maka kalimat itu adalah kalimat opini.

Page 32
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Contoh:
Sungguh keterlaluan dia merampok orangtuanya sendiri.
Mungkin hari ini hujan.
Sudah seharusnya kita menghormati yang lebih tua.

TUGAS
Tulislah F jika kalimat fakta dan O jika kalimat opini!
1. Acara itu dinilai sangat sukses menghibur penonton.
2. Panitia Pengawas Pemilu tampak sangat serius mengawasi
jalannya pemungutan suara.
3. Mereka menganggap diri sebagai monster bagi diri sendiri di era
reformasi ini.
4. Jumlah mereka ternyata tidak sedikit.
5. Mereka yakin bahwa bencana yang terjadi merupakan bukti
penolakan alam terhadap SBY.
6. Hal itu hanya bisa terjadi jika dikaitkan dengan mistik.
7. Selama masa pemerintahan SBY, bencana terus menerpa
Indonesia.
8. Pesawat itu mungkin saja meledak di udara lalu jatuh ke laut.
9. Dua warga Amerika termasuk dalam pesawat yang hilang.
10. Akhirnya pihak Adam Air dituntut ganti rugi sebesar satu milyar
rupiah.

Page 33
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
18. KALIMAT PERSUASIF
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat persuasive dalam paragraf.
 Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasive.
B. PEMAHAMAN
Kalimat persuasif adalah kalimat yang berisi bujukan, rayuan, imbauan,
ajakan dengan menggunakan kata yang halus dan sopan. Kalimat
persuasif ditandai oleh penggunaan kata-kata yang berisi ajakan,
imbauan, bujukan, rayuan seperti tolonglah, hendaknya, hendaklah,
sebaiknya, sudah seharusnya, dan kata- kata lain yang mengandung
partikel –lah
Contoh:
Sebaiknya kita menghormati keputusannya.
Sudah seharusnya seorang anak berbakti kepada orangtuanya.

TUGAS
Pilihlah kalimat persuasif di antara kalimat berikut ini!
1. Kebersihan sekolah sangat penting.
2. Sekolah yang bersih akan menjadikan suasana nyaman.
3. Oleh sebab itu, ciptakanlah sekolah bersih dan sehat!
4. Kalau Anda mencintai ibu pertiwi, marilah menggunakan bahasa
Indonesia!
5. Lebih baik menggunakan bahasa Inggris karena lebih bermartabat.
6. Jadikan kegagalan sebagai pendorong untuk meraih prestasi yang lebih
gemilang!
7. Marilah kita jalankan tugas dan kewajiban tersebut dengan penuh
tanggung jawab!
8. Saya mengucapkan selamat kepada siswa yang dinyatakan lulus.

Page 34
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
19. SILOGISME
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Melengkapi silogismme.
 Menentukan entimen silogisme.
C. PEMAHAMAN
Silogisme adalah cara menarik kesimpulan dengan penalaran deduksi
(Umum – Khusus).
Penalaran:
1. Dikemukakan pernyataan yang bersifat umum ( PU ).
2. Disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus ( PK ).
3. Ditarik kesimpulan ( K ).
Rumus untuk menentukan PU, PK dan K:
PU = A + B
PK = C + A
K = C + B
Contoh:
PU : Siswa /harus menaati peraturan sekolah.
A B
PK : Saya /siswa.
C A
K : Saya /harus menaati peraturan sekolah.
C B

TUGAS
Tentukan bagian-bagiannya!
1. PU : ……
PK : Kekasih saya orang yang jujur.
C A
K : Kekasih saya selalu menepati janji
C B
2. PU : Warga Negara yang baik selalu taat pajak.
PK : ……
K : Pak Didi selalu taat pajak
3. PU : Pemakai jasa pasar harus membayar retribusi.
PK : Kakak saya pemakai jasa pasar.
K : ……

Page 35
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
20. KALIMAT UTAMA, TOPIK, DAN KALIMAT PENJELAS

A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat utama dalam paragraf.
 Menentukan kalimat penjelas yang sesuai/tidak sesuai topic.
B. PEMAHAMAN
Kalimat utama adalah kalimat yang berisi ide pokok /gagasan
utama/masalah/kesimpulan sebuah paragraf. Letaknya dapat di awal,
di akhir, di awal dan akhir. Kalimat penjelas ialah kalimat yang berisi
penjelasan tentang hal yang dinyatakan dalam kalimat utamanya.
Contoh:
(1) Banyak orang yang membaca sebuah bacaan dengan tujuan ingin
mendapatkan informasi dari bacaan tersebut.
(2) Informasi yang ingin diperoleh mungkin sudah pernah didengar,
tetapi ingin lebih meyakinkan lagi dengan membaca langsung.
(3) Membaca bacaan berisi informasi yang pernah dibaca sebelumnya
dan ingin mengingat lagi informasi itu lebih baik.
(4) Apalagi membaca suatu bacaan yang berisi informasi baru, tentu
akan dicermati dengan baik atau mungkin akan mencatat
informasi tersebut.
Pembahasan
Kalimat (1) dalam bacaan tersebut merupakan kalimat utama karena
mengandung ide pokok paragrafnya yaitu “Orang membaca untuk
mendapat informasi”dan kalimat-kalimat lainnya merupakan kalimat
penjelas karena mengandung penjelasan tentang gagasan utama yang
terdapat dalam kalimat utamanya.
TUGAS
Tulislah kembali kalimat utama dalam paragraf berikut!
1. Rayonisasi dulu dan sekarang itu berbeda. Kalau dulu rayonisasi
mengelompokkan anak untuk melanjutkan sekolah pada daerah
tertentu, sekarang hanya membantu orangtua murid mendaftar
sekolah. Jadi lebih bersifat pelayanan.” “Sekarang murid bebas
memilih sekolah,” kata Abdul Rochim, Kepala Subdunas
Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Dinas
Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta, saat ditemuai Kompas
sebelum acara sosialisasi PS3 2002/2003 di Jakarta, Jumat (10/5).

Page 36
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
2. Adat-istiadat, cara bergaul, dan tatakehidupan masyarakat akan
berpengaruh terhadap remaja yang sedang berkembang di dalam
masyarakat itu. Jika masyarakat melakukan kegiatan – kegiatan
yang positif tentu akan berpengaruh positif pula terhadap remaja.
Sebaliknya, dalam masyarakat itu dilakukan hal-hal yang negative
para remaja pun akan terpengaruh pula oleh hal-hal yang negatif
itu. Dengan demikian, masyarakat mempunyai pengaruh yang
tidak kecil terhadap pendidikan para remaja.

Page 37
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
21. GAGASAN UTAMA PARAGRAF

A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan gagasan utama dalam paragraf.
B. PEMAHAMAN
Gagasan utama adalah hal pokok yang dibahas dalam paragraf,
terdapat dalam kalimat utama atau kalimat topik dan dijelaskan oleh
gagasan-gagasan lain yang ada dalam suatu paragraf.
Cara Menemukan Gagasan Utama
1. Pada umumnya berada di awal atau akhir atau awal dan akhir
paragraf.
2. Carilah pada kalimat pertama atau terakhir!
3. Bandingkan gagasan pada kalimat pertama dan terakhir, mana yang
lebih umum, itulah gagasan utamanya.
4. Perhatikan penjelasan dan contoh pada kalimat-kalimat yang ada di
antara kalimat pertama dan terakhir, jika menjelaskan gagasan pada
kalimat pertama maka gagasan utama ada pada kalimat pertama
demikian juga sebaliknya.
5. Jika gagasan utama di akhir paragraf maka merupakan sebuah
kesimpulan. Kesimpulan pada umumnya selalu didahului oleh kata
tugas sebagai pengantar seperti dengan demikian, oleh karena Itu,
dapat disimpulkan, kesimpulannya, oleh sebab itu dan sebagainya.
6. Jika pada kalimat terakhir tidak ada pengantar kesimpulan maka
gagasan utama berada di awal paragraph.
Contoh
(1) Kartu katalog memuat keterangan tentang buku yang ada di
perpustakaan.
(2) Kartu itu besarnya kira-kira 7,5 x 12,5 cm.
(3) Kartu itu disusun menurut urutan nama-nama pengarang secara
alfabetik
(4) Dalam kartu tersebut dicantumkan judul dan pokok uraian.
Pembahasan
Kalimat pertama berbicara tentang kartu katalog.Kalimat terakhir
berbicara tentang hal yang dicantumkan dalam kartu katalog.Dilihat
dari segi umum – khusus, gagasan pada kalimat pertama lebih umum
karena berbicara tentang kartu katalog sedangkan kalimat terakhir
Page 38
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
hanya berbicara Tentang hal-hal yang dicantumkan dalam kartu
katalog. Dilihat dari kalimat- kalimat yang ada di antara kalimat
pertama dan terakhir, kalimat (2) memberikan penjelasan tentang
ukuran kartu katalog. Kalimat (3) tentang susunan kartu katalog.
Kalimat (2) dan (3) memberikan penjelasan tentang kartu katalog.
Dengan demikian, gagasan utamanya adalah kartu katalog yang
terdapat pada kalimat pertama.

TUGAS
Tulislah gagasan utama dalam setiap paragraf berikut ini!
1. Sudah ada ide tetapi sulit untuk dituangkan.Selalu dihadapkn
pada persoalan apa yang hendak ditulis,berapa Panjang tulisan
yang hendak ditulis, serta keringnya pengetahuan tentang topik
yang hendak dikembangkan. Demikianlah pengalaman seseorang
pada awal belajar menulis.
2. Teks pidato biasanya terdiri atas paragraf pembuka yang berisi
salam, sapaan kepada pendengar dan ucapan syukur kepada
Tuhan. Paragraf isi yang berisi isi pidato. Paragraf terakhir yang
merupakan paragraf penutup,berisi imbauan, ajakan kesimpulan
dan ucapan terima kasih kepada pendengar.

Page 39
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
22. PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan paragraf deduktif/kalimat induktif.
B. PEMAHAMAN
1. Paragraf Deduktif
Letak pikiran utamanya di awal paragraf
Contoh:
Perempuan identik dengan bunga.Perempuan pada umumnya
menyukai bunga.Di mana ada perempuan,di situ ada bermacam-
macam bunga yang ditanam.Bukan hanya itu, secara kiaspun
perempuan juga seindah bunga.
2. Paragraf Induktif.
Letak pikiran utamanya di akhir paragraf.
Contoh:
Di manapun perempuan tinggal, pasti ada bunga yang mekar di
sana. Perempuan selalu tertarik dan menyukai bunga.Pameran
bunga selalu mendapat perhatian khusus kaum perempuan secara
kias perempuan juga dikatakan bunga atau kembang. Dengan
demikian,tidaklah berlebihan jika dikatakan ,perempuan identik
dengan bunga.
3. Paragraf Deduktif Induktif (Campuran)
Pikiran utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Perempuan identik dengan bunga. Perempuan pada umumnya
menyukai bunga. Di mana ada perempuan, di situ mekar
bermacam-macam bunga yang ditanamnya.Setiapwaktu luang diisi
dengan menanam dan merawat bunga.Pameran bunga selalu
dibanjiri oleh kaum perempuan secara kias,perempuan juga
disebut bunga atau kembang.Tidaklah mengherankan,orang selalu
mengatakan bahwa perempuan identik dengan bunga

Page 40
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
23. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kesimpulan paragraf generalisasi.
 Melengkapi paragraf generalisasi dengan kesimpulan.
 Menentukan kesimpulan paragraf analogi.
 Melengkapi paragraf analogi dengan kesimpulan.
 Menentukan kesimpulan paragraf sebab akibat.
 Melengkapi paragraf sebab akibat dengan kesimpulan.
B. PEMAHAMAN
1. Paragraf Generalisasi
Bagian dari penalaran induksi
Dikemukakan fakta dan data dari hasil pengamatan
Ditarik kesimpulan yang berupa penilaian
Contoh:
Berdasarkan pengamatan pada waktu upacara bendera, semua
siswa SMA 2000 memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih. Pakaian
mereka putih-putih dan dimasukkan ke dalam celana atau
rok.Mereka memakai ikat pinggang berwarna hitam. Pakaian
mereka dilengkapi lagi dengan dasi dan topi abu-abu. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa siswa SMA 2000 pakaiannya
seragam dan kelihatan begitu rapi ketika mengikuti upacara
bendera.
2. Paragraf Analogi
Bagian dari penalaran induksi.
Dikemukakan dua hal yang berbeda tetapi memiliki kesamaan-
kesamaan. (Ditarik kesimpulan berdasarkan kesamaan-kesamaan
itu.)
Contoh:
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan yang
mendakigunung.Waktu mendaki gunung ada rintangan-rintangan
seperti jalan yang licin dan terjal yang dapat membuat orang
membuat orang jatuh. Ada pula binatang buas dan semak belukar
yang sulit dilewati. Begitu pula dengan menuntut ilmu, seseorang
akan mengalami berbagai kesulitan seperti, kesulitan ekonomi
kesulitan memhami pelajaran, kesulitan waktu belajar dan

Page 41
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
sebagainya. Jadi menuntut ilmu dapat diibaratkan dengan mendaki
gunung untuk mencapai puncak.
3. Paragraf Sebab Akibat
Bagian penalaran induksi.
Dikemukakan sejumlah fakta sebagai sebab.
Ditarik kesimpulan sebagai akibat.
Contoh:
Hujan mengguyur desa kami selama 24 jam terus-menerus. Air
bagaikan dicurahkan dari langit. Tanah tak lagi mampu menyerap air
hujan.Jalan dan halaman rumahpun mulai digenangi air tapi hujan
tak juga mereda. Air sungai mulai berangsur-angsur naik namun air
dari tempat-tempat yang tinggi terus mengalir ke sungai itu. Pada
hari ketiga sungai meluap. Akhirnya banjirpun melanda kampung
kami.

Page 42
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
25. PEMAHAMAN BACAAN

A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan jawaban yang benar atas pertanyaan tentang isi
bacaan.
 Menentukan pertantaan yang sesuai dengan bacaan.
 Menentukan pernyataan yang sesuai dengan bacaan.
 Menentukan kesimpulan yang tepat tentang isi bacaan.
B. PEMAHAMAN
1. Menjawab Pertanyaan
Menemukan jawaban dalam bacaan untuk menjawab sebuah
pertanyaan.
2. Pertanyaan yang Sesuai dengan Bacaan
Suatu pertanyaan dikatakan sesuai dengan bacaan jika jawaban
atas pertanyaan itu ada di dalam bacaannya.
3. Pernyataan yang Sesuai dengan Bacaan
Ada dalam bacaan, tidak bertentangan dengan isi bacaan, atau
tidak berbeda daripada isi bacaannya.
4. Kesimpulan isi bacaan
Bersifat umum, mencakup seluruh isi bacaan.
Bacalah dengan cermat teks berikut!
Mulai pekan lalu masyarakat Jembrana mulai kesulitan
memperoleh solar. Selain pengiriman dari Denpasar terlambat,
kesulitan tersebut juga disebabkan oleh peningkatan kebutuhan
masyarakat setempat. Saat ini, di sekitar Pantai Jembrana sedang
musim tangkapan ikan dan pemanenan udang. Oleh karena itu,
perahu-perahu serta mesin kincir tombak membutuhkan solar
dalam jumlah besar.
Latihan
1. Mengapa masyarakat Jembrana kesulitan memperoleh Solar?
Jawaban yang benar:
a. Karena di Jembrana banyak perahu dan mesin kincir
tombak.
b. Karena terlambat pengiriman dari Denpasar dan
kebutuhan masyarakat meningkat.
2. Yang mana pertanyaan yang sesuai dengan bacaan?
a. Sejak kapan masyarakat Jembrana mulai kesulitan
mendapatkan solar?
b. Mengapa pengiriman solar dari Denpasar terlambat?

Page 43
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
3. Yang pernyataan yang sesuai dengan bacaan?
a. Salah satu penyebab kesulitan memperoleh solar di
Jembrana adalah meningkatnya pemakaian solar di
masyarakat.
b. Di Jembrana tidak ada lagi solar sehingga menyulitkan
masyarakat terutama nelayan di pantai.
4. Kesimpulan isi bacaan di atas, yang benar adalah ….
a. Masyarakat Jembrana kehabisan solar karena
pengiriman terlambat dan kebutuhan meningkat.
b. Karena terlambat pengiriman dan kebutuhan meningkat,
masyarakat Jembrana mulai kesulitan memperoleh solar.

Contoh :
a) Apa yang dimaksudkan dengan menjawab pertanyaan?
b) Siapakah yang harus menjawab pertanyaan?

Pembahasan
Pertanyaan (a) sesuai dengan bacaan di atas karena jawaban atas
pertanyaan (a) ada di dalam bacaan di atas yaitu memberikan
pernyataan yang sesuai dengan pertanyaan. Pertanyaan (b) tidak sesuai
dengan bacaan di atas karena jawaban atas pertanyaan (b) tidak ada
dalam bacaannya. Dalam bacaan tidak disebutkan siapa yang harus
menjawab pertanyaan.

TUGAS
Pertanyaan yang manakah yang sesuai dengan bacaan berikut ini?
Dalam kenyataan masih banyak siswa yang belum memiliki
kemampuan membaca pemahaman yang memadai. Hasil penelitian
pada tahun 1992 membuktikan bahwa kemampuan membaca siswa
STM di Yogyakarta baru 30%. Hal ini pulalah yang dijadikan bukti
kegagalan pengajaran kemampuan membaca kepada siswa di sekolah
tersebut.
Pertanyaan
1. Apakah kemampuan membaca pemahaman siswa sudah memadai?
2. Siapakah peneliti yang mengadakan penelitian kemampuan
mambaca pemahaman siswa STM di Yogyakarta tahun 1992?
3. Apa bukti kegagalan pengajaran membaca pemahaman pada siswa
STM Yogyakarta sehingga dapat dikatakan gagal?

Page 44
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
4. Berapa jumlah siswa STM di Yogyakarta yang diteliti kemampuan
membacanya?
5. Mengapa kemampuan membaca siswa STM Yogyakarta belum
memadai?

Page 45
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
26. MEMBACA BIOGRAFI
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan hal yang dibacarakan dalam biografi tokoh.
 Menentukan hal yang patut diteladani pada tokoh dalam biografi.
B. PEMAHAMAN
Bio berarti hidup, grafi berarti riwayat. Jadi biografi berarti riwayat
hidup. Sebuah biografi berisi riwayat tentang kehidupan seseorang dari
lahir hingga mati. Dengan membaca biografi seseorang kita dapat
mengenal orang tersebut lahir batin walaupun sebenarnya kita tidak
pernah berjumpa dengannya.
Biografi seseorang ada yang ditulis oleh orang lain dan ada pula yang
ditulis oleh orang itu sendiri. Biografi yang ditulis oleh orang lain
disebut biografi sedangkan yang ditulis ssendiri oleh yang bersangkutan
disebut otobiografi.
Biografi yang banyak dipublikasikan adalah biografi seorang tokoh
karena pada diri seorang tokoh banyak hal yang pantas dihargai dan
dicontohi oleh orang lain. Dari biografi seorang tokoh kita dapat
mengetahui banyak hal seperti kepribadian yang unik, perjuangannya,
karyanya, jasanya, suka dukanya dalam menjalani kehidupan dan
sebagainya.
Pada diri seorang tokoh banyak hal yang unik dan menarik. Yang
disebut hal yang unik dan menarik itu adalah hal-hal yang jarang atau
tidak ditemukan pada diri orang lain, misalnya gaya bicara, penggunaan
bahasa, cara menyelesaikan masalah, perjuangan, karya, gaya hidup
dan lain-lain. Hal seperti itu disebut hal yang pribadi. Dalam
pembahasan tentang biografi seorang tokoh, hal-hal yang disorot
adalah hal-hal yang unik dan menarik itu.

Page 46
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Contoh
Kutipan Biografi H.B. Jassin
Sebagai kritikus sastra Indonesia modern, ketekunan dan kerajinan
Jassin belum ada yang menanndinginya hingga sekarang.Gaya kritiknya,
menurut Mochtar Lubis adalah gaya yang pribadi sekali. Pengarang
tidak merasa berkecil hati apabila karyanya ditimbang atau dikritik.
Dalam kritikannya, Jassin selalu mencari atau mengangkat hal-hal yang
positif lebih dahulu. Hal tersebut dapat kita lihat dalam sorotannya atas
tiga belas cerpen yang dihimpun dalam Analisis: Sorotan Atas Cerita
Pendek (1961).

Pembahasan
Hal yang dibicarakan dalam kutipan biografi Jassin tersebut adalah
kepribadian Jassin yang berupa (1) ketekunan dan kerajinan yang
tinggi, (2) gaya kritiknya yang selalu mengangkat hal-hal yang positif
lebih dahulu. Kedua hal tersebut menjadi unik dan menarik karena
tidak ditemukan pada diri orang lain. Dalam hal ketekunan dan
kerajinan, belum ada yang menandingi, dan hal gaya kritik, Jassin lain
dari lain.

TUGAS
1. Buatlah sebuah karangan singkat tentang salah seorang tokoh
masyarakat di lingkunganmu!
2. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang unik dan menarik pada diri
tokoh tersebut!
3. Panjang karangan satu halaman buku tulis biasa!

Page 47
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
27. MEMBACA TABEL/DIAGRAM/GRAFIK
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan masalah yang dibicarakan dalam table/diagram/ grafik.
 Menentukan pernyataan yang sesuai dengan isi table/diagram/ grafik.
 Menentukan kesimpulan isi table/diagram/grafik.
C. PEMAHAMAN
Membaca tabel/diagram/grafik berarti membahasakan angka, garis,
tanda dan data yang ada pada tabel/diagram/ grafik yang dibaca.
Contoh
Harga Bahan Bangunan di Beberapa Kota di NTT September 2011
Jenis Bahan
No. Bangunan Kupang SoE Kalabahi
1. Semen:
Rp 38.500,00 Rp 40.500,00 Rp 43.000,00
semen Kupang
Tonasa Rp 39.500,00 Rp 42.000,00 Rp 45.000,00
2. Seng 20 mm /
Rp 35.500,00 Rp 36.000,00 Rp 38.000,00
lembar
3. Besi beton: 10
Rp 65.000,00 Rp 67.000,00 Rp 65.000,00
mm
4. 12 mm Rp 70.000,00 Rp 72.000,00 Rp 70.000,00
5. 18 mm Rp 88.500,00 Rp 91.000,00 Rp 88.000,00

Membahasakan tabel/diagram/grafik
Dapat dilakukan dengan cara menyebutkan langsung angka atau data
yang ada.
Contoh:
Harga semen Tonasa di Kalabahi pada September 2011 adalah 45 ribu
rupiah per sak. Pada September 2011, harga besi beton ukuran 18 mm di
Kupang 88 ribu rupiah per staf. Dapat pula dengan cara menarik
kesimpulan berdasarkan angka/ data yang ada.
Contoh:
Harga semen dan besi beton di Kupang rata-rata lebih murah daripada di
SoE dan Kalabahi.
Harga besi beton ukuran 10 mm di SoE lebih tinggi 2000 rupiah daripada
di Kupang.

Page 48
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
TUGAS
Berdasarkan tabel di atas, lengkapilah kalimat-kalimat berikut ini!
1. Selisih harga semen Kupang di Kupang da Kalabahi sebesar … ribu
rupiah.
2. Rata-rata harga besi beton ukuran 18 mm di tiga kota yaitu Kupang,
SoE, dan Kalabahi … rupiah.
3. Bahan bangunan yang selisih harganya paling besar antara di Kupang
dan Kalabahi adalah …
4. Selisih harga besi beton 12 mm di Kalabahi dan SoE adalah … rupiah.
5. Bahan bangunan di Kalabahi yang tidak dipasok dari Kupang adalah …

Page 49
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
28. SURAT DINAS
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan penulisan pemerian yang tepat dalam surat dinas.
 Menentukan kalimat pembuka surat lamaran yang tepat.
 Menentukan perbaikan kalimat penutup surat dinas yang tepat.
B. PEMAHAMAN
1. Struktur
1. Kepala surat
2. Tempat dan tanggal surat
3. Nomor, lampiran, perihal(Pokok Surat)
4. Alamat surat
5. Salam pembuka
6. Tubuh surat
7. Salam penutup
8. Nama jabatan, nama, tanda tangan
2. Kaidah Penulisan Tanggal dan Alamat
1. Di antara nama tempat dan tanggal dibubuhkan tanda koma(,)
2. Nama bulan tidak diganti dengan angka
3. Tidak menggunakan kata “Kepada”
4. Singkatan ungkapan “Yth” menggunakan tanda titik(.)
5. Alamat surat tidak diakhiri dengan tanda titik
6. Kata “Jalan” dalam alamat surat tidak boleh disingkat
7. Gunakan kalimat yang efektif terutama pada kalimat pembuka dan
penutup
Contoh
SoE, 22 Mei 2011
Yth. Kepala Dinas PPO
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Jalan Gunung Mollo 40 SoE
……………

3. Penulisan Pemerian Dalam Surat


Setiap butir pemerian dalam surat ditulis mulai dengan huruf
nonkapital.
Contoh
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Iskandar Wahyudi
tempat, tanggal lahir : Kupang, 12 April 1970
jenis kelamin : Laki-laki
agama : Hindu
pendidikan : Sarjana Kimia
alamat : Jalan Melati 16 Kupang

Page 50
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
4. Kalimat pembuka lamaran pekerjaan
Berdasarkan Iklan
Contoh:
 Berdasarkan iklan pada harian Pos Kupang edisi Rabu, 7 Januari 2009
tentang lowongan kerja sebagai seorang seller, dengan ini saya
mengajukan lamaran untuk mengiisi lowongan tersebut.
 Setelah membaca iklan pada harian Pos Kupang edisi Rabu, 7 Januari
2009 tentang lowongan kerja sebagai seorang seller, dengan ini saya
mengajukan lamaran untuk mengisi lowongan tersebut.
 Sehubungan dengan iklan pada harian Pos Kupang edisi Rabu, 7 Januari
2009 tentang lowongan kerja sebagai seorang seller,dengan ini saya
mengajukan lamaran untuk mengisi lowongan.

Berdasarkan inisiatif sendiri


Contoh:
Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran untuk menjadi salah satu
karyawan pada PT Bina Swadaya.

5. Contoh Kalimat Penutup Surat


1. Atas perhatian Saudara, kami mengucapakan terima kasih
2. Demikianlah surat ini, kami mengucapkan terima kasih
6. Contoh kalimat penutup surat yang salah dan perbaikannya:
1. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
2. Demikian harap menjadi maklum adanya.
Demikian untuk Saudara maklumi.
3. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
4. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan limpah terima kasih.
Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
5. Atas perhatian Saudara, kami menyampaikan rasa terima kasih.
Atas perhatian Saudara, kami menyampaikan terima kasih.
6. Atas bantuan Bapak, saya mengucapakn terima kasih yang tak
terhingga.
Atas bantuan Bapak, saya mengucapkan terima kasih.

Page 51
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
29. MENULIS KARYA TULIS

A. KOMPETENSI LULUSAN
 Mnentukan penulisan judul yang tepat.
 Menentukan kalimat latar belakang yang sesuai dengan topic.
 Menentukan pernyataan permohonan saran yang tepat.
 Menentukan pernyataan yang tepat dalam karya tulis.
 Menentukan penulisan daftar pustaka yang tepat.
B. PEMAHAMAN
1. Struktur
1) Pelengkap Pendahuluan
Terdiri atas:
Halaman Judul, Halaman Motto, Halaman Pengesahan, Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Arti
Lambang dan Singkatan, Abstrak.
2) Bagian Isi
Terdiri atas:
(1) Bab Pendahuluan
a. Latar Belakang:
Gambaran singkat tentang latar belakang masalah
yang merupakan kesenjangan antara teori dan
kenyataan, juga alasan pentingnya masalah itu
dibahas.
b. Perumusan Masalah
Uraian tentang masalah yang akan dibahas. Masalah
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
c. Ruang Lingkup Masalah
Disebutkan apa saja yang akan dibahas tentang
masalah yang dirumuskan.
(2) Metode Penelitian
Dijelaskan cara-cara yang digunakan dalam penelitian.
(3) Bab Pembahasan
Berisi pembahasan detail dan sistematis tentang
masalah dan solusinya
(4) Bab penutup
Berisi kesimpulan: Inti dari pembahasan pada bab
sebelumnya, pada bab ini dirumuskansecara singkat,

Page 52
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
jelas dan tegas.
2. Judul karangan
1. Syarat Judul:
a. singkatp
b. menarik
c. membayangkan isi
d. bagian yang manarik dari isi karangan
2. Kaidah Penulisan Judul
a. Setiap kata dalam judul diawali dengan huruf kapital
termasuk unsur-unsur perulangan sempurna, kecuali kata
depan dan kata tugas seperti di, ke, dari, yang, dan, pada,
kepada dan sebagainya yang di posisi awal.
b. Tidak diakhiri dengan tanda titik.
3. Kerangka Isi Karangan
Kerangka isi karangan merupakan butir pembahasan tentang tema
yang akan dikembangkan. Setiap butir pembahasan haruslah hal-
hal yang tidak menyimpang dari tema yang ada. Setiap butir
pembahasan dalam kerangka itu tidak bersifat lebih umum atau
lebih luas daripada temanya. Juga tidak melenceng dari temanya.
Misalnya:
Tema: Melestarikan budaya untuk mempertahankan harga diri.
Kerangka isi:
a. Kebudayaan nasional
b. Pengertian budaya l
c. Tujuan melestariakn budaya
d. Kaitan budaya dengan harga diri
e. Cara melestarikan budaya

Pembahasan:
Butir a kebudayaan nasional,tidak tepat karena lebih luas atau
lebih umum dari pada temanya.

4. Kalimat latar belakang sesuai tema


Kalimat latar belakang sebuah tema adalah kalimat yang
menguraikan alasan mengapa tema itu perlu diteliti,dibahas atau
ditulis.

Page 53
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Contoh
NO TEMA KALIMAT LATAR BELAKANG
Mengawetkan cabai Cabai rawit mempunyai nilai
1.
rawit ekonomi tinggi tetapi mudah rusak.
Pentingnya budaya Banyak orang yang belum menyadari
membaca sebagai pentingnya membaca untuk
2. wahana memperluas memperluas pengetahuan.
wawasan
pengetahuan.
Banyak ibu yang belum memikirkan
Pentingnya gizi bagi
3. pentingnya gizi bagi kecerdasan
kecerdasan balita.
balita.

5. Contoh-contoh pernyataan dalam karya tulis


1. Kata Pengantar
1) Ucapan syukur
Penulis menyatakan syukur kepada Tuhan karena
rahmatNya sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan
dengan baik.
2) Pengantar tentang karya tullisnya
Karya tulis ini dibuat untuk diikutsertakan dalam LPIR
tahun 2008 di SoE.
3) Ucapan terima kasih
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada…dan semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan karya tulis ini.
4) Permintaan saran dan kritik
Jika dalam karya tulis ini ditemukan kesalah atau
kekeliruan, penulis meminta saran dan kritik untuk
perbaikan pada waktu akan dating.
5) Harapan
Semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan pangetahuan bagi pembaca.
2. Latar Belakang
Masalah tersebut penting untuk dibahas karena sebagian
besar waktu siswa dihabiskan di depan layar televisi

Page 54
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
3. Perumusan Masalah
Sejauh manakah dampak siaran televisi terhadap penurunan
hasil belajar siswa.
4. Ruang Lingkup Masalah
Hal-hal yang akan dibahas tentang masalah tersebut adalah…
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat
tentang dampak siaran televise terhadap penurunan prestasi
belajar siswa.
6. Metode Penelitian
Pengambilan data penulisan dilakukan dengan teknik
wawancara.
7. Kesimpulan
Waktu belajar siswa di rumah, dan pengaruhnya terhadap
prestasi belajar siswa cukup signifikan. Hasil penelitian
disimpulkan bahwa keberadaan televisi telah terjadi
pengurangan.
8. Saran
Untuk mengatasi masalah tersebut, disarankan kepada
orangtua siswa untuk mengatur waktu menghidupkan televisi
sehingga siswa bisa memiliki waktu belajar yang cukup.

TUGAS
Jelaskan setiap kesalahan pada penulisan judul di bawah ini!
1. Cara belajar yang benar
2. Belajar Dan Bekerja
3. Pertumbuhan Ekonomi Makro Di Indonesia
4. Yang Terutama Bagi Pelajar
5. Memberdayakan Anak-anak Jalanan
6. Jadilah Umat Beragama yang Taat Beribadah.

Page 55
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
30. TEKS PIDATO
A. KOMPETENSI LULUSAN
 Menentukan kalimat ajakan dalam teks pidato.
 Menentukan isi bagian-bagian teks pidato.

B. PEMAHAMAN
Struktur Teks Pidato
1. Paragraf pembuka
Berisi: salam, ucapan syukur, dan sapaan.
Contoh:
Syalom dan selamat siang
Puji syukur kepada Tuhan yang Mahakuasa…
Bapa, Ibu, Saudara yang saya hormati…
2. Isi
Berisi pokok-pokok permasalahan yang hendak disampaikan
kepada pendengar.
3. Paragraf penutup
Berisi kesimpulan, imbauan/ajakan, harapan dan ucapan terima
kasih.

TUGAS
Tulislah A dalam kurung di akhir kalimatnya jika kalimat pembuka
pidato, B jika kalimat penutup pidato, dan C jika bukan A atau B!
1. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan.Kini saya berdiri di
sini untuk menyampaikan pidato(…)
2. Terima kasih atas perhatian Saudara,semoga penyampaian saya
tadi bermanfaat bagi kita semua. (…)
3. Terima kasih atas waktu dan tempat yang sudah disediakan bagi
saya untuk menyampaikan sambutan pada acara perpisahanini.(…)
4. Bapak, Ibu dan Saudara-Saudara yang saya hormati. Puji syukur ke
hadirat Tuhan karena rahmatNya sehingga kita bertemu dalam
acara ini.(…)
5. Selamat berjumpa kembali saya sampaikan kepada hadirin
semua, kita bertemu dalam acara ini.(…)
6. Terima kasih atas perhatian Saudara-saudara, marilah kita
meningkatkan pengabdian kita pada sekolah ini.(…)

Page 56
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
31. MEMO
A. Pemahaman
1) sejenis surat dinas
2) berisi catatan singkat
3) ditulis oleh pejabat untuk pejabat setara atau di bawahnya
4) dapat pula dibuat oleh bawahan kepada atasannya
5) bersifat informal atau tidak dipakai antar lembaga
6) tingkat keresmiannya rendah
7) isinya bersifat kedinasan
8) berisi instruksi, saran, petunjuk, tugas
9) bahasa memo singkat, jelas, tanpa basa-basi
10) tidak ada paragraf pembuka, langsung isi
C. Contoh memo

SMA NEGENI 1 AMANUBAN TENGAH


Jalan JOS SOEDARSO
Telepon 0388(81210)

MEMO
Dari : Kepala sekolah
kepada : wakasek Kurikulum
hal : Persiapan pembagian LHB
Persiapkan acara pembagian LHB pada tanggal 15
Juli 2017.
Terima kasih.

Niki-Niki, 12 Juli 2017


Kepala Sekolah,

Drs. Arjuna Fafo, M.Pd


NIP. 19630623 198903 1 018

Page 57
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH
Tugas :
Ilustrasi
SMA Negeri 1 Amanuban Tengah akan mengadakan rapat untuk persiapan
pelaksanaan Pra-UN bagi siswa kelas XII. Rapat diadakan pada tanggal 20
Januari 2017 pukul 10.00 Witeng. Untuk itu, kepala sekolah
memerintahkan Wakasek Urusan Sarana untuk mempersiapkan ruang
rapat.
1) Kalimat memo yang benar sesuai ilustrasi di atas adalah:
(1) Saudara diminta dengan hormat untuk mempersiapkan ruang
rapat yang akan diadakan pada tanggal 20 Januari 2017.
(2) Kalau Saudara tidak keberatan, tolong persiapkan ruang rapat
untuk tanggal 20 Januari 2017 pukul 10.00 witeng.
(3) Persiapkan ruang rapat dan perabotnya untuk rapat persiapan
Pra-UN tahap II bagi kelas XII. Rapat diadakan pada pukul 10.00
witeng.
(4) Persiapkan ruang dan perabotnya untuk rapat persiapan Pra-UN
tahap II bagi kelas XII. Rapat diadakan pada tanggal 20 Januari
2017 pukul 10.00 witeng.
2) Jelaskan kesalahan pada setiap kalimat memo di atas yang menurut
Anda salah!

Page 58
Bahan Belajar Bahasa Indonesia Prog.Bahasa SMA NEGERI 1 AMANUBAN TENGAH

Anda mungkin juga menyukai