Anda di halaman 1dari 8

Detail Desain Alat

Sistem Kontrol Temperatur Evaporator pada Pengolahan Bittern

1. Perancangan Sistem Kontrol Temperatur

Dalam pembuatan sistem kontrol temperatur menggunakan Temperature Indicator


Controller (TIC) dan stepper motor valve sehingga diperoleh diagram blok control
temperatur dapat dilihat pada gambar 3.2 dan untuk skema sistem kontrol dapat dilihat pada
gambar 3.3.

Gambar 1.1 Diagram Blok Close Loop Control Sistem Kontrol Temperatur

Pada sistem pengendalian temperatur pada evaporator untuk pengolahan bittern


didapatkan diagram blok close loop control system seperti gambar 3.2. Keterangan dari
diagram blok tersebut adalah sebagai berikut :

1. Termokopel merupakan sensor temperatur yang akan mendeteksi perubahan


temperatur bittern pada output evaporator.
2. Temperature Indicator Controller (TIC) berfungsi untuk mengatur setpoint
temperatur yang akan dikontrol yaitu 113°C. TIC tersebut akan memberikan
perintah pada aktuator sesuai dengan setpoint yang dideteksi oleh termokopel.
3. Stepper Motor Valve berfungsi sebagai aktuator untuk membuka aliran steam
yang dihasilkan oleh panci presto menuju ke evaporator sesuai dengan
perintah kontroler.
4. Proses yang terjadi dalam plan ini adalah steam yang masuk ke dalam
evaporator. Dalam evaporator tersebut akan menguapkan kandungan air yang
ada didalam bittern.
Perancangan sistem pengendalian temperatur pada evaporator untuk pengolahan
bittern dengan diletakkannya stepper motor valve pada output panci presto. TIC digunakan
untuk mengetahui dan mengendalikan temperatur bittern hasil dari pemanasan di evaporator.
Skema perancangan sistem pengendalian temperatur sesuai pada gambar di bawah ini :
Gambar 3.1 Skema Perancangan Sistem Kontrol Temperatur

Pada plant tersebut, panci presto digunakan untuk menghasilkan steam yang nantinya
akan masuk ke dalam evaporator melalui filamen tube. Di dalam evaporator steam tersebut
digunakan untuk menguapkan kandungan air yang terkandung pada bittern berasal dari
tandon bittern. Sebelum bittern masuk ke dalam evaporator, bittern akan melalui proses pre-
heating untuk memanaskan bittern terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam evaporator.
Sistem pre-heating ini dilakukan oleh uap dari pemanasan bittern di evaporator 1 dan recycle
steam dari evaporator 2. Pengendalian temperatur pada evaporator akan dilakukan dengan
memanipulasi laju aliran steam yang masuk ke dalam evaporator. Manipulasi aliran steam
kedalam evaporator dilakukan melalui valve berpenggerak motor stepper. Terdapat 3 buah
stepper motor valve yang diletakkan pada outlet evaporator, outlet tandon bittern, dan output
dari panci presto. Hasil dari plant tersebut merupakan bittern hasil pemanasan di evaporator
yang dikontrol agar mencapai temperatur 113°C. Apabila bittern yang dipanaskan pada
evaporator telah mencapai temperatur yang telah dijadikan setpoint oleh Temperature
Indicator Controller (TIC) yaitu 113°C, maka TIC akan mengirim perintah untuk membuka
stepper motor valve pada outlet evaporator dan outlet dari tandon bittern, sedangkan stepper
motor valve pada outlet panci presto untuk menghasilkan steam akan menutup. Jika
temperatur bittern belum mencapai setpoint, maka TIC akan mengirim perintah untuk
menutup stepper motor valve pada outlet evaporator dan outlet tandon bittern, sedangkan
stepper motor valve pada outlet panci presto akan tetap terbuka untuk mengaliran steam guna
memanaskan bittern hingga bittern hasil dari evaporator mencapai setpoint.

2. Perancangan Panci Presto

Gambar 1.2 Panci Presto

Panci presto pada tugas akhir ini dimodifikasi sebagai penghasil steam yang
nantinya akan masuk ke dalam evaporator. Panci presto yang telah diberi air tersebut
akan dipanaskan oleh kompor berbahan bakar LPG hingga menghasilkan steam.
Untuk bentuk panci presto berbentuk tabung dengan ukuran diameter 35 cm dengan
tinggi 35 cm. Volume air maksimum yang dapat ditampung oleh panci presto adalah
30 liter.

3. Perancangan Evaporator
Input Steam

Input Bittern

Recycle Bittern

Gambar 1.3 Perancangan Evaporator


Evaporator dalam plant ini digunakan untuk menguapkan bittern
menggunakan panas yang dihasilkan dari steam. Tangki evaporator tersebut memiliki
ukuran diameter 32 cm dengan tinggi 32 cm sehingga dapat menampung volume air
maksimum 25 liter. Terdapat 2 inputan ke evaporator yaitu input steam yang berasal
dari panci presto dan input bittern yang berasal dari tandon bittern. Terdapat juga
output dari evaporator yang nantinya menuju plant selanjutnya dan digunakan untuk
recycle bittern apabila bittern belum mencapai setpoint.
Lilitan Filamen tube

Gambar 1.4 Filamen Tube Tangki Evaporator


Tangki evaporator terbuat dari panci yang dimodifikasi dengan diberi filamen
tube di bagian dalamnya. Filamen tube pada evaporator ini digunakan sebagai jalur
lewatnya aliran steam dari panci presto. Filamen tube yang digunakan di dalam
evaporator memiliki 5 lilitan dengan diameter 10 cm sehingga memperoleh panjang
157 cm. Berikut spesifikasi panci yang digunakan untuk evaporator :

NAMA BARANG SPESIFIKASI


Kapasitas : 25 Liter
Bahan : Stainless Steal
Diameter : 32 cm
Panci Evaporator
Tinggi Wadah : 32 cm
Berat : 1200 gram

4. Perancangan Temperatur Indicator Controller


Gambar 1.5 Perancangan Temperature Indicator Controller

Kabel Merah = Vcc (+)


Kabel Hitam = Gnd (-)

Gambar 1.6 Desain Wiring Temperatur Indicator Controller (TIC)

Perancangan pengukuran temperatur dalam plan ini akan dideteksi oleh


termokopel. Termokopel yang digunakan adalah termometer tipe-K sebagai sensor
yang mendeteksi perubahan temperatur pada input, termokopel tersebut akan
mengirimkan sinyal berupa sinyal elektrik yang akan diproses untuk menjadi display
atau indikator pada Temperature Indicator Control (TIC). Dalam validasi nilai
temperatur yang ditunjukkan oleh TIC menggunakan alat ukur berupa termometer.
Pada gambar 1.6 PIN 10 dan PIN 11 pada TIC digunakan sebagai outputan
sensor termokopel, sedangkan pada PIN 5 dan PIN 6 digunakan sebagai input sumber
listrik dengan tegangan 100-240 VAC atau 24-48 VDC. Berikut merupakan
spesifikasi termokopel dan TIC sebagai alat pengukuran temperatur :

NAMA BARANG SPESIFIKASI


Temperature Indicator Control (TIC) Input Source : 2 to 36 VDC
Mode Kontrol: Kontrol ON/OFF, P, PI,
PD, kontrol PID
Spesifikasi Input : Thermocouple( K(CA),
J(IC), L(IC) RTD: DPt100Ω, Cu50Ω)
TC4SP-14R
Output Kontrol : Relay (250VAC~ 3A) or
SSR drive (12VDC ) [ON/OFF, phase,
cycle]
Catu daya : 100-240VAC~ 50/60Hz

5. Perancangan Stepper Motor Valve

Pada tugas akhir ini jenis motor yang digunakan adalah nema 23 dengan type hybrid
dengan merk sinyo denki. Motor stepper digunakan sebagai aktuator dalam mengatur
bukaan output steam yang berasal dari panci presto menuju evaporator.

Kabel Merah = Vcc (+)


Kabel Hitam = Gnd (-)

Gambar 1.7 Desain Stepper Motor Valve


Pada Gambar 1.7 kontroller pada diagram stepper motor valve tersebut adalah pada
Temperatur Indicator Control (TIC) yang digunakan untuk mengkontrol bukaan dari motor
stepper. Pada PIN 1 dan PIN 2 digunakan untuk keluaran ke kontaktor yang nantinya akan
menggerakkan motor stepper. Motor stepper tersebut nantinya akan menggerakkan valve
untuk membuka atau menutup aliran fluida pada plant tersebut.

NAMA BARANG SPESIFIKASI


Input Source : 2 to 36 VDC
Step-angle : 1.8° to 0.1125°/pulse
Set configuration items : Driver,
Motor, Cable with connector (Supplied
Motor Stepper Sanyo Denki Nema 23 only with connector-type motors)
Corresponding motor sizes : 28 mm
sq./42 mm sq./50 mm sq./ 56 mm sq./60
mm sq.
Source Curent : 3A

Anda mungkin juga menyukai