24
25
3.1.1 Sumur
Satu perangkat pipa yang dipasang pada waktu pengeboran, kemudian
menjadi tempat laluan crude oil, gas, dan air dari reservoir ke permukaan,
selanjutnya disebut sumur. Terdapat dua cara pengambilan fluida dari dalam
sumur yang digunakan oleh Pertamina EP Lirik, yaitu Sucker Rod Pump (SRP)
dan Electric Submersible Pump (ESP).
Pada saat down stroke, standing valve menutup karena tekanan cairan yang
di atasnya dan pengaruh berat bola-bola itu sendiri. Sedangkan travelling valve
akan membuka dan terdorong oleh cairan yang ada dalam barrel, kemudian fluida
tersebut mengisi tubing. Proses ini akan berlanjut (kontinu) sesuai dengan gerakan
27
yang diberikan oleh unit pompa dipermukaan (surface pumping unit) sampai pipa
terisi oleh fluida dan akan bergerak ke permukaan.
Sistem kerja dari ESP ini adalah dengan mengalirkan energi listrik dari
transformer (step down) melalui switchboard. Pada switchboard, semua kinerja
dari ESP dan kabel dikontrol atau dimonitor. Kemudian energi listrik akan
diteruskan dari switchboard ke motor melalui kabel yang diletakkan disepanjang
tubing dari rangkaian ESP.
Selanjutnya melalui motor, energi listrik akan diubah menjadi energi
mekanik berupa tenaga putar. Putaran akan dieruskan ke protector dan pump
melalui shaft yang dihubungkan dengan coupling. Pada saat shaft dari pompa
berputar, impeller akan ikut berputar dan mendorong fluida masuk melalui pump
intake atau gas separator ke permukaan fluida yang didorong secara perlahan akan
memasuki tubing dan terus menuju ke permukaan sampai well head.
29
3.1.2 Manifold
Manifold merupakan kumpulan dari valve-valve yang berfungsi untuk
mengatur aliran fluida produksi untuk mengatur aliran fluida produksi dari
masing-masing sumur. Karena itu produksi dari masing-masing sumur itu perlu
dikelompokkan terlebih dahulu ke suatu pemusatan well centre.
3.1.3 Header
Header merupakan pipa berukuran lebih besar dari flowline yang berfungsi
untuk menyatakan fluida produksi. Secara keseluruhan header mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1) Menampung fluida produksi dari beberapagate valve pada suatu unit manifold
2) Mambantu terjadinya suatu proses pemisahan dengan adanya penginjeksian
chemical demulsifier.
Terdapat tiga macam header yaitu header produksi, headertest dan header
cadangan. Crude oil yang dialirkan dari sumur disatukan dalam header produksi.
Penginjeksian demulsifier ditempatkan pada header produksi. Apabila header
produksi mengalami kerusakan atau dalam perawatan, aliran dalihkan menuju
header cadangan. Sedangkan headertest berfungsi untuk mengetahui laju aliran
fluida sumur-sumur yang ingin diketahui laju alirnya.
30
3.1.4 FWKO
FWKO digunakan untuk memisahkan air dan crude oil dari fluida
hidrokarbon. Air dan crude oil dipisahkan dengan gaya gravitasi serta bantuan
dari chemical demulsifier yang diinjeksikan sebelumnya pada header.
Air menuju ke bagian bawah FWKO sedangkan crude oil menuju bagian
atas FWKO. Air kemudian tersekat-sekat di bawah yang kemudian dikeluarkan ke
skimming pit. Sedangkancrude oil keluar melalui flowline menuju ke dalam
heater treater.
31
Ga
3.1.8 Boiler
Boiler merupakan alat yang mempunyai cara kerja sama dengan karburator.
Pada SPU Sei. Karas, boiler dioperasikan menggunakan gas. Air umpan boiler
berasal dari WTP (Water Treatment Plan) yang disimpan terlebih dahulu pada
storage tank sebelum dialirkan ke boiler.
Steam digunakan untuk memanaskanstorage tank dan menjaga temperatur
storage tank serta di dalam heat exchanger dan heater treater. Sistem kontrol
boiler di PT. Pertamina EP-Lirik masih manual serta indikasi steam yang
dihasilkan tidak dilihat dari parameter suhu, namun mengontrol tekanan steam
yang dihasilkan boiler.
3.2.2 Stimulasi
Stimulasi di sumur dilakukan untuk memperbaiki reservoir yang damage.
Metode stimulasi ini bisa dilakukan dengan acidizing maupun fracturing dengan
menggunakan bahan kimia tertentu untuk mengangkat skin yang ada pada zona
damage tadi. Metode acidizing banyak mengandung resiko saat pelaksanaannya.
Salah satu resiko yang terjadi menggunakan metode ini adalah jika penambahan
asam adalah tubing yang korosi sehingga dapat menghambat jalannya produksi.
Karena itu, penggunaannya dihentikan dan digantikan dengan penggunaan tubing
yang baru.
Metode yang biasa digunakan oleh Unit Bisnis Pertamina Lirik adalah
proses stimulasi solvent, stimulasi fracturing, dan stimulasi surfaktan. Biasanya
35
stimulasi dilakukan pada reservoir yang memiliki kadar air 80-90%, API rendah,
minyak kental atau kadar paraffin tinggi.
B. Secondary Recovery
Apabila tekanan reservoir sudah tidak efektif lagi untuk mendorong fluida
masuk ke dalam sumur produksi, maka saat itu sumur tersebut membutuhkan
tekanan tambahan. Cara Secondary Recovery digunakan di Pertamina EP Lirik
adalah water injection. Water injection (water flooding), metode ini dilakukan
36
tabung nitrogen, pressure tranducer dan laptop. Penggunaan gas nitrogen dalam
kegiatan sonolog ini dikarenakan gas nitrogen tidak mudah terbakar dan juga
lebih sensitif.
sumur ML-07 diketahui pH sebesar 8 dan sumur LR-94 diketahui pH-nya sebesar
10 yang artinya kedua air formasi pada sumur tersebut bersifat basa.
3.3.4 Swabbing
39
Prosedur kerja yang dilakukan untuk proses pengukuran oil content adalah
sebagai berikut:
1. Memanaskan sampel yang telah diambil tadi kedalam water bath, dengan suhu
yang disesuaikan dengan kondisi awal atau dengan suhu di dalam reservoir.
2. Memasukkan toluen sebanyak 50 ml dan air formasi 50 ml kedalam gelas ukur.
3. Memasukkan campuran toluen dan air formasi kedalam corong pisah,
campuran ini harus diaduk sampai membentuk dua lapisan.
4. Buang lapisan bawah yang merupakan air.
5. Lapisan atas dimasukkan ke tabung reaksi kecil (kuvet).
6. Masukkan tabung reaksi yang berisi toluen tersebut kedalam spektrofotometer
dengan panjang gelombang 450 nm.
7. Mengamati absorbansi yang terbaca pada alat, lalu dilakukan plot pada kurva
kalibrasi untuk mendapatkan konsentrasi oil content dalam satuan ppm (part
per million).