Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi Akhir Semester

Sistem Instrumentasi Industri

Disusun Oleh

Fernando Shafier Alam 10511810000004

Dosen Pengampu

Fitri Adi Iskandarianto,S.T.,M.T

NIP. 19790325 200604 1 002

DEPARTEMEN TEKNIK ISTRUMENTASI

FAKULTAS VOKASI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020
MONITORING SISTEM

Pertanyaan :
1. Jelaskan proses pada unit bagian saudara, apa variable prosesnya (bagi system monitoring) dan
apa variable yang dimanipulasi agar proses berjalan sesuai fungsi yang diharapkan (design
proses)
2. Design system pengukuran untuk memonitor dinamika proses pada unit saudara dalam bentuk
diagram blok, serta jelaskan fungsi dari masing-masing blok serta jenis sinyal input dan output
dari setiap blok (bagi yg kena system monitoring)
3. Bagaimana ide saudara agar proses di system monitoring agar dapat menampilkan kondisi
operasi dan dapat menginformasikan atau dikases melalui internet (IR 4.0).
JAWAB
1. Variable Proses:
Electrical System (sistem kelistrikan) pada rangkaian kereta terdiri dari sistem Pembangkit
(termasuk Current Collector Device/CCD, dimana menggunakan Third Rail), sistem
Pengaman dan sistem Kontrol. Semua komponen tersebut untuk mendukung
pengoperasian dari sistem pencahayaan, sistem komunikasi serta sistem propulsi dan
pendukung (Propulsion & Auxiliary System).
Variable Manipulate:
• Interlocking System
Interlocking adalah ‘otak’ dari sistem persinyalan elektrik. Interlocking adalah
komputer khusus yang didesain untuk tujuan mengatur keselamatan perjalanan
kereta api, khususnya kereta api yang akan masuk dan keluar dari stasiun.
Interlocking adalah vital safety critical system yang dibangun dengan prinsip-
prinsip failsafe. Prinsip failsafe berarti apabila interlocking mengalami failure akan
menuju kondisi yang dijamin aman.
Interlocking memiliki antarmuka dari Local Control Panel (LCP) sebagai Human
to Machine Interface (HMI), menerima input dari train detector, signal proving,
point position detection, block information control (input) dan tombol tambahan
lainnya seperti Level Crossing Acknowledge Button. Sebagai output interlocking
mengendalikan point machine, signal lamp, dan block information control (output).
• Track Detection System
Track detection system berfungsi untuk mengetahui posisi kereta api pada sebuah
segmen (track section) tertentu. Posisi kereta api digunakan sebagai input logika
interlocking untuk diproses bersama-sama dengan parameter lain untuk
pengambilan keputusan. Track detection termasuk vital safety critical system
dimana kesalahan terjadi akan membawa kepada kecelakaan fatal. Oleh karena itu
track detection juga harus didesain mengikuti prinsip failsafe.
• Point Machine
Ketika kereta api memasuki stasiun kereta api harus diarahkan kepada jalur rel
tertentu yang dinamakan emplacement atau sepur. Agar kereta api dapat berbelok
ke arah emplacement tertentu rel atau track harus dibelokkan oleh sebuah alat yang
dinamakan point machine. Point machine adalah motor listrik yang didesain khusus
untuk menggerakkan lidah wessel. Pada point machine dilengkapi dengan kontak
untuk deteksi posisi wessel apakah lurus (normal) atau belok (reversed).
• Signal Lamp
Sebagai output final dari keputusan interlocking adalah penyalaan aspek sinyal
pada signal lamp. Signal Lamp adalah sederetan lampu yang disusun vertikal
menyerupai lampu traffic light. Aspek sinyal dapat berwarna merah, kuning, hijau
atau putih. Sinyal utama terdiri dari :
• Sinyal Berangkat (Starter Signal) : Berfungsi untuk mengizinkan / tidak
mengizinkan keberangkatan kereta api dari emplacement suatu stasiun dan
menetapkan kecepatan maksimal kereta api.
• Sinyal Masuk (Home Signal) : Berfungsi untuk mengizinkan / tidak mengizinkan
masuknya kereta api ke dalam emplacement stasiun dan menetapkan kecepatan
maksimalnya.
• Sinyal Muka (Distant Signal) : Berfungsi sebagai peringatan awal atas aspek yang
menyala pada Sinyal Masuk di depannya agar kereta dapat menyesuaikan
kecepatan secara bertahap.
• Sinyal Langsir (Shunt Signal) : Berfungsi untuk mengatur kereta api pada saat
langsiran (shunting).
• Block Information Control (Block Info)
Setiap akan memberangkatkan kereta api stasiun keberangkatan harus meminta izin
kepada stasiun tujuan untuk memastikan jalur rel antar stasiun aman (tidak ada
kereta lain). Prosedur Block Info ini dilakukan dengan permintaan blok aman ke
stasiun tujuan dengan cara memberikan output logika yang statusnya dikirimkan ke
stasiun tujuan melalui jalur telekomunikasi. Stasiun tujuan akan memberikan
respons aman apabila tidak ada kereta api yang berada di petak blok (jalur rel antar
stasiun).
Prosedur di atas dilakukan untuk komunikasi blok antar stasiun dengan interlocking
elektrik pada kedua stasiun. Namun ada kalanya stasiun tujuan memiliki
interlocking mekanik. Agar dapat berkomunikasi dengan interlocking mekanik,
pada interlocking elektrik harus dipasang alat yang dinamakan block interface unit.

2.

o Sinyal Input : variabel fisis jumlah axle kereta yang lewat


o Sensing element : axle counter yang berfungsi dengan cara mencacah jumlah
gandar (axle) kereta yang melewati sensornya (Counting Head)
o Signal conditioning element : Amplifier untuk mengkondisikan sinyal terhadap
nois sehingga hasil pembacaan sensor dapat terbaca jelas
o Signal processing element : A/D converter untuk merubah sinyal analog dari axle
counter menjadi sinyal digital
o Data presentation element : Evaluator untuk memperlihatkanhasil counter terhadap
axle kereta
o Sinyal output : sinyal digital berupa digital ditampilkan pada signal lamp.

3. Dengan menambahkan kecerdasan buatan pada sistem untuk memprediksi jika terjadi
suatu kegagalan atau anomaly pada operasi yang sedang berlangsung. Sehingga pada mini
PC akan menginformasikan anomali yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai