Anda di halaman 1dari 9

Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595

Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

RANCANG BANGUN PALANG PINTU KERETA API OTOMATIS


MENGGUNAKAN SENSOR GETAR BERBASIS PLC DAN WIRELESS
XBee Pro S2C

Edy Sumarno

Prodi Teknik Elektro UNPAM


Jln. Puspitek Raya No 11 Buaran, Tangerang Selatan 15310 INDONESIA
e-mail: abiefirman@yahoo.com

ABSTRAK

Kereta api merupakan alat transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat namun
ada sisi lain dari kekurangan kereta api yaitu disepanjang jalur khusus rel kereta api banyak
yang tidak difasilitasi dengan adanya palang pintu perlintasan. Maka sering terjadi
kecelakaan dijalur perlintasan kereta api salah satunya karena kelalaian operator palang
pintu kereta api. Dengan adanya hal ini untuk mengurangi kecelakaan dan mempertambah
adanya fasilitas pintu perlintasan kereta api yang tidak ada, maka dibuatlah Rancang Bangun
Palang Pintu Kereta Api Otomatis dengan menggunakan Sensor Getar sebagai pendeteksi
adanya getaran pada rel kereta api, pintu perlintasan sepenuhnya dikendalikan oleh PLC dan
XBee modul sebagai sistem Wireless agar dapat mengurangi adanya kebutuhan pada kabel.
Dengan mendeteksi kedatangan kereta tersebut Sensor Getar dapat bekerja dengan cara
memanfaatkan adanya getaran pada rel kereta api, tidak hanya mendeteksi adanya
kedatangan kereta, Sensor Getar juga dapat bekerja pendeteksian agar Motor Servo sebagai
pintu perlintasan dapat segera tertutup dan terbuka pada miniatur dengan dikendalikan oleh
PLC dan Wireless sebagai pemberi triggernya.

Kata kunci : sensor getar, XBee Modul, Motor Servo, PLC.

ABSTRACT

Design Of Automatic Railway Door Use Vibrate Ssensor Based On PLC And
Wireless XBee Pro S2C. The train is a means of transportation that is great demand by the
public but there is another side of the shortage of trains that’s is along special railway tracks
that are not facilitated with the doorstop a train. So often there is an accident in the railway
crossing one of them due to negligence operator of the doorstop a train. Given this to reduce
accidents and increase the presence of railway crossing facilities vibration sensor as a
detection of vibration on the railroad, the door is fully controlled by PLC and XBee module as
a Wireless system in order to reduce the need for cable. With the arrival of train detects
Vibrate Sensors can work by utilizing the presence of a vibrating field on a railroad, not only
detects the arrival of the train, a Vibrate Sensor can also work detection so that the Servo
Motor as the crossing can be immediately closed and open in miniature with its controlled by
PLC and Wireless as the trigger.

Keywords: vibrate sensors, XBee Module, Servo Motor, PLC.

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 1


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

I. PENDAHULUAN
ereta api merupakan sarana dikirimkan ke XBee modul. Sinyal-
K transportasi yang sangat
diminati oleh masyarakat untuk
sinyal yang dikirimkan oleh penguat
sinyal inilah yang digunakan untuk
berpergian dari suatu tempat mendeteksi keberadaan kereta api
ketempat lainnya. Namun sangat yang lewat.
disayangkan terkadang banyak sekali
disepanjang jalur perlintasan kereta, Adapun Tujuan dari Penelitian
terutama jalur perlintasan kereta api sebagai berikut:
antar provinsi banyak yang tidak
difasilitasi dengan adanya palang Tujuan yang dicapai dalam skripsi
pintu perlintasan kereta api. Karena ini adalah merancang dan membuat
jalur perlintasan kereta api merupakan Palang Pintu Kereta Api Otomatis
salah satu kawasan yang sangat berbasis PLC & Wireless dengan
menggunakan PLC OMRON Sysmac
rawan kecelakaan bagi pengguna
jalan, baik pejalan kaki maupun CP1E sebagai alat pengendali kerja
pengendara motor roda empat/dua. Motor Servo dan Sensor.
Saat ini mengoperasian palang pintu II. TEORI DASAR
perlintasan kereta api masih secara Programmable Logic Control (PLC)
manual digerakkan, banyak hal pada dasarnya adalah sebuah
pengoperasian secara manual sering computer yang khusus dirancang
terjadi kesalahan yang diakibatkan untuk mengontrol suatu proses atau
dari keteledoran oleh petugas mesin. Proses yang dikontrol dapat
operator (human error) yang berakibat berupa regulasi variabel secara
fatal terhadap keselamatan pengguna kontinyu seperti pada sistem-sistem
jalur perlintasan kereta api. servo atau hanya melibatkan kontrol
Seiring berkembangnya zaman dua keadaan (hidup/mati) saja, tetapi
baik dari segi teknologi maupun dari secara berulang-ulang seperti yang
segi lainnya, khususnya dibidang sering dijumpai pada mesin
transportasi perkereta apian maka pengeboran, sistem conveyor dan lain
diperlukan inovasi yang dapat sebagainya.[4]
meningkatkan kemajuan khususnya
tingkat keamanan dari kecelakaan.
Teknologi tersebut adalah palang
pintu perlintasan yang dapat
dioperasikan secara otomatis. Dimana
komponen utamanya yang akan
digunakan pada sistem tersebut
adalah PLC dan Sensor Getar.
Palang pintu kereta api otomatis ini
memanfaatkan getaran sebagai Gambar 1. PLC Omron type CP1E.[5]
pendeteksi datangnya kereta api yang
lewat dan sinyal tersebut akan Sensor getar adalah suatu alat
dikuatkan olesh sebuah penguat yang berfungsi untuk mendeteksi
sinyal dengan penerima getaran. adanya getaran dan akan diubah
Getaran yang diterima akan diolah kedalam sinyal listrik. Salah satu jenis
oleh rangkaian menghasilkan sinyal getaran yang saat ini sering
high (1) atau menghasilkan sinyal low digunakan adalah accelerometer, alat
(0) dan kemudian sinyal akan ini merupakan alat yang dapat

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 2


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

berfungsi untuk mengukur percepatan berguna untuk mengontrol gerakan


dari sebuah benda. Percepatan dan posisi akhir dari poros motor
tersebut diukur bukan dengan servo. Motor servo biasa digunakan
menggunakan koordinat dari dalam aplikasi-aplikasi di industri,
percepatan tersebut, melainkan selain itu juga digunakan dalam
dengan mengukur percepatan berbagai aplikasi lain seperti robot,
berdasarkan fenomena pergerakan pesawat dan lain sebagainya.[1]
benda yang dihubungkan dengan
perubahan massa yang terjadi
didalam alat pengukur tersebut.
Contohnya adalah sensor SW-420.[2]

Gambar 2. Sensor Getar type SW-420. Gambar 3. Motor servo

Sensor SW-420 adalah sensor XBee Pro Module


untuk mendeteksi getaran/shock, Telemetri atau komunikasi data
dimana cara kerja sensor ini adalah tanpa kabel (wireless) merupakan
dengan menggunakan 1 buah cara yang efektif untuk komunikasi
pelampung logam yang akan bergetar jarak jauh tanpa harus terganggu
didalam tabung yang berisi 2 dengan jalur kabel yang Panjang.
elektroda ketika modul sensor Modul telemetri pun beragam, ada
menerima getaran/shock. Dapat yang menggunakan komunikasi serial
digunakan untuk aplikasi robotika, yaouti salah satunya XBee Pro. XBee
sensor keamanan, sensor benturan. Pro merupakan modul yang
beroperasi pada frekuensi 2.4 GHz.
Motor servo adalah sebuah Sesuai data sheet, pada saat
perangkat atau aktuator putar (motor) pengiriman data module XBee Pro
yang dirancang dengan sistem kontrol memerlukan catu daya 2.8 VDC
umpan balik loop tertutup (servo), sampai dengan 3.3 VDC. Modul XBee
sehingga dapat di set-up atau diatur Pro akan membebani dengan arus
untuk menentukan dan memastikan 250 mA pada pengiriman data (Tx)
posisi sudut dari poros output motor. dan arus 50 mA pada setiap
Motor servo merupakan motor DC, pengiriman data (Rx) dengan
serangkaian gear, rangkaian kontrol jangkauan : 100 meter (indoor), 1500
dan potensiometer. Serangakaian meter (outdoor). Pada modul XBee
gear yang melekat pada poros motor Pro terdapat 20 pin, namun yang
DC akan memperlambat putaran digunakan hanya 6 pin, yaitu Vcc dan
poros dan meningkatkan torsi motor, GND untuk tegangan suplai modul,
sedangkan potensiometer dengan RESET merupakan pin reset XBee
perubahan resistansinya saat motor Pro, DOUT merupakan pin transmitter
berputar berfungsi sebagai penentu (Tx), DIN merupakan pin Receiver
batas posisi putaran poros motor (Rx) dan yang terakhir adalah
servo. Penggunaan sistem kontrol PWMO/RSSI yaotu sebagai indicator
loop tertutup pada motor servo

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 3


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

penerimaan data yang biasa


dihubungkan ke led.[3]

Gambar 4. XBee Pro Modul.

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 4


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

III. METODOLOGI PENELITIAN A

Pemilihan judul
Pembuatan miniature
palang pintu kereta api
Studi literature Miniatur otomatis
palang kereta api
otomatis
Analisa
Verifikasi
kegagalan
Pengambilan data

Pengambilan data
Pembuatan draft
konsep awal
Proses instalasi seluruh Hardware
yang dibutuhkan palang pintu kereta
api otomatis
Merancang
Wiring diagram
Uji coba
Miniature
Merancang Alat Pemberi Trigger
Sinyal ke Modul Input PLC
menggunakan sensor getar Pengambilan data

Verifikasi Analisa Validasi


kegagalan

kesimpulan
Merancang Ladder diagram
PLC untuk miniature palang
pintu kereta otomatis Selesai

Analisa Gambar 5. Flow chart Alur penelitian.


Verifikasi
kegagalan

A
lll

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 5


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

Pembuatan Draft Konsep Awal.

Dalam konsep awal ini juga akan


dibuat blok diagram dari sistem kerja
alat palang pintu kereta api otomatis
agar dapat mengetahui secara
keseluruhan cara kerja dari alat
tersebut. Alat yang akan dibuat akan
mampu mensimulasikan proses terjadi
palang pintu perlintasan kereta secara
otomatis dan mampu mengelompokan
miniature alat kedalam 4 jenis senso
yang berbasis wireless, Gambar blok
diagram sistem kontol dapat dilihat
pada gambar dibawah ini. Gambar 7. Wiring Diagram Sensor Getar ke
XBee Modul (Tx).
MCB

Motor
Perangkat Penghubung Antara
Sensor Getar Servo XBee Modul (Receiver) dengan PLC
.
Xbee Module Xbee Module PLC Dalam perancangan dan
(TX) (RX) Relai 3 VDC Programmable Logic
Transmitter Receiver Control pembuatan Alat ini sensor getar tidak
dapat langsung mengendalikan sistem
Buzzer relai 3V dimana data dari sensor getar
yang sudah diterima oleh XBee modul
(transmitter) tidak dapat langsung
Gambar 6. Blok Diagram Cara kerja miniatur.
terkirim ke relai 3V, namun tegangan
Merancang Alat pemberi Trigger yang dihasilkan pada XBee Receiver
sinyal sensor getar kepada XBee tidak dapat langsung mentrigger pada
Modul. relai 3V sehingga dibutuhkan
rangkaian tambahan yaitu rangkaian
Perancangan akan dilakukan switching transistor agar relai 3V
dengan data dari sumber-sumber tersebut dapat bekerja dengan baik.
terkait cara kerja sensor getar dan
XBee modul, sehingga output dari
sensor getar dapat diubah menjadi
sinyak yang mampu men-trigger input
PLC (Programmable Logic Control).
XBee modul (Transmitter)
dipergunakan untuk mengolah data
berupa wireless yang telah dikirimkan
oleh output sensor getar lalu data
tersebut akan diterima oleh XBee
modul (Reicever) sehingga dapat
memberikan output ke relai 3V sesuai
jarak sensor getar yang telah
ditentukan. Gambar 8. Wiring Diagram XBee Modul
(Receiver) dan Relai 3V.

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 6


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

Pemrograman XBee Modul Pembuatan Alat.


Setelah konsep utama Palang pintu
Membuat pemrograman XBee perlintasan kereta api telah diketahui
modul dimana program ini akan dan Studi Literatur untuk tahapan
mengirim dan menerima data berupa diatas telah dilaksanakan dan sudah
sinyal wireless, pemrograman ini mendapatkan hasil yang sudah baik,
nantinya akan dibuat dan dianalisa maka proses selanjutnya yang akan
berdasarkan getaran yang terdeteksi dilakukan adalah membuat Palang
oleh sensor getar, dengan demikian pintu perlintasan kereta api dengan 2
sinyal sensor getar diterima oleh XBee motor servo yang akan menjadi
modul (receiver) akan terprogram sebagai pintu perlintasan.
sesuai pin chanel relai yang akan
difungsikan sesuai dengan jarak pada
sensor getar yang telah ditentukan.

Gambar 11. Miniatur Palang pintu kereta api


Gambar 9. Program XBee Modul. otomatis.

Merancang Ladder Diagram PLC IV. PENGUJIAN DAN ANALISA


Dalam penelitian ini dilakukan
Pengujian Input dan Output dari
Perancangan dan Pembuatan Ladder
papan Trainer.
Diagram PLC menggunakan aplikasi
Pengujian dilakukan untuk
PLC Omron yaitu CX-Programer 9.5,
memastikan bahwa input dan output
PLC bekerja dan menjalankan
dari papan trainer berjalan dengan
komponen-komponen sesuai sinyal-
baik sehingga miniatur dapat bekerja
sinyal input yang sudah didapat dan
dengan benar, dalam pengujian ini
akan diolah menjadi output.
akan diuji akurasi dari sensor apakah
Berikut adalah salah satu dari dapat bekerja dengan baik atau tidak.
ladder diagram dari Palang pintu
Tabel 1. Peralatan Input (Hardware).
kereta api otomatis:

Gambar 10. Ladder Diagram PLC.

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 7


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

simulasi pada miniature yang ada,


Tabel 2. Peralatan Output (Hardware). berikut adalah data pengukuran pada
XBee receiver dan relai 3V DC dalam
simulasi pada miniatur tersebut.

Tabel 4. Pengukuran XBee Receiver dan Relai


3V DC.

Pengujian Dan Analisa dan XBee


Transmitter.
Pengujian dan analisa ini dilakukan
untuk mengetahui apakah sensor dan
transmitter pada jarak yang tidak
ditetapkan ini dapat bekerja atau tidak, Pengujian I/O Pada Miniatur Palang
sehingga dapat diketahui apa yang Pintu Kereta Api Dengan Cara
terjadi jika sensor berada dalam jarak Otomatis.
yang sudah ditentukan. Pengujian Setelah proses pengujian papan
dilakukan diarea terbuka dan tidak trainer dan pengujian trigger dari
melakukan diarea perlintasan kereta XBee Receiver bekerja dengan baik
api sesungguhnya. maka tahap selanjutnya adalah
pengujian ladder diagram sensor getar
Tabel 3. Pengukuran Modul XBee Transmitter. yang sebelumnya telah di trigger
menuju XBee receiver dan pengujian
Motor Servo beserta buzzer yang
terdapat pada miniatur palang pintu
kereta api otomatis dimana pada
proses ini palang pintu dan modul
buzzer dalam keadaan hidup atau
bekerja jika pada inputan PLC telah
mendapatkan sinyal dari XBee
Pengujian Trigger Relai 3V DC Yang receiver.
Telah Mendeteksi Pada XBee Pada proses sebelumnya telah
Receiver. dijelaskan cara dan hasil dari proses
Proses Pengujian trigger adalah utama sampai data analisa dan
proses yang kedua, proses untuk pengukuran sehingga dalam
memberikan sinyal utama dari XBee pengujian ladder diagram ini tidak
receiver ke relai 3V DC. Namun dibahas, proses ini akan membahas
sebelum ditrigger pada relai 3V DC alat yang sudah terdeteksi pada
dari XBee receiver, ada rangkaian sensor akan membuka dan menutup
tambahan yaitu transistor switching palng pintu kereta api serta
berfungsi untuk trigger antara XBee menghidupkan buzzer dan lampu
receiver dan relai 3V DC agar relai 3V indikator akan menyala sesuai dengan
DC dapat bekerja dengan baik. masing-masing yang telah dibuat
Untuk melakukan pengujian dalam ladder diagram tersebut.
trigger relai pada XBee receiver maka
dilakukan pengujian dengan cara

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 8


Journal Of Electrical Power, Instrumentation and Control (EPIC) e-ISSN 2614-8595
Teknik Elektro - Universitas Pamulang p-ISSN 2615-0646

Hasil Dari Seluruh Pengujian a) Sensor & XBee Transmitter 1 :


Ladder Diagram PLC. 1500 Meter dari XBee Receiver
Dari semua pengujian diatas telah & PLC.
didapatkan kesimpulan bahwa semua b) Sensor & XBee Transmitter 2 :
program berjalan dengan baik sehingg 1000 Meter dari XBee Receiver
input yang didapat oleh PLC dapat & PLC.
menjadi output yang benar sesuai c) Sensor & XBee Transmitter 3 :
dengan apa yang diinginkan. Berikut 400 Meter dari XBee Receiver &
adalah table dari kesimpulan PLC.
keseluruhan input yang bekerja dan
menghasilkan output yang berbeda: Untuk tegangan yang dihasilkan
oleh XBee receiver modul hanya
Tabel 5. Pengujian keseluruhan program dari sebesar 3VDC maka perlu modul
Ladder diagram. tambahan untuk menaikan atau
menstabilkan tegangan agar tegangan
yang dihasilkan dapat mentrigger
dengan relai atau SSR (Solid State
Relay).

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Prawitasari, Nila. 2013. Pengertian


Motor Servo.
V. KESIMPULAN
[2] Bishop, Owen. 2004. Dasar-dasar
Miniatur palang pintu kereta api Elektronika. Jakarta: Erlangga.
otomatis telah dapat bekerja
berdasarkan 3 sensor getar dan XBee [3] International, Digi Inc. 2009.
Transmitter dengan jarak yang XBee/XBee Pro RF Module
berbeda dan XBee Receiver sebagai Datasheet Minnetonka.
penerima untuk mentrigger dari
Sensor ke PLC Sebagai pengendali [4] Handy Wicaksono.
Motor Servo. Programmable Logic Controller –
Teori, Pemrograman dan
Pada wireless dapat bekerja Aplikasinya dalam Otomasi
secara baik dan saling terkoneksi Sistem. Graha Ilmu, Jogjakarta
antara XBee Transmitter dan XBee .2009.
Receiver, namun wireless tersebut
hanya dapat terkoneksi dengan jarak [5] Omron Automation. “CP1E
maksimal 0-500 Meter. Intructions Reference Manual”.
Omron, Japan, 2009.
Masing-masing jarak sensor dan
XBee transrmitter 1, 2, & 3 dengan
XBee receiver maupun PLC telah
ditentukan dengan jarak yang
berbeda-beda dalam penempatannya
yaitu :

Edy Sumarno, Mohammad Hasbi Firman 9

Anda mungkin juga menyukai