Anda di halaman 1dari 62

AUTOMASI ALAT UJI TARIK TIPE TERCO MT 3017

BERBASIS MICROCONTROLLER

SKRIPSI

OLEH

FRANKLIN PATRICK TUERAH


NIM: 15021104005

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MANADO
2020
AUTOMASI ALAT UJI TARIK TIPE TERCO MT 3017
BERBASIS MICROCONTROLLER

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Program Studi S1 Teknik Mesin Di Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

OLEH

Franklin Patrick Tuerah


NIM : 15021104005

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MANADO
2020
ABSTRAK

Penelitian ini adalah memodifikasi alat uji tarik tipe TERCO MT 3017
dengan memanfaatkan system otomasi yang membantu mengubah alat uji Tarik
yang bersifat manual menjadi automasi dengan menggunakan komponen
pendukung Stepper Motor, Sensor Tekanan, dan Sensor Jarak, sehingga alat uji
tarik yang dikembangkan menjadi suatu alat uji yang menjadi lebih efisien dalam
hal pengujian benda.

Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang bangun Alat Uji Tarik automasi
dengan berbasis microcontroller, dengan menggunakan komponen penggerak dan
pembaca tekanan sehingga bisa mendapatkan data yang lebih presisi.

Hasil yang diperoleh dari alat uji tarik tipe TERCO MT 3017 yaitu
mendapatkan diagram tarik benda uji komposit pada umumnya dimana gaya tarik
bertambah sesuai dengan bertambahnya perpanjangan benda uji.

Kata Kunci: Alat Uji Tarik, Microcontroller, Stepper Motor


ABSTRACT

This research is modifying the TERCO MT 3017 type tensile testing tool
by utilizing an automation system that helps convert a manual tensile test tool into
automation by using the supporting components of Stepper Motor, Pressure
Sensor and Distance Sensor, so that the tensile testing instrument is developed
into a test tool which becomes more efficient in terms of object testing.

The purpose of this research is to design and construct a microcontroller


based automation Tensing Test Tool, using a drive component and a pressure
reader so that it can get more precise data.

The results obtained from the TERCO MT 3017 type tensile testing
instrument are obtaining a composite test specimen diagram in general where the
tensile force increases in accordance with the extension of the test specimen.

Keywords: Tensile Test Equipment, Microcontroller, Stepper Motor


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat, perlindungan dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul “AUTOMASI ALAT UJI TARIK TIPE
TERCO MT 3017 BERBASIS MICROCONTROLLER” disusun oleh penulis
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program S1 Teknik Mesin di
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado.
Skripsi
Penulis menyadari bahwa penelitian dan skripsi ini dapat terselesaikan atas
bantuan bimbingan dan topangan dari berbagai pihak, untuk itu penulis hendak
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Fabian Johanes Manoppo, M.Agr, selaku Dekan Fakultas
Teknik, Unsrat.
2. Dr. Eng. Charles Punuhsingon, ST., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik, Unsrat.
3. Rudy Poeng, ST., MT., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik, Unsrat.
4. Dr. Eng. Charles Punuhsingon, ST., MT., selaku dosen pembimbing
akademik yang selalu membimbing dan membantu selama menyelesaikan
studi.
5. Dr. Eng. Markus Karamoy Umboh, ST., MT., selaku dosen pembimbing I.
6. Irvan Rondonuwu, B.Eng, MT., selaku dosen pembimbing II.
7. Rudy Poeng, ST., MT., selaku penguji skripsi I.
8. Yan Tondok, ST., MT., selaku penguji skripsi II.
9. Dr. Eng. Jotje Rantung , ST., MT., selaku penguji skripsi III.
10. Seluruh dosen pengajar dan staf Jurusan Teknik Mesin UNSRAT yang
telah memberikan ilmu yang sangat berharga dan dukungan yang sangat
besar.
11. Ayah Herman Tuerah, Ibu Magritje Lonteng, Kakak Andre Tuerah yang
selalu berdoa, membantu, mendukung, dan memotivasi selama
menyelesaikan studi.
12. Seluruh rekan Himpunan Mahasiswa Mesin Unsrat
13. Seluruh rekan mahasiswa Teknik Mesin dan HMM UNSRAT, terlebih
khusus angkatan 2015, Rio Manopo, Enay Sumampow, Alm.Rigen Liow,
Orlando Nado, Meifri Tielung, Wayan Sukadarmita, Yeremia Monding,
Yeremia “Gots” Tatuhas, Stevano Kawengian, Christian Topayung, Erwin
Damanik, Fajrie Habibie, Jhon Laeloma, David Sumual, Waraney
Wungkana, Renova Sibarani, Orlando Kwaar, Stinky Lumingkewas,
Vadlie Sumakul, Aply Tatori, Erick, Mohammad Ardiansyah, Boy Ismail,
Driling Angelo, Gerry Tintingon, Ivisno Buttubulawan, Nico, Fendy
Lintang, Christian Dayoh, Reynaldi Anga, Maikel Wahani, Georvani
Pantow, dan Bertu Pabuntang yang memberi dukungan selama studi dan
penelitian skripsi.
14. Kekasih Palma Sengkey yang selalu berdoa, membantu, mendukung, dan
memotivasi selama menyelesaikan studi
15. Teman-teman Laboratorium Material dan Manufaktur
16. Teman-teman KKT 120 Tara-Tara 2
17. Seluruh pihak yang tidak dapat disebut satu per satu, yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun masih banyak
kekurangan yang disebabkan terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan masukan berupa saran dan perbaikan untuk
penyempurnaan penulisan ini, dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian.

Manado, Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR NOTASI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Alat Uji Tarik
2.2 Stepper Motor
2.3 Power Supply
2.4 Arduino R3
2.5 Sensor Jarak VL53L0X
2.6 Driver Motor
2.7 LCD
2.8 Arduino Development Environment
2.9 Bahasa Pemrograman Arduino
2.10 Sensor Tekanan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Bahan dan Peralatan
3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Pengolahan Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Diagram Perancangan Alat
4.2 Hasil Pengolahan Data
4.3 Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Nomo
Teks Halaman
r
4.1 Data Hasil Pengujian Menggunakan Analog Jam Ukur..................... 24
4.2 Data Hasil Pengujian Menggunakan Digital LCD ............................ 24
4.3 Gaya dan Perpanjangan Hasil Pengujian Menggunakan Digital LCD
…..........................................................................................................26
DAFTAR GAMBAR

Nomo
Teks Halaman
r
2.1 Alat Uji Tarik Tiper TERCO KIT 3017 ............................................ 4
2.2 Kurva Tegangan-Regangan ............................................................... 5
2.3 Standard Spesimen yang Digunakan ................................................. 5
2.4 Stepper Motor .................................................................................... 6
2.5 Power Supply ..................................................................................... 7
2.6 Arduino............................................................................................... 8
2.7 Sensor Jarak ....................................................................................... 9
2.8 Driver Stepper .................................................................................... 9
2.9 LCD ................................................................................................... 10
2.10 Arduino Development Environment ................................................. 12
2.11 Sensor Tekanan .................................................................................. 14
3.1 Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 18
3.2 Diagram Alir Pengujian ..................................................................... 19
3.3 Alat Uji Tarik Stepper Motor ............................................................ 21
3.4 Benda Uji Komposit Tarik ................................................................ 21
3.5 Benda Uji Sesudah Ditarik ................................................................ 22
4.1 Diagram Perancangan Alat ................................................................ 23
4.2 Diagram tarik pengujian analog jam ukur.......................................... 27
4.3 Diagram tarik pengujian digital lcd.................................................... 28
4.4 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 1......................................... 29
4.5 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 2......................................... 29
4.6 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 3......................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Spesifikasi Sistem Microcontroller

Lampiran 2 : Rangkaian Sistem

Lampiran 3 : Proses Penyusunan Rangkaian

Lampiran 4 : Proses Pemasangan Rangka Sliding Motor

Lampiran 5 : Proses Servis Alat Uji Tarik

Lampiran 6 : Proses Pencetakan Spesimen Komposit

Lampiran 7 : Program Sistem Penggerak

Lampiran 8 : Program Sistem Pembaca

Lampiran 9 : Sirkuit Rangkaian Arduino Uno dengan Sensor

Lampiran 10 : Sirkuit Rangkaian Arduino Mega dengan Stepper Motor


DAFTAR NOTASI

KB = Kilo Byte
Hz = Hertz
MHz = Mega Hertz
Nm = Nano Meter
V = Tegangan
Oz = Ons
mA = Mili Ampere
bar = Satuan Tekanan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Uji Tarik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji
kekuatan suatu bahan/material dengan cara memberikan beban gaya yang
sesumbu. Uji tarik mungkin adalah cara pengujian bahan yang paling mendasar.
Uji tarik rekayasa banyak dilakukan untuk melengkapi  informasi rancangan dasar
kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan.
Pada uji tarik, benda uji diberi beban gaya tarik sesumbu yang bertambah
secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan terhadap
perpanjangan yang dialami benda uji . Kurva tegangan regangan rekayasa
diperoleh dari pengukuran perpanjangan benda uji.Pengujian ini sangat sederhana,
tidak mahal dan sudah mengalami standarisasi di seluruh dunia, misalnya di
Amerika dengan ASTM E8 dan Jepang dengan JIS 2241. Dengan menarik suatu
bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap
tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat
eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan
kekakuan yang tinggi (highly stiff).
Dari beberapa jenis pengujian, uji tarik adalah cara pengujian yang cukup
sederhana untuk dilakukan. Dengan menarik suatu bahan untuk mengetahui bahan
tersebut bereaksi terhadap tarikan sampai sejauh mana material bertambah
panjang. Pada umumnya pengujian ini menggunakan mesin uji tarik.
Automasi merupakan suatu teknologi terkait dengan aplikasi dari mekanik,
elektronik, dan komputer yang didasarkan sistem untuk beroperasi secara cerdas,
efisien, dan tidak memerlukan cukup banyak tenaga manusia atau biasa disebut
otomatis. Untuk menyusun Otomasi terdapat 3 Komponen Dasar yang dibutuhkan
yaitu : Sensor & Tranducer , Aktuator, dan Controller. Controller terdiri dari
beberapa jenis misalnya PLC ( Programable Logic Controller, Microcontroller,
Microprocessor, dll ). Microcontroller adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai
pengontrol rangkaian elektronik yang dapat menyimpan program didalamnya.,
Microcontroller cenderung lebih praktis dan murah jika dibanding dengan PLC
dan jenis kontroler lainnya. Salah satu jenis Microcontroller yaitu Arduino.
Dalam penelitian ini penulis akan membuat rancang bangun alat uji tarik
dengan menggunakan sistem otomasi untuk mengubah alat uji tarik manual
menjadi alat uji tarik automasi dengan menggunakan komponen pendukung
stepper motor, sensor tekanan, dan sensor jarak, dimana alat ini masih dalam
tahap kerja manual dan dapat bekerja mengandalkan sistem automasi uji tarik
guna untuk mengetahui pertambahan panjang spesimen beserta waktu dan tekanan
oli yang akan diuji.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam melaksanakan penelitian ini rumusan masalahnya adalah
Bagaimana mengaplikasikan berbasis microcontroller arduino, stepper motor,
sensor tekanan, dan sensor jarak pada alat uji tarik TERCO MT 3017

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini yaitu merancang bangun alat uji tarik secara otomatis
dengan berbasis microcontroller Arduino

1.4 Batasan Masalah


Untuk mempermudah dalam pembahasan Rancang Bangun Alat Uji Tarik
Automasi berbasis Microcontroller , maka tidak semua aspek yang berhubungan
dengan tugas akhir dibahas. Oleh karena itu perlu diberikan beberapa pembatasan
masalah
sebagai berikut :
1. Alat Uji Tarik yang digunakan tipe TERCO 3017 masih bersifat manual;
2. Microcontroller yang digunakan adalah Arduino;
3. Spesimen uji yang digunakan adalah spesimen material komposit
4. Alat pengukuran jarak yang digunakan masih bersifat analog
1.5 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara
lain:
1. Untuk mengetahui cara pengautomasian alat uji tarik TERCO 3017
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi acuan dalam pembuatan
struktur dan sistem kontrol alat uji tarik TERCO 3017
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Alat Uji Tarik


Alat Uji Tarik merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-
sifat mekanik suatu bahan. Dengan menarik suatu bahan kita akan segera
mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi terhadap tenaga tarikan dan
mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang. Alat eksperimen untuk
uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan kekakuan yang
tinggi (highly stiff).
Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hasil uji tarik. Bila kita terus
menarik suatu bahan (dalam hal ini suatu logam) sampai putus, kita akan
mendapatkan profil tarikan yang lengkap yang berupa kurva seperti digambarkan
pada Gambar 2.2. Kurva ini menunjukkan hubungan antara gaya tarikan dengan
perubahan panjang. Profil ini sangat diperlukan dalam desain yang memakai
bahan tersebut

Gambar 2.1 Alat Uji Tarik Tipe TERCO KIT 3017

2.1.1 Hukum Hooke (Hooke’s Law)


Hampir semua logam pada tahap awal dari uji tarik, hubungan antara
beban atau gaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang
bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone. Di daerah ini, kurva
pertambahan panjang dengan beban mengikuti aturan Hooke yaitu rasio tegangan
(stress) dan regangan (strain) adalah konstan.
“Stress adalah  beban dibagi luas penampang bahan”
“strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan”

Dirumuskan,
 Stress (Tegangan Mekanis):  σ = F/A  , F = Gaya tarikan, A = luas penampang
 Strain (Regangan):  ε = ΔL/L , ΔL = Pertambahan anjang, L = Panjang awal
 Maka, hubungan antara stress dan strain dirumuskan:
 E  =  σ/ε
Selanjutnya dilihat pada Gambar 2.2, yang merupakan kurva standar ketika
melakukan eksperimen uji tarik.  E adalah gradien kurva dalam daerah linier, di
mana perbandingan tegangan (σ) dan regangan (ε) selalu tetap. E diberi
nama  “Modulus Elastisitas” atau “Young Modulus”. Kurva yang menyatakan
hubungan antara strain dan stress seperti ini kerap disingkat kurva SS (SS curve).

Gambar 2.2 Kurva Tegangan-Regangan (RudyDwi, 2010)

Bentuk bahan yang diuji, untuk logam biasanya dibuat spesimen dengan dimensi


seperti pada  gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Standar spesimen yang digunakan (RudyDwi, 2010)


2.2 Stepper Motor

Gambar 2.4 Stepper Motor

Stepper Motor adalah perangkat elektromekanis yang mengkonversi daya


listrik menjadi energi mekanik. Juga merupakan brushless, motor listrik sinkron
yang dapat membagi rotasi penuh ke dalam sejumlah ekspansif langkah. Posisi
motor dapat dikontrol secara akurat tanpa mekanisme umpan balik, selama motor
berukuran yang cukup untuk ke aplikasi. Stepper Motor mirip dengan Motor
Switched Reluctance.
Stepper Motor menggunakan teori operasi magnet untuk membuat poros
motor memutar jarak dengan tepat ketika pulsa listrik disediakan. Stator memiliki
delapan kutub dan rotor memiliki enam kutub. Rotor akan membutuhkan 24 pulsa
listrik untuk memindahkan 24 langkah untuk membuat satu revolusi yang
lengkap. Cara lain untuk mengatakan ini adalah bahwa rotor akan bergerak
tepatnya 15 ° untuk setiap pulsa listrik yang diterima oleh motor.
Stepper Motor dibentuk oleh kumparan dan magnet dan menggabungkan
poros yang bergerak ketika energi digunakan. Perbedaan antara Motor Stepper
dan Motor DC adalah cara porosnya bergerak. Rotor bergerak dengan menerapkan
energi ke kumparan yang berbeda sesuai urutan yang telah ditentukan. Motor
stepper juga dapat menahan posisi mereka dan menolak rotasi.

Spesifikasi :
 Sudut Langkah : 1.8° ± 5%
 Arus :3A
 Voltase : 3.9 V
 Phase No :2
 Tahanan : 1.3 ± 10%
 Tahanan Isolasi : 100 MOhm (500V DC)
 Torsi : 10 Kg
 Daya : 12 Watt

2.3 Catu Daya DC 24V 5A

Gambar 2.5 Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya
adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat
listrik ataupun elektronika lainnya.  Pada dasarnya Power Supply atau Catu daya
ini memerlukan sumber energi listrik yang kemudian mengubahnya menjadi
energi listrik yang dibutuhkan oleh perangkat elektronika lainnya. Oleh karena
itu, Power Supply kadang-kadang disebut juga dengan istilah Electric Power
Converter.

2.3.1 Fungsi Power Supply


Fungsi Power supply yakni mengaliri arus listrik untuk komponen-
komponen hardware pada komputer dengan arus DC ( arus searah ),  arus listrik
yang masuk kedalam power supply berupa arus AC ( arus bolak-
balik ) kemudian dikonverter ( dirubah ) menjadi arus DC ( arus searah ) baru
kemudian disupply kedalam komponen-komponen elektronika yang ada dalam
casing komputer seperti motherboard, kipas/ fan, cd room, harddisk dsb.
2.4 Arduino

Gambar 2.6 Arduino

Arduino adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (lembar


data). Ini memiliki 14 digital pin input / output (yang 6 dapat digunakan sebagai
output PWM), 6 input analog, keramik 16 MHz resonator, koneksi USB, colokan
listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi segalanya diperlukan untuk
mendukung mikrokontroler; cukup sambungkan ke komputer dengan kabel USB
atau daya dengan adaptor atau baterai AC-to-DC untuk memulai.
Spesifikasi:
 Tegangan Pengoperasian : 5V.
 Tegangan Input (disarankan) : 7-12V.
 Tegangan Input (batas) : : 6-20V Digital I / O.
 Pins 14 (dimana 6 menyediakan output PWM).
 Pin Input Analog 6 Arus DC per I / O.
 Pin 40 mA Arus DC untuk 3.3V.
 Pin 50 mA Memori Flash 32 KB (ATmega328) yang 0,5 KB digunakan
oleh bootloader.
 SRAM : 2 KB
 EEPROM : : 1 KB
 Kecepatan Clock : 16 MHz.
2.5 Sensor Jarak VL53L0X (Time Of Flight Laser Distance Ranging Micro
Lidar Module)

Gambar 2.7 Sensor Jarak

Mampu melakukan semua pengukuran operasi dalam satu bingkai


biasanya kurang dari 30 ms dan kurang dari 2 meter. Ini pengukuran jarak
memungkinkan kamera untuk fokus di kamera dan pemotretan terus menerus
mode langsung, bahkan dalam cahaya rendah atau kontras rendah adegan untuk
menjaga kinerja yang sama, dan tidak dilengkapi dengan ToF teknologi sistem
kamera, cahaya rendah atau rendah adegan kontras merupakan tantangan besar.
Sebagai jarak yang sangat baik, VL53L0X juga dapat meningkatkan kinerja dari
ponsel pintar aplikasi termasuk dual kamera peta kedalaman.
Spesifikasi:
 Paket LGA : 12 optik
 Ukuran : 4,40 x 2,40 x 1 mm
 Tegangan Operasi : 2,6 hingga 3,5 V
 Suhu Operasional : -20 hingga 70°C
 Pemancar Inframerah : 940 Nm

2.6 Driver Motor Toshiba 6560

Gambar 2.8 Driver Stepper


Adalah komponen yang dapat disesuaikan untuk memenuhi berbagai
persyaratan aplikasi Anda; Semi-aliran otomatis disesuaikan; Penggunaan kopling
optik kecepatan tinggi 6N137, memastikan kecepatan tinggi tanpa kehilangan
langkah; Instruksi pengaturan papan tercetak, tidak ada manual pengguna yang
dapat beroperasi; Menggunakan radiator tebal bergigi tebal, pembuangan panas
yang baik

Spesifikasi:
 Tegangan kerja : DC 10 ~ 35V
 Menggunakan 6N137 optocoupler kecepatan tinggi, memastikan kecepatan
tinggi tidak pernah kehilangan langkah;
 Menggunakan chip baru asli Toshiba TB6560AHQ, dengan pematian
tegangan rendah, suhu berlebih, dan parkir sirkuit perlindungan berlebih,
untuk memastikan kinerja optimal;
 Nilai output maksimum adalah sekitar 3A, nilai puncak adalah 3.5A
 Cocok stepper motor stepper 42, 57 3A dalam dua / empat fase, empat
kawat / enam kawat, tidak cocok untuk lebih dari 3A motor stepper;
 Fungsi setengah arus otomatis; Segmen: langkah penuh, setengah langkah,
1/8 langkah, 1/16 langkah, hingga 16 segmen;
 Ukuran : 50 x 75 x 35 (mm)
 Dimensi : 2,95 in x 1,97 in x 1,38 in (7,5 cm x 5,0 cm x 3,5 cm)
 Berat : 2,89 oz (82 g)

2.7 LCD (Liquid Cristal Display)

Gambar 2.9 Liquid Crystal Display


LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD (Liquid Cristal
Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf,
angka ataupun grafik.

2.8 Arduino Development Environment


Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis
kode, sebuah area pesan, sebuah konsol, sebuah toolbar dengan tomol-tombol
untuk fungsi yang umum dan beberapa menu. Arduino Development Environment
terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga untuk
berkomunikasi dengan arduino board. Perangkat lunak yang ditulis menggunakan
Arduino Development Environment disebut sketch. Sketch ditulis pada editor
teks. Sketch disimpan dengan file berekstensi .ino. Area pesan memberikan
memberikan informasi dan pesan error ketika kita menyimpan atau membuka
sketch.
Konsol menampilkan output teks dari Arduino Development Environment
dan juga menampilkan pesan 24 error ketika kita mengkompile sketch. Pada sudut
kanan bawah dari jendela Arduino Development Environment menunjukkan jenis
board dan port seriak yang sedang digunakan. Tombol toolbar digunakan utuk
mengecek dan mengupload sketch, membuat, membuka atau menyimpan sketch,
dan menampilkan serial monitor.
Gambar 2.10 Arduino Development Environment

2.9 Bahasa Pemrograman Arduino


Arduino board merupakan perangkat yang berbasiskan mikrokontroler.
Perangkat lunak (software) merupakan komponen yang membuat sebuah
mikrokontroller dapat bekerja. Arduino board akan bekerja sesuai dengan perintah
yang ada dalam perangkat lunak yang ditanamkan padanya. Bahasa Pemrograman
Arduino adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan untuk membuat
program untuk arduino board. Bahasa pemrograman arduino menggunakan
bahasa pemrograman C sebagai dasarnya. Karena menggunakan bahasa
pemrograman C sebagai dasarnya, bahasa pemrograman arduino memiliki banyak
sekali kemiripan, walaupun beberapa hal telah berubah.

2.9.1 Struktur
Setiap program dalam arduino board terdiri dari dua fungsi utama yaitu :
1. Void Setup () {}
Semua Kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali
ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
2. Void Loop () {}
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan secara
terus menerus sampai catu daya dilepaskan

2.9.7 Digital
1. pinMode (pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor
pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode
yang bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
2. digitalWrite (pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volt) atau LOW (diturunkan menjadi
ground).
3. digitalRead (pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut
apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi
ground).

2.9.8 Analog
Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk
beroperasi di dalam alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk
menghadapi hal yang bukan digital.
1. analogWrite (pin, value)
Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation)
yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off)
dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran
analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0%
duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
2. analogRead (pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran
voltase-nya. Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5
volts).

2.10 Sensor Tekanan


Gambar 2.11 Sensor Tekanan

Sensor tekanan (Pressure Sensor) adalah sensor untuk mengukur tekanan


suatu zat. Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu
cairan atau gas.
P =F/A................................................................................................... (2.1)
Satuan tekanan (Pa = Pascal) dapat dihubungkan dengan satuan volume
(isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang
sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada di dataran rendah, karena di
dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Prinsip Kerja Pressure Sensor
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti
kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan.
Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian
apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan
bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian
pengubah sinyal berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul
pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.

Spesifikasi Sensor Tekanan :


 Working Voltage : 5.0 VDC
 Output Voltage : 0.5-4.5 VDC
 Working Current : 10 mA
 Working Pressure Range : 0-1,2 MPa
 The Biggest Pressure : 2,4 MPa
 Destroy Pressure : 3.0 MPa
 Working TEMP.Range : 0-85 Celcius Degree
 Measuring Error : ± 1.5 % FSO
 Temperature Range Error : ± 3.5 % FSO
 Response Time : 2.0 ms
 Cycle Life : 500.000 pcs

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Metalurgi Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sam Ratulangi. Waktu penelitian akan dilakukan dimulai dari 10 Juli
2019 sampai dengan 10 Oktober 2019. Pengujian system dilakukan di jurusan
Teknik Mesin dengan menerapkan sistem yang telah dirancang.

3.2. Bahan dan Peralatan


3.2.1 Bahan
1. Arduino Uno Rev 3 8. Breadboard
2. Arduino Mega 2560 9. Timah
3. Stepper Motor Nema 23 10. Power Supply 24V 5A
4. Driver TB6560 11. Sensor Tekanan
5. Kabel Jumper female to female 12. Adaptor 5V 2A
6. Kabel Jumper male to male 13. Push Button
7. Kabel Jumper female to male 14. Resin
8. Sensor Jarak VL53L0X 15. Katalis

3.2.2 Alat
1. Volt Meter
2. Laptop
3. Mistar
4. Kunci Bunga
5. Kunci Plat
6. Pelastisin
7. Gelas Ukur
8. Timbangan Digital

3.3. Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian seperti diperlihatkan pada Gambar Penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan studi literatur untuk mengkaji peralatan dan
perangkat lunak apa saja yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir
2. Merancang Rangkaian Sistem
Perancangan rangkaian sistem dilakukan dengan tujuan mempermudah
sistem yang akan dibuat
3. Penggabungan Software dengan Hardware
Pada tahap ini merangkai dan menghubungkan komponen penggerak dan
pembaca dengan sistem kendali arduino
4. Pembuatan Program Sistem Penggerak dan Pembaca
Pada tahap ini program dibuat dengan Bahasa pemograman dan
memasukkan program yang telah dibuat ke dalam microcontroller
Arduino Mega 2560 dan Uno R3
5. Uji Coba Rangkaian
Pada tahap ini dilakukan uji coba rangkaian dimana komponen diatur dan
dipastikan layak untuk dilakukan pengujian
6. Penggabungan Komponen pada Alat Uji Tarik
Pada tahap ini dilakukan penggabungan atau modifikasi alat uji tarik dari
Manual menjadi Automasi
7. Pengujian dan Pengambilan Data
Tahap terakhir adalah dilakukan pengujian tarik benda uji spesimen
komposit dengan menggunakan sistem kontrol
Mulai

Persiapan

Merancang Rangkaian
Sistem

Penggabungan
Software dengan
Hardware

Arduino Mega dengan Arduino Uno dengan


Stepper Motor Sensor Tekanan

Pembuatan Program Pembuatan Program


Sistem Penggerak Sistem Pembaca

Tidak
Uji Coba Rangkaian Uji Coba Rangkaian Tidak

Berhasil Berhasil

Penggabungan
Komponen pada Alat
Uji Tarik

Pengujian

Pengambilan Data

Kesimpulan
dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


Mulai

Pembuatan Spesimen
Komposit

Tunggu 1x24 jam

Pasang Catu Daya


Power Supply 24v 5a

Pasang Spesimen
pada cak pengait

Tekan Push Button


Input

Motor bergerak maju


Sensor membaca
memberikan tekanan
Tekanan dari pompa
pada pompa sampai
specimen komposit
patah Sensor display
tekanan pada LCD

Berhasil
Tidak

Pengambilan
Data

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Pengujian


3.4 Pengolahan Data
3.4.1 Sumber Data
Data penelitian ini merupakan data primer, yaitu melakukan pengukuran
langsung pada obyek penelitian. Obyek penelitian ini adalah alat uji tarik TERCO
MT 3017 yang ada di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi
(Unsrat).

3.4.2 Modifikasi Alat Uji Tarik


Alat uji tarik sebelumnya bersifat manual, dimana dalam melakukan
proses tarik dilakukan dengan tangan, yaitu memutar bagian tuas pemutar.
Berdasarkan alat tersebut maka dilakukan modifikasi pada sistem pemutar dengan
menggunakan stepper motor . Hasil modifikasi alat uji tarik tersebut, seperti
diperlihatkan pada Gambar 3.2.
Adapun langkah kerja dari alat uji tarik yang dimodifikasi untuk
melakukan pengujian tarik pada benda uji komposit, adalah sebagai berikut:
1. Buat benda uji komposit tarik dengan campuran standar resin katalis
dengan menggunakan cetakan plastisin (Lihat Gambar 3.3)
2. Benda uji komposit ditunggu selama 1 x 24 jam sampai benda uji
mengeras

Gambar 3.2 Alat uji tarik stepper motor


Gambar 3.3 Benda uji komposit tarik

3. Pasang benda uji komposit tarik pada cak pengait


4. Stop kontak power supply di on, maka dengan menekan tombol gerak
stepper motor berputar
5. Dengan stepper motor berputar, maka poros pemutar pada alat uji tarik
berputar bergerak maju bersamaan dengan stepper motor, sehingga pengait
benda uji bagian atas bergerak naik.
 Selama benda uji tertarik, maka sensor beban dan sensor jarak akan
terbaca.
 Pada pengujian ini untuk pembacaan beban menggunakan digital LCD
dan menggunakan Analog jam ukur. Tujuannya untuk
diperbandingkan hasil pembacaan beban tarik tersebut.
6. Dalam pembacaan beban dan jarak dilakukan dengan menggunakan vidio.
Hasil ini akan dijadikan data dalam penelitian ini sebagai pengujian yang
dapat dilakukan pada alat uji tarik TERCO MT 3017.
7. Pengujian yang dilakukan pada benda uji komposit, masing-masing
dengan menggunakan analog jam ukur dan digital LCD berjumlah 3 benda
uji.
8. Hasil pengujian tarik pada benda uji komposit, baik dengan menggunakan
digital LCD maupun analog jam ukur diperlihatkan pada Gambar 3.4.
(a)

(b)
Gambar 3.4 Benda uji sesudah ditarik dengan campuran Resin Katalis yang sama
(a) Dengan digital LCD (b) Dengan analog jam ukur

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dari penelitian ini, memuat diagram perancangan alat
dan rangkaian penggerak uji tarik yang dimodifikasi.

4.1.1 Diagram Perancangan Alat


Diagram perancangan alat uji tarik yang dimodifikasi, seperti pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram perancangan alat

Automasi alat uji tarik ini bekerja sesuai dengan diagram perancangan
diatas dimana terdapat komponen-komponen utama yaitu : Arduino Mega dan
Arduino Uno yang membutuhkan catu daya 5v 2a, Driver Motor TB 6560 dengan
daya 24v 5a. Ketika push button ditekan, Arduino Mega menerima input dan
memproses data yang diterima lalu diteruskan ke driver motor TB6560 untuk
menggerakan Motor Stepper Nema 23, kemudian sensor jarak dan tekanan akan
membaca berapa tekanan dan jarak yang mampu digerakan oleh Motor Stepper
dengan display data ke Liquid Crystal Display.

4.1.2 Data Hasil Pengujian


Alat uji tarik yang dimodifikasi dengan menggunakan stepper motor dapat
dilakukan pengujian pada benda uji komposit yang telah dibuat sesuai standar.
Hasil pengujian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan digital LCD untuk
membaca tekanan dan dengan analog jam ukur untuk membaca gaya penarikan.
 Data pengujian menggunakan analog jam ukur
Pada pengujian ini dilakukan pada 3 benda uji komposit untuk memperoleh
gaya penarikan dan perpanjangan dari hasil pengujian. Data hasil pengujian
yang dilakan dengan menggunakan analog jam ukur adalah seperti pada
Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Data hasil pengujian menggunakan analog jam ukur

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3


No Gaya Perpanjangan Gaya Perpanjangan Gaya Perpanjangan
F (N) ∆ L (mm) F (N) ∆ L (mm) F (N) ∆ L (mm)
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
2 100 3.10 100 3.55 80 2.55
3 145 3.23 130 3.90 140 3.20
4 175 3.45 190 4.17 200 3.75
5 215 3.58 225 4.32 250 4.09
6 270 3.67 260 4.87 280 4.35
7 230 2.30 240 4.60 220 3.86
8 175 1.65 130 3.95 180 3.20

 Data pengujian menggunakan digital LCD


Pada pengujian ini dilakukan pada 3 benda uji komposit untuk memperoleh
tekanan penarikan dan perpanjangan dari hasil pengujian. Data hasil pengujian
yang dilakan dengan menggunakan digital LCD adalah seperti pada
Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Data hasil pengujian menggunakan digital LCD


Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
No Tekanan Perpanjangan Tekanan Perpanjangan Tekanan Perpanjangan
p(bar) ∆ L (mm) p(bar) ∆ L (mm) p(bar) ∆ L (mm)
1 0.00 0.00 0.00 0 0.00 0.00
2 1.35 0.24 1.33 0.4 1.40 0.75
3 1.95 1.50 1.80 1.21 1.95 1.13
4 2.35 2.33 2.75 2.01 2.75 1.35
5 2.97 3.06 2.94 2.39 3.50 1.70
6 3.56 3.40 3.50 3.08 3.70 2.67
7 3.09 2.13 3.00 3.19 2.88 3.75
8 2.41 1.70 1.40 1.6 2.55 1.80

4.2 Hasil Pengolahan Data


4.2.1 Gaya Penarikan Pengujian Digital LCD
Data hasil pengujian dengan menggunakan analog jam ukur, gaya
penarikan langsung diketahui dari hasil pengukuran selama penarikan. Sedang
pengujian dengan menggunakan digital LCD, hanya tekanan penarikan yang
diperoleh dari hasil pengukuran. Oleh sebab itu perlu dilakukan dilakukan
perhitungan luas penampang silinder tekanan dan gaya tarik akibat tekanan.
 Luas penampang silinder tekanan
Diketahui dari alat uji tarik, ukuran diameter silinder tekanan d=¿ 10 mm
maka dapat dihitung:
π
A= d 2
4
π
¿ (102 )
4
¿ 78 mm
 Gaya setiap penarikan
Diketahui dari hasil pengujian tekanan pada setiap penarikan seperti pada
Tabel 4.2, maka dapat dihitung:
F= p . A
Untuk Benda Uji 1:
o Penarikan pertama
F=( 1.35 ) .(78)
¿ 106 N
o Penarikan kedua
F=( 1.95 ) .(78)
¿ 153 N
o Penarikan ketiga
F=( 2.35 ) .(78)
¿ 185 N
Dan seterusnya seperti terlihat pada Tabel 4.3.
Untuk Benda Uji 2:
o Penarikan pertama
F=( 1.33 ) .(78)
¿ 104 N
o Penarikan kedua
F=( 1.80 ) .(78)
¿ 141 N
o Penarikan ketiga
F=( 2.75 ) .(78)
¿ 216 N
Dan seterusnya seperti terlihat pada Tabel 4.3
Untuk Benda Uji 3:
o Penarikan pertama
F=( 1.40 ) .(78)
¿ 110 N
o Penarikan kedua
F=( 1.95 ) .(78)
¿ 153 N
o Penarikan ketiga
F=( 2.75 ) .(78)
¿ 216 N
Dan seterusnya seperti terlihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Gaya dan perpanjangan hasil pengujian menggunakan digital LCD

Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3


No Gaya Perpanjangan Gaya Perpanjangan Gaya Perpanjangan
F (N) ∆ L (mm) F (N) ∆ L (mm) F (N) ∆ L (mm)
1 0 0.00 0 0 0 0.00
2 106 0.24 104 0.4 110 0.75
3 153 1.50 141 1.21 153 1.13
4 185 2.33 216 2.01 216 1.35
5 233 3.06 231 2.39 275 1.70
6 280 3.40 275 3.08 291 2.67
7 243 2.13 236 3.19 226 3.75
8 189 1.70 110 1.6 200 1.80

4.2.2 Grafik Perpanjangan Terhadap Gaya Penarikan


Berdasarkan Tabel 4.2 dan 4.3, dapat dibuat grafik perpanjangan terhadap
gaya penarikan (Diagram tarik) pada setiap pengujian benda uji, baik dengan
menggunakan analog jam ukur maupun menggunakan digital LCD. Diagram tarik
yang dimaksud seperti diperlihatkan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
 Pengujian Tarik Menggunakan Analog Jam Ukur

300

250

200
Gaya (N)

150
Benda Uji 1
Benda Uji 2
100 Benda Uji 3

50

0
0.00 2.55 3.20 3.75 4.09 4.35 3.86 3.20
Pertambahan Panjang (mm)

Gambar 4.2 Diagram tarik pengujian analog jam ukur

 Pengujian Tarik Menggunakan Digital LCD


350

300

250

200
Gaya (N)

Benda Uji 1
150 Benda Uji 2
Benda Uji 3
100

50

0
0.00 0.75 1.13 1.35 1.70 2.67 3.75 1.80
Pertambahan Panjang (mm)

Gambar 4.3 Diagram tarik pengujian digital LCD

Dari Gambar 4.3 sampai 4.4, terlihat bahwa hasilnya mewakili diagram
tarik benda uji komposit pada umumnya, dimana gaya tarik bertambah sesuai
dengan bertambahnya perpanjangan benda uji. Selain itu sifat mekanik berupa
gaya tarik maksimum dan gaya patah terlihat dengan jelas.

4.3 Pembahasan
Pembahasan dari penelitian ini membandingkan hasil pengujian
menggunakan analog jam ukur dengan hasil pengujian menggunakan digital LCD,
yaitu dengan mengambangkan kedua kurva diagram tarik pada masing-masing
benda uji. Hasil penggabungan kurva diagram tersebut seperti diperlihatkan pada
Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7.

 Benda Uji 1
300

250

200
Gaya (N)

150
Analog
Digital
100

50

0
0.00 0.24 1.50 2.33 3.06 3.40 2.13 1.70
Perpanjangan (mm)

Gambar 4.5 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 1

 Benda Uji 2

300

250

200
Gaya (N)

150
Analog
Digital
100

50

0
0 0.4 1.21 2.01 2.39 3.08 3.19 1.6
Perpanjangan (mm)

Gambar 4.6 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 2

 Benda Uji 3
350

300

250

200
Gaya (N)

150 Analog
Digital
100

50

0
0.00 0.75 1.13 1.35 1.70 2.67 3.75 1.80
Perpanjangan (mm)

Gambar 4.7 Gabungan kurva diagram tarik benda uji 3

1. Dari Gambar 4.5 sampai 4.7, gabungan diagram tarik pengujian menggunakan
analog jam ukur dengan pengujian menggunakan digital LCD, dapat dibahas
sebagai berikut:
 Terlihat bahwa terjadi perbeadaan yang relatif kecil hasil pengujian tarik
menggunakan analog jam ukur dibandingkan dengan menggunakan digital
LCD.
 Dari ketiga benda uji yang dilakukan pengujian, ternyata pengujian dengan
menggunakan digital LCD gaya tarik maksimum dan gaya patahan lebih
besar dibandingkan dengan menggunakan analog jam ukur.
2. Dari hasil modifikasi alat uji tarik dengan pemutar tekanan secara manual
menjadi otomatis dengan menggunakan stepper motor, hasilnya dapat
dilakuakan pengujian tarik untuk benda uji dari material komposit.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa alat uji tarik tipe TERCO 3017
manual dapat dimodifikasikan menjadi otomatis dengan microcontroller berbasis
Arduino. Pada alat uji tarik tersebut dapat dilakukan pengujian pada benda uji
komposit dengan menggunakan dua alat ukur pembacaan pembebanan, yaitu
menggunakan analog jam ukur dan digital LCD. Hasilnya mewakili diagram tarik
benda uji komposit pada umumnya, dimana gaya tarik bertambah sesuai dengan
bertambahnya perpanjangan benda uji.

5.2 Saran
1. Dapat dikembangkan dengan mengunakan stepper motor yang sesuai dengan
beban penarikan sehingga dapat dilakukan pengujian lebih baik.
2. Dapat menggunakan benda uji material logam.
3. Sebaiknya dapat dilakukan perbandingan secara manual untuk benda uji
material yang sama.
4. Aplikasi teknik kendali untuk mengatur parameter tekanan dan jarak

DAFTAR PUSTAKA
Alat Uji. Product, solution, service. 2019.
Diakses pada tanggal 20 Juli 2019
https://www.alatuji.com/kategori/153/tarik
Algoritma dan Pemrograman. Yoyakarta (ID): Andi Offset. Syafriyudin,
Purwanto
DP. 2009. Oven pengering kerupuk berbasis mikrokontroler ATmega 8535
menggunakan pemanas pada industri rumah tangga.
Artanto D. 2012. Interaksi Arduino dan Lab View. Jakarta (ID): PT Elex Media
Komputindo. Ginting NB. 2002. Penggerak antena modem USB tiga
dimensi berbasis mikrokomputer menggunakan Arduino UNO.
Components 101. 29 September 2017. Potentiometer.
Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019
https://components101.com/potentiometer
Ichwan M, Husada MG, Rasyid MI. 2013. Pembangunan prototipe sistem
pengendalian peralatan listrik pada platform android.
IndoWare Elektronik. TB6560 3A Single Axis Controller Stepper Motor Driver
Diakses pada tanggal 13 Juli 2019
https://www.facebook.com/media/set/?
set=a.871317566220860.1073742067.383734711645817&type=3
Klikmro. July 7, 2017. Macam-Macam Motor Stepper dan Contoh
Penggunaannya

Diakses pada tanggal 12 Juli 2019


https://blog.klikmro.com/macam-macam-motor-stepper-dan-contoh-
penggunannya/
PowerPax, Unit 5 Kennet Weir Business Park, Arrowhead Road, Reading, RG7
4AD, T: +44 (0) 118 903 3290 W: www.powerpax.co.uk
Diaklses pada tanggal 20 Juli 2019
http://www.farnell.com/datasheets/1965172.pdf
Saputri ZN. 2014. Aplikasi pengenalan suara pengendali peralatan listrik berbasis
Arduino UNO [skripsi]. Malang (ID): Universitas Brawijaya. Suarga.
2012.
ST lift.augmented. April 2018. VL53L0X. World’s smallest Time-of-
Flight
ranging and gesture detection sensor.
Diakses pada tanggal 30 Juli 2019
https://www.st.com/resource/en/datasheet/vl53l0x.pdf
Systronix 20x4 LCD Brief Technical Data,July 31, 2000
Diakses pada tanggal 28 Juli 2019
http://www.systronix.com/access/Systronix_20x4_lcd_brief_data.pdf
Toko Arduino.com.
Diakses pada tanggal 10 Juli 2019
https://www.tokoarduino.com/motor-stepper-motor-nema-23-nema23/
Wardhana L. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATmega32.
Yogyakarta (ID): Andi Offset.
LAMPIRAN
Spesifikasi Sistem Microcontroller

Spesifikasi Arduino Mega 2560


Microcontroller Atmega 2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 54 (of which 14 provide PWM Ouput)
Analog Input Pins 16
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3 V Pin 50 mA
Flash Memory 256 KB of which 8 KB used by bootloader
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
Clock Speed 16 MHz

Spesifikasi Arduino Uno Rev 3


Microcontroller ATmega328P – 8 bit AVR family microcontroller
Operating Voltage 5V
Recommended Input Voltage 7-12 V
Input Voltage Limits 6-20V
Analog Input Pins 6 (A0 – A5)
Digital I/O Pins 14 (Out of which 6 provide PWM output)
DC Current on I/O Pins 40 mA
DC Current on 3.3V Pin 50 mA

LAMPIRAN
RANGKAIAN SISTEM
LAMPIRAN
Foto Dokumentasi

Proses Menyusun Rangkaian

Proses Pemasangan Rangka Sliding Motor


Proses Pencetakan Spesimen Komposit

LAMPIRAN
PROGRAM SISTEM PENGGERAK

int i=1; // int buttonState1=0;

int Lswitch1 = 7; const int stepPin = 5;

int Lswitch2 = 6; const int dirPin = 2;

int btn1=9; // const int enPin = 8;

void setup() { pinMode(stepPin,OUTPUT);

pinMode(dirPin,OUTPUT);

pinMode(enPin,OUTPUT);

digitalWrite(enPin,LOW);

Serial.begin(9600); pinMode(Lswitch1, INPUT);

pinMode(Lswitch2, INPUT);

pinMode(btn1,INPUT);

void loop() { buttonState1 = digitalRead(btn1);

if(buttonState1 == HIGH){

i++;

up();

if( (digitalRead(Lswitch1) == LOW))

i--;

down();

}}

void up() { digitalWrite(dirPin,HIGH);


for(int b = 0; b < 200; b++) {

digitalWrite(stepPin,HIGH);

delayMicroseconds(150);

digitalWrite(stepPin,LOW);

delayMicroseconds(150);

void down() { digitalWrite(dirPin,LOW);

for(int a = 0; a < 200; a++) {

digitalWrite(stepPin,HIGH);

delayMicroseconds(150);

digitalWrite(stepPin,LOW);

delayMicroseconds(150);

}
}

LAMPIRAN
PROGRAM SISTEM PEMBACA TEKANAN DAN JARAK

#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

#include <VL53L0X.h>

VL53L0X sensor;

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 20, 4);

const int type = 1;// 1=mikron , 2= mm

String unit;// variable for unit, mm or cm

void setup() { Serial.begin(9600);

lcd.begin();

lcd.backlight();

lcd.print("Tugas");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("Akhir");

sensor.init();

sensor.setTimeout(1000);

Wire.begin(); sensor.startContinuous();

Serial.begin(9600); Serial.println("Tugas Akhir");

delay(3000);

void loop(){ int distance =sensor.readRangeContinuousMillimeters();

int distance =sensor.readRangeContinuousMillimeters();

//int distance =sensor.startContinuous(100);

//distance = distance;

Serial.print("Distance: ");

int sensorVal=analogRead(A1);
Serial.print("Sensor Value: ");

Serial.print(sensorVal);

float voltage = (sensorVal*5.0)/1024.0;

Serial.print("Volts: ");

Serial.print(voltage);

float pressure_pascal = (3.0*((float)voltage-0.47))*1000000.0;

float pressure_bar = pressure_pascal/10e5;

Serial.println("Tekanan = ");

Serial.print(pressure_bar);

Serial.println("Bar");

Serial.print("Pressure = ");

lcd.clear();// clear previous values from screen

lcd.setCursor(0,0);// set cursor at character 0, line 0

lcd.print("Tekanan");

lcd.setCursor(8,0);// set cursor at character 0, line 1

lcd.print((pressure_bar));

lcd.setCursor(13,0);// set cursor at character 9, line 1

lcd.print("Bar");

lcd.setCursor (0,1); // go to start of 2nd line

lcd.print("Jarak ");

lcd.setCursor (8,1); // go to start of 2nd line

if(type ==2){

float distanceCM = (float) (distance/10.100);

unit ="mikro";
lcd.print(distanceCM);

Serial.print(distanceCM);

Serial.print(unit);

}else{

unit ="mm";

lcd.print(distance);

Serial.print(distance);

Serial.print(unit);

lcd.print(unit);

if (sensor.timeoutOccurred()) { Serial.print(" TIMEOUT"); }

Serial.println();

delay(500);
}
RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap saya Franklin Patrick Julian Tuerah, dilahirkan pada


tanggal
02 November 1997 di Manado. Saya merupakan anak kedua dari dua bersaudara,
dari pasangan Herman Tuerah dan Magritje Lonteng.

Saya menempuh Pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Getsemani


(2003-2004). Sekolah Dasar di SD Kr. Eben Haezar (2004-2010). Sekolah
Menengah Pertama di SMP Kr. Eben Haezar Manado (2010-2012). Sekolah
Menengah Atas di SMA Kr. Eben Haezar Manado (2012-2015).

Pada tahun 2015 saya melanjutkan studi di Universitas Sam Ratulangi


Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin program studi S-1. Pada tahun 2018 saya
mengambil konsentrasi minat Produksi Material. Selama berkuliah saya aktif
dalam organisasi dalam skala jurusan yaitu Himpunan Mahasiswa Mesin
Universitas Sam Ratulangi. Saya lulus dari Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sam Ratulangi pada bulan Januari tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai