Anda di halaman 1dari 5

: SOP-HSE–WUPM-

No. Dokumen
PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI 03
Revisi : 00
PROSEDUR Berlaku : 01 November
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK Tanggal 2019
LINGKUNGAN(IADL) Halaman : 1 dari 5

Catatan Pemeriksaan & Pengesahan Dokumen

Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :

HSE MR Direktur
Tgl: 01 November 2019 Tgl: 01 November 2019 Tgl: 01 November 2019

CATATAN :
1. Dokumen Asli dari prosedur ini dipelihara oleh Document Controller.
2. Salinan dari dokumen asli, bila akan digunakan sebagai referensi kerja harus mendapat pengesahan
dari Document Controller.

Catatan Revisi
Rev Deskripsi Revisi / Alasan Perubahan Pembuat Tanggal

1. TUJUAN

-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
: SOP-HSE–WUPM-
No. Dokumen
PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI 03
Revisi : 00
PROSEDUR Berlaku : 01 November
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK Tanggal 2019
LINGKUNGAN(IADL) Halaman : 2 dari 5

Prosedur ini digunakan untuk memberikan panduan dalam melakukan dampak Lingkungan serta
pengendaliannya.

2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku bagi seluruh bagian terkait yang ada di PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI
dari kegiatan operasi yang dapat menimbulkan bahaya potensial dan aspek dampak lingkungan.

3. DEFINISI

3.1. IADL Adalah Identifikasi Aspek Dampak Lingkungan


3.2. Bahaya Potensial adalah Sumber atau situasi dimana terdapat potensi yang menimbulkan
cedera atau sakit pada manusia, kerusakan properti, lingkungan kerja atau kombinasinya
3.3. Aspek Potensial Sumber atau situasi dimana terdapat potensi menimbulkan pencemaran
dan kerusakan lingkungan hidup.
3.4. Dampak adalah Potensi resiko yang ditimbulkan dari aspek lingkungan yang dapat
menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
3.5. Rutin adalah Kegiatan yang dilakukan sehari-hari terkait operasi dan perawatan sumur
3.6. Non-Rutin adalah Kegiatan di luar kegiatan operasi dan perawatan yang dilakukan
insidentil, misalnya pembangunan sumur baru, dan pembangunan konstruksi bangunan.
3.7. Kondisi Normal adalah Keadaan dimana suatu kegiatan rutin dan non-rutin berjalan sesuai
sifat dan tujuan proses standar.
3.8. Kondisi Abnormal adalah Keadaan dimana suatu kegiatan rutin dan non-rutin tidak sesuai
dengan kondisi standar yang ditetapkan dan diinginkan.
3.9. Keadaan Darurat adalah Situasi kejadian yang tidak diinginkan dan direncanakan serta
dapat menimbulkan kerugian berupa kecelakaan, kebakaran, peledakan, kegagalan tenaga,
bencana alam, huru-hara, pencemaran dan lain-lain.

4. PROSEDUR KERJA DAN TANGGUNG JAWAB


-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
: SOP-HSE–WUPM-
No. Dokumen
PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI 03
Revisi : 00
PROSEDUR Berlaku : 01 November
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK Tanggal 2019
LINGKUNGAN(IADL) Halaman : 3 dari 5

4.1 Identifikasi Aspek lingkungan


1. Evaluasi dampak dilakukan setelah identifikasi aspek lingkungan dengan
mempergunakan formulir Identifikasi.
2. Pengisian formulir diatur sebagai berikut :
a. No : isi dengan nomor urut dengan kode area
b. Aktifitas, produk dan jasa : isi dengan aktifitas pekerjaan, bisa berupa aktifitas,
produk dan jasa
c. Kondisi : isi dengan kondisi dari aktifitas, produk dan jasa
d. N – Normal (L) : aspek yang biasa timbul akibat adanya aktifitas, produk dan
jasa yang dilakukan
e. AN – Abnormal (L) : aspek yang tidak biasa timbul akibatnya adanya aktifitas,
produk dan jasa
f. Kondisi emergency (keadaan darurat) : bahaya aktual atau berpotensi terjadi
di luar aktifitas rutin, tidak rutin, normal dan abnormal yang menimbulkan
resiko dan berdampak fatal terhadap manusia, bangunan dan lingkungan,
contoh : kebakaran, ledakan, banjir, gempa, keracunan, kecelakaan,
pencemaran dan kebocoran gas
g. Aspek lingkungan : isi dengan aspek lingkungan yang timbul dari suatu
aktifitas, produk dan jasa yang aktual ataupun berpotensi untuk terjadi,
contoh :
 Ceceran oli
 Tumpahan oli
 Limbah padat
 Limbah cair
 Penggunaan air
 Penggunaan listrik
 Penggunaan kertas
 Majun bekas tercampur oli
 Kebisingan, dll

-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
: SOP-HSE–WUPM-
No. Dokumen
PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI 03
Revisi : 00
PROSEDUR Berlaku : 01 November
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK Tanggal 2019
LINGKUNGAN(IADL) Halaman : 4 dari 5

4.2 Evaluasi Dampak Lingkungan


A - Kriteria Evaluasi
Nilai Keterangan
1 Tidak ada peraturan perundangan
2 Ada peraturan perundangan
3 Ada peraturan dan telah dikendalikan oleh perusahaan
4 Ada peraturan dan tidak dikendalikan oleh perusahaan
B – Konsekuensi
Nilai Keterangan
1 Tidak memberikan dampak pada lingkungan
Memberikan dampak yang minimum, jangka pendek dan / atau segera dapat
2
ditanggulangi
Memberikan dampak yang tidak dapat diperbaiki atau permanen pada lingkungan
3
atau membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia
C - Kemungkinan Terjadi
Nilai Keterangan
1 Hanya dapat terjadi dalam kondisi darurat
Hanya dapat terjadi dalam kondisi abnormal (mis. Listrik padam, ketidakmampuan
2
operator, kerusakan atau setiap kondisi normal menjadi tidak terkendali
3 Mungkin terjadi dalam kondisi normal
D – Keparahan
Nilai Keterangan
1 Dapat dikendalikan
2 Sulit dikendalikan
3 Tidak terkendali
Total
Total penilaian dampak dilakukan dengan penjumlahan nilai dari hasil evaluasi A+B+C+D
Tingkat signifikan
Tingkat siginifikansi adalah menentukan tingkat signifikan dari aspek dampak. Jika total <= 7,
maka dampak tidak signifikan, jika total > 7, maka tingkat dampak signifikan

4.3 Pengendalian Dampak Lingkungan


1. Hasil total evaluasi dampak yang melebihi 7 selanjutnya akan dilakukan pengendalian
dampak.
2. Pengendalian dampak dibuat dalam program Manajemen lingkungan, Bentuk
pengendalian dampak dapat berupa :

Engineering Adminstratif Spillage Kit


Sapu dan
Tanggul Jadwal pemeliharaan
pengki
Dyke OJT Majun
-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-
: SOP-HSE–WUPM-
No. Dokumen
PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI 03
Revisi : 00
PROSEDUR Berlaku : 01 November
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK Tanggal 2019
LINGKUNGAN(IADL) Halaman : 5 dari 5

Pemisah oli SOP absorbent pad


Pelindung mesin Rambu/Amaran pillow or boom
Pengumpul debu Program kepedulian "serbuk kayu"
Saringan Pemantauan Lingkungan pasir
Level Sensor/limit switch Kesiapsiagaan dan tanggap darurat perangkat pel
Pendeteksi gas
Gate Valve

4.4 Tinjauan ulang hasil identifikasi bahaya potensial


1. Tinjauan ulang hasil identifikasi bahaya / aspek minimal dilakukan 1 tahun sekali.
2. Selain kegiatan rutin, Tinjauan ulang mengenai identifikasi bahaya / aspek juga dilakukan
terhadap semua kegiatan pergantian dan / atau aktivitas baru yang ada.
3. Tinjauan ulang dilakukan untuk melihat potensi bahaya / aspek lingkungan baru atau
adanya perubahan hasil penilaian resiko atau evaluasi dampak. Apabila ada potensi
bahaya dengan kategori resiko tinggi atau mempunyai dampak lingkungan yang
signifikan maka perlu dibuat program K3L baru.
4. Program K3L dibuat tidak hanya untuk mengurangi bahaya dengan kategori resiko
tinggi, tetapi juga untuk meningkatkan kepedulian atau kesadaran tenaga kerja
terhadap K3L, antara lain Peringatan Bulan K3 dan Hari lingkungan hidup

5. DOKUMEN TERKAIT
Formulir HIRA-IADL

6. REFERENSI
6.1. Pedoman Sistem Manajemen Mutu & K3L PT. WARGA UTAMA PRIMA MANDIRI.
6.2. UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.

7. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


7.1. Berkurangnya insiden (kecelakaan, nearmiss)
7.2. Pengendalian risiko terimplementasi di tempat kerja.
7.3. Berkurangnya pencemaran lingkungan
7.4. Pengendalian dampak lingkungan terimplementasi di tempat kerja.
-Dilarang memperbanyak atau menggandakan dokumen ini tanpa seijin dari Management Representative-

Anda mungkin juga menyukai